RSD BALUNG Jl. Rambipuji No. 19 Balung ..... Direktur Rumah Sakit Daerah Balung - Jember 68161 TANGGAL TERBIT ..... Drg .Nur Cahyohadi,MARS. NIP. 19640912 199203 1 007
PENGERTIAN : Suatu keadaan darurat medik berupa serangan sesak
nafas berat yang kemudian bertambah berat dan refrakter bila setelah 1 2 jam pemberian obat tidak ada perbaikan atau malah memburuk. Anamnesis : 1. Sesak nafas mendadak & bertambah berat 2. Sudah minum obat sesak tapi tidak membaik 3. Riwayat menderita asma yang lama 4. Pernah mengalami serangan asma sejenis sebelumnya 5. Riwayat menggunakan terapi steroid jangka panjang Pemeriksaan Fisik : Asma akut berat yang potensial mengancam jiwa: 1. Sesak nafas berat disertai bising mengi 2. Sesak nafas hingga tidak mampu menyelesaikan satu kalimat dalam sekali nafas 3. Terlihat retraksi otot bantu nafas 4. Frekwensi nafas > 25 x / menit 5. Takikardi ( > 110 x / menit ) 6. Pulsus paradoksus ( penurunan tek. Darah sistolik pada saat inspirasi > 10 mmHg ) 7. APE < 50 % dari nilai dugaan Asma akut berat yang sudah mengancam jiwa: 1. Suara nafas melemah (silent chest) 2. Sianosis 3. Bradikardi / Hipotensi 4. Kelelahan, bingung, gelisah, kesadaran menurun 5. APE < 33 % dari nilai terbaik Kriteria Diagnosis : 1. Sesak nafas berat disertai bising mengi 2. Tidak bisa menyelesaikan kalimat dalam 1 kali nafas 3. RR > 25x / mnt, takikardi (>110x / mnt) 4. Retraksi otot-otot bantu nafas 5. Riwayat gejala berulang Diagnosis Kerja : Asma akut berat / status asmatikus Diagnosis Banding 1. Bronkitis Kronis 2. Emfisema Paru 3. Emboli Paru 4. Gagal Jantung Kiri Akut PemeriksaanPenunjang 1. Analisis gas darah arteri 2. APE / Flowmeter 3. Foto thorax 4. EKG Terapi 1. O2 dosis tinggi 4-6 lt / mnt untuk mencegah hipoksemia 2. Bronkodilator (disesuaikan dengan obat yang ada) a. Inhalasi agonis 2 dosis tinggi, seperti Salbutamol 2,5-5 mg / Terbutalin 2,5-5 mg secara nebulisasi, dapat diulang @ 20 menit dalam 1 jam. b. Injeksi Adrenalin 1/1000, subcutan 0,2-0,5 cc, dapat PROSEDUR
diulang sampai 2-3X dengan interval 30-60 menit, harus
diberikan dengan sangat hati-hati , kecuali ada kontra indikasi terhadap obat ini ( penderita hipertensi, hipertiroid, kelainan jantung, usia lanjut > 40 thn). c. Aminopilin injeksi 5-6 mg / kgBB diencerkan dalam Dext 5% sama banyak, secara intravena, bolus perlahan dalam 10-15 mnt atau dalam infus 100 cc DExt 5% NaCl 0,9% dalam waktu 20 menit. d. Antikolinergik : Ipatropium bromid dapat digunakan sendiri atau kombinasi dengan agonis 2 melalui inhalasi dengan nebulisasi. Penambahan ini tidak diperlukan bila respon dengan agonis 2 sudah cukup baik. 3. Kortikosteroid sistemik dosis tinggi harus segera diberikan pada serangan asma berat yaitu Hidrokortison 200 mg iv atau metil prednisolon injeksi / tablet 30-60 mg, atau keduanya. 4. Setelah dilakukan pengobatan awal dengan bronkodilator dan steroid, dilakukan evaluasi @ 15 menit terhadap klinis penderita. Setelah 30 menit evaluasi, jika tidak membaik, maka penderita dirawat inap. Tapi bila membaik, penderita dapat dipulangkan dengan pemberian obat oral (Salbutamol 4 mg 3x1, dan metil prednisolon 4 mg 3x1). Edukasi 1. Penderita dianjurkan untuk control ke poliklinik interna / dokter yang biasa merawat ( pada pasien yang dipulangkan). 2. Penderita sebaiknya menghindari allergen yang dapat memicu timbulnya asma (serbuk sari bunga, anjing, kucing, debu rumah, udara dingin, asap rokok, dll). 3. Mengupayakan aktivitas harian pada tingkat yang normal termasuk dalam melakukan exercise. 4. Menghindari efek samping obat asma untuk mencegah obstruksi jalan nafas yang irreversibel. Prognosis Ad Vitam : dubio ad bonam Ad Sanationam : dubio ad bonam Ad fungsionam : dubio ad bonam Tingkat Evidens IV Tingkat Rekomendasi C Penelaah kritis Indikator Medis 1. Sesak nafas berkurang. 2. Respiratory Rate kembali normal. 3. Retraksi dinding dada berkurang. Kepustakaan 1. Bakta, I Made, dkk. Gawat Darurat di Bidang Penyakit Dalam. Buku Kedokteran ECG. 1998. PROSEDUR