You are on page 1of 14

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS GIZI

IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS GATAK


KABUPATEN SUKOHARJO

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh :

DIANA SUKMANINGTYAS
J 410 110 019

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dan Status Gizi Ibu Hamil dengan Publikasi
Kejadian Anemia di Puskesmas Gatak Kabupaten Sukoharjo Ilmiah

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan, Kartasura Telp. (0271) 717417, Fax : 7151448 Surakarta 57102

Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah


Yang bertanda tangan ini pembimbing/ skripsi/ tugas akhir :
Pembimbing I
Nama : Bejo Raharjo, SKM., M.Kes
NIP : 19710611 199403 10004
Pembimbing II
Nama : Anisa Catur Wijayanti, SKM., M.Epid
NIK : 1552
Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan
ringkasan skripsi/tugas akhir dari mahasiswa:
Nama : Diana Sukmaningtyas
NIM : J410110019
Program Studi : Kesehatan Masyarakat
Judul Skripsi :
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS
GIZI IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS
GATAK KABUPATEN SUKOHARJO
Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.
Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.
Surakarta, 27 Oktober 2015

Pembimbing I Pembimbing II

Bejo Raharjo, SKM., M.Kes Anisa Catur Wijayanti, SKM., M.Epid


NIP. 19710611 199403 10004 NIK. 1552

Program Studi Kesehatan Masyarakat - Fakultas Ilmu Kesehatan


Universitas Muhammadiyah Surakarta 2015 1
Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dan Status Gizi Ibu Hamil dengan Publikasi
Kejadian Anemia di Puskesmas Gatak Kabupaten Sukoharjo Ilmiah

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS GIZI IBU HAMIL


DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS GATAK
KABUPATEN SUKOHARJO
Diana Sukmaningtyas*, Bejo Raharjo**, Anisa Catur W***

*Mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat FIK UMS, **Dinas Kesehatan Kabupaten


Sukoharjo, ***Dosen Kesehatan Masyarakat FIK UMS

ABSTRAK
Anemia pada ibu hamil di Puskesmas Gatak Kabupaten Sukoharjo pada Tahun 2014 sebesar
23%. Anemia pada kehamilan dapat mengakibatkan kematian pada janin didalam kandungan,
abortus, cacat bawaan, BBLR, serta perdarahan. Anemia secara tidak langsung dapat
menyebabkan morbiditas dan mortalitas ibu serta kematian perinatal lebih tinggi. Tujuan
penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan dan status gizi ibu hamil
dengan kejadian anemia di Puskesmas Gatak Kabupaten Sukoharjo. Jenis penelitian ini adalah
penelitian observasional dengan rancangan case control. Populasi kasus dalam penelitian ini
adalah seluruh ibu hamil yang anemia pada bulan Juli-September 2015, sedangkan populasi
kontrolnya adalah ibu hamil yang tidak mengalami anemia. Pemilihan sampel pada kelompok
kasus sebanyak 30 orang dan kelompok kontrol sebanyak 30 orang dengan menggunakan teknik
accidental sampling, sedangkan teknik uji statistiknya menggunakan uji Chi Square. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pada variabel tingkat pengetahuan sebanyak 20 orang (66,7%)
pada kelompok kasus dan 21 orang (70%) pada kelompok kontrol responden memiliki tingkat
pengetahuan yang tinggi. Sedangkan pada variabel status gizi, responden yang memiliki status
gizi kurang sebanyak 15 orang (50%) pada kelompok kasus dan 5 orang (16,7%) pada kelompok
kontrol. Hasil statistik menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan (p=
0,781), dan ada hubungan antara status gizi (p= 0,006; OR= 5,000; 95% CI= 1,510-16,560)
dengan kejadian anemia di Puskesmas Gatak Kabupaten Sukoharjo.

Kata kunci : Tingkat Pengetahuan, Status Gizi dan Anemia Ibu Hamil

ABSTRACT
Anemia towards pregnant women in puskesmas gatak sukoharjo regency in 2014 is 23%. Anemia
during the pregnancy ensued death of the fetus in the uterus, abortion, natural deformity, BBLR,
and hemorrhaging. Anemia indirectly causes morbidity and mortality of the mother and higher
prenatal death. The purpose of this research to analyze the relation between the knowledge level
and nutrient status of pregnant women towards anemia case in Puskesmas Gatak Sukoharjo
Regency. The type of this research is observational research with case control design. The case
population in this research is all anemia pregnant women found from July to September 2015,
whereas the control population is the pregnant women who do not have anemia. The sampling
selection in the case group is 30 peoples and the control group is 30 people using accidental
sampling technique, whereas the statistical test uses chi square test. The result of this research
shows that in variable of knowledge level, most of the respondents have high knowledge level that
is 20 people (66,7%) in case group and 21 people (70%) in control group. While in variable of
nutrient status, the respondent who has low nutrient status is 15 people (50%) in case group and
5 people (16,7%) in control group. The statistic result shows that there is no relation between the

Program Studi Kesehatan Masyarakat - Fakultas Ilmu Kesehatan


Universitas Muhammadiyah Surakarta 2015 2
Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dan Status Gizi Ibu Hamil dengan Publikasi
Kejadian Anemia di Puskesmas Gatak Kabupaten Sukoharjo Ilmiah

knowledge level (p= 0,781) and there is relation between nutrient status (p= 0,006; OR= 5,000;
95% CI= 1,510-16,560) and anemia case in Puskesmas Gatak Sukoharjo Regency.

Key Words : knowledge level, nutrient status, anemia pregnant woman.

Program Studi Kesehatan Masyarakat - Fakultas Ilmu Kesehatan


Universitas Muhammadiyah Surakarta 2015 3
Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dan Status Gizi Ibu Hamil dengan Publikasi
Kejadian Anemia di Puskesmas Gatak Kabupaten Sukoharjo Ilmiah

PENDAHULUAN Secara global, prevalensi anemia


Anemia yakni suatu kondisi dimana turun 12% antara Tahun 1995 dan Tahun
jumlah dan ukuran sel darah merah atau 2011 dari yang awalnya 33% menjadi 29%
konsentrasi hemoglobin dibawah nilai pada wanita yang tidak hamil, dan dari
batas normal, akibatnya dapat 43% menjadi 38% pada wanita hamil.
mengganggu kapasitas darah untuk Meskipun menunjukkan kemajuan yang
mengangkut oksigen kesekitar tubuh. cukup besar, namun belum sesuai dengan
Anemia merupakan indikator untuk gizi tujuan yang diharapkan. WHO telah
buruk dan kesehatan yang buruk. Anemia menerbitkan pedoman kebijakan yang
pada ibu hamil sangat terkait dengan telah direvisi untuk memberikan dukungan
mortalitas dan morbiditas pada ibu dan terhadap pencegahan dan pengendalian
bayi, termasuk risiko keguguran, lahir anemia (WHO, 2012).
mati, prematuritas dan berat bayi lahir Menurut data Riskesdas (2013),
rendah (WHO, 2014). kelompok ibu hamil merupakan salah satu
Anemia pada umumnya terjadi di kelompok yang berisiko tinggi mengalami
seluruh dunia, terutama di negara anemia, meskipun anemia yang dialami
berkembang (developing countries) dan umumnya merupakan anemia relatif akibat
pada kelompok sosio-ekonomi rendah. perubahan fisiologis tubuh selama
Pada kelompok dewasa, anemia terjadi kehamilan. Anemia pada populasi ibu
pada wanita usia reproduksi, terutama hamil menurut kriteria yang ditentukan
wanita hamil dan wanita menyusui karena WHO dan pedoman Kemenkes 1999,
mereka yang banyak mengalami defisiensi yakni sebesar 37,1% dan prevalensinya
Fe. Secara keseluruhan, anemia terjadi hampir sama antara bumil diperkotaan
pada 45% wanita di negara berkembang (36,4%) dan perdesaan (37,8%). Hal ini
dan 13% di negara maju (developed menunjukkan angka tersebut mendekati
countries). Di Amerika, terdapat 12% masalah kesehatan masyarakat berat
wanita usia subur (WUS) 15-49 Tahun, (severe public health problem) dengan
dan 11% wanita hamil usia subur batas prevalensi anemia lebih dari 40%
mengalami anemia. Sementara persentase (BPPK, 2014).
wanita hamil dari keluarga miskin terus Angka kematian ibu (AKI) di
meningkat seiring bertambahnya usia Provinsi Jawa Tengah pada Tahun 2014
kehamilan (8% anemia di trimester I, 12% sebesar 126,55/100.000 kelahiran hidup
anemia di trimester II, dan 29% anemia di (711 kasus), mengalami peningkatan bila
trimester III) (Fatmah dalam Departemen dibandingkan dengan AKI pada Tahun
Gizi dan Kesmas, 2012). 2013 yaitu sebesar 118,62/100.000
Jumlah perempuan meninggal kelahiran hidup (668 kasus). Faktor-faktor
karena komplikasi selama kehamilan dan penyebab kematian ibu yakni pendarahan
persalinan mengalami penurunan sebesar (22,93%), hipertensi (28,10%), infeksi
45% dari perkiraan 523 000 pada Tahun (3,66%), gangguan sistem peredaran darah
1990 dan 289 000 pada Tahun 2013. (4,93%), dan lain-lain (42,33%) (Dinkes
Kemajuan sangatlah penting, tetapi setiap Prov Jateng, 2015).
Tahun tingkat penurunannya masih kurang Penanggulangan anemia pada ibu
dari yang dibutuhkan untuk mencapai hamil dilaksanakan dengan memberikan
tujuan pembangunan Milenium 90 tablet Fe kepada ibu hamil selama
Development Goals (MDGs). Target periode kehamilannya. Cakupan ibu hamil
penurunan angka kematian ibu sebesar 75 mendapat Fe di Provinsi Jawa Tengah
% antara Tahun 1990 dan 2015 (WHO, pada Tahun 2014 yakni sebesar 92,5%
2014). lebih tinggi jika dibandingkan dengan
cakupan pemberian tablet Fe 90 di

Program Studi Kesehatan Masyarakat - Fakultas Ilmu Kesehatan


Universitas Muhammadiyah Surakarta 2015 4
Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dan Status Gizi Ibu Hamil dengan Publikasi
Kejadian Anemia di Puskesmas Gatak Kabupaten Sukoharjo Ilmiah

Indonesia yaitu sebesar 85,1% (Kemenkes KEK berisiko melahirkan bayi berat lahir
RI, 2015). rendah (BBLR). BBLR akan membawa
Menurut data Profil Dinas Kesehatan risiko kematian, gangguan pertumbuhan
Kabupaten Sukoharjo Tahun 2014 jumlah dan perkembangan anak. KEK juga bisa
ibu hamil di Kabupaten Sukoharjo pada menjadi penyebab tidak langsung
Tahun 2014 yakni sebanyak 14.290 kematian ibu, karena KEK pada wanita
dengan jumlah ibu hamil yang anemia hamil bisa menjadi salah satu penyebab
sebanyak 1.069 (7,48%) lebih rendah jika terjadinya anemia dalam kehamilan.
dibandingkan dengan indikator kesehatan Anemia pada kehamilan bisa
untuk kejadian anemia ibu hamil di menyebabkan perdarahan yang nantinya
Kabupaten Sukoharjo yaitu sebesar 10% bisa mengakibatkan kematian baik pada
dari jumlah sasaran ibu hamil. Meskipun ibu maupun pada janin/ bayi yang
angka kejadian anemia pada ibu hamil di dilahirkan (Kemenkes RI, 2015).
Kabupaten Sukoharjo masih dibawah Berdasarkan data dari Kemenkes RI
indikator yang ditetapkan, namun kasus (2015) jumlah ibu hamil di Provinsi Jawa
anemia pada ibu hamil ini masih cukup Tengah dengan LILA kurang dari 23,5 cm
tinggi dan penting untuk cepat ditangani pada Tahun 2013 sebanyak 23,2% lebih
mengingat dampaknya yang dapat rendah jika dibandingkan dengan jumlah
menyebabkan kematian baik pada ibu Indonesia yaitu sebanyak 24,2%.
maupun janin yang dikandungnya (Dinkes Meskipun masih dibawah angka Nasional,
Sukoharjo, 2015). namun jumlah ibu hamil dengan LILA
Cakupan pemberian 90 tablet Fe kurang dari 23,5 cm di Provinsi Jawa
pada ibu hamil di Kabupaten Sukoharjo Tengah termasuk cukup besar karena
pada Tahun 2014 mencapai 91,38%. Ibu hampir mendekati angka Nasional.
hamil yang mengalami anemia paling Sedangkan di Kabupaten Sukoharjo pada
banyak ditemukan di wilayah kerja Tahun 2014 jumlah ibu hamil yang
Puskesmas Gatak (23%) dibandingkan mengalami KEK atau ibu hamil dengan
dengan Puskesmas Mojolaban (18,71%) LILA kurang dari 23,5 cm yakni sebanyak
dan Puskesmas Baki (9,37%) (Dinkes 5, 21% dan di Puskesmas Gatak sebanyak
Sukoharjo, 2015). 8,84% (Dinkes Sukoharjo, 2015).
Menurut Asyirah, S (2012) faktor- Berdasarkan survei pendahuluan
faktor yang berhubungan dengan kejadian yang dilakukan pada 10 responden,
anemia pada ibu hamil yaitu faktor didapatkan data bahwa sebanyak 7
pengetahuan (p= 0,000), frekuensi responden ternyata memiliki pengetahuan
antenatal care (p= 0,000), dan kepatuhan yang kurang mengenai anemia dan 6 orang
ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe (p= dengan status gizi yang kurang baik (LILA
0,001). Sedangkan menurut Abidah, dkk kurang dari 23,5 cm) pada saat kehamilan.
(2013) faktor-faktor yang berpengaruh Pengetahuan mengenai anemia pada saat
terhadap kejadian anemia pada ibu hamil kehamilan sangatlah penting bagi ibu-ibu
diantaranya yaitu pengetahuan (p= 0,035), yang sedang hamil, karena pengetahuan
frekuensi antenatal care (p= 0,001), status dapat mempengaruhi sikap dan perilaku
ekonomi (p=0,006), status gizi (p= 0,035). mereka dalam menjaga pola konsumsi
Kondisi bayi dalam kandungan makanan sehari-hari sehingga dapat
seorang ibu sangat dipengaruhi keadaan mencegah terjadinya anemia pada saat
gizi ibu sebelum dan selama mengandung. kehamilan. Sedangkan status gizi pada saat
Wanita hamil berisiko mengalami kehamilan juga perlu diperhatikan,
kekurangan energi kronik (KEK) jika kebutuhan akan zat besi juga meningkat
memiliki lingkar lengan atas (LILA) sejalan dengan pertambahan umur
kurang dari 23,5 cm. ibu hamil dengan kehamilan. Selain pengetahuan dan status

Program Studi Kesehatan Masyarakat - Fakultas Ilmu Kesehatan


Universitas Muhammadiyah Surakarta 2015 5
Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dan Status Gizi Ibu Hamil dengan Publikasi
Kejadian Anemia di Puskesmas Gatak Kabupaten Sukoharjo Ilmiah

gizi sebenarnya masih ada faktor lain yang HASIL


erat hubungannya dengan kejadian anemia A. Karakteristik Responden
yakni ANC. Namun di wilayah Puskesmas 1. Karakteristik Responden Menurut
Gatak untuk ibu hamil yang melakukan Umur
ANC sudah dikatakan cukup baik, karena Rata-rata umur responden pada
mereka rata-rata rutin untuk memeriksakan kelompok kasus berusia 26,67
kehamilannya setiap bulan ke tempat tahun dan pada kelompok kontrol
pelayanan kesehatan. berusia 27,80 tahun. Distribusi
Penelitian ini bertujuan untuk responden pada kelompok kasus
mengetahui faktor risiko tingkat lebih banyak pada kelompok umur
pengetahuan dan status gizi ibu hamil 20-24 tahun dengan jumlah
dengan kejadian anemia di Puskesmas sebanyak 10 orang (33,3%), dan
Gatak Kabupaten Sukoharjo. distribusi responden pada
kelompok kontrol lebih banyak
METODE pada kelompok umur 30-34 tahun
Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan jumlah sebanyak 12 orang
observasional dengan menggunakan desain (40%).
case control (Notoatmodjo, 2012).
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Kasus Kontrol Kasus Kontrol
S. M S M
Oktober 2015 di wilayah kerja Puskesmas Umur D e D e
(n) (%) (n) (%)
Gatak Kabupaten Sukoharjo. a a
n n
Populasi dalam penelitian ini adalah 15-19 3 10 3 10
seluruh ibu hamil yang ada di Puskesmas 20-24 10 33,3 7 23,3 2 2
Gatak Kabupaten Sukoharjo pada bulan 25-29 5 16,7 5 16,7 6 7
6,4 5,9
, ,
30-34 8 26,7 12 40 61 10
Juli-September 2015 sebanyak 285 ibu 6 8
35-39 4 13,3 2 6,7 7 0
hamil dan yang mengalami anemia 40-44 0 0 1 3,3
sebanyak 30 ibu hamil. Besar sampel pada Jumlah 30 100 30 100
penelitian ini dapat ditentukan
menggunakan rumus Lemeshow (1997) 2. Karakteristik Responden Menurut
sebagai berikut: Tingkat Pendidikan

n
z1 / 2 2 p2 (1 p2 ) z1 p1 (1 p1 ) p2 (1 p2 )
2 Distribusi pendidikan
responden lebih banyak tamatan
( p1 p2 ) 2 SMA dengan jumlah sebanyak 26
orang (86,7%) pada kelompok
Sampel dalam penelitian ini kasus dan 20 orang (66,7%) pada
menggunakan perbandingan 1:1. Sampel kelompok kontrol.
kasus dan kontrol yang digunakan dalam
penelitian ini adalah ibu hamil yang Kasus Kontrol
datanya terdapat di Simpus Gizi KIA yang Pendidikan
(n) (%) (n) (%)
ada di Puskesmas Gatak sebanyak 30 Tamat SD 0 0 1 3,3
orang kasus (total sampling) dan 30 orang Tamat SMP 3 10 9 30
kontrol (accidental sampling). Tamat SMA 26 86,7 20 66,7
Analisis data menggunakan uji Perguruan Tinggi 1 3,3 0 0
statistik Chi-Square dengan nilai Jumlah 30 100 30 100
signifikansi 95%. Kemudian ditentukan
nilai Phi Cramers V untuk mengetahui 3. Karakteristik Responden Menurut
tingkat keeratan hubungan antara variabel Pekerjaan
bebas dan terikat, serta menentukan Distribusi pekerjaan responden
besarnya OR. lebih banyak sebagai ibu rumah
Program Studi Kesehatan Masyarakat - Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta 2015 6
Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dan Status Gizi Ibu Hamil dengan Publikasi
Kejadian Anemia di Puskesmas Gatak Kabupaten Sukoharjo Ilmiah

tangga dengan jumlah sebanyak 23 Tempat Kasus Kontrol


Pemeriksaan
orang (76,7%) pada kelompok Kehamilan (n) (%) (n) (%)
kasus dan kelompok kontrol. Bidan 26 86,7 21 70
Dokter 1 3,3 5 16,7
Kasus Kontrol Umum
Pekerjaan Dokter 3 10 4 13,3
(n) (%) (n) (%)
Spesialis
Ibu Rumah 23 76,7 23 76,7 Kandungan
Tangga Jumlah 30 100 30 100
Karyawati 6 20 5 16,7
Buruh 1 3,3 2 6,6
Jumlah 30 100 30 100 4. Sumber Informasi
Distribusi sumber informasi yang
B. Analisis Univariat paling banyak responden dapatkan
1. Jumlah Anak (Paritas) yakni berasal dari petugas
Distribusi jumlah anak pada kesehatan dan paling sedikit yakni
responden semuanya berada pada berasal dari tetangga dan anggota
kelompok risiko rendah dengan keluarga.
jumlah anak kurang dari 4.
Sumber Kasus Kontrol
Kasus Kontrol Informasi (n) (%) (n) (%)
Jumlah Anak Petugas 22 73,3 20 66,7
(n) (%) (n) (%)
Risiko Tinggi 0 0 0 0 Kesehatan
>4 Media Cetak 2 6,7 3 10
Risiko Rendah 30 100 30 100 Media 3 10 6 20
<4 Elektronik
Jumlah 30 100 30 100 Anggota 2 6,7 1 3,3
Keluarga
Tetangga 1 3,3 0 0
2. Keteraturan Konsumsi Fe Jumlah 30 100 30 100
Distribusi konsumsi Fe pada
responden paling banyak yakni ibu
5. Tingkat Pengetahuan
hamil yang teratur mengkonsumsi
Distribusi frekuensi tingkat
Fe.
pengetahuan pada ibu hamil yang
Kasus Kontrol
memiliki tingkat pengetahuan
Konsusmi Fe
(n) (%) (n) (%)
tinggi lebih banyak pada kelompok
Tidak Teratur 5 16,7 10 33,3 kontrol dibandingkan pada
Teratur 25 83,3 20 66,7 kelompok kasus.
Jumlah 30 100 30 100
Tingkat Kasus Kontrol
Pengetahuan (n) (%) (n) (%)
3. Tempat Pemeriksaan Kehamilan Rendah 10 33,3 9 30
Distribusi tempat pemeriksaan Tinggi 20 66,7 21 70
kehamilan yang paling banyak di Jumlah 30 100 30 100
datangi oleh responden yakni
Bidan dan paling sedikit yakni
6. Status Gizi
Dokter umum.
Distribusi frekuensi status gizi pada
ibu hamil dapat diketahui bahwa
jumlah responden yang mengalami
status gizi kurang lebih besar pada
kelompok kasus dibandingkan pada
kelompok kontrol.

Program Studi Kesehatan Masyarakat - Fakultas Ilmu Kesehatan


Universitas Muhammadiyah Surakarta 2015 7
Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dan Status Gizi Ibu Hamil dengan Publikasi
Kejadian Anemia di Puskesmas Gatak Kabupaten Sukoharjo Ilmiah

Kasus Kontrol Tingkat Kasus Kontrol


Status Gizi p
(n) (%) (n) (%) Pengetahu
(n) (%) (n) (%) Value
an
Kurang 15 50 5 16,7
Rendah 10 33,3 9 30
0,781
Cukup 15 50 25 83,3 Tinggi 20 66,7 21 70
Jumlah 30 100 30 100 Jumlah 30 100 30 100

C. Analisis Bivariat 2. Analisis Hubungan antara Status


1. Analisis Hubungan antara Tingkat Gizi dengan Kejadian Anemia
Pengetahuan dengan Kejadian Berdasarkan hasil uji Chi Square
Anemia pada Tabel 13 diketahui bahwa
Berdasarkan hasil uji Chi Square terdapat hubungan antara status
pada Tabel 12 diketahui bahwa gizi dengan kejadian anemia (p=
tidak ada hubungan antara tingkat 0,006), dengan nilai Phi Cramers
pengetahuan dengan kejadian V 0,354 yakni dapat diartikan
anemia (p= 0,781). bahwa tingkat keeratan hubungan
antara variabel bebas dan terikat
lemah (0,20-0,399). Sedangkan
nilai OR= 5,000 (95% CI= 1,510-
16,560) sehingga dapat diartikan
bahwa ibu hamil dengan status gizi
kurang dapat berisiko sebesar 5
kali untuk mengalami anemia
dibandingkan dengan ibu hamil
dengan status gizi cukup.

Kasus Kontrol p Phi


Status Gizi OR 95% CI
n % n % Value Cramers
Kurang
15 50 5 16,7
1,510-
0,006 0,354 5
Cukup 16,56
15 50 25 83,3
Jumlah 30 100 30 100

PEMBAHASAN Namun tidak sejalan dengan penelitian


A. Hubungan Tingkat Pengetahuan yang dilakukan oleh Purbadewi, dkk
dengan Kejadian Anemia (2013) menyatakan bahwa ada hubungan
Berdasarkan hasil penelitian dapat antara tingkat pengetahuan tentang anemia
disimpulkan bahwa tidak ada hubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil
antara tingkat pengetahuan dengan dengan nilai p= 0,000.
kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah Usia, pendidikan, pendapatan,
kerja Puskesmas Gatak dengan nilai p= pengalaman serta sumber informasi, dapat
0,781. Penelitian ini sejalan dengan mempengaruhi pengetahuan seseorang.
penelitian yang telah dilakukan oleh Puji, Sistem sosial budaya masyarakat setempat
dkk (2010), dengan nilai p value= 0,986. pun secara tidak langsung akan

Program Studi Kesehatan Masyarakat - Fakultas Ilmu Kesehatan


Universitas Muhammadiyah Surakarta 2015 8
Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dan Status Gizi Ibu Hamil dengan Publikasi
Kejadian Anemia di Puskesmas Gatak Kabupaten Sukoharjo Ilmiah

mempengaruhi pengetahuan seseorang, Gatak dengan nilai p= 0,006, nilai


karena sistem sosial budaya akan Contingency Coefficient 0,354 yakni dapat
mempengaruhi sikap seseorang dalam diartikan bahwa tingkat keeratan hubungan
menerima informasi (Soraya, 2013). antara variabel bebas dan variabel terikat
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lemah (0,20-0,399). Sedangkan nilai OR=
tingkat pengetahuan ibu hamil pada 5,000 (95% CI= 1,510-16,560) sehingga
kelompok kasus justru lebih banyak dapat diartikan bahwa ibu hamil dengan
responden yang memiliki pengetahuan status gizi kurang dapat berisiko sebesar 5
tinggi dibandingkan dengan responden kali untuk mengalami anemia
yang memiliki pengetahuan rendah. Hal dibandingkan dengan ibu hamil dengan
ini bisa disebabkan karena ibu hamil di status gizi cukup. Penelitian ini sejalan
wilayah kerja Puskesmas Gatak sebelum dengan penelitian yang telah dilakukan
penelitian ini dilakukan sudah oleh Marlapan, dkk (2013) didapatkan
mendapatkan intervensi berupa nilai p value= 0,005 dan OR= 3,109;
penyuluhan yang berisi informasi Triwidiantari, dkk (2011) dengan nilai p=
mengenai anemia pada kehamilan 0,000.
(meliputi pengertian, penyebab, gejala, Status Kurang Energi Kronik (KEK)
cara pencegahan, dll) yang dilakukan oleh dalam penelitian ini dapat diketahui
mahasiswa praktek lapangan yang ada di berdasarkan ukuran LILA. Menurut
wilayah kerja Puskesmas Gatak. Sebagian Sumarno (1998), secara teori terdapat
besar responden memiliki skor yang tinggi hubungan erat antara anemia dengan KEK,
pada kuesioner pengetahuan, baik pada karena KEK bisa juga menjadi kurang
kelompok kasus maupun pada kelompok protein karena konsumsi protein akan
kontrol. digunakan sebagai sumber energi. Anemia
Selain dari hal tersebut, berdasarkan mengakibatkan pasokan oksigen didalam
hasil pertanyaan yang ada di kuesioner tubuh menjadi rendah sehingga akibatnya
mengenai sumber informasi yang didapat tidak cukup energi yang dapat digunakan
responden mengenai anemia, sebagian oleh tubuh. Penelitian ini mendukung teori
besar responden menjawab sumber diatas, seperti telah dijelaskan pada tabel
informasi yang didapatkan berasal dari distribusi frekuensi, menunjukkan bahwa
petugas kesehatan, dan sebagian kecil proporsi ibu hamil KEK yang menderita
lainya menjawab sumber informasinya anemia (25%) lebih besar dibandingkan
berasal dari media cetak, media elektronik, dengan ibu hamil normal yang menderita
dan anggota keluarga. Banyaknya sumber anemia (16,7%).
informasi yang diperoleh dapat Hasil penelitian menunjukkan bahwa
meningkatkan tingkat pengetahuan ibu ada hubungan antara status gizi ibu hamil
hamil di wilayah kerja Puskesmas Gatak, dengan kejadian anemia, hal ini dapat
maka hal tersebut menyebabkan tingkat disebabkan karena konsumsi asupan
pengetahuan ibu hamil dalam penelitian ini makanan yang banyak mengandung zat
bukan merupakan faktor risiko kejadian besi kurang, bisa juga karena faktor
anemia di wilayah kerja Puskesmas Gatak ekonomi, infeksi maupun konsumsi
Kabupaten Sukoharjo. makanan atau minuman penghambat
penyerapan zat besi. Meskipun tingkat
B. Hubungan Status Gizi dengan pengetahuan rata-rata ibu hamil di wilayah
Kejadian Anemia kerja Puskesmas Gatak tinggi, namun hal
Berdasarkan hasil penelitian dapat tersebut belum menjamin status gizinya
disimpulkan bahwa ada hubungan antara juga baik. Meskipun pengetahuan tinggi
status gizi dengan kejadian anemia pada tapi tidak mengaplikasikan pengetahuan
ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas yang mereka ketahui, maka bisa juga

Program Studi Kesehatan Masyarakat - Fakultas Ilmu Kesehatan


Universitas Muhammadiyah Surakarta 2015 9
Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dan Status Gizi Ibu Hamil dengan Publikasi
Kejadian Anemia di Puskesmas Gatak Kabupaten Sukoharjo Ilmiah

menyebabkan status gizinya menjadi konsumsi makanan sehari-hari yang


kurang. Selain itu meskipun pengetahuan kurang mengandung zat besi, selain faktor
ibu hamil tinggi, namun keadaan sosial infeksi sebagai pemicunya. Anemia juga
ekonominya tidak mendukung untuk dapat terjadi jika terdapat ketidak
memenuhi kebutuhan akan konsumsi seimbangan antara asupan gizi dengan
makanan sumber zat besi, maka dapat juga aktifitas yang dilakukan oleh seseorang
menyebabkan status gizinya menjadi khususnya remaja atau WUS sebagai calon
kurang. ibu, maka status gizi pada remaja/ WUS
Kekurangan zat besi dapat menjadi hal yang sangat penting untuk
menimbulkan gangguan atau hambatan diperhatikan (hapzah, dkk, 2012).
pada pertumbuhan janin baik sel tubuh Upaya yang telah dilakukan
maupun sel otak. Anemia gizi dapat Puskesmas Gatak dalam menangani
mengakibatkan kematian janin didalam masalah anemia ibu hamil yakni
kandungan, abortus, cacat bawaan, BBLR diantaranya adalah:
dan anemia pada bayi yang dilahirkan. Hal 1. Pemeriksaan anemia pada remaja dan
ini menyebabkan morbiditas dan WUS serta pemberian suplemen tablet
mortalitas ibu dan kematian perinatal Fe secara gratis yang dilakukan
secara bermakna lebih tinggi. Pada ibu setahun sekali.
hamil yang menderita anemia berat dapat 2. Pemberian tablet Fe sebanyak 90
meningkatkan risiko morbiditas maupun tablet selama kehamilan kepada ibu
mortalitas ibu dan bayi, kemungkinan hamil.
melahirkan bayi BBLR dan prematur juga 3. Pemantauan konsumsi tablet Fe pada
lebih besar (Waryana, 2010). ibu hamil.
Ibu hamil dengan anemia dapat 4. Penyuluhan Fe pada kelas ibu hamil.
mengakibatkan perdarahan, mekanisme 5. Pemberian makanan tambahan berupa
terjadinya perdarahan pada ibu hamil yang biscuit yang dikhususkan pada ibu
mengalami anemia yakni pada saat hamil, hamil yang KEK dan anemia.
bila terjadi anemia dan tidak tertangani 6. Penyuluhan pada kader posyandu
hingga akhir kehamilan maka akan Untuk mengatasi masalah anemia
berpengaruh pada saat postpartum. Pada upaya kesehatan yang dapat dilakukan
ibu dengan anemia, saat postpartum akan petugas kesehatan salah satunya dapat
mengalami atonia uteri. Hal ini disebabkan melakukan penambahan frekuensi
karena oksigen yang dikirim ke uterus pemeriksaan anemia pada remaja dan
kurang. Jumlah oksigen dalam darah yang WUS yang bisa dilakukan menjadi setahun
kurang menyebabkan otot-otot uterus tidak 2 kali atau lebih. Peningkatan penyuluhan
berkontraksi dengan adekuat sehingga pada kelas ibu hamil dengan materi
timbul atonia uteri yang mengakibatkan penyuluhan berupa bahaya anemia dalam
perdarahan banyak (Manuaba, 2001). kehamilan, manfaat dan efek samping
Pada hakekatnya status gizi mengkonsumsi tablet besi, konsumsi
merupakan salah satu faktor penentu makanan yang banyak mengandung zat
kualitas sumber daya manusia. Kecukupan besi serta makanan dan minuman yang
zat gizi dipengaruhi oleh setiap individu dapat mengganggu maupun mempercepat
mulai dari sejak dalam kandungan, bayi, penyerapan zat besi. Selain itu diharapkan
anak-anak, remaja, hingga lanjut usia. selalu melakukan pengukuran LILA setiap
Keadaan gizi seseorang merupakan bulannya kepada ibu hamil yang
gambaran apa yang dikonsumsinya dalam melakukan pemeriksaan, sehingga dapat
jangka waktu yang cukup lama dan terlihat mengetahui dan melakukan deteksi dini
dari nilai status gizinya. Secara umum status gizi ibu hamil apakah KEK atau
anemia di pengaruhi secara langsung oleh

Program Studi Kesehatan Masyarakat - Fakultas Ilmu Kesehatan


Universitas Muhammadiyah Surakarta 2015 10
Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dan Status Gizi Ibu Hamil dengan Publikasi
Kejadian Anemia di Puskesmas Gatak Kabupaten Sukoharjo Ilmiah

tidak serta untuk mengurangi faktor risiko 4. Dalam penelitian ini karena
anemia pada ibu hamil. keterbatasan jumlah sampel yang
Selain upaya dari tenaga kesehatan, hanya sedikit, untuk beberapa
keluarga juga berperan penting dalam variabel pengganggu hanya
penanganan anemia, upaya yang dapat dilakukan pengukuran saja, namun
dilakukan adalah meningkatkan peran tidak dilakukan pengendalian.
serta seluruh anggota keluarga dalam
peningkatan kesadaran dan tindakan ibu PENUTUP
hamil dalam upaya pencegahan anemia A. Simpulan
pada saat kehamilan dengan cara Berdasarkan hasil penelitian
memperbanyak konsumsi bahan makanan hubungan antara tingkat pengetahuan dan
yang banyak mengandung sumber zat besi. status gizi ibu hamil dengan kejadian
Selalu mengingatkan dan memberikan anemia di Puskesmas Gatak Kabupaten
motivasi atau dorongan kepada ibu hamil Sukoharjo dapat disimpulkan bahwa:
untuk mengkonsumsi tablet zat besi secara 1. Ibu hamil di wilayah kerja
teratur. Karena kebutuhan zat besi yang Puskesmas Gatak lebih banyak
cukup banyak pada saat hamil, maka berusia 30-34 tahun, dengan
kecukupan zat besi dari konsumsi pendidikan terakhir SMA dan
makanan sehari-hari saja terkadang kurang sebagian besar bekerja sebagai ibu
memenuhi, maka perlu adanya asupan rumah tangga.
tambahan yakni berupa tablet zat besi 2. Tingkat pengetahuan ibu hamil di
untuk memenuhi kebutuhan zat besi wilayah kerja Puskesmas Gatak
didalam tubuh ibu hamil. dari 60 ibu hamil yang memiliki
tingkat pengetahuan tinggi
C. Kelemahan Penetilian sebanyak 41 orang (68,3%),
Peneliti telah berusaha melakukan 3. Status gizi ibu hamil berdasarkan
penelitian seteliti mungkin, serta LILA di wilayah kerja Puskesmas
menjabarkan hasil penelitian secara Gatak dari 60 ibu hamil yang
kuantitatif maupun kualitatif. Namun memiliki status gizi kurang
demikian, dalam penelitian ini peneliti sebanyak 20 orang (33,3%)
menyadari masih banyak terdapat 4. Tidak ada hubungan antara tingkat
kelemahan/ keterbatasan penelitaian pengetahuan ibu hamil dengan
didalamnya, diataranya yaitu: kejadian anemia.
1. Pengambilan sampel kontrol pada 5. Ada hubungan antara status gizi
penelitain ini menggunakan teknik ibu hamil dengan kejadian anemia.
non random, untuk lebih baiknya
sebaiknya menggunakan teknik B. Saran
random sampling. 1. Bagi Instansi Kesehatan
2. Penggunaan jumlah sampel pada Khususnya Puskesmas Gatak dan
penelitian ini masih kurang banyak Dinas Kesehatan Kabupaten
karena hanya terbatas pada wilayah Sukoharjo
kerja Puseksmas Gatak, dimana Untuk mengatasi masalah
hanya terdapat 30 sampel kasus anemia upaya kesehatan yang dapat
dan 30 sampel kontrol. dilakukan petugas kesehatan salah
3. Kuesioner yang digunakan adalah satunya dapat melakukan
kuesioner tertutup yang hanya penambahan frekuensi pemeriksaan
memiliki jumlah pilihan jawaban anemia pada remaja dan WUS
dua (dikotomi). yang bisa dilakukan menjadi
setahun 2 kali atau lebih.

Program Studi Kesehatan Masyarakat - Fakultas Ilmu Kesehatan


Universitas Muhammadiyah Surakarta 2015 11
Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dan Status Gizi Ibu Hamil dengan Publikasi
Kejadian Anemia di Puskesmas Gatak Kabupaten Sukoharjo Ilmiah

2. Bagi Masyarakat Sukoharjo Tahun 2014. Sukoharjo:


Meningkatkan peran serta Dinkes Sukoharjo.
seluruh anggota keluarga dalam Fatmah. 2012. Dalam Departemen Gizi
peningkatan kesadaran dan (ed). Gizi dan Kesehatan Masyarakat.
tindakan ibu hamil dalam upaya Jakarta: Departemen Gizi FKM UI.
pencegahan anemia pada saat Hapzah, Yulita, R. 2012. Hubungan
kehamilan. Tingkat Pengetahuan dan Status Gizi
3. Bagi Peneliti Lain terhadap Kejadian Anemia Remaja
Peneliti selanjutnya Putri pada Siswi Kelas III Di SMAN 1
diharapkan supaya mampu Tinambung Kabupaten Polewali
melakukan penelitian lebih lanjut Mandar. Media Gizi Pangan.
mengenai faktor risiko lain yang Vol.XIII, Edisi 1, 2012.
berhubungan dengan kejadian Kementrian Kesehatan Republik
anemia terutama mengenai faktor Indonesia. 2014. Profil Kesehatan
budaya, memperbanyak jumlah Indonesia Tahun 2013. Jakarta:
sampel penelitian, meningkatkan Kemenkes RI.
jenis analisis untuk lebih Kementrian Kesehatan Republik
mengembangkan peneilitian, Indonesia. 2015. Pusat Data dan
melakukan pengendalian terhadap Informasi Tahun 2014. Jakarta:
variabel pengganggu, dan Kemenkes RI.
menggunakan instrumen kuesioner Manuaba, I.B.G. 2001. Kapita Selekta
dengan pilihan jawaban Penatalaksanaan Rutin Obstetri
polikotomi. Ginekologi dan Keluarga Berencana.
Jakarta: EGC
DAFTAR PUSTAKA Marlapan, S., Wantouw, B., dan Sambeka,
Abidah, S., Dode, S., dan Ferial, E.W. J. 2013. Hubungan Status Gizi dengan
2013. Faktor-Faktor yang Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di
Mempengaruhi Terjadinya Anemia Wilayah Kerja Puskesmas Tuminting
Pada Ibu Hamil di Rumah Sakit Ibu Kec.Tuminting Kota Manado.
dan Anak Siti Fatimah Makasar. ejournal keperawatan (e-Kp). Volume
Volume 2 Nomor 5 Tahun 201. 1. Nomor 1. Agustus 201.
Asyirah, S. 2012. Faktor-Faktor yang Notoadmodjo, S. 2012. Metodologi
Berhubungan dengan Anemia pada Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Ibu Hamil di Wilayah Kerja Cipta.
Puskesmas Bajeng Kecamatan Bajeng Puji, A.E., Satriani, S., Nadimin.,
Kabupaten Gowa Tahun 2012. Depok: Fadliyah, F. 2010. Hubungan
FKM UI. Pengetahuan Ibu dan Pola Konsumsi
Badan Penelitian dan Pengembangan dengan Kejadian Anemia Gizi pada
Kesehatan. 2014. Riset Kesehatan Ibu Hamil di Puskesmas Kassi-Kassi.
Dasar 2013. Jakarta: Badan Penelitian Media Gizi Pangan. Vol. X, Edisi 2,
dan Pengembangan Kesehatan Juli Desember 2010
(Kemenkes RI). Purbadewi, L dan Ulvie, Y.N.S.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 2013.Hubungan Tingkat Pengetahuan
2015. Buku Saku Kesehatan Tahun Tentang Anemia dengan Kejadian
2014. Semarang: Dinkes Provinsi Anemia pada Ibu Hamil. Jurnal Gizi
Jawa Tengah. Universitas Muhammadiyah
Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo. Semarang April 2013. Volume 2,
2015. Profil Kesehatan Kabupaten Nomor 1.

Program Studi Kesehatan Masyarakat - Fakultas Ilmu Kesehatan


Universitas Muhammadiyah Surakarta 2015 12
Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dan Status Gizi Ibu Hamil dengan Publikasi
Kejadian Anemia di Puskesmas Gatak Kabupaten Sukoharjo Ilmiah

Soraya, M.N. 2013. Hubungan Tingkat


Pengetahuan Tentang Anemia pada
Ibu Hamil dengan Kepatuhan dalam
Mengkonsumsi Tablet Besi (Fe) di
Puskesmas Keling II Kabupaten
Jepara Tahun 2013. [Skripsi]. Jakarta:
Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan Universitas Islam Negri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Triwidiyantari, D., Sabarudin, U., Anwar,
R. 2011. Hubungan Status Gizi
Dengan Anemia Pada Ibu Hamil
Trimester III di Puskesmas Garuda
Kota Bandung Periode Juni Tahun
2011. Jurnal Pendidikan Bidan (The
Journal of Midwifery Education)
ISSN: 2089-2225. Bandung: Program
Studi Diploma IV Kebidanan Fakultas
Kedokteran Universitas Padjadjaran
Yuliastuti, E., Tutiana, A., Syahlani, A.
2014. Hubungan Pendidikan dan
Paritas Ibu dengan Kejadian Anemia
pada Ibu Hamil. Dinamika Kesehatan.
Vol.14 Desember 2014.
Waryana. 2010. Gizi Reproduksi.
Yogyakarta: Pustaka Rihama.
WHO. 2012. Global Nutrition Target 2025
Anemia Policy Brief. Diakses pada
tanggal 3 Juli 2015 dari,
www.who.int/entity/nutrition/publicati
ons/globaltargets2025_policybrief_an
aemia/en/ - 29k.
WHO. 2014. Maternal Mortality. Diakses
pada tanggal 1 Juli 2015 dari,
www.who.int/gho/maternal_health/mo
rtality/maternal_mortality_text.2014

Program Studi Kesehatan Masyarakat - Fakultas Ilmu Kesehatan


Universitas Muhammadiyah Surakarta 2015 13

You might also like