You are on page 1of 7

TUGAS MODUL EKSTRAKSI

PENATALAKSANAAN DENTAL PADA


PENDERITA KARDIOVASKULER

Nama : Catra Reizena W, S.KG


No. Mahasiswa : 20080340071
Pembimbing : drg. Bakhrul

PRODI PENDIDIKAN DOKTER GIGI


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2015
A. PENDAHULUAN

Sebelum menangani pasien ketika berada di praktek, klinik, ataupun


rumah sakit seorang dokter gigi harus mengetahui riwayat kesehatan pasien
baik melalui rekam medis atau wawancara langsung kepada pasien. Jika
ditemukan pasien dengan tanda-tanda sesak nafas, kelelahan kronis, palpitasi,
sukar tidur, dan vertigo maka perlu dicurigai pasien memiliki riwayat penyakit
jantung. Oleh karena itu, dilakukan pemeriksaan lanjut misalnya tekanan darah.
Hal ini dimaksudkan untuk mendukung diagnosa sehingga dapat menentukan
rencana perawatan yang tepat dan tidak menimbulkan akibat yang tidak
diinginkan.
Pada penyakit kardiovaskuler denyut nadi pasien meningkat, tekanan
darah pasien meningkat menyebabkan bekuan darah yang sudah terbentuk
terdorong sehingga terjadi perdarahan. Pasien dengan kondisi seperti ini
termasuk kontra indikasi pencabutan. Kontra indikasi pencabutan ini bukan
berarti tidak boleh melakukan tindakan pencabutan pada pasien, namun dalam
penanganannya perlu konsultasi pada para ahli yaitu dokter spesialis jantung.
Dengan konsultasi kita mendapatkan rekomendasi atau izin dari dokter
mengenai waktu yang tepat bagi pasien untuk menerima tindakan pencabutan
tanpa terjadi komplikasi yang membahayakan serta tindakan pendamping yang
diperlukan sebelum dan sesudah tindakan pencabutan.

B. PENATALAKSANAA DENTAL

Berbagai penyakit kardiovaskuler yang paling sering ditemukan pada


praktek kedokteran gigi antara :
1. ARTERI HIPERTENSI
Arteri Hipertensi (AHT) adalah masalah kesehatan yangbmempunyai
insiden dan prevalensi yang tinggi di masyarakat dan berhubungan dengan
peningkatan resiko penyait kardiovaskuler dalam bentuk nyeri dada, infark
miokard dan penyakit cerebrovaskuler (stroke). Revisi terbaru dari panduan
untuk evaluasi dan menejemen arteri hipertensi (Komite Nasional
pencegahan, Deteksi, evaluasi, dan perawatan tekanan darah JNC 7)
memperkenalkan istilah pre-hipertensi dengan tekanan darah sistolik 120-
139 mmHg atau distolik 80-89 mmHg.

Manifestasi Rongga Mulut


Obat-obatan antihipertensi dapat menyebabkan serangkaian efek pada
rongga mulut seperti xerostomia, lichenoid, burning mouth sensation,
hilangnya sensasi rasa dan hiperplasi gingival, dan manifestasin extraoral
seperti sialadenosis.

Modifikasi Perawatan Gigi


Konsultasi dengan dokter dianjurkan untuk mengetahui tingkat kontrol
hipertensi dab obat yang diresepkan. Pasien dianjurkan membawa obat saat
perawatan gigi. Sebelum perawatan, tekanan darah pasien dicatat, dan jika
tinggi maka kunjungan harus ditunda sampai tekanan darah dapat dikontrol.
Lebih baik kunjungan singkat dan pada pagi hari. Anxiolytic agen dapa
digunakan pada pasien yang cemas (5-10 mg diazepam malam sebelum
perawatan dan 1-2 jam sebelum perawatan atau dapat dipertimbangkan
pemberian alternatif sedation dengan asam nitrat).
Teknik anestesi lokal yang baik harus dilakukan, menghindari injeksi
intravascular dan menggunakan maksimal 2 carpul bahan anestesi dengan
vasoconstrictor. Jika dibutuhkan lebih banyak anestesi maka digunakan
tanpa vasoconstrictor. Jahitan yang diserap tanpa adrenalin. Namun
demikian penggunaan vasoconstrictor harus dibatasi, pemberian tidak lebih
dari 0,04 mg adrenalin (2 carpul mengandung 1,8 ml anestesi dengan
adrenalin 1:100.000). Ketika pasien tidak memiliki tekanan darah yang
terkontrol baik maka sebaiknya merujuk ke dokter untuk memastikan
kontrol yang memadai sebelum perawatan gigi. Khusus pada obat
antiinflamasi non-steroid (NSAID) seperti ibuprofen, indometasin atau
naproxen, dapa berinteraksi dengan obat-obatan antihipertensi (beta-
blocker, diuretik, ACEIs).

2. ISKEMIK
Iskemik ditandai dengan penurunan (sebagian atau seluruh) aliran darah
di dalam koroner. 90 % kasus terjadi setelah pembentukan trombus
sekunder menjadi bentuk plak ateroma yang menghambat lumen arteri,
meskipun seperti faktor lain dingin, latihan fisik, stres dapat menjadi faktor
pemicu.

Manifestasi Rongga Mulut


Jika pasien menerima pengobatan anticoagulant atau antiplatelet, dapat
terjadi pendarahan dimanifestasikan sebagai hematoma, petechiae atau
pendarahan gingival.

Modifikasi Perawatan Gigi


Tindakan perawatan gigi dibatasi hanya pada prosedur darurat yang
bertujuan untuk relief pain (mengurangi sakit), adapun ekstraksi, drainase
abses dan pulpektomi sebaiknya dilakukan di rumah sakit. Sebaiknya
melakukan konsultasi dengan dokter yang merawat untuk mengetahui jensia
penyakit jantung (angina atau miokard), keparahan, kapan terjadi serangan
jantung, komplikasi kinis dan perawatan yang diterima pasien.

3. NYERI DADA (ANGINA PECTORIS)


Terjadi pada saat koroner terhambat parsial dan tidak menhasilkan
myocardial nekrosis, sementara infark miokard akut terjadi ketika koroner
terhambat total dan mengakibatkan nekrosis dan mungkin akan
menyebabakan kematian mendadak, umumnya merupakan hasil dari
aritmia. Biasanya didahului oleh latihan fisik, stres emosional dan rasa sakit
dengan intensitas dan lokasi yang sama dengan infark miokard dengan
durasi lebih singkat 1-3 menit.

Modifikasi Perawatan Gigi


Pada kasus nyeri dada jika menggunakan nitrat, pasien harus
membawanya pada saat setiap kunjungan ke klinik gigi sebagai pencegahan
saat anestesi lokal. Pada kasus pasien cemas pemverian obat sedatif 5-6 mg
diazepam malam sebelum dan 1-2 jam sebelum perawatan. Kunjungan
harus singkat kurang dari 30 menit, pada pagi hari, hindari waktu ketika
serangan jantung terjadi. Dibutuhkan teknik anestesi yang baik, perawatan
dengan tidak menyuntikan cairan injeksi pada pembuluh darah. Jika selama
perawatan pasien mengalami nyeri dada, prosedur harus segera dihentikan
dan diberikan tablet nitrit sublingual 0,4-0,8 mg bersama dengan oksigen
hirup 3 liter/menit. Jika rasa sakit berkurang, perawatan bisa dilanjutkan
saat itu atau beberapa hari kemudian. Jika sakit tidak mereda selama 5
menit, tablet sublingual kedua diberikan. Jika sakit tidak hilang dalam 15
menut setelah onset, dapat diduga infark miokard akut dan pasien harus
dirujuk ke rumah sakit.

4. ARITMIA
Aritmia adalah variasi dalam detak jantung normal dengan irama,
frekuensi atau kontraksi jantung. Attrial Fibrilasi adalah tipe yang paling
umum dari aritmia jantung dengan prevalensi 0,4% meskipun meningkat
menjadi 3,8% pada usia 60 tahun dan mencapai 9% pada usia 80 tahun.

Manifestasi Rongga Mulut


Banyak obat-obatan antiaritmia yang memiliki efek samping seperti
hiperplasi gingiva atau xerostomia.
Modifikasi Perawatan Gigi
Konsultasi dengan dokter yang menangani untuk mngetahui kondisi dan
jens aritmia yang diderita pasien serta obat yang diresepkan. Pastikan
bahwa pasien menggunakan obat dengan benar. Anxiolytics dapat
digunakan untuk mengurangi kecemasan dan stres pada pasien. Monitoring
pasien melalui rekaman denyut nadi sebelum mulai perawatan. Membatasi
penggunaan vasokontriktor pada anestesi lokal dengan pemberian idak lebih
dari 2 carpul. Perawatan singkat, tidak terlalu panjang dan rumit. Jika
selama perawatan gigi terjadi aritmia maka hentikan segera perawatan dan
berikan oksigen pada pasien. Perhatikan tanda-tanda vital pasien, bila
terjadi rasa sakit berikan nitrit sublingual. Pasien ditempatkan pada posisi
trendelenburg.

5. HEART FAILURE
Gagal jantung (HF) adalah ketidakmampuan jantung untuk berfungsi
baik, memompa darah yang memadai terhadap jaringan dan menyebabkan
akumulasi cairan dalam paru-paru, hati dan jaringan peripheral. Biasanya
dipicu oleh obat-obatan cardiotoxic atau terhambanya bagian koroner.
Penyebab paling umum yaitu hipertensi arteri yang parah dan
berkepanjangan. Bermanifestasi sebagai edema paru-paru akut yang
berhubungan dengan penyakit hipertensi arteri dan penyakit iskemik.
Manajemen pasien mencakup identifikasi dan koreksi faktor penyebab
misalnya hipertensi arteri atau iskemik, dan perubahan dalam gaya hidup
misalnya kebiasaan yang membahayakan atau modifikasi dalam diet. Obat
yang digunakan sebagai perawatan adalah ACEIs (captopril, enalapril dan
quinapril lisinopril) dan dapat berhubungan dengan diuretik (furosemide)
dan vasodilator (isosorbide dinitrate dan hydralazine).

6. ENDOKARDITIS
Dihasilkan dari gabungan morfologi jantung dan bacteremia dari sember
yang berbeda. Sekitar 50% dari kasus endokarditis disebabkan oleh bakteri
Streptococcus Viridians. Infeksi endokarditis adalah masalah serius dengan
insiden 1,5-3,3per 1000 pengguna narkoba melalui suntikan dan tingkat
kematian terkait 5-10%. Antibiotok profilaksis dianggap diperlukan ketika
merencanakan perawatan gigi pada individu yang beresiko. Tetapi tidak ada
penelitian yang menunjukkan bahwa pemberian profilaksis menguntungkan.
Dalam konten ini meskipun tidak ada bukti ilmiah yang kuat, morbiditas
dan kematian yang terkait dengan endokarditis menular, serta
pertimbangan-pertimbangan hukum kedokteran membenarkan rekomendasi
umum untuk meggunakan antibiotik profilaksis.
C. KESIMPULAN
1. Diperlukan anamnesis yang mendalam untuk mengetahui riwayat
penyakit yang dimiliki oleh pasien, karena tidak semua pasien terbuka
terhadap penyakit yang dideritanya.
2. Apabila pasien mempunyai penyakit kardiovaskuler maka pada saat
perawatan gigi yang harus diperhatikan :
- Konsultasi dengan dokter yang menangani untuk mngetahui kondisi
dan jens aritmia yang diderita pasien serta obat yang diresepkan.
- Pastikan bahwa pasien menggunakan obat dengan benar.
- Anxiolytics dapat digunakan untuk mengurangi kecemasan dan stres
pada pasien.
- Monitoring pasien melalui rekaman denyut nadi sebelum mulai
perawatan.
- Membatasi penggunaan vasokontriktor pada anestesi lokal dengan
pemberian tidak lebih dari 2 carpul.
- Perawatan singkat, tidak terlalu panjang dan rumit.
3. Dokter gigi sebagai operator harus mengetahui prosedur perawatan pada
pasien yang memiliki riwayat penyakit.
4. Sebaiknya selalu menyediakan alat bantu nafas seperti oksigen apabila
ada keadaan darurat di klinik.
5. Diperhatikan juga untuk peresepan obat-obatan pada pasien ini.
D. DAFTAR PUSTAKA
1. Dennis J. Infection endocarditis prevention: advice for child and adults with heart
abnormalities. http;//www.dsmig.org.uk/library/articles/infective-endocarditis-
prevention. html. 24 Agustus, 2002.
2.

You might also like