MAJALAH
nA
EDISIO1/APRIL 2012
ee C Uae RD
PENGGUNAAN SIMETHICONE PADA ULTRASONOGRAFI PANCREAS
Pay Weyer
PADA HEMATURI PASCA PERCUTANEUS NEPHROLITOTOMY
AKURASI ULTRASONOGRAFI SINUS MAKSILA
POAT PCN OER OOS USiLeay
ecu Mie Uma; lena) laa
Pare RaW Mgt Es
PADA ORANG DEWASA MENGGUNAKAN MULTI sires ae Uae Lae
PTC EEE UCU I le aan) rey Ua
PVG EN as WLM Fray UU Ca) Ee Le ena
BERDASARKAN ULTRASONOGRAFI GRAY-SCALE
SU aCe UEC UCU
Pea CON CHAU CUO il oa ay SONOELASTOGRAFI DENGAN TEMUAN
Pre aa CeCe) aac Avan Taya MUU eae aid
PTE WE Os Cuca UC MEE CLC)Perry
NEE
Tro GOS
(MRI)
Penanggung Jawab :
Ketua PDSRI Pusat;
Ketua Redaksi
Dr. N. Baskoro, Sp-Rad;
Wakil ketua Redaksi
Dr. Hermina Sukmaningtyas, Sp.Rad.;
Anggota Redaksi :
Dr. Henry Kusumo, Sp-Rad(K),
Dr. Yuyun Yueniwati, Sp.Rad,
Dr. Lina Choridah, Sp.Rad,
Dr. Muhamad Yamin, Sp.Rad,
dr. Vonmy N. Tubagus, Sp-Rad;
Mitra Bestari
Prof. DR. Dr. Bachtiar Murtala, Sp.Rad (K),
Prof. DR. Dr. Muhammad Ilyas, Sp.Rad (K),
Prof, DR. Dr. Triyono KSP, Sp.Rad (K),
Prof. Dr. Arif Faisal, Sp.Rad(K),
DR. Dr. Jacub Pandelaki, Sp-Rad (K),
Dr. Aziza G. Ieksan, Sp.Rad (K),
Dr. Paulus Rahardjo, Sp.Rad (K),
DR. Dr. Ristania D. Soetikno, Sp-Rad (K),
Dr. Sri Andreani Utomo, Sp.Rad ,
Dr. Daniel makes, Sp.Rad,
Dr. Patricia M. Widjaja, Sp Rad
Dr. Farhan Anwary Sp.Rad (K),
Dr. Nina ISH Supit, Sp-Rad (K),
Dr. Bagaswoto Poedjomartono, Sp-Rad (K),
Dr. Sawitri Darmiati, Sp-Rad,
Dr. Mandiana Wahyuni, Sp.Rad(K)
Seksi usaha :
Dr, Hanna Sahelangi Sp.Rad. M. Kes,
Dr, Ritis Himawati Sp Rad
Dr. Irina Kurmiadi, Sp.Rad,
Dr, Rina Saftina, Sp Rad:
Seksi administrasi :
Kusnindar
‘Alamat Redaksi :
Bagian Radiologi RSUP. Dr. Kariadi
J1 Dr. Soetomo No 16 - 18 Semarang
Telp, / fax : 024 8443135
Email redaksi
‘majalah @pdsripusat.ong;
Infoq@pdsripusat ore
MAJALAH RADIOLOGIINDONESIA, Apri 2012
KATA PENGANTAR
Salam sejawat,
Alhamdulillah, setelah sempat vacuum beberapa waktu akhirnya
Majalah Radiologi Indonesia di awal tahun 2012 kini terbit
Kembali
Majalah Radiologi Indonesia adalah majalah ilmiah yang memuat
artikel-artikel berupa jurnal, laporan kasus, hasil penelitian ataupun
tulisan ilmiah lainnya yang dilakukan insan radiologi baik dokter
yang sedang menempuh pendidikan dokter spesialis radiologi
ataupun oleh seorang radiolog.
Dengan terbitnya kembali Majalah Radiologi Indonesia diharapkan
dapat menjadi wadah mempublikasikan karya ilmiah dan menjadi
sarana berbagi pengetahuan serta pengalaman kepada teman
sejawat anggota PDSRI di seluruh Indonesia.
Pada edisi perdana ini memuat artikel-artikel yang antara lain
berupa hasil penelitian yang mendapatkan penghargaan radiology
award yang diselenggarakan bersamaan dengan yjian nasional dan
laporan kasus. Edisi selanjutnya diharapkan akan lebih banyak
artikel yang dimuat, untuk itu kami sangat mengharapkan
kontribusi dan peran aktif teman sejawat untuk dapat bersama-
sama memajukan Radiologi Indonesia melalui tulisan-tulisan
ilmiah melalui majalah ini.
Kritik dan saran akan kami terima dengan terbuka dan positif demi
perbaikan Majalah Radiologi Indonesia.
Salam,
Dr. Bambang Budyatmoko, Sp.Rad (K)
Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Indonesia
DITERBITKAN OLEH PDSRI
STT. DEP. PEN. 414/SK/DITJEN PPG/$T.77
ISSN : 02163101 f
®
rMAJALAH RADIOLOGI INDONESIA.
LAPORAN KASUS SPONDILITIS TB
‘“Aziza G. Ieksan, * Andi. ** Sigit T
*SMP Radiologi ,** SMF Bedah Orthopedi
RSUP Persehabstan- Jakarta, Indonesia | 203
PENGGUNAAN SIMETHICONE PADA ULTRASONOGRAFI PANCREAS
‘Theresia Riawati, Henry Kusumo Husodoputro, Bambang Udji Djoko Rianto
Fakultas Kedokteran
eG a «07
PERAN RADIOLOGI INTERVENSI PADA HEMATURI PASCA
PERCUTANEUS NEPHROLITOTOMY
‘Arum Kusumaningtias, Titik Yuiastti, Nurdopo Baskoro, Gunawan Santoso
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro / RSUP dr Kariadi Semarang-Indonesia,
al2
METRILA HARWATL.
'AKURASI ULTRASONOGRAFI SINUS MAKSILA DALAM MENDIAGNOSIS
RINOSINUSITIS MAKSILA
dibimbing oleh
Mul las, Frans Liyadi, Nurlaily Idris,
eine te eo ae 15
NILAI RATA-RATA SUDUT CERVICAL PEDICLE TERHADAP GARIS TENGAH DAN
INFERIOR END PLATE PADA ORANG DEWASA MENGGUNAKAN MULTI SLICE.
COMPUTED TOMOGRAPHY
(nae pee e 19
PERBANDINGAN LEBAR KANALIS INGUINALIS KONTRALATERAL PADA PASIEN,
[ANAK HERNIA INGUINALIS LATERALIS DENGAN PASIEN ANAK NORMAL
BERDASARKAN ULTRASONOGRAFI GRAY-SCALE
DI RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
Fey GN SS ee
228
KESESUAIAN SKORING ELASTOGRAFIPADA SONOELASTOGRAFI DENGAN TEMUAN
HASIL PEMERIKSAAN HISTOPATOLOGI PADA PENDERITA TUMOR PAYUDARA
di Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta
Kardinah, Denni J.P, Evlina Suzanna, Joedo Prihartono, Aditya Hapsari § 331
@ MAJALAH RADIOLOGLINDONESTA, April 2012METRILA HARWATL.
AKURASI ULTRASONOGRAFI SINUS MAKSILA
DALAM MENDIAGNOSIS RINOSINUSITIS MAKSILA
dibimbing oleh
Muhammad Ilyas, Frans Liyadi, Nurlaily Idris,
Abdul Qadar Punagi, Ilhamjaya Patellongi
ABSTRAK
METRILA HARWATI. Akurasi Ultrasonografi Sinus Maksila dalam Mendiagnosis Rinosinusitis Maksila (dibimbing oleh
‘Muhammad Ilyas, Frans Livadi, Nurlaily Idris, Abdul Oadar Punagi, Whamjaya Patellongi)
Penelitian ini bertwiuan mengetahui akurasi ultrasonografi dibandingkan dengan CT Scan dalam mendiagnosis rinasinusitis
smaksila
Penelitian ini merupakan penelitian uji diagnostik untuk menilai akurasi ultrasonografi sinus maksila dibandingkan dengan CT
‘Scan kepala potongan coronal sebagai gold standard. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan September s.d. Oktober 201 dengan
‘metode consecutive sampling. Ujidiagnastikdilakukan terhadap ultrasonografiuntuk menilaisensitftas spesifitas,nilai prediks positif;
nilaipreditsi negatif, dan akurasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil wji diagnostk terhadap ultrasonografi diperoleh sensitifias 86,95%, spesiftas 100%,
nilaiprediksi postif 100%, nilai prediksinegatif, 77,85%, dan akurasi 91%.
Kata kunci: rinosinusitis maksila, ultrasonografi, CTScan
ABSTRACT
METRILA HARWATI. Accuracy of Maxillary Sinus Ultrasonography in Diagnosing the Maxillary Rhinosinusitis (Supervised by
Muhammad liyas, Frans Liyadi, Nurlaily Idris, Abdul Qadar Punagi and Ithamjaya patellongi)
The research aimed at investigating the Ultrasonography accuracy compared with CT Scan in diagnosing the maxillary
rhinosinusitis
This was a diagnostic test research to evaluate the accuracy of the maxillary sinus Ultrasonography compared with a head CT Scan of
the coronal plain asthe gold standard. Sample selection was conducted in the period from September to October 2011 with the method of
consecutive sampling. The diagnostic test was carried out towards the Ultrasonography to evaluate the sensitivity, specificity, positive
prediction value, negative prediction value, and accuracy. In the research there were 50 patients. The sample unit was sinus so that the
‘number ofsamples was 100 sinus samples.
The result of the diagnostic test on the Ultrasonography indicates that there are the sensitivity of 86,95%, specificity of 100%, the
positive prediction value of 100%, the negative prediction value of 77,85%, and accuracy of 91%.
Key-words: Maxillary rhinosinusiti, Ultrasonography, CT Sean,
Pendahuluan
Rinosinusitis maksila adalah peradangan sinus maksila yang,
menimbulkan perubahan histologik pada mukosa, yakni fibrosis
an metaplasia skuamosa, Sinus maksila merupakan sinus
paranasalterbesar dan paling sering mengalami kerusakan, Secara
umum 3 faktor yang berhubungan dengan patofisiologi
sinosinusitis: obstruksi drainase sinus, kerusakan sili, perubahan
‘ualitas dan kuantitas mukus. Gangguan salah satu faktortersebut
atau Kombinasi faktor-faktor tersebut merubah fisiologi dan
menimbulkan rinosinusitis,"“"
Sinus maksila disebut juga antrum Higimore, bagian
MAIALAH RADIOLOGIINDONESIA, Apel 2012
dasamya sangat berdekatan dengan akar gigi rahang atas, yaitu
premolar (PI dan P2), molar (MI Dan M2), kadang-kadang juga
gigi tring (C) dan gigi molar M3, bahkan akar gig tersebut dapat,
‘menonjol ke dalam sinus, sehingga infeksi gigi geligi mudah naik
ke atas, menyebabkan’rinosinusitis dentogen. Rinosinustis,
dentogen merupakan salah satu penyebab penting rinosinusitis
maksila. Dasar sinus maksila adalah prosesus alveolaris tempat,
akar gigi rahang atas, sehingga rongga sinus maksila hanya
terpisahkan oleh tulang tipis dengan akar gigi, babkan kadang-
kadang tanpa tulang pembatas. Infeksi gigi rahang atas seperti
infeksiapikal akar git atau inflamasiaringan periodontal mudah
menyebarsecaralangsung ke sinus."digunakan, Ultasonografi sangat sensitif untuk menentukan echo
cairan, Hal ini disebabkan oleh arena Ultrasonografi merupakan
‘modalitas radiologik yang sangat baik untuk membedakan lesi
solid/padat atau lesi kistik/cairan. Sinus maksila-merupakan
rongga yang berisi udara sehingga hal ini akan suit dideteksi oleh
Ultrasonografi. Apabila rongga ini berisi cairan, maka hal ini akan,
menjadi window yang sangat baik untuk’ melihat_struktur
dinding/tulang maksila yang secara teori disebut scbagai
triangular shape. Dari 63 sinus terisi cairan yang terdeteksi oleh
CT scan, terdapat 3. sinus yang tidak terdeteksi oleh
Ultrasonografi. Hal ini disebabkan karena volume cairan dalam
sinus tersebut sangat minimal. Volume cairan dalam sinus tidak
dlihitung, oleh karena pada penelitian ini hanya untuk mengetahui
ada tidaknya cairan atau penebalan mukosa dalam sinus. Sebagai
‘tahap lanjut dari penelitian ini sebaiknya dilakukan pengukuran
besamya volume cairan minimal yang dapat dideteksi oleh
ultrasonografi
Penebalan’ mukosa sangat rendah sensifitasnya, Hal. in
disebabkan oleh Karena penebalan mukosa merupakan proses
yang kronik yang dapat mempengaruhi/mengerosi dinding sinus,
Schingga bentuk triangular shape dinding sinus maksila sulit
terdeteksi. Selain itu, adanya udara dalam rongga sinus maksila
menyebabkan tidak adanya window yang baik (cairan) untuk
melihat struktur dinding/tulang maksila dan kurangnya skill
‘operator/penelit
Namun demikian peneliti tetap berpendapat bahwa
ultrasonografi dapat menjadi salah satu pemeriksaan dalam
‘mendiagnosis rinosinusitis maksila terutama pada kasus-Kkasus
dengan kausa dentogen oleh karena kemampuan ultrasonografi
sangat baik untuk mendeteksi cairan. Rinosinusitis kausa
DAFTAR PUSTAKA
1. Ramanan RV, Khan AN, Branstetter BF, Coombs BD.
Sinusitis. Available from URL
hhup:/www-emedicine.com/RADIO/opic638 him. updated
‘on April21, 2007.
Pinheiro AD, Facer GW, Kem EB, Rhinosinusitis: current
concept and management. In: Bailey BJ, Calhoun KH,
Healy GB, Pillsbury HC, Johnson JT, Tardy ME, Jackler RK
eds. Head and neck surgeryotolaryngology. 3" ed.
Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins; 2001: p 345.
3, Brook I, Cunha BA. Acute sinusitis, Available from:
‘www.medscape.com updated on Mar 29,2011
4. Hwang Ph, Inwin SB, Griest SE, Caro JE, Nesbit GM.
Radiologic correlates of symptom-based diagnostic criteria
for chronic rinosinusitis. Otol.Head and Neck Surg. 2003;
128:-489-96,
Mangunkusumo E, Soctjipto D. Sinusitis. Soepardi EA,
Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti RD, editor. Dalam: Buku
dentogen merupakan suatu proses inflamasi akibat infeksi, dan
hal ini umummya berhubungan dengan rinosinusitis akut.
Banyaknya eairan akan mempengaruhi penanganan rinosinusitis,
berupa pemberian obat-obatan atau perlu tindakan pembedahan
(FESS).
Kesimpulan
1. Ultrasonografi mempunyai nilai diagnostik yang cukup tinggi
dalam mendeteksi rinosinusitis maksila, dengan sensitifitas
86,95%, spesifitas 100%, nilai prediksi positif 100%, nilai
prediksinceatif, 77,5%, dan akurasinya 91%,
UUltrasonografi sinus maksila cukup tinggi dalam mendeteksi
akumulasi cairan pada sinus maksila, sedangkan penebalan
‘mukosa sangat rendah sensiifitasnya,
3. Belum dapat ditentukan apakah Ultrasonografi sinus maksila
dapat mendeteksi pencbalan mukosa, oleh karena hanya
ditemukan 6 kasus dan semuanya tidak terdeteksi oleh
Ultrasonograti
Saran
1. Diharapkan pemeriksaan ultrasonografi sinus maksila dapat
menjadi salahsatu pemeriksaan pada kasus-kasus dengan
suspek rinosinusitis maksila terutama kausa dentogen, pada
dacrah-daerah yang belum tersedia CT Sean dan pasien-pasien
yang tidak mampu untuk membayar CT Sean.
Perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui volume eairan
minimal yang dapat dideteksi oleh Ultrasonografi_ sinus
maksila, dan penebalan mukosa dengan jumlah sampel yang,
lebih besar.
ajar ilmu kesehatan telinga, hidung, tenggorok, kepala dan
Ieher. Edisi ke 6. Jakarta: Balai Penerbit FK UI; 2008
hal. 150-1
6. Soetjipto D, Mangunkusumo B. Sinus paranasal. Soepardi
EA, Iskandar, Bashiruddin J, Restuti RD, editors. Dalam:
Buku ajar ilmu kesehatan telinga, hidung, tenggorok, kepala
dan Ieher. Edisi ke 6, Jakarta: Balai Penerbit FK Ul; 2008,
hal. 145.9,
Ramanan RV, Naul LG. Sinusitis imaging. available from:
www.medscape.com updated on may 25,201],
8. Chavda SV, Olliff JFC. The sinuses. Sutton D, editor. In:
Textbook of radiology and imaging. Ch.48, 7° ed, vol.2.
London: Churchill livingstone; 2003. 1520-3
9. Weissleder, Wittenberg, Harisinghani, Chen, Head and neck
imaging in primer of diagnostic imaging. ch.7. 4" ed. p.636.
10. Bektas F, Soyuncu S, Yigit O. Acute maxillary sinusitis
detected by bedside emergency department
ultrasonography. Int Journal Emergency Medicine (2010) 3:
497-498,
-MAJALAH RADIOLOGIINDONESIA, Apil2012