Professional Documents
Culture Documents
Dipersiapkan oleh :
Obat merupakan salah satu komponen yang tidak tergantikan dalam pelayanan
kesehatan. Obat dapat digunakan untuk upaya peningkatan kesehatan, pencegahan
penyakit, diagnosa, pengobatan dan pemulihan. Obat juga dapat merugikan
kesehatan bila tidak memenuhi persyaratan atau bila digunakan secara tidak tepat
atau disalahgunakan.
Pramuka sebagai generasi penerus bangsa merupakan aset yang perlu dijaga dan
diberdayakan dalam pelaksanaan upaya kesehatan ini. Pramuka sebagai kader
bangsa perlu mengerti dan memahami upaya yang berkaitan dengan pemahaman
obat. Melalui pemberdayaan pramuka sebagai kader dalam pelaksanaan
swamedikasi maka diharapkan pramuka akan tahu, mau dan mampu menolong diri
sendiri, mampu menjelaskan dan dapat memberikan penyuluhan tentang hal-hal
yang berkaitan dengan pemahaman obat terutama dalam pelaksanaan swamedikasi.
Untuk memperoleh tanda kecakapan khusus Bina Obat bagi Pramuka Penggalang,
Pramuka Penggalang harus mampu memahami pengertian obat, kegunaan obat dan
mengetahui bahaya obat seperti pada Pramuka Siaga.
Adapun materi SKK Bina Obat untuk Pramuka Penggalang adalah sebagai berikut :
Adapun materi SKK Bina Obat untuk Pramuka Penegak adalah sebagai berikut :
d. Luka Bakar : obat luka bakar ringan seperti terkena benda panas atau
tersiram cairan panas dapat diobati dengan salep luka bakar (levertran
salep). Apabila tidak tersedia dapat menggunakan margarine atau
minyak goreng.
Adapun materi SKK Bina Obat untuk Pramuka Pandega adalah sebagai berikut :
a. Pada kulit berupa rasa gatal, timbuk bercak merah atau panas
b. Pada kepala terasa pusing
c. Pada saluran pencernaan, terasa mual, muntah dan diare
d. Pada saluran nafas, terjadi sesak
e. Pada jantung, dada berdetak kencang (berdebar-debar)
f. Air seni berwarna merah sampai hitam
Hal yang harus dilakukan bila timbul efek samping obat adalah :
a. Menghentikan pengobatan
b. Mencari pertolongan ke sarana pelayanan kesehatan, puskesmas,
rumah sakit, dokter terdekat
Indonesia memiliki sekitar 400 suku bangsa (etnis dan sub etnis) masing-masing
etnis dan sub etnis memiliki berbagai pengetahuan yang diwariskan dari generasi ke
generasi, diantaranya pengetahuan tradisional di bidang pengobatan dan obat-
obatan. Setiap daerah di Indonesia memiliki kearifan lokal masing-masing yang
berhubungan dengan obat-obat tradisional.
No Nama Tanaman
a Kumis kucing
bc Pegagan
Jahe
de
f Kunyit
ghi
j Jeruk Nipis Jambu biji Daun wun
No Nama
Tanaman
a Kumis kucing
bc Pegagan
Jahe
de
Kunyit
fghi
Jeruk Nipis
j
Jambu biji Daun wungu Beluntas Lidah Buaya
Temulawak
Adapun materi SKK TOGA untuk Pramuka Penegak adalah sebagai berikut:
Adapun materi SKK TOGA untuk Pramuka Pandega adalah sebagai berikut:
iii.Sariawan
Bahan :
Daun Saga segar (1 genggam)
Air bersih (4 gelas)
Pembuatan :
Daun saga dididihkan dengan air sampai menjadi 2 gelas
v.Panu Bahan :
Lengkuas (1 jari)
Cuka (1 sendok makan)
Pembuatan :
Lengkuas dipotong miring, bagian ujungnya dipukul-pukul hingga
berserabut seperti kuas. Kuas itu direndam dalam cuka.
Pemakaian :
Lengkuas yang sudah direndam dalam cuka digosokan pada kulit yang
sakit 2 (dua) kali sehari
vi.Panu dan kurap
Bahan :
Daun ketepeng cina segar (1 genggam)
Tawas (seujung pisau)
Pemakaian :
Digosokkan kuat-kuat pada kulit yang 2 (dua) kali sehari
vii.Bisul
Formula I :
Bahan :
Tanaman daun sendok (3 helai)
Air (2 gelas)
Pembuatan :
Daun sendok yang sudah bersih ditambahkan 2 (dua) gelas air, dididihkan
hingga menjadi 1 (satu) gelas
Pemakaian :
Tiap hari diminum 1 (satu) gelas
Formula II :
Bahan :
Daun muda ubi jalar (1 lembar)
Pembuatan :
Ubi jalar muda segar dicuci, digulung-gulung antara dua telapak tangan
sampai memar
Pemakaian :
Tempelkan pada bisul
viii.Bengkak
Bahan :
Rimpang kencur (1 jari)
Beras (1 sendok makan)
Pembuatan :
Beras dan kencur ditumbuk sampai lembut
Pemakaian :
Ramuan ditempelkan pada bagian yang bengkak
ix.Diare
Formula I
Bahan :
Daun jambu biji yang muda dan segar (3 lembar)
Garam secukupnya
Pembuatan :
Daun jambu biji muda ditumbuk dengan air matang sebanyak setengah
gelas, ditumbuk dengan air matang sebanyak setengah gelas, tambahkan
sedikit garam
Pemakaian :
Sehari diminum 2 (dua) kali, setiap kali satu ramuan
Formula II
Bahan :
Daun jambu biji muda dan segar (1 genggam)
Kuling batang pulasari (1 sendok teh)
Adas (5 butir)
Air (2 cangkir)
Pembuatan :
Daun jambu biji muda, kulit pulasari, adas dan air dididihkan sampai
diperoleh 1 (satu) cangkir,
Pemakaian : Sehari diminum 2 kali masing-masing cangkir
x.Cacingan
Formula I
Bahan :
Temu giring (1 jari)
Air (1/2 cangkir)
Pembuatan :
Disiapkan pagi hari, temu giring dicuci bersih, diparut kemudian diseduh
dengan air seduhan diperas dan disaring dengan kain bersih ke dalam
cangkir, tambahkan garam lalu aduk sampai larut dan dibiarkan selama 2
(dua) jam.
Pemakaian :
Diminum pagi hari sebelum makan
Formula II
Bahan :
Biji labu merah (500 biji)
Gula secukupnya
Air matang (1 gelas)
Pembuatan :
Biji labu merah disusi, lalu ditumbuk halus, tambahkan air, kemudian aduk
kuat-kuat. Saring dengan kain bersih tambahkan gula.
Pemakaian :
Diminum sekaligus habis, 2 jam setelah minum urus-urus. Anak-anak,
gunakan 1/3 ramuan tersebut.
Formula III
Bahan :
Biji pepaya kering (serbuk)
Pembuatan :
Serbuk biji pepaya dididihkan bersama-sama dengan air sebanyak 150 ml
sampai diperoleh 75 ml.
Pemakaian :
Beningan diminum sekaligus 2 jam sebelum makan
xi.Kencing manis
Bahan :
Buah pare segar kg
Air matang secukupnya
Pembuatan :
Buah pare segar dilumatkan (diblender atau diperas) dengan bantuan air.
Air perasan disaring dengan kain bersih hingga diperoleh 50-75 ml.
Pemakaian :
Tiap hari diminum 50 ml.
Pramuka Penggalang:
- Menjelaskan tentang arti penyalahgunaan narkotika, alkohol dan zat adiktif
lainnya.
- Menjelaskan tentang jenis Napza yang sering disalahgunakan di masyarakat
- Menjelaskan tentang ketergantungan dan tanda-yanda penyalahgunaan zat
adiktif lainnya
- Menjelaskan tentang kelompok rawan yang mengarah kepenyalahgunaan zat
adiktif lainnya.
Pramuka Penegak:
- Telah mengerti kegiatan tingkat Penggalang
- Mengenal UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan UU RI Nomor
5 Tahun 1997 tentang Psikotropika
- Mengetahui cara pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan
Narkotika, alkohol dan zat adiktif lainnya.
Pramuka Pandega:
- Telah mengerti kegiatan tingkat Penggalang dan penegak.
- Dapat melakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan
penyalahgunaan narkotika, alkohol dan zat adiktif lainnya.
- Dapat memberikan penyuluhan kepada sekelompok Pramuka atau anggota
masyarakat tentang pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan zat
adiktif.
- Telah melatih sedikitnya 1 orang anggota Pramuka atau masyarkaat dalam
bidang pencegahan dan penyalahgunaan zat adiktif.
I. PENDAHULUAN
Perhatian dan upaya pemerintah ini antara lain tercermin dalam peraturan
perundang-undangan dan berbagai program yang ada dalam bidang yang
berkaitan. Masyarakat luas juga harus ikut menanggulangi masalah ini melalui
berbagai upaya.
Pramuka sebagai bagian dari generasi muda harapan bangsa dalam hal ini tentu
juga ikut berperan dalam upaya pemerintah.Untuk itu didalam TKK ini diuraikan
secara minim dan singkat pengetahuan yang sehubungan dengan masalah ini,
dengan harapan dapat berguna membantu masyarakat umumnya dari Pramuka
khususnya dalam upaya pencegahan dan penanggulangan narkotika,
psikotropika dan zat adiktif lainnya.
Cara penggunaan :
Yang dalam bentuk pil diminum per oral, dalam bentuk kristal, dibakar
dengan menggunakan kertas almunium foil dan asapnya dihisap, atau
dibakar dengan botol kaca yang dirancang khusus (bong), dapat juga
dilarutkan dan disuntik melalui pembuluh darah di tangan.
Efek yang didapatkan: merasa percaya diri, hilang rasa, gembira
berlebihan, menjadi sangat aktif (kebanyakan tenaga), tidak dapat
beristirahat/tidur, berhalusinasi
Obat Tidur dan penenang (Benzodiazepin)
Nama jalanannya : BK, Dum, lexo, mogadon, rohyp. Pemakaian dpat
melaui tablet yang diminum atau suntikan ke dalam pembuluh darah
tangan.
Bila penggunaannya digunakan bersama akohol dapat berakibat fatal,
karena akan menekan sistem pernapasan.
Dapat memberi efek ngantuk, tenang, relaks atau tertidur yang lama dan
susah dibangunkan.
Inhalasi / solvent
Adalah uap bahan yang mudah menguap yang dihirup. Contohnya :
aerosol, tinner, lem, pembersih kutex, uap bensin
Efek yang ditimbulkan : pusing, kepala terasa berputar, halusinasi ringan,
mual, muntah.
Penggunaan yang lama zat toulen pada lem dapat menurunkan fungsi
intelegensia.
Alkohol
Merupakan salah satu zat yang banyak digunakan di masyarakat.
Minuman beralkohol diperoleh dari fermentasi, madu, enau, sari buah
atau umbi-umbian, hasil fermentasi ini tidak lebih dari 15% alkohol,
kemudian dengan proses penyulingan dapat mengahsilkan kadar alkohol
lebih tinggi bahkan sampai 80%
Kadar alkohol dalam darah maksimun dicapai dalam waktu 30 90 menit.
Meningkatnya kadar alkohol dalam darah akan menimbulkan eforia
(gembira yang berlebihan), namu saat mengalami penurunan kadar orang
tersebut dapat menjadi depresi.
A. Perubahan Fisik
Gejala fisik yang terjadi tergantung jenis yang digunakan tapi secara
umum dapat digolongkan sebagai berikut :
- Pada saat menggunakan NAPZA : Jalan sempoyongan, bicara pelo
(cadel), acuh takacuh, mengantuk, agresif, curiga.
- Bila kelebihan dosis (overdosis) : Nafas sesak, denyut jantung dan nadi
lambat, kulit terasa dingin, nafas lambat/berhenti, dapat meninggal
(pengguna heroin/opiat)
- Bila sedang ketagihan (putus zat/sakaw) : Mata dan hidung berair,
menguap terus menerus, diare, rasa sakit diseluruh tubuh, takut air
sehingga malas mandi (pada pengguna heroin/opiat)
- Pengaruh jangka panjang, penampilan diri menurun (malas dandan,
jorok), tidak peduli terhadap kesehatan dan kebersihan, gigi tidak terawat
dan keropos, badan kurus dan selera makan menurun, terdapat bekas
suntikan pada lengan atau bagian tubuh lain (pada pengguna dengan
jarum suntik)
b.Akibat sosial
Ketenangan dalam keluarga terganggu
Sering mrongrong orang tua
Dapat menyebabkan perceraian bagi yang sudah berkeluarga, bagi yang
berpacaran dapat putus hubungan
Prestasi akademiknya menjadi buruk, tidak naik kelas, dikeluarkan dari
sekolah, bagi yang bekerja dapat dipecat karena prestasi kerja menurun
dan melanggar aturan
Biaya pengobatan dan rehabiltasi NAPZA mahal, menimbulkan masalah
keuangan
c. Pelanggaran hukum
Melakukan tindak kriminal untuk memperoleh uang agar dapat membeli
NAPZA, termasuk menjadi pengedar NAPZA
Menyalahgunakan dan ketergantungan NAPZA, berdasarkan ilmu
kedokteran adalah orang yang menderita sakit (penderita), namun
mereka juga di jatuhi hukuman karena melanggar hukum yang berlaku
PENGERTIAN INTOKSIKASI
Intoksinasi adalah sautu keadaan di mana terjadi perubahan pikiran,
perasaan dan perilaku seseorang karena pengaruh NAPZA yang
membahayakan jiwanya
2. Lingkungan Sekolah
Sekolah yang kurang disiplin, tidak tertib
Sering tidak ada pelajaran pada jam sekolah
Pelajaran yang membosankan
Guru/pengurus sekolah yang kurang komunikatif dengan siswa
Sekolah yang kurang mempunyai fasilitas untuk menampung atau
menyalurkan kreatuvitas siswanya
3. Lingkungan Masyarakat
Mudah diperolehnya NAPZA disekitar lingkungan tempat tinggalnya
Pergaulan atau berkelompok dengan teman sebaya yang pengguna
NAPZA
Harga NAPZA yang makin murah
Kehidupan social, ekonomi, politik dan keamnan yang tidak menentu
menyebabkan terjadinya perubahan nilai dan norma antara lain sikap
yang membolehkan/menghalalkan dll.
D. PRAMUKA PANDEGA
1. Menguasai materi SKK untuk Pramuka Penegak SKK Pencegahan
dan penanggulangan penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat
adiktif lainnya tingkat golongan Penegak.
2. Mengenai Undang-undang No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika dan
Undang-undang no. 5 tentang psikotropika.
3. Telah melatih sedikitnya 1 orang Pramuka atau anggota masyarakat
sehingga memenuhi SKK (memperolehTKK) pencegahan dan
penanggulangan penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat
adiktif lainnya tingkat golongan Penegak.
4. Dapat memberi keterangan kepada sekelompok Pramuka atau
anggota masyarakat tentang pencegahan dan penanggulangan
penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya.
III. PENUTUP
Semoga uraian ini dapat lebih membantu dalam pencegahan dan
penganggulangan penyalahgunaan zat adiktif.
IV. RUJUKAN
Pedoman Penyuluhan Penyalahgunaan Napza oleh pertugas Kesehatan
2008, ditkeswa, ditjend yanmed Depkes RI
SKK BAHAN BERBAHAYA BAGI KESEHATAN
PRAMUKA SIAGA :
- Mengetahui bentuk dan rupa makanan kaleng yang rusak.
- Mengetahui zat pewarna dan bahan alam yang biasa digunakan untuk
- Makanan.
- Mengetahui arti kadualrasa yang tercantum pada makanan kaleng
- atau susu dalam karton.
- Dapat membuat makanan/minuman yang tidak membahayakan
- Kesehatan .
- Dapat menjelaskan kepada teman- temannya untuk tidak menggunakan zat
warna yang tidak boleh digunakan.
PRAMUKA PENGGALANG :
- Menjelaskan TKK Pramuka Siaga
- Menjelaskan bahan yang berbahaya bagi kesehatan
- Menjelaskan bentuk rupa penyebab kerusakan makanan kaleng
- Menjelaskan sedikitnya 2 macam zat warna dari bahan alam dan
sintetis yang boleh digunakan untuk makanan
PRAMUKA PENEGAK :
- Menjelaskan TKK Penggalang
- Mengerti akibat penggunaan zat pewarna sintetis yang
membahayakan kesehatan apabila digunakan dalam makanan
- Mengerti maksud penggunaan pemanis buatan
- Dapat menunjukkan kadaluwarsa pada kaleng makanan/minuman
PRAMUKA PANDEGA :
- Dapat memberikan penyuluhan kepada sekelompok Pramuka atau anggota
masyarakat tentang bahan berbahaya bagi kesehatan, bentuk dan rupa
makanan kaleng yang rusak dan penggunaan zat perwarna dari bahan
sintetis serta bahayanya.
- Telah mealtih seorang Pramuka atau anggota masyarakat tentang bahan
berbahaya bagi kesehatan.
- Mengetahui peraturan Pemerintah tentang bahan berbahaya bagi kesehatan.
I. Pramuka Siaga
A. Mengerti bentuk dan rupa makanan kalengan yang rusak
Makanan yang kita makan sehari-hari berasal dari bahan makanan nabati
dan hewani. Kecuali untuk lalap, semua makanan pada umumnya dimasak
dan habis dimakan opada hari itu juga.Oleh karenanya, pada waktu
pengolahannya, tidkperlu ditambah bahan pengawet yang berua zat kimia.
Lain halnya dengan bahan makanan yang diawetkan, seperti makanan dalam
kaleng. Untuk makanan seperti ini, perlu ditambah bahan pengawet, agar
makanan tersebut tidak cepat membusuk. Pembusukan terjadi oleh karena
dalam makanan tersebut terdapat bakteri yang tidakmati pada waktu bahan
makanan tersebut dimasak atau bahan pengawetnya tidak cukup, sehingga
terjadi pembusukan.
Pada waktu terjadi pembusukan, timbul gas yang makin lama maikn banyak,
sehingga kalengnya menggelembung. Oleh karenanya, pada waktu membeli
makanan kaleng, perlu diperhatikan bentuk kalengnya, apakah
menggelembung atau tidak. Bila kalengnya dibuka, maka akan terlihat
gelembung gas, bentuk makanan tidak utuh dan tercium bau yang tidak enak.
B. Mengerti zat warna dari bahan alam yang biasa dignakan untuk
makanan
Makanan yang sehat adalah makanan yang bergizi dan tidak mengandung
bahan-bahan yang dapat membahayakan kesehatan. Bahan-bahan yang
berasal dari alam pada umumnya adalah bahan makanan yang sudah lama
dikenal oleh nenek moyang kita dan nyata-nyata tidak berbahaya. Agar
upaya makanan tersebut menarik dan menimbulkan selera perlu ditambahkan
warna yang dapat merangsang selera makanan. Padasaat ini banyak zat
pewarna yang diperjualbelikan yang ditambahkan pada makanan. Zat warna
tersebut adalah zat kimia dengan warna-warna yang menarik: warna
merah,kuning, hijau,ungu dan sebagainya.Sayangnya, beberpa bahan kimia
tersebut tidak dimaksudkan untuk makanan, tetapi untukkeperluan lain,
seperti untuk mewarnai kain, cat atau kertas.
Apabila zat warna tersebut ditambahkan pada makanan dan orang yang
memakannya dalam jangka waktu yang lama, akan timbul penyakit yang
membahayakan, antara lain kanker.
Oleh karenanya, dianjurkan untuk menggunakan zat warna yang berasal dari
alam, seperti:
- Karamel
- Gula yang digosongkan coklat
- Daun suji
- Daun pandankunyit
- Dan lain-lain ditumbuk, ditambah air dan diambil perasannya.
Zat warna sintetik yang dapat digunakan adalah yang telah terdaftar pada
Kementerian Kesehatan. Apabila zat warna tersebit belum/tidak terdaftar
kemungkinan zattersebut adalah bahan-bahan yang berbahaya bila
dimakan.
Pramuka sebagai generasi bangsa yang potensial diharapkan dapat mengerti dan
memahami upaya yang berkaitan dengan pemahaman kosmetika. Dengan
pemahaman di bidang kosmetik maka diharapkan pramuka dapat mengetahui,
menjelaskan, menggunakan dan memberikan bimbingan serta penyuluhan kepada
masyarakat disekitarnya, sehingga kosmetika dapat digunakan secara benar dan
efek samping pemakaiannya dapat diminimalkan.
Adapun materi SKK Bina Kosmetika untuk Pramuka Penggalang adalah sebagai
berikut :
1. Mampu menerapkan semua SKK Pemahaman Kosmetika seperti pada
Pramuka Siaga
2. Mengetahui jenis-jenis kosmetika
a. Pembersih
b. Pewangi
c. Perawat kulit
d. Sediaan rias wajah
3. Mengetahui cara penggunaan kosmetika
a. Dioleskan
b. Disemprotkan
c. Ditaburkan
d. Digosokan
e. Dikumur
4. Mengetahui cara pembuatan kosmetika sederhana
a. Pembuatan bedak sederhana:
- Talk + parfum sedikit
- Campur sampai halus dan rata
- Masukkan ke dalam wadah
b. Pencegah bau badan
- Kapur sirih Formula dan pembuatan :
Kapur sirih + air secukupnya
Oleskan sedikit endapat pada bagian ketiak
- Tawas
Campur 1 bagian tawas dengan 9 bagian talk
Gerus sampai halus dan rata
Masukkan ke dalam wadah.
5. Mengetahui penggunaan kosmetika tradisional
a. Shampo merang, untuk membersihkan kulit kepala dan rambut dari
kotoran dan memelihara kesuburan rambut.
b. Tanaman lidah buaya,orang aring, kemiri dan daun mangkokan dapat
menyuburkan dan memelihara keindahan rambut
c. Minyak cem-ceman, untuk memelihara kesuburan rambut. Terdiri dari
campuran beberapa macam daun-daunan dan minyak kelapa
Adapun materi SKK Bina Kosmetika untuk Pramuka Pandega adalah sebagai berikut
:
1. Mampu melakukan persyaratan Penegak
2. Mampu membina dan memberikan penyuluhan tentang persyaratan yang
dicantumkan dalam persyaratan penegak
3. Mampu membina dan melakukan penyuluhan tentang pembuatan kosmetika
dan kosmetika tradisional
4. Mampu membina dan melakukan penyuluhan tentang peraturan yang
berhubungan dengan kosmetika