You are on page 1of 3

15.

PENYELESAIAN SENGKETA BISNIS

Pengertian Sengketa Bisnis :


Sengketa atau perselisihan yang timbul diantara para pihak yang terlibat dalam berbagai
macam kegiatan bisnis atau perdagangan

Bentuk sengketa bisnis antara lain :

sengketa perbankan
sengketa pasar modal
sengketa HKI
sengketa konsumen
sengketa kontrak/perjanjian
sengketa perburuhan/ketenagakerjaan
sengketa kepailitan

Cara Penyelesaian sengketa bisnis :


Litigasi : Penyelesaian sengketa melalui jalur pengadilan
Non Litigasi : Penyelesaian sengketa di luar pengadilan

Lembaga penyelesaian sengketa bisnis :

Litigasi :
1. Pengadilan Umum
Dasar Hukum : UU No.2 Tahun 1986 Tentang Peradilan Umum
Definisi :
Pengadilan Umum merupakan pengadilan yang berwenang memeriksa, mengadili,memutus dan
menyelesaikan perkara pidana dan perkara perdata

Tingkatan Pengadilan Umum :

Tingkat pertama (Pengadilan Negeri)


Tingkat banding (Pengadilan Tinggi)
Tingkat kasasi (Mahkamah Agung)
Upaya hukum luar biasa Peninjauan Kembali (Mahkamah Agung)

2. Peangadilan Niaga
Definisi :
Pengadilan Niaga merupakan pengadilan khusus yang berada di lingkungan pengadilan umum
yang berwenang memeriksa dan memutus perkara : Kepailitan dan PKPU, dan HKI

Tingkatan Pengadilan Niaga :

Pengadilan Niaga tingkat pertama


Mahkamah Agung tingkat kasasi
Upaya hukum luar biasa Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung

Non Litigasi
1. Arbitrase
Dasar Hukum : UU No.30 Tahun 1999 Tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa
Definisi :
Arbitrase merupakan cara penyelesaian sengketa di luar peradilan umum yang didasarkan pada
perjanjian arbitrase yang dibuat secara tertulis oleh pihak yang bersengketa

Jenis Arbitrase :
a. Arbitrase Ad Hoc/Khusus
Arbitrase yang dibentuk secara khusus untuk memutus perselisihan tertentu, sehingga setelah
sengketa diputus maka keberadaan arbitrase Ad Hoc berakhir
b. Arbitrase Institusional
merupakan badan Arbitrase yang bersifat permanen untuk menyelesaikan sengketa diluar
peradilan. Lembaga Arbitrase Institusional di Indonesia antara lain :

BANI (Badan Arbitrase Nasional Indonesia)


Basyarnas (Badan Arbitrase Syariah Nasional)

2. ADR (Alternative Dispute Resolution)


Dasar Hukum : UU No.30 Tahun 1999 Tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa
Definisi :
ADR merupakan penyelesaian sengketa di luar peradilan melalui mekanisme negosiasi
(perundingan); mediasi; konsiliasi.

a. Negoisasi
Cara penyelesaian sengketa secara damai antara kedua belah pihak yang berperkara dengan cara
berunding guna mencapai kesepakatan bersama

b. Mediasi

Mediasi adalah salah satu bentuk negosiasi antara para pihak yang bersengketa dengan
cara melibatkan pihak ketiga dengan tujuan membantu tercapainya penyelesaian
sengketa.
Pihak ketiga yang ditunjuk membantu menyelesaikan sengketa disebut mediator.
Mediator merupakan fasilitator yang harus bersifat netral dan tidak memihak

c. Konsiliasi

Penyelesaian sengketa dengan mengikutsertakan pihak ketiga untuk membantu


menyelesaikan sengketa.
Pihak ketiga disebut konsiliator
Konsiliator berperan aktif dan wajib memberikan pendapat/saran kepada kedua belah
pihak yang bersengketa agar tercapai kesepakatan.

Sumber : Yudhitiya Dyah Sukmadewi, SH,MH., (Materi Kuliah AHDB)

You might also like