You are on page 1of 20

118

Asuhan Kebidanan Komunitas

BAB VII

ASUHAN KELUARGA

A. Konsep Keluarga
Banyak ahli menguraikan pengertian tentang keluarga sesuai dengan
perkembangan sosial masyarakat. Berikut beberapa pengertian keluarga ;
1. Duval dan Logan (1986)
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan,
kelahiran dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan,
mempertahankan budaya dan meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional serta sosial dari tiap anggota.
2. Ballon dan Maglaya (1978)
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah
tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi. Mereka
saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-
masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.
3. Departemen Kesehatan RI ( 1988 ) :
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari
kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di
suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Dapat disimpulkan bahwa karakteristik keluarga adalah :
1. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah,
perkawinan atau adopsi.
2. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka
tetap memperhatikan satu sama lain.
3. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing
mempunyai peran sosial : suami, istri, anak, kakak dan adik.
4. Mempunyai tujuan : menciptakan dan mempertahankan budaya,
meningkatkan perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota.

Erwina Sumartini, S.ST


119
Asuhan Kebidanan Komunitas

B. Tipe Keluarga
Agar dapat mengupayakan peran serta dalam meningkatkan derajat
kesehatannya maka tenaga kesehatan perlu mengetahui berbagai tipe
keluarga, yaitu :
1. Tipe Keluarga Tradisional, terdiri dari :
a. Keluarga inti, yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari suami, istri
dan anak (kandung/angkat).
b. Keluarga besar, yaitu keluarga inti ditambah dengan keluarga-keluarga
lain yang mempunyai hubungan darah, misalnya kakek, nenek, paman
dan bibi.
c. Keluarga dyad, yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari suami, istri
tanpa anak.
d. Single parent, yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari satu orang
tua dengan anak (kandung/angkat). Kondisi ini dapat disebabkan oleh
perceraian atau kematian.
e. Single edult, yaitu suatu rumah tangga yang hanya terdiri dari seorang
dewasa.
f. Keluarga usila, yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari suami, istri
yang berusia lanjut.
2. Tipe Keluarga Non Tradidional, terdiri dari :
a. Commune family, yaitu lebih dari satu keluarga tanpa pertalian darah
hidup serumah.
b. Orang tua (ayah-ibu), yang tidak ada ikatan perkawinan dan anak
hidup bersama dalam rumah tangga
c. Homoseksual, yaitu dua individu yang sejenis hidup bersama dalam
satu rumah tangga.
C. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Biologis
a. Meneruskan keturunan
b. Memelihara dan membesarkan anak
c. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
d. Memelihara dan merawat anggota keluarga
2. Fungsi Psikologis
Erwina Sumartini, S.ST
120
Asuhan Kebidanan Komunitas

a. Memberikan kasih sayang dan rasa aman


b. Memberikan perhatian di antara anggota keluarga
c. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
d. Memberikan identitas keluarga
3. Fungsi Sosialisasi
a. Membina sosialisasi pada anak
b. Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat
perkembangan anak
c. Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga
4. Fungsi Ekonomi
a. Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
keluarga
b. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi
kebutuhan keluarga
c. Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga di masa
yang akan datang (pendidikan, jaminan hari tua).
5. Fungsi Pendidikan
a. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, keterampilan
dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang
dimilikinya.
b. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang
dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.
c. Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.
Tugas-tugas keluarga agar dapat mewujudkan peranannya secara baik,
menurut Friedman (1998) ada lima tugas, diantaranya :
a. Mengenal masalah setiap anggotanya
b. Mengambil keputusan untuk tindakan yang tepat yang ditujukan dengan
membawa anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan ke
pusat pelayanan kesehatan
c. Merawat anggota keluarga
d. Mempertahankan suasana dirumah yang menguntungkan kesehatan
anggota keluarga
e. Memanfaatkan pelayanan kesehatan dan sarana kesehatan
D. Ciri-Ciri Keluarga Indonesia
1. Suami sebagai pengambil keputusan
2. Merupakan suatu kesatuan yang rapuh
3. Berbentuk monogram

Erwina Sumartini, S.ST


121
Asuhan Kebidanan Komunitas

4. Bertanggung jawab
5. Pengambilan keputusan
6. Meneruskan nilai-nilai budaya bangsa
7. Ikatan kekeluargaan sangat erat
8. Mempunyai semangat gotong royong
E. Asuhan pada Keluarga
Asuhan pada keluarga adalah asuhan kebidanan pada masyarakat yang
ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau kesatuan yang di
asuh melalui pemberdayaan perempuan dan keluarganya.
Alasan keluarga sebagai unit pelayanan :
1. Keluarga sebagai unit utama masyarakat dan merupakan lembaga yang
menyangkut kehidupan masyarakat.
2. Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah,
mengabaikan atau memperbaiki masalah-masalah kesehatan dalam
kelompoknya
3. Masalah-masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan, dan apabila
salah satu anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan akan
berpengaruh terhadap anggota keluarga lainnya
4. Dalam memelihara kesehatan anggota keluarga sebagai individu
(pasien), keluarga tetap berperan sebagai pengambil keputusan dalam
memelihara kesehatan para anggotanya
5. Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk berbagai
upaya kesehatan masyarakat.
F. Tujuan Asuhan pada keluarga
1. Tujuan umum
Meningkatkan kemampuan keluarga dalam memelihara kesehatan
keluarga mereka, sehingga dapat meningkatkan status kesehatan
keluarganya.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengidentifikasi masalah
kesehatan yang dihadapi oleh keluarga.
b. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam menanggulangi masalah-
masalah kesehatan dasar dalam keluarga.
Erwina Sumartini, S.ST
122
Asuhan Kebidanan Komunitas

c. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan yang


tepat dalam mengatasi masalah kesehatan para anggotanya.
d. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan
terhadap anggota keluarga yang sakit dan dalam mengatasi masalah
kesehatan anggota keluarganya
e. Meningkatkan produktivitas keluarga dalam meningkatkan mutu
hidupnya
G. Tugas-Tugas Keluarga Dalam Bidang kesehatan
Untuk dapat mencapai tujuan asuhan pada keluarga, keluarga mempunyai
tugas dalam pemeliharaan kesehatan para anggotanya dan saling
memelihara.
1. Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggota keluarga.
2. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat.
3. Memberikan asuhan kepada anggota keluarganya yang sakit, dan yang
tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang
terlalu muda
4. Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan
perkembangan kepribadian anggota keluarga.
5. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga-
lembaga kesehatan, yang menunjukan pemanfaatan dengan baik
fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada.
H. Prinsip-Prinsip Asuhan pada Keluarga
1. Keluarga sebagai unit atau satu kesatuan dalam pelayanan kesehatan.
2. Dalam memberikan asuhan pada keluarga, sehat sebagai tujuan utama.
3. Asuhan yang diberikan sebagai sarana dalam mencapai peningkatan
kesehatan keluarga.
4. Dalam memberikan asuhan kesehatan keluarga, bidan melibatkan peran
serta keluarga dalam mengatasi masalah kesehatannya.
5. Lebih mengutamakan kegiatan-kegiatan yang bersifat promotif dan
preventif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.
6. Dalam memberikan asuhan kesehatan keluarga memanfaatkan sumber
daya keluarga semaksimal mungkin untuk kepentingan kesehatan
keluarga.
7. Sasaran asuhan kesehatan keluarga adalah keluarga secara keseluruhan.

Erwina Sumartini, S.ST


123
Asuhan Kebidanan Komunitas

8. Pendekatan yang digunakan dalam memberikan asuhan kesehatan


keluarga adalah pendekatan pemecahan masalah dengan menggunakan
proses manajemen kebidanan.
9. Kegiatan utama dalam memberikan asuhan kesehatan keluarga adalah
penyuluhan kesehatan dan asuhan kebidanan pada keluarga di rumah.
10. Diutamakan terhadap keluarga yang termasuk risiko tinggi.
I. Hambatan-Hambatan Yang Sering Dihadapi Dalam Memecahkan
Masalah Kesehatan Keluarga
1. Hambatan dari Keluarga
a. Pendidikan keluarga yang rendah.
b. Keterbatasan sumber-sumber daya keluarga (keuangan, sarana, dan
prasarana)
c. Kebiasaan-kebiasaan yang melekat.
d. Sosial budaya yang tidak menunjang.
2. Hambatan dari tenaga kesehatan
a. Sarana dan prasarana yang tidak menunjang dan mencukupi.
b. Kondisi alam (geografi yang sulit).
c. Kesulitan dalam berkomunikasi (bahasa).
d. Keterbatasan pengetahuan tenaga kesehatan tentang kultur
keluarga.
J. Langkah-Langkah dalam Memberikan Asuhan Pada Keluarga
Dalam melaksanakan asuhan pada keluarga ada beberapa langkah yang
harus dilakukan, sebagai berikut :
1. Membina hubungan kerjasama yang baik dengan keluarga, dengan
cara :
a. Mengadakan kontak dengan keluarga.
b. Menyampaikan maksud dan tujuan serta minat untuk membantu
keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan mereka.
c. Menyatakan kesediaan untuk membantu memenuhi kebutuhan-
kebutuhan kesehatan yang dirasakan keluarga.
d. Membina komunikasi dua arah dengan keluarga.
2. Melaksanakan pengkajian untuk menentukan adanya masalah
kesehatan keluarga.
3. Menganalisa data keluarga untuk menentukan masalah-masalah
kesehatan dan masalah kebidanan.
4. Menggolongkan masalah kesehatan keluarga, berdasarkan sifat
masalah kesehatan keluarga :
a. Ancaman kesehatan
b. Keadaan sakit atau kurang sehat
c. Situasi kritis
Erwina Sumartini, S.ST
124
Asuhan Kebidanan Komunitas

d. Menentukan sifat dan luasnya masalah dan kesanggupan keluarga


untuk melaksanakan tugas-tugas keluarga dalam bidang kesehatan.
5. Menentukan sifat dan luasnya masalah dan kesanggupan keluarga
untuk melaksanakan tugas-tugas keluarga dalam bidang kesehatan.
6. Menentukan/menyusun skala prioritas masalah kesehatan dan asuhan
pada keluarga, dengan mempertimbangkan :
a. Sifat masalah
b. Kemungkinan masalah untuk diubah
c. Potensi menghindari masalah
d. Persepsi keluarga terhadap masalah
7. Menyusun rencana asuhan dan perawatan keluarga sesuai dengan
urutan prioritas.
a. Menentukan tujuan yang realistis
b. Merencanakan pendekatan dan tindakan
c. Menyusun standar dan kriteria evaluasi
8. Melaksanakan asuhan keluarga sesuai dengan rencana yang disusun.
9. Melaksanakan evaluasi keberhasilan tindakan asuhan yang dilakukan.
10. Meninjau kembali masalah kesehatan dan kebidanan yang belum dapat
teratasi dan merumuskan kembali rencana asuhan yang baru.
K. Manajemen Asuhan Keluarga
1. Pengumpulan data dasar
Data yang harus dikumpulkan pada tahap ini adalah data subjektif dan
data objektif. Data dapat diperoleh melalui wawancara, pengamatan,
studi dokumentasi dan pemeriksaan fisik.
Data subjektif dan objektif yang harus dikumpulkan diantaranya :
a. Struktur dan Sifat Keluarga
1) Identitas keluarga
a) Nama kepala keluarga
b) Umur
c) Agama
d) Pendidikan
e) Pekerjaan
f) Penghasilan
g) Suku/bangsa
h) Alamat
2) Susunan anggota keluarga
3) Genogram
4) Hubungan antar keluarga
5) Pola pengambilan keputusan dalam keluarga

Erwina Sumartini, S.ST


125
Asuhan Kebidanan Komunitas

b. Kegiatan sehari-hari
1) Kebiasaan tidur
2) Kebiasaan makan
3) Penggunaan waktu senggang
4) Situasi Sosial Budaya dan Ekonomi
c. Situasi lingkungan
1) Perumahan
2) Sumber air minum
3) Tempat pembuangan tinja
4) Tempat pembuangan air limbah
5) Pembuangan sampah
6) Kandang ternak
7) Pemanfaatan fasilitas kesehatan
d. Keadaan kesehatan keluarga
1) Imunisasi
2) Keluarga berencana
3) Riwayat persalinan
4) Keadaan gizi keluarga
5) Penyakit yang diderita keluarga
2. Analisa data
Di dalam menganalisa data ada 3 norma yang perlu diperhatikan dalam
melihat perkembangan kesehatan keluarga, yaitu :
a. Keadaan kesehatan yang normal dari setiap anggota keluarga,
meliputi :
1) Keadaan kesehatan fisik, mental, sosial anggota keluarga
2) Keadaan pertumbuhan dan perkembangan anggota keluarga
3) Keadaan gizi anggota keluarga
4) Status immunisasi anggota keluarga
5) Kehamilan dan keluarga berencana

b. Keadaan rumah dan sanitasi lingkungan meliputi :


1) Rumah (ventilasi, penerangan, kebersihan, konstruksi, luas
rumah dibandingkan dengan jumlah anggota keluarga dan
sebagainya.
2) Sumber air minum
3) Jamban keluarga
4) Tempat pembuangan air limbah
5) Pemanfaatan pekarangan yang ada dan sebagainya
c. Karakteristik keluarga
1) Sifat-sifat keluarga
2) Dinamika dalam keluarga
3) Komunikasi dalam keluarga
Erwina Sumartini, S.ST
126
Asuhan Kebidanan Komunitas

d. Interaksi antar anggota keluarga


1) Kesanggupan keluarga dalam membawa perkembangan
anggota keluarga
2) Kebiasaan dan nilai-nilai yang berlaku dalam keluarga
3. Perumusan masalah
Setelah data dianalisis, maka selanjutnya dapat dirumuskan masalah
kesehatan dan kebidanan di keluarga. Rumusan masalah kesehatan
keluarga dapat menggambarkan keadaan kesehatan dan status
kesehatan keluarga, karena merupakan hasil dari pemikiran dan
pertimbangan yang mendalam tentang situasi kesehatan, lingkungan,
norma, nilai, kultur yang dianut oleh keluarga tersebut.
Penyusunan masalah kesehatan mengacu pada tipologi masalah
kesehatan serta berbagai alasan dari ketidakmampuan keluarga dalam
melaksanakan tugas-tugas keluarga dalam bidang kesehatan.

Tipologi masalah kesehatan keluarga


Dalam tipologi masalah kesehatan keluarga ada 3 kelompok masalah
besar, yaitu :
a. Ancaman kesehatan
Ancaman kesehatan adalah keadaan-keadaan yang dapat
memungkinkan terjadinya penyakit, kecelakaan dan kegagalan
dalam mencapai potensi kesehatan. Yang termasuk dalam ancaman
kesehatan adalah :
1) Penyakit keturunan, seperti asma bronkiale, diabetes mellitus
dsb.
2) Keluarga/anggota keluarga yang menderita penyakit menular,
seperti TBC, gonore, hepatitis dsb.
3) Jumlah anggota keluarga terlalu besar dan tidak sesuai dengan
kemampuan dan sumber daya keluarga. Seperti anak terlalu
banyak sedangkan penghasilan keluarga kecil.
4) Risiko terjadi kecelakaan dalam keluarga, misalnya benda
tajam diletakan sembarangan, tangga rumah terlalu curam.
5) Kekurangan atau kelebihan gizi dari masing-masing keluarga
6) Keadaan-keadaan yang dapat menimbulkan stress, antara lain :
Erwina Sumartini, S.ST
127
Asuhan Kebidanan Komunitas

a) Hubungan keluarga yang kurang harmonis


b) Hubungan orang tua dan anak tegang
c) Orang tua yang tidak dewasa
7) Sanitasi lingkungan buruk, diantaranya :
a) Ventilasi dan penerangan rumah kurang baik
b) Tempat pembuangan sampah yang tidak memenuhi syarat
c) Tempat pembuangan tinja mencemari sumber air minum
d) Sekolah/tempat pembuanan air limbah yang tidak
memenuhi syarat
e) Sumber air minum tidak memenuhi syarat
f) Kebisingan
g) Polusi udara
8) Kebiasaan-kebiasaan yang merugikan kesehatan :
a) Merokok
b) Minuman keras
c) Tidak memakai alas kaki
d) Makan obat tanpa resep
e) Kebiasaan makan daging mentah
f) Hygiene personal kurang
9) Sifat kepribadian yang melekat, misalnya pemarah.
10) Riwayat persalinan sulit
11) Memainkan peranan yang tidak sesuai, misalnya anak wanita
memainkan peranan ibu karena meninggal, anak laki-laki
memainkan peranan ayah.
12) Imunisasi anak tidak lengkap.
b. Kurang/tidak sehat
Adalah kegagalan dalam memantapkan kesehatan. Yang termasuk
di dalamnya adalah :
1) Keadaan sakit, apakah sesudah atau sebelum didiagnosa
2) Kegagalan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak yang
tidak sesuai dengan pertumbuhan normal.
c. Situasi krisis
Adalah saat-saat yang banyak menuntut individu atau keluarga
dalam menyesuaikan diri termasuk juga dalam hal sumber daya
keluarga. Yang termasuk dalam situasi krisis adalah :
1) Perkawinan
2) Kehamilan
3) Persalinan
4) Masa nifas
5) Menjadi orang tua
6) Penambahan anggota keluarga, misalnya bayi baru lahir
7) Abortus
8) Anak masuk sekolah
Erwina Sumartini, S.ST
128
Asuhan Kebidanan Komunitas

9) Anak remaja
10) Kehilangan pekerjaan
11) Kematian anggota keluarga
12) Pindah rumah
Ketidakmampuan keluarga dalam melaksanakan tugas-tugas
kesehatan.
a. Ketidaksanggupan mengenal masalah kesehatan keluarga,
disebabkan karena :
1) Kurang pengetahuan/ketidaktahuan fakta
2) Rasa takut akibat masalah yang diketahui
3) Sikap dan falsafah hidup
b. Ketidaksanggupan keluarga mengambil keputusan dalam
melakukan tindakan yang tepat, disebabkan karena :
1) Tidak memahami mengenai sifat, berat, dan luasnya masalah
2) Masalah kesehatan tidak begitu menonjol
3) Keluarga tidak sanggup memecahkan masalah karena kurang
pengetahuan, dan kurangnya sumber daya keluarga.
4) Tidak sanggup memilih tindakan diantara beberapa pilihan
5) Ketidakcocokan pendapat dari anggota-anggota keluarga
6) Tidak tahu tentang fasilitas kesehatan yang ada
7) Takut dari akibat tindakan
8) Sikap negatif terhadap masalah kesehatan
9) Fasilitas kesehatan tidak terjangkau
10) Kurang percaya terhadap petugas dan lembaga kesehatan
11) Kesalahan informasi terhadap tindakan yang diharpkan
c. Ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit,
disebabkan karena :
1) Tidak mengetahui keadaan penyakit misalnya, sifat, penyebab,
penyebaran, perjalan penyakit, gejala dan perawatannya serta
pertumbuhan dan perkembangan anak.
2) Tidak mengetahui tentang perkembangan perawatan yang
dibutuhkan.
3) Kurang/tidak ada fasilitas yang diperlukan untuk perawatan.
4) Tidak seimbang sumber-sumber yang ada dalam keluarga,
misalnya : keuangan, anggota keluarga yang
bertanggungjawab, fasilitas fisik untuk perawatan.
5) Sikap negatif terhadap yang sakit
6) Konflik individu dalam keluarga
7) Sikap dan pandangan hidup
8) Perilaku yang mementingkan diri sendiri

Erwina Sumartini, S.ST


129
Asuhan Kebidanan Komunitas

d. Ketidaksanggupan memelihara lingkungan rumah yang dapat


mempengaruhi kesehatan dan perkembangan pribadi anggota
keluarga. disebabkan karena :
1) Sumber-sumber keluarga tidak cukup, diantaranya keuangan,
tanggungjawab/wewenang, keadaan fisik rumah yang tidak
memenuhi syarat.
2) Kurang dapat melihat keuntungan dan manfaat pemeliharaan
lingkungan rumah.
3) Ketidaktahuan pentingnya sanitasi lingkungan.
4) Konflik personal dalam keluarga.
5) Ketidaktahuan tentang usaha pencegahan penyakit.
6) Sikap dan pandangan hidup.
7) Ketidak normalan keluarga, karena sifat mementingkan diri
sendiri, tidak ada kesepakatan, acuh terhadap anggota keluarga
yang mempunyai masalah.
e. Ketidakmampuan menggunakan sumber di masyarakat guna
memelihara kesehatan, disebabkan karena :
1) Tidak tahu bahwa fasilitas kesehatan itu ada
2) Tidak memahami keuntungan yang diperoleh
3) Kurang memahami keuntungan yang diperoleh
4) Kurang percaya terhadap petugas kesehatan dan lembaga
kesehatan
5) Pengalaman yang kurang baik dari petugas kesehatan
6) Rasa takut pada akibat dari tindakan
7) Tidak terjangkau fasilitas yang diperlukan
8) Tidak adanya fasilitas yang diperlukan
9) Rasa asing dan tidak ada dukungan dari masyarakat
10) Sikap dan falsafah hidup
4. Menentukan Diagnosa
Dalam menetapkan diagnosa asuhan keluarga, ditetapkan berdasarkan
faktor risiko dan faktor potensial terjadi penyakit atau masalah
kesehatan keluarga, serta mempertimbangkan kemampuan keluarga
dalam mengatasi masalah kesehatannya, seperti yang telah diterangkan
di atas. diagnosa ditegkan dengan menggunakan formulasi PES
(Problem, Etiologi dan Sign)
Contoh :
Ketidaktahuan keluarga tentang pentingnya pemberian imunisasi
terhadap anak sehubungan dengan pendidikan keluarga rendah.
Prioritas masalah
Erwina Sumartini, S.ST
130
Asuhan Kebidanan Komunitas

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam prioritas masalah adalah


sebagai berikut :
a. Tidak mungkin masalah-masalah kesehatan dan kebidanan yang
ditemukan dalam keluarga dapat diatasi sekaligus.
b. Perlu mempertimbangkan masalah-masalah yang dapat
mengancam kehidupan keluarga seperti masalah penyakit.
c. Perlu mempertimbangkan respons dan perhatian keluarga terhadap
asuhan yang akan diberikan.
d. Keterlibatan keluarga dalam memecahkan masalah yang mereka
hadapi.
e. Sumber daya keluarga yang dapat menunjang pemecahan masalah
kesehatan.
f. Pengetahuan dan kebudayaan keluarga.
Kriteria Prioritas Masalah
a. Sifat masalah, dikelompokan menjadi :
1) Ancaman kesehatan
2) Keadaan sakit atau kurang sehat
3) Situasi krisis
b. Kemungkinan masalah dapat dirubah, adalah kemungkinan
masalah yang akan timbul dan dapat dikurangi atau dicegah
melalui tindakan asuhan
c. Masalah yang menonjol, adalah cara keluarga melihat dan menilai
masalah dalam hal bertanya dan mendesaknya untuk diatasi
melalui intervensi keperawatan dan kesehatan.
Skala prioritas dalam menyusun masalah kesehatan keluarga
N KRITERIA NILAI BOBOT
O
1. Sifat masalah 1
Skala :
Ancaman kesehatan 1
Tidak/kurang sehat 2
Krisis 3
2. Kemungkinan masalah dapat diubah 2
Skala :
Dengan mudah 2

Erwina Sumartini, S.ST


131
Asuhan Kebidanan Komunitas

Hanya sebagian 1
Tidak dapat 0
3. Potensi masalah untuk dirubah 1
Skala :
Tinggi 3
Cukup 2
Rendah 1
4. Menonjolnya masalah 1
Skala :
Masalah berat harus ditangani 2
Masalah yang tidak perlu segera 1
ditangani 0
Masalah tidak dirasakan

Skoring :
a. Tentukan skor untuk setiap kriteria
b. Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan dengan bobot
Skor x Bobot
Angka tertinggi
c. Jumlahkan skor untuk semua kriteria
d. Skor tertinggi adalah 5, dan sama untuk seluruh bobot
Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan prioritas
a. Sifat masalah : dalam menentukan sifat masalah bobot yang paling
besar diberikan kepada keadaan sakit atau yang mengancam
kehidupan keluarga, yaitu keadaan sakit atau pertumbuhan anak
yang tidak sesuai dengan usia, kemudian baru diberikan kepada
hal-hal yang mengancam kesehatan keluarga dan selanjutnya
kepada situasi krisis dalam keluarga di mana terjadi situasi yang
menuntut penyesuaian dalam keluarga.
b. Kemungkinan masalah dapat dirubah : faktor-faktor yang
mempengaruhi masalah dapat diubah adalah :
1) Pengetahuan, teknologi dan tindakan-tindakan untuk
menangani masalah.
2) Sumber daya keluarga, diantaranya keuangan, tenaga, sarana
dan prasarana.
Erwina Sumartini, S.ST
132
Asuhan Kebidanan Komunitas

3) Sumber daya tenaga kesehatan (bidan), diantaranya adalah


pengetahuan, keterampilan dan waktu.
4) Sumber daya masyarakat, dapat dalam bentuk fasilitas,
organisasi seperti Posyandu, DUKM, Polindes dsb.
c. Potensi masalah untuk dicegah : hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam melihat potensi pencegahan masalah adalah :
1) Kepelikan/kesulitan masalah, hal ini berkaitan dengan beratnya
penyakit atau masalah yang menunjukan kepada prognosa dan
beratnya masalah.
2) Lamanya masalah, berhubungan dengan jangka waktu
terjadinya masalah. Lamanya masalah berhubungan erat
dengan beratnya masalah yang menimpa keluarga dan potensi
masalah untuk dicegah.
3) Tindakan yang sudah dan sedang dijalankan, adalah tindakan
untuk mencegah dan memperbaiki masalah dalam rangka
meningkatkan status kesehatan keluarga.
4) Adanya kelompok risiko tinggi dalam keluarga atau kelompok
yang sangat peka menambah potensi untuk mencegah masalah.
5. Perencanaan
Langkah selanjutnya setelah menentukan diagnosa adalah menyusun
perencanaan asuhan terhadap keluarga. Rencana asuhan keluarga
adalah sekumpulan tindakan yang ditentukan bidan untuk
dilaksanakan, dalam memecahkan masalah kesehatan dan kebianan
yang telah diidentifikasi.
Ciri-ciri rencana asuhan keluarga
a. Berpusat pada tindakan-tindakan yang dapat memecahkan atau
meringankan masalah yang sedang dihadapi.
b. Merupakan hasil dari suatu proses yang sistematis dan telah
dipelajari dan pikiran yang logis.
c. Rencana asuhan keluarga berhubungan dengan masa yang akan
datang.
d. Berkaitan dengan masalah kesehatan dan masalah kebidanan yang
diidentifikasi.
e. Rencana asuhan merupakan cara untuk mencapai tujuan.
f. Merupakan suatu proses yang berlangsung secara terus-menerus.
Kualitas rencana asuhan

Erwina Sumartini, S.ST


133
Asuhan Kebidanan Komunitas

Kualitas rencana asuhan sangat tergantung kepada :


a. Penentuan masalah kesehatan yang jelas dan didasarkan kepada
analisa yang menyeluruh tentang masalah situasi keluarga.
b. Rencana yang realistis, artinya dapat dilaksanakan dan dapat
menghasilkan apa yang diharapkan.
c. Rencana dibuat bersama keluarga dalam :
1) Menentukan masalah dan kebutuhan asuhan keluarga
2) Menentukan prioritas masalah
3) Memilih tindakan yang tepat
4) Pelaksanaan tindakan
5) Penilaian hasil tindakan
d. Dibuat secara tertulis
Langkah-langkah dalam mengembangkan rencana asuhan
a. Pengkajian
Dengan melakukan pengkajian, bidan dapat menemukan :
1) masalah-masalah kesehatan dan kebidanan di keluarga
2) kebutuhan-kebutuhan kesehatan dan asuhan keluarga.
b. Sasaran
Sasaran adalah keadaan atau situasi yang diharapkan setelah
tindakan dilaksanakan. Sasaran merupakan tujuan dimana segala
usaha diarahkan.
contoh :
Setelah penyuluhan kesehatan, keluarga membuat tempat
pembuangan sampah. Sasarannya adalah perubahan perilaku
keluarga untuk membuat bak sampah.
Prinsip-prinsip dalam menentukan sasaran
1) Ditemukan oleh tenaga kesehatan bersama keluarga
2) Dapat diterima oleh keluarga
3) Keluarga menyadari dan mengambil tindakan untuk
memecahkannya
hambatan-hambatan dalam membuat sasaran bersama keluarga
1) keluarga tidak menyadari adanya masalah
2) keluarga cukup sibuk terhadap hal-hal yang mereka anggap
lebih penting
3) keluarga tidak menganggap masalah itu cukup berat untuk
diperhatikan

Erwina Sumartini, S.ST


134
Asuhan Kebidanan Komunitas

4) keluarga belum mampu menghadapi masalah sehingga tidak


dapat mengambil tindakan dengan alasan-alasan :
a) takut akan akibat tindakan
b) tradisi yang berlaku dalam keluarga
c) tidak melihat manfaat terhadap tindakan
d) tindakan yang dianjurkan tidak sesuai dengan sasaran
keluarga
5) ketidakmampuan bidan dalam mengembangkan hubungan
kerjasama.
c. Perumusan Tujuan
Tujuan merupakan pernyataan yang lebih terinci tentang hasil
asuhan. Tujuan asuhan akan menentukan kriteria yang dipakai
untuk menilai keberhasilan asuhan.
Bila dilihat dari jangka waktu maka tujuan asuhan keluarga dapat
dibagi menjadi :
1) Tujuan jangka pendek
Ditentukan pada keadaan-keadaan yang mengancam kehidupan
misalnya sakit berat dan sebagainya.
2) Tujuan jangka panjang
Lebih menekankan pada perubahan perilaku dari yang
merugikan kesehatan kearah kemandirian dalam memelihara
kesehatan keluarga.
d. Memilih Tindakan Asuhan
Dalam memilih tindakan asuhan ada dua faktor yang perlu
diperhatikan, yaitu :
1) Sifat masalah
2) Sumber-sumber yang tersedia untuk pemecahan masalah
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih tindakan asuhan
1) Merangsang keluarga mengenal dan menerima masalah dan
kebutuhan kesehatan mereka, melalui :
a) Memperluas pengetahuan keluarga melalui penyuluhan
kesehatan
b) Membantu keluarga melihat situasi dan akibat dari situasi
tersebut
c) Mengkaitkan kebutuhan kesehatan dan sasaran keluarga
d) Mengembangkan sifat positif dalam keluarga
2) menolong keluarga untuk menentukan tindakan

Erwina Sumartini, S.ST


135
Asuhan Kebidanan Komunitas

a) merundingkan dengan keluarga mengenai akibat-akibat bila


mereka tidak mengambil tindakan.
b) memperkenalkan kepada keluarga tentang alternative yang
dapat mereka pilih dan sumber-sumber yang diperlukan
dalam melakukan tindakan.
c) merundingkan dengan keluarga akibat dari tindakan atau
kemungkinan efek samping yang mungkin timbul.
3) menumbuhkan kepercayaan keluarga terhadap bidan
a) memberikan asuhan kepada anggota keluarga yang sakit
b) mencari cara untuk mengurangi ancaman kesehatan dan
perkembangan kepribadian para anggotanya
c) membantu memperbaiki fasilitas fisik rumah dengan
menolong keluarga memperbaiki yang sudah ada
d) mengembangkan pola komunikasi dengan keluarga agar
terjadi saling pengertian yang mendalam
e) membantu keluarga mengembangkan kesanggupan mereka
dalam memenuhi kebutuhan psikososial para anggotanya.
f) mencegah rintangan-rintangan dalam mengadakan rujukan
g) bidan harus mempunyai pengetahuan yang luas tentang
sumber-sumber daya yang ada di masyarakat dan agaimana
memanfaatkannya.
e. Evaluasi
Tolak ukur yang dipergunakan dalam evaluasi adalah :
1) Kriteria keberhasilan
2) Standar asuhan
3) Perubahan perilaku
6. Pelaksanaan
Pelaksanaan asuhan pada keluarga didasarkan kepada rencana asuhan
yang telah disusun.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan tindakan asuhan
pada keluarga :
a. Sumber daya keluarga (keuangan)
b. Tingkat pendidikan keluarga
c. Adat istiadat yang berlaku
d. Respond dan penerimaan keluarga
e. Sarana dan prasyarana yang ada pada keluarga
7. Penilaian

Erwina Sumartini, S.ST


136
Asuhan Kebidanan Komunitas

Penilaian adalah tahap yang menentukan apakah tujuan tercapai.


apabila dalam evaluasi tujuan tidak tercapai maka perlu dicari
penyebabnya. Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor :
a. Tujuan tidak realistis
b. Tindakan asuhan yang tidak tepat
c. Ada factor lingkungan yang tidak dapat diatasi.
Kriterian dan standar
Kriteria adalah gambaran tentang faktor-faktor tidak tetap yang dapat
member petunjuk bahwa tujuan telah tercapai.
Standar menunjukan tingkat pelaksanaan yang diinginkan untuk
membandingkan pelaksanaan yang sebenarnya. standar akan
memberitahukan apakah tingkat pelaksanaan yang dapat diterima atau
keadaan yang bagaimana agar dapat mengatakan bahwa tindakan yang
dilakukan berhasil atau tujuan tercapai.
Contoh:
Tujuan : Keluarga dapat memberikan asuhan yang baik terhadap
anak yang mengalami malnutrisi.
Kriteria : Jumlah dan mutu makanan yang diberikan kepada anak
yang menderita malnutrisi.
Standar : Pemberian makanan pada anak sesuai dengan petunjuk.
Pengukuran Hasil Penilaian
Hasil asuhan dapat diukur dari 3 dimensi :
a. Keadaan fisik misalnya peningkatan berat badan anak
b. Psikologis dan sikap, misalnya berkembangnya sikap positif
keluarga terhadap tenaga kesehatan dalam memberikan asuhan di
rumah
c. Pengetahuan dan perubahan perilaku, keluarga melaksanakan
petunjuk-petunjuk yang berkaitan dengan asuhan, misalnya ibu
melakukan perawatan payudara saat menyusui bayi.
Alasan pentingnya penilaian
a. Menghentikan tindakan/kegiatan yang tidak berguna
b. Untuk menambah ketepatgunaan tindakan asuhan
c. Sebagai bukti hasil dari tindakan asuhan
d. Untuk pengembangan dan penyempurnaan asuhan

Erwina Sumartini, S.ST


137
Asuhan Kebidanan Komunitas

Metode Penilaian
a. Observasi langsung, mengamati secara langsung perubahan yang
terjadi dalam keluarga.
b. Wawancara, mewawancarai keluarga yang berkaitan dengan
perubahan sikap apakah telah menjalankan anjuran yang diberikan.
c. Memeriksa laporan, dapat dilihat dari rencana asuhan yang dibuat
dan tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana
d. Latihan simulasi, berguna dalam menentukan perkembangan
kesanggupan melaksanakan asuhan.

Erwina Sumartini, S.ST

You might also like