You are on page 1of 1

Kita sering memberi perintah pada Allah. Coba apa perintahnya?

Yaitu perintah TUNGGU!

Ketika adzan berkumandang, Hayya alash shalah, kita menjawab dengan :


Tunggu ya, saya lagi meeting...!
Tunggu ya, saya lagi kerja...!
Tunggu ya, saya lagi nunggu klien...!
Tunggu ya, saya lagi masak...!
Tunggu ya, saya lagi nyetir...!
Tunggu ya, saya lagi macet...!

Mungkin kalo adzan shubuh, kita sering menjawab :


Tunggu ya, saya lagi males bangun, lagi ngantuk nih...!
Seandainya Allah buat kita enggak bangun-bangun lagi gimana? Selesai dah.

Padahal Rasulullah Saw sudah menjanjikan sama kita :


Barang siapa shalat isya berjamaah, ia bagaikan shalat (malam) setengah malam, dan barang siapa
shalat shubuh berjamaah, ia bagaikan shalat (malam) semalam penuh. (HR.Muslim, Abu Dawud,
dan at-Tirmidzi)

Kenapa kita enggak lebih mendahulukan Allah? Padahal, Dia-lah yang sudah memberikan kita
pekerjaan, memberikan kita mobil, memberikan kita kenikmatan tidur, memberikan kita kesehatan,
yang subhanallah, kita bisa begini dan begitu.

Pak, boleh izin?


Iya, kenapa?
Sebentar lagi Allah datang, kayaknya kita enggak baik kalau masih rapat.
Subhanallah, ayo kita sama-sama shalat! cakeepp..!!!

Ada enggak yang begini diantara kita? Insya Allah.

Sesungguhnya tidak ada sesuatu pun yang hilang dari orang yang terkena musibah. Mereka justru
beruntung sebab qodar musibah bagi orang beriman berarti Allah menghendaki kebaikan
terhadapnya.

Sebagaimana sabda Rasululloh s.a.w:

Tidak ada musibah yang menimpa pada orang islam kecuali Allah menghapus dosanya sebab
musibah tersebut sampai (musibah karena) tertusuk duri sekalipun.

(HR. Bukhori)

You might also like