Professional Documents
Culture Documents
Ketua Tim:
Dr. Ir. Bambang Dwi Argo, DEA (NIDN. 0010076108)
Anggota:
Dewi Maya Maharani, STP., M.Sc (NIDN. 0025108701)
Yusuf Hendrawan, STP., M.App.Life.Sc., Ph.D (NIDN. 0016058102)
Dibiayai oleh :
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Melalui DIPA Universitas Brawijaya
Nomor : 023.04.2.414989/2014, Tanggal 5 Desember 2013, dan berdasarkan
SK Rektor Universitas Brawijaya Nomor 157 Tahun 2014 tanggal 10 April 2014
HALAMAN PENGESAHAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
NOVEMBER 2014
RINGKASAN
Bambang Dwi Argo, Dewi Maya Maharani, Yusuf Hendrawan. Laporan Kemajuan
Penelitian Unggulan (M) Perguruan Tinggi. Optimasi Proses Konversi Bioetanol dari
Jerami Padi (Oryza sativa) sebagai Bahan Bakar yang Ramah Lingkungan
Penelitian dengan judul Optimasi Proses Konversi Bioetanol Dari Jerami Padi
(Oryza Sativa) Sebagai Bahan Bakar yang Ramah Lingkungan ini merupakan
penelitian yang akan dilaksanakan selama dua tahun. Jerami padi mengandung selulosa
dan hemiselulosa yang dapat dikonversi menjadi bioetanol, sebagai salah satu energi
alternatif. Proses konversi bioetanol dari jerami padi dilakukan melalui beberapa
tahapan, yaitu proses pretrearment jerami padi, proses produksi enzim selulase,
hidrolisis enzimatis, fermentasi glukosa dan purifikasi etanol. Pada tahun pertama, akan
dilakukan proses pretreatment jerami padi dan proses produksi enzim, sedangkan pada
tahun kedua dialkukan hidrolisis enzimatis. Proses pretreatment pada jerami padi
dilakukan dengan tujuan menghilangkan lignin (delignifikasi) yang menghalangi proses
pemecahan selulosa menjadi glukosa. Pretreatment dilakukan dengan metode wet
milling dan treatment secara kimia dengan penambahan NaOH (0,5; 1; 2; 3; 4%) yang
dikombinasikan dengan penggunaan energi microwave selama 10, 20, 30, dan 40 menit.
Jerami hasil pretreatment dianalisis kandungan selulosa dan hemiselulosanya dengan
metode Chesson.
Selanjutnya selulosa dan hemiselulosa dapat dihidrolisis menjadi glukosa.
Hidrolisis dilakukan secara enzimatis dengan bantuan enzim selulase dari mikrofungi
Trichoderma reesei dan Aspergillus niger. Namun sebelum itu terlebih dahulu
dilakukan uji aktivitas enzim dari perbandingan Trichoderma reesei dan Aspergillus
niger yang dikembangbiakkan pada media PDA miring. Proses inokulasi spora
Trichoderma reesei dan Aspergillus niger pada larutan nutrisi dan substrat jerami padi
difermentasi selama 6 dan 8 hari pada kondisi suhu 27C, 30oC dan 37C dengan pH
larutan nutrisi sebesar 4,5, dan 6. Kemudian dilakukan pengujian aktivitas pada cairan
enzim (supernatan) yang dihasilkan.
Aktivitas enzimatis dengan perbandingan 1:0; 1:1; 1:2; 1:3; 0:1; 2:1; dan 3:1.
Glukosa yang diperoleh kemudian difermentasi dengan bantuan yeast Saccharomyces
cerevisae dengan pengaturan pH 4, 5, 6 selama 2, 4, 6, 8, 10 hari. Hasil yang diperoleh
dianalisis dengan Gas Chromatography (GC) untuk mengetahui kadar etanolnya.
Proses hidrolisis dilakukan dengan perlakuan adalah Perbandingan volume enzim
selulase A. niger dan T. reesei yaitu (1:0), (0:1), (1:1), (1:2), (1:3), (2:1), (3:1) dan
waktu pengambilan sempel yakni pada jam ke-8, 16, 24, 32, 40, 48, 56, 64 dan jam ke-
72. Parameter yang akan dilakukan adalah mengukur kadar dari glukosa.
Hasil penelitian sebelumnya dengan metode pretreatment yang berbeda
menggunakan autoclave dan microwave menunjukkan persentase perubahan komponen
penyusun lignosellulosa jerami padi yang berbeda. Perlakuan pretreatment terbaik
terdapat pada penambahan NaOH 2M dan waktu microwave 40 menit, kemudian
dihasilkan peningkatan selulosa 7,5% dan penurunan lignin sebesar 0,9%.
Hasil terbaik untuk menghasilkan Aktivitas enzim selulase dari mikrofungi
Aspergillus niger dan Trichoderma reesei yaitu suhu 370C dan PH 6 dengan nilai
aktivitas enzim berurutan yaitu 0.187347 IU/ml 0.157994 IU/ml (endoglukanase atau
CMCase), 0.026886 IU/ml 0.087481 IU/ml ( Fpase), 0.039666 IU/ml 0.021010 IU/ml
(-glukosidase). Perlakuan PH dan suhu sangat berpengaruh terhadap terhadap aktivitas
enzim selulase dari mikrofungi Trichoderma reesei dan Aspergillus niger dengan
substrat jerami padi. Sedangkan hasil terbaik proses hidrolisis terdapat pada
perbandingan Aspergillus niger : Trichoderma reseei (1:3) dengan waktu hidrolisis 64
jam yang menghasilkan glukosa sebesar 17,35 g/L.
Kata kunci: Bioetanol, Jerami Padi, T. reesei, A. niger, wet milling, hidrolisis.
DAFTAR PUSTAKA