You are on page 1of 46

BAB I

PERSONAL KOMPUTER

Pengantar
Perkembangan teknologi komputer hari demi hari terus berkembang, baik CPU
maupun Software-nya. Perkembangan komputer telah dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan seperti hiburan, pertukaran informasi, bisnis, sampai dengan urusan profesional
seperti komunikasi eksekutif. Oleh karena itu sangat dibutuhkan orang yang dapat
memakai, merakit, merawat dan memperbaiki komputer. Hal ini hanya dapat dilakukan
oleh seorang yang memiliki kemampuan sebagai teknisi.

A. Prinsip Kerja PC
Pada dasarnya komputer merupakan alat penghitung, yang menghitung data
bilangan biner. Sehingga komputer sebenarnya tidak mengenal tulisan, gambar,
warna, dan suara, yang sering kita sebut dengan data. Semua data tersebut
sebenarnya diformat dalam susunan bilangan biner. Unit penghitung dan pengolah
data yang berupa bilangan biner tersebut sering disebut processor, karena secara fisik
bentuknya kecil namun memiliki kemampuan mengolah data dengan cepat, disebut
juga dengan microprocessor (p), karena sebagal unit pusat pengolah data maka
sering disebut CPU (Central Processing Unit). Semua data yang diolah, yang akan
diolah, dan yang baru saja diolah oleh processor tersimpan pada memory. Memory di
dalam komputer ada dua macam, yaltu internal memory dan external memory.
Intemal memory antara lain RAM dan ROM, sedangkan external memory antara lain
hard disk dan flopy disk.

Data yang pertama kali oleh dibaca oleh processor saat dihidupkan adalah data
yang tersimpan pada ROM (Read Only Memory). Data yang ada pada ROM ini
sebenarnya merupakan program yang dieksekusi oleh processor untuk melakukan
POST (Power On Self Test).
POST merupakan permulaan pekerjaan komputer saat pengetesan terhadap
sistem input dan output (I/O). Sistem I/O ini antara lain sistem keyboard, diskdrive,
Buku Panduan Maintenance and Repair Computer 1
Bambang Tri Wahyo Utomo, S.Kom, MT
harddisk dan lain-lain. Jika saat POST ini terjadi ketidakberesan terhadap sistem I/O,
maka akan muncul peringatan pada layar monitor, salah satu contoh misalnya terjadi
ketidak beresan pada sistem keyboard maka akan muncul peringatan keyboard error
or keyboard no present. Peringatan ini menandakan belum terpasangnya kabel data
keyboard, keyboord-connection rusak atau keyboard sendiri yang rusak. Jika saat
POST ini berjalan lancar, maka program di ROM akan menyuruh processor untuk
membaca Operating System yang ada RAM (Random Acces Memory), di mana data
yang ada di RAM ini semula tersimpan disk storage yaitu floppy disk atau harddisk.
Operating System tersebut misalnya DOS, Windows, XX, OS/2, UNIX, Linux dan lain-
lain.

Unit Komputer
Satu unit komputer standar terdiri dari monitor, printer, keyboard, mouse dan
CPU. Perlu ditegaskan disini bahwa CPU oleh kalangan akademisi dan pabrik adalah
processor itu sendiri, sedangkan CPU oleh masyarakat umum dimaksudkan untuk
kotak berbentuk desktop, minitower, middletower atau fulltower yang di dalamnya
terdapat motherboard, harddisk, cd-rom drive, disk drive, power supply dan card.
Dalam pengembangannya suatu unit komputer ditambah dengan satu unit
multimedia, perangkat jaringan dan unit-unit lain. Untuk unit multimedia misalnya
terdapat sound card, aktive speaker, mic, MPEG, browser, dan camera. Sedangkan
untuk perangkat jaringan misainya terdapat NIC, hub, modem, kabel jaringan dan
lain-lain. Masih terdapat perangkat lain misalnya Scanner dan Plotter.

B. Motherboard
Motherboard atau mainboard merupakan papan utama atau papan induk
sebagai terminal pusat menyatunya sernua peripheral komputer. Dimana di dalam
board ini terdapat processor, crystal, ROM, RAM interface, jumper, expansion slot, dan
IC chip-set yang terdiri dari IPC (Integrated Peripheral Control) dan ISC (Integrated
System Control).
Untuk memilih mainboard perlu memperhatikan hal-hal berikut (diluar merk) :
Dukungan processor
Jenis dan jumlah expansion slot
Jenis dan jumlah bank memory
Fasilitas BIOS
I / 0 ( Interface
Demikian juga untuk memasang peripheral komputer kedalam motherboard
perlu memperhatikan hal-hal berikut:
1. Cabut kabel power dari jala-jala PLN
2. Sebelum mernegang board atau IC, sentuh tangan ke chassing atau konduktor
listrik ke ground, hal ini untuk menghindari rusaknya chip-chip IC karena listrik
statis dari tangan kita.
3. Ketika mernegang atau melepas komponen/peripheral, motherboard tidak boleh
sampai meliuk-liuk.

C. Processor
Processor merupakan komponen pemroses data, boleh dikatakan bahwa ini
adalah otak-nya komputer. Dari masa ke masa processor mengalami perkembangan
dan selalu dikembangkan. Processor yang digunakan untuk PC dimulai dari generasi
XT (Extended Technology), walaupun sebelumnya sudah ada processor Zilog (Z-80
dan Z-8) tapi ini hanya digunakan dikalangan tertentu saja, selanjutnya PC
dikembangkan dengan generasi AT (Advantage Technology), kemudian sampai modul

Buku Panduan Maintenance and Repair Computer 2


Bambang Tri Wahyo Utomo, S.Kom, MT
ini ditulis perkembangan processor telah sampai pada generasi pentium. Macam-
macam processor tertulis dalam tabel dibawah ini.

Comp. Processor CR=Clock Rate (Mhz) Socket/Slot


XT 8088 8 DIP
8086 8
80186 16
80286 16
AT 80386SX 33 Socket 3
80386DX 40
80486SX 40
80486DX-2 66
80486DX-4 100
AMD4K86-75 75
AMD4K86-P75 75
AMD5K86-P90 90
Cyric5X86
PENTIUM Pentium Classic 60,75,100,120,133,150,166 Socket 7
AMDK5-PR 75,90,100,120,133,150,166,200
Pentium Pro 166,200
Pentium MMX 166,200,233 Socket 7/8
AMDK6 166,200,233
Cyric M-II 266+,333+
Pentiun II 233,266,300,333,350,400,450 Slot 1
SEEP Celeron 266,300,300A,333,366,400,433
PPGA Celeron 300,333,366,400,433,466 Socket 370
AMD K6-II 300,400,450,500,550
Pentium III 450,500,550,600,650 Slot 1
AMD K-7 (Athlon) 600,650,700,750,800,850,900,100 Slot A
Pentium IV 0 Socket 478
1200,1500,1700,1800,2000,2400

D. Crystal (X-tal)
Crystal merupakan pembangkit pulsa yang digunakan komputer untuk bekerja,
maksudnya adalah komputer dalam mengakses dan mengolah data memerlukan
waktu tertentu, pewaktuan inilah yang dibangkitkan oleh Crystal tersebut. Crystal
kemungkinan boleh disebut sebagal jantung-nya komputer, memiliki frekuensi dasar
yang besarnya 14.31818 MHz dari komputer XT sampai komputer III frekuensi
dasarnya sama. Dalam pemanfaatannya Crystal ini dibantu oleh Clock Generator Chip.
Clock Generator Chip ini dapat membentuk beberapa frekuensi yang sering disebut
dengan Bus Frekuensl atau CPU External dan atau dengan nama baru Front Side
BUS (FBS). Besarnya CPU External Clock ini Tergantung chip IC yang digunakan,
seperti 50 MHz, 62 MHz, 66 MHz, 68 MHz, 75 MHz, 80 MHz, 83 MHz, 90 MHz, 100
MHz, bahkan ada yang sampai 133 MHz.
Bus Frequensi atau Front Side BUS ini, sering digunakan untuk setting
penyesuaian dengan processor clock, dibantu dengan multiple factor. Multiple factor
ini besarnya ada : x1.5, x2.0, x3.0, x3.5, dan x4.0. Misalnya processor 120 Mhz, dapat
menggunakan BUS frequensi 60 MHz dan multiple factor x2.0 sehingga hasil 120 Mhz,
jika processor di-setting melebihi kemampuan frekuensinya maka processor tersebut
dikatakan overclock, sehingga dapat mengakibatkan suhu processor meningkat atau
program-program tertentu menjadi tidak berjalan, jika processor di-setting dibawah
Buku Panduan Maintenance and Repair Computer 3
Bambang Tri Wahyo Utomo, S.Kom, MT
kemampuan frekuensinya tidak terjadiapa-apa hanya menderita kerugian karena
untuk kerja komputer menjadi lebih lambat. Cara setting clock tergantung dari jenis
motherboard, apakah secara manual, berarti menggunakan jumper-jumper di
motherboard dengan cara Setup BIOS ataukah AUTO.

E. ROM
Rom (Read Only Memory) atau sering disebut BIOS (Basic Input Output System)
lengkapnya ROM BIOS, adalah suatu IC (Intergated Circuit) yang berfungsi sebagai
memory dan berisi data yang hanya dapat dibaca oleh processor saat komputer
dihidupkan. Data yang ada pada ROM ini sebenarnya berupa program instruksi yang
digunakan processor untuk melakukan POST, tentang POST telah diulas sebelumnya
pada bagian Prinsip Kerja PC silahkan baca diatas.
Dari masa ke masa teknology ROM BIOS juga mengalami perkembangan, yang
diawali dari PROM (Programmable Read Only Memory), pemograman pada IC ROM
BIOS dengan teknologi PROM ini mengalami banyak masalah karena
pemrogramannya hanya dapat dilakukan satu kali sehingga ketika program yang
dimasukkan pada IC ini salah, maka IC tidak dapat dipakai lagi, alias dibuang.
Kemudian dikembangkan ROM BIOS dengan teknologi EPROM (Erasable
Programmable Read Only Memory) dimana data program yang dimasukkan pada IC
dapat dihapus jika terjadi kesalahan, kemudian diprogram lagi sampai program yang
dimasukkan pada IC benar sesuai dengan yang diharapkan programmer-nya. Namun
dalam kenyataannya penghapusan dan pemrograman pada EPROM ini masih sangat
sulit dilakukan karena harus dilakukan dengan menggunakan sinar Ultra Viollet
dengan intensitas tertentu. Oleh karena itu dikembangkan ke teknologi EEPROM
(Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) dimana pengisian dan
penghapusan program dilakukan dengan menggunakan sinyal listrik lewat kaki-kaki
IC-nya, hal ini lebih mudah dilakukan daripada menggunakan cahaya karena harus
dengan menentukan intensitas tertentu.
Sampai pada panduan ini ditulis ROM BIOS dikembangkan pada teknologi flash
BIOS, dimana data program yang ada pada ROM BIOS dapat di-update atau
diperbaharui, dengan mendowload dari situs produsen ROM BIOS di-internet.
Produsen yang memproduksi ROM BIOS tersebut antara lain Phoenix, AMI dan
AWARD. Dari semua produk BIOS tersebut memiliki fungsi yang sama namun memiliki
spesifikasi yang berbeda terutama yang paling penting untuk diperhatikan adalah
tegangan power supply-nya, ada yang 5 V dan 12 V serta kaki-kakinya.
Program di BIOS selain memiliki fungsi untuk POST, juga memiliki fasilitas-
fasilitas yang digunakan untuk membantu memudahkan dalarn konfigurasi peripheral
yang terpasang pada motherboard. Setiap peripheral yang terpasang pada
motherboard harus terdaftar pada BIOS, jika ada peripheral yang tidak terdaftar atau
kita mengkonfigurasikannya salah, maka komponen tersebut dianggap tidak ada oleh
komputer, alias dicuekin. Fasilitas yang ada pada BIOS antara lain terdaftar dalam
tabel berikut:

FASILITAS BIOS KETERANGAN


IDE HDD AUTODETECTION Berfungsi untuk mendeteksi automatis spesifikasi
yang terpasang yaitu: cylinder, sector, precomp,
type, size
LBA Berfungsi untuk memberikan pengalamatan
kapasitas harddisk yang lebih besar dari 540 MB
LOW LEVEL FORMAT Digunakan untuk menangani harddik pada
pemformatan tingkat rendah, dimana untuk harddik
baru tidak diperlukan, karena sudah dilakukan di
Buku Panduan Maintenance and Repair Computer 4
Bambang Tri Wahyo Utomo, S.Kom, MT
pabrik, hanya dilakukan pada harddisk lama dan
hanya dalam kondisi tertentu.
PASSWORD Untuk memberikan password pada bios setup
maupun operating system.

F. RAM
RAM (Random Acces Memory) adalah keping chip IC yang berfungsi untuk
menyimpan data yang akan dan baru saja diproses oleh processor, data yang ada
pada RAM ini tersimpan secara acak dan sifatnya sementara, yaitu jika power supply
mati maka data yang ada pada RAM akan hilang. Data tersebut berupa Data
Operasting System dan data hasil ketikan atau input dari peripheral lain, sebelurn ada
perintah save to harddisk atau save to floppy data masih tersimpan pada RAM. Maka
dari itu RAM sangat mempengaruhi unjuk kerja komputer, semakin besar kapasitas
RAM maka komputer akan semakin cepat bekerja, karena semua data yang akan
diproses oleh processor sudah siap sedia dikerjakan, lain jika RAM-nya kecil maka
data yang akan diproses oleh processor antri dan bergantian berada di RAM untuk
diproses.
Perkembangan teknologi RAM diawali dari persaingan antara teknologi SRAM
(Static Random Acces Memory) dan DRAM (Dinamic Random Acces Memory), dimana
produk baru biasanya lebih baik. Namun saat ini kedua teknologi tersebut
dikembangkan ke arah yang berbeda dimana untuk SRAM dikembangkan untuk Chace
Memory, sedangkan untuk DRAM dikembangkan menjadi beberapa jenis FPM (Fast
Page Memory) atau sering disebut memory clasic 30 pin dan 72 pin, EDO DRAM
(Extended Data Out DRAM) dengan kaki hanya ada 72 pin dan SDRAM (Synchronous
Dinamic RAM) dengan jumlah kaki 168 pin.
Masing-masing jenis RAM memiliki acces time RAM untuk menangani data dalam
menerima dan mengirim data dari dan ke processor atau dari dan ke I/0 dengan
menggunakan frekuensi 100 MHz, jika frekuensi kerja RAM ini tidak dapat
mengimbangi frekuensi BUS maka dapat mengakibatkan komputer hang.

Khusus untuk penanganan data, transfer data dari I/0 ke memory (RAM) atau
sebaliknya dari memory ke I/0, komputer dapat menanganinya tanpa campur tangan
processor, proses ini disebut dengan proses DMA ( Direct Memory Acces), hal ini
dapat dilakukan oleh komputer karena dikendalikan dengan Chip DMAC (Direct
Memory Acces Controller).
Cache memory merupakan memory perantara antara RAM dan processor,
dimana data yang tersimpan pada cache adalah data di sekitar data yang sedang
diolah oleh processor, sehingga ketika processor akan mengolah data berikutnya tidak
perlu mengambil dari RAM, namun mengambil data yang ada di Cache. Chace selalu
berusaha menyediakan data untuk processor dengan cara menebak data yang akan
diolah berikutnya oleh processor, karena itulah kemungkinan ini boleh dikatakan
sebagai paranormal-nya komputer.
Buku Panduan Maintenance and Repair Computer 5
Bambang Tri Wahyo Utomo, S.Kom, MT
Chace memory juga menentukan unjuk kerja komputer karena membantu dalam
mempercepat proses pengolahan data. Misalnya processor dengan clock 100 MHz
memiliki kemampuan sekali mengolah data membutuhkan waktu 10 ns, sedangkan
RAM yang digunakan misalnya menggunakan acces time 60 ns, otomatis processor
memiliki kecepatan enam kali lipat daripada kecepatan RAM dalam menangani data,
sehingga processor harus menunggu sampai RAM selesai menangani data, agar
processor tidak terlalu lama menunggu inilah cache memory berfungsi, dengan
menyediakan data yang akan diolah oleh processor berikutnya. Cache memory
biasanya sudah terpasang pada motherboard dengan besar kapasitas antara lain ada
yang 256 KB, 512 KB dan I MB tergantung dengan jenis motherboard-nya.
EDO RAM merupakan jenis memory yang dapat meningkatkan unjuk kerja
komputer dengan mengurangi jumlah waktu yang diperlukan processor untuk
membaca data dari memory. Sedangkan SDRAM dapat meningkatkan kinerja
komputer dengan mensinkronisasikan kecepatan memory dengan BUS processor.
Kedua teknologi memory ini dirancang khusus untuk bekerja pada komputer berbasis
Pentium.
Pemasangan RAM pada motherboard membutuhkan soket DIP (Dual Inline
Package), untuk generasi AT menggunakan soket SIMM ( Single Infine Memory
Modul) 30 pin dan 72 pin jenis memory clasic, sedangkan untuk generasi Pentium
menggunakan soket DIMM ( Dual Infine Memory Modul) 168 pin dengan jenis
memory SDRAM, perkembangan baru-baru ini slot RAM dikembangkan dengan istilah
RIMM.
Pemasangan RAM pada motherboard pada awalnya perlu memperhatikan BANK
pada slot RAM-nya, karena slot RAM pada motherboard dulu dibagi menjadi BANK0
dan BANK1, misalnya dalam motherboard ada empat buah slot RAM jenis SIMM baik
30 pin maupun 72 pin maka dua diantaranya BANK 0 dan dua lainnya BANK1. Jika
dalam motherboard itu slot RAM sudah ditentukan mana BANK0 dan BANK1 nya,
sehingga pemasangannya sudah boleh dikatakan bebas. Jika dalam Motherboard
ada kombinasi antara SIMM dan DIMM, biasanya ada dua slot BANK0, yaitu satu slot
BANK0 pada SIMM dan satu slot pada DIMM, dalam keadaan ini BANK0 hanya diisi
salah satu yaitu BANK 0 pada SIMM-nya atau BANK 0 pada DIMM-nya, untuk BANK1-
nya boleh diisi dua-duanya. Jika dalarn motherboard itu hanya ada slot RAM jenis
DIMM, misalnya ada empat buah DIMM, DIMM2, DIMM3 dan DIMM4 maka biasanya
DIMM1 yang harus diisi dulu.

G. Interface
Semua peripheral komputer yang terpasang pada motheboard memiliki
interface tersendiri. Interface merupakan alat yang digunakan sebagal perantara
antara komputer dengan perangkat I/0. Interface ini ada yang berupa card dan ada
yang sudah on-board. Interface yang berupa card misainya card I/O, sound card, vga
card, Network Interface Card dan lain-lain. Interface standart yang harus ada pada
setiap komputer adalah Interface I/0, baik yang sudah onboard maupun yang berupa
card, yaitu card I/O yang sering disebut juga super I/O atau multi I/O. Interface I/O
standart baik yang on-board maupun yang berupa card adalah terdiri dari sebagal
berikut :

Buku Panduan Maintenance and Repair Computer 6


Bambang Tri Wahyo Utomo, S.Kom, MT
Interface lain sebagai pengembangan antara lain IR (Infra Red) dan USD
(Universal Serial Bus). Interface dengan desain khusus dan digunakan secara khusus
pula (biasanya untuk komputer serve on-line) adalah SCSI (Small Computer System
Interface) yang sekarang terdiri dari SCSII, SCS12, dan SCSI. Semua device yang
akan dipasangkan pada SCSI Interface ini harus berjenis SCSI pula, misainya harddisk
SCSI, CDROM SCSI dan scanner SCSI.

H. Expansion Slot
Slot expansi merupakan tempat dimana card-card interface ditempatkan
misalnya sound card, vga card, tv card, NIC, modem internal dan lain-lain. Pada
dasarnya slot ekspansi mengalami perkembangan juga, antara lain seperti berikut ini:
ISA ( Industry Standard Architectur)
Slot ekspansi ISA ini pada awalnya memiliki bus 8 bit, sehingga terkenal dengan
jenis ISA 8 bit. Kemudian berkembang dengan jenis ISA 16 bit. Slot ekspansi ISA 8
bit terdapat pada motherboard XT sampai AT 386. Namun untuk slot exspansi ISA
16 bit ada juga yang sampai pada motherboard generasi pentium, hal ini karena
banyak card yang masih mendukung untuk dipasangkan pada jenis ISA 16 bit. Slot
ekspansi ini dikembangkan menuju slot yang jenisnya EISA (Extended Inline
Standard Architectur) yang kemudian terkenal dengan nama VL Bus (VESA Local
Bus), dengan bus 32 bit.

PCI (Peripheral Component Interconect)


Slot ekspansi jenis PCI 32 bit ini memiliki bentuk dan ukuran yang lebih efisien
dibanding dengan VL-Bus. Hal inilah yang menyebabkan slot ekspansi PCI dipakai
sejak motherboard 486 sampai motherboard pentium, sehingga untuk slot
ekspansi VL-Bus sekarang boleh dikatakan sudah punah diambil alih oleh slot
ekspansi PCI, karena tidak banyak card mendukung untuk dipasangkan pada slot
ekspansi Jenis VL-Bus.

AGP (Accelerator Port)


Slot ekspansi jenis AGP ini merupakan slot ekspansi khusus didesain untuk vga
card. Card yang dipasangkan pada slot ini harus card vga dengan jenis AGP pula.
Keunggulan dari jenis AGP ini adalah dukungannya terhadap tampilan tiga dimensi,
vga card selain agar untuk mendapat tampilan tiga dimensi memerlukan tambahan
accelerator tersendiri. Vga card jenis AGP mempunyai beberapa jenis antara lain
AGP1x, AGP2x, AGP3x, dan AGP4x. Slot AGP bekerja pada frekuensi 2/3 FBS, ini
berarti jika AGP-nya menggunakan jenis AGP 4x maka frekuensi tampilan menuju
layar monitor menjadi 4 x 2/3 FSB.

Buku Panduan Maintenance and Repair Computer 7


Bambang Tri Wahyo Utomo, S.Kom, MT
BAB II
SETTING MOTHERBOARD

Untuk meningkatkan kemampuan pada sebuah komputer dengan menambah


komponen biasanya motherboard perlu disetup kembali agar sesuai dengan
konfigurasinya yang dipasang. Melakukan setup ada dua cara yaitu secara sofware,
misalkan menyesuaikan setup lewat program BIOS, dan secara hardware, misalkan
dengan cara memindah jumper atau dip switch.

MAINBOARD LAY OUT DRAWING:

SP - 586TB dengan chipset 82430TX, BIOS AWARD

JUMPER SETTING
1. CPU TO BUS FREQUENCY RATIO JUMPER SETTING (JP1):

Jumper 1 (JP1) ini digunakan


untuk mendapatkan frequensi
yang diinginkan
f=fclock fsb x faktor pengali
Jika suatu saat frequensinya
melebihi frekuensi processor,
disebut overclok

Buku Panduan Maintenance and Repair Computer 8


Bambang Tri Wahyo Utomo, S.Kom, MT
Untuk melakukan
pemasangan processor
berdasarkan merk dan
frekuensi/kecepatan
apakah:
1. Intel
2. AMD
3. Cyrix

Yang diatur adalah


1. CPU clock
2. CPU (Ratio)/
faktor penggali
3. Tegangan CPU

2. CPU CLOCK JUMPER SETTING (JP2..JP3..JP4..)


Jumper 2,3,4 digunakan
mengatur clock
eksternal processor

Buku Panduan Maintenance and Repair Computer 9


Bambang Tri Wahyo Utomo, S.Kom, MT
Buku Panduan Maintenance and Repair Computer 10
Bambang Tri Wahyo Utomo, S.Kom, MT
QUICK TO SETTING CPU TYPE

Buku Panduan Maintenance and Repair Computer 11


Bambang Tri Wahyo Utomo, S.Kom, MT
Buku Panduan Maintenance and Repair Computer 12
Bambang Tri Wahyo Utomo, S.Kom, MT
Buku Panduan Maintenance and Repair Computer 13
Bambang Tri Wahyo Utomo, S.Kom, MT
Processor Suport Slot i for Coppermine/Katmai/Mendeeino Pocessor 2 System I/O 2 IDE Connector (UltraDMA66 Support) 6
66 Mhz to 150 Mhz bus support 1 Floppy Disk Driver Connedor 8
(16 external clock setting) 1 Serial COM I Connector 20
1 Parallel Port Connector 18
Chipsets VIA V`r82C694X System Controller 3 2 USB Connectors 19
VIA VT82C596B PCI to ISA Bridge 9 1 PS/2 Mouse Connector (Top) 22
2 Mbit Programmable Flash EEPROM 12 1 PS/2 Keyboard Connector (Bottom) 22
Multi-1/0 and Keyboard Controller 16

Main Memory Maximum 2GB support 3D Graphics VIA VT82C694X System Controller 3
4 DIMM Sockets 4
PC133 SORAM support Network Feature Wake-On-LAN Connector 15
Wake-On-Ring Connector 13

Expansion Slots 6 PCI Slots 11


1 ISA Slot 10 Hardware Monitoring Hardware monitor 7
1 Accelerated Graphics Port (AGP) Slot 7 3 Fan Power and Speed Monitoring Connectors

Power ATX Power Supply Connector 1

Form Factor ATX 19.2cm x 30.5crn (7.6"x 12")

Buku Panduan Maintenance and Repair Computer 14


Bambang Tri Wahyo Utomo, S.Kom, MT
Buku Panduan Maintenance and Repair Computer 15
Bambang Tri Wahyo Utomo, S.Kom, MT
BIOS SETTING
SETUP GUIDE

Buku Panduan Maintenance and Repair Computer 16


Bambang Tri Wahyo Utomo, S.Kom, MT
Buku Panduan Maintenance and Repair Computer 17
Bambang Tri Wahyo Utomo, S.Kom, MT
BAB III
CARD-CARD KOMPUTER

Untuk menghubungkan antara motherboard dengan komponen komputer yang lain


seperti monitor, disk drive, printer dll, umumnya digunakan kartu atau card yang
ditancapkan pada slot ekspansi. Card-card tersebut bermacam-macam jenisnya dan
fungsinya.

A. Disk Drive Card


Disk drive card adalah card yang menghubungkan motherboard dengan disk
drive. Pada umumnya card tersebut dapat langsung digunakan untuk 2 buah disk
drive. Adapula pada card tersebut ditambahkan sebuah port misalkan port serial,
penambahan tersebut merupakan suka-suka dari pabrik karena tidak ada standard
atau larangan penambahan tersebut.

B. Hard Disk Card


Hard disk card adalah card yang menghubungkan motherboard dengan hard
disk. Adapula yang kontroler harddisk yang menjadi satu dengan card disk drive.
Dalam satu card biasanya dapat dihubungkan dengan 2 buah hard disk.

C. Monitor Card
Card monitor bermacam-macarn jenisnya tergantung dari monitornya yang dipakai.
1. Monitor CGA Card atau Monochrome
Card CGA dibuat untuk menghubungkan dengan monitor CGA. Card CGA dan
monitornya dapat menimbulkan 4 warna dasar yaitu putih, merah, biru dan hijau.
Untuk card monochrome hanya dapat menimbulkan 1 warna, misalkan hijau. Card
ini mempunyai soket 9 pin yang dihubungkan ke monitor. Adapula yang dilengkapi
dengan port pararel untuk printer.
2. EGA Monitor Card
Card EGA digunakan untuk menghubungkan kemonitor EGA. Card tersebut dapat
menimbulkan sampai 16 warna. Soket yang menghubungkan ke monitor
mempunyai 15 pin.

Buku Panduan Maintenance and Repair Computer 18


Bambang Tri Wahyo Utomo, S.Kom, MT
3. Monitor VGA Card
Komputer sekarang sebagian besar sudah menggunakan monitor VGA, otomatis
card yang dipakai juga card VGA. Card VGA teknologinya terus berkembang,
warna yang ditimbulkan semakin banyak mulai dari 256 warna sampai 16 juta
warna. Begitu juga perancangan busnya bermacam-macam seperti ISA, VL Bus,
EISA, PCI dll. Card ini mempunyai soket 15 pin yang terhubungkan ke monitor.

D. Multi I/O Card


Card ini memuat segala macam I/O dalam satu card. Yang termuat antara lain :
a. Port Disk Drive, menghubungkan ke disk drive.
b. Port Hard Disk, menghubungkan ke hard disk.
c. Port parallel, dapat menghubungkan ke printer, laplink atau lainnya.
d. Port serial, umumnya 2 buah dapat dihubungkan ke mouse, laplink atau
lainnya.
e. Port Joystick, dihubungkan ke joystick.
Penambahan card multi I/O untuk mendapatkan port yang lebih banyak pada
komputer, biasanya kita perlu memindahkan beberapa jumper agar setup yang kita
inginkan benar. Card yang lainnya masih banyak seperti Sound Blaster yang dapat

Buku Panduan Maintenance and Repair Computer 19


Bambang Tri Wahyo Utomo, S.Kom, MT
menghasilkan suara atau lagu, TV coder, dapat melihat siaran TV melalui monitor,
card internet, untuk menghubungkan komputer ke suatu jaringan.

E. MPEG Card
Aplikasi card ini digunakan untuk:
1. CD-ROM multimedia, Video-CD Player.
2. Video Game.
3. Multimedia PC.
Bagian-bagian dari card MPEG

Keterkaitan/pemasangan MPEG digabungkan dengan card VGA (card monitor)

Untuk pemasangan card MPEG ini digunakan driver yang harus diinstallkan lewat
System Operasi Windows 3.10, 3.11 atau Windows 95.

Buku Panduan Maintenance and Repair Computer 20


Bambang Tri Wahyo Utomo, S.Kom, MT
F. Audio Card

Sony Audio In: Mitsumi Audio In: Panasonic Audio In:


Pin Definition Pin Definition Pin Definition
1 Right Signal I Ground 1 Left Signal
2 Ground 2 Ground 2 Left Signal
3 Ground 3 Ground 3 Right Signal
4 Left Signal 4 Right Signal

PC speaker In: PC Speaker Out: Volume Control:


Pin Definition Pin Definition Pin Definition
1 Left Signal 1 Right Signal 1,3,5 Ground
2 Ground 2 Ground 2 Volume Up
3 Left Signal 4 Volume Down
4 Ground

Buku Panduan Maintenance and Repair Computer 21


Bambang Tri Wahyo Utomo, S.Kom, MT
BAB VI
DISK DRIVE, HARDDISK, CD-ROM

Hasil data-data yang anda olah pada komputer, misalkan hasil ketikan ongkos 100
llembar akan tersimpan pada memori komputer, dan apabila listrik padam maka memori
akan melepas segalanya yang dimuat, otomatis termasuk data anda tadi. Tanpa sarana
menyimpan data yang permanen yang sewaktu-waktu dapat dipanggil kembali, maka
komputer sangat tidak berguna. Media penyimpanan yang paling populer adalah disk
pada disk drive atau harddisk.

A. Disk Drive
Disk drive merupakan kemudi dari disket yang melakukan baca tulis pada disket
tersebut. Disket pada dasarnya terdiri dari dua bagian yaitu jaket luar dan medium
perekam. Jaket hanya melindungi bagian perekam dan sebagai alas pegangan disket.
Celah panjang dalam disket mengijinkan head membaca atau menulis pada
permukaan medium tersebut. Lubang kecil disejajarkan lubang indeks di medium
putar pada posisi tertentu, yang nantinya dipakai sebagai penentu sektor pertama
pada track. Lubang di pinggiran mengijinkan disket ditulisi atau dihapus. Jika lubang
pinggiran jaket sudah tertutup dengan label maka disket tidak dapat ditullsi.
Disket yang populer mempunyai 2 jenis yaitu ukuran 5,25 inci dan ukuran 3,5
inci. Ukuran 3,5" secara fisik lebih baik daripada 5,25", karena jaket yang melindungi
lebih keras. Medium disket terbagi menjadi beberapa bagian yaitu sisi (side), Jalur
(track), sektor (sector).
Untuk lebih jelasnya lihat gambar dibawah ini.
Kapasitas disket dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Kapasitas Ukuran Sector Byte Track per Track Jumlah


Penyimpanan Fisik (inchi) Per Track Per detik permukaan per inchi sisi
360 KB 5,25 9 512 40 48 2
1,2 MB 5,25 15 512 80 96 2
720 KB 3,5 9 512 80 135 2
1,44 MB 3,5 18 512 80 135 2
2,88 MB 3,5 36 512 80 135 2

Buku Panduan Maintenance and Repair Computer 22


Bambang Tri Wahyo Utomo, S.Kom, MT
Catatan :
Disket HD kapasitas 1.2 Mb dan 1.44 Mb.
Disket DD kapasitas 360 Kb dan 720 Kb.
Untuk ukuran disk drive juga terbagi menjadi dua yaitu 5,25" dan 3,5" dengan
kapasitas HD dan DD. Disk drive HD ukuran 5,25" maupun ukuran 3,5" dapat
dipergunakan untuk disket HD maupun DD, tentu saja untuk ukuran yang sesuai (disk
drive 5,25" untuk disket 5,25"). Apabila digunakan untuk memformat disket DD pada
disk drive HD perlu diperhatikan karena harus disertai parameter tertentu. Disk drive
DD hanya dapat dipergunakan khusus untuk disket DD saja.

Konfigurasi Drive
Untuk komputer XT hanya dapat mempergunakan disk drive DD ukuran 3,5"
atau 5,25". Jumlah yang dipasang umumnya dua buah karena card I/O disk drive
hanya menyediakan untuk 2 disk drive.
Untuk komputer AT dapat mempergunakan disk drive yang mana saja sesuai
keinginan pemakai. Jumlah yang dipasang umumnya juga 2 buah hal ini disebabkan
card I/O disk drive A dan disk drive B.
Kerusakan disk drive antara lain adalah kecepatan motor pemutar disket
berkurang atau terlalu cepat. Kecepatan putar adalah 360 rpm dengan toleransi 5 rpm
dari batas nominalnya. Untuk menguji putaran tersebut dipergunakan software untuk
pengujian disk drive.
Kerusakan lain pada disk drive umumnya adalah letak head yang berubah
sehingga pembacaan maupun penulisan data tidak tepat.

Apabila head rusak atau putus kumparannya, disk drive tidak dapat dipakai lagi,
kecuali anda melakukan kanibalisme dengan disk drive lain yang sama bentuk dan
merk.

Buku Panduan Maintenance and Repair Computer 23


Bambang Tri Wahyo Utomo, S.Kom, MT
B. Hardisk
Harddisk hampir menyerupai disk drive, hanya pada harddisk untuk disk drive
dan disketnya menjadi satu dan tidak dapat dipisahkan. Harddisk merupakan media
penyimpan yang canggih sampai saat ini, kapasitas simpan yang besar mulai dari 40
Mb sampai 40 Gb dan kecepatan acces yang cepat sekitar 1 Mb per detik. Komputer
sekarang hampir semuanya dilengkapi harddisk, karena harddisk komputer
mempunyai kemampuan menyimpan program-program yang besar.
Harddisk harus mendapat perhatian yang lebih, karena umumnya mudah rusak
apabila terjatuh atau mendapat goncangan yang keras. Apabila harddisk tersebut
rusak umumnya orang akan menjadi jengkel karena program yang diolah atau dibuat
beberapa hari atau tahun yang lalu akan rusak, karena piringan harddisk tidak dapat
diperbaiki.

Harddisk mempunyai banyak piringan di dalamnya. Tiap piringan atau platter


mempunyai dua sisi yang keduanya dipakai untuk menyimpan data. Permukaan
piringan terdiri dari sektor dan track seperti pada disket. Track pada harddisk disebut
juga silinder. Anda dapat membayangkan sebagai bidang yang dibuat dengan
menyambung track secara vertikal. Karakteristik harddisk sangat beragam tergantung
model dan pabrik pembuatnya. Head pada harddisk juga banyak tiap permukaan
piringan dilengkapi head baca tulis. Head-head tersebut berpegangan menjadi satu
pada head actuator.

Platter harddisk tersebut kaku dan terbuat dari aluminium, maka disebut
harddisk. Biasanya piringan harddisk berukuran 3,5" walaupun ada yang 2". Piringan
tersebut berputar dengan cepat biasanya pada 3600 rpm. Pada kecepatan ini head
tidak menyentuh permukaan piringan. Tekanan udara yang terbentuk dibawahnya
mengangkat seperberapa juta dari inci diatasnya. Partikel debu atau asap yang lewat
Buku Panduan Maintenance and Repair Computer 24
Bambang Tri Wahyo Utomo, S.Kom, MT
melalui lubang kecil akan menyebabkan head terpelanting dan menyentuh permukaan
piringan. Untuk menghidari seperti itu piringan disimpan pada peti khusus yang
tertutup secara rapat dan dirakit dilingkungan yang steril dan bebas debu. Jadi anda
tidak dapat mereparasi piringan yang salah, kecuali anda mempunyai ruang khusus.
Card harddisk biasanya menjadi satu dengan card disk drive. Card harddisk AT
dapat dipasang harddisk sebanyak dua buah yaitu harddisk C dan harddisk D. Untuk
menambah harddisk tidaklah mudah apabila harddisk yang berbeda merk, kita harus
merubah letak jumper yang harus sesuai petunjuk pada manual harddisk tersebut.

Format Harddisk
Sewaktu kita membeli harddisk baru kita harus memformat harddisk tersebut
agar dapat dipakai. Format harddisk pada umumnya harus melalui tiga tahap, yaitu
low level format. Fdisk dan high format (format DOS). Semua tahap tersebut
dilakukan secara software, akan tetapi dalam mengisi parameter-parameternya kita
harus tahu hardware harddisk tersebut.
Low Level Format
Low level format merupakan hal pertama yang harus dilakukan. Format tersebut
dapat menggunakan program low level format yang ada pada BIOS komputer.
Ada pula harddisk yang menggunakan program khusus untuk harddisk tersebut.
Biasanya ketika membeli harddisk disertakan disket yang berisi program yang
untuk memformat low level harddisk tersebut. Program-program utility pada
umumnya juga menyediakan fasilitas format low level seperti Qaplus, Disk
Manager dll.
Fdisk
Fdisk merupakan langkah kedua, yaitu membuat partisi pada harddisk. Partisi
adalah pembagian harddisk yang dikenali oleh DOS atau disebut juga
penyekat DOS. File yang kita gunakan adalah FDISK.EXE pada DOS.
Harddisk dapat juga kita bagi-bagi. Misalnya harddisk 80 Mb dibagi menjadi
harddisk C:60 Mb dan harddisk D:20 Mb atau yang lain, dengan catatan
pembagian diatas secara software, fisik harddisk tetap hanya satu buah.
Configurasi diatas semua dilakukan pada tahap ini (tahap Fdisk)
Format High
Format high adalah langkah terakhir, yaitu format melalui DOS dengan
menggunakan file FORMATCOM seperti pada waktu memformat disket. Setelah
melakukan pembagian partisi, misainya C: dan D:, kita harus memformat C: dan
D: Setelah semua partisi diformat maka harddisk siap dipakai.

C. CD-ROM
CD-ROM (Compact Disk-Read Only Memory) dewasa ini sudah banyak digunkan.
Komputer-komputer baru sekarang tidak sedikit yang dilengkapi dengan sebuah CD-
ROM drive, bahkan pembuat komputer pribadi (PC) telah menganggap CD-ROM drive
sebagai suatu perlengkapan standard PC yang perdagangkan. Spesifikasi untuk PC
Multi Media bahkan mengharuskan dilengkapi dengan sebuah CD-ROM drive dengan
kecepatan putar tertentu.
CD-ROM berguna untuk mendistribusikan program-program yang sangat besar,
untuk menyimpan data base yang sangat besar seperti di buku telpon, daftar pos,
dsb. Dan untuk menyimpan informasi dalam jumlah yang amat besar.
CD-ROM dibaca dengan berkas laser dan dapat menyimpan sampai 650 MB
(untuk piringan yang berdiameter 1230 mm). Jumlah ini ekuivalen dengan jumlah
data yang dapat disimpan dalarn lebih dari 450 disket ukuraan 1,44 MB. CD-ROM
drive memiliki berbagai kecepatan putar, ada yang single speed, double speed, 4x-
speed, 6x-speed dan 8x-speed.
Buku Panduan Maintenance and Repair Computer 25
Bambang Tri Wahyo Utomo, S.Kom, MT
CD-ROM drive ada yang internal (built-in dalam komputer seperti halnya disk
drive dan hard disk drive) dan ada yang eksternal tergantung pada desain tekhnisnya.
Laju pemindahan data sebuah single-speed CD-ROM drive sama dengan 150
KBPS, sedangkan quad-speed sama dengan 600 KBPS, 6x-speed = 900 KBPS. Jadi
makin tinggi kecepatan putarnya, makin baik CD-ROM drive bersangkutan.
Bagian-bagian penting dari CD-ROM drive tidak jauh berbeda dengan sebuah
disk drive, yakni terdiri dari casing, board, motor, sensor, head dan konektor-
konektor.

Buku Panduan Maintenance and Repair Computer 26


Bambang Tri Wahyo Utomo, S.Kom, MT
BAB V
POWER SUPPLY

PSA atau Power Supply Adapter berfungsi untuk mengambil tegangan AC dan
merubahnya menjadi tegangan DC, menyalurkan tegangan listrik ke peralatan komputer
yang ada dalam casing.
Berdasarkan prinsip kerjanya Power Supply dibagi menjadi dua jenis, yaitu pertama
menggunakan Sistem Regulator Switching dan kedua menggunakan Transformator
Penurun Tegangan. Namun saat ini kebanyakan komputer menggunakan PSA model
Switching. Adapun perbedaan dari PSA yang menggunakan Trafo (Konvensional) dengan
Switching adalah dapat kita lihat dari tabel dibawah ini :

PSA Konvensional PSA Switching

Fisik yang lebih besar Fisik tidak sebesar PSA konvensional

Efisiensi rendah (paling tinggi 50%) karena Efisiensi tinggi (mendekati 80%) dan arus
AC masuk langsung ke trafo sehingga AC ke Dioda
banyak daya yang terbuang

Rangkaian yang sederhana Rangkaian banyak dan lebih rumit

Berdasarkan Motherboard yang terpasang, Power Supply dibagi menjadi dua sebagai
berikut :

A. POWER SUPPLY (PSA) AT


1. Memasang Konektor Jenis AT
Dalam memasang konektor jenis AT ke mainboard, kabel yang berwarna hitam
atau Kabel Ground dari konektor P8 dan P9 harus bertemu ditengah bila
disatukan. Cara pernasangan secara vertikal ke bawah dengan cara memasukkan
kunci pengait dengan miring terlebih dahulu ke lubang yang ada pada konektor.
Jangan sampai salah memasang supaya tidak terjadi kerusakan pada mainboard.
Untuk melepas konektor ini dari mainboard yaitu, tarik kabel ke atas dan
miringkan kunci pengait dari lubang konektor setelah itu lepaskan. Lihat gambar.

2. Tegangan Output PSA AT


a. Kabel Merah : tegangan + 5 Volt (toleransi + 0,25 Volt)

Buku Panduan Maintenance and Repair Computer 27


Bambang Tri Wahyo Utomo, S.Kom, MT
b. Kabel Putih : tegangan - 5 Volt (toleransi + 0,5 Volt)
c. Kabel Kuning : tegangan + 12 Volt (toleransi + 0,6 Volt)
d. Kabel Biru : tegangan - 12 Volt
e. Kabel Orange : tegangan antara 0 Volt - 5 Volt (teg. Power GOOD)
f. Kabel Hitarn : tegangan 0 Volt untuk GDN

Catatan :
Teg. + 5 V, digunakan untuk mencantu IC - IC yang ada pada MB, card, HDD, CD-
ROM, yang arusnya sekitar 15 Amp - 20 Amp.
Teg. -5 dan -12 V digunakan untuk mencatu rangkaian serial.
Teg. + 12 V untuk mencantu motor-motor yang ada pada disk drive, HDD, CD-
ROM, juga digunakan untuk mencantu ROM BIOS.

B. POWER SUPPLY ATX


1. Memasang Konektor Jenis ATX
Memasang konektor power ATX pada mainboard yaitu dengan memasukkan head
konektor secara vertikal kebawah seperti pada gambar.

2. Tegangan Output PSA ATX


a. Kabel Merah : tegangan + 5 Volt.

Buku Panduan Maintenance and Repair Computer 28


Bambang Tri Wahyo Utomo, S.Kom, MT
b. Kabel Putih : tegangan - 5 Volt.
c. Kabel Kuning : tegangan + 12 Volt.
d. Kabel Biru : tegangan - 12 Volt
e. KabelUngu : tegangan 0 - 5 Volt untuk Powergood.
f. Kabel Hitam : tegangan 0 Volt untuk GDN
g. Kabel Orange : tegangan + 3,3 Volt.
h. Kabel Abu-abu : tegangan + 5 VSB.
i. Kabel Hijau : tegangan PS ON 0 5,25 Volt.

Catatan :
- Kegunaan tegangan + 5 V, + 12 V, -12 V dan 5 V sama seperti pada AT.
- Teg. +3,3 V untuk men-supply Prosessor model baru clan memory DIMM.
- Teg. 0,5V untuk Powergood sama seperti pada AT yaitu untuk
menjalankan program POST
- Teg. +5V SB untuk tegangan standby / soft power.
- Teg. PS ON untuk remote ON / OFF yaitu sebagai input (pengaktif
tegangan) saat komputer pertama sekali dinyalakan.

Gambar PSA jenis ATX

Buku Panduan Maintenance and Repair Computer 29


Bambang Tri Wahyo Utomo, S.Kom, MT
BAB VI
KEYBOARD

Keyboard, merupakan bagian penting dari sebuah komputer, tanpa keyboard


komputer anda tidak akan dapat bekerja. Gangguan pada keyboard umumnya berupa
gangguan mekanis, seperti tombol yang terjepit. Gangguan ini boleh jadi akibat pegas
yang patah, kotoran atau benda yang mengganjal. Kerusakan elektronis jarang terjadi,
andaikan terjadi biasanya kabel yang menghubungkan keyboard ke CPU putus karena
sering tertarik-tarik sewaktu memindahkan keyboard.
IBM PC mempunyai beberapa model. Model keyboard lama mempunyai 83 atau 84
tombol dengan tata letak seperti dibawah ini.

Model yang baru dan banyak digunakan pada komputer AT mempunyal 101 atau
102 tombol. Disini tombol pemindah kursor dipisah dari tombol fungsi, seperti pada
Gambar dibawah ini.

Buku Panduan Maintenance and Repair Computer 30


Bambang Tri Wahyo Utomo, S.Kom, MT
Untuk menguji keyboard dapat dilakukan menggunakan software seperti NORTON,
QAPLUS dll. Apabila keyboard mengalami kerusakan pada tombol tertentu maka pada
monitor akan timbul kode 301 dlikuti kode tombol yang rusak.
Kode Tombol :
A =lE 1 =02 == =OD < =OE
B =30 2 =03 \ =213 | =EO
C =2E 3 =04 =OE > =EO
D =20 4 =05 INS =CO NLOCK =45
E =12 5 =06 HOME =EO / =E
F =21 6 =07 PGUP =CO * =37
G =22 7 =08 PGDW =EO - =4A
1 =17 8 =09 END =EO + =4F
H =23 9 =OA DEL =EO ENTER =EO
i =24 0 =013 PSCR =EO ESC =01
K =25 [ =1A ] =113
L =26 F1 =32 , =28
M =32 F2 =3C ; =27
N =31 F3 =3D . =34
0 =18 F4 =3E =33
P =19 F5 =3F TAB =OF
Q =10 F6 =40 CAP =3A
R =13 F7 =41 SHF =2A
S =IF F8 =42 CTL =lD
T =14 F9 =43 SPASI =39
u =16 F10 =44
v =2F F11 =57
W =11 F12 =58
x =2D
Y =15
z =2C

Buku Panduan Maintenance and Repair Computer 31


Bambang Tri Wahyo Utomo, S.Kom, MT
BAB V11
MERAKIT KOMPUTER

A. PERALATAN YANG DISEDIAKAN DAN PEMASANGANNYA DILUAR CASING.

A. Motherboard G. Keyboard
B. Processor H. Floppy drive
C. RAM I. Harddisk
D. VGA Card J. Mouse
E. Power Supply K. CD-ROM
F. Monitor

Keterangan
A-G Peralatan ini hanya dapat menjalankan setup BIOS.
A-H Peralatan ini dapat digunakan untuk menjalankan setup BIOS dan sistem
operasi DOS.
A-K Peralatan ini dapatmenjalankan setup BIOS, sistem operasi DOS dan
WINDOWS serta instalasi software lain.

B. INSTALASI PERALATAN DALAM CASING.


1. Letakkan motherboard dengan benar dalam casing
Gambar:

Buku Panduan Maintenance and Repair Computer 32


Bambang Tri Wahyo Utomo, S.Kom, MT
2. Lakukan setting jumper (Bus clock, Frequency Ratio/Multiplier, DIMM Voltage).

3. Pasang processor pada Socket/Slot

Gambar cara memasang processor Pentium - I

Cara memasang dan melepas Processor Pentium II

Buku Panduan Maintenance and Repair Computer 33


Bambang Tri Wahyo Utomo, S.Kom, MT
4. Pasang Fan CPU diatas processor, hubungkan konektor power.

5. Pasang SDRAM pada slot memory

Cara memasang dan melepas SDRAM

6. Pasang harddisk pada casing, hubungkan kabel data ke konektor IDE/HDD,


hubungkan kabel power.
Cara memasang Harddisk dan CDROM pada dua IDE konektor

Buku Panduan Maintenance and Repair Computer 34


Bambang Tri Wahyo Utomo, S.Kom, MT
Gambar : cara memasang harddisk dan CDROM pada satu IDE konektor

7. Pasang Disk Drive pada casing, hubungkan kabel data dari konektor ke Disk Drive
konektor FDD pada motherboard, sambungkan kabel power dari ISA ke konektor
power pada Disk Drive.

Buku Panduan Maintenance and Repair Computer 35


Bambang Tri Wahyo Utomo, S.Kom, MT
8. Hubungkan kabel LPT/PRN COM1 dan COM2 ke konektor yang ada pada
mainboard. Kemudian sekrupkan pada casing dibagian lobang slot ISA/PCI.

9. Pasang VGA card pada slotnya sesuai dengan jenis card yang akan dipasangkan.
Gambar : cara memasang card pada slotnya.

10. Tancapkan kabel P8 dan P9 untuk jenis AT dan 20 pin untuk jenis ATX dari power
supply ke konektor power yang ada pada mainboard.

Buku Panduan Maintenance and Repair Computer 36


Bambang Tri Wahyo Utomo, S.Kom, MT
11. Hubungkan kabel monitor ke port VGA card.

12. Hubungkan keyboard dengan port keyboard.

13. Hubungkan mouse dengan port serial COMM 1

14. Hubungkan kabel listrik monitor ke power supply.

15. Lakukan pengecekan ulang terhadap sernua komponen yang telah terpasang,
apakah terpasang dengan baik dan benar. Kemudian tancapkan kabel power
supply ke aliran listrik PLN.

16. Nyalakan (ON), jika pada layar monitor tadi muncul tulisan (versi BIOS) dan
jumlah memory yang terpasang, maka komputer sudah dapat digunakan untuk
setup BIOS dan siap untuk menginstal Windows

Buku Panduan Maintenance and Repair Computer 37


Bambang Tri Wahyo Utomo, S.Kom, MT
BAB VIII
MEMFORMAT DAN MEMPARTISI HARDDISK

Langkah-langkah pernformatan atau pembuatan partisi hard disk drive dengan


menggunakan program bantu FDSIK adalah sebagai berikut:
1. Setelah proses boot selesai dan pada layar monitor tampil promt. Ketikkan perintah
untuk memanggil program bantu FDISK. Dari DOS promt ketikkan perintah berikut :

A>FDISK kemudian diikuti Enter.

2. Pada layar monitor akan tampil menu utama FDISK, seperti ditunjukkan pada gambar
selanjutnya, pilih menu 1. Create DOS partition or Logical DOS drive untuk
membuat partisi hard disk drive maka pada layar monitor akan tampil sub menu
Create DOS Partition or Logical DOS Drive.

3. Dari menu yang tampil pilih 1. Create Primary DOS Partition untuk membuat
partisi primer DOS.

Buku Panduan Maintenance and Repair Computer 38


Bambang Tri Wahyo Utomo, S.Kom, MT
4. Selanjutnya pada layar monitor akan tampil pertanyaan apakah seluruh kapasitas
harddisk drive akan dijadikan satu partisi atau tidak. Defaultnya adalah Y, yaitu satu
partisi. Setelah menekan tombol Enter maka akan kembali ke menu utama FDISK Jika
hard disk drive akan dibagi menjadi beberapa partisi, maka pada pertanyaan ini jawab
dengan N kemudian tekan tombol Enter.
5. Pada layar monitor akan tampil permintaan untuk memasukkan ukuran partisi yang
dikehendaki. Maka masukkan ukuran yang dikehendaki dalam MB (mega byte).
6. Untuk membuat extended partisi, dari menu utama pilih menu 1 dan dari submenu
Create DOS Partition or Logical Drive pilih menu 2. Create Extended DOS
Partition.
7. Setelah extended partisi terbentuk, maka FDISK akan mengkonfirmasi pembentukan
Logical DOS Drive. Pada saat akan kembali ke menu utama, FDISK akan memberitahu
bahwa belum ada logical drive pada extended partisi selanjutnya akan ditanyakan
apakah akan membuat logical drive. Jika akan dibuat logical drive, FDISK akan
menanyakan apakah seluruh kapasitas extended partisi akan dijadikan satu logical
drive. Jika tidak, masukkan ukuran logical drive pertama yang dikehendaki,
selanjutnya FDISK akan menanyakan apakah sisa kapasitas extended partisi akan
dijadikan satu logical drive, dan seterusnya. Dengan demikian nantinya harddisk drive
akan memiliki beberapa logical drive.
8. Tahap selanjutnya adalah menentukan partisi aktif, yaitu partisi yang diijinkan untuk
proses boot. Untuk harddisk drive dengan satu partisi, maka partisi tersebut secara
otomatis menjadi partisi aktif. Sedangkan untuk hard disk drive dengan partisi lebih
dari satu, harus diset lewat menu 2. Set active partition.
9. Jika menu 2. Set active partition dipilih, pada layar monitor akan tampil daftar
partisi yang terdapat pada harddisk drive tersebut. Disamping itu tampil pula perintah
untuk memasukkan nomor partisi yang akan diset aktif. Setelah diisi nomor partisi
yang dikehendaki, kembali ke menu utama.
10.Jika terjadi kesalahan dalam penentuan partisi, maka partisi-partisi yang ada dapat
dihapus dengan menggunakan menu 3. Delete partition or Logical DOS Drive.
Untuk menghapus partisi extended, terlebih dahulu logical drive yang ada harus
dihapus, karena logical drive menumpang di extended partisi, maka extended partisi
tidak bisa dihapus sebelum logical drive dihapus seluruhnya.

11.Sedangkan untuk melihat partisi-partisi yang ada dalam harddisk drive tersebut, bisa
digunakan menu 4. Display partition information seperti terlihat pada gambar.

Buku Panduan Maintenance and Repair Computer 39


Bambang Tri Wahyo Utomo, S.Kom, MT
12.Setelah proses seluruhnya dilakukan, selanjutnya keluar dari utilitis FDISK Kemudian
boot kembali komputer dengan menggunakan disket boot yang telah dipersiapkan
tadi.
Setelah keseluruhan proses pembentukan partisi dengan program bantu FDISK
selesai, maka tahap selanjutnya adalah proses format harddisk drive. Proses format ini
meliputi pemformatan seluruh isi partisi DOS dan termasuk logical drive yang ada pada
hard disk drive tersebut. Untuk pemformatan ini bisa digunakan program bantu FORMAT
(dengan file FORMAT.EXE) dari DOS, yang juga tersedia dalam sistem Operasi Windows
9x. Seperti halnya mernformat sebuah disk.

FORMAT
Format merupakan program bantu untuk format disk yang disertakan pada DOS dan
Windows. Program bantu ini bisa digunakan untuk melakukan format pada Floppy disk
drive maupun hard disk drive. Untuk memformat hard disk drive dengan Format,
digunakan perintah :

A>FORMAT C:/S kemudian tekan Enter

Buku Panduan Maintenance and Repair Computer 40


Bambang Tri Wahyo Utomo, S.Kom, MT
BAB IX
INSTALASI WINDOWS, APLIKASI DAN MULTIMEDIA

A. Instalasi Ms Windows 9.x


Sebelum melakukan Instalasi Windows, pastikan bahwa komputer tersebut
memenuhi syarat untuk menjalankan sistem operasi Windows. Sebelum program
setup dijalankan, pastikan bahwa boot virus detection pada setup BIOS berada pada
posisi Disabled. Hal ini perlu karena MsDos dan sistem operasi lainnya, pada proses
instalasinya dilakukan proses update terhadap boot sector. Langkah-langkah instalasi
Ms Windows 9.x adalah sebagai berikut:

1. Boot komputer dari CDROM drive jika BIOS komputer mengijinkan untuk boot dari
CDROM. Namun jika BIOS tidak mengijinkan boot dari CDROM, bisa dilakukan
boot dari hard disk drive. Untuk boot dari hard disk drive, pastikan sistern
konfigurasi memungkinkan untuk mengakses CDROM drive, yaitu dengan
menambahkan device drive CDROM pada file CONFIG.SYS dan mengaktifkan CD
explorer pada file AUTOEXEC.BAT. Berikut ini adalah contoh file CONFIC.SYS dan
AUTOEXEC.BAT seperti yang dimaksud

CONFIG.SYS
Device=C\DOS\HImem.Sys
Files=40
Device=CADOMCD.Sys /d:MSCDO01
AUTOEXEC.BAT
@Echo Off
Prompt$p$g
CADOS\Mscdex/d:MSCD001

File WCD.SYS pada CONFIG.SYS adalah device driver CDROM, dan MSDEX pada
AUTOEXEC.BAT adalah CD explorer yang disertakan pada DOS.

2. Jalankan perintah setup Windows dengan memanggil SETUR.EXE dari direktori


tempat file master windows berada. Misalnya master Windows ada di drive D:
(CDROM) pada direktori WIN95, maka ketikkan perintah:

C>D:\WIN95\SETUP

3. Selanjutnya akan dilakukan perneriksaan rutin terhadap kondisi hard disk drive
dengan program bantu Scandisk. Jika ditemukan adanya kerusakan atau masalah
pada hard disk drive (misainya pada partisi atau susunan direktori), maka
Scandisk akan mencoba untuk memperbaiki kerusakan tersebut. Jika menghendaki
proses ini tidak dijalankan, maka saat memanggil program setup ketikkan perintah

C>D:\WIN95\SETUP/IS
Selain itu proses pemeriksaan kapasitas hard disk drive dan pemeriksaan kapasitas
memori yang tersedia juga bisa diabaikan, yaitu dengan menambahkan parameter
/ID dan /IM dibelakang perintah Setup.
4. Selanjutnya ikuti pesan/komentar yang ditampilkan selama proses instalasi
berlangsung. Beberapa hal yang dilakukan selama proses instalasi adalah:
Pengumpulan informasi tentang konfigurasi komputer tersebut.
Pembuatan Start Up Disk.

Buku Panduan Maintenance and Repair Computer 41


Bambang Tri Wahyo Utomo, S.Kom, MT
Peng-copy-an file sistem operasi Windows berikut file program bantu atau
utilitas yang menyertainya.
Proses update pada boot sector dengan boot record dari Windows.

5. Guna membantu jika terjadi masalah dengan hard disk drive dikemudian hari,
sebaliknya dibuat Srart Up Disk yang biasanya disiapkan oleh Windows pada saat
proses instalasi berlangsung. Start Up Disk ini berupa disket bootable yang di
dalamnya terdapat file-file pendukung sebagai pertolongan pertama jika hard disk
drive mengalami masalah, misainya kegagalan saat proses boot (tidak bisa
booting).

6. Setelah seluruh proses peng-copy-an file-file pendukung selesai, maka komputer


akan melakukan restart. Setelah proses restart, komputer akan melanjutkan
proses instalasi dengan melakukan instalasi device driver bagi perangkat-
perangkat yang terdapat pada komputer tersebut. Misal display adapter, dan lain-
lain. Di sinilah diperlukan disk-disk yang berisi device driver dari perangkat-
perangkat yang ada. Meski demikian, Windows telah memiliki device driver
emulasi yang kompatibel.

B. Instalasl Apllkasi
Untuk menginstal sistem aplikasi pada Windows, bisa mengikuti cara-cara
sebagai berikut:

1. Masukkan CDROM yang berisi master sistem aplikasi yang akan diinstal (CD
Installer). Jika pada CDROM dimasukkan akan secara otomatis program setup
diaktifkan. Dan selanjutnya tinggal mengikuti petunjuk yang diberikan.
2. Namun jika tidak terdapat fasilitas AutoRun, program setup bisa dipanggil melalui
dua cara. Yang pertama adalah dengan memanggilnya lewat fasilitas RUN file,
yaitu dengan mengklik tombol START RUN. Pada monitor akan tampil kotak
dialog RUN.
3. Pada kotak dialog tersebut, pilihiah kolom Open dan ketikkan program setup
aplikasi tersebut, misal SETUP.EXE. Jlka tidak diketahui lokasi file tersebut, klik tab
BROWSE untuk mencari lokasinya. Gambar berikut menunjukkan kotak dialog RUN
program.

4. Cara kedua untuk menginstal sistem aplikasi pada Windows adalah dengan
menambahkannya lewat fasilitas Add/Remove Program pada Control Panel
Windows. Lakukan cara tersebut dengan membuka Control Panel, yaitu dengan
mengklik START Setting Control Panel.
5. Setelah muncul kotak dialog Control Panel, klik ganda pada ikon Add/Remove
Program, maka pada layar monitor akan tampil kotak dialog Add/Remove
Programs Properties.

Buku Panduan Maintenance and Repair Computer 42


Bambang Tri Wahyo Utomo, S.Kom, MT
6. Pada kotak dialog Add/Remove Program Properties terdapat tiga tab, yaitu
Install/Uninstall, Windows Setup dan Start Up Disk. Klik tab Instal/Uninstall
sehingga tampak seperti pada gambar.
7. Selanjutnya dari tab Install/Uninstall tersebut klik Install maka Windows akan
menampilkan kotak dialog Install Program From Floppy Disk or CDROM. Di dalam
kotak dialog ini terdapat perintah untuk memasukkan CD ROM atau disket installer
sistem aplikasi yang diinstall.

8. Selanjutkan klik NEXT dan Windows akan mencari file program setup aplikasi di
disket atau CDROM. Jika tidak ditemukan file tersebut, maka Windows akan
meminta memasukkan lokasi dan nama file untuk setup tersebut. Selanjutnya
ketikkan lokasi dan nama file untuk memanggil program setup/instal sistem
aplikasi tersebut. Kemudian klik Finish.

9. Selanjutnya ikuti petunjuk-petunjuk yang diberikan selama proses instalasi.


10. Jika beberapa bagian dari sistem aplikasi tidak dikehendaki untuk diinstal, maka
dalam proses instalasi pilihlah Custom Setup. Cara ini memungkinkan user meng-
customize sistern aplikasi yang terinstal. Biasanya suatu sistern aplikasi dalam
instalasinya menyediakan beberapa option/pilihan, yaitu standar atau typical yang
merupakan default-nya kemudian minimum dan custom.
11. Setelah proses instalasi selesai, biasanya sistem aplikasi meminta untuk dilakukan
restart komputer agar konfigurasi yang dibuat selama proses instal dapat
berfungsi dengan benar. Namun demikian ada juga sistem aplikasi yang tidak
memerlukan setup khusus atau pemanggilan file khusus selama komputer booting.

Buku Panduan Maintenance and Repair Computer 43


Bambang Tri Wahyo Utomo, S.Kom, MT
C. INSTALASI MULTIMEDIA
Melakukan instalasi driver VGA Card dan Sound Card agar komputer dapat
dinikmati dengan resolusi yang sesuai dan fasilitas sound systemnya bekerja,
dilanjutkan dengan instalasi paket software aplikasi multimedia.
Perangkat yang diperlukan
1. Winzip
2. Disket/CD driver VGA dan soundcard
a. Cd autorun
b. Cd kumpulan driver
3. CD software aplikasi multimedia, diantaranya
a. Win-amp c. Xing-MPEG
b. Sonique d. DVD Power Player
c. Jet Audio e. Ultra Media Player

Pesan
Ada beberapa jenis hardware sound card dan VGA Card yang dapat langsung
dideteksi oleh Windows pada saat instalasi WIndows, diantaranya adalah VGA card S3
Trio 3D/2x oleh windows 98.
Sound card Yamaha 724 oleh windows 98
Untuk windows diatas windows 98 seperti Millennium, 2000 dan XP memiliki fasilitas
driver lebih banyak, sehingga hardware cenderung dapat langsung dideteksi.
Jadi langkah instalasi yang akan penulis sampaikan disini berlaku untuk VGA dan
sound card yang tidak dideteksi oleh windows.

Lanqkah Instalasi Sound Card


1. Apabila anda ingin mengetahui apakah paket sound sudah terpasang atau belum
bisa dari mendengarkan melalui speaker aktif atau dengan melihat tanda speaker
pada pojok kanan bawah layar.

2. Apabila tanda tersebut tidak muncul dan suara dari speaker tidak terdengar,
berarti sound card anda tidak dideteksi otomatis oleh windows.
3. Sebelum anda memasang driver sound card, pastikan jenis sound card dengan
melihat chipsetnya. Matikan komputer, buka casing, catat chipset sound card dan
selanjutnya carikan software driver yang sesuai. Apabila komputer anda disertakan
cd driver, cocokkan cd driver sound card dan siapkan untuk instalasi, sementara
jika tidak punya, anda dapat mencarinya pada kumpulan cd driver yang terdapat
di pasaran.
4. Hidupkan komputer, masuk windows, masukkan cd driver, jika jenisnya autorun
maka akan muncul menu sbb:

Buku Panduan Maintenance and Repair Computer 44


Bambang Tri Wahyo Utomo, S.Kom, MT
5. Selanjutnya klik next-next terus finish, restart, booting ulang, saat akan masuk
windows mendekteksi adanya hardware baru dengan pesan "Windows has found
new hardware and installing software for it", selanjutnya windows minta master
windows 98, arahkan ke direktory yang sesuai, instalasi driver joystick, anda
tinggal menunggu file-file dicopykan sampai munculnya tanda speaker pada pojok
kanan bawah layar.
6. Untuk file driver yang berada pada kumpulan cd driver, dan file tersebut
berbentuk file *.zip, jalankan winzip atau klik file pada cdrom melalui windows
eksplorer, sehingga tampak menu berikut:

7. Pilih menu ekstrak file, dan tentukan arah direktory tempat file-file akan
diletakkan, apabila tidak ada tempat khusus, buat nama direktory baru misalnya
c:\csoundcard\opl3\.
8. Setelah anda selesai melakukan ekstrak file, selanjutnya anda dapat
menambahkan driver hardware melalui control panel. Caranya :

Buku Panduan Maintenance and Repair Computer 45


Bambang Tri Wahyo Utomo, S.Kom, MT
9. Masukkan start sefting control panel add new hardware Do you want
windows to search for you new hardware No. I want to select the hardware
from a list.

10. Langkah selanjutnya pilih sound, video and game controller next building
driver information database have disk browse.

11. Pilih Ok, select device

12. Pilih Yamaha OPL3-Sax Sound system, Ok, copy file-file driver ke direktory
windows\system, restart, windows has found new hardware and installing
software for it, muncul tanda icon speaker. Jika tidak muncul tapi sudah bunyi
chek di control panel multimedia audio show volume control on taskbar.

Buku Panduan Maintenance and Repair Computer 46


Bambang Tri Wahyo Utomo, S.Kom, MT

You might also like