You are on page 1of 44

SYARAT KECAKAPAN KHUSUS

KRIDA BINA OBAT

I. SKK PEMAHAMAN OBAT


II. SKK TANAMAN OBAT KELUARGA
III.SKK PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN
PENYALAHGUNAAN ZAT ADIKTIF
IV. SKK BAHAN BERBAHAYA BAGI KESEHATAN
V. SKK PEMAHAMAN KOSMETIKA

Dipersiapkan oleh :

DIREKTORAT BINA PENGGUNAAN OBAT RASIONAL DIREKTORAT


JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN
2010
KRIDA BINA OBAT
SYARAT KECAKAPAN KHUSUS (SKK)

I. SKK PEMAHAMAN OBAT

TUJUAN SKK PEMAHAMAN OBAT


Untuk memperoleh Tanda Kecakapan Khusus (TKK) Pemahaman Obat, maka
ditetapkan syarat kecakapan khusus untuk Pramuka Siaga, Penggalang, Penegak
dan Pandega sebagai berikut :

A. PRAMUKA SIAGA (7-10 TAHUN)


1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan obat
2. Mengetahui kegunaan obat
3. Mengetahui bahaya obat

B. PRAMUKA PENGGALANG (11-15 TAHUN)


1. Mampu menerapkan semua SKK Pemahaman Obat seperti pada Pramuka
Siaga
2. Mengetahui jenis-jenis obat
3. Mengetahui cara menyimpan obat yang baik dan benar
4. Mengetahui penggolongan obat
5. Mengetahui cara membaca etiket obat
6. Mengetahui cara-cara penggunaan obat
7. Mengetahui obat-obatan yang digunakan pada pertolongan pertama

C. PRAMUKA PENEGAK (16-20 TAHUN)


1. Mampu menerapkan semua SKK Pemahaman Obat seperti pada Pramuka
Penggalang
2. Mampu menjelaskan cara menyimpan obat yang baik dan benar
3. Mampu menjelaskan penggolongan obat
4. Mampu menjelaskan keterangan pada kemasan obat
5. Mampu menjelaskan cara pemakaian obat yang baik dan benar
6. Mampu menjelaskan swamedikasi
7. Mengetahui cara penggunaan obat-obatan yang digunakan pada pertolongan
pertama

D. PRAMUKA PANDEGA (21-25 TAHUN)


1. Mampu melakukan persyaratan penegak
2. Mampu membina dan memberikan penyuluhan tentang persyaratan yang
dicantumkan dalam persyaratan penegak
3. Mampu membina dan melakukan swamedikasi termasuk cara pemakaian
obat yang baik dan benar dan efek samping obat
4. Mampu membina dan melakukan pengobatan pada pertolongan pertama
SKK PEMAHAMAN OBAT

Obat merupakan salah satu komponen yang tidak tergantikan dalam pelayanan
kesehatan. Obat dapat digunakan untuk upaya peningkatan kesehatan, pencegahan
penyakit, diagnosa, pengobatan dan pemulihan. Obat juga dapat merugikan
kesehatan bila tidak memenuhi persyaratan atau bila digunakan secara tidak tepat
atau disalahgunakan.

Pengobatan sendiri (self medication-swamedikasi) merupakan upaya yang paling


banyak dilakukan masyarakat untuk mengatasi keluhan atau gejala penyakit,
sebelum mereka memutuskan untuk mencari pertolongan ke pusat pelayanan
kesehatan. Apabila dilakukan dengan benar, maka swamedikasi merupakan
sumbangan yang sangat besar bagi pemerintah, terutama dalam pemeliharaan
kesehatan secara nasional

Pramuka sebagai generasi penerus bangsa merupakan aset yang perlu dijaga dan
diberdayakan dalam pelaksanaan upaya kesehatan ini. Pramuka sebagai kader
bangsa perlu mengerti dan memahami upaya yang berkaitan dengan pemahaman
obat. Melalui pemberdayaan pramuka sebagai kader dalam pelaksanaan
swamedikasi maka diharapkan pramuka akan tahu, mau dan mampu menolong diri
sendiri, mampu menjelaskan dan dapat memberikan penyuluhan tentang hal-hal
yang berkaitan dengan pemahaman obat terutama dalam pelaksanaan swamedikasi.

A. PRAMUKA SIAGA (7-10 TAHUN)


1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan obat
Obat adalah zat kimia yang bersifat racun, namun dalam jumlah tertentu
dapat memberikan efek mengobati

2. Mengetahui kegunaan obat


Obat dapat digunakan untuk pencegahan penyakit, pengobatan dan
pemulihan. Obat tepat dapat dimanfaatkan untuk mendiagnosa, mencegah
penyakit, menyembuhkan atau memelihara kesehatan

3. Mengetahui bahaya obat


Pada dasarnya obat merupakan zat kimia yang bersifat racun sehingga
penggunannya harus secara baik dan benar, sesuai dengan aturan agar
memberikan efek yang tepat. Menggunakan obat harus sesuai dengan aturan
penggunaan obat baik jumlah maupun waktunya.

B. PRAMUKA PENGGALANG (11-15 TAHUN)

Untuk memperoleh tanda kecakapan khusus Bina Obat bagi Pramuka Penggalang,
Pramuka Penggalang harus mampu memahami pengertian obat, kegunaan obat dan
mengetahui bahaya obat seperti pada Pramuka Siaga.
Adapun materi SKK Bina Obat untuk Pramuka Penggalang adalah sebagai berikut :

1. Mampu menerapkan semua SKK Pemahaman Obat seperti pada Pramuka


Siaga

2. Mengetahui jenis-jenis obat :


Obat terdiri dari :
a. Obat Dalam : tablet, kapsul, sirup, puyer
b. Obat Luar : salep, krim, tetes mata, tetes telinga, tetes hidung, lotion,
gel, aerosol, supositoria, ovula

3. Mengetahui cara menyimpan obat yang baik dan benar


Penyimpanan obat merupakan hal penting dalam menjaga kualitas obat.
Penyimpanan obat yang tidak benar akan dapat menyebabkan kerusakan
obat.
Cara penyimpanan obat yang baik adalah :
a. Jauhkan dari jangkauan anak-anak
b. Simpan dalam kemasan asli dan dalam wadah tertutup rapat
c. Simpan obat di tempat yang sejuk dan terhindar dari sinar matahari
langsung atau ikuti aturan yang tertera dalam kemasan
d. Jangan tinggalkan obat di dalam mobil dalam jangka waktu lama karena
suhu yang tidak stabil dapat merusak sediaan obat
e. Jangan simpan obat yang telah kadaluarsa
f. Beberapa obat khusus memerlukan penyimpanan yang khusus pula.

4. Mengetahui penggolongan obat


Obat dapat digolongkan menjadi 5 golongan yaitu :
a. Obat bebas
b. Obat bebas terbatas
c. Obat kersa
d. Obat psikotropika
e. Obat Narkotika

5. Mengetahui cara membaca etiket obat


Etiket atau kemasan adalah informasi yang terdapat pada kemasan obat.
Informasi yang diberikan biasanya terdiri dari :
a. Nama obat
b. Komposisi obat
c. Indikasi
d. Aturan pakai
e. Peringatan perhatian
f. Tanggal kadaluarsa
g. Nama produsen
h. Nomor batch/lot
i. Harga Eceran Tertinggi
j. Nomor Registrasi
6. Mengetahui cara-cara penggunaan obat
Cara penggunaan obat :
a. Obat dalam : dapat berupa tablet, kapsul, puyer dan cairan diberikan
secara oral melaui mulut, dengan cara diminum.
b. Obat luar : dapat berupa bedak dab lotion. Oleskan atau taburkan di
daerah yang sakit.
c. Obat mata : dapat berupa salep atau tetes. Teteskan atau oleskan salep
hingga masuk ke dalam kantung mata. Hindari ujung wadah
obat tetes mata atau salep terkena permukaan benda lain
termasuk mata
d. Obat hidung : dapat berupa tetes hidung atau semprot hidung tetes
hidung diteteskan di lubang hidung kemudian kepala
ditahan selama beberapa menit agar cairan masuk.
Semprot hidung disemprotkan ke lubang hidung sambil
menarik nafas dengan cepat
e. Tetes telinga : teteskan obat dan tahan selama 5 menit

7. Mengetahui obat-obatan yang digunakan pada pertolongan pertama


a. Diare : untuk pertolongan pertama perlu diberikan oralit
b. Luka : untuk pertolongan pertama perlu diberikan povidon iodine
c. Demam : untuk pertolongan pertama perlu diberikan obat penurun
demam (paracetamol atau asetosal)
d. Luka Bakar : untuk pertolongan pertama perlu diberikan salep luka bakar

C. PRAMUKA PENEGAK (16-20 TAHUN)


Untuk memperoleh tanda kecakapan khusus Bina Obat bagi Pramuka Penegak,
Pramuka Penegak harus mampu memahami, menjelaskan dan melakukan semua
SKK Bina Obat seperti pada Pramuka Penggalang.

Adapun materi SKK Bina Obat untuk Pramuka Penegak adalah sebagai berikut :

1. Mampu menerapkan semua SKK Pemahaman Obat seperti pada Pramuka


Penggalang

2. Mampu menjelaskan cara menyimpan obat yang baik dan benar


Cara penyimpanan obat yang baik adalah :
a. Jauhkan dari jangkauan anak-anak
b. Simpan dalam kemasan asli dan dalam wadah tertutup rapat
c. Simpan obat di tempat yang sejuk dan terhindar dari sinar matahari
langsung atau ikuti aturan yang tertera dalam kemasan
d. Jangan tinggalkan obat di dalam mobil dalam jangka waktu lama karena
suhu yang tidak stabil dapat merusak sediaan obat
e. Jangan simpan obat yang telah kadaluarsa

Cara penyimpanan obat khusus :


a. Tablet dan Kapsul
Jangan menyimpan tablet atau kapsul di tempat yang panas atau
lembab
b. Sediaan Obat Cair
Obat dalam bentuk cair jangan disimpan di lemari pendingin (freezer)
agar tidak beku kecuali disebutkan pada etiket atau kemasan obat
c. Aerosol/Spray
Obat jangan disimpan di tempat yang mempunyai suhu tinggi karena
dapat meyebabkan ledakan

3. Mampu menjelaskan penggolongan obat


a. Obat Bebas : adalah obat yang dijual bebas di pasaran dan dapat
dibeli tanpa resep dokter. Pada kemasan dan etiket obat bebas, tanda
khusus berupa lingkaran hijau dengan garis tepi berwarna hitam
b. Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk obat
keras tetapi masih dapat dijual atau dibeli bebas dalam jumlah tertentu
tanpa resep dokter, namun penggunaannya harus memperhatikan
informasi yang menyertai obat dalam kemasan. Pada kemasan dan
etiket obat bebas terbatas terdapat tanda khusus berupa lingkaran
biru dengan garis tepi berwarna hitam.
c. Obat keras adalah obat yang hanya dapat dibeli di apotek dengan
resep Dokter. Obat keras mempunyai tanda khusus berupa lingkatan
bulat merah dengan garis tepi berwarna hitam dan huruf K ditengah
yang menyentuh garis tepi.
d. Obat psikotropika adalah obat bukan golongan narkotik yang
berkhasiat mempengaruhi susunan syaraf pusat. Obat ini dapat
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
Obat golongan ini hanya boleh dijual dengan resep dokter dan diberi
tanda huruf K dalam lingkaran merah dengan garis tepi berwarna
hitam.
e. Obat narkotika adalah obat yang berasal dari turunan tanaman atau
bahan kimia yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa
nyeri dan menimbulkan ketergantungan. Obat ini hanya dapat
diperoleh dengan resep dari dokter.

4. Mampu menjelaskan keterangan pada kemasan obat


Pada umumnya informasi obat yang dicantumkan adalah :
a. Nama obat
Nama obat pada kemasan terdiri dari nama dagang dan nama zat aktif
yang terkandung didalamnya.
Contoh : - Nama Dagang : Panadol
- Nama Zat Aktif : Parasetamol / Acetaminophen
b. Komposisi obat
Informasi tentang zat aktif yang terkandung didalam suatu obat, dapat
merupakan zat tunggal atau kombinasi dari berbagai macam zat aktif
dan bahan tambahan lain.
c. Indikasi
Informasi mengenai khasiat obat untuk suatu penyakit.
d. Aturan pakai
Informasi mengenai cara penggunaan obat yang meliputi waktu dan
berapa kali obat tersebut digunakan.
e. Peringatan perhatian
Tanda Peringatan yang harus diperhatikan pada setiap kemasan obat
bebas dan obat bebas terbatas.
f. Tanggal Daluwarsa
Tanggal yang menunjukkan berakhirnya masa kerja obat.
g. Nama Produsen
Nama Industri farmasi yang memproduksi obat.
h. Nomor batch/lot
Nomor kode produksi yang dikeluarkan oleh Industri Farmasi.
i. Harga Eceran Tertinggi
Harga jual obat tertinggi yang diperbolehkan oleh pemerintah.
j. Nomor registrasi
Adalah tanda ijin edar absah yang diberikan oleh pemerintah.

5. Mampu menjelaskan cara pemakaian obat yang baik dan benar


Penggunaan obat berpedoman kepada penggunaan obat rasional yang
mengacu pada prinsip :
a. Tepat diagnosis
b. Tepat indikasi penggunaan obat
c. Tepat pemilihan obat
d. Tepat dosis, cara dan lama pemberian
e. Tepat informasi yang harus mudah dimengerti, jelas dan singkat

Cara penggunaan obat :


a. Obat dalam : dapat berupa tablet, kapsul, puyer dan cairan Diberikan
secara oral melaui mulut, dengan cara diminum. Ikuti petunjuk tenaga
kesehatan tentang pemakaiannya.
Tablet : sebaiknya diminum dengan air matang dan ikuti petunjuk
pemakaian, contoh antasida harus diminum saat perut kosong
Larutan : gunakan sendok takar atau alat lain (pipet, gelas takar),
sebaiknya tidak menggunakan sendok rumah tangga.
b. Obat luar : dapat berupa bedak dan lotion. Oleskan atau taburkan di
daerah yang sakit, tidak boleh diberikan pada luka terbuka.
c. Obat mata : dapat berupa salep atau tetes. Teteskan atau oleskan
salep hingga masuk ke dalam kantung mata. Hindari ujung wadah
obat tetes mata atau salep terkena permukaan benda lain termasuk
mata. Penggunaan harus diperhatikan supaya tetap bebas kuman
Apabila mengalami peradangan mata, petunjuk penggunaan harus
diikuti dengan benar. Hindari penggunaan tetes mata atau salep mata
oleh labih dari satu orang agar tidak terjadi penularan infeksi
d. Obat hidung : dapat berupa tetes hidung atau semprot hidung tetes
hidung diteteskan di lubang hidung kemudian kepala ditahan selama
beberapa menit agar cairan masuk. Semprot hidung disemprotkan ke
lubang hidung sambil menarik nafas dengan cepat. Hindari
penggunaan tetes hidung oleh lebih dari satu orang agar tidak terjadi
penularan infeksi
e. Tetes telinga : Hindari ujung emasan obat tets telinga dan alat penetes
telinga atau pipet terkena permukaan lain termasuk telinga untuk
mencegah kontaminasi. Tarik telinga ke atas (dewasa) atau ke bawah
(anak-anak) teteskan obat dan tahan selama 5 menit

6. Mampu menjelaskan swamedikasi


Swamedikasi merupakan upaya yang paling banyak dilakukan masyarakat
untuk mengatasi keluhan atau gejala penyakit sebelum mereka memutuskan
untuk mencari pertolongan ke pusat pelayanan kesehatan/petugas kesehatan

Untuk dapat melakukan swamedikasi dengan benar maka diperlukan


informasi yang jelas dan dapat dipercaya dengan demikian penentuan jenis
dan jumlah obat yang diperlukan harus berdasarkan kerasionalan

Pelaku swamedikasi diharapkan mampu untuk memanfaatkan sumber


informasi dengan semaksimal mungkin melalui sumber-simber yang tersedia
di masyarakat seperti brosur, insert atau package

7. Mengetahui cara penggunaan obat-obatan yang digunakan pertolongan


pertama
a. Obat Diare : obat yang dianjurkan adalah oralit. Cara pemakaiannya
adalah dengan melarutkan 1 bungkus oralit dengan 1 gelas air yang
sudah dimasak.

Cara pemberian oralit :


Berikan cairan sebanyak yang diinginkan hingga diare berhenti.
o Anak < 1 tahun : 50 100 ml
o Anak 1-4 tahun : 100 200 ml
o Anak > 5 tahun : 200 300 ml
o Dewasa : 300 400 ml
Teruskan pemberian makanan atau ASI bagi bayi
Jika penderita muntah, pemberian oralit dihentikan dulu sekitar 5-10
menit lalu ulangi lagi dengan pemberian lebih lambat (satu sendok
setiap 2-3 menit).
Setelah lebih dari 24 jam buatlah larutan oralit yang baru
Bila sampai hari kedua masih terjadi diare atau penderita menjadi
lebih parah penderita harus segera dibawa ke tempat pelayanan
kesehatan

b. Luka : untuk mencegah terjadinya infeksi luka maka pertama-tama luka


dibersihkan dengan menggunakan air bersih atau antiseptik, kemudian
dioelsi dengan menggunakan povidon iodine (larutan atau salep)

c. Demam : merupakan gejala suatu penyakit yang ditandai dengan


terjadinya kenaikan suhu tubuh, untuk pertolongan pertama perlu
diberikan obat penurun demam (paracetamol atau asetosal). Apabila
setelah diberikan obat panasnya tidak segera turun maka penderita
harus segera dibawa ke tempat pelayanan kesehatan.
- Asetosal
Dewasa :3 x1 tablet, maksimum 6 tablet perhari
Anak .> 5 tahun : - 1 tablet, maksimum 1 - 3 tablet perhari
Jika perlu dapat diberikan setiap 3 jam
Tidak boleh diberikan untuk bayi umur dibawah 1 tahun
- Parasetamol:
0 - 1 tahun : 60 120 mg, tiap 4-6 jam
1 - 5 tahun : 120 - 250 mg, tiap 4-6 jam
6 - 12 tahun : 250 - 500 mg, tiap 4-6 jam
Dewasa : 500 mg, tiap 4-6 jam
Sirup untuk Anak : 120 mg/5 ml

d. Luka Bakar : obat luka bakar ringan seperti terkena benda panas atau
tersiram cairan panas dapat diobati dengan salep luka bakar (levertran
salep). Apabila tidak tersedia dapat menggunakan margarine atau
minyak goreng.

D. PRAMUKA PANDEGA (21-25 TAHUN)


Untuk memperoleh tanda kecakapan khusus Bina Obat, Pramuka Pandega harus
mampu memahami, menjelaskan dan melakukan semua SKK Bina Obat seperti
pada Pramuka Penegak

Adapun materi SKK Bina Obat untuk Pramuka Pandega adalah sebagai berikut :

1. Mampu melakukan persyaratan Penegak

2. Mampu membina dan memberikan penyuluhan persyaratan yang


dicantumkan dalam persyaratan Penegak

3. Mampu membina dan melakukan swamedikasi termasuk cara


pemakaian obat yang baik dan benar dan efek samping obat
Pelaku swamedikasi harus mampu :
a. Mengetahui jenis obat yang diperlukan
b. Mengetahui kegunaan dari tiap obat sehingga dapat
mengevaluasi sendiri perkembangan rasa sakitnya
c. Menggunakan obat secara benar (cara, aturan, lama pemakaian)
dan mengetahui kapan harus menghentikan self medication
d. Mengetahui efek samping yang digunakan sehingga dapat
memperkirakan apakah suatu keluhan timbul kemudian
merupakan penyakit baru atau efek smaping obat
e. Mengetahui siapa yang tidak boleh menggunakan obat tersebut,
terkait dengan kondisi seseorang
Efek samping adalah respons obat yang merugikan akibat
penggunaan obat dengan dosis atau takaran normal, efek samping
dapat berupa :

a. Pada kulit berupa rasa gatal, timbuk bercak merah atau panas
b. Pada kepala terasa pusing
c. Pada saluran pencernaan, terasa mual, muntah dan diare
d. Pada saluran nafas, terjadi sesak
e. Pada jantung, dada berdetak kencang (berdebar-debar)
f. Air seni berwarna merah sampai hitam

Hal yang harus dilakukan bila timbul efek samping obat adalah :
a. Menghentikan pengobatan
b. Mencari pertolongan ke sarana pelayanan kesehatan, puskesmas,
rumah sakit, dokter terdekat

Pustaka lengkap dapat dilihat pada Materi Pelatihan Peningkatan


Pengetahuan dan Keterampilan Memilih Obat bagi Kader dan Tenaga
Kesehatan.

4. Mampu membina dan melakukan pertolongan pertama


Pramuka Penegak harus dapat melakukan pembinaan dan pengobatan
untuk keadaan keadaan yang memerlukan pertolongan segera seperti
penyakit diare, luka, demam, luka bakar dan kecelakaan.

Dalam melakukan pembinaan maka Pramuka Penegak harus


mengetahui :
a. Pengertian kondisi yang memerlukan pertolongan pertama yaitu suatu
keadaan mendesak yang perlu segera ditangani
b. Mampu memberikan pertolongan pertama pada kondisi-kondisi
tertentu yang memerlukan penanganan secara segera
c. Dapat menilai kondisi tertentu yang memerlukan rujukan ke tingkat
pelayanan kesehatan
KRIDA BINA OBAT
SYARAT KECAKAPAN KHUSUS (SKK)

II. SKK TAMAN OBAT KELUARGA

TUJUAN SKK TAMAN OBAT KELUARGA


Untuk memperoleh Tanda Kecakapan Khusus (TKK) Taman Obat Keluarga, maka
ditetapkan syarat kecakapan khusus untuk Pramuka Siaga, Penggalang, Penegak
dan Pandega sebagai berikut :

A. PRAMUKA SIAGA (7-10 TAHUN)


a. Mengetahui arti TOGA dan tujuannya
b. Mengenal 10 jenis tanaman obat
c. Mengetahui manfaat dan kegunaan dari tanaman obat
d. Mengetahui cara memetik tanaman obat
e. Mengetahui guna pekarangan bagi penanaman TOGA

B. PRAMUKA PENGGALANG (11-15 TAHUN)


1. Mampu menerapkan semua SKK Taman Obat Keluarga seperti pada
Pramuka Siaga
2. Dapat menjelaskan 10 jenis tanaman obat dan menjelaskan bagian
tanaman yang dapat digunakan sebagai obat
3. Menjelaskan manfaat dan kegunaan dari 10 jenis tanaman obat
4. Menjelaskan cara memetik tanaman obat
5. Menjelaskan cara membuat simplisia
6. Menjelaskan guna pekarangan bagi penanaman TOGA

C. PRAMUKA PENEGAK (16-20 TAHUN)


1. Mampu menerapkan semua SKK Pemahaman Taman Obat Keluarga
seperti pada Pramuka Penggalang
2. Mampu mengaplikasikan kegunaan dari 10 jenis tanaman obat
3. Mampu mengaplikasikan 10 jenis tanaman obat, menjelaskan bagian
tanaman yang digunakan
4. Mampu mengaplikasikan cara pemetikan TOGA
5. Mampu mengaplikasikan TOGA di pekarangan

D. PRAMUKA PANDEGA (21-25 TAHUN)


1. Mampu menerapkan semua SKK Penegak
2. Mampu membuat contoh ramuan tanaman obat
3. Mampu memberikan penyuluhan tentang TOGA
SKK TAMAN OBAT KELUARGA
Penggunaan obat tradisional di Indonesia merupakan bagian dari budaya bangsa
dan telah dimanfaatkan oleh masyarakat sejak berabad-abad tahun yang lalu.
Namun demikian secara umum efektivitas dan keamanannya belum sepenuhnya
didukung hasil penelitian yang memadai.

Indonesia memiliki sekitar 400 suku bangsa (etnis dan sub etnis) masing-masing
etnis dan sub etnis memiliki berbagai pengetahuan yang diwariskan dari generasi ke
generasi, diantaranya pengetahuan tradisional di bidang pengobatan dan obat-
obatan. Setiap daerah di Indonesia memiliki kearifan lokal masing-masing yang
berhubungan dengan obat-obat tradisional.

Indonesia merupakan negara agraris, mempunyai banyak area pertanian dan


perkebunan yang luas serta pekarangan yang dapat ditanami tumbuhan obat
Indonesia masih banyak area terlantar yang belum dimanfaatkan. Hutan Indonesia
yang demikian luas menyimpan kekayaan yang sedemikian besar, diantaranya
berpeluang sebagai obat bahan alam

A. PRAMUKA SIAGA (7-10 TAHUN)


1. Mengetahui arti TOGA dan tujuannya
Taman Obat Keluarga (TOGA) merupakan sebidang tanah baik di
halaman rumah, kebun atau ladang yang digunakan untuk
membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka
memenuhi kebutuhan keluarga akan obat.

Kegunaan dari tanaman obat :


a. Membantu menyembuhkan beberapa penyakit
b. Memelihara kesehatan
c. Mencegah penyakit
d. Memulihkan kesehatan
e. Memperbaiki gizi

2. Mengenal 10 jenis tanaman obat (*)


Banyak tanaman yang dapat digunakan sebagai obat diantaranya :
a. Kumis kucing
b. Pegagan
c. Jahe
d. Kunyit
e. Jeruk Nipis
f. Jambu biji
g. Daun wungu
h. Beluntas
i. Lidah Buaya
j. Temulawak

(*) Contoh tanaman dapat disesuaikan dengan kondisi lingkungan


setempat.
3. Mengetahui kegunaan dari tanaman obat
Berikut adalah contoh tanaman yang dapat digunakan sebagai tanaman
obat, selain tanaman ini dapat dicari tanaman yang lain asal disertai
dengan referensi yang cukup .

No Nama Tanaman
a Kumis kucing
bc Pegagan
Jahe
de
f Kunyit
ghi
j Jeruk Nipis Jambu biji Daun wun

4. Mengetahui cara memetik tanaman obat


Tanaman obat harus dipetik/dipanen pada saat yang tepat agar kadar dari
zat berkhasiat yang terkandung di dalam tanaman berada pada kadar
yang paling tinggi, sehingga diharapkan tanaman memberikan kegunaan
yang maksimal
5. Mengetahui guna pekarangan bagi penanaman TOGA
Pekarangan rumah dapat digunakan sebagai tempat untuk menanam
tanaman obat.

B. PRAMUKA PENGGALANG (11-15 TAHUN)


Untuk memperoleh tanda kecakapan khusus taman obat keluarga (TOGA)
bagi Pramuka Penggalang, Pramuka Penggalang harus mampu memahami
SKK TOGA seperti pada Pramuka siaga.

Adapun materi SKK TOGA untuk pramuka penggalang adalah sebagai


a. Mampu menerapkan semua SKK Taman Obat Keluarga seperti pada
Pramuka Siaga

b. Dapat menjelaskan 10 jenis tanaman obat dan menjelaskan bagian


tanaman yang dapat digunakan sebagai obat
Berikut adalah contoh tanaman yang dapat digunakan sebagai tanaman obat,
selain tanaman ini dapat dicari tanaman yang lain asal disertai dengan
referensi yang cukup .

No Nama
Tanaman
a Kumis kucing
bc Pegagan
Jahe

de
Kunyit
fghi
Jeruk Nipis
j
Jambu biji Daun wungu Beluntas Lidah Buaya

Temulawak

c. Menjelaskan cara memetik tanaman obat


Tanaman obat harus dipetik/dipanen pada saat yang tepat agar kadar dari
zat berkhasiat yang terkandung di dalam tanaman berada pada kadar
yang paling tinggi, sehingga diharapkan tanaman memberikan kegunaan
yang maksimal
Buah : diambil dari buah yang sedang masak
Daun : diambil dari daun yang telah membuka secara sempurna dan
terletak pada cabang atau batang yang merima sinar matahari langsung
Daun muda (daun pucuk) : diambil dari daun yang terletak di ujung cabang
atau ranting dan dipilih daun yang warnanya lain dari daun tua
Rimpang : diambil pada musim kering dengan tanda-tanda mengeringnya
daun bagian atas tanaman
Kulit kayu : diambil pada saat tanaman cukup umur dan dilakukan pada
musim kering
Biji : diambil dari buah yang telah tua, mengering atau pada buah yang
telah pecah

d. Menjelaskan cara membuat simplisia


Simplisia adalah bagian tumbuhan yang sudah dikeringkan, biasanya
digunakan sebagai bahan baku pembuatan obat tradisional. Maksud dari
pembuatan simplisia adalah untuk mengawetkan tumbuhan.

Garis besar pembuatan simplisia :


Pencucian :bagian tanaman dicuci untuk memisahkan debu, tanah dan
atau kotoran yang menempel pada bahan tersebut
Pembuatan : bagian tanaman ada yang dapat langsung dikeringkan ada
yang harus melalui beberapa proses
Diproses terlebih dahulu : rimpang diiris-iris tipis, kulit kayu dipotong-
potong sesuai ukuran
Langsung dikeringkan : daun, biji dan bunga
Pengeringan
Bagian tanaman berupa daun, bunga, irisan buah dan bahan lain yang
mudah dikeringkan. Pengeringannya dilakukan dengan cara diangin-anginkan
atau dijemur di bawah sinar matahari. Tempat penjemuran tidak boleh
bersentuhan langsung dengan tanah tetapi harus diberi alas. Bagian tanaman
yang berupa kulit, batang, akar dan sejenisnya dapt dikeringkan dengan di
bawah sinar matahari atau dengan menggunakan oven.
Sortasi
Sortasi dilakukan untuk memisahkan kotoran yang mungkin ada dalam
simplisia dan untuk menghilangkan butiran-butiran kecil yang kemungkinan
berasal dari remukan simplisia
Penyimpanan
Simplisia yang sudah kering harus disimpan dalam wadah yang sesuai dan
diberi label. Simplisia berupa daun, rimpang dan lainnya bisa disimpan dalam
kantung plastik, kaleng dan ditutup dengan rapat.

e. Menjelaskan guna pekarangan bagi penanaman TOGA


Pembuatan TOGA dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan keluarga akan
tanaman obat, oleh karena itu diharapkan sepetak atau sebidag tanah yang
ada di pekarangan rumah dapat digunakan untuk bertanam tanaman obat.
Apabila tidak tersedia tanah yang cukup di pekarangan maka penanaman
dapat dilakukan dalam pot atau kaleng untuk kemudian disimpan di
pekarangan.

C. PRAMUKA PENEGAK (16-20 TAHUN)


Untuk memperoleh tanda kecakapan khusus TOGA bagi Pramuka Penegak,
Pramuka Penegak harus mampu memahami, menjelaskan dan melakukan
semua SKK TOGA seperti pada Pramuka Penggalang.

Adapun materi SKK TOGA untuk Pramuka Penegak adalah sebagai berikut:

a. Mampu menerapkan semua SKK Pemahaman Taman Obat Keluarga


seperti pada Pramuka Penggalang

b. Mampu mengaplikasikan kegunaan dari 10 jenis tanaman obat

c. Mampu mengaplikasikan 10 jenis tanaman obat, menjelaskan bagian


tanaman yang digunakan

d. Mampu mengawetkan simplisia


Apabila penanaman dilakukan secara besar-besaran selain untuk
memenuhi kebutuhan keluarga juga dimaksudkan untuk dijual, maka
harus dipersiapkan cara pengawetannya. Simplisia yang sudah
diawetkan dapat disimpan untuk jangka waktu tertentu.
Cara pengawetan :
a.Bagian tanaman dicuci bersih sehingga tidak ada tanah, debu, atau
kotoran lain yang menempel
b. Bagian tanaman yang berupa buah, biji atau seluruh tanaman
(herbal-untuk tanaman yang kecil) dikeringkan dengan cara dijemur di
bawah sinar matahari. Penjemuran dilakukan hingga bagian tanaman
benar-benar kering.
c. Bagian tanaman berupa kulit, batang, rimpang atau akar, dipotong-
potong baru kemudian dicuci dan dikeringkan
d.Sesudah kering tanaman disimpan dalam wadah yang dapat ditutup
rapat untuk menjaga agar bagian tanaman yang sudah kering tidak
menyerap air
e.Bagian tanaman yang masih mengandung air > 10% akan mudah
berjamur. Simplisia yang berjamur tidak dapat dipergunakan lagi
karena dapat menimbulkan penyakit
f. Mampu mengaplikasikan TOGA di pekarangan.
Pramuka Penegak diharapkan dapat membuat sendiri TOGA dalam
skala tidak terlalu besar. Kegiatan ini dapat dilakukan di pekarangan
rumah masing-masing atau di pekarangan sekolah.

D. PRAMUKA PANDEGA (21-25 TAHUN)


Untuk memperoleh tanda kecakapan khusus TOGA bagi Pramuka Pandega,
Pramuka Pandega harus mampu memahami, menjelaskan dan melakukan
semua SKK TOGA seperti pada Pramuka Penegak.

Adapun materi SKK TOGA untuk Pramuka Pandega adalah sebagai berikut:

a. Mampu menerapkan semua SKK Penegak


b. Mampu membuat contoh ramuan tanaman obat
Ramuan sederhana dari tanaman obat terkadang dapat digunakan untuk
mencapai maksud penggunaan obat tradisional. Berikut adalah contoh-
contoh ramuan yang sudah terbukti secara empirik.
i.Batuk tanpa demam
Bahan :
Jeruk nipis (1 buah)
Madu secukupnya
Pembuatan :
jeruk nipis dipotong dan diperas airnya ke dalam cangkir lalu ditambahkan
madu sama banyak, diaduk sampai rata
Pemakaian :
Dewasa : sehari 3 kali satu sendok makan
Anak : sehari 3 kali satu sendok teh
ii.Batuk pilek
Bahan :
Jeruk nipis (1 buah)
Minyak kayu putih secukupnya
Kapur sirih
Pembuatan :
Jeruk nipis dipotong dan diperas airnya ke dalam wadah, tambahkan
minyak kayu putih sama banyak dan sedikit kapur sirih. Aduk merata
sampai diperoleh cairan seperti bubur
Pemakaian :
Dilumurkan pada bagian dada, leher dan punggung

iii.Sariawan
Bahan :
Daun Saga segar (1 genggam)
Air bersih (4 gelas)
Pembuatan :
Daun saga dididihkan dengan air sampai menjadi 2 gelas

iv.Demam pada anak


Bahan :
Bawang merah (3 siung)
Jeruk nipis (1 buah)
Minyak kelapa (1 sendok makan)
Garam secukupnya
Pembuatan :
Jeruk nipis diperas airnya, bawang merah diparut, campurkan lalu
tambahkan garam dan minyak kelapa
Pemakaian :
Dikompreskan pada ubun-ubun

v.Panu Bahan :
Lengkuas (1 jari)
Cuka (1 sendok makan)
Pembuatan :
Lengkuas dipotong miring, bagian ujungnya dipukul-pukul hingga
berserabut seperti kuas. Kuas itu direndam dalam cuka.
Pemakaian :
Lengkuas yang sudah direndam dalam cuka digosokan pada kulit yang
sakit 2 (dua) kali sehari
vi.Panu dan kurap
Bahan :
Daun ketepeng cina segar (1 genggam)
Tawas (seujung pisau)
Pemakaian :
Digosokkan kuat-kuat pada kulit yang 2 (dua) kali sehari
vii.Bisul
Formula I :
Bahan :
Tanaman daun sendok (3 helai)
Air (2 gelas)
Pembuatan :
Daun sendok yang sudah bersih ditambahkan 2 (dua) gelas air, dididihkan
hingga menjadi 1 (satu) gelas
Pemakaian :
Tiap hari diminum 1 (satu) gelas

Formula II :
Bahan :
Daun muda ubi jalar (1 lembar)
Pembuatan :
Ubi jalar muda segar dicuci, digulung-gulung antara dua telapak tangan
sampai memar
Pemakaian :
Tempelkan pada bisul

viii.Bengkak
Bahan :
Rimpang kencur (1 jari)
Beras (1 sendok makan)
Pembuatan :
Beras dan kencur ditumbuk sampai lembut
Pemakaian :
Ramuan ditempelkan pada bagian yang bengkak

ix.Diare
Formula I
Bahan :
Daun jambu biji yang muda dan segar (3 lembar)
Garam secukupnya
Pembuatan :
Daun jambu biji muda ditumbuk dengan air matang sebanyak setengah
gelas, ditumbuk dengan air matang sebanyak setengah gelas, tambahkan
sedikit garam
Pemakaian :
Sehari diminum 2 (dua) kali, setiap kali satu ramuan

Formula II
Bahan :
Daun jambu biji muda dan segar (1 genggam)
Kuling batang pulasari (1 sendok teh)
Adas (5 butir)
Air (2 cangkir)

Pembuatan :
Daun jambu biji muda, kulit pulasari, adas dan air dididihkan sampai
diperoleh 1 (satu) cangkir,
Pemakaian : Sehari diminum 2 kali masing-masing cangkir
x.Cacingan
Formula I
Bahan :
Temu giring (1 jari)
Air (1/2 cangkir)
Pembuatan :
Disiapkan pagi hari, temu giring dicuci bersih, diparut kemudian diseduh
dengan air seduhan diperas dan disaring dengan kain bersih ke dalam
cangkir, tambahkan garam lalu aduk sampai larut dan dibiarkan selama 2
(dua) jam.

Pemakaian :
Diminum pagi hari sebelum makan

Formula II
Bahan :
Biji labu merah (500 biji)
Gula secukupnya
Air matang (1 gelas)

Pembuatan :
Biji labu merah disusi, lalu ditumbuk halus, tambahkan air, kemudian aduk
kuat-kuat. Saring dengan kain bersih tambahkan gula.
Pemakaian :
Diminum sekaligus habis, 2 jam setelah minum urus-urus. Anak-anak,
gunakan 1/3 ramuan tersebut.

Formula III
Bahan :
Biji pepaya kering (serbuk)
Pembuatan :
Serbuk biji pepaya dididihkan bersama-sama dengan air sebanyak 150 ml
sampai diperoleh 75 ml.
Pemakaian :
Beningan diminum sekaligus 2 jam sebelum makan

xi.Kencing manis
Bahan :
Buah pare segar kg
Air matang secukupnya
Pembuatan :
Buah pare segar dilumatkan (diblender atau diperas) dengan bantuan air.
Air perasan disaring dengan kain bersih hingga diperoleh 50-75 ml.
Pemakaian :
Tiap hari diminum 50 ml.

c. Mampu memberikan penyuluhan tentang TOGA


SKK PENCEGAHAN PENANGGULANGAN PENYALAHGUNAAN
NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA DAN ZAT ADIKTIF LAINNYA
(NAPZA)

TUJUAN SKK PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN


PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA DAN ZAT ADIKTIF
LAINNYA.

Pramuka Siaga: Tidak diadakan

Pramuka Penggalang:
- Menjelaskan tentang arti penyalahgunaan narkotika, alkohol dan zat adiktif
lainnya.
- Menjelaskan tentang jenis Napza yang sering disalahgunakan di masyarakat
- Menjelaskan tentang ketergantungan dan tanda-yanda penyalahgunaan zat
adiktif lainnya
- Menjelaskan tentang kelompok rawan yang mengarah kepenyalahgunaan zat
adiktif lainnya.

Pramuka Penegak:
- Telah mengerti kegiatan tingkat Penggalang
- Mengenal UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan UU RI Nomor
5 Tahun 1997 tentang Psikotropika
- Mengetahui cara pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan
Narkotika, alkohol dan zat adiktif lainnya.

Pramuka Pandega:
- Telah mengerti kegiatan tingkat Penggalang dan penegak.
- Dapat melakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan
penyalahgunaan narkotika, alkohol dan zat adiktif lainnya.
- Dapat memberikan penyuluhan kepada sekelompok Pramuka atau anggota
masyarakat tentang pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan zat
adiktif.
- Telah melatih sedikitnya 1 orang anggota Pramuka atau masyarkaat dalam
bidang pencegahan dan penyalahgunaan zat adiktif.
I. PENDAHULUAN

Masalah penyalah gunaan /ketergantungan narkotika, psikotropika dan zat


adiktif lainnya sejak dua dasa warsa terakhir telah menjadi masalah nasional
yang mendapat perhatian khusus baik oleh pemerintahan maupun masyarakat.

Perhatian dan upaya pemerintah ini antara lain tercermin dalam peraturan
perundang-undangan dan berbagai program yang ada dalam bidang yang
berkaitan. Masyarakat luas juga harus ikut menanggulangi masalah ini melalui
berbagai upaya.

Pramuka sebagai bagian dari generasi muda harapan bangsa dalam hal ini tentu
juga ikut berperan dalam upaya pemerintah.Untuk itu didalam TKK ini diuraikan
secara minim dan singkat pengetahuan yang sehubungan dengan masalah ini,
dengan harapan dapat berguna membantu masyarakat umumnya dari Pramuka
khususnya dalam upaya pencegahan dan penanggulangan narkotika,
psikotropika dan zat adiktif lainnya.

II. MATERI UNTUK PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN


PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA DAN ZAT ADKTIF
LAINNYA.
A. Pramuka Siaga: Tidak diadakan
B. Pramuka Penggalang
1. Mengerti apa yang disebut : Narkotika, Psikotropika dan zat adiktif
lainnya.
a. NARKOTIKA (Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang
Narkotika)
NARKOTIKA : Adalah zat atu obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan
NARKOTIKA digolongkan dalam 3 golongan
Golongan I : Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan
ilmu pengetahuan dan tidak ditujukan untuk terapi serta mempunyai
potensi sangat tinggi menimbulkan ketergantungan (contoh;
heroin/putaw, kokain, ganja)
Golongan II : Narkotika yang berkasiat pengobatn digunakan
sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi atau
tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi
tinggi mengakibatkan ketergantungan (contoh: morfin, petidin)
Golongan III : Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak
digunakan dalam terapi atu tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan
ketergantungan (contoh: kodein, dextrometorfan)
b. PSIKOTROPIKA ( Undang-Undang RI Nomor 5 tahun 1997 tentang
Psikotropika )
PSIKOTROPIKA adalah zat atua obat, baik alamiah bukan sintetis
bukan narkotika, yang bekasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif
pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada
aktivitas mental dan perilaku.
Psikotropika digolongkan dalam 4 golongan :
Golongan I : Psikotropika yang hanya digunakan untuk kepentinga
ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi serta mempunyai
potensi amat kuat mengakibatkan sindrom ketergantungan ( contoh:
MDMA/ekstasi, methamfetamin, LSD)
Golongan II : Psikotropika yang berkasiat pengobatan dan banyak
digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindrom ketergantungan (
contoh: amfetamin)
Golongan III :
Psikotropika berkasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam
terapi ada.atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai
potensi sedang mengakibatkan sindrom ketergantungan ( contoh :
luminal, diazepam)
Golongan IV : Psikotropika yang berkasiat pengobatan dan sangat
luas digunakan dalam terapi dan/atau ilmu pengatahuan serta
mempunyai poten ringan mengakibatkan sindrom ketergantungan
( contoh : diazepam, pil BK, pil Koplo, rohipnol, lexotan, Mogadon dll)

c. Zat adiktif Lainnya


Adalah bahan atau zat yang berpengaruh psikoaktif (mempengaruhi
pikiran, perasaan dan perilaku) diluar yang disebut Narkotika dan
psikotropika, meliputi :
Minuman Beralkohol (Keppres Nomor 3 tahun 1997, tentang
pengawasan dan pengendalian minuman beralkohol)
Minuman berlakohol mengandung etanol yang berpengaruh menekan
susuna saraf pusat. Alkohol sering menjadi bagian dari gaya hidup
atau budaya/tradisi tertentu . Jika alkohol dicampur/digunakan
bersama narkotika atau psikotropika tertentu dapat memperkuat
pengaruh narkotika atau psikotropika tersebut dalam tubuh, sehingga
dapt terjadi intoksikasi dan kematian.
Ada 3 golongan minuman beralkohol, yaitu :
Golongan A : Kadar etanol 1-5% ( bir )
Golongan B : Kadar etanol 5-20% ( berbagai jenis anggur/wine)
Golongan C : Kadar etanol 20-45% ( Whiskey, Vodka, Mansion
House, drygin, Jhony Walker)
Inhalasi (zat yang dihirup): Mudah menguap berupa senyawa organic
(benzyl alcohol) yang terdapat pada barang-barang keperluan rumah
tannga, kantor dsb, sering disalahgunakan. Contoh : Lem, tiner,
penghapus cet kuku, bensin
Tembakau : Pemakaian tembakau/rokok sangat luas di masyarakat.
Kadar nikotin tembakau yang bisa diserap oleh tubuh adalah 1-3 mg
nikotin per batang rokok. Dosis yang dapat menyebabkan kematian
adalah 60 mg nikotin sekali pakai.
Upaya pencegahan pemakaian rokok dan alkohol di kalangan anak
dan remaja harus benar-bernar menjadi perhatian yang serius, karena
rokok dan alkohol sering menjadi pintu masuk (entry point)
penggunaan NAPZA lain yang lebih berbahaya seperti (heroin, shabu,
kokain, ekstasi dll)
Kafein : merupakan zat stimulansia (perangsang), dapat menimbulkan
ketergantungan jika dikonsumsi melebihi 100 mg / hari atau lebih dari
2 cangkir kopi. Ketergantungan yang ditimbulkan lebih banyak pada
ketergantungan psikologis. Minuman energi seringkali menambah
kafein dalam komposisinya

2. Mengerti Jenis-Jenis NAPZA yang sering disalahgunakan dan


ditemukan di masyarakat
a. Opioida (Nama jalanannya : putaw, ptw, black heroin, brown sugar), terdiri
dari yang alamiah : morfin, opium, kodein dan yang semi sintetik :
heroin/putaw, hidromorfin serta yang sintetik : metadon
Dihasilkan dari getah tanaman Papaver Somniverum (opium), yang diolah
menjadi morfin kemudian dengan proses tertentu menjadi herolin/putaw,
yang mempunyai kekuatan 10 kali lipat dari morfin.
Heroin yang murni berbentuk bubuk pituh, sedangkan yang tidak murni
warna putih ke abu-abuan.
Opioid sering disalahgunakan dengan cara menyuntik melalui pembuluh
darah balik (vena) yang disebut dengan istilah ngipe, nyipet, cucau) atau
dihisap (ngedrag, dragon). Digunakan oleh semua golongan masyarakat
leboh banyak pada golongan menegah ke bawah. Efeknya cepat dan
timbul rasa ingin sendiri menikmati efeknya (fly, high)
b. Kokain (Nama jalanannya : koka, coke, happy dust, srepet, snow/salju)
biasanya dalam bentuk kristal putih, tidak berbau, rasa sedikit pahit dan
mudah larut.
Kokain disalahgunakan dengan cara menghirup yaitu membagi setumpuk
kokain menjadi beberapa bagian diatas permukaan kaca atai benda datar
kemudian di hirup dengan memakai penyedot atau gulungan uang kertas.
Cara lain dibakar bersama tembakau yang disebut cocopuff. Penggunaan
kakain lebih banyak pada orang-orang golongan menegah ke atas,
selebriti, pegawai kantoran.
Efeknya, membuat pemakai merasa segar, menambah rasa percaya diri,
nafsu makan hilang, menghilangkan rasa sakit dan lelah. Dapat juga
menimbulkan luka/infeksi pada permukaan lubang hidung bagain atas.
c. Kannabis (nama jalanannya ; ganja, cimeng, grass, gelek, hasish,
mariyuana, bhang dll). Berasal dari tanaman kanabis sativa (ganja). Cara
penggunaanya diisap denga cara dipadatkan menyerupai rokok atau
dengan menggunakan pipa rokok.
Efeknya cepat, cenderung merasa lebih santai, rasa gembira, sering
berfantasi, aktif berkomunikasi, selera makan tinggi, sensitif,
berhalusinasi, membuat mulut dan tenggorokan kering.

d. Amfetamin ( nama jalanannya : speed, meth, crystal, upper, whiz).


Bentuknyaq berupa bubuk putih atau keabu-abuan awalnya dipasarkan
tahun 1932 sebagi obat flu, kemudian sebagi obat pelansing karena efek
menghilangkan nafsu makan
Perkembangan amfetamin saat ini menjadi 2 jenis yang sering
disalahgunakan yaitu :
- MDMA (Methyl Deoxy MethAmphetamine), mulai deikenal tahun
1980-an dengan nama ekstasi atau nama lainnya ectasy, xtc, inex, pil
fantasi, cece, cein. Saat ini ekstasi tidak selalu berisi MDMA karena
merupakan obat yang didesain yaitu obat yang dicampur untuk
mendapatkan efek yang diharapkan dikenal dengan nama : White
doft, pink heart, snow white, petir yang dikemas dalam bentuk pil atau
kapsul.
- Methaphetamine, daya kerjanya lebih panjang dari MDMA dan efek
halusinasinya lebih kuat ( Nama lainnya : Shabu-Shabu, SS, ice,
crank, crystal.

Cara penggunaan :
Yang dalam bentuk pil diminum per oral, dalam bentuk kristal, dibakar
dengan menggunakan kertas almunium foil dan asapnya dihisap, atau
dibakar dengan botol kaca yang dirancang khusus (bong), dapat juga
dilarutkan dan disuntik melalui pembuluh darah di tangan.
Efek yang didapatkan: merasa percaya diri, hilang rasa, gembira
berlebihan, menjadi sangat aktif (kebanyakan tenaga), tidak dapat
beristirahat/tidur, berhalusinasi
Obat Tidur dan penenang (Benzodiazepin)
Nama jalanannya : BK, Dum, lexo, mogadon, rohyp. Pemakaian dpat
melaui tablet yang diminum atau suntikan ke dalam pembuluh darah
tangan.
Bila penggunaannya digunakan bersama akohol dapat berakibat fatal,
karena akan menekan sistem pernapasan.
Dapat memberi efek ngantuk, tenang, relaks atau tertidur yang lama dan
susah dibangunkan.
Inhalasi / solvent
Adalah uap bahan yang mudah menguap yang dihirup. Contohnya :
aerosol, tinner, lem, pembersih kutex, uap bensin
Efek yang ditimbulkan : pusing, kepala terasa berputar, halusinasi ringan,
mual, muntah.
Penggunaan yang lama zat toulen pada lem dapat menurunkan fungsi
intelegensia.
Alkohol
Merupakan salah satu zat yang banyak digunakan di masyarakat.
Minuman beralkohol diperoleh dari fermentasi, madu, enau, sari buah
atau umbi-umbian, hasil fermentasi ini tidak lebih dari 15% alkohol,
kemudian dengan proses penyulingan dapat mengahsilkan kadar alkohol
lebih tinggi bahkan sampai 80%
Kadar alkohol dalam darah maksimun dicapai dalam waktu 30 90 menit.
Meningkatnya kadar alkohol dalam darah akan menimbulkan eforia
(gembira yang berlebihan), namu saat mengalami penurunan kadar orang
tersebut dapat menjadi depresi.

3.Mengerti arti penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif


lainnya.
Penggunaan yang tepat dan sesuai dengan petunjuk dokter, tentu akan
memberikan manfaat seperti yang diinginkan. Tetapi zat ini kadang-
kadang disalahgunakan yang kita sebut sebagai penyalahgunaan zat.
Penyalahgunaan zat adalah:
Pemakaian secara terus menerus atau sekali-kali dan berlebihan serta
tidak menurut petunjuk doketr atau praktek kedokteran, sehingga
menimbulkan gangguan tertentu pada badan atau jiwa seseorang
dengan akibat sosial ekonomi yang tidak diinginkan dan merugikan .
Gangguan ini berlangsung minimal 1 bulan.

4.Mengerti apa yang dimaksud dengan ketergantungan


Tingkat penyalahgunaan zat yang lebih parah lagi, yaitu keadaan
ketergantungan zat.
Ketergantungan zat:
Adalah suatu kebutuhan fisik atau mental (psikologik) atau kedua-
duanya terhadap zat secara terus-menerus atau sekali-kali (kadang-
kadang). Ketergantungan fisik ditujukan oleh adanya dua faktor
(komponen), yaitu toleransi dan Gejala putus Zat. Ketergantungan
mental (psikologik) dapat dilukiskan sebagai suatu keinginan yang tak
tertahankan (kompulsif) utnuk memakai zat. Istilah ketagihan juga dipaia
untuk melukiskan keadaan ini.
Toleransi dan Gejala putus Zat:
Toleransi adalah keadaan dimana khasiat zat yang menurun setelah
pemakaian berlangsung. Apabila seseorang telah mengalami toleransi
terhadap sesuatu jenis zat, ia membutuhkan dosis zat itu yang makin
lama makin besar untuk memperoleh khasiat atau efek yang sama.
Gejala putus zat adalah pemakaian zat terus menerus dan apabila
pemakaiannya pada sutu saat dihentikan dengan tiba-tiba akan
menimbulkan rasa sakit dan keinginan kuat untuk menggunakan obat lagi
Hal ini menunjukkan bahwa zat tersebut mempunyai peranan dalam
metabolisme tubuh seseorang . Seolah-olah tubuhnya tidak bisa lepas
dari zat itu lagi.
C. Pramuka Penegak

1. Pramuka ini harus telah memenuhi SKK pencegahan dan


penanggulangan narkotika,psikotropika dan zat adiktif lainnya tingkat
Penggalang.

2. Mengetahui tanda-tanda penyalahgunaan dan ketergantungan


narkotika,psikotropika dan zat adiktif lainnya.

Tanda-tanda penyalah penyalahgunaan dan ketergantungan


narkotika,psikotropika dan zat adiktif lainnya :

A. Perubahan Fisik
Gejala fisik yang terjadi tergantung jenis yang digunakan tapi secara
umum dapat digolongkan sebagai berikut :
- Pada saat menggunakan NAPZA : Jalan sempoyongan, bicara pelo
(cadel), acuh takacuh, mengantuk, agresif, curiga.
- Bila kelebihan dosis (overdosis) : Nafas sesak, denyut jantung dan nadi
lambat, kulit terasa dingin, nafas lambat/berhenti, dapat meninggal
(pengguna heroin/opiat)
- Bila sedang ketagihan (putus zat/sakaw) : Mata dan hidung berair,
menguap terus menerus, diare, rasa sakit diseluruh tubuh, takut air
sehingga malas mandi (pada pengguna heroin/opiat)
- Pengaruh jangka panjang, penampilan diri menurun (malas dandan,
jorok), tidak peduli terhadap kesehatan dan kebersihan, gigi tidak terawat
dan keropos, badan kurus dan selera makan menurun, terdapat bekas
suntikan pada lengan atau bagian tubuh lain (pada pengguna dengan
jarum suntik)

B. Perubahan sikap dan perilaku


- Prestasi sekolah menurun, sering tidak mengerjakan tugas sekolah,
sering membolos, malas, kurang bertanggung jawab.
- Pola tidur berubah, begadang pada malam hari dan syulit dibangunkan
pada pagi hari, mengantuk di kelas atau tempat kerja
- Sering beprgian sampai larut malam, kadang tidak pulang tanpa memberi
tahu terlebih dahulu
- Sering mengurung diri, berlama-lama di kamar mandi, menghindar
bertemu anggota keluarga di rumah, menatik dirimdari pergaulan
- Serng mendapat telpon dan didatangi orang tidak dikenal oleh keluarga,
kemudian menghilang
- Sering berbohong dan minta banyak uang dengan berbagai alasan tapi
tidak jelas penggunaannya, mengambil an menjual barang berharga milik
sendiri atau milik keluarga, mencuri, memeras, terlibat tindak kekerasan
atau berurusan dengan polisi
- Sering bersikap emosional, mudah tersinggung, marah, kasar, sikap
bermusuhan, pencuriga, tertutup dan banyak rahasia.
C. Peralatan yang digunakan
Dapat dipakai sebagi petunjuk bahwa sesorang mempunyai kebiasaan
menggunakan jenis NAPZA tertentu. Misalnya pengguan Heroin/Putaw pada
dirinya atau tasnya laci mejanya ,terdapat antara lain :
- Jarum suntik ukuran 1 ml, kadang dibuang pada saluran air dalam kamar
mandi
- Botol air mineral bekas yang berlubang di dindingnya
- Sedotan minuman dari plastik
- Gulunan uang kertas
- Kertas timah (foil) bekas bungkus rokok atau permenkaret, untuk tempat
heroin di bakar.
- Kartu telepon, untuk memilah bubuk heroin
- Sendok stainles untuk melarutkan heroin
- Botol-botol kecil sebesar jempol, dengan pipa pada dindingnya

3. Mengerti bahaya menggunakan NAPZA.


Penggunaan NAPZA yang terus menerus akan menimbulkan akibat :
a. Komplikasi medik
Bergantung jenis NAPZA yang digunakan, jumlahnya, cara
memakainya, lama memakai dan zat pencampur yang kadang tidak
jelas (terigu, gula, kina, tawas)
Komplikasi medisk dapat disebabkan karena:
- Sifat NAPZA itu sendiri
- Bahan pencampurnya
- Cara menyuntik yang tidak steril
- Pola hidup yang tidak sehat ( urang memperhatikan mutu makanan,
malas mandi, sering begadang, keluar rumah malam hari, tidak tidur
dsb.)
Beberapa komplikasi medik yang sering dijumpai :
Penyalahgunaan Heroin/Putaw melalui suntikan : Dapat menyebabkan
tertular Hepatitis B atau C, infeksi HIV / AIDS, nfeksi jantung, infeksi darah
Penyalahgunaan ekstasi/shabu/kokain : Dapat menyebabkan tekanan
darah tinggi, gangguan pada jantung, perdarahan di otak, gangguan jiwa
berat (paranoid)
Penyalahgunaan Alkohol : Dapat menyebabkan sakit lambung, perdarahan
lambung, pengerutan hati, kanker hati, radang kelenjar ludah perut, infeksi
saraf dan radang otak, kepikunan
Penyalahgunaan Ganja dan Tembakau : Dapat menyebabkan ransangan
pada saluran nafas, ganja dapat menyebabkan halusinasi atau gangguan
jiwa. Tembakau sebagai penyebab utama kanker paru dan hati serta organ
tubuh lain, kelainan janin pada wanita hamil, faktor risiko pada penyakit
jantung koroner, stroke dan impotensi

b.Akibat sosial
Ketenangan dalam keluarga terganggu
Sering mrongrong orang tua
Dapat menyebabkan perceraian bagi yang sudah berkeluarga, bagi yang
berpacaran dapat putus hubungan
Prestasi akademiknya menjadi buruk, tidak naik kelas, dikeluarkan dari
sekolah, bagi yang bekerja dapat dipecat karena prestasi kerja menurun
dan melanggar aturan
Biaya pengobatan dan rehabiltasi NAPZA mahal, menimbulkan masalah
keuangan

c. Pelanggaran hukum
Melakukan tindak kriminal untuk memperoleh uang agar dapat membeli
NAPZA, termasuk menjadi pengedar NAPZA
Menyalahgunakan dan ketergantungan NAPZA, berdasarkan ilmu
kedokteran adalah orang yang menderita sakit (penderita), namun
mereka juga di jatuhi hukuman karena melanggar hukum yang berlaku

PENGERTIAN PENYALAHGUNAAN NAPZA


Penyalahgunaan NAPZA adalah :
- Pemakaian NAPZA yang bukan untuk tujuan pengobatan atau yang
digunakan tanpa mengikuti atauran/pengawasan dokter.
- Digunakan secara berkali-berkali, kadang-kadang atau terus menerus.
- Seringkali menyebabkan ketagihan atau ketergantungan baik secara fisik,
jasmani maupun mental emosional.
- Menimbulkan gangguan fisik, mental-emosional dan fungsi sosial.

PENGERTIAN KETERGANTUNGAN NAPZA


Ketergantungan NAPZA adalah suatu keadaan kebutuhan fisik atau jiwa
terhadap NAPZA yang terjadi akibat pemakaian NAPZA secara terus
menerus.

PENGERTIAN INTOKSIKASI
Intoksinasi adalah sautu keadaan di mana terjadi perubahan pikiran,
perasaan dan perilaku seseorang karena pengaruh NAPZA yang
membahayakan jiwanya

PENGERTIAN GEJALA PUTUS ZAT (sakaw)


Gejala putus zat adalah gejala fisik atau psikologis yang timbul akibat
dihentikannya atau dikurangi pemakaian zat NAPZA pada orang
yang telah mengalami ketergantungan.
4. Mengenal faktor lingkungan penyebab penyalahgunaan NAPZA

I. Faktor lingkungan yang menyebabkan penyalahgunaan NAPZA


1. Lingkungan Keluarga
Orangtua yang kurang komunikatif dengan anak
Orangtua yang selalu mengatur anak (otoriter) atau selalu menuruti
keinginan anak (permisif)
Orangtua yang menuntut secara berlebihan agar anak berprestasi di
luar kemampuannya atau keinginannya
Disiplin orangtua yang tidak konsisten
Sikap ayah dan ibu yang tidak sepaham terutama dalam mendidik
anak
Orang tua yang terlalu sibuk sehingga kurang memberi perhatian
kepada anak-anaknya
Orangtua yang kurang harmonis, sering bertengkar, orangtua
bercerai, berselingkuh
Orangua yang tidak memiliki dan menanamkan norma-norma tentang
baik dan buruk, boleh atau tidak boleh dilakukan
Orangtua atau salah satu anggota keluarga yang menjadi
penyalahguna NAPZA

2. Lingkungan Sekolah
Sekolah yang kurang disiplin, tidak tertib
Sering tidak ada pelajaran pada jam sekolah
Pelajaran yang membosankan
Guru/pengurus sekolah yang kurang komunikatif dengan siswa
Sekolah yang kurang mempunyai fasilitas untuk menampung atau
menyalurkan kreatuvitas siswanya

3. Lingkungan Masyarakat
Mudah diperolehnya NAPZA disekitar lingkungan tempat tinggalnya
Pergaulan atau berkelompok dengan teman sebaya yang pengguna
NAPZA
Harga NAPZA yang makin murah
Kehidupan social, ekonomi, politik dan keamnan yang tidak menentu
menyebabkan terjadinya perubahan nilai dan norma antara lain sikap
yang membolehkan/menghalalkan dll.

4. Dapat melakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan


penyalahgunaan narkotika,psikotropika dan zat adiktif lainnya.
Dengan mengtahui hal-hal di atas yang berhubungan dengan
penyalahgunaan dan ketergantungan zat adiktif, maka adalah
kewajiban kita untuk berusaha mencegah dan mengatasi walaupun
dengan cara yang sederhana sesuai dengan kemampuan.
Anak atau kelompok rawan janganlah dimarah-marahi atau disalah-
salahkan, tetapi berusahalah untuk berbicara secara baik-baik, berilah
nasihat untuk menjauhkan diri dari penyalahgunaan tersebut.
Bila tidak berhasil, carilah pihak ketiga untukmenolong memberikan
nasehat atau penyuluhan. Bilamasih belum berhasil juga, maka dapat
dihubungi tenaga yang lebih ahli, ahli psikologi atau pekerja sosial
yang telah biasa menghadapi persoalan itu.

Jalur Rujukan adalah, Puskesmas, bila perlu di rujuk ke Bagian


Psikiatri RSU/RS ABRI atau bila tidak dapat ditangani dapat di rujuk
ke RS Jiwa Pemerintah/Swsata di iap-tiap daerah. Dan RS Khusu
Ketergantungan Obat di Jakarta

D. PRAMUKA PANDEGA
1. Menguasai materi SKK untuk Pramuka Penegak SKK Pencegahan
dan penanggulangan penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat
adiktif lainnya tingkat golongan Penegak.
2. Mengenai Undang-undang No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika dan
Undang-undang no. 5 tentang psikotropika.
3. Telah melatih sedikitnya 1 orang Pramuka atau anggota masyarakat
sehingga memenuhi SKK (memperolehTKK) pencegahan dan
penanggulangan penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat
adiktif lainnya tingkat golongan Penegak.
4. Dapat memberi keterangan kepada sekelompok Pramuka atau
anggota masyarakat tentang pencegahan dan penanggulangan
penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya.

III. PENUTUP
Semoga uraian ini dapat lebih membantu dalam pencegahan dan
penganggulangan penyalahgunaan zat adiktif.

IV. RUJUKAN
Pedoman Penyuluhan Penyalahgunaan Napza oleh pertugas Kesehatan
2008, ditkeswa, ditjend yanmed Depkes RI
SKK BAHAN BERBAHAYA BAGI KESEHATAN

TUJUAN SKK BAHAN BERBAHAYA BAGI KESEHATAN

PRAMUKA SIAGA :
- Mengetahui bentuk dan rupa makanan kaleng yang rusak.
- Mengetahui zat pewarna dan bahan alam yang biasa digunakan untuk
- Makanan.
- Mengetahui arti kadualrasa yang tercantum pada makanan kaleng
- atau susu dalam karton.
- Dapat membuat makanan/minuman yang tidak membahayakan
- Kesehatan .
- Dapat menjelaskan kepada teman- temannya untuk tidak menggunakan zat
warna yang tidak boleh digunakan.

PRAMUKA PENGGALANG :
- Menjelaskan TKK Pramuka Siaga
- Menjelaskan bahan yang berbahaya bagi kesehatan
- Menjelaskan bentuk rupa penyebab kerusakan makanan kaleng
- Menjelaskan sedikitnya 2 macam zat warna dari bahan alam dan
sintetis yang boleh digunakan untuk makanan

PRAMUKA PENEGAK :
- Menjelaskan TKK Penggalang
- Mengerti akibat penggunaan zat pewarna sintetis yang
membahayakan kesehatan apabila digunakan dalam makanan
- Mengerti maksud penggunaan pemanis buatan
- Dapat menunjukkan kadaluwarsa pada kaleng makanan/minuman

PRAMUKA PANDEGA :
- Dapat memberikan penyuluhan kepada sekelompok Pramuka atau anggota
masyarakat tentang bahan berbahaya bagi kesehatan, bentuk dan rupa
makanan kaleng yang rusak dan penggunaan zat perwarna dari bahan
sintetis serta bahayanya.
- Telah mealtih seorang Pramuka atau anggota masyarakat tentang bahan
berbahaya bagi kesehatan.
- Mengetahui peraturan Pemerintah tentang bahan berbahaya bagi kesehatan.
I. Pramuka Siaga
A. Mengerti bentuk dan rupa makanan kalengan yang rusak
Makanan yang kita makan sehari-hari berasal dari bahan makanan nabati
dan hewani. Kecuali untuk lalap, semua makanan pada umumnya dimasak
dan habis dimakan opada hari itu juga.Oleh karenanya, pada waktu
pengolahannya, tidkperlu ditambah bahan pengawet yang berua zat kimia.
Lain halnya dengan bahan makanan yang diawetkan, seperti makanan dalam
kaleng. Untuk makanan seperti ini, perlu ditambah bahan pengawet, agar
makanan tersebut tidak cepat membusuk. Pembusukan terjadi oleh karena
dalam makanan tersebut terdapat bakteri yang tidakmati pada waktu bahan
makanan tersebut dimasak atau bahan pengawetnya tidak cukup, sehingga
terjadi pembusukan.
Pada waktu terjadi pembusukan, timbul gas yang makin lama maikn banyak,
sehingga kalengnya menggelembung. Oleh karenanya, pada waktu membeli
makanan kaleng, perlu diperhatikan bentuk kalengnya, apakah
menggelembung atau tidak. Bila kalengnya dibuka, maka akan terlihat
gelembung gas, bentuk makanan tidak utuh dan tercium bau yang tidak enak.

B. Mengerti zat warna dari bahan alam yang biasa dignakan untuk
makanan
Makanan yang sehat adalah makanan yang bergizi dan tidak mengandung
bahan-bahan yang dapat membahayakan kesehatan. Bahan-bahan yang
berasal dari alam pada umumnya adalah bahan makanan yang sudah lama
dikenal oleh nenek moyang kita dan nyata-nyata tidak berbahaya. Agar
upaya makanan tersebut menarik dan menimbulkan selera perlu ditambahkan
warna yang dapat merangsang selera makanan. Padasaat ini banyak zat
pewarna yang diperjualbelikan yang ditambahkan pada makanan. Zat warna
tersebut adalah zat kimia dengan warna-warna yang menarik: warna
merah,kuning, hijau,ungu dan sebagainya.Sayangnya, beberpa bahan kimia
tersebut tidak dimaksudkan untuk makanan, tetapi untukkeperluan lain,
seperti untuk mewarnai kain, cat atau kertas.
Apabila zat warna tersebut ditambahkan pada makanan dan orang yang
memakannya dalam jangka waktu yang lama, akan timbul penyakit yang
membahayakan, antara lain kanker.
Oleh karenanya, dianjurkan untuk menggunakan zat warna yang berasal dari
alam, seperti:
- Karamel
- Gula yang digosongkan coklat
- Daun suji
- Daun pandankunyit
- Dan lain-lain ditumbuk, ditambah air dan diambil perasannya.

C. Mengerti kadaluwarsa yang tercantum pada makanan/minuman kaleng


atau minuman/susu dalam karton.
Makanan/minuman yang mengandung susu,makanan bayi, pada
penyimpanan yang lama dan suhu yang tinggi, dapat mengalami penurunan
mutu, sehingga makanan tersebut tidak dapat digunakan lagi.
Untukmengetahui apakah makanan tersebut masih baik atau tidak, perlu
dilihat tanggal daluwarsa yang tercantum pada etiket atau wadah makanan
tersebut. Tanggal daluwarsa menunjukkan bahwa sejak tanggal tersebut,
makanantidakboleh digunakan lagi,sebab tidak ada jaminan, bahwa makanan
tersebut masih baik dan tidak berbahaya bagi kesehatan.
Sebagai contoh:
0.3.07.85, berarti bahwa sejak tanggal 3 Juli 1985 makanan tersebut harus
dibuang dan tidak boleh digunakan lagi.

II. Pramuka Penggalang, Penegak dan Pandega


1. Bahan yang dimakan/diminum membahayakan kesehatan adalah :
a. Makanan yang sudah daluwarsa
b. Makakan yang ada dalam kaleng yang sudah menggelembung
c. Makanan yang mengandung zat warna yang bukan untuk makanan
d. Makanan yang mengandung pemanis buatan

2. Zat warna kimia/sistetis yang dapat digunakan dalam makanan adalah


antara lain:
a. Allura-FDC.Red.No.40
b. Erifrosine-FDC Red No.3
c. Ponceu SX-FDC Red No. 4
d. Indigotine-FDC Blue No. 2
e. Tartrazine-FDC Yellow No. 5
f. Itanium dioksina-C1. Pigment White 6.

Zat warna sintetik yang dapat digunakan adalah yang telah terdaftar pada
Kementerian Kesehatan. Apabila zat warna tersebit belum/tidak terdaftar
kemungkinan zattersebut adalah bahan-bahan yang berbahaya bila
dimakan.

3. Kita sudah lama mengenal dan menggunakan bahan pemanis dalam


makanan seperti gula pasir, gula aren, gula merah atau gula tebu
Pada saat ini banyak beredar bahan pemanis yang disebut biang gula, sari
gula, sarimanis dan sebagainya. Pemanis ini dibuat daribahan kimia, oleh
karenanya dinamakan pemanis buatan. Rasanya jauh lebih manis dari guna,
tetapi berbeda dengan gula, zat pemanis ini tidak mempunyai nilai gizi.

Penggunaan zat pemanis dalammakanan tidak perlu banyak, karena rasanya


sangat manis. Karena pemakaiannya sedikit maka harganya jauh lebih murah
dari gula. Pemanis buatan walau harganya murah, tetapi bermanfaat bagi
manusia, kanena tidak mempunyai nilai gizi. Zat ini sebetulnya hanya tepat
bagi orang yang sakit kencing manis dan orang yang badannya terlalu
gemuk. Jumlah pemanis buatan yang digunakan tanpa batas, dapat
menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.

4. Makanan dan minuman yang tidak membahayakan kesehatan adalah yang


terbuat dari bahan-bahan yang dari alam. Dengan demikian dapat
dihindarkan penggunaan bahan-bahan kimiawi, seperti zat pewarna bauatan
dan sebagainya.
Apabila akan menggunaan bahan-bahan yang berupa zat kimia haruslah
digunakan bahan yang sudah terdaftar pada Kementerian Kesehatan, yang
menggunakan Nomor MD . Peraturan-peraturan tentang bahan-bahan yang
berbahaya bagi kesehatan dapat diperoleh dari kantor Departemen Keehatan
di Ibukota Kabupaten. Dengan mengetahui bahan-bahan berbahaya, serta
akibat yang dapat ditimbulkannya, dapatlah dihindari pemakaian bahan-
bahan yang dapat menimbulkan bah-hal yang tidak diinginkan dikelak
kemudian hari.
SKK
BAHAN BERBAHAYA BAGI
KESEHATAN
KRIDA BINA OBAT
SYARAT KECAKAPAN KHUSUS (SKK)

III. SKK PEMAHAMAN KOSMETIKA

TUJUAN SKK PEMAHAMAN KOSMETIKA


Untuk memperoleh Tanda Kecakapan Khusus (TKK) Taman Pemahaman
Kosmetika, maka ditetapkan syarat kecakapan khusus untuk Pramuka Siaga,
Penggalang, Penegak dan Pandega sebagai berikut :

A. PRAMUKA SIAGA (7-10 TAHUN)


1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan kosmetika
2. Mengetahui kegunaan kosmetika
3. Mengetahui bahaya kosmetika
4. Mengetahui kosmetika yang seringkali digunakan sehari-hari
5. Mengetahui kosmetika yang boleh digunakan

B. PRAMUKA PENGGALANG (11-15 TAHUN)


1. Mampu menerapkan semua SKK Pemahaman Kosmetika seperti pada
Pramuka Siaga
2. Mengetahui jenis-jenis kosmetika
3. Mengetahui cara penggunaan kosmetika
4. Mengetahui cara pembuatan kosmetika sederhana

C. PRAMUKA PENEGAK (16-20 TAHUN)


1. Mampu menerapkan semua SKK Pemahaman Kosmetika seperti pada
Pramuka Penggalang
2. Mampu menjelaskan tentang jenis-jenis Kosmetika
3. Mampu menjelaskan cara menggunakan kosmetika
4. Mampu menjelaskan cara pembuatan kosmetika

D. PRAMUKA PANDEGA (21-25 TAHUN)


1. Mampu melakukan persyaratan penegak
2. Mampu membina dan memberikan penyuluhan tentang persyaratan yang
dicantumkan dalam persyaratan penegak
3. Mampu membina dan melakukan penyuluhan tentang pembuatan
kosmetika
4. Mampu membina dan melakukan penyuluhan tentang peraturan yang
berhubungan dengan kosmetika
SKK PEMAHAMAN KOSMETIKA

Kosmetika merupakan bagian dari perbekalan kesehatan. Kosmetika adalah sediaan


atau paduan yang siap digunakan pada bagian luar badan, gigi dan rongga mulut
dengan maksud untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah
penampakan, melindungi supaya dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan,
tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan penyakit.
Dewasa ini kosmetik sangat luas penggunaannya di masyarakat. Jenis kosmetik
yang beredar di masyarakat juga sangat bervariasi. Penggunaan kosmetika yang
tidak memenuhi persyaratan dapat merugikan kesehatan, selain itu kosmetika yang
digunakan tidak sesuai dengan aturan pakai dapat juga menimbulkan bahaya bagi
pemakainya. Banyaknya kosmetika yang tidak terdaftar (ilegal) dan yang
mengandung bahan berbahaya perlu diwaspadai penggunaannya.

Kosmetika dapat dibuat dari bahan-bahan modern maupun bahan tradisional.


Kosmetik yang dipergunakan haruslah sudah terdaftar secara resmi di badan
Pengawas Obat dan Makanan Indonesia (Badan POM RI).

Pramuka sebagai generasi bangsa yang potensial diharapkan dapat mengerti dan
memahami upaya yang berkaitan dengan pemahaman kosmetika. Dengan
pemahaman di bidang kosmetik maka diharapkan pramuka dapat mengetahui,
menjelaskan, menggunakan dan memberikan bimbingan serta penyuluhan kepada
masyarakat disekitarnya, sehingga kosmetika dapat digunakan secara benar dan
efek samping pemakaiannya dapat diminimalkan.

a. PRAMUKA SIAGA (7-10 TAHUN)


1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan kosmetika
Kosmetika adalah sediaan sediaan atau paduan yang siap digunakan pada
bagian luar badan, gigi dan rongga mulut.

2. Mengetahui kegunaan kosmetika


Kosmetika digunakan dengan maksud untuk membersihkan, menambah
daya tarik, mengubah penampakan, melindungi supaya dalam keadaan
baik, memperbaiki bau badan, tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati
atau menyembuhkan penyakit.

3. Mengetahui bahaya kosmetika


Kosmetika seringkali mengandung zat kimia sehingga penggunannya harus
secara baik dan benar, sesuai dengan aturan agar memberikan efek yang
tepat.

4. Mengetahui kosmetika yang seringkali digunakan sehari-hari


Sabun mandi
Pasta gigi
Shampo
Bedak
5. Mengetahui kosmetika yang boleh digunakan
Kosmetika yang boleh digunakan adalah kosmetika yang sudah terdaftar
di Badan POM RI
Kosmetika harus dipergunakan sebelum waktu kadaluarsa habis
Kosmetika yang digunakan sesuai dengan umur pemakainya

6. Mengetahui bahan tradisional yang dapat digunakan sebagai kosmetika


Daun Lidah buaya
Merang
Daun Cem ceman

b. PRAMUKA PENGGALANG (11-15 TAHUN)

Untuk memperoleh tanda kecakapan khusus Bina Kosmetika bagi Pramuka


Penggalang, Pramuka Penggalang harus mampu memahami pengertian kosmetika,
kegunaan kosmetika, mengetahui bahaya kosmetika serta kosmetika yang sering
digunakan seperti pada Pramuka Siaga.

Adapun materi SKK Bina Kosmetika untuk Pramuka Penggalang adalah sebagai
berikut :
1. Mampu menerapkan semua SKK Pemahaman Kosmetika seperti pada
Pramuka Siaga
2. Mengetahui jenis-jenis kosmetika
a. Pembersih
b. Pewangi
c. Perawat kulit
d. Sediaan rias wajah
3. Mengetahui cara penggunaan kosmetika
a. Dioleskan
b. Disemprotkan
c. Ditaburkan
d. Digosokan
e. Dikumur
4. Mengetahui cara pembuatan kosmetika sederhana
a. Pembuatan bedak sederhana:
- Talk + parfum sedikit
- Campur sampai halus dan rata
- Masukkan ke dalam wadah
b. Pencegah bau badan
- Kapur sirih Formula dan pembuatan :
Kapur sirih + air secukupnya
Oleskan sedikit endapat pada bagian ketiak
- Tawas
Campur 1 bagian tawas dengan 9 bagian talk
Gerus sampai halus dan rata
Masukkan ke dalam wadah.
5. Mengetahui penggunaan kosmetika tradisional
a. Shampo merang, untuk membersihkan kulit kepala dan rambut dari
kotoran dan memelihara kesuburan rambut.
b. Tanaman lidah buaya,orang aring, kemiri dan daun mangkokan dapat
menyuburkan dan memelihara keindahan rambut
c. Minyak cem-ceman, untuk memelihara kesuburan rambut. Terdiri dari
campuran beberapa macam daun-daunan dan minyak kelapa

C. PRAMUKA PENEGAK (16-20 TAHUN)


Untuk memperoleh tanda kecakapan khusus Bina Kosmetika bagi Pramuka
Penegak, Pramuka Penegak harus mampu memahami, menjelaskan dan melakukan
semua SKK Bina Kosmetika seperti pada Pramuka Penggalang.
Adapun materi SKK Bina Kosmetika untuk Pramuka Penegak adalah sebagai
berikut :
1. Mampu menerapkan semua SKK Pemahaman Kosmetika seperti pada
Pramuka Penggalang
2. Mampu menjelaskan tentang jenis-jenis Kosmetika
a. Pembersih adalah sediaan yang digunakan untuk membersihkan
sebagian atau seluruh bagian wajah dan tubuh, contoh : Sabun mandi,
shampo, pasta gigi.
b. Pewangi : adalah sediaan yang digunakan untuk memberikan rasa
wangi contoh : minyak wangi, deodoran, pewangi badan dll
c. Perawat kulit : adalah sediaan yang berguna untuk merawat kulit
wajah, tangan dan badan contoh : pelembab, hand and body lotion,
lulur, mangir, tabir surya dll
d. Sediaan rias wajah: adalah sediaan yang digunakan untuk
mempercantik atau memperindah wajah (mata, pipi, bibir) contoh :
face powder, alas bedak, pemerah pipi, pewarna bibir (lipstik),
pemulas mata, maskara dll
3. Mampu menjelaskan cara menggunakan kosmetika
a. Dioleskan
Krim dan lotion : digunakan dengan cara dioleskan secara merata.
Serbuk seperti bedak kompres, eye shadow, pemerah pipi dioleskan
di wajah. Pensil alis, eye liner, maskara dioleskan pada mata
b. Disemprotkan
Parfum : disemprotkan pada bagian tertentu dari tubuh, hindarkan
kontak langsung dengan mata, jangan disemprotkan pada kulit yang
terkena iritasi
c. Ditaburkan
Sediaan berbentuk talk penggunaannya ditaburkan pada bagian tubuh
yang diperlukan
d. Digosokan
Sediaan pembersih seperti sabun, shampo, mangir, pasta gigi dan
scrub digosokan pada bagian-bagian tubuh secara langsung atau
dengan menggunakan alat bantu seperti sikat gigi
e. Dikumur
Sediaan higiene mulut (obat kumur) dikumurkan tapi tidak boleh
ditelan
4. Mampu menjelaskan cara pembuatan kosmetika dan kosmetika tradisional
a. Lidah Buaya : untuk merawat kesuburan rambut
Cuci dan bilas rambut hingga bersih, Kemudian ambil lidah buaya
dibelah dua, Oleskan bagian yang berlendir pada rambut kepala
Diamkan 30 menit sampai 1 jam, Cuci dan bilas kembali hingga bersih
b. Masker bedak dingin.
Bahan : beras 9 bagian, klabet: 1 bagian, asam benzoat: 1/10 bagian,
pengharum : sedikit
Cara pembuatan: Beras direndam lebih kurang 2 malam, setiap malam air
rendaman diganti. Tumbuk/haluskan beras.
Tumbuk/haluskan asam benzoat. Beras, klabet, asam
benzoat dicampur sampai rata + parfum. Pulung kecil-
kecildan dikeringkan di panas matahari. Simpan
dalamwadah tertutup rapat.
Cara penggunaan: Ambil beberapa butir. Tambahkan sedikit air. Oleskan
diseputar wajah,kecuali bagian mata, mulut dan hidung.
Diamkan sampai kering lebih kurang 30 menit. Bilas
dengan air hangat.
c. Kebersihan alat kelamin luar
Rebus lebih dari 5 liter daun sirih sampai mendidih. Selagi masih hangat-
hangat, gunakan untuk mencuci atau membilas daerah alat kelamin bagian
luar.

C. PRAMUKA PANDEGA (21-25 TAHUN)


Untuk memperoleh tanda kecakapan khusus Bina Kosmetika bagi pramuka
pandega, pramuka pandega harus mampu memahami, menjelaskan dan melakukan
semua SKK Bina Kosmetika seperti pada pramuka penegak

Adapun materi SKK Bina Kosmetika untuk Pramuka Pandega adalah sebagai berikut
:
1. Mampu melakukan persyaratan Penegak
2. Mampu membina dan memberikan penyuluhan tentang persyaratan yang
dicantumkan dalam persyaratan penegak
3. Mampu membina dan melakukan penyuluhan tentang pembuatan kosmetika
dan kosmetika tradisional
4. Mampu membina dan melakukan penyuluhan tentang peraturan yang
berhubungan dengan kosmetika

You might also like