You are on page 1of 42

Antibiotik

Beta-laktam
Penisilin dan
sefalosporin
Antibiotik beta laktam
(Penghambat sintesis dinding sel)
Struktur terdiri dari cincin beta laktam
Dikelompokkan ke dalam :
(a) penisilin, penamaannya biasanya
mengandung atau berakhir dengan
silin
(b) sefalosporin, dikenal dengan
adanya suku kata sef pada
namanya (cef atau ceph)
(c) Karbapenem (cth. meropenem,
imipenem)
(d) monobaktam (cth aztreonam)
(e) beta-lactamase inhibitors (cth.
asam klavulanat, sulbactam).
A. FLEMING I. Penisilin
(18811955)
Penisilin G
- P. notatum

(1929)
Struktur kimia
Struktur dasar penisilin terdiri dari :
Cincin tiazolidin
Cincin beta laktam (terhubung
dengan cincin sebelumnya)
Keduanya terikat pada rantai
samping
Inti penisilin mrp struktur utama yang
diperlukan utk aktifitas biologinya
(perubahan dpt menghilangkan
seluruh aktifitas)
Dinding sel :
menutupi membran sitoplasma
bakteri
menjaga bentuk dan integritas dari
sel
mencegah lisis sel dari tekanan
osmotic yang tinggi.

Dinding sel disusun :


kompleks polimer polisakarida dan
polipeptida
terikat secara silang (cross-linked),
peptidoglikan (murein dan
mukopeptida)
Lima peptida asam amino Penicillin-binding protein (PBP, suatu
terikat pada gula - N-asam enzim) membuang alanine terminal
asetil muramik. Peptida ini pada proses pembentukan cross-link
berujung dengan D-alanil-D- dengan peptide terdekatnya. Cross-
alanine link ini yang membentuk rigiditas
pada struktur dinding sel

Beta lactam hanya dapat


membunuh bakteri saat Beta lactam berikatan secara
aktif tumbuh dan pada kovalen dengan sisi aktif PBP. Inilah
saat sintesa dinding sel yang menghambat reaksi
berlangsung transpeptidasi, menghentikan sintesis
peptidoglikan dan , dan sel mati
Jenis :
Penisilin alami :
penisilin G,
gentamisin
Semisintetik :
ampisilin, amikasin
Sintetik :
moksifloksasin,
norfloksasin
Antistaphyloc
occal
penicillin
Extended-
Penisilin spectrum
penicillin

Klasifikasi
penisilin

Memiliki aktivitas yang paling kuat terhadap gram


positif, kokus gram negatif dan anaerob non
betalaktamase
Sensitif terhadap hidrolisis enzim beta laktamase
Aktifitas yang lemah thp gram negative rod
Penisilin ini resisten terhadap
beta laktamase stafilokokus
Aktif terhadap stafilokokus dan
streptokokus
Tidak aktif terhadap enterokokus,
barteri anaerob, dan kokus gram
negatif dan rod
Antistaphyloc
occal
Contoh : nafsilin
penicillin
Extended-
Penisilin spectrum
penicillin

Klasifikasi
Contoh : ampisilin
penisilin
Kelompok ini mempertahankan
spektrum penisilindan peningkatan
aktifitas thp gram negatif
Sensitif thp enzim beta laktamase
gatal-gatal, rash/ruam (eksim atau urtikaria), demam, dan angioedema.
Jarang (kira-kira 50 000 100 000 ) terjadi reaksi syok anafilaksis yang bisa
berakibat fatal

Pembukaan cincin beta lactam dan terikat pada protein jaringan membentuk
determinan antigenic utama.

Reaksi anafilaksis melibatkan IgE yang dapat dideteksi dalam plasma pasien

diare

Utama :
neutropenia
alergi

ADR
Amoksisilin:
Rash/ruam terjadi 11 jam
setelah pemberian
cross-allergy terjadi antara
pemakaian seluruh kelompok
penisilin, mungkin disebabkan
karena struktuk umumnya dan
hasil degradasi utama dari
penisilin tersebut

Partial cross-allergy terjadi


antara pemakaian penisilin dan
(maksimum10%) terutama reaksi
berupa angioedema atau shok
anafilaksis)

Karbapenem dan monobaktam


memiliki reaksi cross-reactivity
yang sangat rendah
Jika riwayat alergi terhadap
penisilin tidak diketahui
dengan jelas, sementara
penisilin perlu diresepkan,
penting untuk memeriksa IgE
serum

Tes alergi kulit dapat


dilakukan ; munculnya ruam
atau bengkak (flare and wheal
reaction) mengindikasikan
respon alergi
Tes alergi
adverse effects yang lain diare akibat pengaruh obat
terhadap flora normal usus yang dapat meningkatkan
kejadian diare yang disebabkan oleh Clostridium.
Neutropenia merupakan resiko jika penisilin atau
beta lactam lainnya digunakan pada dosisi yang
tinggi dan biasanya selama periode lebih dari 10 hari.
Dalam frekuensi yang jarang, penisilin dapat
menyebabkan anaemia, kadang-kadang haemolitik,
and thrombocytopenia atau interstitial nephritis.
Penisilin ada dalam bentuk garam kalium atau
natrium, sehingga penting bagi dokter untuk waspada
terhadap efek samping yang tidak diinginkan
terutama pada pasien dengan penyakit ginjal atau
jantung
Kadar plasma yang sangat tinggi dapat menyebabkan
konvulsi
Co-amoksiklav, flukloksasilin, atau oksasilin yang
diberikan pada dosis tinggi dalam jangka lama dapat
menyebabkan toksisitas hati pada orang tua
Karakteristik beberapa AB penisilin
Jenis penisilin Cara pemberian dosis BA Ikatan protein T1/2 plasma
plasma (%) (menit)
Penisilin G Im 300.000 U 65 30

Penisilin V Oral 49 75

Metisilin im 1g 40

Oksasilin Oral 1g 30 50 90 95 30 -60

Kloksasilin Oral 1g 37 94 33

Dikloksasilin Oral 0,5 g 49 97 37

Flukloksasilin Oral 0,5 g 93 30 - 60

Ampisilin Oral 0,5 g 49 20 60 - 90

Hetasilin Oral 0,45 g 32 20 60 - 90

Pivmpisilin Oral 0,5 g 65 20 60 - 90

Amoksisilin Oral 0,5 g 65 78 20 60 - 90

Karbenisilin Im 1g 50 60

Sulbenisilin Iv 4g 70

Tikarsilin Im 2g 45 70

Azlosilin Iv 5g 20 40 60

mezlosilin im 3g 16 - 42 60
Penggunaan klinis

Infeksi Pneumokokus (pneumonia, meningitis,


endokarditis) = penisilin G
kokus Streptokokus (faringitis, demam rematik,
meningitis, pneumonia, otitis media akut,
gram- endokarditis) = penisilin G
Stafilokokus = resisten thp penisilin G, banyak
positif digunakan penisilin isoksazil

Infeksi
gram meningokokus

negatif
Pemilihan obat
Untuk mikroba yang sensitif terhadap penisilin, khususnya gram
positif, penisilin G memiliki potensi terbaik, indikasi penisilin V dan
fenetisilin pada umumnya sama dengan penisilin G, hanya
pemberiannya per oral
Ampisilin yang sejenisnya (ester ampisilin dan amoksisilin)
umumnya digunakan untuk infeksi E. coli, dan Pr. Mirabilis.
Karbenisilin dan penisilin antipseudomonas lainnya umumnya
hanya digunakan untuk infeksi Ps. Aeruginosa dan proteus indol
positif
Penisilin tahan asam umumnya efektif bila diberikan per oral
Penisilin yang tahan terhadap penisilinase (penisilin, isoksazol,
metisilin, nafsilin) sebaiknya digunakan hanya utk stafilokokus
penghasil penisilinase
Farmakokinetik perlu diperhatikan utk mengendalikan kadar obat
dalam darah
Sefalosporin mirip dengan II. Sefalosporin
penisilin tetapi lebih stabil
terhadap banyak beta-
lactamase sehingga memiliki
aktivitas spectrum yang lebih
luas

strain E. coli and Klebsiella


dapat menghasilkan beta-
lactamase yang bisa
menghidrolisa hampir semua
sefalosporin

Sefalosporin tidak aktif


terhadap enterococci and L.
monocytogenes.
Klebsiella pneumoniae
Pengelompokan
sefalosporin

Generasi I Generasi II Generasi III Generasi IV


1. Sefalosporin generasi I
cefadroxil, cefazolin, cefalexin,
cefalothin, cefapirin, cefradine

Sangat aktif terhadap kokus gram positif (spt


pneumococci, streptococci, dan Staphylococci).
Tidak aktif terhadap methicillin-resistant strains
staphylococci.
Sensitif terhadap E. coli, K. pneumoniae, and P.
mirabilis
Anaerobic cocci (sptpeptococcus,
peptostreptococcus) biasanya sensitif, tapi tidak
dengan Bacteroides fragilis
Tidak dapat melintasi sawar otak
Meskipun memiliki spectrum luas
dan non toksik, sefalosporin
jarang sekali menjadi drug of
choice utk penangan infeksi
Oral cephalosporins (cefalexin,
cefadroxil, and cefradine)
diserap di lambung dengan
jumlah yang bervariasi.
Digunakan pada pengobatan
infeksi saluran cerna,
stafilokokus atau streptokokus
Sediaan oral tidak dapat Cefazolin berpenetrasi
dijadikan sandaran pada baik ke dalam jaringan
pengobatan infeksi yang serius dan merupakan drug of
choice untuk propilaksis
operasi
Penggu Sediaan oral : infeksi saluran urin
naan atau infeksi
klinis stafilokokus/streptokokus (selulitis,
infeksi jaringan lunak)

Sefazolin : obat pilihan utk


profilaksis opersi

Sefazolin : pilihan utkinfeksi, krn


toksisitasnya rendah (E.Coli ang
menghasilkan penisilinase atau K
pneumonia)

Sefazoln : alternatif utk


penisiinantistafilokokus jika pasien
alergi thp penisilin
2. Sefalosporin generasi kedua
sefaklor, sefamandol, sefprozil,
sefotetan, sefuroksim, sefoksitin
Secara umum aktif terhadap organisme yang
dihambat oleh generasi I, dan tambahannya
adalah juga efektif terhadap gram negative

Klebsiella (termasuk yang resisten terhadap


sefalotin) sensitive terhadap kelompok ini

Cefamandole, cefuroxime, and cefaclor aktif


terhadap H. influenzae tapi tidak terhadap
serratia atrau B. fragilis.

cefoxitin, dan cefotetan aktif terhadap B. fragilis


dan beberapa strain serratia tapi tidak terhadap
H. influenzae.
sefaklor, sefuroksim axetil, dan sefprozil,
dapat diberikan secara oral.
Cefaclor lebih rentan terhadap hidrolisis -
lactamase hydrolysis dibanding yang lain
Sefalosporin generasi II oral aktif terhadap beta-
lactamase-producing H. influenzae atau Moraxella
catarrhalis terutama digunakan unuk pengobatan
sinusitis, otitis, dan infeksi saluran pernapasan
bawah
karena akivitasnya terhadap bakteri anaerob,
cefoxitin atau cefotetan dapat digunakan untuk
pengobatan peritonitis
Cefuroxim digunakan untuk infeksi community-
acquired pneumonia karena keaktifannya terhadap
-lactamase-producing H. influenzae or K.
pneumoniae and penicillin-resistant pneumokokus
Penggunaan klinis

sinusitis ototis

Sefotaksim, sefotetam,
Infeksi saluran sefmetazol: infeksi
pernapasan anaerob (peritonitis,
divertikulitis, pelvic
bawah inflamatory desease)

Sefuroksim : H
influenza atau K
pneumonia
3. Sefalosporin generasi III
sefixim, sefoperazon, sefotaxim,
sefdinir, sefpodoxim, seftriaxon
Dibandingkan dengan generasi II, generasi III
memiliki aktifitas yang lebih luas terhadap gram
negatif, dan beberapa diantaranya dapat melintasi
sawar otak.
Aktif terhadap Citrobacter, Serratia marcescens, and
Providencia. Juga efektif terhadap strain
Haemophilus dan Neisseria penghasil
seftazidim and sefoperazon merupakan efektif
terhadap P. aeruginosa.
Neisseria Gonorrhoea Neisseria Meningitidis
Digunakan untuk pengobatan infeksi serius yang disebabkan
oleh berbagai spesies yang resisten terhadap obat lain

Ceftriaxone and cefotaxime efektif untuk penanganan


meningitis, termasuk meningitis yang disebabkan oleh
penumokokus, meningokokus, H. influenzae
Ceftriaxone and cefotaxime merupakan sefalosporin yang
paling aktif terhadap strain penumokokus yang resisten
terhadap penisilin. Direkomendasikan utk terapi infeksi serius
yang disebabkan oleh strain tersebut
Indikasi lain sebagai terapi sepsis yang penyebabnya tidak
diketahui
Pada penanganan neutropenia, sefalosporin generasi III sering
digunakan bersama dengan aminoglikosida
Ceftriaxone and cefotaxime merupakan sefalosporin yang
paling aktif terhadap strain penumokokus yang resisten
terhadap penisilin. Direkomendasikan utk terapi infeksi
serius yang disebabkan oleh strain tersebut
Indikasi lain sebagai terapi sepsis yang penyebabnya tidak
diketahui
Pada penanganan neutropenia, sefalosporin generasi III
sering digunakan bersama dengan aminoglikosida
Tabel : klasifikasi, rute dan contoh nama
dagang
Infeksi serius akibat m.o
yang resisten thp obat
lain

Seftriakson, sefotaksim :
meningitis
(pneumokokus,
meningokokus, H
influenza)

Sepsis yang tidak


diketahui penyebabnya
Sefalosporin generasi IV
Cefepim dan sefpirom
Aktifitas spektrum lebih luas dibandingkan
generasi III
Lebih stabil terhadap hidrolisis
Dapat digunakan utk infeksi serius pada
pasien di rumah sakit ketika diduga sebagai
penyebabnya adalah mikroorganisme gram
positif : Enterobacteriaceae, and
Pseudomonas
Tabel : sifat farmakokinetik sefalosporin
Monobaktam
Penghambat
beta- karbapenem
Tugas
laktamase individu

You might also like