Professional Documents
Culture Documents
1. Pengkajian
A. Identitas Pasien
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
pasien mengatakan suhu tubuhnya tinggi dan nyeri perut kanan atas
Gejala awal biasanya sakit kepala, lemah anoreksia, mual muntah, demam, nyeri perut kanan
atas
Riwayat kesehatan masa lalu berkaitan dengan penyakit yang pernah diderita sebelumnya,
kecelakaan yang pernah dialami termasuk keracunan, prosedur operasi dan perawatan rumah
sakit.
Berkaitan erat dengan penyakit keturunan, riwayat penyakit menular khususnya berkaitan
2. Pemeriksaan Fisik
sumbatan jalan nafas, tidak ada gerakan cuping hidung, tidak terpasang O2, tidak ada ronchi,
whezing, stridor.
f. Abdomen :
Perkusi : hypertimpani
Pasien mengatakan kesehatan merupakan hal yang penting, jika ada keluarga yang sakit maka
Makan : Tidak nafsu makan, porsi makan tidak habis, habis 3 sendok disebabkan Mual muntah
c) Pola eliminasi
Pasien tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya karena pasien lemah terkulai di atas
tempat tidur, lelah ,malaise dan membutuhkan bantuan orang lain untuk memenuhi kebutuhan
dasarnya,
Pasien tidak bisa istirahat total seperti biasanya karena ada nyeri pada abdomen, mialgia,
Pasien sudah mengerti tentang keadaanya dan merasa harus segera berobat
Pasien dapat berhubungan dengan orang lain secara baik tetapi akibat kondisinya pasien malas
wanita).
Pasien ingin cepat sembuh dan tidak ingin mengalami penyakit seperti ini lagi
Pasien apabila merasakan tidak nyaman selalu memegangi perutnya dan meringis kesakitan
Pasien beragama islam dan yakin akan cepat sembuh menganggap ini merupakan cobaan dari
Allah SWT.
3. Pemeriksaan Penunjang
Awalnya meningkat.Dapat meningkat 1-2 minggu sebelum ikterik kemudian tampak menurun.
SGOT/SGPT merupakan enzim enzim intra seluler yang terutama berada dijantung, hati dan
jaringan skelet, terlepas dari jaringan yang rusak, meningkat pada kerusakan sel hati
SDM menurun sehubungan dengan penurunan hidup SDM (gangguan enzim hati) atau
mengakibatkan perdarahan.
3. Leukopenia
5. Alkali phosfatase
6. Feses
7. Albumin Serum
Menurn, hal ini disebabkan karena sebagian besar protein serum disintesis oleh hati dan karena
8. Gula Darah
9. Anti HAVIgM
Kemungkinan memanjang (disfungsi hati), akibat kerusakan sel hati atau berkurang. Meningkat
Diatas 2,5 mg/100 ml (bila diatas 200 mg/ml, prognosis buruk, mungkin berhubungan dengan
BPS dibersihkan dari darah, disimpan dan dikonyugasi dan diekskresi. Adanya gangguan dalam
16. Urinalisa
Analisa Data
Do :
S : Skala : 6-8
T: Menetap
Do2: pasien mengatakan mual tidak nafsu makan Anoreksia Nutrisi kurang dari
A : BB turun
B : Hb < 12
C : Konjungtiva anemis
Do : Tonus Otot 4 4
4 4
bantuan
- Pasien nampak terkulai lemas di atas
tempat tidur
Ds4: pasien mengatakan bahwa tubuhnya gatal - Gatal sekunder dengan Resiko tinggi terhadap
Mata Cowong
Konjungtiva Anemis
4. Diagnosa Keperawatan
4. Resiko Tinggi terhadap kerusakan integritas kulit berhubungan dengan Gatal sekunder
5. Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual muntah.
6. Hipetermi berhubungan dengan infasi agen dalam sirkulasi darah sekunder terhadap
inflamasi hepar
5. Intervensi Keperawatan
Tujuan : Setelah dilakukan proses keperawatan selama 4 x 24 diharapkan pasien nyeri hilang,
dengan
KH :
36,5- 37,50.C ).
Intervensi Rasional
menentukan metode yang dapat digunakan sangat tidak nyaman, oleh karena terdapat
mengalami nyeri.
b) Tunjukkan berapa lama nyeri akan berakhir, sesungguhnya akan dirasakan (cenderung
yang tak mengandung efek hepatotoksi dengan teknik untuk mengurangi nyeri.
Tujuan : Setelah dilakukan selama 5 x 24 jam diharapkan nutrisi klien terpenuhi, dengan
- BB naik
INTERVENSI RASIONAL
Mandiri
dan tawarkan makan pagi paling besar selama siang hari, membuat masukan makanan
2. Berikan perawatan mulut sebelum makan 2. Menghilangkan rasa tak enak dapat
3. Anjurkan makan pada posisi duduk tegak 3. Menurunkan rasa penuh pada abdomen dan
karbonat dan permen berat sepanjang hari lebih mudah dicerna / toleran bila makanan lain
ini
Kolaborasi
pasien, dengan masukan lemak dan protein lemak bervariasi tergantung pada produksi dan
regenerasi hati
KH :
- Tonus otot 5 5
INTERVENSI RASIONAL
Mandiri
lingkungan tenang; batasi pengunjung sesuai Menyediakan energi yang digunakan untuk
hati
jaringan
melakukan latihan rentang gerak sendi pasif / kemampuan. Ini dapat terjadi karena
periode istirahat.
membaca
Kolaborasi
sesuai indikasi (contoh lavase, katarsis, toksik dapat membatasi derajat kerusakan
Tujuan : Setelah dilakukan proses keperawatan selama 2 x 24 jam diharapkan gatal pada pasien
hilang.
KH :
Intervensi Rasional
- Air hangat
kepala
- Lingkungan tenang
3. Pertahankan linen dan pakaian kering 3. Pakaian basah dari berkeringat adalah
sumber ketidaknyamanan
4. Dorong kunjungan dari keluarga dan teman 4. Isolasi dapat menyebabkan kebosanan
meningkatkan ketidaknyamanan.
- Berikan mandi pancuran dingin permukaan kulit. Soda kue dan sagu
- Gunakan soda kue atau tepung sagu pada air membantu menetralkan asam pada
Tujuan : Setelah dilakukan selama 2 x 24 jam diharapkan volume cairan pasien terpenuhi,
dengan
KH :
36,5- 37,50.C ).
INTERVENSI RASIONAL
Mandiri
/ melena, ekimosis, perdarahan terus menerus koagulasi memanjang bila absorbsi vitamin
hati
Kolaborasi
+
6. Awasi nilai laboratorium, contoh Hb/Ht, Na6. Menunjukkan hidrasi dan mengidentifikasi
albumin, dan waktu pembekuan retensi natrium / kadar protein yang dapat
perdarahan
elektrolit elektrolit
Dx 6 : Hipetermi berhubungan dengan infasi agen dalam sirkulasi darah sekunder terhadap
inflamasi hepar
Tujuan: selelah dilakukan tindakan selama 3x24 suhu tubuh Pasien kembali normal, dengan
KH:
4. Anjurkan klien untuk memakai pakaian yang akan mengurangi kenyamanan klien,
PENUTUP
A. Kesimpulan
a) Definisi
Hepatitis adalah suatu proses peradangan difusi pada jaringan yang dapat
disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan serta bahan-bahan
b) Etiologi
Hepatitis A : masa inkubasi 14-49 hari, cara penularan melalui fekal oral
Hepatitis E :masa inkubasi 14-63 hari, cara penularan melalui fekal oral
4.2. Saran