You are on page 1of 11

Jean Watson

MAKALAH TEORI MODEL KEPERAWATAN


TEORI KONSEPTUAL CARING JEAN WATSON

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
FELIA NUR FITRIANTI
RIZA UMAMI
NURJANA RACHMAWATI
SYOFWATUN NGULYA
PUTRI PRATIWI
PERONIKA SINURAT
POPPY JUDIKA NABABAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN AKADEMIK 2011/2012
BAB I

PENDAHULUAN

I.1.Latar Belakang

Adanya pergeseran demografi, pergeseran sosial ekonomi, serta meningkat dan


bertambah rumitnya masalah kesehatan akan berdampak pada tuntutan dan kebutuhan
masyarakat akan pelayanan kesehatan termasuk pelayanan keperawatan. Masyarakat lebih
sadar akan hak dan kewajiban untuk menuntut tersedianya pelayanan kesehatan dan
keperawatan dengan mutu yang secara profesional dapat dipertanggungjawabkan.
Menghadapi globalisasi ini tiada upaya lain yang perlu dilakukan keculai mengadakan
penyesuaian dan perbaikan terhadap mutu layanan keperawatan. Peningkatan mutu pelayanan
keperawatan didukung oleh pengembangan teori-teori keperawatan, salah satunya adalah
teori Caring menurut Jean Watson. Caring adalah sentral untuk praktek keperawatan karena
caring merupakan suatu cara pendekatan yang dinamis, dimana perawat bekerja untuk lebih
meningkatkan kepeduliannya kepada klien. Kunci dari kualitas pelayanan asuhan
keperawatan adalah perhatian, empati dan kepedulian perawat. Hal ini sangat sesuai dengan
tuntutan masyarakat pada saat ini yaitu mengharapkan pelayanan keperawatan yang
berkualitas . Banyak faktor yang mempengaruhi factor caring, seperti umur, gender,
lingkungan kerja dan kualifikasi perawat. melihat banyak faktor yang mempengaruhi perawat
dalam pemberian asuhan keperawatan yang didasari prinsip caring,
Makalah ini akan menguraikan bagaimana seorang Jean Watson menciptakan sebuah
teori dan filosofi yang terkandung dalam teorinya .Selain itu bagaimana pandangan Jean
Watson mengenai paradigma keperawatan dan berbagai hal mengenai teori caring itu sendiri
.Tentunya dengan adanya teori ini ,dapat menjadi salah satu landasan bagi perawat dalam
melaksanakan tanggung jawabnya .

I.2.Rumusan masalah
1. Bagaimana biografi Jean Watson ?
2. Bagaimana Konsep Caring yang dicetuskan Jean Watson dalam keperawatan ?
3. Seperti apa paradigma keperawatan dalam pandangan Jean Watson serta pengaplikasian
konsep caring dalam proses keperawatan?
4. Bagaimana stuktur bagan pola pikir dari teori caring ?

I.3.Tujuan penulisan

1. Diharapkan mahasiswa dapat mengetahui profil dan teori serta hal-hal menyangkut teori
yang dicetuskan Jean Watson.
2. Mahasiswa memiliki bekal pengetahuan mengenai teori konseptual keperawatan untuk
diterapkan dalam dunia keperawatan kelak.

BAB II
PEMBAHASAN

II.1. Biografi dan Profile Jean Watson

Margareth Jean Harman Watson lahir 21 Juli 1940 di Virginia Barat bagian selatan
dan besar di sebuah kota kecil Welch di pegunungan Appalachian. Watson memasuki sekolah
menengah atas di Virginia barat dan kemudian sekolah keperawatan Lewis gale. Dalam
www.nursing.ucdenver.edu/caring (terjemahan) dikemukakan bahwa Dr.Jean Watson
menjadi Profesor Keperawatan dan menjabat sebagai ketua dalam Ilmu Keperawatan di
University of Colorado Denver dan Anschutz Kampus Kedokteran Pusat. Dia adalah pendiri
dari Pusat Keparawatan di Colorado dan merupakan anggota dari Akademi Keperawatan
Amerika. Dia sebelumnya menjabat sebagai Dekan Keperawatan di Universitas Ilmu
Kesehatan Pusat dan merupakan mantan presiden Liga Nasional untuk Keperawatan.
Kegiatannya terbaru termasuk Pendiri dan Direktur dari sebuah yayasan baru: Watson Caring
Science Institute.
Dr .Watson telah menerima gelar sarjana dan pascasarjana di bidang keperawatan dan
kejiwaan, keperawatan kesehatan dan memegang gelar PhD dalam bidang psikologi
pendidikan dan konseling. Dia adalah seorang penulis dipublikasikan secara luas dan
penerima beberapa penghargaan dan gelar kehormatan, termasuk Kellogg internasional
Fellowship di Australia, Fulbright Research Award di Swedia. Dia memegang delapan (8)
Gelar Doktor Kehormatan, termasuk 5 Internasional Kehormatan Doktorat (Swedia, Inggris,
Spanyol, Inggris, Kolombia dan Quebec, Kanada).
Dia telah menjadi Guru Besar dan diakui di universitas-universitas di seluruh
Amerika Serikat dan sudah berkeliling dunia beberapa kali. Keperawat klinis dan program
akademik di seluruh dunia menggunakan karya-karyanya yang diterbitkan pada filsafat dan
teori kepedulian manusia serta seni dan ilmu dalam keperawatan peduli.
Filsafat peduli Dr Watson digunakan untuk memandu model transformatif kepedulian
dan penyembuhan praktik bagi perawat dan pasien, dalam pengaturan yang beragam di
seluruh dunia. Dia adalah penerima penghargaan nasional, termasuk Penghargaan Institut
Fetzer Norman Cousins, sebagai pengakuan atas komitmennya untuk mengembangkan,
memelihara dan mencontohkan hubungan-berpusat praktek perawatan.
Di Universitas Colorado, Dr.Watson memegang gelar Distinguished Profesor
Keperawatan; kehormatan tertinggi yang diberikan fakultas untuk karya ilmiah. Pada tahun
1999 ia menjabat sebagai Ketua Murchinson-Scoville di Science Peduli, kursi pertama yang
diberikan pada bangsa di bidang Caring science, berbasis di University of Colorado Denver
& Health Sciences Center.
Sebagai penulis atau rekan penulis telah membuat lebih dari 14 buku tentang
merawat. Buku terbarunya mengenai pengukuran empiris dari kepedulian, untuk filsafat
modern baru tentang kepedulian dan penyembuhan. Buku-bukunya banyak menerima
penghargaan tahunan AJN. Dimana dalam isi bukunya ia berusaha untuk menjembatani
paradigma serta mengarah ke model transformatif untuk abad ke-21.

II.2. Teori Konseptual Caring Jean Watson

Watson(1988) dan George (1990) dalam Sartika (2011) mendefenisikan caring


lebih dari sebuah exisestensial philosophy, ia memandang sebagai dasar spiritual, baginya
caring adalah ideal moral dari keperawatan. Manusia akan eksistensi bila dimensi spritualnya
meningkat ditunjukkan dengan penerimaan diri, tingkat kesadaran diri yang tinggi, kekuatan
dari dalam diri, intuitif. Caring sebagai esensi dari keperawatan berarti juga pertanggung
jawaban hubungan antara perawat-klien, dimana perawat membantu memperoleh
pengetahuan dan meningkatkan kesehatan.
Theory of Human Caring (Watson), mempertegas jenis hubungan dan transaksi
yang diperlukan antara pemberi dan penerima asuhan untuk meningkatkan dan melindungi
pasien sebagai manusia yang mempengaruhi kesanggupan pasien untuk sembuh. Watson
mengemukakan bahwa caring merupakan inti dari keperawatan. Dalam hal ini caring
merupakan perwujudan dari semua faktor yang digunakan perawat dalam memberikan
pelayanan kesehatan pada klien. Kemudian caring juga menekankan harga diri individu,
artinya dalam melakukan praktik keperawatan, perawat senantiasa selalu menghargai klien
dengan menerima kelebihan maupun kekurangan klien. Watson juga mengemukakan bahwa
respon setiap individu terhadap suatu masalah kesehatan unik, artinya dalam praktik
keperawatan, seorang perawat harus mampu memahami setiap respon yang berbeda dari klien
terhadap penderitaan yang dialaminya dan memberikan pelayanan kesehatan yang tepat
dalam setiap respon yang berbeda baik yang sedang maupun akan terjadi. Selain itu, caring
hanya dapat ditunjukkan dalam hubungan interpersonal yaitu hubungan yang terjadi antara
perawat dengan klien, dimana perawat menunjukkan caring melalui perhatian, intervensi
untuk mempertahankan kesehatan klien dan energi positif yang diberikan pada klien. Watson
juga berpendapat bahwa caring meliputi komitmen untuk memberikan pelayanan
keperawatan yang didasarkan pada ilmu pengetahuan. Dalam praktiknya, perawat di tantang
untuk tidak ragu dalam menggunakan pengetahuan yang dimilikinya dalam praktik
keperawatan.
Yudha dan Subekti (2009;79-81) mengemukakan bahwa Jean Watson memulai karya
mengenai metafisik dang transpersonalnya mengenai caring pada manusia pada tahun 1970-
an dan menerbitkan buku pertamanya Nursing The Philosophy and science of caring pada
tahun 1979. Ia terus mengembangkan teori-teorinya, yang mencerminkan paradigma ilmu
pengetahuan tentang manusia yang baru dan telah memperbaiki teorinya tersebut pada
publikasi berikutnya (Watson 1985, 1988, 1990). Watson berkeyakinan bahwa keperawatan
jauh dari sekedar pendekatan ekstensial-fenomenologis untuk memadukan konsep-konsep
kejiwaan dan transendensi. Jiwa adalah esensi dari seseorang yang mengandung geits (roh
atau kesan diri yang tinggi), yang memiliki kesadaran diri, tingkat kesadaran tinggi, suatu
kekuatan internal, dan kekuatan yangdapat memperbesat kapasitas manusia dan
memungkinkan seseorang untuk melebihi dari lazimnya (1982:224). Transendensi mengacu
pada kapasitas untuk eksis bersama dengan masa lalu, saat ini, dan masa depan semua
sekaligus dalam saat ini dan sekarang.
Transpersonal human caring dipandang baik sebagai ideal moral keperawatan maupun
sebagai proses caring. Ideal moral mengandung interaksi transpersonal dan intersubjektif
dengan orang-orang. Proses caring terdiri atas komitmen untuk melindungi, meningkatkan,
dan memulihkan humanitas dengan mengembalikan martabat, keselarasanbatin, dan
memfasilitasi kesembuhan. Perawat membantu orang lain untuk mendapatkan pengetahuan
diri, pengendalian diri, dan kesiapan untuk penyembuhan diri, yang memungkinkan mereka
untuk meraih kembali rasa keselarasan batin mereka.
Dasar teori Watson (1989) adalah nilai dan penghormatannya yang sangat mendalam
terhadap keajaiban dan misteri kehidupan, suatu pengakuan terhadap dimensi spiritual
kehidupan dan keyakinan terhadap kekuatan internal proses keperawatan dan penyembuhan.
System nilai ini dipadukan dengan 10 faktor caratif (1979) yang mencakup altruisme
manusia, kepekaan terhadap diri dan orang lain, dan mencintai dan percaya akan hidup dan
kekuatan batin orang lain dan diri kita sendiri.
Watson mengidentifikasi banyak asumsi dan beberapa prinsip holografis keperawatan
transpersonal. Ia berkeyakinan bahwa jika seseorang memiliki tubuh yang tidak dibatasi oleh
ruang da waktu. Sebagian dari asumsi Watson (1985:32-33) yang mendasari nilai-nilai
asuhan manusia dalam keperawatan adalah:
Kasih sayang dan cinta adalah kekuatan kosmik yang paling universal daan misterius dan
tersusun atas energy psikis universal dan primal.
Untuk dapat bertahan hidup, seseorang harus menjadi lebih menyanyangi dan mencintai
untuk memelihara humanitas mereka.
Menyayangi dan mencintai diri-sendiri adalah hal penting sebalum seseorang dapat
menghargai dan merawat orang lain dengan welas asib dan bermartabat.
Kasih saying adalah esensi dari keperawatan dan merupakan focus paling utama dan penyatu
untuk praktik keperawatan.
Peran merawat mengalami penurunan dalam system layanan kesehatan dan terancam oleh
meningkatnya teknologi medis dan birokrasi-manajerial institusi.
Konstribusi social, moral, dan ilmiah keperawatan terhadap manusia dan masyarakat terletak
pada komitmennya terhadap manusia dan masyarakat terhadap ideal perawatan manusia
dalam teori, praktik, dan penalitian.

II.3 Filosofi dari Teori Caring Jean Watson

Dalam Kapuk Online (2011) Jean Watson mengemukakan bahwa filosofi yang pada
akhirnya terkenal dengan sebutan J.W, berupaya untuk mendefinisikan hasil dari aktifitas
keperawatan yang berhubungan dengan aspek humanistik dari kehidupan. Watson, (1979).
Tindakan Keperawatan yang mengacu langsung pada pemahaman hubungan antara sehat,
sakit dan perilaku manusia. Keperawatan memperhatikan peningkatan dan mengembalikan
kesehatan, serta pencegahan terjadinya penyakit.

A.Asumsi Dasar Science of Caring

Dalam jurnal Aplikasi Model Konseptual Caring Dari Jean Watson Dalam Asuhan
Keperawatan oleh Abi dan Burhannudin (2008) dikemukakan bahwa Watson
mengidentifikasi banyak asumsi dan beberapa prinsip dasar dari transpersonal caring. Watson
meyakini bahwa jiwa seseorang tidak dapat dibatasi oleh ruang dan waktu. Watson
menyatakan tujuh asumsi tentang science of caring. Asumsi dasar tersebut yaitu:
Caring dapat didemonstrasikan dan dipraktekkan dengan efektif hanya secara interpersonal
Caring terdiri dari carative factors yang menghasilkan kepuasan terhadap kebutuhan
manusia tertentu
Efektif caring meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan individu dan keluarga
Respon caring menerima seseorang tidak hanya sebagai dia saat ini, tetapi juga menerima
akan jadi apa dia kemudian
Lingkungan caring adalah sesuatu yang menawarkan perkembangan dari potensi yang ada,
dan di saat yang sama membiarkan sesorang untuk memilih tindakan yang terbaik bagi
dirinya saat itu
Caring lebih healthogenic daripada curing.
Praktek caring merupakan sentral bagi keperawatan

George(1995:294) mengemukakan bahwa Watson melihat kepedulian keperawatan sebagai


atribut paling berharga yang ditawarkan kepada umat manusia, tak adanya kepedulian, akan
kurang diterimanya penekanan dibanding aspek-aspek lain dari praktek keperawatan.
Watson dalam George (1995) menyatakan ;
Peran perawatan manusia (dalam keperawatan) terancam oleh teknologi medis meningkat,
birokrasi-manajerial kendala institusional dalam sebuah masyarakat. Pada saat yang sama
telah terjadi proliferasi pengobatan dan teknik pengobatan dan penyembuhan yang sering
tanpa memperhatikan biaya

B.Faktor Carative dalam Caring

Dalam jurnal Aplikasi Model Konseptual Caring Dari Jean Watson Dalam Asuhan
Keperawatan oleh Abi dan Burhannudin (2008) mengemukakan bahwa Original carative
factors kemudian dikembangkan oleh Watson menjadi clinical caritas processes yang
menawarkan pandangan yang lebih terbuka (Watson, 2004), yaitu:
Menerapkan perilaku yang penuh kasih sayang dan kebaikan dan ketenangan dalam konteks
kesadaran terhadap caring.
Hadir dengan sepenuhnya, dan mewujudkan dan mempertahankan system keperacayaan
yang dalam dan dunia kehidupan subjektif dari dirinya dan orang dirawat.
Memberikan perhatian terhadap praktekpraktek spiritual dan transpersonal diri orang lain,
melebihi ego dirinya.
Mengembangkan dan mempertahakan suatu hubungan caring yang sebenarnya, yang saling
bantu dan saling percaya.
Hadir untuk menampung dan mendukung ekspresi perasaan positif dan negative. Aplikasi
Model Konseptual Caring Dari Jean Watson .. ( Abi Muhlisin dan Burhannudin Ichsan)
149 sebagai suatu hubungan dengan semangat yang dalam dari diri sendiri dan orang yang
dirawat.
Menggunakan diri sendiri dan semua cara yang diketahui secara kreatif sebagai bagian dari
proses caring, untuk terlibat dalam penerapan caring-healing yang artistik.
Terlibat dalam pengalaman belajar mengajar yang sebenarnya yang mengakui keutuhan diri
orang lain dan berusaha untuk memahami sudut pandang orang lain.
Menciptakan lingkungan healing pada seluruh tingkatan, baik fisik maupun non fisik,
lingkungan yang kompleks dari energi dan kesadaran, yang memiliki keholistikan,
keindahan, kenyamanan, martabat, dan kedamaian.
Membantu terpenuhinya kebutuhan dasar, dengan kesadaran caring yang penuh,
memberikan human care essentials, yang memunculkan penyesuaian jiwa, raga dan
pikiran, keholistikan, dan kesatuan diri dalam seluruh aspek care; dengan melibatkan jiwa
dan keberadaan secara spiritual.
Menelaah dan menghargai misteri spritual, dan dimensi eksistensial dari kehidupan dan
kematian seseorang, soul care bagi diri sendiri dan orang yang dirawat.

George (1995:297-298) mengemukakan bahwa Jean Watson dalam memahami konsep


keperawatan terkenal dengan Human Caring Theory. Tolak ukur pandangan Watson ini
didasari pada unsur teori kemanusiaan. Jean Watson (1985) membagi kebutuhan dasar
manusia dalam dua peringkat utama, yaitu kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah (lower
order needs) dan kebutuhan yang tingkatnya lebih tinggi (higher order needs).
Pemenuhan kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah tidak selalu membantu upaya
kompleks manusia untuk mencapai aktualisasi diri. Tiap kebutuhan dipandang dalam
konteksnya terhadap kebutuhan lain dan semuanya dianggap penting. Kebutuhan manusia
yang saling berhubungan diantaranya kebutuhan dasar biofisikal, kebutuhan psikofisikal,
kebutuhan psikososial dan kebutuhan intrapersonal dan interpersonal.
Berdasarkan kebutuhan tersebut, Jean Watson memahami bahwa manusia adalah
makhluk yang sempurna yang memiliki berbagai macam ragam perbedaan, sehingga dalam
upaya mencapai kesehatan, manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera baik fisik, mental,
dan spiritual karena sejahtera merupakan keharmonisan antara pikiran, badan dan jiwa
sehingga untuk mencapai keadaan tersebut keperawatan harus berperan dalam meningkatkan
status kesehatan, mencegah terjadinya penyakit, mengobati berbagai penyakit dan
penyembuhan kesehatan.

Berikut tingkatan kebutuhan tersebut :

1.Lower Order Needs ( Biophysical needs) survival needs


The need for food and fluid
The need for elimination
The need for ventilation
2.Lower Order Needs (Psychophysical Needs) functional needs
The need for activity-inactivity
The need for sexuality
3.Higher Order Needs (Psychosocial Needs) integrative needs
The need for achievement
The need for affiliation
4.Higher Order Need (Intrapersonal-interpersonal Need) growth-seeking need
The need for self-actualization

II.5. Paradigma Keperawatan Menurut Watson

Dalam jurnal Aplikasi Model Konseptual Caring Dari Jean Watson Dalam Asuhan
Keperawatan oleh Abi dan Burhannudin (2008) mengemukakan bahwa paradigma
keperawatan menurut watson terdiri dari:
Keperawatan
Keperawatan adalah penerapan art dan human science melalui transaksi transpersonal
caring untuk membantu manusia mencapai keharmonisan pikiran, jiwa dan raga yang
menimbulkan selfknowlegde, self-control, self-care, dan selfhealing.
Klien
Klien adalah individu atau kelompok yang mengalami ketidakharmonisan pikiran,
jiwa dan raga, yang membutuhkan bantuan terhadap pengambilan keputusan tentang kondisi
sehat-
sakitnya untuk meningkatkan harmonisasi, self-control, pilihan dan selfdetermination.
Kesehatan
Kesehatan adalah kesatuan dan keharmonisan didalam pikiran, jiwa dan raga antara
diri dengan orang lain dan antara diri dengan lingkungan.
Lingkungan
Lingkungan adalah dimana interaksi transpersonal caring terjadi antara klien dan
perawat.

II.6.Proses Keperawatan dalam Konsep Caring

jurnal Aplikasi Model Konseptual Caring Dari Jean Watson Dalam Asuhan
Keperawatan oleh Abi dan Burhannudin (2008) mengemukakan bahwa Watson (1979)
menekankan bahwa proses keperawatan memiliki langkah-langkah yang sama dengan proses
riset ilmiah, karena kedua proses tersebut mencoba untuk menyelesaikan masalah dan
menemukan solusi yang terbaik. Lebih lanjut Watson menggambarkan kedua proses tersebut
sebagai berikut (tulisan yang dimiringkan menandakan proses riset yang terdapat dalam
proses keperawatan):

Pengkajian
Meliputi observasi, identifikasi, dan review masalah; menggunakan pengetahuan dari
literature yang dapat diterapkan, melibatkan pengetahuan konseptual untuk pembentukan
dan konseptualisasi kerangka kerja yang digunakan untuk memandang dan mengkaji
masalah dan pengkajian juga meliputi pendefinisian variable yang akan diteliti dalam
memecahkan masalah. Watson (1979) dalam Julia (1995) menjelaskan kebutuhan yang harus
dikaji oleh perawat yaitu:
Lower order needs (biophysical needs) yaitu kebutuhan untuk tetap hidup meliputi kebutuhan
nutrisi, cairan, eliminasi, dan oksigenisasi.
Lower order needs (psychophysical needs) yaitu kebutuhan untuk berfungsi, meliputi
kebutuhan aktifitas, aman, nyaman, seksualitas.
Higher order needs (psychosocial needs), yaitu kebutuhan integritas yang meliputi kebutuhan
akan penghargaan dan beraffiliasi.
Higher order needs (intrapersonalinterpersonal needs), yaitu kebutuhan untuk aktualisasi diri.

Perencanaan:
Perencanaan membantu untuk menentukan bagaimana variable-variabel akan diteliti
atau diukur, meliputi suatu pendekatan konseptual atau design untuk memecahan masalah
yang mengacu pada asuhan keperawatan serta meliputi penentuan data apa yang akan
dikumpulkan dan pada siapa dan bagaimana data akan dikumpulkan

Implementasi:
Merupakan tindakan langsung dan implementasi dari rencana serta meliputi
pengumpulan data.
Evaluasi
Merupakan metoda dan proses untuk menganalisa data, juga untuk meneliti efek dari
intervensi berdasarkan data serta meliputi interpretasi hasil, tingkat dimana suatu tujuan yang
positif tercapai, dan apakah hasil tersebut dapat digeneralisasikan.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

III.1.Kesimpulan

Berdasarkan empat kebutuhan tersebut, JW memahami bahwa manusian adalah


mahluk yang sempurna, yang memiliki berbagai macam ragam perbedaan. Sehingga dalam
upaya mencapai kesehatan, manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera, baik fisik, mental
dan spiritual. Karena sejahtera merupakan keharmonisan antara pikiran, badan dan jiwa.
Sehingga untuk mencapai keadaan tersebut, keperawatan harus berperan aktif dalam upaya
meningkatkan status kesehatan, mencegah terjadinya penyakit, mengobati berbagai penyakit
dan upaya penyembuhannya, yang fokusnya terdapat pada peningkatan kesehatan dan
pencegahan penyakit

III.2.Saran

Melihat besarnya manfaat caring, seharusnya caring tercermin dalam setiap interaksi
perawat dan klien, bukan malah dianggap sebagai sesuatu yang sulit diwujudkan dengan
dalih beban kerja yang tinggi, atau pengaturan manajemen askep ruangan yg kurang baik.
Pelaksanaan caring akan meningkatkan mutu asuhan keperawatan, memperbaiki image
perawat di masyarakat dan membuat profesi keperawatan memiliki tempat khusus di mata
para pengguna jasa pelayanan kesehatan, bukan hanya sebagai pelengkap penderita.
DAFTAR PUSTAKA

Yudha,E.K dan Subhekti,N.B (Eds).1996.Proses Keperawatan : Aplikasi Model


Konsepual.Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC.
George, J.B. 1995. Nursing theories: the base for professional nursing practice (edisi 4).
Universitas Micigan:Appleton dan Lange .
Muhlisin,A dan Ichsan,B.2008.Aplikasi Model Konseptual Caring Dari Jean Watson Dalam
Asuhan Keperawatan. Berita Ilmu Keperawatan ISSN 1979-2697, 1(3) :147-150.
Sartika,N.2011.Konsep Caring Menurut Jean Watson(online).
(http://www.pedomannews.com/opini/berita-opini/ekonomi/1920-konsep-caring-menurut-
jean-watson.diakses 15 November 2011)
Watson,J.Nursing:The Philosophy and Science og Caring,Botson:Little,Brown,1979.
Watson,J.Nursings Scientific Quest,Nursing Outlook,1985,29,413-416.

You might also like