Professional Documents
Culture Documents
Ariyanti Saleh
Program Studi Magister Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
Jalan Perintis Kemerdekaan Km 10, Kampus Unhas Tamalanrea Makassar
E-mail: yantie_nersuh@yahoo.com
ABSTRACT
Introduction: The first five years of age of a child is a critical time that will affect the child growth
development process. Any untreated disorders may impair the process that subsequently influences
quality of life of the child in the future. Therefore, it is imperative for a mother to optimize the growth
development process. This study aimed to identify the effectiveness of health education with modelling
approach on mother's knowledge, practice ability and maternal confidence of infant (0-6 months)
growth and development. Method: A quasy eksperimental pre-post with control group design was used.
The intervention given was health education with modelling approach related to lactation management
and infant growth development stimulation. The research was conducted in Maros Regency wiht 81
samples (41 in the treatment group and 40 in the control group). Result: The wilcoxon test reveals
that there was a significant difference between treatment and control group, accordingly, knowledge
(p = 0.00, p = 0.01), practice ability (p = 0.00, p = 0,006) and maternal confidence (p = 0.03,
p = 0.03). In addition, from mann whitney test, between the two group, the data obtained are: knowledge
(p = 0,950), practice ability (p = 0.00) and maternal confidence (p = 0,061). Discussion: Health
education with modelling approach conducting by nurse was effective in increasing knowledge, practice
ability, maternal confidence breastfeeding and baby stimulation, which was in turn can optimize baby
growth and development. That is why, community health nurses role should be increase by making
community health nursing program as one of primary public health centre program.
175
Jurnal Ners Vol. 6 No. 2 Oktober 2011: 175186
et al. (2006), banyak balita di negara berkembang jawab untuk mempromosikan kesehatan
yang terpapar oleh berbagai risiko secara keluarga dan anak, menyediakan layanan pada
bersamaan meliputi kemiskinan, malnutrisi, klien yang meliputi dukungan, pendidikan
status kesehatan yang buruk dan kurangnya kesehatan dan pelayanan keperawatan yang
stimulasi lingkungan. Hal ini juga didukung dapat berkontribusi dalam meningkatkan
oleh data dari Departemen Kesehatan (2001) pengetahuan, sikap dan keterampilan ibu dalam
bahwa di Indonesia, terdapat sekitar 10 persen merawat bayinya (Mercer, 2006).
balita dari seluruh populasi penduduk yang Mercer (2006) juga mengemukakan
harus mendapatkan perhatian memadai dari bahwa keperawatan adalah profesi yang
berbagai pihak. Oleh karena itu, diperlukan dinamis dengan tiga fokus utama yaitu
upaya peningkatan pengetahuan orang tua promosi kesehatan, mencegah kesakitan
khususnya ibu, dalam meningkatkan daya dan menyediakan layanan keperawatan
hidup anak, kesehatan anak, gizi dan stimulasi bagi yang memerlukan untuk mendapatkan
kognitif, yang merupakan upaya penting dalam kesehatan yang optimal serta penelitian
mengoptimalkan tumbuh kembang anak. untuk memperkaya dasar pengetahuan bagi
Faktor lain yang juga dapat berpengaruh pelayanan keperawatan. Teori keperawatan
pada tumbuh kembang bayi adalah pemenuhan Maternal Role Attainment (MRA) dapat
kebutuhan gizi bayi 06 bulan. Pemberian ASI digunakan sebagai kerangka konseptual
bukan hanya semata memenuhi kebutuhan penelitian dalam meningkatkan peran ibu
fisik biologis tetapi juga berdampak pada dan percaya diri ibu dalam merawat bayi
aspek pemberian kasih sayang, rasa aman serta (Russell, 2006; Meighan, 2006). Berdasarkan
akan meningkatkan ikatan ibu dan anak yang hal tersebut, maka penelitian ini menjadikan
merupakan hal penting dalam optimalisasi teori keperawatan sebagai dasar pemikiran.
tumbuh kembang anak. Teori keperawatan MRA merupakan salah satu
Stimulasi merupakan salah satu faktor dari teori middle range yang dikembangkan
lingkungan yang juga berpengaruh pada oleh Ramona T. Mercer, yang berfokus pada
tumbuh kembang anak. Stimulasi merupakan ibu dalam mengembangkan perannya sebagai
cikal bakal proses pembelajaran anak yang seorang ibu agar lebih percaya diri dalam
harus dimulai sejak awal kehidupan. Anak yang melakukan perawatan anak-anaknya, melalui
mendapat stimulasi yang terarah dan teratur upaya pemberian pendidikan kesehatan oleh
akan lebih cepat berkembang dibandingkan perawat (Mercer, 2006; Mercer dan Walker,
dengan anak yang kurang atau tidak mendapat 2006). Beberapa asumsi yang mendasari teori
stimulasi. Berbagai penelitian yang mendukung ini adalah karakteristik ibu, percaya diri ibu,
hal ini telah banyak dilakukan. Penelitian oleh status kesehatan bayi dan hasil akhir berupa
Field (1986) dan Kuperus (1993) mengatakan status tumbuh kembang bayi (Mercer, 2006).
bahwa stimulasi di lingkungan keluarga, dapat Hasil pengamatan di lapangan masih
meningkatkan pertumbuhan bayi dan bagi anak banyak ditemukan praktik pengasuhan bayi
dengan risiko biologis tinggi akan mampu yang kurang kaya akan upaya stimulasi. Untuk
mengejar ketinggalan di bidang kognitifnya. itu diperlukan pendidikan kesehatan yang dapat
Orang tua khususnya ibu, merupakan merubah perilaku ibu melalui pengetahuan,
lingkungan yang pertama dan utama bagi sikap, kemampuan, dan kepercayaan diri yang
seorang bayi. Peran seorang ibu sangat tinggi dalam merawat bayi khususnya dalam
penting, terutama sebagai agen kesehatan bagi menstimulasi tumbuh kembang bayi. Beberapa
anak dan keluarga dalam upaya memenuhi studi menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan
kebutuhan asah, asuh, asih pada bayi. Oleh memberikan dampak yang positif terhadap
karena itu, setiap ibu yang memiliki bayi peningkatan pengetahuan dan kemampuan
memerlukan pengetahuan, keterampilan yang praktik dalam merawat bayi (Butz et al.,
benar serta memiliki kepercayaan diri yang 2005; Piwoz et al., 2005; Harisawati, 2008).
tinggi tentang hal tersebut. Perawat sebagai Salah satu pendekatan teori belajar yang
salah satu profesi kesehatan memiliki tanggung digunakan dalam pendidikan kesehatan adalah
176
Pendekatan Modelling Keperawatan Anak (Ariyanti Saleh)
teori belajar sosial yang dikembangkan oleh ini adalah kuesioner dan lembar observasi.
Albert Bandura. Modelling merupakan konsep Peneliti memperoleh identitas responden,
dasar dari teori belajar sosial yang fokus pre-test untuk menilai pengetahuan, sikap,
akhirnya adalah mewujudkan kemampuan kemampuan praktik dan percaya diri ibu.
diri seseorang melalui upaya peningkatan Pendidikan kesehatan yang digunakan adalah
atensi, retensi, reproduksi dan motivasi selama pendidikan kesehatan dengan pendekatan
proses belajar berlangsung (Hall dan Lindzey, modeling yang memfokuskan praktik dalam
1985). Melalui pendidikan kesehatan dengan aktivitasnya. Pendidikan kesehatan diberikan
pendekatan modelling inilah, diharapkan dapat dalam 3 tahap yaitu: pendidikan kesehatan
meningkatkan kemampuan dan kompetensi 1 pada trimester 3 kehamilan, pendidikan
ibu dalam merawat bayi terutama dalam kesehatan 2 pada minggu pertama post partum
menstimulasi tumbuh kembang bayi. dan pendidikan kesehatan 3 ketika bayi
Kabupaten Maros memiliki tingkat berusia 3 bulan. Pendidikan kesehatan dengan
pertumbuhan kesehatan yang cukup rendah, pendekatan modelling ini dilakukan melalui
khususnya yang terkait dengan kepedulian beberapa fase yaitu fase peningkatan atensi,
orang tua (ibu) terhadap perawatan kesehatan retensi, reproduksi dan motivasi. Metode yang
dan tumbuh kembang bayi, hal ini dapat dilihat digunakan dalam pendidikan kesehatan adalah
dari data kunjungan bayi sebesar 65,8% dari demonstrasi, redemonstrasi dan simulasi,
90% target yang ingin dicapai oleh pemerintah, sedangkan alat bantu pendidikan kesehatan
demikian juga dengan cakupan deteksi dini yang digunakan adalah leaflet, lembar balik
tumbuh kembang bayi dan balita sebesar dan pantom.
13,37% dari 70% target yang ingin dicapai Metode dalam penelitian ini adalah
pemerintah (Dinas Kesehatan Sulsel, 2008). quasy eksperiment pre-post with control
Beberapa penelitian tentang upaya group design. Perlakuannya (intervensi)
penyelesaian masalah gizi dan tumbuh kembang berupa pemberian pendidikan kesehatan
anak telah banyak dilakukan, baik di tingkat dengan pendekatan modelling. Desain quasy
Propinsi Sulawesi Selatan maupun di tingkat eksperiment ini dilakukan untuk menilai
Kabupaten Maros, namun yang terkait dengan dampak pendidikan kesehatan pendekatan
upaya penanganan masalah gizi dan tumbang modelling tentang manajemen laktasi dan
melalui pendidikan kesehatan pada ibu belum stimulasi tumbuh kembang bayi, pada ibu
banyak ditemukan. yang telah mendapat tablet zat gizi mikro pada
Studi ini dilakukan untuk mengidentifikasi trimester 2 kehamilan.
efektivitas pemberian pendidikan kesehatan
dengan pendekatan modelling pada para ibu
terhadap pengetahuan, kemampuan praktik HASIL
dan kepercayaan diri ibu dalam menstimulasi Hasil penelitian ini menunjukkan
tumbuh kembang bayi 06 bulan. berdasarkan uji wilcoxon membuktikan ada
perbedaan yang bermakna pada kelompok
perlakuan dan kontrol, secara berurutan yaitu
BAHAN DAN METODE
pengetahuan (p = 0,00, p = 0,01), kemampuan
Penelitian ini telah dilaksanakan di praktik (p = 0,00, p = 0,006). kepercayaan diri
wilayah kerja Puskesmas Barandasi Kecamatan (p = 0,03, p = 0,03). Uji mann whitney antara
Lau dan Puskesmas Hasanuddin Kecamatan kedua kelompok didapat data, pengetahuan
Mandai Kabupaten Maros, dilaksanakan mulai p = 0,950, kepercayaan diri p = 0,061 dan
bulan Juli 2009 sampai dengan bulan September kemampuan praktik p = 0,00. kepercayaan diri
2010. Keseluruhan sampel berjumlah 81 (p = 0,03, p = 0,03). Uji mann whitney antara
orang ibu terdiri dari 41 orang kelompok kedua kelompok didapat data, pengetahuan
intervensi dan 40 orang kelompok kontrol p = 0,950, kepercayaan diri p = 0,061 dan
sesuai dengan kriteria penelitian. Instrumen kemampuan praktik p = 0,00.
penelitian yang digunakan dalam penelitian
177
Jurnal Ners Vol. 6 No. 2 Oktober 2011: 175186
Tabel 1. Perbedaan pengetahuan ibu sebelum dan setelah intervensi antara kelompok perlakuan dengan
kelompok kontrol.
Pengetahuan ibu
Kelompok Sebelum Setelah Perubahan p*
Median Median Median
Perlakuan (n = 41) 31,87 29,67 40,88 0,000
Kontrol (n = 40) 50,36 52,61 41,12 0,001
p** 0,000 0,000 0,950
Keterangan: *uji wilcoxon **uji mann whitney
Tabel 2. Perubahan pengetahuan ibu antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol
Pengetahuan ibu
Total
Kelompok Meningkat Tetap/menurun p
n % n % n %
Perlakuan (n = 41) 31 75,6 10 24,4 41 100 0,949
Kontrol (n = 40) 30 75,0 10 25,0 40 100
Keterangan: RR: 1,5 (0,92,4)
Tabel 3. Perbedaan kemampuan ibu menstimulasi tumbuh kembang antara kelompok perlakuan
dengan kelompok kontrol
Kemampuan Stimulasi
Kelompok Sebelum Setelah Perubahan p*
Median Median Median
Perlakuan (n = 41) 37,27 43,05 47,77 0,000
Kontrol (n = 40) 44,82 38,90 34,06 0,006
p** 0,145 0,424 0,001
Keterangan: *uji wilcoxon **uji mann whitney
Tabel 4. Perubahan kemampuan ibu menstimulasi tumbuh kembang antara kelompok perlakuan
dengan kelompok kontrol.
Kemampuan Stimulasi
Total
Kelompok Meningkat Tetap/menurun p
n % n % n %
Perlakuan 19 46 22 53,70 41 100 0,01
Kontrol 5 12,5 35 87,5 40 100
Keterangan: RR: 1,5 (0,92,4)
178
Pendekatan Modelling Keperawatan Anak (Ariyanti Saleh)
Tabel 5. Perbedaan kepercayaan diri ibu sebelum dan setelah intervensi antara kelompok perlakuan
dan kelompok kontrol.
Kepercayaan diri ibu
Kelompok Sebelum Setelah Perubahan p*
Median Median Median
Perlakuan (n = 41) 39,46 47,32 36,80 0,003
Kontrol (n = 40) 42,58 34,52 45,30 0,152
p** 0,550 0,014 0,061
Keterangan: *uji wilcoxon **uji mann whitney
Tabel 6. Perubahan kepercayaan diri ibu antara kelompok perlakuan dan kontrol
Kepercayaan diri ibu
Total
Kelompok Meningkat Tetap/menurun p
n % n % n %
Perlakuan 25 61 16 39 41 100 0,059
Kontrol 16 40 24 60 40 100
Keterangan: RR: 1,5 (0,92,4)
179
Jurnal Ners Vol. 6 No. 2 Oktober 2011: 175186
digunakan dalam pendidikan kesehatan pada berbagai metode belajar antara lain, demonstrasi,
penelitian ini adalah berdasar pada teori belajar redemontrasi dan simulasi. Selain itu, digunakan
sosial oleh Bandura dengan konsep intinya berbagai media belajar berupa leaflet, lembar
adalah modelling, yang mengedepankan balik dengan gambar dan warna yang menarik
pelaksanaan praktik pada pelaksanaan serta pantom boneka bayi saat demonstrasi
pendidikan kesehatannya. Perubahan perilaku keterampilan. Metode belajar dan alat bantu
yang dimaksud dalam proses belajar modelling yang digunakan didasarkan pada prinsip bahwa
adalah perubahan efikasi diri dan perubahan pengetahuan yang ada pada setiap manusia
kompetensi (kemampuan) ibu yang dapat itu diterima atau ditangkap oleh panca indra,
digambarkan melalui kepercayaan diri ibu. semakin banyak indra yang digunakan untuk
Pendidikan kesehatan dalam penelitian menerima sesuatu, maka akan semakin jelas
ini dilaksanakan sebanyak 3 kali, yaitu pengertian yang diperoleh. Sesuatu yang
pendidikan kesehatan I dengan menggunakan menimbulkan perhatian, akan memberikan
modul tentang manajemen laktasi (pemberian pengertian baru baginya dan merupakan
ASI) yang diberikan pada pada akhir trimester pendorong untuk melakukannya (Notoatmojo,
III kehamilan. Pendidikan kesehatan II dengan 2007b). Pemberian leaflet ketika petugas sudah
menggunakan modul tentang stimulasi tumbuh tidak ada, memberikan pengalaman tersendiri
kembang 1 (bayi 03 bulan) yang diberikan pada bagi para ibu dan mendukung proses retensi
minggu pertama post partum dan pendidikan terhadap materi dan teknik-teknik pemberian
kesehatan III dengan menggunakan modul ASI dan stimulasi.
tentang stimulasi tumbuh kembang 2 (bayi Evaluasi menggambarkan bahwa
36 bulan) yang diberikan ketika usia bayi pendidikan kesehatan dengan metode belajar
3 bulan. Proses belajar modelling ini memiliki dan media belajar yang digunakan dalam
4 fase yaitu atensi, retensi, reproduksi dan penelitian ini, dapat meningkatkan atensi ibu
motivasi, yang sebagian besar fase-fase dan retensi ibu dalam mengingat kembali materi
tersebut merupakan proses internal dari subjek pendidikan kesehatan, hal ini dapat dilihat dari
belajar dalam menjalani pembelajaran sosial hasil penelitian. Hasil penelitian seperti yang
(Hall dan Lindzey, 1993; Bandura, 1977; terlihat pada tabel 2 menunjukkan bahwa
Bastabel, 2002). pada kelompok perlakuan mengalami ranking
Pelaksanaan pemberian pendidikan positif (peningkatan urutan) dengan nilai
kesehatan, dimulai dengan fase pertama yaitu median pengetahuan ibu sebelum intervensi
petugas lapangan meningkatkan perhatian adalah 31,87 dan setelah intervensi 29,67
(atensi) para ibu. Petugas memulainya dengan serta nilai median perubahan sebesar 40,88.
membina hubungan saling percaya, menanyakan Hasil uji wilcoxon didapatkan nilai p = 0,000,
kebutuhan ibu tentang informasi yang terkait artinya ini terdapat perbedaan pengetahuan ibu
dengan perawatan bayi, khususnya tentang cara pada kelompok perlakuan setelah pemberian
pemberian ASI dan stimulasi tumbuh kembang pendidikan kesehatan dengan pendekatan
dan mengkaji hambatan ibu dalam merawat modelling. Pada kelompok kontrol nilai median
anak sebelumnya. Menurut Bandura (1977; sebelum intervensi 50,36, setelah intervensi
Bastabel, 2002), fase perhatian merupakan 52,61 dan nilai median perubahan 41,12,
fase awal atau suatu kondisi yang diperlukan dengan menggunakan uji wilcoxon didapatkan
agar pembelajaran terjadi. Model peran yang nilai p = 0,001, ini berarti bahwa pada
menarik, mampu membina hubungan saling kelompok kontrol juga mengalami perbedaan
percaya dan berkompetensi tinggi, akan lebih pengetahuan, namun dari nilai median terlihat
diamati oleh subjek belajar. bahwa pada kelompok kontrol ini mengalami
Sebagai upaya meningkatkan atensi penurunan urutan. Hasil uji mann whitney
ibu ketika memulai pendidikan kesehatan dan terhadap kedua kelompok setelah intervensi
selama pendidikan kesehatan berlangsung menunjukkan nilai p = 0,000, artinya ada
serta peningkatan retensi ibu terhadap materi perbedaan pengetahuan ibu antara kelompok
pendidikan kesehatan, maka digunakanlah perlakuan dan kelompok kontrol setelah
180
Pendekatan Modelling Keperawatan Anak (Ariyanti Saleh)
181
Jurnal Ners Vol. 6 No. 2 Oktober 2011: 175186
182
Pendekatan Modelling Keperawatan Anak (Ariyanti Saleh)
menjelaskan bahwa role strain-role conflict kepercayaan diri sebanyak 61% ibu, bila
(konflik peran) didefinisikan sebagai konflik dibandingkan dengan kelompok kontrol
dan kesulitan yang dirasakan oleh wanita yang perubahannya cenderung berkebalikan
dalam penyesuaiannya terhadap tugas peran yaitu kepercayaan diri ibu tetap/menurun
ibu, dipengaruhi oleh kemampuannya dalam sebanyak 60% dengan nilai p = 0,059. Hasil
berinteraksi dengan bayinya. Selanjutnya infant ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan
temperament yang dikaitkan dengan kesulitan kepercayaan diri ibu pada kelompok
bayi dalam mengirimkan berbagai isyarat, perlakuan. Hal ini sesuai dengan teori yang
juga dipengaruhi oleh ketidakmampuan dan dikemukakan oleh Monk (2002) bahwa tingkat
keputusasaan ibu dalam merawat bayi (Mercer, pengetahuan seseorang mempunyai pengaruh
2006). dalam pembentukan kepercayaan dirinya.
Menurut Mercer dan Walker (2006), Semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang,
dalam konsep keperawatan MRA upaya berarti semakin banyak yang telah dipelajari
yang dilakukan dalam meningkatkan percaya individu sehingga dapat lebih mengenal
diri dan efikasi diri ibu adalah dengan cara diri baik kekurangan maupun kelebihannya
memberikan pendidikan kesehatan. Dengan sehingga mampu menentukan sendiri standar
pendidikan kesehatan yang diberikan pada ibu keberhasilannya.
maka pertumbuhan dan perkembangan bayi Semakin dewasa umur seseorang maka
diharapkan akan menjadi lebih meningkat. semakin banyak pengalaman dan informasi yang
Selanjutnya Mercer dan Walker (2006) diperoleh sehingga dapat membangun konsep
mengatakan bahwa kepercayaan diri ibu diri yang baik yang mampu menumbuhkan
merupakan variabel penting dalam adaptasi kepercayaan diri dalam melakukan sesuatu.
menjadi ibu dan peran maternal. Maternal Seperti yang diungkapkan Russell
role identity dalam teori MRA melibatkan (2006) bahwa kepercayaan diri maternal adalah
komponen afektif dan perilaku. Komponen sebuah komponen peran maternal, diartikan
afektif dikaitkan dengan perasaan subjektif sebagai persepsi ibu terhadap kemampuannya
ibu tentang kemampuan merawat bayi. dalam merawat dan memahami anak-anaknya.
Berdasarkan hasil penelitian seperti terlihat Kepercayaan diri maternal adalah persepsi
pada tabel 5 menunjukkan bahwa pada ibu akan kemampuannya merawat bayi,
kelompok perlakuan, nilai median sebelum mengenali dan merespons perilaku bayi, dan
intervensi 39,46, setelah intervensi 47,32, merasa puas menjalankan perannya sebagai
dan nilai median perubahan 36,80, dengan ibu. Kepercayaan diri merupakan refleksi
menggunakan uji wilcoxon didapatkan nilai kompetensi ibu, kemampuan maternal yang
p = 0,003. Hal ini berarti terjadi perbedaan dipengaruhi oleh beberapa variabel, selain
kepercayaan diri ibu setelah intervensi pada pengetahuan dan perolehan keterampilan,
kelompok perlakuan. Pada kelompok kontrol juga termasuk variabel psikososial maternal
nilai median sebelum intervensi 42,58, setelah dan karakteristik ibu, serta dukungan sosial,
intervensi 34,52 dan nilai median perubahan sedangkan hal lain yang memengaruhi adalah
45,30 pada uji wilcoxon didapatkan nilai karakteristik dan sifat bayi.
p = 0,152, artinya tidak ada perbedaan Penelitian ini sesuai dengan hasil
kepercayaan diri ibu pada kelompok kontrol. penelitian Russell (2006) yang menyebutkan
Uji mann whitney menunjukkan hasil bahwa kepercayaan diri ibu berhubungan
yang bermakna p = 0,014, hal ini berarti ada secara signifikan dengan dukungan keluarga,
perbedaan kepercayan diri antara kelompok selain itu kondisi depresi ibu dan temperamen
perlakuan dan kelompok kontrol setelah bayi, juga dipengaruhi tingkat pengetahuan
dilakukan intervensi. dan pendidikan ibu. Semakin dewasa umur
Setelah intervensi terlihat, berdasarkan seseorang maka semakin banyak pengalaman
kategorisasi terhadap kepercayaan diri ibu, dan informasi yang diperoleh sehingga
pada kelompok perlakuan menunjukkan bahwa dapat membangun konsep diri yang baik
ibu yang mengalami perubahan peningkatan yang mampu menumbuhkan kepercayaan
183
Jurnal Ners Vol. 6 No. 2 Oktober 2011: 175186
diri dalam melakukan sesuatu. Di samping menyusui dan untuk tetap menyusui meski
itu, pengalaman dan dukungan sosial juga mengalami kesulitan.
merupakan faktor yang sangat berpengaruh
terhadap kepercayaan diri ibu dalam merawat
SIMPULAN DAN SARAN
bayi. Dengan kepercayaan diri yang tinggi
ibu akan lebih optimal dalam mengasuh Simpulan
anak-anaknya. Zahr (1993) melaporkan Pendidikan kesehatan dengan pendekatan
adanya hubungan bermakna antara perilaku modelling yang dilakukan perawat efektif
maternal dengan berat badan bayi, bahwa dalam meningkatkan pengetahuan, kemampuan
ibu dengan bayi yang berat badan lebih besar praktik, kepercayaan diri ibu dalam pemberian
akan membuat ibu tersebut lebih percaya diri ASI dan menstimulasi bayi.
dalam merawat bayinya. Ibu dengan bayi
yang mengalami status kesehatan yang rendah Saran
memiliki kepercayaan diri yang lebih rendah.
Pelaksanaan pendidikan kesehatan
Porter dan Hsu (2003) melaporkan
di masyarakat, sebaiknya dilakukan dengan
bahwa ibu yang memiliki beberapa anak
pendekatan modelling disertai modul karena
lebih percaya diri dibandingkan dengan ibu
terbukti dapat meningkatkan pengetahuan,
yang baru pertama kali mempunyai anak.
Selanjutnya dilaporkan bahwa karakteristik kemampuan praktik dan kepercayaan diri
maternal pengetahuan tentang tumbuh ibu yang memang sangat dibutuhkan dalam
kembang anak, demografi maternal (usia, perawatan bayi sehingga bayi dapat tumbuh
pendapatan keluarga, pekerjaan), paritas, dan kembang lebih optimal. Oleh sebab itu,
status kesehatan bayi dan dukungan keluarga pemberdayaan perawatan kesehatan masyarakat
memengaruhi kepercayaan diri ibu, walaupun perlu ditingkatkan dengan menjadikan program
bermakna namun korelasinya relatif rendah. perawatan kesehatan masyarakat sebagai salah
Intervensi pendidikan kesehatan pada ibu satu program wajib Puskesmas.
telah meningkatkan percaya diri ibu. Hasil ini
menunjukkan bahwa teori MRA dapat menjadi KEPUSTAKAAN
panduan bagi perawat atau petugas kesehatan
dalam membantu pencapaian peran ibu. Pada Bahar, B., 2002. Pengaruh pengasuhan
terhadap pertumbuhan anak:
teori ini dikemukakan bagaimana proses
Pengamatan longitudinal pada anak
pencapaian peran ibu dan proses akan menjadi
etnis Bugis usia 012 bulan di Barru,
seorang ibu dengan memberikan bantuan Sulawesi Selatan. Disertasi yang
terhadap klien dengan memberikan pendidikan tidak diterbitkan. Surabaya: Program
kesehatan dan dukungan serta memfasilitasi Pascasarjana UNAIR.
interaksi antara ibu dan bayi sedini mungkin. Bandura, A., 1986. Social foundations of
Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian Goto thought and action. Englewood Cliffs.
et al. (2010) yang menunjukkan pentingnya NJ: Prentice-Hall.
program parenting support yang salah satu Bandura, A., 1997. Self-efficacy: The exercise
kegiatannya adalah pendidikan kesehatan of control. New York: W.H. Freeman.
dalam membantu ibu Jepang dan Vietnam untuk Bastabel, S.B., 2002. Perawat sebagai
meningkatkan self-efficacy yang merupakan pendidik: Prinsip-prinsip pengajaran
tahap lanjut dari percaya diri. Menurut Blyth dan pembelajaran. Terjemahan oleh
Wulandari, G. dan Widyanto, G. Jakarta:
R et al. (2002), self-efficacy ibu menyusui
EGC.
merupakan predictor significant untuk durasi
Blyht, R., et al., 2002. Effect of maternal
dan tingkat menyusui. Integrasi strategi confidence on breastfeeding duration:
atau upaya peningkatan self-efficacy dapat An application of breastfeeding self-
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan efficacy theory. Birth, 29(4), 278284.
yang diberikan oleh tenaga kesehatan dan dapat Butz, A., et al., 2005. Rural children with
meningkatkan kepercayaan diri ibu baru dalam asthma: Impact of a parent and child
184
Pendekatan Modelling Keperawatan Anak (Ariyanti Saleh)
asthma education program. J Asthma, Harisawati, Rr., H., 2008. Konseling gizi pada
42(10), 813821. ibu hamil untuk perubahan perilaku
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, makan dan status gizi selama kehamilan
2001. Survei kesehatan Rumah Tangga di RSB Pertiwi Makassar. Tesis yang
(SKRT). Jakarta: Badan Penelitian dan tidak diterbitkan. Makassar: Program
Pengembangan Kesehatan. Departemen Pascasarjana UNHAS.
Kesehatan. Kuperus, N.W., Baerts, W., Smrkovsky, M.,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Sauer, P.J., 1993. Effects of biological
2005a. Pedoman pelaksanaan stimulasi, and social factors on the cognitive
deteksi dan intervensi dini tumbuh development of very low birth weight
kembang anak di tingkat pelayanan children. The American Academy of
kesehatan dasar. Jakarta: Direktorat Gizi Pediatrics Journal, 92, 658659.
Masyarakat. Departemen Kesehatan. Meighan, M., 2006. Maternal role attainment
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, becoming a mother. In M.Alligood and
2005b. Manajemen laktasi: Pedoman A.Tomey (Ed.). Nursing theorists and
bagi bidan dan tenaga kesehatan di their work. Missouri: Mosby Inc.
puskesmas. Jakarta: Direktorat Gizi Mercer, T.R., 2006. Maternal Role Attainment
Masyarakat. Departemen Kesehatan. Becoming a Mother. In M. Alligood and
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, A.Tomey (Ed.) Nursing theorists and
2006b. Pedoman kegiatan perawat their work. Missouri: Mosby Inc.
kesehatan masyarakat di puskesmas. Mercer, T.R., dan Walker, L.O., 2006.
Jakarta: Direktorat Keperawatan A review of nursing intervention to foster
dan Keteknisian Medis. Departemen becoming a mother. AWHONN. JOGNN.
Kesehatan. 35(5).
Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan, 2008. Minick, M.J.A., Brasel, dan Pedro, R., 1991.
Cakupan Pelayanan Minimal Bidang Nutrition and cell growth, nutrition and
Kesehatan dalam Angka Propinsi development. Canada: John Wiley and
Sulawesi Selatan Tahun 20032007 Sons Inc.
(Online).(http://datinkessulsel.files. Monk, F.J., Knoers, A.M.P., Haditono,
wordpress.com/2008/10/spm-kesehatan- S.R., 2002. Psikologi perkembangan
sulsel-2003-2007-dalam-angka.pdf, pengantar dalam berbagai bagiannya.
diakses 25 Februari 2010). Yogyakarta: Gajah Mada University
Goto, A., et al., 2010. Assosiations of psychocial Press.
factors with maternal confidence among Notoatmodjo, S., 2007b. Promosi kesehatan
Japanese and Vietnamese mothers. J masyarakat dan ilmu perilaku. Jakarta:
child fam Stud, 19, 118127. PT Rineka Cipta.
Grantham-McGregor, et al., 2007. The Piwoz, E.G., et al., 2005. An education and
International Child Development counseling program for preventing
Steering Group, Child development in breast-feeding-associated HIV
developing countries: Developmental transmission in Zimbabwe: design and
potential in the first 5 years for children impact on maternal knowledge and
in developing countries. Lancet, 369 behaviour. The Journal of Nutrition,
(9555), 6070. 135, 950955.
Field, T.M., 1986. Tactile/kinesthetic Porter, C., dan Hsu, H., 2003. First-time
stimulation effects on preterm neonates. mothers' perceptions of efficacy during
The American Academy Of Pediatrics the transition to motherhood: Links to
Journal, 77, 654658. infant temperament. Journal of Family
Hall, C.S., dan Lindzey, G., 1985. Introduction Psychology, 17(1), 5464.
the theories of personality. New York: Pulley, K.R., dan Stepans, M.B.F., 2002.
Jhon Wiley & Sons, hlm. 553570. Smoking hygiene: an educational
Hall, C.S., dan Lindzey, G., 1993. Teori-teori intervention to reduce respiratory
sifat dan behavioristik. Yogyakarta: symptoms in breastfeeding infants
Kanisius.
185
Jurnal Ners Vol. 6 No. 2 Oktober 2011: 175186
186