Professional Documents
Culture Documents
BAB VII
ASUHAN KELUARGA
A. Konsep Keluarga
Banyak ahli menguraikan pengertian tentang keluarga sesuai dengan
perkembangan sosial masyarakat. Berikut beberapa pengertian keluarga ;
1. Duval dan Logan (1986)
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan,
kelahiran dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan,
mempertahankan budaya dan meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional serta sosial dari tiap anggota.
2. Ballon dan Maglaya (1978)
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah
tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi. Mereka
saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-
masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.
3. Departemen Kesehatan RI ( 1988 ) :
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari
kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di
suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Dapat disimpulkan bahwa karakteristik keluarga adalah :
1. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah,
perkawinan atau adopsi.
2. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka
tetap memperhatikan satu sama lain.
3. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing
mempunyai peran sosial : suami, istri, anak, kakak dan adik.
4. Mempunyai tujuan : menciptakan dan mempertahankan budaya,
meningkatkan perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota.
B. Tipe Keluarga
Agar dapat mengupayakan peran serta dalam meningkatkan derajat
kesehatannya maka tenaga kesehatan perlu mengetahui berbagai tipe
keluarga, yaitu :
1. Tipe Keluarga Tradisional, terdiri dari :
a. Keluarga inti, yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari suami, istri
dan anak (kandung/angkat).
b. Keluarga besar, yaitu keluarga inti ditambah dengan keluarga-keluarga
lain yang mempunyai hubungan darah, misalnya kakek, nenek, paman
dan bibi.
c. Keluarga dyad, yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari suami, istri
tanpa anak.
d. Single parent, yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari satu orang
tua dengan anak (kandung/angkat). Kondisi ini dapat disebabkan oleh
perceraian atau kematian.
e. Single edult, yaitu suatu rumah tangga yang hanya terdiri dari seorang
dewasa.
f. Keluarga usila, yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari suami, istri
yang berusia lanjut.
2. Tipe Keluarga Non Tradidional, terdiri dari :
a. Commune family, yaitu lebih dari satu keluarga tanpa pertalian darah
hidup serumah.
b. Orang tua (ayah-ibu), yang tidak ada ikatan perkawinan dan anak
hidup bersama dalam rumah tangga
c. Homoseksual, yaitu dua individu yang sejenis hidup bersama dalam
satu rumah tangga.
C. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Biologis
a. Meneruskan keturunan
b. Memelihara dan membesarkan anak
c. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
d. Memelihara dan merawat anggota keluarga
2. Fungsi Psikologis
Erwina Sumartini, S.ST
120
Asuhan Kebidanan Komunitas
4. Bertanggung jawab
5. Pengambilan keputusan
6. Meneruskan nilai-nilai budaya bangsa
7. Ikatan kekeluargaan sangat erat
8. Mempunyai semangat gotong royong
E. Asuhan pada Keluarga
Asuhan pada keluarga adalah asuhan kebidanan pada masyarakat yang
ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau kesatuan yang di
asuh melalui pemberdayaan perempuan dan keluarganya.
Alasan keluarga sebagai unit pelayanan :
1. Keluarga sebagai unit utama masyarakat dan merupakan lembaga yang
menyangkut kehidupan masyarakat.
2. Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah,
mengabaikan atau memperbaiki masalah-masalah kesehatan dalam
kelompoknya
3. Masalah-masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan, dan apabila
salah satu anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan akan
berpengaruh terhadap anggota keluarga lainnya
4. Dalam memelihara kesehatan anggota keluarga sebagai individu
(pasien), keluarga tetap berperan sebagai pengambil keputusan dalam
memelihara kesehatan para anggotanya
5. Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk berbagai
upaya kesehatan masyarakat.
F. Tujuan Asuhan pada keluarga
1. Tujuan umum
Meningkatkan kemampuan keluarga dalam memelihara kesehatan
keluarga mereka, sehingga dapat meningkatkan status kesehatan
keluarganya.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengidentifikasi masalah
kesehatan yang dihadapi oleh keluarga.
b. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam menanggulangi masalah-
masalah kesehatan dasar dalam keluarga.
Erwina Sumartini, S.ST
122
Asuhan Kebidanan Komunitas
b. Kegiatan sehari-hari
1) Kebiasaan tidur
2) Kebiasaan makan
3) Penggunaan waktu senggang
4) Situasi Sosial Budaya dan Ekonomi
c. Situasi lingkungan
1) Perumahan
2) Sumber air minum
3) Tempat pembuangan tinja
4) Tempat pembuangan air limbah
5) Pembuangan sampah
6) Kandang ternak
7) Pemanfaatan fasilitas kesehatan
d. Keadaan kesehatan keluarga
1) Imunisasi
2) Keluarga berencana
3) Riwayat persalinan
4) Keadaan gizi keluarga
5) Penyakit yang diderita keluarga
2. Analisa data
Di dalam menganalisa data ada 3 norma yang perlu diperhatikan dalam
melihat perkembangan kesehatan keluarga, yaitu :
a. Keadaan kesehatan yang normal dari setiap anggota keluarga,
meliputi :
1) Keadaan kesehatan fisik, mental, sosial anggota keluarga
2) Keadaan pertumbuhan dan perkembangan anggota keluarga
3) Keadaan gizi anggota keluarga
4) Status immunisasi anggota keluarga
5) Kehamilan dan keluarga berencana
9) Anak remaja
10) Kehilangan pekerjaan
11) Kematian anggota keluarga
12) Pindah rumah
Ketidakmampuan keluarga dalam melaksanakan tugas-tugas
kesehatan.
a. Ketidaksanggupan mengenal masalah kesehatan keluarga,
disebabkan karena :
1) Kurang pengetahuan/ketidaktahuan fakta
2) Rasa takut akibat masalah yang diketahui
3) Sikap dan falsafah hidup
b. Ketidaksanggupan keluarga mengambil keputusan dalam
melakukan tindakan yang tepat, disebabkan karena :
1) Tidak memahami mengenai sifat, berat, dan luasnya masalah
2) Masalah kesehatan tidak begitu menonjol
3) Keluarga tidak sanggup memecahkan masalah karena kurang
pengetahuan, dan kurangnya sumber daya keluarga.
4) Tidak sanggup memilih tindakan diantara beberapa pilihan
5) Ketidakcocokan pendapat dari anggota-anggota keluarga
6) Tidak tahu tentang fasilitas kesehatan yang ada
7) Takut dari akibat tindakan
8) Sikap negatif terhadap masalah kesehatan
9) Fasilitas kesehatan tidak terjangkau
10) Kurang percaya terhadap petugas dan lembaga kesehatan
11) Kesalahan informasi terhadap tindakan yang diharpkan
c. Ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit,
disebabkan karena :
1) Tidak mengetahui keadaan penyakit misalnya, sifat, penyebab,
penyebaran, perjalan penyakit, gejala dan perawatannya serta
pertumbuhan dan perkembangan anak.
2) Tidak mengetahui tentang perkembangan perawatan yang
dibutuhkan.
3) Kurang/tidak ada fasilitas yang diperlukan untuk perawatan.
4) Tidak seimbang sumber-sumber yang ada dalam keluarga,
misalnya : keuangan, anggota keluarga yang
bertanggungjawab, fasilitas fisik untuk perawatan.
5) Sikap negatif terhadap yang sakit
6) Konflik individu dalam keluarga
7) Sikap dan pandangan hidup
8) Perilaku yang mementingkan diri sendiri
Hanya sebagian 1
Tidak dapat 0
3. Potensi masalah untuk dirubah 1
Skala :
Tinggi 3
Cukup 2
Rendah 1
4. Menonjolnya masalah 1
Skala :
Masalah berat harus ditangani 2
Masalah yang tidak perlu segera 1
ditangani 0
Masalah tidak dirasakan
Skoring :
a. Tentukan skor untuk setiap kriteria
b. Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan dengan bobot
Skor x Bobot
Angka tertinggi
c. Jumlahkan skor untuk semua kriteria
d. Skor tertinggi adalah 5, dan sama untuk seluruh bobot
Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan prioritas
a. Sifat masalah : dalam menentukan sifat masalah bobot yang paling
besar diberikan kepada keadaan sakit atau yang mengancam
kehidupan keluarga, yaitu keadaan sakit atau pertumbuhan anak
yang tidak sesuai dengan usia, kemudian baru diberikan kepada
hal-hal yang mengancam kesehatan keluarga dan selanjutnya
kepada situasi krisis dalam keluarga di mana terjadi situasi yang
menuntut penyesuaian dalam keluarga.
b. Kemungkinan masalah dapat dirubah : faktor-faktor yang
mempengaruhi masalah dapat diubah adalah :
1) Pengetahuan, teknologi dan tindakan-tindakan untuk
menangani masalah.
2) Sumber daya keluarga, diantaranya keuangan, tenaga, sarana
dan prasarana.
Erwina Sumartini, S.ST
132
Asuhan Kebidanan Komunitas
Metode Penilaian
a. Observasi langsung, mengamati secara langsung perubahan yang
terjadi dalam keluarga.
b. Wawancara, mewawancarai keluarga yang berkaitan dengan
perubahan sikap apakah telah menjalankan anjuran yang diberikan.
c. Memeriksa laporan, dapat dilihat dari rencana asuhan yang dibuat
dan tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana
d. Latihan simulasi, berguna dalam menentukan perkembangan
kesanggupan melaksanakan asuhan.