Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH
KELOMPOK : E-4
HARI PENGUJIAN : Senin, 5 Juni 2017
DOSEN PENGAMPU : Gunawan Setiyadi, S.Si., Apt
KOREKTOR : Tri Mangkusari
A B
<25 mg 15 30
26-150 mg 10 20
151-300 mg 7,5 15
>300 mg 5 10
Tablet harus memenuhi uji keseragaman bobot jika zataktif merupakan bagian
terbesar dari tablet dan jika uji keseragaman bobot cukup mewakili
keseragaman kandungan. Keseragaman bobot bukan merupakan indikasi yang
cukup dari keseragaman kandungan jika tablet bersalut gula. Oleh karena itu,
umumnya farmakope mensyaratkan tablet bersalut dan tablet yang mengandung
zat aktif 50 mg atau kurang dan bobot sediaan, harus memenuhi syarat uji
keseragaman kandungan yang pengujiannya dilakukan pada tiap tablet (FI IV).
3. Waktu hancur (FI III)
Waktu hancur penting dilakukan jika tablet diberikan per oral, kecuali tablet
yang harus dikunyah sebelum ditelan dan beberapa jenis tablet lepas-lambat dan
kepas-tunda. Kecuali dinyatakan lain, waktu yang diperlukan untuk
menghancurkan tablet tidak lebih dari 15 menit untuk tablet tidak bersalut dan
tidak lebih dari 60 menit untuk tablet bersalutgula dan besalut selaput.
4. Kekerasan tablet (FI III)
Pengukuran kekerasan tablet digunakan untuk mengetahui kekerasannya, agar
tablet tidak terlalu rapuh atau terlalu keras. Kekerasan tablet erat hubungannya
dengan ketebalan tablet, bobot tablet dan waktu hancur tablet. Alat yang
digunakan untuk megukur kekerasan tablet adalah hardness tester.
5. Keregasan tablet (friability)
Friability adalah persen bobot yang hilang setelah tablet diguncang. Penentuan
keregasan atau kerapuhan tablet dilakukan terutama pada waktu tablet
dilakukan terutama pada waktu tab;et akan dilapis (coating). Alat yang
digunakan disebut friability tester.
( Syamsuni, 2005)
B. TINJAUAN FORMULA TABLET
1. FORMULA REFERENSI
2. FARMAKOLOGI
Bekerja dengan menghambat sintesa prostaglandin dengan menghambat kerja
enzim cyclooxygenase ( COX-1 dan COX-2 ).
3. INDIKASI
Indikasi Asam Mefenamat adalah untuk menghilangkan nyeri akut dan kronik,
ringan sampai sedang sehubungan dengan sakit kepala, sakit gigi, dismenore
primer, termasuk nyeri karena trauma, nyeri sendi, nyeri otot , nyeri sehabis
operasi, dan nyeri pada persalinan.
4. KONTRA INDIKASI
a. Pada penderita tukak lambung, radang usus, gangguan ginjal, asma dan
hipersensitif terhadap asam mefenamat.
b. Pemakaian secara hati-hati pada penderita penyakit ginjal atau hati dan
peradangan saluran cerna.
2. DOSIS
Asam mefenamat tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, diberikan dengan dosis 3
kali sehari 250-500 mg.
500 mg 3 kali sehari sebaiknya setelah makan; selama tidak lebih dari 7 hari.
3. EFEK SAMPING
a. Terhadap sauran cerna : dyspepsia dan gejala iritasi lain terhadap mukosa
lambung. Pada orang tua gejala diare lebih sering dilaporkan.
b. Reaksi hipersensitivitas : eritem kulit dan bronkokonstriksi. Pernah
dilaporkan adanya anemia hemolitik.
4. PERHATIAN/PERINGATAN
Sebaiknya jangan diberikan terhadap wanita hamil lanjut usia dan orang yang
menderita maag. Jangan mengonsumsi lebih dari 7 hari.
Risiko kardiovaskular; AINS dapat meningkatkan risiko kejadian trombotik
kardiovaskuler serius, infark miokard, dan stroke, yang dapat fatal. Risiko ini
bertambah dengan lamanya penggunaan. Pasien dengan penyakit
kardiovaskuler atau faktor risiko untuk penyakit kardiovaskuler berada dalam
risiko yang lebih tinggi. Gunakan dengan hati-hati pada pasien lansia,
pengobatan jangka lama lakukan tes darah.
5. INTERAKSI OBAT
a. Penggunaan bersama litium dapat menurunkan ekskresi litium
(meningkatkan risiko toksisitas)
b. Penggunaan bersamaan dengan antikoagulan oral dapat memyebabkan
adanya gangguan fungsi trombosit yang memperpanjang masa pendarahan.
(BPOM, 2008)
6. CARA PENYIMPANAN
Dalam wadah tertutup rapat, ditempat sejuk, terlindung dari cahaya.
(Depkes RI, 1979)
BAB II
ALAT DAN BAHAN
A. Alat
Alat yang digunakan adalah :
1). Jangka sorong
2). Neraca analitik
3). Disintegration tester
4). Stokes-Monsanto Hardness
5). Friabilator
6). Alat disolusi model USP XXIII dengan pengaduk dayung
7). Alat alat gelas
8). Spektrofotometer UV
9). Tabung reaksi dan rak
10). Aspirator
11). Kuvet
B. Bahan
Bahan yang digunakan adalah :
1) Aquadest
2) Tablet asam mefenamat
BAB III
EVALUASI TABLET
HASIL PENGUJIAN
Bobot tablet yang direncanakan : 0,5 g
Rentang bobot : 9,66 % ( 9,66 g )
Perhitungan :
0,0214
= 100% = 0,5799 100% = 3,697%
2. KESERAGAMAN UKURAN TABLET
ALAT : Jangka sorong
PROSEDUR :
HASIL PENGUJIAN
Persyaratan Standar : diameter tablet tidak lebih dari tiga kali dan tidak kurang dari
satu sepertiga kali tebal tablet.
Perhitungan :
0
CV = 100% = 3,74 100% = 0
3. WAKTU HANCUR TABLET
ALAT : Disintegration tester
PROSEDUR :
lima (5) buah Tablet dimasukkan ke dalam alat uji waktu hancur
dijalankan alat sampai semua fraksi pecahan tablet melewati ayakan yang
terletak di bagian bawah alat dan dicatat waktu hancur tablet
Catatan : Ketinggian permukaan air penangas sama dengan posisi lubang ayakan
pada bagian bawah alat pada saat tabung naik dalam kedudukan tertinggi.
HASIL PENGUJIAN
Persyaratan Standar : Waktu hancur Tablet tidak bersalut < 15 menit, Tablet salut
gula dan salut nonenteric < 30 menit, Tablet salut enteric > 60 menit.
Perhitungan :
0,0907
CV = 100% = 100% = 2,859%
3,173
4. KEKERASAN TABLET
ALAT : Stokes-Monsanto Hardness
PROSEDUR :
HASIL PENGUJIAN
Persyaratan Standar : Tablet dikatakan baik mempunyai kekerasan antara 4-10 kg
(Hal ini tidak mutlak). Kekerasan Tablet dibawah 4 kg masih bisa diterima asalkan
kerapuhannya tidak melebihi batas yang dietetapkan. Dan lebih dari 10 kg masih
dapat diterima asalkan masih memenuhi persyaratan waktu hancur Tablet.
Perhitungan :
0,3050
CV = 100% = 100% = 3,478%
8,768
5. KERAPUHAN TABLET
ALAT : Friabilator
PROSEDUR :
HASIL PENGUJIAN
Persyaratan Standar : Tablet dianggap baik bila kerapuhan 1%.
Sebelum Sesudah (%) Kerapuhan
10706,1 10674,3 0,29
10674,3 10643,6 0,28
10768,2 10675,5 0,30
Rerata (x) 0,285
SD 7,07 x 10-3
CV (%) 2,481%
Perhitungan :
10706,110674,3
% = = = 0,29
10674,3
10674,310643,6
% = = = 0,28
10674,3
10768,210675,5
% = = = 0,30
10768,2
7,07 103
= 100% = 100% = 2,481%
0,285
6. KESERAGAMAN KANDUNGAN
ALAT : Spektrofotometer UV
PROSEDUR :
HASIL PENGUJIAN
Persyaratan Standar : RSD 6 %
Perhitungan :
Kurva baku : Y = 0,3674x + 0,1818
25 25000
Fp = 100 = = 250
100
Absorbansi = 0,225
y = 0,3674 x + 0,1818
0,225 = 0,3674 x + 0,1818
x = 0,117
Kadar = x . fp
= 0,117 . 250
= 29,39 mg %
Absorbansi = 0,245
y = 0,3674 x + 0,1818
0,245 = 0,3674 x + 0,1818
x = 0,170
Kadar = x . fp
= 0,170 . 250
= 42,5 mg %
Absorbansi = 0,236
y = 0,3674 x + 0,1818
0,236 = 0,3674 x + 0,1818
x = 0,147
Kadar = x . fp
= 0,147 . 250
= 36,88 mg %
7. UJI DISOLUSI
ALAT : Alat disolusi model USP XXIII dengan pengaduk dayung
PROSEDUR :
3 tablet ditimbang dan dimasukkan ke dalam labu takar, dibiarkan tenggelam dalam
medium aquades (1000 mL) hingga dasar labu.
uji disolusi dilakukan selama 60 menit, dengan pengambilan sampel pada menit ke-5,
10, 15, 20, 30, dan 60 menit sebanyak 5 mL
sampel yang diambil diganti dengan medium disolusi yang baru dalam jumlah yang
sala sehingga volume medium tetap
HASIL PENGUJIAN
y = 0,3674 x + 0,1818
0,410 = 0,3674 x + 0,1818
x = 0,606
Kadar = x . fp
= 0,606. 5
= 3,02 mg %
Absorbansi = 0,485
y = 0,3674 x + 0,1818
0,485 = 0,3674 x + 0,1818
x = 0,825
Kadar = x . fp
= 0,825 . 5
= 4,12 mg %
Absorbansi = 0,417
y = 0,3674 x + 0,1818
0,417 = 0,3674 x + 0,1818
x = 0,640
Kadar = x . fp
= 0,640 . 5
= 3,2 mg %
Absorbansi = 0,413
y = 0,3674 x + 0,1818
0,413 = 0,3674 x + 0,1818
x = 0,629
Kadar = x . fp
= 0,629 . 5
= 3,145 mg %
Absorbansi = 0,402
y = 0,3674 x + 0,1818
0,402 = 0,3674 x + 0,1818
x = 0,599
Kadar = x . fp
= 0,599 . 5
= 2,995 mg %
Absorbansi = 0,433
y = 0,3674 x + 0,1818
0,433 = 0,3674 x + 0,1818
x = 0,684
Kadar = x . fp
= 0,684 . 5
= 3,42 mg %
Replikasi
y = 0,3674 x + 0,1818
0,412 = 0,3674 x + 0,1818
x = 0,626 % b/v
Kadar = x . fp
= 0,626 . 5
= 3,132 % b/v
y = 0,3674 x + 0,1818
0,431 = 0,3674 x + 0,1818
x = 0,678 % b/v
Kadar = x . fp
= 0,678 . 5
= 3,391 % b/v
y = 0,3674 x + 0,1818
0,347 = 0,3674 x + 0,1818
x = 0,449 % b/v
Kadar = x . fp
= 0,449 . 5
= 2,248 % b/v
y = 0,3674 x + 0,1818
0,333 = 0,3674 x + 0,1818
x = 0,412 % b/v
Kadar = x . fp
= 0,412 . 5
= 2,057 % b/v
Menit 30 Absorbansi = 0,372
y = 0,3674 x + 0,1818
0,372 = 0,3674 x + 0,1818
x = 0,517 % b/v
Kadar = x . fp
= 0,517 . 5
= 2,5884 % b/v
y = 0,3674 x + 0,1818
0,413 = 0,3674 x + 0,1818
x = 0,629 % b/v
Kadar = x . fp
= 0,629 . 5
= 3,146 % b/v
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada percobaan ini dilakukan pengujian mutu obat asam mefenamat. Pengujian ini
dimaksudkan untuk melakukan kontrol kualitas yang bertujuan mengetahui persyaratan
standar kekuatan, serta potensi bahan aktif yang terdapat dalam sediaan kaplet asam
mefenamat. Tablet adalah bentuk sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa
bahan pengisi. Tablet merupakan sediaan padat kompak yang dibuat secara kempa cetak
dalam tabung pipih atau serkuler, kedua permukaannya rata atau cembung, mengandung
satu jenis bahan obat atau lebih dengan atau tanpa bahan tambahan (Depkes RI, 1979).
Kaplet (kapsul tablet) adalah bentuk tablet yang dibungkus dengan lapisan gula dan
biasanya diberi zat warna yang menarik, serta untuk melindungi obat dari pengaruh
kelembapan udara atau untuk melindungi obat dari keasaman lambung.
Asam mefenamat merupakan salah satu obat yang memiliki efek antiinflamasi,
analgesik dan antipiretik golongan AINS (anti inflamasi non steroid) yang banyak
digunakan untuk mengurangi simptom/gejala yang timbul pada rheumatoid arthritis,
osteoarthritis, cedera olahraga, dan gangguan otot skeletol lainnya. Efek anti inflamasi
dihasilkan dari kerja menghambat biosintesis dari mukopolisakarida. Asam mefenamat
memiliki rasa yang tidak enak dengan waktu paruh 30 jam dan kelarutan yang rendah di
dalam air. Kerja asam mefenamat adalah menghambat sintesa prostaglandin.
Pada pengujian ini, untuk mengetahui kontrol kualitas dari sediaan tablet pada
praktikum ini dilakukan dengan pengujian sifat tablet yang meliputi uji sifat fisik tablet
dan uji disolusi tablet. Kontrol kualitas uji sifat fisik, berupa uji keseragaman bobot, uji
keseragaman ukuran tablet, uji kekerasan, uji kerapuhan, uji waktu hancur dan uji
keseragaman kandungan.
Keseragaman bobot atau keseragaman kandungan digunakan untuk sediaan yang
mengandung satu zat aktif dan sediaan yang mengandung dua atau lebih zat aktif.
Persyaratan keseragaman bobot dapat diterapkan pada sediaan padat (termasuk sediaan
padat steril) tanpa mengandung zat aktif atau inaktif yang ditambahkan ( FI Edisi IV,
1995). Uji keseragaman kandungan dilakukan untuk menjamin bahwa setiap tablet
mengandung jumlah zat aktif sesuai spesifikasi dengan variasi yang kecil dalam batch.
Pada pengujian keseragaman bobot, diperoleh CV sebesar 3,697%. Sedangkan pada uji
keseragaman kandungan diperoleh RSD sebesar 0,186%. Hal ini menunjukkan bahwa
kedua pengujian ini memenuhi persyaratan standar, yaitu untuk keseragaman bobot CV <
1% dan untuk keseragaman kandungan RSD < 6%.
Uji keseragaman ukuran tablet dilakukan dengan mengukur diameter dan ketebalan
sediaan tablet. Ketebalan adalah satu-satunya variable yang berkaitan dengan proses
pencetakan. Pada percobaan ini alat yang digunakan yaitu jangka sorong. Hasil pengujian
menunjukkan bahwa uji keseragaman ukuran memenuhi persyaratan standar CV <
5%,yaitu CV sebesar 0%.
Uji waktu hancur menyatakan waktu yang diperlukan tablet untuk hancur di bawah
kondisi yang ditetapkan. Uji ini tidak memberikan jaminan bahwa partikel-partikel itu akan
melepas bahan obat dalam larutan dengan kecepatan yang seharusnya. Pada pengujian ini
diperoleh waktu yang diperlukan tablet untuk hancur berturut-turut sebesar 3,21 ; 3,27 ;
dan 3,24 dan memenuhi pesyaratan standar bahwa tablet tidak bersalut memiliki waktu
yang diperlukan untuk hancur tablet tidak bersalut < 15 menit, sedangkan untuk tablet
bersalut gula dan enteric <30 menit . Uji waktu hancur pada suatu tablet didasarkan pada
kenyataan bahwa tablet pecah menjadi partikel-partikel kecil, sehingga daerah permukaan
media pelarut menjadi lebih luas, dan akan berhubungan dengan tersedianya obat dalam
cairan tubuh.