You are on page 1of 12

PELUANG

A. Kaidah Pencacahan

Kaidah-kaidah pencacahan mencoba menemukan beberapa banyaknya hasil yang mungkin


terjadi (muncul) pada berbagai percobaan. Secara umum cara menemukan banyaknya hasil
yang mungkin muncul pada suatu percobaan adalah dengan menggunakan pendekatan-
pendekatan sebagai berikut :
1. Kaidah Perkaian
2. Permutasi
3. Kombinasi

I. Kaidah Perkalian
Kaidah perkalian mengatakan bahwa jika tempat pertama dapat diisi dengan cara yang
berbeda, tempat kedua dengan cara, ., tempat ke-k dengan cara, maka banyaknya
cara untuk mengisi tempat k yang tersedia adalah .

Contoh:
Bila kita perhatikan nomor rumah yang terdiri atas dua angka, tanpa angka nol, maka banyak
rumah yang dimaksud dengan nomor ganjil ialah .Jawab: Nomor rumah yang dimaksud
terdiri atas dua angka. Ini berarti ada dua tempat yang harus diisi, yaitu PULUHAN dan
SATUAN. Karena nomor harus ganjil, maka tempat satuan hanya dapat diisi oleh bilangan-
bilangan ganjil, yaitu 1, 3, 5, 7, dan 9. Dengan demikian ada 5 cara untuk mengisi tempat
satuan, sehingga
Sedangkan tempat puluhan dapat diisi oleh angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Sehingga
Dengan demikian banyaknya rumah dengan nomor ganjil adalah :

II. Permutasi
Permutasi adalah susunan unsur-unsur yang berbeda dalam urutan tertentu. Pada permutasi
urutan diperhatikan sehingga
Permutasi k unsur dari n unsur adalah semua urutan yang berbeda yang mungkin
dari k unsur yang diambil dari n unsur yang berbeda. Banyak permutasi k unsur dari n unsur

ditulis atau .
Permutasi siklis (melingkar) dari n unsur adalah (n-1) !

Contoh :
Suatu keluarga yang terdiri atas 6 orang duduk mengelilingi sebuah meja makan yang
berbentuk lingkaran. Berapa banyak cara agar mereka dapat duduk mengelilingi meja makan
dengan cara yang berbeda?
Jawab :
Banyaknya cara agar 6 orang dapat duduk mengelilingi meja makan dengan urutan yang
berbeda sama dengan banyak permutasi siklis (melingkar) 6 unsur yaitu :

III. Kombinasi
Kombinasi adalah susunan unsur-unsur dengan tidak memperhatikan urutannya. Pada
kombinasi AB = BA. Dari suatu himpunan dengan n unsur dapat disusun himpunan
bagiannya dengan untuk Setiap himpunan bagian dengan k unsur dari himpunan
dengan unsur n disebut kombinasi k unsur dari n yang dilambangkan dengan ,

Contoh :

Diketahui himpunan .
Tentukan banyak himpunan bagian dari himpunan A yang memiliki 2 unsur!
Jawab :

Banyak himpunan bagian dari A yang memiliki 2 unsur adalah C (6, 2).

B. Peluang Suatu Kejadian


1. Pengertian Ruang Sampel dan Kejadian
Himpunan S dari semua kejadian atau peristiwa yang mungkin mucul dari suatu percobaan
disebut ruang sampel. Kejadian khusus atau suatu unsur dari S disebut titik sampel atau
sampel. Suatu kejadian A adalah suatu himpunan bagian dari ruang sampel S.

Contoh:
Diberikan percobaan pelemparan 3 mata uang logam sekaligus 1 kali, yang masing-masing
memiliki sisi angka ( A ) dan gambar ( G ). Jika P adalah kejadian muncul dua angka,
tentukan S, P (kejadian)!
Jawab :
S = { AAA, AAG, AGA, GAA, GAG, AGG, GGA, GGG}
P = {AAG, AGA, GAA}

2. Pengertian Peluang Suatu Kejadian


Pada suatu percobaan terdapat n hasil yang mungkin dan masing-masing berkesempatan
sama untuk muncul. Jika dari hasil percobaan ini terdapat k hasil yang merupakan kejadian
A, maka peluang kejadian A ditulis P ( A ) ditentukan dengan rumus :
Contoh :
Pada percobaan pelemparan sebuah dadu, tentukanlah peluang percobaan kejadian muncul
bilangan genap!
Jawab : S = { 1, 2, 3, 4, 5, 6} maka n ( S ) = 6
Misalkan A adalah kejadian muncul bilangan genap, maka:
A = {2, 4, 6} dan n ( A ) = 3

3. Kisaran Nilai Peluang


Misalkan A adalah sebarang kejadian pada ruang sampel S dengan n ( S ) = n, n ( A ) = k dan

Jadi, peluang suatu kejadian terletak pada interval tertutup [0,1]. Suatu kejadian yang
peluangnya nol dinamakan kejadian mustahil dan kejadian yang peluangnya 1 dinamakan
kejadian pasti.

4. Frekuensi Harapan Suatu Kejadian


Jika A adalah suatu kejadian pada frekuensi ruang sampel S dengan peluang P ( A ), maka
frekuensi harapan kejadian A dari n kali percobaan adalah n x P( A ).

Contoh :
Bila sebuah dadu dilempar 720 kali, berapakah frekuensi harapan dari munculnya mata dadu
1? Jawab :
Pada pelemparan dadu 1 kali, S = { 1, 2, 3, 4, 5, 6 } maka n (S) = 6.
Misalkan A adalah kejadian munculnya mata dadu 1, maka:

A = { 1 } dan n ( A ) sehingga :

Frekuensi harapan munculnya mata dadu 1 adalah

5. Peluang Komplemen Suatu Kejadian


Misalkan S adalah ruang sampel dengan n ( S ) = n, A adalah kejadian pada ruang sampel S,
dengan n ( A ) = k dan Ac adalah komplemen kejadian A, maka nilai n (Ac) = n k, sehingga
:

Jadi, jika peluang hasil dari suatu percobaan adalah P, maka peluang hasil itu tidak terjadi
adalah (1 P).
C. Peluang Suatu Kejadian Majemuk
1. Gabungan Dua Kejadian

Untuk setiap kejadian A dan B berlaku :

Catatan : dibaca Kejadian A atau B dan dibaca Kejadian A dan


B

Contoh :
Pada pelemparan sebuah dadu, A adalah kejadian munculnya bilangan komposit dan B
adalah kejadian muncul bilangan genap. Carilah peluang kejadian A atau B!
Jawab :

2. Kejadian-kejadian Saling Lepas


Untuk setiap kejadian berlaku Jika

. Sehingga Dalam kasus ini, A


dan B disebut dua kejadian saling lepas.

3. Kejadian Bersyarat
Jika P (B) adalah peluang kejadian B, maka P (A|B) didefinisikan sebagai peluang kejadian A

dengan syarat B telah terjadi. Jika adalah peluang terjadinya A dan B, maka
Dalam kasus ini, dua kejadian tersebut tidak saling bebas.

4. Teorema Bayes
Teorema Bayes(1720 1763) mengemukakan hubungan antara P (A|B) dengan P ( B|A )

dalam teorema berikut ini :

5. Kejadian saling bebas Stokhastik


(i) Misalkan A dan B adalah kejadian kejadian pada ruang sampel S, A dan B disebut dua
kejadian saling bebas stokhastik apabila kemunculan salah satu tidak dipengaruhi
kemunculan yang lainnya atau : P (A | B) = P (A), sehingga:
D. Sebaran Peluang
1. Pengertian Peubah acak dan Sebaran Peluang.
Peubah acak X adalah fungsi dari suatu sampel S ke bilangan real R. Jika X adalah peubah
acak pada ruang sampel S denga X (S) merupakan himpunan berhingga, peubah acak X
dinamakan peubah acak diskrit. Jika Y adalah peubah acak pada ruang sampel S dengan Y(S)
merupakan interval, peubah acak Y disebut peubah acak kontinu. Jika X adalah fungsi dari
sampel S ke himpunan bilangan real R, untuk setiap dan setiap maka:

Misalkan X adalah peubah acak diskrit pada ruang sampel S, fungsi masa peluang disingkat
sebaran peluang dari X adalah fungsi f dari R yang ditentukan dengan rumus berikut :

2. Sebaran Binom
Sebaran Binom atau Distribusi Binomial dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :

Dengan P sebagai parameter dan


Rumus ini dinyatakan sebagai:

untuk n = 0, 1, 2, .... ,n
Dengan P sebagai parameter dan

P = Peluang sukses

n = Banyak percobaan

x = Muncul sukses

n-x = Muncul gagal


1. Budi mempunyai koleksi 3 pasang sepatu dengan merk yang berbeda, dan 4 baju yang
berlainan coraknya, serta 3 celana yang berbeda warna. Banyak cara berpakaian Budi
dengan penampilan yang berbeda adalah .
A. 10
B. 12
C. 22
D. 41
E. 36

Pembahasan
3 pasang sepatu masing-masing bisa dipadukan dengan 4 corak baju dan 3 celana
yang berbeda. Banyak cara yang mungkin adalah:
3 4 3 = 36
Jadi, banyak cara Budi berpakaian dengan penampilan berbeda adalah 36 cara (E).

2. Empat siswa dan dua siswi akan duduk berdampingan. Apabila siswi selalu duduk paling pinggir,
banyak cara mereka duduk adalah .
A. 24
B. 48
C. 56
D. 64
E. 72

Pembahasan
Banyak cara 2 siswi duduk di pinggir:
2! = 2 1
=2
Di antara kedua siswi tersebut ada 4 siswa. Banyak cara mereka duduk adalah:
4! = 4 3 2 1
= 24
Dengan demikian, banyak cara siswa dan siswi tersebut duduk adalah:
2 24 = 48
Jadi, banyak cara duduk empat siswa dan dua siswa tersebut adalah 48 cara (B).

3. Dua keluarga yang masing-masing terdiri dari 2 orang dan 3 orang ingin foto bersama. Banyak
posisi foto yang berbeda dengan anggota keluarga yang sama selalu berdampingan adalah ....
A. 24
B. 36
C. 48
D. 72
E. 96

Pembahasan
Pertama, anggaplah dua keluarga tersebut masing-masing merupakan dua kesatuan.
Banyak posisi dua keluarga berfoto adalah:

2! = 2 1
=2
Selanjutnya masing-masing keluarga melakukan tukar posisi antaranggota keluarga.
Banyak posisi foto keluarga yang beranggotakan 2 orang adalah:

2! = 2 1
=2
Banyak posisi foto keluarga yang beranggotakan 3 orang adalah:

3! = 3 2 1
=6
Dengan demikian, banyak seluruh posisi foto dua keluarga tersebut adalah:

2 2 6 = 24
Jadi, banyak posisi foto yang berbeda dengan anggota keluarga yang sama selalu
berdampingan adalah 24 posisi (A).

4. Pada suatu rapat terdapat 10 orang yang saling berjabat tangan. Banyak jabatan tangan tersebut
adalah ....
A. 90
B. 50
C. 45
D. 25
E. 20

Pembahasan
Setiap orang akan berjabat tangan sebanyak 9 kali. Karena ada 10 orang, banyak
jabatan yang terjadi adalah:
9 10 = 90
Jadi, banyak jabatan tangan yang terjadi dari 10 orang adalah 90 (A).

5. Dari 11 calon Kapolda akan dipilih 4 orang sebagai Kapolda untuk ditempatkan di empat provinsi.
Banyak cara pemilihan yang mungkin adalah .
A. 44
B. 256
C. 330
D. 7.920
E. 10.000

Pembahasan
4 orang Kapolda yang akan dipilih mempunyai kedudukan yang sama (tidak berjenjang atau
tidak bertingkat). Oleh karena itu, soal ini harus diselesaikan dengan rumus kombinasi, yaitu
11 kombinasi 4.

= 330

Jadi, banyak cara pemilihan Kapolda yang mungkin adalah 330 cara (C).
6. Pada suatu tes penerimaan pegawai, seorang pelamar wajib mengerjakan 6 soal di antara 14
soal. Soal nomor 1 sampai 3 harus dikerjakan. Banyak pilihan soal yang harus dilakukan adalah
.
A. 2.002 cara
B. 990 cara
C. 336 cara
D. 165 cara
E. 120 cara

Pembahasan

Dari 6 soal yang wajib dikerjakan, 3 di antaranya (nomor 1 - 3) harus dikerjakan, berarti
tinggal 3 soal lagi yang harus dikerjakan. Sementara itu, jumlah seluruh soal adalah 14 soal.
Karena 3 soal wajib dikerjakan, berarti tinggal 11 pilihan soal.

Setiap soal kedudukannya setara, oleh karena itu soal ini harus dikerjakan dengan rumus
kombinasi, yaitu 3 soal dipilih dari 11 soal atau 11 kombinasi 3.

= 165

Jadi, banyak pilihan soal yang harus dilakukan oleh pelamar tersebut adalah 165 cara (D).

7. Banyak susunan kata yang dapat dibentuk dari kata WIYATA adalah .
A. 360 kata
B. 180 kata
C. 90 kata
D. 60 kata
E. 30 kata

Pembahasan
Kata "WIYATA" terdiri dari 6 huruf dengan 2 huruf yang sama, yaitu A. Permutasi 6
unsur dengan 2 unsur yang sama dirumuskan:

= 360

Jadi, banyak susunan kata yang dapat dibentuk dari kata "WIYATA" adalah 360 kata
(A).

8. Dari angka 3, 5, 6, 7, dan 9 akan dibuat bilangan yang terdiri atas tiga angka yang berbeda.
Banyak bilangan yang lebih dari 400 dan kurang dari 800 adalah .
A. 36
B. 20
C. 19
D. 18
E. 17

Pembahasan
Cara 1 (Permutasi)
Tiga angka yang akan terbentuk, masing mempunyai kedudukan yang bertingkat (satuan, puluhan,
dan ratusan) sehingga bisa dikerjakan dengan rumus permutasi. 3 angka dibentuk dari 5 angka atau
5 permutasi 3.

= 60

Dari 60 bilangan yang terbentuk tersebut, yang nilainya lebih dari 400 dan kurang dari 800 adalah
bilangan yang mempunyai angka ratusan 5, 6, dan 7 (3 dari 5 angka ratusan). Diperoleh:

= 36

Cara 2 (Aturan Perkalian)


Dari angka 3, 5, 6, 7, dan 9, bilangan tiga angka yang lebih dari 400 dan kurang dari 800 dapat
dibentuk dari:

3 angka ratusan (5, 6, dan 7)


4 angka puluhan (5 angka yang tersedia dikurangi 1 angka untuk ratusan)
3 angka satuan (5 angka yang tersedia dikurangi 1 angka untuk ratusan dan 1 angka puluhan)

Diperoleh:

3 4 3 = 36

Jadi, banyak bilangan yang lebih dari 400 dan kurang dari 800 adalah 36 bilangan (A).

9. Di sebuah toko tersedia 1 lusin lampu, 2 di antaranya rusak. Ada 3 orang akan membeli masing-
masing 1 lampu. Peluang pembeli ketiga mendapatkan lampu rusak adalah ....
A. 1/66
B. 1/33
C. 3/22
D. 1/6
E. 2/11

Pembahasan

Di toko tersebut terdapat 12 lampu: 2 lampu rusak dan 10 lampu masih baik. Peluang pembeli ketiga
mendapatkan lampu rusak bergantung pada pembeli pertama dan kedua. Ada 3 kemungkinan
pembeli ketiga mendapatkan lampu rusak.

P1 : Pembeli I mendapatkan lampu baik, pembeli II mendapatkan lampu baik, dan pembeli III
mendapatkan lampu rusak.
Artinya, saat pembeli I membeli, jumlah lampu masih 12 dan yang masih dalam keadaan baik ada 10.
Ketika pembeli II membeli, jumlah lampu tinggal 11 dan yang baik tinggal 9. Ketika pembeli ketiga
membeli, jumlah lampu tinggal 9 dan yang rusak masih 2 karena pembeli I dan II mendapatkan
lampu baik.

Ok, lanjut!

P2 : Pembeli I mendapatkan lampu baik, pembeli II mendapatkan lampu rusak, dan pembeli III
mendapatkan lampu rusak.

P3 : Pembeli I mendapatkan lampu rusak, pembeli II mendapatkan lampu baik, dan pembeli III
mendapatkan lampu rusak.

Dengan demikian, peluang pembeli ketiga mendapatkan lampu rusak adalah peluang P1, P2, atau P3.

Jadi, peluang pembeli ketiga mendapatkan lampu rusak adalah 1/6 (D).
10. Dari angka 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 akan disusun bilangan yang terdiri dari 4 angka yang berbeda.
Banyak bilangan yang lebih dari 4.000 adalah ....
A. 120
B. 180
C. 240
D. 360
E. 720

Pembahasan

Cara I: Permutasi
Bilangan 4 angka yang disusun dari 6 angka adalah:

Bilangan 4 angka yang lebih dari 4.000 tentu saja bilangan yang berkepala 4, 5, 6, dan 7 (ada 4
angka). Sedangkan seluruh angka yang disusun terdiri dari 6 angka. Sehingga banyak bilangan yang
lebih dari 4.000 adalah:

Cara II: Kaidah Pencacahan


Perhatikan susunan bilangan 4 angka berikut ini!

ribuan:
Karena harus lebih dari 4.000 maka angka yang harus mengisi posisinya adalah 4, 5, 6, dan 7 (ada 4
angka)
ratusan:
Semua angka boleh mengisi posisi ini, tetapi karena 1 angka telah menempati posisi ribuan maka
banyak angka yang menempati posisi ratusan ada 5 angka (6 1).
puluhan:
Semua angka boleh mengisi posisi ini, tetapi karena 2 angka telah menempati posisi ribuan dan
ratusan maka banyak angka yang menempati posisi puluhan ada 4 angka (6 2).
satuan:
Semua angka boleh mengisi posisi ini, tetapi karena 3 angka telah menempati posisi ribuan, ratusan,
dan puluhan maka banyak angka yang menempati posisi satuan ada 3 angka (6 3).
Dengan demikian, banyak bilangan 4 angka tersebut adalah:
4 5 4 3 = 240
Jadi, banyak bilangan yang lebih dari 4.000 adalah 240 (C).

11. Dalam sebuah ujian terdapat 10 soal, dari nomor 1 sampai nomor 10. Peserta ujian wajib
mengerjakan soal nomor 1, 3, dan 5 serta harus mengerjakan 8 dari 10 soal. Banyak cara peserta
ujian memilih soal yang dikerjakan adalah ....
A. 21
B. 28
C. 45
D. 48
E. 56

Pembahasan

Dari 10 soal wajib dikerjakan 8 soal. 3 soal sudah pasti dikerjakan (nomor 1, 3, dan 5). Sehingga sisa
soal tinggal 7 dan soal yang harus dikerjakan tinggal 5.
Banyak cara memilih soal adalah:

Jadi, banyak cara peserta ujian memilih soal yang dikerjakan adalah 21 cara (A).

You might also like