You are on page 1of 30

TUGAS SUSPENSI

Nama : Syaifullah Mughni Dwianto

Kelas : XI TKR1
SISTEM SUSPENSI (SUSPENSION SYSTEM)

Sistem Suspensi

Sistem suspensi terletak diantara bodi kendaraan dan roda-roda, dan dirancang
untuk menyerap kejutan dari permukaan jalan sehingga menambah kenyamanan.
Komponen suspensi terdiri dari pegas, shock absorber, ball joint, stabilizer bar,
strut bar, suspension arm, bumper.

Sistem suspensi adalah suatu bagian dari chasis yang berfungsi menyerap
kejutan dari jalan agar tidak tersalur ke body, serta untuk menambah kenyamanan
berkendara.

Macam Macam Sistem Suspensi


1. Independent Type : Macpherson type
Independent type Trailing arm type
Wishbone type

2. Rigid Suspension : Parallel leaf spring type


Trunnion type 8-
Balance arm type
3. Special suspension: Air suspension

KOMPONEN UTAMA SUSPENSI


I. PEGAS
Pegas terbuat dari baja dan berfungsi untuk menyerap kejutan dari permuka- an jalan
dan getaran roda-roda agar tidak ke bodi.
1.Pegas Coil
2.Pegas Daun

3.Pegas Batang Torsi

II. SHOCK ABSORBER


Uraian
Shock absorber berfungsi untuk meredam oskilasi (gerakan naik-turun) pegas saat
menerima kejutan dari permukaan jalan.
Cara Kerja
Di dalam shock absorber telescopic terdapat cairan khusus yang disebut minyak shock
absorber.

Saat Kompresi
Katup terbuka, minyak dapat mengalir dengan mudah sehing- ga tidak terjadi
peredaman.
Saat Ekspansi
Katup tertutup, minyak mengalir melalui orifice (lubang kecil) se- hingga terjadi
peredaman.

Tipe Shock Absorber

Penggolongan Menurut Cara Kerja


1. Shock absorber kerja tunggal (single action)
Efek meredam hanya terjadi saat ekspansi. Sebaliknya saat kompresi tidak terjadi
peredaman.
2. Shock absorber kerja ganda (double action)

Saat ekspansi dan kompresi se- lalu terjadi peredaman.


Penggolongan Menurut Konstruksi
1. Shock absorber tipe mono tube

Dalam shock absorber terdapat satu silinder tanpa reservoir.


2. Shock absorber tipe twin tube
Dalam shock absorber terdapat pressure dan outer chamber yang membatasi working
cham- ber dan reservoir chamber.
Penggolongan Menurut Medium Kerja
1. Shock absorber tipe hidraulis
Di dalamnya terdapat minyak shock absorber sebagai media kerja.

2. Shock absorber tipe gas


Ini adalah shock absorber hid- raulis yang diisi dengan gas. Gas yang biasa digunakan
ada- lah nitrogen, yang dijaga pada tekanan rendah 1015 kg/cm2 atau tekanan tinggi
2030 kg/cm2.

III. BALL JOINT


c Uraian
Ball joint berfungsi untuk menerima beban vertikal dan lateral, juga se- bagai sumbu
putaran roda saat kendaraan membelok.

d Pelumas Ball Joint


Pada bagian dalam ball joint terdapat gemuk untuk melumasi bagian yang bergesekan
yang setiap interval tertentu harus diganti dengan tipe molibdenum disulfide lithium
base. Pada tipe ball joint yang menggunakan dudukan dari resin, tidak diperlu- kan
penggantian gemuk
IV. STABILIZER BAR
c Uraian

Stabilizer bar berfungsi untuk mengurangi kemiringan kenda- raan akibat gaya
sentrifugal saat kendaraan membelok. Untuk suspensi depan, stabilizer bar biasanya
dipasang pada ke dua lower arm melalui bantalan karet dan linkage. Pada bagian
tengah ke frame pada dua tem- pat melalui bushing.
d Cara Kerja
Umumnya pada saat kendaraan membelok, pegas roda bagian luar (outer spring
mengembang dan pegas roda bagian dalam (inner spring) tertekan akibatnya stabilizer
bar akan terpuntir karena ujung satunya bergerak ke atas dan lainnya ke bawah.
Batang stabilizer cenderung menahan terhadap puntiran. Tahanan ini berfungsi
mengurangi body roll dan memelihara bodi dalam kemiringan yang aman.
V. STRUT BAR

Strut bar berfungsi untuk mena- han lower arm agar tidak berge- rak maju-mundur, saat
menerima kejutan dari jalan atau dorongan akibat terjadinya pengereman.
VI. BUMPER

Bumper berfungsi sebagai pelin- dung komponen-komponen sus- pensi saat pegas
mengkerut atau mengembang di luar batas maksimum.

TIPE DAN KARAKTERISTIK SUSPENSI


I. SUSPENSI RIGID

Pada suspensi rigid roda kiri dan kanan dihubungkan oleh satu poros (axle) dan banyak
digunakan pada suspensi depan dan belakang kendaraan niaga (truck) juga suspensi
belakang mobil penumpang. Hal ini karena konstruksinya kuat dan sederhana.
II. SUSPENSI INDEPENDENT

Pada suspensi independent roda kiri dan kanan tidak dihubungkan oleh satu poros
(axle) Kedua roda dapat bergerak secara bebas tanpa saling mem- pengaruhi.
Digunakan pada suspensi depan mobil penumpang dan truck kecil juga suspensi
belakang mobil penumpang.

SISTEM SUSPENSI DEPAN


I. TIPE MACPHERSON STRUT
II. TIPE MACPHERSON DENGAN LOWER ARM BERBENTUK L

III. TIPE DOUBLE WISHBONE DENGAN PEGAS COIL


IV. TIPE DOUBLE WISHBONE DENGAN BATANG TORSI

V. PEGAS DAUN PARALEL (PARALLEL LEAF SPRING)


Under Slung Parallel Leaf Spring

Over Slung Parallel Leaf Spring

SISTEM SUSPENSI BELAKANG


I. TIPE PEGAS DAUN PARAREL

Tipe axle yang biasa menggunakan suspensi tipe ini disebut live axle yaitu satu unit
terdiri dari differential, axle shaft dan wheel hub.
Shackle berfungsi untuk mengimbangi perubahan panjang leaf spring karena beban
Bushing karet berfungsi untuk menyerap getaran agar tidak pindah ke bodi.
II. TIPE SEMI-TRAILING ARM
III.TIPESTRUTDUAL-LINK

V. TIPE STRUT 4 LINK


VI. TRAILING ARM DENGAN TWIST BEAM

VII. PEGAS DAUN PARAREL DENGAN HELPER SPRING

VIII. TIPE TRUNNION


SISTEM SUSPENSI KENDARAAN

Chassis pada mobil meliputi suspensi yang menopang axle, kemudi untuk mengatur arah
kendaraan, roda, ban dan rem untuk menghentikan jalannya kendaraan. Sistem system
berpengaruh langsung terhadap kenikmatan berkendaraan, stabilitas dan lain sebagainya. Sistem
rem digunakan untuk mengurangi atau menghentikan jalannya kendaraan dan mempertahankan
posisi kendaraan pada saat diparkir.
1. SUSPENSI

Sistem suspensi terletak diantara body kendaraan dan roda-roda, dan dirancang untuk menyerap
kejutan dari permukaan jalan sehingga menambah kenikmatan dan stabilitas berkendaraan serta
memperbaiki kemampuan cengkram roda terhadap jalan. Suspensi terdiri dari pegas, shock
absorber, stabilizer dan sebagainya. Pada umumnya suspensi dapat digolongkan menjadi
suspensi tipe rigid (rigid axle suspension) dan tipe bebas (independent suspension). Suspensi
menghubungkan body kendaraan dengan roda-roda dan berfungsi sebagai berikut :
1. Menyerap getaran, kejutan dari permukaan jalan, sehingga menambah kenyamanan bagi
penumpangnya..
2. Memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke body melalui gesekan antara jalan dengan
roda-roda.
3. Menopang body pada axle dan memelihara letak geometris antara body dan roda-roda.

2. KOMPONEN UTAMA
a. PEGAS
Pegas berfungsi menyerap kejutan dari jalan dan getaran roda-roda agar tidak diteruskan ke body
kendaraan secara langsung. Disamping itu untuk menambah kemampuan cengkram ban terhadap
permukaan jalan.
Ada tiga tipe pegas, yaitu
1. Pegas Koil (Coil Spring), dibuat dari batang baja khusus dan berbentuk spiral.
2. Pegas Daun (Leaf Spring), dibuat dari bilah baja yang bengkok dan lentur.
3. Pegas Batang Torsi (torsion bar spring), dibuat dari batang baja yang elastis terhadap
puntiran.
b. SHOCK ABSORBER

Apabila pada suspensi hanya terdapat pegas, kendaraan akan cenderung beroskilasi naik turun
pada waktu menerima kejutan dari jalan. Akibatnya berkendaraan menjadi tidak nyaman. Untuk
itu shock absorber dipasang untuk meredam oskilasi dengan cepat agar memperoleh kenikmatan
berkendaraan dan kemampuan cengkeram ban terhadap jalan.Di dalam shock absorber telescopic
terdapat cairan khusus yang disebut minyak shock absorber. Pada shock absorber tipe ini, gaya
redamnya dihasilkan oleh adanya tahanan aliran minyak karena melalui orifice (lubang kecil)
pada waktu piston bergerak.

Shock absorber berfungsi untuk meredam oskilasi (gerakan naik-turun)


pegas saat menerima kejutan dari permukaan
jalan.
Cara Kerja :
Di dalam shock absorber telescopic terdapat cairan khusus yang disebut
minyak shock absorber.
Saat Kompresi
Katup terbuka, minyak dapat mengalir dengan mudah sehingga tidak terjadi

peredaman.
Saat Ekspansi
Katup tertutup, minyak mengalir melalui orifice (lubang kecil) sehingga terjadi

peredaman.
Tipe Shock Absorber
Penggolongan Menurut Cara Kerja
1. Shock absorber kerja tunggal (single action)
Efek meredam hanya terjadi saat ekspansi. Sebaliknya saat kompresi tidak terjadi
peredaman.
2. Shock absorber kerja ganda (double action)

Saat ekspansi dan kompresi selalu terjadi peredaman.


Penggolongan Menurut Konstruksi
1. Shock absorber tipe mono tube
Dalam shock absorber terdapat satu silinder tanpa

reservoir.
2. Shock absorber tipe twin tube
Dalam shock absorber terdapat pressure dan outer chamber yang membatasi working

chamber dan reservoir chamber.


PenggolonganMenurutMediumKerja
1. Shock absorber tipe hidraulis
Di dalamnya terdapat minyak shock absorber sebagai media kerja.
2. Shock absorber tipe

gas
Tipe Shock Absorber
Shock absorber dapat digolongkan menurut cara kerjanya, kontruksi, dan medium kerjanya.
1) Menurut Cara Kerjanya

1. Shock absorber kerja tunggal (single action), Efek meredam hanya terjadi
pada waktu shock absorber berekspansi. Sebaliknya pada saat kompresi tidak
terjadi efek meredam.
2. Shock absorber kerja ganda. (Multiple action), Baik saat ekspansi maupun
kompresi absorber selalu bekerja meredam. Pada umumnya kendaraan
sekarang menggunakan tipe ini.

2) Menurut Konstruksi

1. Shock absorber tipe twin tube, di dalam shock absorber tipe ini terdapat
pressure tube dan outer tube yang membatasi working chamber (silinder
dalam) dan reservoir chamber (silinder luar).
2. Shock absorber tipe mono-tube di dalam shock absorber hanya terdapat
satu silinder (atau tanpa reservoir).

3) Menurut Media Kerjanya

1. Shock absorber tipe hidraulis, di dalamnya hanya terdapat minyak shock


absorber sebagai medium kerja.
2. Shock absorber berisi gas adalah absorber hidraulis yang diisi dengan gas.
Gas yang biasanya digunakan adalah nitrogen.

C. STABILIZER BAR

Stabilizer bar berfungsi untuk mengurangi kemiringan kendaraan akibat gaya sentrifugal pada
saat kendaraan membelok. Disamping itu untuk meningkatkan traksi ban. Untuk suspensi depan,
stabilizer bar biasanya dipasang pada kedua lower arm melalui bantalan karet dan linkage. Pada
bagian tengah diikat ke frame atau body pada dua tempat melalui bushing. Bila roda kanan dan
kiri bergerak ke atas dan ke bawah secara bersamaan dengan arah dan jarak yang sama, stabilizer
bar harus bebas dari puntiran. Umumnya pada saat kendaraan membelok, pegas roda bagian luar
(outer spring) tertekan dan pegas roda bagian dalam (inner) mengembang. Akibatnya stabilizer
bar akan terpuntir karena salah satu ujungnya tertekan ke atas dan ujung lainnya bergerak ke
bawah. Batang stabilizer cenderung menahan terhadap puntiran. Tahanan terhadap puntiran ini
berfungsi mengurarg body roll dan memelihara body dalam batas Kemiringan yang aman.
Seperti diperlihatkan pada gambar di bawah, salah satu ujung strut bar dipasang pada lower
suspension arm dan ujung lainnya diikat ke bracket strut bar yang diikatkan ke body atau cross
member melalui bantalan karet. Strut bar berfungsi untuk menahan lower arm agar tidak
bergerak maju atau mundur pada saat menerima kejutan dari permukaan jalan yang tidak rata
atau dorongan akibat terjadinya pengereman.
D. LATERAL CONTROL ROD

Lateral control rod dipasang diantara axle dan body kendaraan. Tujuannya untuk menahan axle
pada posisinya terhadap beban dari samping.

E. BUMPER
Pada saat kendaraan melalui jalan yang berlubang atau tonjolan besar, pegas
mengerut dan mengembang secara berlebihan. Keadaan ini dapat menyebabkan
kerusakan komponen lainnya. Untuk itu bounding dan rebounding bumper dipasang
sebagai pelindung frame, axle, shock absorber dan lain-lain pada waktu pegas
mengerut dan mengembang di luar batas maksimumnya.

f. BALL JOINT
Ball joint menerima beban vertikal maupun lateral. Disaamping itu juga berfungsisebagai sumbu
putaran roda pada saat kendaraan membelok. Di bagian dalam ball joint terdapat gemuk untuk
melumasi bagian yang bergesekan. Pada setiap interval tertentu gemuk harus diganti dengan tipe
molibdenum disulfide lithium base.
PENTING
Untuk menambah gemuk, lepaskan screw plug kemudian pasangkan fitting gemuk Setelah
pengislan gemuk selesal, pastikan gantl fitting gemuk dengan screw plug. Pada tipe ball Joint
yang menggunakan dudukan dari resin, tidak diperlukan penggantian gemuk.

3. OSKILASI BODY
PITCHING
Pitching adalah gerakan atau bergoyang bagian depan dan belakang kendaraan ke atas dan ke
bawah terhadap titik pusat grafitasi kendaraan. Gejala ini terjadi ketika kendaraan melalui jalan
yang bertonjolan atau lubang. Disamping itu pitching mudah terjadi pada kendaraan yang
pegasnya lemah.

ROLLING
Bila kendaraan membelok atau melalui tonjolan jalan, maka pegas pada satu sisi kendaraan
mengembang dan pegas pada sisi lainnya mengerut. Keadaan ini mengakibatkan body rolling
pada arah samping (sisi ke sisi).

BOUNCHING
Bounching adalah gerakan naik turun body kendaraan secara keseluruhan. Gejala ini mungkin
terjadi pada kecepatan kendaraan tinggi dan pada jalan bergelombang, demikian pula bila pegas
suspensi lemah.

YAWING
Yawing adalah gerakan body kendaraan mengarah memanjang ke kanan dan ke kiri terhadap
titik berat kendaraan. Yawing kemungkinan terjadi pada jalan yang menyebabkan pitching.

4. TIPE DAN KARAKTERISTIK SUSPENSI


Menurut konstruksinya suspensi dapat digolongkan menjadi dua tipe.
1. Rigid suspension. Pada suspensi tipe rigid, roda kiri dan kanan dihubungkan oleh axle tunggal.
2. Independent suspension.

Pada suspensi model bebas (independent suspension), masing-masing pada roda kiri dan kanan
bergerak bebas (independen).
Pada suspensi rigid axle (rigid axle suspension), roda kiri dan kanan dihubungkan oleh axle
tunggal. Axle dihubungkan ke body dan frame melalui pegas (pegas daun atau pegas koii).
Suspensi rigid banyak digunakan pada roda depan dan belakang bus dan truck dan pada roda
belakang mobil penumpang. Hal ini karena konstruksinya kuat dan sederhana.Pada suspensi
model bebas (independent suspension, roda kiri dan kanan tidak dihubungkan secara langsung
pada axle tunggal. Kedua roda dapat bergerak secara bebas tanpa saling mempengaruhi.
Biasanya suspensi model bebas ini digunakan pada roda depan mobil penumpang dan truck
kecil. Sekarang suspensi model bebas digunakan juga pada roda belakang mobil penumpang.
Perbedaan besar antara suspensi depan dan belakang disebabkan roda depan dapat membelok.
Ketika kendaraan membelok atau melalui jalan yang tidak rata, roda-rodanya menerima gaya
dari permukaan jalan. Suspensi berfungsi menyerap gaya-gaya ini agar kendaraan berjalan sesuai
dengan arah yang diinginkan. Disamping itu untuk mencegah roda bergoyang, bergerak ke arah
depan, belakang, samping, secara berlebihan, atau merubah kemiringan roda, hal ini
akan mempengaruhi kestabilan kendaraan. Karena faktor inilah suspensi model bebas sering
digunakan pada roda depan. Sebagai contoh suspensi model bebas adalah tipe Macpherson strut
dan tipe double wishbone.
a. Macpherson strut
Suspensi tipe ini banyak digunakan pada roda depan. Konstruksi dari suspensi tipe strut adalah :
lower arm, strut bar, stabilizer bar dan strut assembly. Ujung lower arm dipasang pada
suspension member melalui bushing karet dan dapat bergerak naik turun. Ujung lainnya
dipasang ke steering knuckle arm melalui ball joint. Sebagai bagian dari suspension linkage,
shock absorber berfungsi menyerap kejutan dari jalan dan menopang berat kendaraan. Bagian
atasnya dipasang pada fender apron melalui bantalan karet dan bearing. Bagian bawah strut
diikat dengan baut pada steering knuckle

Macpherson strut dengan lower arm berbentuk L

Ada beberapa macam bentuk lower arm yang digunakan untuk menopang roda dan bodi
kendaraan. Diantaranya adalah bentuk lower arm berbentuk L. bentuk ini ada yang digunakan
pada kendaraan yang mesinnya di depan dan penggeraknya roda depan. Lower arm bentuk L in!
diikat pada body pada dua tempat melalui bushing dan ke steering knuckle melalui ball joint.
Keuntungannya dapat menahan gaya dari arah samping maupun arah depan belakang sehingga
tidak perlu menggunakan strut bar.

b. Tipe double wishbone.

Suspensi model bebas ini banyak digunakan pada roda depan mobil penumpang dan truck kecil.
Konstruksinya adalah roda dipasang pada body melalui dua lengan suspensi (upper dan lower
arm). Shock absorber dan pegas koil dipasang diantara kedua arm tersebut di atas, steering
knuckle dan frame. Salah satu ujung arm dipasang pada body atau frame melalui bushing, dan
ujung lainnya pada steering knuckle melaui ball joint. Bagian atas shock absorber diikat pada
body atau frame, dan bagian bawahnya ke lower arm. Pegas koil terletak diantara lower arm dan
body.
3. Pegas udara (air suspension)
Pegas ini menggunakan tenaga udara yang disimpan pada bellow. bellow ini yang
menggantikan tempat dari pegas daun dan pegas coil. Kontruksi ini memerlukan
sebuah pompa untuk menambahkan angin ke dalam bellows.

4. Pegas berlubang
Pegas ini terbuat dari karet dimana pada bagian tengahnya dibuat lubang. pegas ini
merupakan kelengkapan dari dari sistem pegas yang mempunyai fungsi untuk
melindungi komponen suspensi dari kerusakan akibat defleksi yang berlebihan.

You might also like