You are on page 1of 19

MODUL 21

KB dan KEPENDUDUKAN

KONTRASEPSI
I. IMPLAN
A. Pemasangan Implan
Langkah 1
Persilahkan pasien mencuci seluruh lengan dengan sabun dan air mengalir dan membilasnya

Langkah 2
Tutup tempat tidur pasien (dan penyangga lengan bila ada) dengan kain bersih

Langkah 3
Persilahkan pasien berbaring dengan lengan yang lebih jarang digunakan diletakkan pada
penyangga lengan. Lengan harus disangga dengan baik dan dapat digerakkan lurus atau
sedikit bengkok sesuai dengan posisi yang disukai klinisi untuk memudahkan pemasangan.

Langkah 4
Tentukan tempat pemasangan yang optimal, 8 cm diatas lipatan siku,gunakan template dan
spidol untuk menandai tempat insisi dan kedua kapsul akan dipasang

Langkah 5
Siapkan alat-alat dan buka bungkus steril tanpa menyentuh alat-alat dibawahnya

Langkah 6
Buka hati-hati kemasan steril implant dengan menarik kedua lapisan pembungkusnya dan
jatuhkan seluruh kapsul kedalam mangkok steril

TINDAKAN SEBELUM PEMASANGAN


Langkah 1
Cuci tangan dengan sabun dan air, keringkan dengan kain bersih

Langkah 2
Pakai sarung tangan steril

Langkah 3
Atur alat dan bahan sehingga mudah tercapai. Pastikan jumlah kapsul

Langkah 4
Lakukan tindakan aseptic dan antiseptic pada lengan yang telah ditandai

Langkah 5
Pasang duk steril pada lengan pada daerah yang telah ditandai

Langkah 6
Injeksikan obat anestesi dengan jarum tepat dibawah kulit pada tempat insisi lakukan
aspirasi untuk memastikan jarum tidak masuk kedalam pembuluh darah suntikan sedikit
obat anestesi untuk membuat gelembung kecil dibawah kulit tanpa memindahkan jarum,
masukan kebawah kulit (subdermis) sekitar 4 cm tarik jarum pelan-pelan sehingga
membentuk jalur sambil menyuntikkan obat anestesi sebanyak 1 ml diantara tempat untuk
memasang kapsul 1 dan 2 (1 ml cukup untuk setiap jalur) 0 pijat lengan agar penyebaran
obat anestesi merata

Langkah 7
Gunakan gagang inserter untuk mendorong kapsul kearah ujung trokar sampai terasa tahanan
(jangan dipaksa)

Langkah 8
Pegang gagang inserter dengan erat ditempatnya dengan 1 tangan untuk menstabilkan. Tarik
tabung trokar dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk kearah luka insisi sampai tanda (2)
muncul ditepi luka insisi dan pangkalnya menyentuh gagang inserter

Langkah 9
Saat pangkal trokar menyentuh gagang inserter, tanda (2) harus terlihat ditepi luka insisi dan
kapsul saat itu keluar dari trokar tepat berada dibawah kulit raba ujung kapsul dengan jari
untuk memastikan kapsul sudah keluar seluruhnya dari trokar

Langkah 10
Tanpa mengeluarkan seluruh trokar, putar ujung trokar kearah lateral kanan dan kembalikan
lagi ke posisi semula untuk memastikan kapsul pertama bebas geser trokar 150, ikuti
pola seperti kipas yang terdapat pada lengan. Mula-mula fiksasi kapsul pertama dengan
telunjuk dan masukkan kembali trokar pelan-pelan sepanjang sisi jari telunjuk tersebut sampai
tanda (1). Hal ini akan memastikan jarak yang tepat antara kapsul dan mencegah trokar
menusuk kapsul yang dipasang sebelumnya.
Bila tanda (1) sudah tercapai masukkan kapsul berikutnya kedalam trokar dan lakukan
seperti sebelumnya (langkah 5 9) sampai seluruh kapsul terpasang.
Pada pemasangan kapsul berikutnya untuk mengurangi risiko infeksi atau ekspulsi, pastikan
bahwa ujung kapsul yang terdekat 5 mm dari tepi luka insisi. Juga pastikan jarak antara
ujung setiap kapsul yang terdekat dengan tepi luka insisi (ujung kecil dari pola seperti kipas)
tidak lebih dari lebar 1 kapsul

Langkah 11
Saat memasang kapsul satu demi satu, jangan mencabut trokar dari luka insisi. Hal ini akan
mengurangi trauma pada jaringan, menurunkan kemungkinan infeksi dan mempersingkat
waktu pemasangan

Langkah 12
Sebelum mencabut trokar, raba kapsul untuk memastikan kedua kapsul semuanya telah
terpasang

Langkah 13
Bila sebuah kapsul keluar atau terlalu dekat dengan luka insisi, harus dicabut dengan hati-hati
dan dipasang kembali ditempat yang tepat

Langkah 14
Setelah kedua kapsul terpasang semuanya dan posisi setiap kapsul sudah diperiksa, keluarkan
trokar pelan-pelan. Tekan tempat insisi dengan jari menggunakan kasa selama 1 menit untuk
menghentikan perdarahan. Bersihkan tempat pemasangan dengan kasa antiseptik

TINDAKAN SETELAH PEMASANGAN KAPSUL


1. Menutup luka insisi
2. Temukan tepi kedua insisi dan gunakan band aid atau plester dengan kasa steril untuk
menutup luka insisi. Luka insisi tidak perlu dijahit karena dapat menimbulkan jaringan
parut.
3. Periksa adanya perdarahan. Tutup daerah pemasangan dengan pembalut untuk hemostasis
dan mengurangi memar (perdarahan subkutan).

PERAWATAN PASIEN
1. Buat catatan pada rekam medic tempat pemasangan kapsul dan kejadian tidak umum
yang mungkin terjadi selama pemasangan
2. Amati pasien 15 20 menit untuk kemungkinan perdarahan dari luka insisi atau efek
lain sebelum memulangkan pasien. Beri petunjuk untuk perawatan luka insisi setelah
pemasangan, kalau bisa diberikan secara tertulis

BILA TERJADI INFEKSI


1. Obati dengan pengobatan yang sesuai untuk infeksi local
2. Bila terjadi abses (dengan atau tanpa ekspulsi kapsul) cabut semua kapsul

PENCABUTAN IMPLAN
PERSIAPAN SEBELUM TINDAKAN
Langkah 1
Persilahkan pasien untuk mencuci seluruh lengan dengan sabun dan air mengalir serta
membilasnya. Pastikan tidak ada sisa sabun

Langkah 2
Tutup tempat tidur pasien dan penyangga lengan dengan kain bersih yang kering

Langkah 3
Persilahkan pasien berbaring dengan lengan yang lebih jarang digunakan diletakkan pada
lengan penyangga atau meja samping

Langkah 4
Raba kedua kapsul untuk menentukan lokasinya. Untuk menentukan tempat insisi, raba (tanpa
sarung tangan) ujung kapsul dekat lipatan siku.

Langkah 5
Pastikan posisi dari setiap kapsul dengan membuat tanda pada kedua ujung setiap kapsul
dengan menggunakan spidol

Langkah 6
Siapkan tempat alat-alat dan buka bungkus steril tanpa menyentuh alat-alat didalamnya

TINDAKAN SEBELUM PENCABUTAN


Langkah 1
Cuci tangan dengan sabun dan air, keringkan dengan kain bersih

Langkah 2
Pakai sarung tangan steril atau DTT (ganti sarung tangan untuk setiap pasien guna mencegah
kontaminasi silang

Langkah 3
Atur alat dan bahan sehingga mudah dicapai

Langkah 4
Usap tempat pencabutan dengan kasa berantiseptik. Gunakan klem steril atau DTT untuk
memegang kasa tersebut. Usap dari temapat yang akan di insisi ke arah luar dengan gerakan
melingkar 8-13 cm dan dibiarkan kering ( 2 menit) sebelum memulai tindakan

Langkah 5
Gunakan doek lubang untuk menutupi lengan. Lubang tersebut harus cukup lebar untuk
memaparkan lokasi kapsul

Langkah 6
Sekali lagi raba seluruh kapsul untuk menentukan lokasinya

Langkah 7
Pastikan pasien tidak alergi terhadap obat anestesi, isi spuit dengan 3 ml obat anestesi (1%
tanpa epinefrin) masukkan jarum tepat dibawah kulit yang akan diinsisi lakukan
aspirasi untuk memastikan jarum tidak masuk kedalam pembuluh darah suntikkan sedikit
obat anestesi untuk membuat gelembung kecil dibawah kulit masukkan jarum secara hati-
hati dibawah ujung kapsul pertama sampai panjang kapsul (1 cm) tarik jarum pelan-
pelan sambil menyuntikkan obat anestesi ( 0.5 ml) untuk mengangkat ujung kapsul

Tanpa mencabut jarum, geser ujung jarum dan masukan ke bawah kapsul yang lain. Jangan
menyuntikkan obat anestesi diatas kapsul karena akan membuat jaringan menjadi oedem
sehingga kapsul sulit diraba. Bila perlu tambahkan lagi anestesi selama proses pencabutan.
Sebelum memulai, sentuh tempat insisi dengan ujung jarum atau scalpel untuk memastikan
obat anestesi telah bekerja

TINDAKAN PENCABUTAN KAPSUL


Langkah 1
Tentukan lokasi insisi 5 mm dari ujung bawah kapsul. Pastikan tidak ada ujung kapsul yang
berada dibawah insisi yang lama untuk mencegah terpotongnya kapsul saat melakukan insisi

Langkah 2
Buat insisi melintang kecil 4 mm dengan menggunakan skalpel

Langkah 3
Mulai dengan mencabut kapsul yang mudah teraba dari luar atau yang terdekat dengan insisi

Langkah 4
Dorong ujung kapsul dengan jari tangan sampai ujung kapsul tampak pada luka insisi
masukkan klem lengkung (mosquito/crile) dengan lengkungan jepitan mengarah ke atas
jepit ujung kapsul dengan klem tersebut

(Bila kapsul sulit digerakkan kearah insisi mungkin karena jaringan yang mengelilingi kapsul.
4A dan 4B adalah langkah memeotong jaringan parut tersebut)

Langkah 4A
Masukkan klem lengkung melalui luka insisi teruskan sampai berada dibawah ujung
kapsul dekat siku buka dan tutup jepitan klem untuk memotong secara tumpul jaringan
parut yang mengelilingi ujung kapsul

Langkah 4B
Dorong dan menekan (fiksasi) ujung kapsul pertama sedekat mungkin pada luka insisi dengan
jari telunjuk dan jari tengah masukkan lagi klem lengkung sampai berada dibawah ujung
kapsul jepit kapsul didekat ujungnya (5 10 mm) secara hati-hati tarik keluar melalui luka
insisi

Langkah 5
Bersihkan dan buka jaringan ikat yang mengelilingi kapsul dengan menggosok-gosok pakai
kasa steril untuk memaparkan ujung bawah kapsul

Setelah kapsul berhasil dicabut taruh dalam mangkok kecil berisi klorin 0.5% hitung
dan lihat keadaan kapsul kapsul utuh akan mengapung sedangkan kapsul putus akan
tenggelam secara pelan-pelan

Langkah 6
Sebelum mengakhiri tindakan, hitung untuk memastikan semua kapsul telah dicabut dan
tunjukkan kepada pasien. Hal ini sangat penting untuk meyakinkan pasien

TINDAKAN SETELAH PENCABUTAN KAPSUL


1. Menutup luka insisi
2. Dekatkan kedua tepi luka insisi tutup dengan band aid atau kasa steril dan plester
3. Bila pasien tidak ingin melanjutkan pemakaian implan lagi bersihkan tempat insisi dan
sekitarnya dengan kasa antiseptik gunakan klem untuk memegang kedua tepi luka
insisi selama 10-15 detik untuk mengurangi perdarahan dari luka insisi balut luka
insisi
4. Luka insisi tidak perlu dijahit, karena mungkin dapat menimbulkan jaringan parut
5. Periksa kemungkinan adanya perdarahan

INSTRUKSI KEPADA PASIEN UNTUK PERAWATAN LUKA DIRUMAH


1. Apabila timbul memar, bengkak dan kulit kemerahan selama beberapa hari, keadaan
tersebut normal
2. Jaga luka insisi tetap kering dan bersih minimal 48 jam. Bila basah saat mandi/mencuci
pakaian hati-hati dapat mengalami infeksi
3. Jangan buka band aid selama 48 jam dan biarkan sampai sembuh ( 3-5hari)
4. Hindari benturan/luka didaerah tersebut/menambahkan tekanan
5. Pasien dapat bekerja seperti biasa
6. Setelah sembuh, luka insisi boleh dicuci dan disentuh dengan tekanan normal
7. Segera kembali ke klinik apabila ada tanda-tanda infeksi seperti demam, radang
(kemerahan dan panas) pada tempat insisi/ sakit dilengan
8. Beritahu pasien bahwa akan terbentuk jaringan ikat dilengan (alur bekas tempat kapsul).
Mungkin masih teteap terasa dan akan menghilang setelah beberapa bulan

No ASPEK KETRAMPILAN KLINIS


1 PERSIAPAN PEMASANGAN
PASIEN :
Inform consent
Persilahkan pasien membersihkan lengan (kiri) dg sabun dan
air mengalir
Tutup tempat tidur pasien dengan kain bersih (dan beri
penyangga lengan bila ada)
Persilahkan pasien berbaring dan posisikan lengan
Tentukan tempat pemasangan 8cm diatas lipatan siku (tandai
tempat insisi dan tempat kapsul yg akan dipasang dg spidol)
PETUGAS
Cuci tangan dg sabun dan air mengalir, keringkan
Basmallah
Memakai sarung tangan steril
PERSIAPAN ALAT DAN IMPLAN
Buka kemasan steril, jatuhkan seluruh kapsul kedalam
mangkok steril.
Hitung kapsul untuk memastikan jumlahnya
Atur alat dan bahan sehingga mudah tercapai
2 ANESTESI
Lakukan tindakan aseptic dan antiseptic pada lengan yang
ditandai (dibersihkan dg kapas alcohol)
Pasang doek steril pada lengan sekitar yg telah ditandai
Injeksikan obat anestesi dg jarum tepat dibawah kulit pada
tempat insisi (yg sudah ditandai)
Aspirasi
Suntikkan sedikit obat anestesi untuk membuat gelembung
kecil di bawah kulit (indurasi), kemudian tanpa memindahkan
jarum, masukkan ke bawah kulit (subdermis) sekitar 4cm.
Tarik jarum pelan sehingga membentuk jalur sambil
menyuntikkan obat anestesi sebanyak 1 ml diantara tempat
untuk memasang kapsul 1 dan 2, kapsul 3 dan 4, kapsul 5 dan
6 (misal kita mau masang 6 kapsul)
Lakukan pemijatan pada lengan (meratakan obat anestesi dan
meningkatkan efektifitas anestesi)
3 TINDAKAN PEMASANGAN KAPSUL
Buat insisi dangkal pada tempat pemasangan dengan
menggunakan scalpel dengan sudut 45o
Pegang trokar dengan ujung yang tajam menghadap ke atas.
Masukkan ujung trokar melalui luka insisi dengan sudut kecil.
Mulai dari kiri atau kanan pada pola seperti kipas, gerakkan
trokar ke depan dan berhenti saat ujung tajam seluruhnya
berada di bawah kulit
Angkat trokar ke atas sehingga kulit terangkat, masukkan
trokar perlahan dan hati-hati kearah tanda (1) dekat pangkal.
(pastikan trokar dapat diraba dari luar dengan jari dan terlihat
mengangkat kulit selama pemasangan)
Cabut pendorong dari trokar.
Masukkan kapsul pertama ke dalam trokar.
Dorong kapsul sampai seluruhnya masuk ke dalam trokar dan
masukkan kemnbali pendorong.
Gunakan pendorong untuk mendorong kapsul ke arah ujung
trokar sampai terasa ada tahanan.
Pegang pendorong dengan erat di tempatnya dengan satu
tangan untuk menstabillkan.
Tarik tabung trokar dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk
kearah luka insisi dan pangkalnya menyentuh pegangan
pendorong.
Raba ujung kapsul dengan jari untuk memastikan kapsul
sudah keluar seluruhnya dari trokar.
Tanpa mengeluarkan seluruh trokar, putar ujung dari trokar
kearah lateral kanan dan kembalikan lagi ke posisi semula
untuk memastikan kapsul pertama bebas.
Geser trokar 15o, mengikuti pola seperti kipas yg terdapat pada
lengan (yg tadi sudah ditandai).
Fiksasi kapsul pertama dengan jari telunjuk.
Masukkan kembali trokar sepanjang sisi jari telunjuk sampai
tanda (1).
Masukkan kapsul berikutnya ke dalam trokar dan lakuukan
seperti sebelumnya sampai seluruh kapsul terpasang.
Saat memasang kapsul 1 demi 1 jangan mencabut trokar dari
tempat insisi (agar luka masuk hanya 1)
Pastikan bahwa ujung kapsul yang terdekat kurang lebih 5 mm
dari tepi luka insisi, dan jarak antara ujung setiap kapsul yg
terdekat dg luka insisi tdk lebih lebar dari 1 kapsul. (jgn terlalu
lebar, jgn terlalu dekat jaraknya)
Pastikan keenam kapsul terpasang semuanya, kemudian
keluarkan trokar pelan-pelan.
Tekan tempat insisi dengan cari menggunakan kasa steril
selama 1 menit.
Bersihkan tempat pemasangan dg kasa berantiseptik.
4 TINDAKAN SETELAH PEMASANGAN IMPLAN
Temukan kedua luka insisinya (tdk perlu dijahit agar tdk
menimbulkan luka parut)
Tutup luka insisi dengan band aid / plester dg kasa steril
Periksa adanya perdarahan (kalo ada di dep dulu)
Tutup daerah pemasangan dg pembalut (pake kasa steril)
PERAWATAN PASIEN
Buat laporan pd rekam medic (tempat pemasangan kapsul
(digambar) dan kejadian tdk umum yg mungkin trjadi selama
pemasangan, misal pendarahan banyak)
Monitor pasien + 15-20menit (nilai perdarahan +/- atau efek
lain)
Edukasi pasien (petunjuk perawatan luka insisi) jgn di
garuk, misal bengkak / perdarahan / ada abses / ujung kapsul
ekspulsi (keluar) disuruh balik lagi ke dokternya.
B. Pencabutan Implan
No ASPEK KETRAMPILAN KLINIS
1 PERSIAPAN PENCABUTAN
PASIEN :
Informed consent
Menyuruh pasien mencuci lengan dengan air
Tutup tempat tidur pasien dengan kain bersih
Persilahkan pasien berbaring
Tentukan tempat pencabutan
PETUGAS
Cuci tangan
Basmallah
Memakai handscoon
Persiapan alat : scalpel, klem mosquito, dan pean lurus
2 TINDAKAN SEBELUM PENCABUTAN
Aseptic antiseptic
Pasang doek lubang
Raba kembali seluruh kapsul untuk menentukan lokasi
Anestesi hanya pada daerah pencabutan
3 TINDAKAN PENCABUTAN KAPSUL
Tentukan lokasi insisi (5 mm dari ujung bawah semua kapsul)
Desinfeksi dengan povidin iodin
Pasang doek lubang
Suntik anestesi lidocain
Buat insisi melintang 4 mm dengan scapel
Dorong ujung kapsul ke arah insisi dengan jari tangan sampai
ujung kapsul tampak pada luka insisi
Masukkan klem lungkung melalui luka insisi.
Buka dan tutup jepitan klem untuk menyingkirkan kapsul dari
jaringan parut
Ulangi sampai semua kapsul terbebas dari jaringan parut
Dorong ujung kapsul sampai sedekat mungkin dg ujung kulit,
sambil menekan (fiksasi) kapsul dg jari telunjuk & jari tengah.
Masukkan lagi klem lengkung, jepit kapsul di dekat ujungnya,
tarik keluar melalui luka insisi
Pilih kapsul berikutnya yg tampak paling mudah dicabut.
Gunakan teknik yang sama untuk mencabut kapsul berikutnya

Pastikan kapsul sudah dicabut sesuai dg yg di pasang


3 TINDAKAN SETELAH PENCABUTAN IMPLAN
Temukan tepi kedua insisi
Tutup luka insisi dengan band aid atau plester
Periksa adanya perdarahan
Tutup daerah pencabutan dengan kassa steril
Dapat juga langsung dilakukan pemasangan kembali, jika
pasien menginginkan
PERAWATAN PASIEN
Buat laporan rekam medis
Monitor pasien 15-20 menit (nilai perdarahan atau efek lain)
Edukasi pasien (petunjuk perawatan luka insisi)
II. IUD
Dasar Teori :
PROFIL
Sangat efektif, reversibel, dan berjangka panjang (10 tahun: CuT-380A)
Haid lebih lama dan lebih banyak
Pemasangan dan pencabutan butuh pelatihan
Dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduksi
Tidak boleh dipakai pada perempuan yang terpapar infeksi menular seksual (IMS)

JENIS
1. AKDR NON-HORMONAL
a. Menuurut bentuknya :
Bentuk terbuka (open device)
Misalnya : lippesLoop, CUT, Cu-7, marguiles, spring coil, multiload,
nova-T
Bentuk tertutup(closed device)
Misalnya : ota-ring, atigon, dan graten berg ring

b. Menurut tambahan atau metal :


Medicated IUD
Misalnya : Cu-T 200, Cu-T 220, Cu-T 300, Cu-T 380 A, Cu-T, Nova-T,
ML-CU 375 (angka yang tertera di belakang IUD menunjukkan luasnya
kawat halus tembaga yang ditambahkan, misalnya Cu-T 220 berarti
tembaga adalah 220 mm2.
Yang banyak dipakai di Indonesia saat ini Cu-T, Cu 7, multiload, Nova-T

Un Medicated IUD
Misalnya : Lippes Loop, marguiles, Saf-T coil, antigon.

2. Menurut Hanafi (2003), yang mengandung hormonal :


a. Progestasert-T = alza T
Panjang 36mm, lebar 32mm, dengan 2 lembar benang ekor warna hitam
Mengandung 38mg progesterone dan barium sulfat, melepaskan 65mcg
progesterone per hari
Tabung insersinya berbentuk lengkung
Daya kerja 18 bulan
Tehnik insersi : plunging (modified withdrawal)

b. LNG-20
Mengandung 46-60mg levonorgestrel, dengan pelepasan 20mcg perhari
Sedang diteliti di Finlandia
Angka kegagalan/kehamilan sangat rendah : <0,5 per 100 wanita pertahun
Penghentian pemakaian oleh karena persoalan-persoalan perdarahan
ternyata lebih tinggi dibandingkan IUD lainnya, karena 25% mengalami
amenore atau perdarahan haid yang sangat sedikit.

3. Maryani (2002), jenis alat kontrasepsi dalam rahim yang sering dipakai di Indonesia
adalah :
a. Copper-T
Berbentuk huruf T
Terbuat dari polyethelen
Dibagian vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus yang mempunyai
efek anti fertilisasi (anti pembuahan) yang cukup baik

b. Copper-7
Berbentuk angka 7 dengan maksud untuk memudahkan pemasangan
Ukuran diameter batang vertikalnya 32mm dan ditambahkan gulungan
kawat tembaga yang luasnya 200mm2, fungsinya sama seperti pada jenis
copper-T

c. Multi Load
Terbuat dari plastic (polyethelene) dengan 2 tangkai kiri dan kanan
berbentuk sayap fleksibel
Panjangnya 3,6cm, batangnya diberi gulungan kawat tembaga dengan
luaspermukaan 250mm2 atau 375mm2 untuk menambah efektifitas
Ada 3 ukuran : small, medium, dan mini

d. Lippes Loop
Terbuat dari bahan polyethelene, bentuknya spiral / huruf S bersambung,
untuk memudahkan control, dipasang benang pada ekornya.
Terdiri dari 4 jenis yang berbeda menurut ukuran panjang bagian atasnya.
Tipe A berukuran 25mm (benang biru), tipe B 27,5 mm (benang hitam),
tipe C berukuran 30mm (benang kuning) dan tipe D 30 mm (tebal, benang
putih)
Angka kegagalan rendah
Keuntungannya bila terjadi perforasi jarang menyebabkan lukaatau
penyumbatan khusus sebab terbuat dari bahan plastic.
Karena banyak ditemukan komplikasi maka jenis ini tidak diproduksi lagi

CARA KERJA
Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba fallopi
Mempengaruhi fertilitas sebelum ovum mencapai kavum uteri
AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun AKDR
membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi wanita dan mengurangi
kemampuan sperma untuk fertilisasi
Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus

KEUNTUNGAN
Sebagai kontrasepsi, efektivitasnya tinggi
Sangat efektif 0,6-0,8 kehamilan/100 perempuan dalam 1 tahun pertama ( 1
kegagalan dalam 125-170 kehamilan)
AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan
Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari Cu-T 380A dan tidak perlu diganti)
Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat
Tidak mempengaruhi hubungan seksual
Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut hamil
Tidak ada efek samping hormonal dengan Cu AKDR (CuT-380A)
Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI
Daoat dipasang seger setelah melahirkan atau sesudah abortus (apabila tidak terjadi
infeksi)
Dapat digunakan saat menopause (1tahun atau lebih setelah haid terakhir
Tidak ada interaksi dengan obat-obatan

KERUGIAN
Efek samping yang umum terjadi :
Perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama dan akan berkurang
setelah 3 bulan)
Haid lebih lama dan banyak
Perdarahan (spotting) antarmenstruasi
Saat haid lebih sakit
Komplikasi lain :
Merasa sakit dan kejang selama 3-5 hari setelah pemasangan
Perdarahan berat pada waktu haid/diantaranya yang dapat menimbulkan
anemia
Perforasi dinding uterus (sangat jarang apabila pemasangannya benar)
Tidak mencegah IMS ternasuk HIV/AIDS
Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS / perempuan yang sering berganti
pasangan
Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS memakai AKDR.
PRP dapat memicu infertilitas
Prosedur medis , termasuk pemeriksaan pelvic diperlukan dalam pemasangan AKDR
Seringkali perempuan takut selama pemasangan
Sedikit nyeri dan perdarhan (spotting) terjadi segera setelah pemasangan AKDR.
Biasanya menghilang dalam 1-2 hari
AKDR harus dilepas oleh tenaga kesehatan terlatih
Mungkin AKDR keluar dari uterus tanpa diketahui (sering terjadi apabila AKDR
dipasang segera setelah melahirkan)
Tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik karena fungis AKDR untuk mencegah
kehamilan normal
Perempuan harus memeriksa posisi benang AKDR dari waktu ke waktu. Untuk
melakukan ini perempuan harus memasukkan jarinya kedalam vagina, sebagian
perempuan tidak mau melakukan ini.

SYARAT PEMAKAIAN
YANG DAPAT MENGGUNAKAN
Perempuan usia reproduktif
Perempuan pada keadaan nulipara
Perempuan yang menginginkan, menggunakan kontrasepsi jangka panjang
Perempuan menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi
Perempuan setelah melahirkan dan tidak menyusui bayinya
Perempuan yang mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi
Perempuan yang rendah risiko dengan IMS
Perempuan yang tidak menghendaki metode hormonal
Perempuan yang tidak menyukai untuk mengingat-ingat minum pil setiap hari
Perempuan yang tidak menghendaki kehamilan setelah 1-5 hari senggama

AKDR dapat digunakan pada perempuan dalam segala kemungkinan keadaan


misalnya :
Perempuan perokok
Perempuan pasca keguguran atau kegagalan kehamilan apabila tidak terlihat
adanya infeksi
Perempuan yang sedang memakai antibiotika/antikejang
Perempuan yang gemuk ataupu yang kurus
Perempuan yang sedang menyusui

Begitu juga Perempuan dalam keadaan seperti dibawah ini dapat menggunakan
AKDR :
Penderita tumor jinak payudara
Penderita kanker payudara
Pusing-pusing, sakit kepala
Tekanan darah tinggi
Varises di tungkai atau di vulva
Penderita penyakit jantung (termasuk penyakit jantung katup dapat diberi
antibiotic sebelum pemasangan AKDR)
Pernah menderita stroke
Penderita DM
Penderita penyakit hati / empedu
Malaria
Skistosomiasis (tanpa anemia)
Penyakit tiroid
Epilepsy
Nonpelvic TBC
Setelah kehamilan ektopik
Setelah pembedahan pelvic

YANG TIDAK DIPERKENANKAN MENGGUNAKAN AKDR


Perempuan yang sedang hamil (diketahui hamil/kemungkinan hamil)
Perempuan dengan perdarahan vagina yang tidak diketahui (sampai dapat
dievaluasi)
Perempuan yang sedang mederita infeksi alat genital (vaginitis, servisitis)
Perempuan yang 3 bulan terakhir sedang menngalami / sering menderita PRP /
abortus septic
Perempuan dengan kelaian bawaan uterus yang abnormal/ tumor jinak rahim yang
dapat mempengaruhi kavum uteri
Perempuan dengan penyakit trofoblas yang ganas
Perempuan yang diketuhui menderita TBC pelvic
Perempuan dengan kanker alat genital
Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm

WAKTU PENGGUNAAN
Setiap waktu dalam siklus haid, yang dipastikan tidak hamil
Hari 1-7 siklus haid
Segera setelah melahirkan, selama 48 jam pertama atau 4 minggu pasca persalinan
; setelah 6 bulan apabila menggunakan metode MAL. Angka ekspulsi tinggi
pada pemasangan segera atau 48 jam pascapersalinan.
Setelah menderita abortus (segera/dalam waktu 7 hari) apabila tidak ada gejala
infeksi
Selama 1-5 hari setelah senggama yang tidak dilindungi
PETUNJUK BAGI PASIEN
kembali memeriksakan diri setelah 4-6 minggu pemasangan AKDR
selama bulan pertama pemasangan, periksalah tali secara rutinterutama setelah
haid
setelah bulan pertama pemasangan, hanya perlu memeriksa keberadaan benang
setelah haid apabila mengalami :
kram/kejang diperut bagian bawah
perdarahan (spotting) diantara haid/setelah senggama
nyeri setelah senggama/apabila pasangan mengalami tidak nyaman selama
melakukan hubungan seksual
cooper T -380A perlu dilepas setelah 10 tahun pemasangan, tetapi dapat dilakukan
lebih awal apabila diinginkan.
Kembali ke klinik apabila :
Tidak dapat meraba tali AKDR
Merasakan bagian keras dari AKDR
AKDR terlepas
Siklus terganggu/meleset
Terjadi pengeluaran cairan dari vagina yang mencurigakan
Adanya infeksi

A. Pemasangan IUD/AKDR (copper T 380A)


No ASPEK KETRAMPILAN KLINIS
1 KONSELING PRA-PEMASANGAN
2 PERSIAPAN PEMASANGAN
PASIEN :
Inform consent
Menyampaikan prosedur pemasangan pada pasien
Mempersilahkan pasien mencuci daerah genital dan BAK
Mempersilahkan membuka celana dan memposisikan pasien
pada posisi litotomi
PETUGAS
Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan temasuk menyalakan
lampu sorot/ lampu tindakan
Bismillah
Memakai sarung tangan steril
3 PEMERIKSAAN PANGGUL (BIASANYA DI SCENARIO
SUDAH DISEBUTKAN NORMAL)
Pastikan pasien tidak hamil dan tidak menderita PMS
Pemeriksaan genitalia eksterna (periksa adanya ulkus,
pembengkakan kelenjar getah bening, kelenjar bartolini dan
kelenjar skene
Lakukan pemeriksaan dalam vagina, nilailah bentuk, possisi
uterus serta adakah kelainan pada organ genitalia (tumor,
infeksi)
Pemeriksaan inspikulo (untuk memeriksa adanya cairan
vagina, servisitis dan pemeriksaan mikroskopis bila
diperlukan)
Lakukan pengukuran besar uterus dengan sondase
Lepas sarung tangan
4 MENYIAPKAN IUD tanpa pake handscoen
Buka kertas penutup di bagian ujung yang berlawanan dari
tempat AKDR sampai sepanjang setangah jarak dengan leher
biru
Melipat kedua bagian kertas penutup yang sudah terbuka ke
setiap sisinya
Masukka lengan AKDR Copper T 380A di dalam kemasan
sterilnya
Menyesuaikan IUD dengan panjang uterus (yang sudah diukur
dg sondase tadi normalnya 7-8cm)
Pakai kembali sarung tangan steril
5 PEMASANGAN AKDR COPPER-T
Pasang speculum untuk menampilkan serviks
Aseptic-antiseptic vagina dan serviks
Jepit serviks dengan tenakulum pada arah jam 12 dan tarik ke
atas
Masukkan tabung inserter yang sudah berisi AKDR ke dalam
kanalis servikalis
Pertahankan posisi leher biru dala arah horizontal
Dorong tabung inserter sampai leher biru menyentuh serviks
sesuai arah dan posisi kavum uteri (terasa ada tahanan dari
fundus uteri)
Pegang serta tahan tenakulum dan pendorong dengan satu
tangan
Tarik tabung inserter sampai pangkal pendorong dengan
tangan lain
Keluarkan pendorong dengan tetap memegang dan menahan
tabung inserter
Dorong kembali tabung inserter dengan pelan dan hati2
sampai terasa ada tahanan fundus
Keluarkan sebagian tabung inserter dari kanalis servikalis
Potong benang dengan gunting mayo sepanjang 3-4cm
Lepas tenakulum
Evakuasi perdarahan
Lepas spekulum
6 Dekontaminasi dan pencegahan infeksi pasca tindakan
7 Beri antibiotic dan pencegah rasa nyeri (asam mefenamat)
8 KONSELING DAN INSTRUKSI PASCA INSERSI
Buat laporan tindakan dalam rekam medic
Edukasi pasien tentang
Cara pemeriksaan mandiri benang AKDR
Kembali memeriksakan diri setelah 4-6minggu
pemasangan AKDR
Bulan pertama periksa benang setelah haid
Bulan selanjutnya, periksa benang jika :
o Kram/kejang di perut bagian bawah
o Perdarahan (spotting) diantara haid / senggama
o Nyeri setelah senggama / apabila pasangan
mengalami tidak nyaman selama melakukan
hubungan seksual
Tindakan bila didapatkankan efek samping
Kembali ke klinik apabila :
o Tidak dapat meraba AKDR
o Merasakan bagian yg keras dari AKDR
o AKDR terlepas
o Siklus terganggu / meleset
o Terjadi pengeluaran dari vagina yg mencurigakan
o Adanya infeksi
Observasi selama 15 menit
PASIEN DIPULANGKAN

B. Pencabutan AKDR (Copper T 380A)


No ASPEK KETRAMPILAN KLINIS
1 PERSIAPANPASIEN :
Inform consent
Menyampaikan prosedur pencabutan pada pasien
Mempersilahkan pasien mencuci daerah genital dan BAK
Mempersilahkan membuka celana dan memposisikan pasien
pada posisi litotomi
PETUGAS
Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan temasuk menyalakan
lampu sorot/ lampu tindakan
Bismillah
Memakai sarung tangan steril
2 PENCABUTAN AKDR COPPER-T 380A
Menjelaskan prosedur pencabutan pada pasien
Memasukkan speculum untuk melihat serviks dan benang
AKDR (bila benag tidak terlihat rujuk ke SpOG)
Mengusap serviks dan vagina dengan larutan antiseptic
Jepit benang di dekat serviks dengan menggunakan klem lurus
atau lengkung
Tarik benang pelan-pelan
Pasang AKDR yang baru bila pasien menginginkan dan
kondisinya memungkinkan
Lepas speculum

You might also like