Professional Documents
Culture Documents
khas: daun berbentuk segitiga, mempunyai tiga tulang daun yang nyata terlihat
dan bila diremas akan terasa bau yang menyengat, percabangan berhadapan,
bunga majemuk berwarna putih kotor. Penyebaran gulma berada pada daerah ak
maupun vegetatif. Secara generatif, biji gulma yang halus, ringan dan berjumlah
dalam tanah akan membentuk tunas-tunas baru dan muncul kepermukaan tanah
saluran pengairan dan padang penggembalaan (Sukman dan Yakup, 1995). Gulma
semak bunga putih tidak dikehendaki kehadiranya dalam suatu area tertentu
merupakan pakan ternak. Sistem perakaran semak bunga putih bercabang banyak
dan adventif sehingga mampu menyerap unsur N yang terikat kuat dalam tanah.
Permukaan bagian bawah daun yang halus dan bagian atas yang kasar
memungkinkan air tanah diserap dan disimpan di daun serta bagian hijau lainnya
(Rovihandono, 2008).
Menurut Mulik (2007) semak bunga putih sangat berpotensi sebagai pakan
ternak karena kandungan proteinya sangat tinggi (21 36%) setara dengan turi
gamal dan lamtoro. Sementara itu hasil penelitian Esterlina (2009) dan Winanto
(2009) kandungan protein kasar daun semak bunga putih 25.51% (Tabel 1).
Nutrisi Kandungan
Protein kasar (%) 25.51
Energi* (kkal/g) 3.58
Lemak kasar (%) 1.88
Serat kasar (%) 11.17
Abu (%) 15.92
Bahan kering (%) 89.94
Sumber: Esterlina (2009) dan Winanto (2009).
Kelebihan daun semak bunga putih mempunyai beberapa kandungan asam amino
yang tinggi antara lain: alanin, arginin, glisin, leusin dan valin yaitu lebih dari 4 %
(Tabel 2). Asam amino diperlukan tubuh untuk pertumbuhan bagi setiap ternak.
fermentasi dengan Aspergillus niger menunjukan protein yang cukup tinggi yaitu
Nutrisi Kandungan
Protein kasar (%) 28.08
Energi* (kkal/g) 2.679
Lemak kasar (%) 3.49
Serat kasar (%) 9.77
Abu (%) 13.87
Bahan kering (%) 79.17
Sumber : Labaoratorium Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Universitas Sumatera Utara(2009).
*Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Makan Ternak IPB(2009).
menunjukkan bahwa tepung daun semak bunga putih dapat ditambahkan dalam
perubahan-perubahan yang dapat memperbaiki mutu bahan pangan baik nilai gizi
biasanya mempunyai nilai nutrisi yang lebih tinggi dari pada bahan aslinya. Hal
menjadi zat yang lebih sederhana sehingga mudah dicerna (Winarno dan Fradiaz,
1980). Pemecahan bahan pakan dibantu oleh beberapa enzim, antara lain:
al., 1985).
sebagai sumber nitrogen pada proses fermentasi adalah urea. Urea yang
Aspergillus niger
Kirasarn pH optimum antara 5.0 7.0 dan membutuhkan kadar air media antara
hifa (berupa kumpulan benang-benang padat menjadi satu bahan miselium), tidak
glukosidase (Hardjo et al., 1989). Enzim urease akan memecah urea menjadi asam
amino dan CO2 yang selanjutnya digunakan untuk pembentukan asam amino
(Lenhniger, 1991).
Ternak Kelinci
Menurut Susilorini et al., (2007) kelinci dijinakkan sejak 2000 tahun yang
silam dengan tujuan keindahan, penghasil bulu, kulit (fur), wol dan hewan
kedalam kelas mamalia; ordo Lagomorpha; famili Leporidae; sub famili Leporine;
genus Lepus, Orictolagus dan Species Lepus spp., Orictolagus spp. Cuniculus.
Menurut Whendrato dan Madyana (1986), pada saat ini di Indonesia ada
tiga macam kelinci yaitu kelinci lokal, kelinci unggul dan kelinci persilangan
(crossing). Kelinci lokal adalah keturunan kelinci yang masuk ke Indonesia sejak
lama, dibawa oleh orang Eropa dan Belanda sebagai ternak hias atau kesayangan.
Ciri-ciri kelinci lokal adalah: bentuk dan bobotnya kecil, sekitar 1.5 kg, bulu
Zealand. Kelinci lokal walaupun bukan berasal dari Indonesia asli, terjadi akibat
kelinci yang biasa disebut kelinci local. Kelinci crossing merupakan kelinci hasil
silang antara kelinci lokal dengan kelinci unggul atau hasil silang dua jenis strain
unggul.
1. Golongan kecil: dengan bobot 0.9-2 kg seperti Polish, Ducth dan Nederland
dwarf.
3. Golongan berat: dengan bobot 5-8 kg seperti Giant, Chinchila, Flemish giant
kelinci mempunyai tiga tujuan yaitu untuk memperoleh daging, kulit dan
bulunya. Bila tujuan pemeliharaan kelinci untuk dijual guna dimakan dagingnya
maka lamanya mengasuh anak harus diatur. Lamanya mengasuh anak dapat
ditetapkan hingga 8 minggu setelah lahir dan setelah itu induk kelinci dapat
minggu induk kelinci disatukan lagi dengan jantannya kemudian induk tersebut
dapat mencerna serat kasar secara baik. Sistem pencernaan kelinci yang
sederhana dengan caecum dan usus yang besar memungkinkan kelinci untuk
Bahan-bahan itu dicerna oleh bakteri di saluran cerna bagian bawah seperti yang
(Sarwono, 2001). Kemampuan kelinci mencerna serat kasar dan lemak bertambah
yang berbentuk pellet langsung dari anusnya. Feses ini berwarna hijau muda dan
lembek (Blakely et al., 1998). Kegiatan ini selalu dilakukan oleh kelinci muda
umur 3 minggu pada waktu malam menjelang pagi. Hal ini merupakan akibat dari
dan mengeluarkan serat kasar yang telah dicerna lebih lanjut, serta nutrisi yang
Pakan adalah semua bahan makanan yang diberikan dan bermanfaat bagi
ternak. Sedangkan ransum adalah pakan yang terdiri dari satu atau lebih jenis
bahan yang diberikan untuk kebutuhan ternak sehari semalam. Hendaknya pakan
yang diberikan tidak dalam keadaan rusak (busuk atau bercendawan), disukai
Widalestari, 1996). Komposisi pakan berbeda untuk jenis hewan yang satu dengan
yang lain.
tambahan penguat. Konsentrat untuk pakan kelinci dapat berupa pellet (pakan
buatan pabrik), bekatul, bungkil kelapa, bungkil kacang tanah, ampas tahu atau
membutuhkan energi untuk pemeliharaan tubuh (hidup pokok), untuk gerak otot
dan sintesa jaringan-jaringan baru. Bila hewan diberi pakan yang mengandung
protein dan energi melebihi kebutuhan hidup pokoknya, maka hewan tersebut
sedangkan pada hewan dewasa kelebihan zat makanan disimpan dalam bentuk
lemak.
pakan seperti: jagung, sorghum, bekatul, dedak dan menir sangat cocok untuk
kelinci. Protein sangat penting untuk pertumbuhan anak, pembentukan daging dan
perrumbuhan bulu. Banyaknya ransum untuk induk bunting dan induk menyusui
per ekor dewasa per hari adalah: hijauan sekitar 1 2 kg dan konsentrat 6.7%
dari bobot hidupnya. Sedangkan untuk induk kering, induk muda dan anak
alamiahnya kelinci mencari makan dan berkeliaran diwaktu malam. Oleh karena
itu, diwaktu sore hari menjelang malam harus disediakan makanan yang cukup.
Waktu pemberian pakan harus teratur dan tidak diubah-ubah. Pakan sebagian
diberikan pada pagi hari dan sebagian lagi pada sore hari (Subroto, 1994).
Jenis-jenis hijauan yang dapat diberikan untuk pakan kelinci antara lain:
rumput lapangan, daun ubi jalar, daun singkong, daun wortel, daun kangkung,
kubis, daun turi dan daun lamtoro. Limbah pertanian yang dapat diberikan pada
kelinci antara lain: dedak, bungkil kelapa, ampas tahu, ampas tapioka, ubi jalar,
dan ubi kayu. Pelayuan dan pencacahan pada hijauan merupakan perlakuan
terbaik sebelum diberikan pada ternak. Perebusan atau pencampuran dengan air
mineral, vitamin dan air (Tabel 4). Dimana jumlahnya tergantung dari umur,
Menurut Rasyaf (1990), energi merupakan unsur yang penting bagi ternak.
Bila energi kurang, protein akan diubah menjadi energi dan energi mempunyai
Dimana kebutuhan protein berbeda sesuai dengan umur, tipe dan macam ternak
serta produksi ternak tersebut. Singh (1997) mengemukan bahwa, pakan kelinci
perlu diperhatikan pula bahwa kelinci pun suka pada garam dapur. Untuk
Menurut Putra dan Budiana (2007) air mutlak dibutuhkan oleh makhluk
hidup untuk keperluan hidupnya, termasuk kelinci. Kebutuhan air minum seekor
kelinci minimal 0.4 0.6 l/hari. Jumlah ini bertambah 2 3 kali lipat jika induk
sedang bunting atau menyusui anaknya. Pemberian air minum harus memenuhi
Konsumsi Ransum
pengembangan ternak kelinci. Oleh karena itu, berhasilnya ternak kelinci juga
Semua hewan berdarah dingin dan sejumlah besar hewan berdarah panas
hasil penelitian Esterlina (2009) dengan menggunakan tepung semak bunga putih
tanpa fermentasi yang terbaik pada level 21% yaitu 383.66 g/ekor/minggu.
jumlah sisa pakan. Pada umumnya konsumsi ransum kelinci betina akan lebih
besar dari pada kelinci jantan. Hal ini disebabkan kelinci betina akan
membutuhkan nutrisi yang lebih banyak untuk siklus estrus dan kebuntingan
(Poespo, 1986).
badan yang dilakukan dengan cara penimbangan secara berkala dan dinyatakan
sebagai pertumbuhan berat badan dalam satuan waktu tertentu: tiap hari, tiap
minggu atau tiap waktu lainnya. Pertumbuhan mempunyai tahap yang cepat dan
tahap yang lambat. Tahap yang cepat terjadi pada saat sampai pubertas dan tahap
lambat terjadi pada saat dewasa tubuh telah tercapai (Tillman et al., 1989).
Selama pertumbuhan ada dua hal yang terjadi yaitu peningkatan bobot
pada semua hewan, walaupun betina lebih cepat mencapai dewasa namun jantan
1995).
badan harian yang diperoleh dengan berat akhir dikurangi berat awal kemudian
dibagi lama pemeliharaan. Pertambahan bobot badan kelinci pada umumnya dapat
yang meliputi perubahan berat hidup, bentuk, dimensi linear dan komposisi tubuh,
organ serta komponen-komponen kimia, terutama air, lemak, protein dan abu
pada karkas. Faktor jenis kelamin, hormon dan kastrasi serta genotif juga
tinggi akan menghasilkan laju pertumbuhan yang lebih cepat (Soeparno, 1992).
dengan berat daging hidup yang dihasilkan. Pada ternak kelinci jenis New Zealand
White yang dipelihara untuk tujuan produksi daging, imbangan yang dapat dicapai
adalah 3:1. Hal ini tergantung mulai dari saat ternak disapih hingga dipotong pada
umur 4 bulan. Konversi pakan yang terbaik diperoleh ketika ternak mempunyai