You are on page 1of 9

PENGALAMAN HIDUP PASIEN DENGAN GAGAL GINJAL TERMINAL

(Life Experiences of Patients Suffering End Stage Renal Disease)

Yulis Setiya Dewi, Harmayetti, Ninuk Dian Kurniawati, Erna Dwi Wahyuni,
Deni Yasmara, Abu Bakar, Sukma Randani I
Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga, Kampus C Mulyorejo Surabaya
E-mail: yulissd@yahoo.com

ABSTRAK
Pendahuluan: Hemodialisis (HD) merupakan salah satu terapi untuk mempertahankan hidup pasien
dengan Gagal Ginjal Kronik (GGK). HD dan GGK merupakan sumber stressor bagi pasien. Penelitian
ini bertujuan untuk mendapatkan wawasan tentang pengalaman hidup pasien yang menderita GGK
dan koping yang mereka gunakan dalam menangani stress. Metode: Penelitian ini menggunakan studi
fenomenologis hermeneutik sebagai metodologi. Sampel diambil di RSU Dr. Soedono Madiun pada
bulan Desember 2010Mei 2011 dengan menggunakan purposif sampling. Peserta dalam penelitian
ini berjumlah 9 orang yang semua laki-laki dan telah menderita gagal ginjal dan menjalani HD selama
lebih dari 2 tahun. Data diolah dan dianalisis melalui interpretasi data sembilan bertahap sesuai
collaizi. Hasil: pengalaman hidup klien dengan HD dan strategi koping yang mereka gunakan untuk
mengatasi situasi kritis telah diidentifikasi dan dikelompokkan menjadi beberapa tema. Tema pertama
adalah reaksi pasien saat menerima diagnosis harus menjalani HD yang meliputi: sedih, penolakan,
rasa takut, shock, perasaan pasrah dan harapan. Tema kedua mengenai situasi kritis yang dialami
klien mencakup sesak napas, kelemahan tubuh, bengkak, diare, gatal, dan tidak bisa buang air kecil.
Tema terakhir adalah arti hidup yang berasal dari nilai sikap dan nilai pengalaman. Diskusi: Cara
yang digunakan klien untuk mengatasi situasi kritis cukup beragam. Dukungan emosional, informasi
dan instrumental dari pasangan atau orang terdekat sangat dibutuhkan oleh pasien untuk mengatasi
situasi kritis. Studi ini menunjukkan bahwa perawat harus melakukan komunikasi terapeutik untuk
pasien HD sehingga pasien dapat mengatasi penyakit dengan koping yang lebih positif.

Kata kunci: pengalaman hidup, hemodialisis, gagal ginjal kronik

ABSTRACT
Introduction: Haemodialysis (HD) is one of therapies to sustain life for people with End Stage Renal
Disease (ESRD). HD and ESRD are the source of the stressor for the patients. The purpose of this
study was to gain insight about the life experiences of patients suffering from ESRD and coping that
they used in dealing with stressors. Method: This study employed hermeneutic phenomenological
study as methodology. Samples were taken at RSU Dr. Soedono Madiun in December 2010May
2011 using purposive sampling. Participants in this study amounted to 9 people who all male and had
suffered kidney failure and undergoing HD for more than 2 years. Data were processed and analysed
through the nine stages data interpretation according collaizi. Result: Client's life experiences
with HD and coping strategies they used to cope with critical situations have been identified and
grouped into several themes. The first theme was the reaction of participants when receiving the
diagnosis should undergo HD including: sad, rejection, fear, shock and feelings of resignation and
hope. The second theme was perceived to critical situations by clients include shortness of breath,
weakness, body swelling, itching, diarrhea and could not urinate. Last theme was the meaning of
life in hemodialysis derived from attitudinal values (the values to be) and experiential values (the
values of appreciation). Discussion: Ways in which clients address critical situations were quite
diverse. Emotional informational, instrumental supports from spouse or significant other were
needed by participants to overcome the critical situation. This study suggests that nurse should

126
Pengalaman Hidup Pasien dengan Gagal Ginjal Terminal (Yulis Setiya Dewi, dkk)

perform therapeutic communication to HD patients so that patients may cope with the disease more
positively.

Keywords: life experiences, haemodialysis, end stage renal disease.

PENDAHULUAN BAHAN DAN METODE


Pasien dengan Gagal Ginjal Kronik Metodologi penelitian yang digunakan
(GGK) mengalami kerusakan ginjal ireversibel dalam penelitian ini adalah hermeneutic
dan merupakan stadium akhir (stage 5) atau phenomenological study yaitu suatu studi
biasa disebut End Stage Renal Disease (ESRD) dengan pendekatan individu yang mempelajari
(Bonner, Wellard & Caltabiano, 2009). Pasien respons individu dalam rangka mencoba
yang hidup dengan ESRD membutuhkan mengungkap dan menjelaskan pengalaman
terapi pengganti fungsi ginjal. Salah satu hidup seseorang secara lebih mendalam dan
bentuk terapi tersebut adalah haemodialysis terstruktur (Van Manen, 1990).
(HD) untuk mempertahankan hidup penderita Pengambilan sampel pada penelitian
(Pereira, Sayegh dan Blake, 2005). Pada tahun ini menggunakan purposive sampling untuk
2006, sedikitnya 7000 orang di Indonesia memilih dan menentukan partisipan yang
melakukan terapi HD (Bennett dan Hany, tepat didasarkan pada pengetahuan terhadap
2009). suatu fenomena. Berdasarkan kriteria inklusi,
Pasien yang mendapatkan HD biasanya partisipan dalam penelitian ini berjumlah 9
menghadapi banyak stressor terkait dengan orang yang kesemuanya berjenis kelamin laki-
penyakitnya dan terapi HD itu sendiri. laki dan sudah menderita gagal ginjal dan
Beberapa stressor seperti ancaman kematian menjalani HD lebih dari 2 tahun.
yang terus menerus, penurunan kualitas hidup, Penelitian ini dilakukan di RSU Dr.
penurunan fungsi tubuh dan terapi seumur Soedono Madiun karena banyaknya kasus
hidup menjadi beban tambahan bagi penderita gagal ginjal yang menjalani hemodialisis.
ESRD (Gilbar, Or-Han dan Livasky, 2005). Waktu penelitian adalah Desember 2010Mei
Meskipun banyak studi dilakukan untuk 2011. Pengumpulan data dilakukan melalui
mengetahui stressor dan efek ESRD terhadap wawancara terstruktur dan direkam dengan
pasien, tetapi penelitian tentang pengalaman audiotape. Melalui wawancara, peneliti
hidup pasien dengan ESRD dan koping menggali perasaan, ide, dan sikap melalui
yang mereka gunakan dalam menghadapi kata-kata yang diucapkan secara langsung
stressor tersebut sangat terbatas, khususnya (asli) dari partisipan, bukan terjemahan atau
di Indonesia. persepsi dari peneliti. Wawancara dihentikan
Tujuan dari asuhan keperawatan ketika partisipan merasa tidak ada lagi yang
diantaranya adalah untuk memberikan harus diungkapkan.
dukungan, semangat dan motivasi yang lebih Pengolahan dan analisis data dilakukan
tinggi untuk meningkatkan pengetahuan, melalui metode interpretasi data melalui 9
kemampuan pencegahan, otonomi dan self tahapan menurut Collaizi (Speziale dan
efficacy (Pagels, Wang dan Wengstrom Carpenter, 2003) yaitu: mendeskripsikan
2008). Mengetahui pengalaman hidup pasien fenomena yang diteliti melalui st udi
dengan ESRD dan mekanisme koping yang literatur, mengumpulkan deskripsi fenomena
mereka gunakan adalah salah satu dasar untuk melalui wawancara dan menuliskannya
mengembangkan pengetahuan untuk merawat dalam bentuk verbatim, membaca seluruh
pasien dengan ESRD secara komprehensif. deskripsi fenomena yang telah disampaikan
Tuju a n penelit ia n i n i a d ala h u nt u k oleh partisipan dua sampai tiga kali secara
mendapatkan gambaran tentang pengalaman menyeluruh sampai peneliti merasa mampu
hidup pasien yang menderita ESRD. untuk memahami pengalaman hidup pasien,

127
Jurnal Ners Vol. 8 No. 1 April 2013: 126134

membaca kembali transkrip hasil wawancara juga karena tidak bisa melaksanakan peran
dan mengutip berbagai pernyataan yang sebagai kepala rumah tangga, Perasaan yang
bermakna, menguraikan arti yang ada dalam pertama adalah sedih, dan yang paling
pernyataan yang signifikan untuk menemukan sedih adalah saya punya dua anak masih kecil
kata kunci yang menjadi inti dari pernyataan dan saya masih muda, belum punya pekerjaan
tersebut, mengorganisir berbagai kumpulan tetap dan akhirnya terpaksa istri saya yang
makna yang terumuskan ke dalam kelompok bekerja.
tema, merangkai tema yang ditemukan selama Sub tema tidak bisa bebas melakukan
proses analisis data dan menuliskannya menjadi aktivitas tergambar dari pernyataan responden
sebuah deskripsi yang dalam, menemui yaitu: sedihaktivitas terganggu karena
partisipan untuk melakukan validasi deskripsi sakit ini (Tn Su) serta ungkapan tidak
yang telah disusun, serta menggabungkan data ada aktivitas apa-apa melihat TV untuk
hasil validasi ke dalam deskripsi lengkap dan mengalihkan perhatian (Tn Su)
mendalam pada laporan penelitian sehingga Sub tema perasaan dikucilkan dari
pembaca mampu memahami pengalaman lingkungan dapat digambarkan dari pernyataan
pengalaman hidup pasien dengan ESRD pasien berikut ini .perasaan seperti
dengan terapi HD. disingkirkan tetangga-tetangga, hubungan
seperti tidak akrab lagi, tidak harmonis.
(Tn Su)
HASIL
Sub tema perasaan tidak berguna
Perasaan responden saat mengetahui dikemukakan oleh Tn Su yang mengatakan,
harus menjalankan hemodialisis dalam jangka Perasaan saya saja, seperti tidak berguna,
waktu yang lama tidak ada aktivitas apa-apa, bila tidak ada
Wawancara terhadap responden hubungan. (istri menambahkan, biasanya
menunjukkan bahwa responden mengalami bekerja dengan teman-temannya
perasaan yang beragam saat mengetahui harus
menjalani terapi hemodialisis dalam waktu Tema 2: menolak
yang lama. Perasaan yang dikemukakan Menolak dan menganggap sakit tidak
oleh responden antara lain sedih, menolak, layak dia derita dikemukakan oleh seorang
takut, dan kaget. Beberapa responden lain responden (Tn Su) melalui ungkapan, dulu
mengungkapkan perasaan pasrah dan harapan sempat tidak terima. Karena kalau dosa pasti
bahwa hemodialisis merupakan jalan menuju semua pernah dosa dan ada yang lebih nakal.
kesembuhan. Dikatakan sembahyang, juga ikut sembahyang,
tapi kenapa saya mendapat hukuman seperti
Tema 1: sedih
ini.
Kesedihan saat mendapat kabar dari
dokter harus menderita HD dikemukakan oleh Tema 3: takut
beberapa responden. Kesedihan yang dirasakan Dua orang responden mengemukakan
oleh responden diidentifikasi terbagi dalam 3 diagnose dokter sangat menakutkan bagi
sub tema yaitu menjadi beban keluarga, tidak mereka karena kurangnya pengetahuan
bisa melakukan aktivitas dengan bebas, dan responden dan keluarga tentang hemodialisis
perasaan dikucilkan oleh lingkungan. seperti dikemukakan oleh Tn Y, Ya takut.. HD
Kesedihan yang bersumber dari itu gimana gitu lho.. belum tahu. serta Tn X,
perasaan sebagai beban keluarga dialami oleh Perasaan saya tidak karu- karuan takutnya
responden Tn K yang mengatakan, Saya pokoknya saya takut sekali karena dari awal
nelangsa tidak bisa bekerja, sering merepotkan sudah takut namanya suntikkarena takut
istri karena harus bekerja di sawah. Hal suntik saya tidak berani, sebenarnya sejak
sedikit berbeda dikemukakan oleh Tn Su yang diketahui awal saya tidak berani. Sebenarnya
mengungkapkan sedih bukan hanya karena masih kreatinin 7 atau 14 itu saya sudah
merasa telah menjadi beban keluarga, tetapi dinyatakan ginjal saya bermasalah.

128
Pengalaman Hidup Pasien dengan Gagal Ginjal Terminal (Yulis Setiya Dewi, dkk)

Tema 4: kaget susah, jadi mungkin cairannya naik gitu jadi


sesakapalagi kalo sesek itu kan menjadi
Seorang responden mengungkapkan,
susah napas jadi nggak bisa ngapa-ngapain,
..kagetlah mbakseperti disambar petir,
jadi takut.
melonjak..(P8).
Tn Su, Pernah sesak sekali, saat makan
Tema 5: pasrah kelapa muda, dada terasa sesak karena
kebanyakan air.
Pasrah hanya dikemukakan oleh satu
orang (Tn Su) melalui ungkapan, Itu tidak Situasi lemas
apa-apa, senang saja biar cepat sembuh.
Kelemahan juga dianggap sedikit
Beberapa responden juga mengungkapkan
responden sebagai situasi kritis selain sesak
pasrah setelah beberapa saat menjalani HD,
Tn Sut, Kondisinya lemah. Tn Sut, Ya kalau
tetapi pasrah bukan reaksi awal mereka,
tidak bisa jalan dan kepala pusing. Tn X,..
seperti ungkapan Tn Y dan istri yang merasa
itu kalau kecapekan jadi pucat... jalannya jadi
pasrah setelah hilang rasa takutnya, terus
makin bungkuk.
lama kelamaan kita juga.. lama kelamaan kita
jadi semangat lagi dan masnya juga semakin
Situasi pembengkakan tubuh
sembuh.. serta Tn Su setelah lepas dari fase
sedih, dan itu memang jatah dari Allah. Tn Su, saat makan kelapa muda,
badan bengkak semua ...
Situasi kritis yang membuat pasien harus Tn K, Perut yang mbedadag sering
mencari pertolongan menimbulkan Nyeri hebat, seperti mau
Te r d a p a t 9 o r a n g r e s p o n d e n melahirkan. Memuncak saat kurang dua hari.
yang diwawancarai, terdapat beberapa
Situasi lain
kesamaan dan perbedaan situasi kritis yang
mendorong mereka mencari pertolongan. Tn Su, Ya gatal, BA B terasa
Beberapa peristiwa atau alasan serupa akan mencret.
dikelompokkan dalam satu tema sehingga Tn K, Sekujur badan terasa sakit. Tidak
diperoleh beberapa kategori. Situasi yang bisa buang air kecil sama sekali.
dianggap kritis yaitu sesak nafas, lemas,
pembengkakan tubuh, gatal-gatal, diare dan Hal-hal yang dilakukan oleh responden
tidak bisa kencing. untuk mengatasi situasi kritis
Responden mengatasi situasi kritis
Situasi Sesak secara beragam, namun sebagian besar
Mayoritas responden mengemukakan responden melakukan dengan pergi ke fasilitas
sesak sebagai suatu situasi yang sangat pelayanan kesehatan dan dokter seperti petikan
menakutkan karena saat sesak napasnya terasa wawancara berikut:
berat, seperti tidak ada udara, dan tidak bisa Tn Su, Harus ke rumah sakit kalau bisa
beraktivitas apapun saat sesak. Berikut adalah atau kalau ada biayanya, kalau tidak ada ya
petikan wawancara dengan responden: menunggu sampai waktunya cuci darah.
Tn Su, Bila sesak nafas, nafas terasa Tn X, Langsung di bawa ke UGD,
berat tidur tidak bisa tertidur, nafas sangat meskipun di rumah ada oksigen, satu jam
berat. sudah habis. Akhirnya waktu itu saya
Tn X Koma, Sesak. Keluhan yang langsung ke sini. Dan setelah itu setiap saya
menakutkan itu sesak untuk cuci darah itu. sesak langsung dibawa ke UGD.
Tidak bisa nafas sama sekali seperti tidak Tn Y, Ke dokter...dokter penyakit
ada udara. dalamDokter ahli penyakit ginjal (pasien).
Tn Y Sesak ... kadang-kadang kalau Tn K, Namun tetap saya harus
udah waktunya HD gitu.. kan kalau udah menunggu giliran HD,jadi meski sakit saya
waktunya HD kan perutnya..kan kencingnya

129
Jurnal Ners Vol. 8 No. 1 April 2013: 126134

harus menunggu. Alhamdulillah saya selalu untuk mengurus JAMKESDA, sehingga bisa
bisa bertahan. lancar karena kami keluarga tidak mampu.
Tn Suy, Saya langsung masuk UGD Namun sekarang kartu JAMKESDA tidak
kemudian opname dan menunggu giliran terbit, jadi harus mengurus SKTM dan harus
HD. KTM dan surat Rujukan yang melibatkan RT,
Hanya satu orang yang berusaha RW, Kecamatan dan kadang ribet meskipun
mengatasi situasi kritis dengan meminum obat semua tetap gratis.
yang ada di pasaran dan pergi ke dokter umum
untuk di suntik: Harapan responden terhadap penyakitnya
Tn Sut, Minum obatmiksagrip, Tn Su, Iya, harapannya sembuh.
disuntik..dokter. Tn Sut, Keinginan saya ya cepat
sembuh dan sehat, lalu dapat bekerja lagi.
Hal-hal yang membantu responden
Tn X, Harapan saya saya bisa bertahan
mengatasi situasi kritis
10 tahun lagi. Saya tidak pernah ada harapan
Tn Su, bantuan dari keluarga lain untuk berhenti, karena saya tahu pasien tidak
Kadang-kadang ada kadang-kadang tidak bisa sembuh karena HD, tapi, adanya langsung
ada. mati. Harapan saya dapat bertahan berpuluh-
Tn X, keluarga Ya mau mengantar puluh tahun. Saya harus bisa menikmati masa
pulang pergi dan menunggui saya waktu di pensiun saya.
HD itu yang bisa dibantu. atau saat HD bisa Tn Y, Segera berhenti ya? Ya
drop, kalau tidak ada yang menyampaikan maksudnya kita nggak perlu HD lagi.. ya
ke perawat kan tidak tahu, orang segitu kita kan ke dokter, saya berharap kalau obat
banyak. dari dokter dan mukjizat dari Allah itu bisa
Pemberian harapan positif dan semangat menyembuhkan penyakit Masnya dan nggak
juga dirsakan sebagai bantuan yang penting: perlu HD lagi, kit abis ahidup seperti biasa.
Tn Y, Ya.. ya semangat aja.. supaya.. yang kita Tn Suy, Harapan saya saya sehat
perlukan semangat aja Karena kan kalau seperti dulu lagi, klo bisa RS Ponorogo juga
minta obat nggak mungkin dong ke keluarga.. bisa mengadakan Hemodialisa.
mintanya ke dokter, jadi kalau keluarga ya tn K, Pengen sembuh 100%, anak
semangat aja yang kita perlukan. dukungan masih kelas 3 SD, pengin membiayai.Klo bisa
lain... Alhamdulillah kita masih mampu gak perlu HD.
sendiri, jadi saya hanya butuh semangatnya
aja kita nggak mau terlalu membebani Makna hidup yang dipetik responden atas
orang, kita hanya minta semangat, yang lain- situasi sakit yang dialami
lain Insyaallah kita mampu. Tn Su, Orang itu harus sabar dan
Ya dukungan dari Pak De dari Bu beribadah terhadap Allah dan tawakal. Untuk
De. menjaga kesehatan hidup itu ada aturannya,
Jaminan asuransi kesehatan dari jangan mengikuti kata orang. Kan kebutuhan
pemerintah merupakan bentuk dukungan orang itu tidak sama, makan itu saja kalau
lain: Tn K, Tidak ada biaya, saya hanya mengikuti omongan orang itu tidak sama. (istri
menyerahkan pada yang kuasa. Keluarga menambahkan: kalau minum yang banyak
tetap mendukung dengan menguruskan biar tidak sakit ginjal, begitulah maksudnya,
JAMKESDA. Kalau orang-orang seperti kita padahal dia minumnya dibatasi, jadi kata
tidak dibantu, pasti mati semua. Sebulan lebih orang yang seperti itu tidak dihiraukan.
dari 3 juta, belum termasuk obat dan transfusi Tn X, Ya mungkin banyak hikmah
darah, pernah sampai 4 kantong. Hal ini sangat yang saya terima, mungkin dengan sakit
membantu. ini saya masih ada berbuat- berbuat yang
Tn Suy, Yang paling mendukung tidak baik, jadi mungkin dengan sakit ini
adalah biaya dan keluarga yang sayang. Kita saya berhenti melakukan kegiatan. Dulu saya
Cuma membayar sekali saja. Terus dianjurkan seorang atlit. Hikmah lain Banyak mbak,

130
Pengalaman Hidup Pasien dengan Gagal Ginjal Terminal (Yulis Setiya Dewi, dkk)

saya bisa merenung, lebih dewasa, lebih tua Menerima diagnosis HD seumur hidup
dari pemikiran saya, lebih bisa menyerahkan memicu proses berduka. Menurut Kubler
diri saya lebih dekat pada tuhan. Karena Ross terdapat 5 tahapan atau proses dalam
mengingat usia saya, melihat orang- orang berduka yang berorientasi pada perilaku,
terdahulu, tidak lebih dari 5 tahun, saya kok yaitu penyangkalan (denial), kemarahan
bisa bertahan hampir 6 tahun berjalan, jadi (anger), penawaran (bargaining), depresi
saya bersukur sekali, banyak sukurnya bahkan (depression), dan penerimaan (acceptance).
kematian itu seolah mengancam saya setiap Pada tahap penyangkalan individu bertindak
hari. Jadi besok itu umur saya cukup atau seperti seolah tidak terjadi apa-apa dan dapat
tidak, karena penyakit saya bukan karena apa- menolak untuk mempercayai bahwa telah
apa. Kalau orang lain bisa sembuh tapi kalau terjadi kehilangan dan berduka. Menolak
seperti saya tidak mungkin kecuali keajaiban dan menganggap sakit tidak layak dia derita
saja. dikemukakan oleh seorang partisipan (Tn Su)
Tn Y, Ya kita bisa lebih pasrah dan yang ditunjukkan oleh ungkapan dulu
sabar.. terus..ternyata harapan itu nggak sempat gak terima, karena kalau dosa pasti
sesuai dengan kenyataan. Kalau kita semua pernah dosa dan ada yang lebih nakal.
harapannya tinggi kalau Allah nggak ngasih Dikatakan sembahyang, juga ikut sembahyang,
ya.. enggak. Ternyata semua itu kita nggak tapi kenapa saya mendapat hukuman seperti
bisa merubah takdir (istri). Ya masa lalu itu ini.
ternyata berdampak pada masa sekarang.. Istri Tahap kedua marah dan tahap ketiga
menimpali.. ya ternyata masa lalu itu ada.. penawaran tidak terindentif ikasi dari
dibawa ke masa sekarang. Ehmm.. maksudnya wawancara. Hal ini dimungkinkan karena
ya.. dulu masnya kan nakal, Minum.. ya gitu.. partisipan sudah menjalani HD minimal
ahhh.. ngobat gitu kan.. dulu pernah.. ya gitu. 2 tahun. Fase keempat ialah depresi, dimana
Tn K, Saya sholat tahajud dan fase ini terjadi ketika kehilangan disadari dan
senantiasa memohon kepada Allah supaya timbul dampak nyata dari makna kehilangan
cepat diberi kesembuhan. tersebut. Tahap ini di alami oleh partisipan
Tn Suy, Maknanya adalah pasrah di dalam bentuk sedih dan takut, dimana sedih
samping harus berusaha. Yang penting adalah dapat digolongkan menjadi 3 tema yaitu
teratur dan patuh terhadap terapi. Pernah ada menjadi beban keluarga, tidak bisa melakukan
tawaran obat dari orang luar yaitu Irian jaya aktivitas dengan bebas, dan perasaan
sekitar harganya satu juta rupiah dan ternyata, dikucilkan oleh lingkungan. Fase terakhir
orang tersebut berhasil. Namun berbeda ialah penerimaan yang ditandai individu
hasilnya dengan saya, malah parah. Sabar mampu menghadapi kenyataan dari pada
adalah kunci utama, yang paling saya rasakan hanya menyerah pada pengunduran diri atau
adalah kencingnya yang sedikit disertai nyeri. berputus asa. Tahap terakhir ditunjukkan oleh
Intinya sabar dan menyadari kekhilafan kita partisipan Tn Su dimana dia sudah pasrah dan
sahat sebelum sakit. Sekarang, yang paling menyerahkan semuanya pada Tuhan, namun
penting adalah Patuh terhadap makan. dia tetap berusaha dengan mengikuti program
HD secara rutin.
Partisipan menunjukkan perasaan yang
PEMBAHASAN
bermacam-macam saat mengetahui harus
Tema yang bisa diidentifikasi tentang menjalankan HD dalam jangka waktu yang
perasaan partisipan saat mengetahui harus lama. Perasaan yang dialami oleh partisipan
menjalankan HD dalam jangka waktu belum tentu sama untuk masing-masing
yang lama antara lain sedih, menolak, partisipan. Hal ini mungkin dipengaruhi oleh
takut, dan kaget. Beberapa partisipan lain beberapa faktor antara lain arti dari kehilangan
mengungkapkan perasaan pasrah dan dari masing-masing partisipan, sosial budaya,
harapan bahwa HD merupakan jalan menuju kepercayaan atau spiritual, status sosial
kesembuhan. ekonomi serta kondisi fisik dan psikologi

131
Jurnal Ners Vol. 8 No. 1 April 2013: 126134

individu. Namun, faktor-faktor tersebut tidak Tn Y dalam bentuk pemberian harapan positif
kami lakukan pemantauan dalam penelitian dan semangat. Sedangkan dukungan akan
ini. kelompok sosial tidak ditemukan dari paparan
Tema situasi kritis menurut partisipan partisipan.
tentang pengalaman hidup menderita ESRD Penerimaan adalah cara yang digunakan
yaitu; sesak nafas, lemas, pembengkakan untuk mampu menjalankan tahapan pengobatan
tubuh, gatal-gatal, diare dan tidak bisa yang terus menerus. Harapan pasien tidak
kencing. Secara menyeluruh tema mengatasi pernah turun meskipun beberapa kesulitan
kritis menurut partisipan tentang pengalaman telah dijalani. Beberapa partisipan menyatakan
hidup menderita ESRD yaitu langsung ke memiliki harapan untuk sembuh. Seperti yang
rumah sakit dan ada yang mengobati sendiri dikemukakan oleh Tn Su, Iya, harapannya
dengan minum obat pasaran dan menunggu sembuh. Beberapa pasien yang lain memiliki
waktu cuci darah. Keadaan ini sesuai dengan harapan untuk hidup lebih lama, seperti yang
teori domain perilaku di mana pengetahuan disampaikan oleh Tn X, harapan saya saya
terjadi karena proses penginderaan di mana bisa bertahan 10 tahun lagi ... bertahan
pengalaman kritis merupakan situasi-situasi berpuluh- puluh tahun. Hal ini dikarenakan
yang dapat di adopsi (Notoatmojo 2003). mereka percaya bahwa penyakit yang diderita
Partisipan membutuhkan hal-hal yang merupakan ketentuan Tuhan. Kepercayaan
dapat membantu partisipan dalam mengatasi terhadap Tuhan merupakan faktor yang
situasi kritis. Hal-hal tersebut dapat berupa kuat agar tidak menyerah terhadap keadaan
dukungan dari keluarga yang selalu siap sakitnya dan pengobatan yang harus dijalani
merawat, membantu selama proses perawatan seumur hidupnya. Selain itu rasa tanggung
(HD), menyampaikan informasi jika kondisi jawab sebagai kepala keluarga untuk tetap
menurun. Dukungan dari keluarga dapat bersama keluarga dan menjalankan peran
berasal dari keluarga inti maupun keluarga sebagai pencari naf kah utama merupakan
yang lain. Selain dukungan keluarga, faktor yang penting juga yang mendorong
dukungan lain yang diperlukan oleh partisipan optimisme pasien seperti yang dikemukakan
adalah dukungan untuk pemberian harapan oleh Tn K, anak masih kelas 3 SD, pengen
positif dan semangat serta jaminan asuransi membiayai. Kalo bisa gak perlu HD dan Tn
kesehatan dari Pemerintah. Sut, Keinginan saya ya cepat sembuh dan
Berdasarkan aspek/bentuk dukungan, sehat, lalu dapat bekerja lagi.
hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
disampaikan oleh Sarafino (1998) dan Taylor bahwa pasien memiliki keyakinan yang kuat
(1999) yaitu bahwa bentuk dukungan yang akan kesembuhan seperti yang disampaikan
dibutuhkan olehnya adalah emosional, oleh Tn K, pengen sembuh 100%. Penyakit
instrumental, informatif dan penilaian GGK adalah penyakit yang tidak dapat
atau dukungan pada harga diri. Dukungan disembuhkan dan ketergantungan pasien
emosional seperti yang ditunjukkan oleh terhadap HD seumur hidup adalah hal
Tn Suy, Tn X, Tn Y, Tn K dan Tn Su yaitu yang tidak dapat dihindarkan (Smeltser &
dalam bentuk kasih sayang dan perhatian Barre, 2006). Hal ini menunjukkan bahwa
dari keluarga. Dukungan informatif dalam kemungkinan pasien belum mengetahui bahwa
bentuk penyampaian informasi kondisi di saat penyakitnya adalah penyakit terminal.
menurun disampaikan oleh Tn X. Sedangkan Makna hidup klien dengan HD yang
untuk bentuk dukungan instrumental terutama didapat bersumber dari attitudinal values (nilai
dalam bentuk pemenuhan materi biaya/ bersikap) dan experiential values (nilai
asuransi kesehatan disampaikan oleh Tn K dan penghayatan). Beberapa nilai sikap yang
Tn Suy, yaitu biaya atau asuransi kesehatan dapat menjadi sumber makna hidup klien
yang berasal dari Pemerintah. Bentuk diantaranya sabar (partisipan Su, Y, Suy),
dukungan yang keempat, yaitu aspek penilaian pasrah dan tawakal (partisipan X, Y, Su,
atau dukungan harga diri disampaikan oleh Suy). Sikap tepat yang diambil oleh klien

132
Pengalaman Hidup Pasien dengan Gagal Ginjal Terminal (Yulis Setiya Dewi, dkk)

dalam menghadapi kondisi yang tak mungkin menguatkan makna hidup sebagai penderita
diubah atau dihindari tersebut menunjukkan ESRD yang harus dijalani dalam jangka waktu
bahwa dalam kondisi bagaimanapun klien lama. Kekuatan spiritual menjadi tameng
masih dapat menemukan arti hidupnya. Latar dalam menghadapi cobaan hidup.
belakang budaya penderita yang semuanya Menurut Bastaman (2007), makna
berlatar belakang budaya Jawa di mana budaya hidup juga dapat bersumber dari creative
tersebut mengajarkan sikap menerima terhadap values (nilai-nilai kreatif ). Berkarya dan
pengalaman hidup juga memungkinkan bekerja dapat menciptakan makna dalam
partisipan memaknai sakit dan terapi yang hidup. Keterlibatan pribadi dalam penyelesaian
harus dijalani dengan sabar dan menerima tugas dan tanggung jawab merupakan
sehingga memberikan pengaruh positif sarana untuk mencari makna hidup. Dengan
terhadap penerimaan penyakit. demikian dapat dijelaskan bahwa pekerjaan
Sumber makna hidup dari nilai sikap merupakan sarana untuk menemukan dan
ini juga menunjukkan tingkat penerimaan mengembangkan makna hidup. Namun, pada
terhad ap kond isi sa k it nya. Rent a ng klien dengan HD tidak ditemukan adanya
respons kehilangan menurut Kubler Rose makna hidup yang bersumber dari nilai-nilai
menyebutkan fase acceptance sebagai fase kreatif tersebut. Tidak satu pun partisipan
penerimaan terhadap kondisi kehilangan yang memaknai hidup dari pekerjaannya. Partisipan
ditandai dengan telah mampunya seseorang X mengungkapkan ....dengan sakit ini saya
menghadapi kenyataan. Dalam kondisi ini berhenti melakukan kegiatan, dulunya saya
yang juga disebut sebagai fase reorganization atlit. Kondisi penyakit dan kunjungan HD
kesadaran baru individu telah berkembang berulang telah mempengaruhi aktivitas
(Pastakyu, 2010). Reaksi yang terus menerus klien terkait pekerjaannya. Bastaman (2007)
dari kesedihan biasanya reda dalam 612 mendefinisikan makna hidup sebagai hal-hal
bulan dan berduka yang mendalam mungkin yang dijadikan tujuan hidup yang berlandaskan
berlanjut sampai 35 tahun. Pernyataan ini pada peristiwa atau hal lain yang dianggap
sesuai dengan kondisi partisipan yang rata- penting, berharga dan bernilai khusus
rata telah menjalani HD selama 3 tahun. Jadi, bagi seseorang. Dalam hal ini, pekerjaan
fase acceptance dicapai pada klien dengan tampaknya sudah tidak menjadi tujuan hidup
riwayat HD 3 tahun dan sumber makna hidup klien dengan HD karena dianggap sudah tidak
mereka didapat dari nilai-nilai sikap selama bernilai dan tidak penting lagi. Kondisi sakit
fase berdukanya. Dengan kata lain, semakin dan pengobatan yang harus terus dijalani
cepat fase acceptance tercapai, makna hidup telah menyita sebagian besar ketertarikan dan
yang bersumber dari nilai sikap yang tepat kepedulian klien pada pekerjaannya. Hal inilah
semakin cepat ditemukan dan disadari yang menyebabkan klien dengan HD tidak
sehingga klien dapat mengembangkan koping memaknai hidupnya dari nilai-nilai kreatif.
yang adaptif dalam menghadapi kondisinya.
Sistem pendukung termasuk keluarga maupun
SIMPULAN DAN SARAN
perawat tentunya berperan penting dalam hal
ini. Simpulan
Klien dengan HD juga menemukan Klien yang menjalani terapi HD
arti hidupnya berdasarkan penghayatan dan mengalami perasaan yang beragam saat
keyakinan terhadap agamanya. Beberapa nilai mengetahui harus menjalani terapi HD dalam
penghayatan yang menjadi sumber makna waktu yang lama. Berbagai perasaan dari
hidup klien dengan HD yaitu bersyukur partisipan yang didapat dalam penelitian ini
(partisipan Y), beribadah terhadap Allah berupa perasaan sedih, menolak, takut, dan
(partisipan Su), memohon Allah diberi kaget serta perasaan pasrah dan harapan bahwa
kesembuhan (partisipan K), dan menyadari HD merupakan jalan menuju kesembuhan.
kekhilafan sebelum sakit (partisipan Suy). Situasi yang dianggap kritis oleh klien adalah
Keyakinan terhadap takdir dari Tuhan juga sesak nafas, lemas, pembengkakan tubuh,

133
Jurnal Ners Vol. 8 No. 1 April 2013: 126134

gatal-gatal, diare dan tidak bisa kencing. Journal of Nursing and Healthcare of
Cara yang digunakan klien untuk mengatasi Chronic Illness, 1, 3948, viewed 20
situasi kritis tersebut yaitu langsung ke rumah September 2009, (online Wiley Inter
sakit dan ada yang mengobati sendiri dengan Science).
minum obat pasaran dan menunggu waktu Gilbar, O, Or-Han, K and Plivazky, N., 2005,
cuci darah. Dukungan atau hal-hal yang Mental adjustment, coping strategies,
membantu partisipan mengatasi situasi kritis and psychological distress among end
stage renal disease patients, Journal
dapat berdasarkan sumber yaitu pasangan dan
of Psychosomatic Research, vol. 58,
keluarga serta berdasarkan bentuk dukungan
pp. 471476, viewed 14 September 2009,
yaitu emosional, informatif, instrumental
(online Elsevier/Science Direct).
dan harga diri. Klien menyatakan memiliki Notoatmojo, S., 2003 Pendidikan dan perilaku
harapan untuk sembuh. Makna hidup klien kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta.
dengan hemodialisis yang didapat bersumber Pastakyu, 2010. Asuhan Keperawatan
dari attitudinal values (nilai-nilai bersikap) dan Kehilangan dan Berduka. http://
experiential values (nilai-nilai penghayatan). pastakyu.wordpress.com/2010/01/21/
asuhan-keperawatan- kehilangan-dan-
Saran berduka. Diakses Tanggal 1 Juli 2011
Hasil penelitian ini sangat bermakna Pukul 10.00
bagi klien yang di diagnosis gagal ginjal dan Pereira, BJG, Sayegh, MH and Blake, P.,
diharuskan menjalani terapi HD. Saran yang 2005, Chronic kidney disease, dialysis
sangat penting yaitu keluarga dan petugas and transplantation, 2nd edn, Elsevier
kesehatan sangat diharapkan memberikan Saunders, Pennsylvania.
dukungan yang optimal untuk mempercepat Sarafino, EP., 1998. Helath psychology:
proses adaptasi. Biopsychosocial interaction (3rd ed.).
New York: John Wiley and Sons, Inc
Smeltser, SC. dan Bare, B., 2006. Buku
DAFTAR PUSTAKA Ajar Keperawatan Medikal - Bedah
Brunner dan Suddart. Alih bahasa
Bastaman, HD., 2007. Logoterapi. Psikologi
Agung Waluyo, et al. Edisi 8. Volume
untuk Menemukan Makna Hidup dan
2. Jakarta: EGC
Meraih Hidup Bermakna. Jakarta: PT
Speziale, HJS. and Carpenter, DR., 2003.
Raja Grafindo Persada.
Qualitative research in nursing:
Bennet, PN. dan Hany A., 2009, Barriers
Advancing the humanictic imperative.
to kidney transplant in Indonesia:
(3rd ed.). Philadelphia: Lippincott
a literature review, International
Williams & Wilkins
Nursing Review, 56(1), 4149, viewed
Taylor, SE., 1999. Health Psychology (4th ed.).
14 September 2009, (online Wiley Inter
Boston: MacGraw-Hill
Science).
Van Manen, M., 1990, Researching lived
Bonner, A., Wellard, S. and Caltabiano, M.,
experience: human science for an
2009, Determining patient activity
action sensitive pedagogy. Ontario: The
levels in chronic kidney disease,
Althouse Press.

134

You might also like