You are on page 1of 2

Perbedaan Malpraktek dan Resiko medis

Dilihat dari unsur unsurnya :

Unsur Unsur Resiko Medik :

1. Kewajiban menanggung
Kewajiban menanggung adalah kewajiban yang timbul di pihak pasien untuk memikul beban.
2. Kerugian
Kerugian yang diderita pasien dapat berupa kerugian secara fisik maupun psikis. Akibat lebih
lanjut dari kerugian ini dapat berimbas berupa kerugian finasial untuk pemulihan fisik dan
psikis tersebut.
3. Oleh pasien
Kerugian ini diderita oleh pasien yang menjalani upaya penyembuhan. Jadi kerugian ini
adanya/timbulnya dalam upaya penyembuhan transaksi terapeutik.
4. Atas tindakan
Kerugian yang dialami merupakan akibat adanya tindakan. Tindakan disini maksudnya
adalah tindakan medis.
5. Di luar Kesalahan Dokter
Tindakan medis yang mengakibatkan kerugian adalah di luar kesalahan dokter. Jadi dalam
hal ini unsur kesalahan dokter tidak ada. Dokter sudah melakukan tindakan sesuai dengan
standar profesi medis.

W.L. Prosser dalam buku The Law of Torts yang dikutip oleh Dagi, T.F dalam tulisannya yang
berjudul Cause and Culpability di Journal of Medicine and Philosophy Vol. 1, No. 4, 1976,
menyebutkan beberapa unsur malpraktek yaitu:

1. Adanya perjanjian dokter-pasien;


2. Adanya pengingkaran perjanjian;
3. Adanya hubungan sebab akibat antara tindakan pengingkaran itu dengan
musibah yang terjadi;
4. Tindakan pengingkaran itu merupakan penyebab utama dari musibah
5. Musibah itu dapat dibuktikan keberadaannya (www.hukumonline.com)

Asri Rasad menyebutkan unsur-unsur malpraktek adalah kelalaian, kesalahan medis,


dan kerugian bagi pasien (Soewono, 2005 : 144).
SUMBER :
Sari N., 2011, Kualifikasi resiko medis dalam transaksi terapeutik. Jurnal Ilmu Hukum
Novelty, Volume 5 No 1.

LO NO.2

SANKSI :

1. Negligence/Culpa, yaitu melakukan praktek kedokteran tetapi lalai sehingga dapat


berakibat fatal pada pasien, misalnya : kelalaian merujuk, kelalaian berkonsultasi dengan
dokter yang merawat sebelumnya, memberikan instruksi per-telepon, tidak dapat
dihubungi saat pasien memerlukan, tidak membuat surat rujukan saat merujuk, lalai
mendeteksi suatu gejala infeksi yang akan timbul sebagai keadaan komplikasi. Keadaan
diatas dapat terjerat KUHP pasal 359-360 dengan ancaman penjara paling lama lima tahun.
2. Lack of Skills, yaitu melakukan tindakan medis dengan pengalaman yang kurang atau
diluar kemampuan ketrampilannya, misalnya : dokter spesialis bedah melakukan curetage,
dokter umum melakukan abortus provocatus criminalis. Keadaan demikian dapat juga
berakibat fatal pada pasien, mengandung unsur kesengajaan/tahu bahwa bukan keahliannya
dan dapat terjerat KUHP pasal 338 jo 347-348 dengan ancaman hukuman penjara paling
lama lima belas tahun.
Sumber :
Njoto I., Pencegahan dan pembelaan diri dokter terhadap tuduhan malpraktek,surabaya.

You might also like