Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
Kelompok 12
Jurusan Matematika
Teorema Pythagoras merupakan salah satu teorema yang telah dikenal manusia sejak
peradaban kuno. Nama teorema ini diambil dari nama seorang matematikawan Yunani yang
bernama Pythagoras. Pythagoras lahir di pulau Samos, Yunani, sekitar tahun 570 SM. Sesuai
dengan nasehat gurunya Thales, Pythagoras muda mengunjungi Mesir sekitar tahun 547 SM dan
tinggal di sana.
Pythagoras-lah yang telah membuat generalisasi dan membuat teorema ini menjadi
populer. Secara singkat teorema Pythagoras berbunyi:
Pada sebuah segitiga siku-siku, kuadrat sisi miring (sisi di depan sudut sikusiku) sama
dengan jumlah kuadrat sisi-sisi yang lain.
(a + b) = c2 + 4. ab
a2 + 2ab + b2 = c2 + 2 ab
a2 + b2 = c2
Bukti berikut ini pertama kali terdapat pada karya Bhaskara (matematikawan India,
sekitar abad X). Bangun ABCD di atas berupa bujursangkar dengan sisi c. Di dalamnya
dibuat empat buah segitiga siku-siku dengan panjang sisi a dan b.
Dengan konstruksi bangun tersebut, maka:
Luas PQRS (4 luas ABQ) = luas ABCD
(b a)2 + (4 . ab) = c2
b2 2ab + a2 + (2ab) = c2
a 2 + b2 = c2
Sehingga, . (a + b) = 2. ab + c2
a2 + 2ab + b2 = 2ab + c2
a 2 + b2 = c2
Segitiga ABC sebangun dengan segitiga ACD sehingga = atau b2 = c . c1 ... (1)
Segitiga ABC sebangun dengan segitiga CBD sehingga = atau a2 = c . c2 ... (2)
a2 = (1)
b2 = (2) + (3)
------------------------------------ +
= cx + cy
= c (x + y)
= c.c
= c2
Dengan mengalikan dua pada setiap ruas maka akan diperoleh a2 + b2 = c2
7. Bukti dengan Dasar Perbandingan lagi
Diberikan segitiga ABC yang siku-siku di C. Kalikan setiap sisi dengan c. Lalu bentuk
dua segitiga sebangun dengan ABC seperti pada gambar di atas. Dengan perbandingan sisi
pada segitiga-segitiga sebangun akan diperoleh panjang sisi-sisi yang lain pada bangun di
samping. Dari konstruksi tersebut jelas c2 = a2 + b2.
Bukti sejenis ini terdapat pula dalam beberapa buku dan publikasi, seperti oleh
Birkhoff.
Bukti bayangan di atas, menggunakan perubahan bentuk bangun datar karena strain
(peregangan) dan translasi yang keduanya tidak mengubah luas bangun datar. Berturut-turut
perubahan yang terjadi adalah strain-translasi-strain.
Oleh karena transformasi di atas tidak mengubah ukuran, maka kedua daerah tersebut sama
luasnya, sehingga dengan mengurangi masing-masing oleh ab atau mengambil kedua
bangun segitiga siku-siku akan diperoleh:
a2 + b2 = c2 (Sumardyono, 2003)
(Sumardyono, 2004)
c2 = BDQE + ADEP
= a2 + b2
Maka diperoleh:
Luas KMNPQR = luas KSQR + luas MNP
= a2 + b2
Kemudian pindahkan segitiga 1 dan 4 sehingga membentuk bangun di sebelah kanan.
Bangun yang terbentuk adalah bujur sangakar dengan sisi c, sehingga luasnya c2.
(Sumardyono, 2003)
Bukti berikut berasal dari Pappus (sekitar 300 M) dan merupakan suatu generalisasi.
Buat sebarang segitiga ABC. Lalu buat sebarang jajargenjang CADE (di sisi CA) dan
sebarang jajargenjang CBFG (di sisi BC). Kemudian panjang DE dan FG hingga bertemu,
katakan di H. Kemudian lukis AL dan BM sejajar dan sama panjang dengan HC. Maka:
Luas CADE = luas CAUH = luas SLAR
Luas CBFG = luas CBVH = luas SMBR
--------------------------------------------------------------------------- +
Luas CADE + luas CBFG = luas ABML
Bila segitiga ABC adalah segitiga siku-siku (dengan sudut siku-siku di C) serta
jajargenjang di sisi CA dan BC merupakan bujursangkar, maka akan diperoleh Teorema
Pythagoras.
Dari gambar di atas,diketahui bahwa luas segitiga sama sisi pada sisi miring sama
dengan jumlah segitiga sama sisi lainnya.
Untuk segitiga dengan panjang sisi k, l, dan m maka luas segitiga tersebut adalah
Karena luas segitiga sama sisi pada sisi c sisi miring) sama dengan jumlah dari luas
segitiga sama sisi pada sisi a dan b, maka :
(terbukti)
Oleh karena itu rasio atau perbandingan sisi-sisi pada segitiga tersebut harus sama,
yaitu:
c2 b2 = c
c2 = b2 + c
Selanjutnya segitiga kita potong dan tempatkan di bagian lain yaitu samping kanan
dan bagian atas sehingga akan tampak seperti gambar berikut.
Bangun yang terbentuk adalah sbuah bujur sangkar dengan luas c2.
sehingga
= a. + b.
c2 = a2 + b2 terbukti
ABC dan BED dua buah segitiga yang kongruen. E pada AB.
Luas ABD = BD. = DE.
x=
= , = + cx = aa + bb
maka cc = aa + bb
.(a+b)
Di lain pihak
2. + 2b. + 2.