You are on page 1of 18

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

SALINAN
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR PER- 28/PJ/2015

TENTANG

TATA CARA PEMBERIAN DAN PENCABUTAN


SERTIFIKAT ELEKTRONIK

DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

Menimbang a. bahwa Pengusaha Kena Pajak untuk dapat memperoleh layanan


perpajakan secara elektronik harus terlebih dahulu memiliki
Sertifikat Elektronik yang berfungsi sebagai otentifikasi identitas
pengguna layanari perpajakan secara elektronik;
b. bahwa pemberian Sertifikat Elektronik tersebut merupakan bagian
dari tata cara pembuatan Faktur Pajak berbentuk elektronik (e-
Faktur);
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada
huruf a, huruf b, dan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 1 1 ayat
(1), dan Pasal 19 huruf b Peraturan Menteri Keuangan Nomor
151/ P MK.03/ 201 3 tentang Tata Cara Pembuatan dan Tata Cara
Pembetulan atau Penggantian Faktur Pajak, perlu menetapkan
Peraturan Direktur Jcnderal Pajak tentang Tata Cara Pemberian
dan Pencabutan Sertifikat Elektronik;
Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum
dan Tata Cara Perpajakan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1983 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3262) sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 62, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4999);
2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan
Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 5 1 ,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3264)
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 42 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5069);
3. Peraturan Menteri Kcuangan Nomor 1 51/ P MK .03 / 20 1 3 tentang
Tata Cara Pembuatan dan Tata Cara Pembetulan atau Penggantian
Faktur Pajak;
4. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-24/PJ/2012 tentang
Bentuk, Ukuran, Tata Cara Pengisian Keterangan, Prosedur
Pemberitahuan dalam rangka Pembuatan, Tata Cara Pembetulan
atau Penggantian, dan Tata Cara Pembatalan Faktur Pajak
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Direktur
Jenderal Pajak Nomor PER-17 /PJ/2014;
5. Peraturan Direktur Jcnderal Pajak nomor PER- 03/PJ/2015 tentang
Penyampaian Surat Pcmberitahuan Elektronik;
6. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-04/PJ/2015 tentang
Pengamanan Transaksi Elektronik Layanan Pajak Online.
-2-

MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG TATA CARA
PEMBERIAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKAT ELEKTRONIK.

Pasal 1
(1) Direktorat Jenderal Pajak dapat memberikan Sertifikat Elektronik
kepada Pengusaha Kena Pajak (PKP) sebagai otentifikasi pengguna
layanan perpajakan secara elektronik yang disediakan oleh
Direktorat Jenderal Pajak.
(2) Layanan perpajakan secara elektronik tersebut berupa:
a. layanan permintaan Nomor Seri Faktur Pajak melalui laman
(website) yang ditentukan dan/ atau disediakan oleh
Direktorat Jenderal Pajak;
b. penggunaan aplikasi atau sistem elektronik yang ditentukan
dan/ atau disediakan oleh Direktorat Jenderal Pajak untuk
pembuatan Faktur Pajak berbentuk elektronik (e-Faktur);
dan/atau
c. Layanan perpajakan secara elektronik lainnya yang
ditentukan dan/ atau disediakan oleh Direktorat Jenderal
Pajak.

(3) Pengajuan permintaan Sertifikat Elektronik dapat dilakukan oleh


PKP melalui Kantor Pelayanan Pajak (KPP) tempat PKP
dikukuhkan dengan menyampaikan:
a. Surat Permintaan Sertifikat Elektronik sebagaimana diatur
dalam lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini; dan
b. Surat Pernyataan Persetujuan Penggunaan Sertifikat
Elektronik Direktorat Jenderal Pajak sebagaimana diatur
dalam lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini.
(4) Sertifikat Elektronik diberikan kepada PKP yang telah mengajukan
permintaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan memenuhi
syarat dan ketentuan yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal
Pajak.
Pasal 2
( 1 ) Syarat dan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat
(4) adalah:
a. Surat Permintaan Sertifikat Elektronik dan Surat Pernyataan
Persetujuan Penggunaan Sertifikat Elektronik ditandatangani
dan disampaikan oleh pengurus PKP yang bersangkutan
secara langsung ke KPP tempat PKP dikukuhkan dan tidak
diperkenankan untuk dikuasakan ke pihak lain.
b. Pengurus sebagaimana dimaksud pada huruf a adalah:
1) orang yang nyata-nyata mempunyai wewenang ikut
menentukan kebijaksanaan dan/ atau mengambil
keputusan dalam menjalankan perusahaan sebagaimana
-3-

dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983


tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009; dan
2) namanya tercantum dalam Surat Pemberitahuan (SPT)
Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Badan tahun pajak
terakhir yang jangka waktu penyampaiannya telah jatuh
tempo pada saat pengajuan surat permintaan Sertifikat
Elektronik, kecuali untuk PKP cabang dan Kerja Sama
Operasi (KSO).
c. SPT Tahunan PPh Badan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf b angka 2) harus sudah disampaikan ke KPP dengan
dibuktikan asli SPT Tahunan PPh Badan beserta bukti
penerimaan surat/tanda terima pelaporan SPT.
d. Dalam ha! pengurus namanya tidak tercantum dalam SPT
Tahunan PPh Badan sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 )
huruf b angka 2), maka pengurus tersebut harus
menunjukkan asli dan menyerahkan fotocopy:
1) surat pengangkatan pengurus yang bersangkutan; dan
2) akta pendirian perusahaan atau asli penunjukan sebagai
Bentuk Usaha Tetap (BUT)/pennanent establishment dari
perusahaan induk di luar negeri.
e. Pengurus harus menunjukkan asli dan menyerahkan fotocopy
kartu identitas berupa Kartu Tanda Penduduk Elektronik
(e-KTP) dan Kartu Keluarga (KK).
f. Dalam hal pengurus merupakan Warga Negara Asing (WNA),
pengurus harus menunjukkan asli dan menyerahkan fotocopy
paspor, Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS), atau Kartu Izin
Tinggal Tetap (KITAP).
g. Pengurus yang merupakan WNA sebagaimana dimaksud pada
huruf f tidak disyaratkan menunjukkan asli dan menyerahkan
fotocopy KK.
h. Pengurus harus menyampaikan softcopy pas foto terbaru yang
disimpan dalam compact disc (CD) atau media lain sebagai
kelengkapan surat permintaan Sertifikat Elektronik (file foto
diberi nama: Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) PKP-nama
pengurus-nornor kartu identitas pengurus).
(2) Dalam hal PKP adalah PKP cabang atau PKP yang berbentuk KSO,
sehingga tidak mempunyai kewajiban menyampaikan SPT
Tahunan PPh Badan, maka:
a. Untuk PKP cabang:
1) Pengurus PKP cabang yang menandatangani Surat
Permintaan Sertifikat Elektronik dan Surat Pernyataan
Persetujuan Penggunaan Sertifikat Elektronik harus
menunjukkan asli dan menyampaikan fotocopy surat
penunjukan dari pengurus pusat PKP cabang tersebut.
-4-

2) Menyampaikan fotocopy SPT Tahunan PPh Badan


pusatnya tahun pajak terakhir yang jangka waktu
penyampaiannya telah jatuh tempo pada saat pengajuan
Surat Permintaan Sertifikat Elektronik.
3) SPT Tahunan PPh Badan sebagaimana dimaksud pada
angka 2) harus sudah disampaikan ke KPP dengan
dibuktikan fotocopy bukti penerimaan surat/ tanda terima
pelaporan SPT.
4) Dalam hal nama pengurus PKP pusat yang
menandatangani surat penunjukkan tidak tercantum
dalam SPT Tahunan PPh Badan, maka pengurus tersebut
harus menyerahkan fotocopy:
a) surat pengangkatan pengurus PKP pusat yang
bersangkutan;dan
b) akta pendirian perusahaan.
5) Pengurus PKP cabang harus menunjukkan asli dan
menyerahkan fotocopy kartu identitas berupa e-KTP dan
KK.
6) Dalam hal pengurus PKP cabang merupakan WNA,
pengurus harus menunjukkan asli dan menyerahkan
fotocopy paspor, KITAS, atau KITAP.
7) Pengurus PKP cabang yang merupakan WNA
sebagaimana dimaksud pada angka 6) tidak disyaratkan
menunjukkan asli dan menyerahkan fotocopy KK.
8) Pengurus PKP cabang harus menyampaikan softcopy pas
foto terbaru yang disimpan dalam CD atau media lain
sebagai kelengkapan surat permintaan Sertifikat
Elektronik (file foto diberi nama: NPWP PKP - nama
pengurus - nomor kartu identitas pengurus).
9) Pengurus PKP pusat dari PKP cabang tersebut dapat
mengajukan permintaan Sertifikat Elektronik untuk PKP
cabang.
10) Syarat dan ketentuan sebagaimana dimaksud pada angka
1), angka 2), angka 3), angka 5), angka 6), angka 7), dan
angka 8) tetap berlaku dalam hal pengurus PKP pusat
sebagaimana dimaksud pada angka 9) yang mengajukan
permintaan Sertifikat Elektronik untuk PKP cabang.
1 1 ) Dokumen asli dan fotocopy persyaratan sebagaimana
dimaksud pada angka 5), angka 6), dan angka 7) harus
dengan identitas pengurus PKP pusat.
b. Untuk PKP berbentuk KSO (PKP KSO):
1) Pengurus PKP KSO yang menandatangani Surat
Permintaan Sertifikat Elektronik dan Surat Pernyataan
Persetujuan Penggunaan Sertifikat Elektronik harus
menunjukkan dan menyampaikan fotocopy akta KSO
tersebut.
-5-

2) Menyampaikan fotocopy SPT Tahunan PPh seluruh


anggota bentuk KSO tersebut tahun pajak terakhir yang
jangka waktu penyampaiannya telah jatuh tempo pada
saat pengajuan surat permintaan Sertifikat Elektronik.
3) SPT Tahunan PPh sebagaimana dimaksud pada angka 2)
harus sudah disampaikan ke KPP dengan dibuktikan
fotocopy bukti penerimaan surat/tanda terima pelaporan
SPT.
4) Pengurus PKP KSO harus menunjukkan asli dan
menyerahkan fotocopy kartu identitas berupa e-KTP dan
KK.
5) Dalam hal pengurus PKP KSO merupakan WNA,
pengurus harus menunjukkan asli dan menyerahkan
Jotocopy paspor, KITAS, atau KITAP.

6) Pengurus PKP KSO yang merupakan WNA sebagaimana


dimaksud pada angka 5) tidak disyaratkan menunjukkan
asli dan menyerahkan fotocopy KK.
7) Pengurus PKP KSO harus menyampaikan softcopy pas
foto terbaru yang disimpan dalam CD atau media lain
sebagai kelengkapan surat permintaan Sertifikat
Elektronik (file foto diberi nama: NPWP PKP - nama
pengurus - nomor kartu identitas pengurus)
(3) Surat Pernyataan Persetujuan Penggunaan Sertifikat Elektronik
sebagaimana dimaksud Pasal 1 ayat (4) dapat dicetak melalui
laman (website) yang ditentukan dan/atau disediakan oleh
Direktorat Jenderal Pajak setelah dilakukan perekaman surat
Permintaan Sertifikat Elektronik.
(4) Berdasarkan syarat dan ketentuan sebagaimana dimaksud pada
ayat ( 1 ) dan ayat (2), dokumen yang harus dipersiapkan oleh PKP
dalam rangka permintaan Sertifikat Elektronik adalah
sebagaimana tercantum dalam formulir checklist dengan format
sebagaimana diatur dalam lampiran III yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini.

Pasal 3
(1) Syarat dan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 ayat
(4) bagi PKP Orang Pribadi adalah:
a. Surat Permintaan Sertifikat Elektronik dan Surat Pernyataan
Persetujuan Penggunaan Sertifikat Elektronik
ditandatangani dan disampaikan oleh PKP yang
bersangkutan secara langsung ke KPP tempat PKP
dikukuhkan dan tidak diperkenankan untuk dikuasakan ke
pihak lain.
b. SPT Tahunan PPh Orang Pribadi tahun pajak terakhir yang
jangka waktu penyampaiannya telah jatuh tempo pada saat
pengajuan surat permintaan Sertifikat Elektronik telah
disampaikan ke KPP dengan dibuktikan asli SPT Tahunan
-6-

PPh Orang Pribadi beserta bukti penerimaan surat/tanda


terima pelaporan SPT.
c. PKP harus menunjukkan asli dan menyerahkan fotocopy
kartu identitas berupa e-KTP dan KK.
d. Dalam ha! PKP merupakan WNA, PKP harus menunjukkan
asli dan menyerahkan fotocopy paspor, KITAS, atau KITAP.
e. Dalam hal PKP sebagaimana dimaksud pada huruf d, tidak
disyaratkan menunjukkan asli dan menyerahkan fotocopy
KK.
f. PKP harus menyampaikan softcopy pas foto terbaru yang
disimpan dalam CD atau media lain sebagai kelengkapan
surat permintaan Sertifikat Elektronik (file foto diberi nama:
NPWP PKP-nama PKP-nomor kartu identitas PKP).
(2) Surat Pernyataan Persetujuan Penggunaan Sertifikat Elektronik
sebagaimana dimaksud Pasal 1 ayat (3) dapat dicetak melalui
laman (website) yang ditentukan dan/ atau disediakan oleh
Direktorat Jenderal Pajak setelah dilakukan perekaman surat
Permintaan Sertifikat Elektronik.
(3) Berdasarkan syarat dan ketentuan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), dokumen yang harus dipersiapkan oleh PKP Orang
Pribadi dalam rangka permintaan Sertifikat Elektronik adalah
sebagaimana tercantum dalam formulir checklist dengan format
sebagaimana diatur dalam lampiran IV yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini.

Pasal4
(1) Syarat dan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 ayat
(4) bagi PKP Bendahara Penerimaan adalah:
a. Surat Permintaan Sertifikat Elektronik dan Surat Pernyataan
Persetujuan Penggunaan Sertifikat Elektronik ditandatangani
dan disampaikan oleh PKP yang bersangkutan secara langsung
ke KPP tempat PKP dikukuhkan dan tidak diperkenankan
untuk dikuasakan ke pihak lain.
b. PKP harus menunjukkan asli dan menyerahkan fotocopy kartu
identitas berupa e-KTP dan KK.
c. PKP harus menunjukkan asli dan menyerahkan fotocopy Surat
pengangkatan sebagai Bendahara Penerimaan.
d. PKP harus menyampaikan softcopy pas foto terbaru yang
disimpan dalam CD atau media lain sebagai kelengkapan surat
permintaan Sertifikat Elektronik (file foto diberi nama: NPWP
PKP-nama PKP-nomor kartu identitas PKP).
(2) Surat Pernyataan Persetujuan Penggunaan Sertifikat Elektronik
sebagaimana dimaksud Pasal 1 ayat (3) dapat dicetak melalui
laman (website) yang ditentukan dan/ atau disediakan oleh
Direktorat Jenderal Pajak setelah dilakukan perekaman surat
Permintaan Sertifikat Elektronik.
-7-

(3) Berdasarkan syarat dan ketentuan sebagaimana dimaksud pada


ayat (1), dokumen yang harus dipersiapkan oleh PKP Bendahara
Penerimaan dalam rangka permintaan Sertifikat Elektronik
adalah sebagaimana tercantum dalam formulir checklist dengan
format sebagaimana diatur dalam lampiran IV yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Pajak
1n1.

Pasal 5
(1) Untuk kelancaran proses pemberian Sertifikat Elektronik,
Pengurus diminta untuk mempersiapkan password yang
digunakan untuk meminta Nomor Seri Faktur Pajak sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-
24 /PJ / 2012 dan perubahannya dan passphrase sebagai kata
sandi untuk penggunaan Sertifikat Elektronik.
(2) Sertifikat Elektronik yang telah disetujui selanjutnya dapat
diunduh (download) oleh PKP atau diunduh (download) oleh KPP
untuk diberikan ke PKP.
(3) Direktorat Jenderal Pajak akan mengirim passphrase sebagai
pengaman Sertifikat Elektronik kepada PKP melalui alamat email
yang telah terdaftar di Direktorat Jenderal Pajak.
(4) Setiap persetujuan dan penyerahan Sertifikat Elektronik,
Pengusaha Kena Pajak harus menandatangani Berita Acara
Penyerahan Sertifikat Elektronik sebagaimana diatur dalam
Iampiran V yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Direktur Jendera[Pajak ini.
(5) Dalam hal permintaan Sertifikat Elektronik tidak disetujui oleh
Direktorat Jenderal Pajak, PKP dapat mengajukan lagi permintaan
Sertifikat Elektronik dengan mengikuti tata cara pemberian
Sertitikat Elektronik yang diatur dalam Peraturan Direktur
Jenderal Pajak ini.

Pasal 6
(1) Sertifikat Elektronik memiliki masa berlaku yang ditentukan oleh
Direktorat Jenderal Pajak.
(2) Masa berlaku Sertifikat Elektronik adalah 2 (dua) tahun dihitung
sejak tanggal Sertifikat Elektronik diberikan oleh Direktorat
Jenderal Pajak.
(3) Sebelum masa berlaku Sertifikat Elektronik berakhir, Pengusaha
Kena Pajak diperkenankan untuk meminta Sertifikat Elektronik
baru.
(4) Masa berlaku Sertifikat Elektronik yang telah diterbitkan Sertifikat
Elektronik baru sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dinyatakan
berakhir.
(5) Tata cara permintaan Sertifikat Elektronik baru sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) mengikuti syarat dan ketentuan
-8-

permintaan Sertifikat Elektronik sebagaimana dimaksud dalam


Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini.

Pasal 7
(1) PKP yang melakukan pemusatan tempat terutang Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) mengajukan permintaan Sertifikat
Elektronik melalui laman (website) yang ditentukan dan/atau
disediakan oleh Direktorat Jenderal Pajak, untuk:
a. tempat kegiatan usaha yang tercantum dalam Surat Keputusan
Pemusatan Tempat PPN terutang sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 12 ayat (2) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang
Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan
atas Barang Mewah sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009; atau
b. tempat kegiatan usaha yang mempunyai NPWP cabang dalam
hal pemusatan tempat terutang PPN dilakukan secara jabatan
oleh Direktorat Jenderal Pajak sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 ayat (3) huruf a Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983
tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009.
(2) PKP memberitahukan secara tertulis atas permintaan Sertifikat
Elektronik melalui laman (website) sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) ke KPP tempat PKP melakukan pemusatan tempat terutang
PPN.
(3) Tata cara permintaan Sertifikat Elektronik melalui laman (website)
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengikuti petunjuk
penggunaan (manual usery yang ditentukan dan/ atau disediakan
oleh Direktorat Jenderal Pajak.
(4) KPP yang memberikan persetujuan permintaan Sertifikat
Elektronik untuk PKP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah
KPP tempat PKP melakukan pemusatan tempat PPN terutang.

Pasal 8
(1) PKP dapat meminta pencabutan Sertifikat Elektronik ke Direktorat
Jenderal Pajak melalui KPP tempat PKP dikukuhkan.
(2) Permintaan Pencabutan Sertifikat Elektronik dapat dilakukan
Pengurus PKP melalui surat permintaan pencabutan Sertifikat
Elektronik sebagaimana diatur dalam lampiran VI yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Pajak
mi.
(3) Pencabutan Sertifikat Elektronik dilakukan setelah surat
permohonan dan dokumen kelengkapannya memenuhi syarat yang
ditentukan dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini.
(4) Syarat dan Ketentuan pencabutan Sertifikat Elektronik adalah:
a. Surat Permintaan Pencabutan Sertifikat Elektronik
ditandatangani dan disampaikan oleh pengurus PKP yang
-9-

bersangkutan secara langsung ke KPP tempat PKP dikukuhkan


dan tidak diperkenankan untuk dikuasakan ke pihak lain; dan
b. mengikuti ketentuan yang diatur dalam Pasal 2 ayat (1) huruf b,
huruf c, huruf d, huruf e, huruf f, huruf g, dan huruf h atau
ayat (2) huruf a angka 2), angka 3), angka 4), angka 5), angka
6), angka 7), angka 8), angka 9), angka 10), dan angka 1 1 ) atau
atay ayat (2) huruf b angka 2), angka 3), angka 4), angka 5),
angka 6), angka 7) atau Pasal 3 ayat (1) huruf b, huruf c, huruf
d, huruf e dan huruf f atau Pasal 4 ayat (1) huruf b), huruf c),
dan huruf d Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini.
(5) Sertifikat Elektronik yang telah dicabut oleh Direktorat Jenderal
Pajak tidak dapat digunakan kembali untuk memperoleh layanan
perpajakan secara elektronik yang disediakan oleh Direktorat
Jenderal Pajak.
(6) Dalam hal Permintaan pencabutan Sertifikat Elektronik telah
disetujui oleh Direktorat Jenderal Pajak, PKP menerima
pemberitahuan dari Direktorat Jenderal Pajak yang dikirim melalui
alamat email yang tercantum dalam surat permintaan pencabutan
Sertifikat Elektronik.
(7) Dalam ha! PKP memerlukan kembali Sertifikat Elektronik, PKP
dapat meminta Sertifikat Elektronik sesuai dengan ketentuan
Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini.

Pasal 9
(1) PKP dilarang menyampaikan fotocopy dokumen yang tidak sesuai
dengan aslinya dan/ atau dokumen yang dengan sengaja
dipalsukan sebagai persyaratan permintaan Sertifikat Elektronik
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan Pasal 3.
(2) Direktorat Jenderal Pajak memiliki kewenangan untuk melakukan
pencabutan Sertifikat Elektronik secara jabatan.
(3) Kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dilakukan
apabila ternyata PKP diketahui:
a. menyampaikan dokumen yang tidak sesuai dengan aslinya
dan/ atau dokumen yang dengan sengaja dipalsukan sebagai
persyaratan permintaan Sertifikat Elektronik sebagaimana
dimaksud pada ayat (1);
b. tidak melaporkan SPT Masa PPN 3 (tiga) masa berturut-turut;
atau
c. telah dilakukan pencabutan pengukuhan sebagai Pengusaha
Kena Pajak.
(4) PKP yang telah dicabut Sertifikat Elektroniknya secara jabatan
oleh Direktorat Jenderal Pajak, dapat mengajukan kembali
permintaan Sertifikat Elektronik melalui Kantor Pelayanan Pajak
tempat PKP dikukuhkan dengan mengikuti syarat dan ketentuan
yang telah ditetapkan.
-10-

Pasal 10
Pada saat Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini berlaku,
a. ketentuan yang mengatur mengenai pemberian Sertifikat Elektronik
sebagaimana telah diatur sebelumnya berdasarkan Peraturan
Direktur Jenderal Pajak nomor PER-24/PJ/2012 tentang Bentuk,
Ukuran, Tata Cara Pengisian Keterangan, Prosedur Pemberitahuan
dalam rangka Pembuatan, Tata Cara Pembetulan atau Penggantian,
dan Tata Cara Pembatalan Faktur Pajak sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-
17 / PJ /20 14; dan
b. ketentuan yang mengatur mengenai Sertifikat Elektronik
sebagaimana telah diatur berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal
Pajak nomor PER-03/PJ/2015 tentang Penyampaian Surat
Pemberitahuan Elektronik dan PER-04/PJ/2015 tentang
Pengamanan Transaksi Elektronik Layanan Pajak Online,
dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan
Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini.

Pasal 1 1
Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 22 Juli 2015
DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

ttd

SIGIT PRIADI PRAMUDITO


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORATJENDERAL PAJAK

LAMPI RAN
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR PER- 28/PJ/2015

TENTANG

TATA CARA PEMBERIAN DAN PENCABUTAN

SERTIFIKAT ELEKTRONIK
LAMPIRAN I
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR PER 28/PJ/2015
TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PENCABUTAN
SERTIFlKAT ELEKTRONIK

Nomor
Hal : Permintaan Sertifikat Elektronik

Yth. Kepala Kantor Pelayanan Pajak .

Dengan ini, saya:


Nama .......................................................
NIK/Nomor Paspor* .......................................................
Jabatan .......................................................
Nama PKP .......................................................
NPWP .......................................................
Alamat .......................................................

mengajukan permintaan Sertifikat Elektronik dalam rangka penggunaan layanan


perpajakan secara elektronik yang disediakan oleh Direktorat Jenderal Pajak antara
lain:
a. Layanan permintaan Nomor Seri Faktur Pajak melalui laman (website) yang
ditentukan dan/ atau disediakan oleh Direktorat Jenderal Pajak;
b. Penggunaan aplikasi atau sistem elektronik yang ditentukan dan/ atau
disediakan oleh Direktorat Jenderal Pajak untuk pembuatan Faktur Pajak
elektronik,
Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-24/PJ/2012 tentang
Bentuk, Ukuran, Tata Cara Pengisian Keterangan, Prosedur Pemberitahuan dalam
Rangka Pembuatan, Tata Cara Pembetulan atau Penggantian, dan Tata Cara
pembatalan Faktur Pajak dan perubahannya.

Demikian disampaikan, atas perhatian Saudara kami ucapkan terima kasih.

Perno hon,

( )
*)khusus untuk WNA
LAMPIRAN II
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR PER- 28/PJ/2015
TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PENCABUTAN
SERTIFIKAT ELEKTRONIK

Surat Pernyataan Persetujuan


Penggunaan Sertifikat Elektronik Direktorat Jenderal Pajak

Yang menandatangani surat pernyataan ini:


Nama
Nomor Kartu ldentitas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Jabatan

adalah sebagai Pengurus, bertindak atas nama dari:

Nama PKP
NPWP ..............................................
Alamat ..............................................

Dengan in i :

1. Mengajukan permohonan untuk menjadi pengguna layanan perpajakan secara


elektronik yang disediakan oleh Direktorat Jenderal Pajak sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-24/PJ/2012 dan
perubahannya.

2. Bersedia memberikan segala dokumen dan informasi yang benar, masih berlaku
dan sah secara hukum dari Perusahaan. Bilamana di kemudian hari ditemukan
bahwa dokumen dan informasi yang kami berikan tidak benar dan tidak sah,
maka kami bersedia dikenakan sanksi dan/ atau pidana sesuai dengan ketentuan
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Bersedia mematuhi dan melaksanakan persyaratan-persyaratan, ketentuan-


ketentuan, prosedur-prosedur maupun instruksi-instruksi yang berlaku bagi
pengguna layanan perpajakan secara elektronik yang disediakan oleh Direktorat
Jenderal Pajak.

4. Mengakui integritas proses layanan perpajakan secara elektronik yang disediakan


oleh Direktorat Jenderal Pajak.

5. Menyetujui bahwa penggunaan Sertifikat Elektronik merupakan representasi


Pengusaha Kena Pajak atas segala aktivitas dalam sistem layanan perpajakan
secara elektronik yang disediakan oleh Direktorat Jenderal Pajak.

6. Bertanggung jawab untuk menjaga kerahasiaan User ID,Password, Sertifikat


Elektronik dan passphrase, serta bertanggung jawab penuh untuk semua
aktivitas yang dilakukan dengan menggunakan User ID,Password, Sertifikat
Elektronik dan passphrase dimaksud.

7. Bertanggung jawab untuk tidak akan melakukan modifikasi teknis atas Sertifikat
Elektronik yang diterima.
-2-

8. Membebaskan Direktorat Jenderal Pajak dari setiap penyalahgunaan User


ID,Password, Sertifikat Elektronik dan passphrase milik Pengusaha Kena Pajak
yang dapat mengakibatkan kerusakan dan/ atau kerugian baik langsung maupun
tidak langsung, baik berupa kehilangan keuntungan, kegunaan data atau
kerugian-kerugian non-material lainnya.

Demikian surat pernyataan ini diisi dan ditandatangani tanpa paksaan serta dapat
dipertanggungjawabkan.

Yang menyatakan,

Meterai

Nama .................... " .


Jabatan
LAMPIRAN III
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR PER- 28/PJ/2015
TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PENCABUTAN
SERTIFIKAT ELEKTRONJK

BO/CAB/JO
CHECKLIST
Syarat dan Ketentuan Pemberian/Pencabutan*) Sertifikat Elektronik

NamaPKP
NPWPPKP
Na.ma Pengurus
Nomor Kartu Identitas Pengurus :
No Nama Dokumen Keterangan 1
1. Surat Permintaan/Pencabutan*) Sertifikat Elektronik Ada/Tidak Ada
Persvaratan Surat Permintaan/Pencabutan*l Sertifikat Elektronik:
1. Surat Pernvataan Persetuiuan Penggunaan Sertifikat Elektronik Ada/Tidak Ada
2. Asli e-KTP/Paspor/KITAS/KITAP1 Penzurus Ada/Tidak Ada
3. Fotocopu e-KTP /Pasoor I KITAS /KITAP1 Pengurus Ada/Tidak Ada
4. Asli Kartu Keluarza Penzurus **l Ada/Tidak Ada
5. Fotocotru Kartu Keluarza Penzurus **l Ada/Tidak Ada
6. Softcopu pas foto terbaru Penaurus Ada/Tidak Ada
Tambahan persvaratan dalam ha! oemohon adalah PKP Pusat/Tunzaal
1. Asli SPT Tahunan PPh Badan Ada/Tidak Ada
2. Asli bukti penerimaan surat/tanda terima pelaporan SPT Tahunan Ada/Tidak Ada
PPh Badan
3. Na.ma Pengurus tercantum dalam SPT Tahunan PPh Badan Ada/Tidak Ada
Tambahan persyaratan dalam ha! nama Pengurus tidak tercantum dalam SPT Tahunan PPh
Badan:
1. Asli Surat Penzanakatan Penzurus Ada/Tidak Ada
2. Asli Akta Pendirian Perusahaan Ada/Tidak Ada
3. Asli Penunjukan sebagai BUT/ Permanent Establishment dari Ada/Tidak Ada
oerusahaan induk di luar nezeri
4. Fotocoou Surat Penzanzkatan Penzurus Ada/Tidak Ada
5. Fotocoou Akta Pendirian Perusahaan Ada/Tidak Ada
6. Fotocopy Penunjukan sebagai BUT/ Permanent Establishment dari Ada/Tidak Ada
oerusahaan induk di luar nezeri
Tambahan persyaratan dalam ha! oemohon adalah PKP cabanz:
1. Fotocoou SPT Tahunan PPh Badan nusat Ada/Tidak Ada
2. Asli penunjukan dari nenzurus ousat untuk PKP cabana Ada/Tidak Ada
3. Fotocoou penunjukan dari penzurus pusat untuk PKP cabana Ada/Tidak Ada
Tambahan persvaratan dalam ha! nemohon adalah PKP bentuk keria sama operasi:
1. Fotocopy SPT Tahunan PPh seluruh anggota bentuk kerja sama Ada/Tidak Ada
ooerasi
2. Asli akta keria sama ooerasi Ada/Tidak Ada
3. Fotocoou akta keria sama operasi Ada/Tidak Ada
Setelah dilakukan pengecekan surat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . tanggal . . . . . . . . . . . . . . .
pennintaan/pencabutan *) Sertifikai Elektronik dan Petugas Khusus KPP,
kehadiran pengurus beserta dokumen yang
dipersyaratkan, dinyatakan bahwa surat
pennintaan/pencabutan *) Sertifikat Elektronik atas
nama PKP tersebut di atas: ......................................
NIP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

1 caret yang tidak perlu

**) tidak merupakan syarat bagi Warga Negara Asing


LAMPIRAN IV
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR PER- 28/PJ/2015
TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PENCABUTAN
SERTIFIKAT ELEKTRONIK

OP/BDR
CHECKLIST
Syarat dan Ketentuan Pemberian/Pencabutan*) Sertifikat Elektronik
Bagi PKP Orang Pribadi/Bendahara Penerimaan

NamaPKP
NPWPPKP
Nomor Kartu Identitas PKP

No Nama Dokumen Keterangan 'I

1. Surat Permintaan/Pencabutan*) Sertifikat Elektronik Ada/Tidak Ada


Persvaratan Surat Permintaan/Pencabutan*l Sertifikat Elektronik:
1. Surat Pernyataan Persetujuan Penzzunaan Sertifikat Elektronik Ada/Tidak Ada
2. Asli SPT Tahunan PPh Orang Pribadi (dikecualikan untuk Bendahara Ada/Tidak Ada
Penerimaan)
3. Asli bukti penerimaan surat/tanda terima pelaporan SPT Tahunan Ada/Tidak Ada
PPh Orang Pribadi (dikecualikan untuk Bendahara Penerimaan)
4. Asli e-KTP/Paspor/KITAS/KITAP'I PKP Ada/Tidak Ada
5. Fotocopy e-KTP /Paspor/KITAS/KITAP'l PKP Ada/Tidak Ada
6. Asli Kartu Keluarga PKP **) Ada/Tidak Ada
7. Fotocopy Kartu Keluarga PKP **) Ada/Tidak Ada
8. Softcopy pas foto terbaru PKP Ada/Tidak Ada
Tambahan persvaratan dalam ha! pemohon adalah PKP Bendahara Penerimaan:
1. Asli Surat Penzanakatan Bendaraha Penerimaan Ada/Tidak Ada
2. Fotocoov Surat Penzanzkatan Bendahara Penerimaan Ada/Tidak Ada
. , tanggal .
Setelah dilakukari pengecekan surat
permintaan/pencabutan *) Sertifikai Elektronik dan Petugas Khusus,

kehadiran pengurns beserta dokumen yang


dipersyaratkan, dinyatakan bahwa surat
permintaan/pencabutan *) Sertifikat Elektronik atas
nama PKP tersebut di atas:

Disetujui/Tidak: Disetuju.i *)
NIP .

'I coret yang tidak perlu


**) tidak merupakan syarat bagi Warga Negara Asing
LAMPIRAN V
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR PER- 28/PJ/2015
TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PENCABUTAN
SERTIFIKAT ELEKTRONIK

Berita Acara Penyerahan Sertifikat Elektronik


Dengan ini, saya:
Nama .......................................................
NIK/Nomor Paspor* .......................................................
Jabatan
NamaPKP
NPWP .......................................................
Alamat .......................................................

Telah menerima Sertifikat Elektronik dari Kementerian Keuangan RI cq. Direktorat


Jenderal Pajak dan selanjutnya Sertifikat Elektronik ini menjadi hak kami untuk
digunakan dalam rangka pemanfaatan layanan perpajakan secara elektronik.

Penyalahgunaan atas Sertifikat Elektronik menjadi tanggung jawab pihak kami


sepenuhnya dan membebaskan Direktorat Jenderal Pajak dari penyalahgunaan
Sertifikat Elektronik tersebut sesuai dengan undang-undang dan ketentuan yang
berlaku di wilayah hukum Republik Indonesia.

Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Yang menyerahkan, yang menerima,


Pihak PKP,

(. " . . . " . . . " " " . " . " . " . ) ( " )


NIP

*)khusus untuk WNA


LAMPIRAN VI
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR PER- 28 /PJ/2015
TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PENCABUTAN
SERTIFIKAT ELEKTRONIK

Nomor
Hal : Permintaan Pencabutan Sertifikat Elektronik

Yth. Kepala Kantor Pelayanan Pajak. .

Dengan ini, saya:


Nama

NIK/Nomor Paspor*
Jabatan .......................................................
Nama PKP
NPWP
Alamat .......................................................

Mengajukan permintaan pencabutan Sertifikat Elektronik, dikarenakan:


telah terjadi penyalahgunaan Sertifikat Elektronik
>-------<
potensi terjadi penyalahgunaan Sertifikat Elektronik
f----4
passphrase tidak diketahui/lupa passphrase
f----4
sebab lain .

Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-28/PJ/2015 tentang


Tata Cara Pemberian dan Pencabutan Sertifikat Elektronik.

Demikian disampaikan, atas perhatian Saudara kami ucapkan terima kasih.

Perno hon,

( )
*)khusus untuk WNA

D Mohan diisi dengan tanda ""

You might also like