You are on page 1of 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sejalan dengan perkembangan pembangunan Bangsa Indonesia yang terus meningkat
di segala sector,untuk itu Negara kita terus memacu dan meningkatkan semua sumber daya
yang dimiliki untuk mendukung pembangunan, di antaranya sumber daya yang paling
penting adalah sumber daya manusia yang merupakan pelaksanaan pembangunan. Oleh
karena itu pemerintah berusaha meningkatkan kualitas sumber daya dengan berbagai cara
agar pembangunan di Negara kitadapat ditingkatkan.

Program pelatihan PRAKERIN ini merupakan salah satu cara pemerintah


meningkatkan kualitas sumber daya manusia, khususnya para siswa dalam program ini sangat
bermanfaat, sehingga setelah lulus dapat menjadi tenaga kerja siap pakaiyang profesional
tingkat menengah.

B. TUJUAN

Tujuan PRAKERIN pada dasarnya adalah memberikan kesempatan pada siswa


Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk mengetahui situasi dan kondisi dunia usaha yang
sesuai dengan Program Keahliannya secara rinci.Tujuan dan maksudnya dapat disebutkan:

a. Tujuan Umum
1. Untuk menambah/memberikan keterampilan pada siswa selama praktik disekolah.
2. Untuk mengetahui sampai sejauh mana kompetensi siswa di dunia kerja nyata.
3. Untuk meningkatkan sikap tanggung jawab dan disiplin dalam bekerja.
4. Untuk memperkenalkan lebih dini lingkungan sosial yang berlaku di dunia kerja
kepada siswa sebagai bagian pengalaman kerja.
5. Melatih dan mempersiapkan siswa menjadi tenaga kerja professional yang sesuai
dengan tuntutan industry dalam penguasaan teknologi.
b. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan status dan kepribadian siswa.
2. Mengembangkan keterampilan siswa sesuai dengan bakat dan minat masing masing.
3. Memberi pengalaman kerja yang sesungguhnya,sehingga mampu berinteraksi,
berkomunikasi,dan memiliki sikap tanggung jawab serta disiplin yang tinggi.
c. Tujuan Membuat Laporan
1. Untuk memberikan laporan kegiatan siswa selama di industri kepada pihak sekolah.
2. Untuk melatih siswa menulis laporan secara ilmiah

C. NILAI TAMBAH

Kerja sama antara SMK dengan industi/instasi dilaksanakan untuk saling


membantu,saling melengkapi,saling mengisi,saling berbagi informasi untuk memberikan
keuntungan bersama.

Berdasarkan prinsip ini,pelasanaan praktik kerja industri (PRAKERIN) akan memberi


nilai tambah bagi pihak yang bekerjasama,sebagai berikut:

1. Nilai Tambah Bagi Industri

Penyelengaraan PRAKERIN memberi keuntungan nyata bagi industri sebagai berikut:

a. Perusahaan dapat mengenal kualitas pendidikan siswa dalam belajar dan bekerja di
industri.
b. Perusahaan dapat memberi tugas pada peserta PRAKERIN sesuai dengan kemampuan
yang dimiliki.
c. Perusahaan mendapat keringanan bekerja.
2. Nilai Tambah Bagi Sekolah

Tujuan pendidikan untuk memberi keahlian profesional bagi peserta didik lebih
terjamin pencapaiannya.terdapat kesesuaian yang lebih pas antara program pendidikan dan
lapangan kerja.memberi kepuasan bagi sekolah karena alumninya mendapat keahlian yang
lebih terjamin memperoleh bekal yang bermanfaat,baik untuk kepentingan
tamatan,kepentingan dunia kerja,maupun kepentingan bangsa.

3. Nilai Tambah Bagi Siswa

Hasil belajar peserta PRAKERIN akan lebih bermanfaat,karena setelah tamat


sekolah,siswa betul betul memiliki keahlian profesional sebagai bekal untuk pengembangan
diri sendiri secara berkelanjutan,maupun dunia kerja.
Keahlian yang diperoleh dari praktik kerja lapangan dapat meningkatkan rasa
percaya diri siswa,yang selanjutnya dapat mendorong siswa untuk meningkatan keahliannya
ketingkat yang lebih tinggi.

Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai keahlian profesionalnya menjadi


singkat,setelah tamat sekolah dengan praktik kerja lapangan,tidak memerlukan lagi waktu
latihan untuk menjadi pekerja yang siap pakai.

Melatih disiplin,inisiatif,kreatifitas,tanggung jawab,motivasi kerja,kerjasama,tingkah


laku,emosi,dan etika.
BAB II

URAIAN UMUM

A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN/INSTANSI

Berawal dari hobi mengutak atik sepeda motor. Bapak ajinoto sering melakukan
service sepeda motor sendiri. Karena hobinya mengutak atik sepeda motor,bapak ajinoto
kemudian membuka usaha bengkel sendiri yang bernama LEKSANA MOTOR. Berdiri pada
tanggal 19 februari 2006. Dengan modal keahliannya dibidang otomotif ,percaya diri,pekerja
keras,dan ulet. Bengkel LEKSANA MOTOR menuai kesuksesan dengan berbagai macam
pelayanan seperti melayani service sepeda motor,ganti oli, dan menyediakan spare part untuk
segala jenis sepeda motor. Bapak ajinoto salah satu orang yang beruntung karena dapat
menuai kesuksesan dalam membuka usaha.

Waktu terus berjalan,dengan umur bapak ajinoto yang sudah tidak muda lagi.
Tepatnya tanggal 20 januari 2010,kepemilikan bengkel menjadi milik bapak rudiyanto,karena
bengkelnya telah dibeli,dan diberi nama NEW LEKSANA MOTOR Seiring berjalannya
waktu,bengkel semakin banyak konsumen yang datang.maka bapak rudiyanto mencari
mekanik sebagai pekerja di bengkelnya,dan bengkel pun menuai kesuksesan hingga saat ini
dibawah kepemilikan bapak rudiyanto.
B. STRUKTUR ORGANISASI

STRUKTUR ORGANISASI

BENGKEL NEW LEKSANA MOTOR

Pimpinan Bengkel : Rudiyanto Atjmoko

Pimpinan toko : Rudiyanto Atjmoko

Mekanik : 1. Beni

2. Mithun

Kasir : Fajar

C. TATA TERTIB BENGKEL


Masuk jam 07.30
Istirahat jam 12.00-13.00
Pulang kerja jam 16.00
Menyambut pelanggan yang datang
Setiap karyawan memakai pakaian kerja
Bekerja dengan cepat dan tidak ragu
Setiap sore alat harus rapih dan bersih serta lengkap
Tidak meminta sesuatu kepada konsumen
BAB III

URAIAN KHUSUS

A. SISTEM REM

Rem tromol merupakan sistem rem yang telah menjadi metode pengereman standar
yang digunakan sepeda motor kapasitas kecil pada beberapa tahun belakangan ini. Alasannya adalah
karena rem tromol sederhana dan murah.Konstruksi rem tromol umumnya terdiri dari
komponen-komponen seperti:sepatu rem (brake shoe), tromol (drum), pegas pengembali
(return springs), tuas penggerak (lever), dudukan rem tromol (backplate), dan cam/nok
penggerak.

Cara pengoperasian rem tromol pada umumnya secara mekanik yang terdiri dari;pedal
rem (brake pedal) dan batang (rod) penggerak.Konstruksi dan cara kerja rem tromol seperti
terlihat pada gambar 8.1 dan 8.2 dibawah ini:
Gambar: Konstruksi rem tromol
Pada saat kabel atau batang penghubung (tidak ditarik), sepatu rem dan tromoltidak saling
kontak (gambar Kontruksi tromol).

Gambar 3.1 Konstruksi Rem Teromol

Tromol rem berputar bebas mengikuti putaran roda.Tetapi saat kabel rem atau batang
penghubung ditarik,lengan rem atau tuas rem memutar cam/nok pada sepatu rem sehingga
sepatu rem menjadi mengembang dan kanvas rem (pirodo)nya bergesekan dengan tromol. Akibatnya
putaran tromol dapat ditahan atau dihentikan, dan ini jugaberarti menahan atau menghentikan
putaran roda.(1). Rem tromol dan kelengkapannya Brake pedal (pedal rem),(2) Operating rod
(batang penghubung),(3) Brake lever (tuas rem),(4) Brake shoe (sepatu rem),(5) Drum
(tromol)Rem tromol terbuat dari besi tuang dan digabung dengan hub saat rem digunakan
sehingga panas gesekan akan timbul dan gaya gesek dari brake lining dikurangi.
Drum brake mempunyai sepatu rem (dengan lining) yang berputar berlawanan dengan
putaran drum (wheel hub) untuk mengerem roda dengan gesekan. Pada sistem ini terjadi
gesekan-gesekan sepatu rem dengan tromol yang akan memberikan hasil energi panas
sehingga bisa menghentikan putaran tromol tersebut. Rem jenis tromol disebut internal
expansion liningbrake. Permukaan luar dari hub tersedia dengan sirip sirip pendingin
yangterbuat dari aluminium alloy (paduan aluminium) yang mempunyai daya penyalur panas yang
sangat baik. Bagian dalam tromol akan tetap terjaga bebas dari air dan debu kerena tromol
mempunyai alur untuk menahan air dan debu yang masuk dengan cara mengalirkannya lewat
alur dan keluar dari lubang aliran.Berdasarkan cara pengoperasian sepatu rem, sistem rem
tipe tromol padasepeda motor diklasifikaskan menjadi dua, yaitu:

1. Tipe single leading Shoe


Rem tromol tipe single leading shoe merupakan rem paling sederhana yang hanya mempunyai
sebuah cam/nok penggerak untuk menggerakkan dua buah sepatu rem. Pada ujung sepatu rem lainnya
dipasang pivot pin (pasak) sebagai titik tumpuan sepatu rem.
Gambar : Rem tromol tipe single leading shoe

2. Tipe two leading shoe


Rem tromol tipe two leading shoe dapat menghasilkan gaya pengereman kira-kira satu
setengah kali single leading shoe. Terutama digunakan sebagai rem depan, tetapi baru-baru ini
digantikan oleh disk brake (rem cakram). Rem tipe ini mempunyai dua cam/nok dan
ditempatkan di masing-masing ujung dari leading shoe dan trailing shoe. Cam tersebut
bergerak secara bersamaan ketika rem digunakan melalui batang penghubung yang bisa
distel. Setiap sepatu rem mempunyai titik tumpuan tersendiri pivot) untuk menggerakkan
cam.
Gambar; Rem tromol tipe two leading shoe
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah melaksanakan kegiatan praktik kerja industri (PRAKERIN) dibengkel NEW


LEKSANA MOTOR,penulis memperoleh wawasan yang belum diterima disekolah.

Adapun pengalaman dan wawasan tersebut sangat berguna bagi penulis selama
melaksanakan praktik kerja industri (PRAKERIN) dapat menyimpulkan bahwa sebagian
tugas yang diterima penulis dapat dilaksanakan walaupun banyak menyesuaikan pelaksanaan
tugas tugas praktik sangat menguntungkan bagi penulis,karena dapat menambah pengalaman
dan keterampilan bagi penulis.

Berdasarkan uraian dimuka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Kegiatan praktik kerja industri ( PRAKERIN) merupakan salah satu bentuk


penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional yang mengadukan program pendidikan
di sekolah dan pendidikan didunia industri atau kerja untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Dengan adanya praktik kerja industri (PRAKERIN) siswa dapat mengetahui dan
memenuhi tuntutan di dunia kerja yang sesungguhnya.
3. Praktik kerja industri (PRAKERIN) merupakan usaha yang dapat menciptakan lulusan
yang terampil dan berkompetensi dalam persaingan dunia kerja.

B. SARAN

Untuk sekolahan :

1. Penulis berharap agar pihak sekolah memberi pembekalan yang cukup sehingga siswa
dapat lebih baik lagi dalam melaksanakan tugas yang akan di temukan selama
melaksanakan praktik kerja industri (PRAKERIN).
2. Penulis berharap agar praktik kerja industri (PRAKERIN) pada tahun berikutnya dapat
lebih baik lagi.
3. Pelaksanaan monitoring hendaknya dilakukan 1 minggu sekali.

You might also like