Professional Documents
Culture Documents
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN...................................................................................................1
Latar Belakang.................................................................................................1
Tujuan Praktikum.............................................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................3
KESIMPULAN......................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................17
LAMPIRAN
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Fluida adalah zat-zat yang mampu dan yang menyesuaikan diri dengan
bentuk wadah tempatnya. Bila berada dalam keseimbangan, fluida tidak dapat
menahan gaya tangensial atau gaya geser. Semua fluida memiliki sesuatu derajat
lubang di tengahnya. Bentuk dari orifice flowmeter dan restriction orifice adalah
bentuk yang sering di jumpai secara umum perbedaannya terdapat pada profil
lubang dari kedua orifice tersebut. Orifice untuk flowmeter umumnya mempunyai
profil lubang yang awalnya lurus, tetapi bertakik (bevel) dengan kemiringan
sekitar 45, sedangkan restriction orifice mempunyai profil lubang yang lurus.
melewati orifice akan menurun, tetapi kemudian kembali ketekanan semula dan
dan cukup panjang tergantung ketebalan plat maka besarnya hilang tekan
permanen ini cukup besar sehingga perbedaan antara tekanan upstream dan
tekanan downstream cukup mencolok. Dalam kasus ini, aliran fluida dalam
untuk flow dan subsonic velocity dalam rangka menjamin keakurasian pengukuran
aliran, sedangkan restriction orifice selalu didesain untuk flow dalam sonic
orifice pada hakikatnya merupakan konsekuensi dari relasi antara pressure drop
dan flowrate. Fenomena choked flow sendiri adalah terrjadinya mass flowrate
Dalam aplikasi selnya pada tumbuhan, fungsi pembatasan aliran dan pembatasan
Dalam mempelajari aliran fluida sering kali kita menggunakan asumsi fluida
ideal. Fluida seperti itu diasumsikan tidak mempunyai kekentalan. Meskipun hal
Tujuan Praktikum
TINJAUAN PUSTAKA
Aliran teoritis dari tangki besar melalui lubang relatif kecil dengan luas a
pada kedalaman h di bawah permukaan air bebas dapat dicari dengan prinsip dari
v2
persamaan Bernoulli memberikan : h , v adalah kecepatan pengeluaran
2g
Q = Cd a 2 gh
( Dugdale, 1986 ).
Nilai H pada orifice diukur dari titik tengah orifice hingga ke permukaan
dengan tekanan atmosfer lokal dan data elevasi, mengabaikan kehilangan yang
diantara permukaan bebas dan bagian tengah orifice diabaikan. Rasio dari
kecepatan aktual (va ) dengan kecepatan teoritis (vt) disebut koefisien kecepatan
Ingat kembali ilmu fisika atau dinamika bahwa setiap benda yang
dijatuhkan dari keadaan diam melalui jarak sepanjang h dalam suatu ruang hampa
meninggalkan nosel. Hal ini konsisten terhadap kenyataan bahwa seluruh energi
potensial diubah menjadi energi kinetik, jika efek viskosi (gesekan) diabaikan.
head kecepatan dititik 2. Ingat tekanan sama dititik 1 dan 2 (Munson, dkk,2004)
konsentrik orifice sering digunakan, ini seperti sebuah bagian solid/kuat yang
bagian yang terlengkap dari orifice dengan sensor pembeda tekanan dan sinyal
Tiga jenis peralatan yang paling umum digunakan untuk mengukur laju
aliran fluida pipa sesaat adalah orifice meter, nozzle meter dan venturi meter.
yang disertai dengan penurunan tekanan. Korelasi dari perbedaan tekanan dengan
kecepatan memberikan cara untuk mengukur laju aliran tersebut. Tanpa adanya
Orifice ialah sebuah perangkat yang digunakan untuk mengukur laju aliran
fluida. Menggunakan prinsip yang sama seperti venturi, nozzle yaitu prinsip
Beronulli yang menyatakan bahwa ada hubungan antra tekanan fluida dan
sebaliknya. Orifice merupakan sebuah plat tipis dengan lubang ditengah. Cairan
dipaksa untuk berkumpul untuk pergi melalui lubang kecil, titik konvensional
5
maksimum sebenarnya terjadi pada atau tak lama bilir orofice fisik pada titik kaya
zat cair melalui lubang dengan luas a yang terlatak pada dasarnya. Pada suatu saat
permukaan zat cair didalam tangki adalah pada ketinggian h diatas lubang.
Kecepatan aliran pada saat tersebut adalah V = Cv. Dalam suatu interval waktu
tertentu permukaan zat cair dapat turun sehingga pengurangan volume zat cair
.
6
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu air sebagai fluida
yang dialirkan pada wadah cat plastik dan lilin mainan sebagai penyumbat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu wadah cat plastik
sebagai tangki yang telah dilubangi bawahnya, gelas ukur untuk menghitung
volume air, penggaris sebagai alat ukur ketinggian air dari permukaan ke lubang
pada wadah cat plastik dan batas ketinggian pengosongan tangki, ember plastik
sebagai tempat air yang ditampung, stopwatch untuk menghitung lamanya waktu
pengosongan tangki.
Prosedur Praktikum
Diisi kaleng dengan air pada ketinggian 34 cm (H1) dari dasar lubang dan
disumbat
Disiapkan ember untuk menampung air yang akan keluar dari lubang
bawah kaleng.
rumus:
A = r 2
2 xA H 1 H 2
T. teori = A 2g
2 XA h1 h 2
T. Praktek = Cd .a 2 g
Qa
Cd = Qt
V
Qa =
t
Va = 2 gh1 h 2
Qt = A. Va
Keterangan :
Cd = koefisien debit
g = gravitasi (m/s)
ALubang = lubang
` = 0,50 .
Akaleng = kaleng
= 683,14 .
Va =
=
10
= 1,93
Q =
= 7,19 .
Q =
= 7,39 .
Q =
= 6,82 .
Qt = A lubang . Va
= 0,50 .
= 9,65 .
11
C =
= 0,75
C =
= 0,77
C =
= 0,71
Tteori =
= 269,48 s
12
Taktual1 =
= 36,18 s
Taktual2 =
= 35,24 s
Taktual3 =
= 38,18 s
Pembahasan
13
Dari data yang diperoleh didapati bahwa Qa1, Qa2, Qa3 masing-masing
adalah 7,19.10-5 ; 7,39.10-5 dan 6,82.10-5. Koefisien debit Cd1, Cd2, Cd3 masing-
masing adalah 0,75; 0,77 dan 0,71. Tteori yang didapat adalah 252,37 s dan
minyak ke dalam suatu wadah yang dialirkan melalui bagian bawahnya sehingga
penampang lubang, ketinggian dan daya gravitasi bumi. Semakin besar luas
penampang kaleng maka akan semakin besar Tteori. Dengan kata lain Tteori
sedangkan pada Tt tidak ada pengaruh Ta, Cd berbanding terbalik dengan Ta.
untuk memperoleh harga debitnya. Debit dicari dengan rumus Q=A.V hal ini
sesuai dengan literatur Anonimous (2010) yang menyatakan bahwa aliran pada
penampang tertentu yaitu Q=A.V. Jika penampang pipa berubah, maka kecepatan
aliran tertentu (V) dari aliran pun harus berubah. Jika penampang pipa menjadi
oleh gaya gravitasi. Kekurangan orifice adalah pancaran air yang langsung
14
menuju bawah sehingga penampang air yang keluar lebih sulit dan akurat,
pada Tt tidak. Hal ini menyebabkan pada Ta perbandingan luas lubang terhadap
Karena makin besar kecepatan air maka semakin besar debit air. Faktor lain
adalah Qa dipengaruhi oleh adanya luas penampung (A), makin besar luas
penampang, maka semakin besar pula debit airnya, dan begitu pula sebaliknya.
15
KESIMPULAN
252,37 detik.
3. Semakin besar debit suatu aliran, maka semakin besar pula koefisien debitnya.
4. Semakin besar luas orifice maka semakin singkat waktu pengosongan tangki.
5. Prinsip kerja orifice bawah adalah dengan menyalurkan air melalui lubang
pada bawah tangki sehingga dapat dihitung besar debit dan lama waktu
pengosongan tangki.
6. Orifice adalah suatu plat yang diberi lubang pada bagian bawah atau samping
7. Jenis-jenis orifice terdiri dari orifice samping dan orifice bawah pada tangki.
8. Aplikasi orifice bawah pada tangki adalah pada dispenser air minum dan pada
alat infus.
luas penampang tangki, luas lubang orifice, koefisien debit, tinggi lubang dari
10. Semakin kecil diameter lubang maka air yang keluar (volume yang
16
16
DAFTAR PUSTAKA
Munson, B., R., D. F. Young, dan T.H. Okiishi, 2004. Mekanika Fluida Jilid I.
Penerjemah Harinaldi dan Budiarto. Erlangga, Jakarta.
Munson, B., R., D. F. Young, dan T.H. Okiishi, 2005. Mekanika Fluida Jilid II
Penerjemah Harinaldi dan Budiarto. Erlangga, Jakarta.
Streeter, V., L., and E.B.Wylie, 1985. Fluid Mechanics Eight Edition.
Mc Graw Hill Book Company, USA.
17