You are on page 1of 7

III.

UNSUR-UNSUR PENEGAK DEMOKRASI


1. NEGARA HUKUM (RECHTSSTAAT DAN TEHE RULE OF THE LAW)
Dalam keputusan ilmu hukum, di Indonesia istilah negara hokum sebagai terjemahan dari
Rechtssaat dan the rule of the law. Konsepsi Negara hokum mengandung pengertian bahwa
Negara memberikan perlindungan hukum bagi warga Negara melalui kelembagaan peradilan
yang bebas dan tidak memihak serta penjaminan hak asasi manusia. Istilah tersebut di
terjemahkan menjadi Negara hokum menurut M. Machfud M.D pada hakikatnya mempunyai
makna yang berbeda. Istilah Rechtssaat banyak dianut oleh Negara Eropa continental yang
bertumpu pada system civil law, sedangkan the rule of law banyak dikembangkan di Negara-
negara Anglo Saxon yang bertumpu pada common law.
Konsepsi Rechtsstaat mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Adanya perlindungan terhadap HAM.
2. Adanya pemisahan dan pembagian kekuasaan pada lembaga Negara untuk menjamin
perlindungan HAM.
3. Pemerintahan berdasarkan peraturan
4. Adanya peradilan administrasi
Adapun the rule of law mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Adanya supremasi aturan-aturan hukum.
2. Adanya kesamaan kedudukan di depan hukum (equality before the law)
3. Adanya jaminan perlindungan HAM

Dengan demikian konsep Negara hokum sebagai gabungan dari kedua konsep diatas dicirikan
sebagai berikut:
1. Adanya jaminan perlindungan terhadap HAM
2. Adanya supremasi hukum dalam penyelenggaraan pemerintahan
3. Adanya pemisahan dan pembagian kekuasaan Negara.
4. Adanya lembaga peradilan yang bebas dan mandiri
Sementara itu, istilah Negara hokum di Indonesia dapat ditemukan dalam penjelasan UUD 1945
yang berbunyiIndonesia adalah negara yang berdasar atas hokum dan bukan berdasar atas
kekuasaan belaka .
3. INFRASTRUKTUR POLITIK
Komponen berikutnya yang dapat mendukung tegaknya demokrasi adalah infrastruktur
politik. Infrastruktur politik terdiri dari:
1. Partai politik, merupakan struktur kelembagaan politik yang anggota anggotanya
mempunyai orientasi, nilai- nilai dan cita- cita yang sama yaitu memperoleh kekuasaan politik
dan merebut kedudukan politik dalam mewujudkan kebijakan kebijakanya.
2. Kelompok gerakan yang lebih dikenal dengan sebutan organisasi masyarakat merupakan
sekumpulan orang orang yang berhimpun dalam satu wadah organisasi yang berorientasi pada
pemberdayaan warganya seperti NU, Muhammadiyah, Persis dan sebagainya.
3. Kelompok penekan atau kelompok kepentingan merupakan sekelompok orang dalam sebuah
wadah organisasi yang didasarkan pada criteria profesionalitas dan keilmuan tertentu seperti
PGRI, PWI dan sebagainya.
Menciptakan dan menegakkan demokrasi dalam tata kehidupan kenegaraan dan pemerintahan,
partai politik seperti dikatakan oleh Miriam Budiardjo, mengemban beberapa fungsi:
1. Sebagai sarana komunikasi politik
2. Sebagai sarana sosialisasi politik
3. Sebagai sarana rekrutmen kader dan anggota politik
4. Sebagai sarana pengatur konflik
Keempat fungsi partai politik tersebut merupakan pengejawantahan dari nilai nilai demokrasi
yaitu adanya partisipasi, kontrol rakyat melalui partai politik terhadap kehidupan kenegaraan dan
pemerintahan serta adanya pelatihan penyelesaian konflik secara damai (conflict resolution)
Sistem Partai Politik
Maurice Duverger membagi sistem partai politik menjadi tiga sistem utama yaitu:
a) Sistem partai Tunggal: Sistem partai ini biasanya berlaku di dalam negara-negara Komunis
seperti Cina dan Uni Soviet
b) Sistem dua partai: Sistem partai seperti ini dianut sebagian negara yang menggunakan paham
liberal pemilihan di negara-negara tersebut menggunakan sistem distrik. Negara yang menganut
sistem dua partai adalah Amerika Serikat dan Inggris.
c) Sistem Multi partai: Sistem partai seperti ini dianut oleh negara Belanda, Perancis, di dalam
sistem ini menganut partai mayoritas dan minoritas dan diikuti oleh lebih dari dua partai.
Tujuan Partai Politik
Berdasarkan basis sosial dan tujuan partai politik dibagi menjadi empat tipe yaitu:
a. Partai politik berdasarkan lapisan masyarakat yaitu bawah, menengah dan lapisan atas.
b. Partai politik berdasarkan kepentingan tertentu yaitu petani, buruh dan pengusaha.
c. Partai politik yang didasarkan pemeluk agama tertentu.
d. Partai politik yang didasarkan pada kelompok budaya tertentu .

UNSUR UNSUR PENEGAK DEMOKRASI NEGARA HUKUM:


a. Adanya perlindungan HAM
b. Adanya pemisahan dan pembagian kekuasaan pada lembagauntuk menjamin perlindung HAM
c. Pemerintahan berdasarkan peraturan
d. Adanya peradilan administrasi
e. Istilah negara hukum dapat ditemukan dalam penjelasan UUD 1945: Indonesia
adalahnegara yg berdasarkan atas hukum dan bukan berdasarkan atas kekuasaan belaka.
MASYARAKAT MADANI, dicirikan dengan masyarakat terbuka, bebas daripengaruh
kekuasaan dan tekanan negara, kritis dan berpartisipasi aktif, serta egaliter(kesetaraan).
Syaratpentingdemokrasi: terciptanya partisipasi masyarakat dalam proses pegambilan keputusan
yang dilakukan oleh negara/pemerintah.
UNSUR UNSURPENEGAK DEMOKRASI -2
struktur kelembagaan politik yg anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai dan cita-cita yg
sama, yaitu memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik dalam mewujudkan
kebijakannya.
Kelompokgerakan / organisasimasyarakat:
sekumpulan orang yang berhimpun dalam satu wadah organisasi yang berorientasi pada
pemberdayaan warganya.
Kelompok penekan= kelompok kepentingan:
sekelompok orang dalam sebuah wadah organisasi yang didasarkan pada kriteria profesionalitas
dan keilmuan tertentu, seperti: KADIN, AIPI, ICMI, LIPI, dsb.
Fungsi parpol sebagai:
(a) Sarana komunikasi politik;
(b) Sarana sosialisasi politik;
(c) Sarana rekrutmen kader dan anggota politik
(d) Sarana pengatur konflik
Robert A. Dahl -PRINSIP DEMOKRASI, terdiridari:
Kontrol atas keputusan pemerintah, Pemilihan yang teliti dan jujur, Hak memilih dan dipilih,
Kebebasan menyatakan pendapatan tanpa ancaman, Kebebasan mengakses informasi, dan
Kebebasan berserikat
Parameter Negara Demokratis:
Masalah Pembentukan Negara:
menentukan kualitas, watakdan pola hubungan yang akan terbangun. Pemilu dipercaya sbg salah
satu instrumen penting.
Dasar Kekuasaan:
konsep legitiminasi kekuasaan &pertanggungjawaban langsung kepada rakyat.
Susunan Kekuasaan Negara:
Kekuasaan negara dijalankan secara distributif untuk menghindari penumpukan kekuasaan
dalam satu tangan/wilayah. Penyelenggaraan negara harus diatur dalam suatu tata aturan yg
membatasi dan sekaligus memberikan koridor dalam pelaksanaannya, yaitu desentaralisasi &
kekuasaan tidak menjadi tidak terbatas.
Demokrasi pada prinsipnya merupakan suatu kategori dinamis, bukan statis, dan sebagai konsep
yang universal. Anders Uhlin (1997: 10) menyatakan bahwa implementasi demokrasi di suatu
negara dapat berbeda dengan negara lain, karena karakteristik sosial masyarakat dapat
mempengaruhi penerapan nilai-nilai demokrasi yang universal tersebut. Demokrasi di Amerika
Serikat dan negara-negara Eropa belum tentu dengan pola yang sama dapat diimplementasikan di
negara Asia dan Afrika. Bahkan, pemilu yang dilaksanakan di Jerman memiliki perbedaan
dengan pola yang diterapkan di Inggris. Oleh karena itu, demokrasi pada dasarnya culturally
bounded (dibatasi oleh budaya) ketika diterapkan dalam suatu masyarakat.
Bung Hatta (1902-1980), salah seorang Founding Father menyatakan bahwa negara ini
hanyalah negara Indonesia apabila dalam kenyataannya merupakan milik rakyat. Implementasi
nilai-nilai kerakyatan mesti mengejawantah melalui suatu sistem institusional kekuasaan politik
yang dikenal dengan demokrasi. Hatta menegaskan bahwa perjuangan kemerdekaan kita pada
saat yang sama merupakan perjuangan bagi demokrasi dan bagi kemanusiaan. Penegakkan nilai-
nilai demokrasi dan kemanusiaan, versi Hatta, merupakan tujuan yang signifikan dalam
pergerakan dan perjuangan bagi perwujudan Indonesia adil dan makmur.
Cita-cita demokrasi yang banyak sedikitnya bersendi kepada organisasi sosial di dalam
masyarakat asli sendiri. Dalam segi politik dilaksanakan sistem perwakilan rakyat dengan
musyawarah, berdasarkan kepentingan umum. Dalam segi ekonomi dilaksanakan koperasi
sebagai dasar perekonomian rakyat, ditambah dengan kewajiban pemerintah untuk menguasai
atau mengawasi cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup
orang banyak. Dalam segi sosial adanya jaminan untuk perkembangan kepribadian manusia
Indonesia yang bahagia, sejahtera, dan susila menjadi tujuan negara. Cita-cita luhur ini, menurut
Hatta, tumbuh dengan semangat kebangsaan yang tinggi meretas perjuangan kemerdekaan dan
menjadi dasar bagi pembentukan negara Republik Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat,
adil, dan makmur.
Dengan semangat kebangsaan seperti itu, pemerintahan rakyat dijalankan menurut peraturan
yang telah dimufakati dengan bermusyawarah. Keputusan dicapai secara mufakat, bulat dan
tidak lonjong. Hatta menyatakan, Sebagai tanda Republik Indonesia adalah negara demokrasi
yang berdasarkan kedaulatan rakyat, segala beban yang ditimpakan kepada rakyat, maupun
beban harta dan keuangan atau beban darah, harus berdasarkan undang-undang, persetujuan
Presiden dan DPR (Mohammad Hatta, Menuju Negara Hukum, h. 12).
Mengacu kepada pemikiran tentang karakteristik dan parameter demokrasi, Robert A. Dahl
dalam karyanya Dilemma of Pluralist Democracy mengemukakan beberapa kriteria yang mesti
terwujud dalam suatu sistem demokratis. Pertama, pengontrolan terhadap keputusan pemerintah
mengenai kebijakan secara konstitusional diberikan kepada para pejabat yang terpilih. Kedua,
melalui pemilihan yang teliti dan jujur para pejabat dipilih tanpa paksaan. Ketiga, semua orang
dewasa secara praktis mempunyai hak untuk memilih dalam pemilihan pejabat pemerintahan.
Keempat, semua orang dewasa secara praktis juga mempunyai hak untuk mencalonkan diri pada
jabatan-jabatan dalam pemerintahan, meskipun pembatasan usia untuk menduduki suatu jabatan
politik mungkin lebih ketat ketimbang hak pilihnya. Kelima, rakyat mempunyai hak untuk
menyuarakan pendapat tanpa ancaman hukum yang berat mengenai berbagai persoalan politik
pada tataran yang lebih luas, termasuk mengkritisi para pejabat, sistem pemerintahan, ideologi
yang berlaku dan tatanan sosio-ekonomi. Keenam, rakyat mempunyai hak untuk mendapatkan
sumber-sumber informasi alternatif yang ada dan dilindungi oleh hukum. Ketujuh, dalam
meningkatkan hak-hak rakyat, warga negara mempunyai hak dan kebebasan untuk membentuk
suatu lembaga atau organisasi-organisasi yang relatif independen, termasuk membentuk berbagai
partai politik dan perkumpulan yang independen. Pemikiran Robert A. Dahl ini menunjukkan
tentang indikator sebuah democratic political order sebagai kerangka acuan ada tidaknya
perwujudan demokrasi dalam suatu pemerintahan negara.Prinsip merupakan kebenaran yang
pokok/dasar orang berfikir, bertindak dan lain sebagainya. Dalam menjalankan prinsip-prinsip
demokrasi secara umum, terdapat 2 landasan pokok yang menjadi dasar yang merupakan syarat
mutlak untuk harus diketahui oleh setiap orang yang menjadi pemimpin
negara/rakyat/masyarakat/organisasi/part... yaitu:
1. Suatu negara itu adalah milik seluruh rakyatnya, jadi bukan milik perorangan atau milik suatu
keluarga/kelompok/golongan/partai, dan bukan pula milik penguasa negara.
2. Siapapun yang menjadi pemegang kekuasaan negara, prinsipnya adalah selaku pengurus
rakyat, yaitu harus bisa bersikap dan bertindak adil terhadap seluruh rakyatnya, dan sekaligus
selaku pelayan rakyat, yaitu tidak boleh/bisa bertindak zalim terhadap tuannya, yakni rakyat.
Adapun prinsip pokok demokrasi Pancasila adalah sebagai berikut: Demokrasi Pancasila
Pemerintahan berdasarkan hukum: dalam penjelasan UUD 1945 dikatakan:
a. Indonesia ialah negara berdasarkan hukum (rechtstaat) dan tidak berdasarkan kekuasaan
belaka (machtstaat),
b. Pemerintah berdasar atas sistem konstitusi (hukum dasar) tidak bersifat absolutisme
(kekuasaan tidak terbatas),
c. Kekuasaan yang tertinggi berada di tangan MPR.
2. Perlindungan terhadap hak asasi manusia,
3. Pengambilan keputusan atas dasar musyawarah,
4. Peradilan yang merdeka berarti badan peradilan (kehakiman) merupakan badan yang merdeka,
artinya terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah dan kekuasaan lain contoh Presiden, BPK,
DPR, DPA atau lainnya,
5. adanya partai politik dan organisasi sosial politik karena berfungsi Untuk menyalurkan
aspirasi rakyat,
6. Pelaksanaan Pemilihan Umum;
7. Kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR (pasal 1 ayat 2 UUD
1945),
8. Keseimbangan antara hak dan kewajiban,
9. Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral kepada Tuhan YME, diri
sendiri, masyarakat, dan negara ataupun orang lain,
10. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita Nasional.

You might also like