Professional Documents
Culture Documents
BAB III
TINJAUAN STASIUN SUDIMARA
Batas Wilayah :
Utara : Kota tangeran da DKI Jakarta
Selatan : provinsi Jawa Barat
Barat : Kabupaten Tangerang
Timur : Provinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta
15
PUTI LARAS KINANTI HADITA 21020110120023
TUGAS AKHIR TEKNIK ARSITEKTUR UNDIP 127/49
PENGEMBANGAN STASIUN SUDIMARA DI KOTA TANGERANG SELATAN
Sebagian besar wilayah Kota Tangerang Selatan merupakan dataran rendah dan
memiliki topografi yang relatif datar dengan kemiringan tanah rata-rata 0 3% sedangkan
ketinggian wilayah antara 0 25 m dpl. Untuk kemiringan garis besar terbagi dari 2 (dua)
bagian, yaitu :
Kota Tangerang Selatan merupakan daerah yang relatif datar. Beberapa kecamatan
memiliki lahan yang bergelombang seperti di perbatasan antara Kecamatan Setu dan
Kecamatan Pamulang serta sebagian di Kecamatan Ciputat Timur. Kondisi geologi Kota
Tangerang Selatan umumnya adalah batuan alluvium, yang terdiri dari
batuan lempung, lanau, pasir, kerikil, kerakal dan bongkah. Jenis batuan ini mempunyai
tingkat kemudahan dikerjakan atau workability yang baik sampai sedang, unsur ketahanan
terhadap erosi cukup baik oleh karena itu wilayah Kota Tangerang Selatan masih cukup layak
untuk kegiatan perkotaan.
Dilihat dari sebaran jenis tanahnya, pada umumnya di Kota Tangerang Selatan berupa
asosiasi latosol merah dan latosol coklat kemerahan yang secara umum cocok untuk
pertanian/perkebunan. Meskipun demikian, dalam kenyataannya makin banyak yang
berubah penggunaannya untuk kegiatan lainnya yang bersifat non-pertanian. Untuk sebagian
wilayah seperti Kecamatan Serpong dan Kecamatan Setu, jenis tanah ada yang mengandung
pasir khususnya untuk wilayah yang dekat dengan Sungai Cisadane.
16
PUTI LARAS KINANTI HADITA 21020110120023
TUGAS AKHIR TEKNIK ARSITEKTUR UNDIP 127/49
PENGEMBANGAN STASIUN SUDIMARA DI KOTA TANGERANG SELATAN
Keadaan iklim didasarkan pada penelitian di Stasiun Geofisika Klas I Tangerang pada
tahun 2010, yaitu berupa data temperatur (suhu) udara, kelembaban udara dan intensitas
matahari, curah hujan dan rata-rata kecepatan angin. Temperatur udara berada disekitar
23,4C 34,2C dengan temperatur udara minimum berada di bulan Oktober sebesar 23,4C
dan temperatur udara maksimum di bulan Februari yaitu sebesar 34,2C. Rata-rata
kelembaban udara adalah 80,0% sedangkan intensitas matahari adalah 49,0%. Keadaan curah
hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari, yaitu 264,4 mm, sedangkan rata-rata curah hujan
dalam setahun adalah 154,9 mm. Hari hujan tertinggi pada bulan Desember dengan hari
hujan sebanyak 19 hari. Rata-rata kecepatan angin dalam setahun adalah 4,9 Km/jam dan
kecepatan maksimum rata-rata 38,3 Km/jam.
Data kependudukan merupakan data yang bersifat dinamis dan strategis. Disebut
dinamis karena jumlah penduduk terus mengalami perubahan dan peningkatan akibat
mobiltas penduduk. Data kependudukan juga merupakan data yang strategis karena
digunakan sebagai perencanaan pembangunan duatu daerah. Konsep penduduk menurut
BPS: penduduk adalah semua otang yang berdomisili di wilayah geografis Republik Indonesia
selama 6 bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi
bertujuan menetap. Konsep penduduk adalah orang yang mempunyai KYP dan atau
mempunyai KK( beridentitas).
17
PUTI LARAS KINANTI HADITA 21020110120023
TUGAS AKHIR TEKNIK ARSITEKTUR UNDIP 127/49
PENGEMBANGAN STASIUN SUDIMARA DI KOTA TANGERANG SELATAN
Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 15 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Tangerang Selatan Tahun 2011 2031 :
Pasal 25
(1) Rencana sistem jaringan perkeretaapian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat
(2) huruf b meliputi :
a. jaringan jalur kereta api; dan
b. prasarana perkeretaapian berupa stasiun kereta api
(3) Prasarana perkeretaapian berupa stasiun kereta api sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf b meliputi :
a. Pengembangan stasiun kereta api eksisting meliputi:
1. Stasiun Serpong di Kelurahan Serpong, Kecamatan Serpong;
2. Stasiun Rawa Buntu di Kelurahan Rawa Buntu Kecamatan Serpong;
3. Stasiun Sudimara di Kelurahan Jombang Kecamatan Ciputat;
4. Stasiun Jurangmangu di Kelurahan Sawah Baru Kecamatan Ciputat; dan
5. Stasiun Pondok Ranji di Kelurahan Pondok Ranji Kecamatan Ciputat Timur.
(4) Penyediaan fasilitas parkir kendaraan pribadi dengan konsep park and ride untuk
berpindah angkutan di stasiun.
b. Ketinggian Bangunan
Pasal 21
(1) Kebijakan ketinggian bangunan bertujuan untuk :
a. menciptakan keserasian bangunan dengan tampak Iingkungan (view)
disekitarnya sesuai peruntukannya;
b. menciptakan garis ketinggian bangunan kota yang harmonis dan berbagai
karakteristik;
c. mengendalikan intensitas pemanfaatan lahan sesuai peruntukannya.
18
PUTI LARAS KINANTI HADITA 21020110120023
TUGAS AKHIR TEKNIK ARSITEKTUR UNDIP 127/49
PENGEMBANGAN STASIUN SUDIMARA DI KOTA TANGERANG SELATAN
(2) Pengaturan Ketinggian Bangunan dan KLB untuk setiap blok peruntukan terbagi
kedalam 5 (lima) kategori, terdiri dari :
a. blok peruntukan ketinggian bangunan sangat rendah adalah blok dengan tidak
bertingkat dan bertingkat maksimum dua Iantai (KLB maksimum 2 x KDB)
dengan tinggi puncak bangunan maksimum 12 m dari Iantai dasar;
b. blok peruntukan ketinggian bangunan rendah adalah blok dengan bangunan
bertingkat maksimum 4 lantai (KLB maksimum 4 x KDB) dengan tinggi puncak
bangunan maksimum 20 m dari lantai dasar;
c. blok peruntukan ketinggian bangunan sedang adalah blok dengan bangunan
bertingkat maksimum 8 Iantai (KLB 15 maksimum 8 x KDB) dengan tinggi
puncak bangunan maksimum 36 m dari lantai dasar;
d. blok peruntukan ketinggian bangunan tinggi adalah blok dengan bangunan
bertingkat minimum 9 lantai (KLB minimum 9 x KDB) dengan tinggi puncak
bangunan maksimum 40 m dari Iantai dasar;
e. blok peruntukan ketinggian bangunan sangat tinggi adalah blok dengan
bangunan bertingkat minimum 20 Iantai (KLB minimum 20 x KDB) dengan tinggi
puncak bangunan maksimum 80 m dari Iantai dasar.
(3) Pengaturan KLB dimaksud pada ayat (2) ditetapkan memiliki ketinggian 2 lantai
sampai 4 lantai sebagaimana tercantum dalam Lampiran 4.
c. Garis Sempadan
Pasal 20
(1) Pengaturan garis sempadan di wilayah Kecamatan Periuk terdiri dari Garis
Sempadan Bangunan (GSB) dan Garis Sempadan Pagar (GSP).
(2) Adapun pengaturan garis sempadan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
adalah :
a. ROW 26 m (Jalan Kolektor Primer) dengan GSP 13 m dari as jalan dan GSB
8 m dari GSP;
b. ROW 18 m (Jalan Kolektor Sekunder) dengan GSP 9 m dari as jalan dan GSB
5 m dari GSP;
c. ROW 11 m (Jalan Lokal) dengan GSP 6 m dari as jalan dan GSB 5 m dari GSP.
19
PUTI LARAS KINANTI HADITA 21020110120023
TUGAS AKHIR TEKNIK ARSITEKTUR UNDIP 127/49
PENGEMBANGAN STASIUN SUDIMARA DI KOTA TANGERANG SELATAN
Stasiun Sudimara (SDM) adalah stasiun kereta api kelas III yang terletak
di Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan. Stasiun ini berada di Daerah Operasi I Jakarta,
dan terletak antara Stasiun Jurangmangu dan Stasiun Rawa Buntu. Stasiun ini memiliki
tiga jalur. Jalur 1 digunakan untuk kereta api yang berjalan ke arah barat/
Stasiun Serpong, Jalur 2 digunakan untuk kereta api yang berjalan ke arah timur/
Stasiun Tanahabang dan Jalur 3 digunakan untuk kereta api yang akan bersilang atau
disusul kereta api lain. Stasiun ini sudah memiliki peron tinggi. Rencananya, antara
stasiun ini dan Stasiun Rawa Buntu, akan dibangun sebuah stasiun baru, yaitu Stasiun
Ciater.
20
PUTI LARAS KINANTI HADITA 21020110120023
TUGAS AKHIR TEKNIK ARSITEKTUR UNDIP 127/49
PENGEMBANGAN STASIUN SUDIMARA DI KOTA TANGERANG SELATAN
angkutan umum, dll. Maka dari kereta menjadi salah satu transport utama para
penduduk jombang dan sekitarnya.
Mengenai sejarah, jalur kereta api yang melintasi Stasiun Sudimara ini berawal
ketika pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan Undang-undang 15 Juli 1896 Stadblad
180. Dengan Undang-undang ini, Pemerintah Hindia Belanda melalui perusahaan
kereta api negara atau sering disebut Staatsspoorwegen (SS), membangun jalur kereta
api dari Stasiun Batavia menuju Duri ke Anyerkidul, dengan membangun percabangan
pertama dari Stasiun Duri ke Stasiun Tangerang dan percabangan kedua dari Stasiun
Tanah Abang ke Stasiun Weltevreden.
Lintas ini mulai dikerjakan sejak tahun 1896. Dan untuk lintas dari Stasiun Duri
sampai dengan Stasiun Tangerang mulai dioperasikan sejak tanggal 2 Januari 1899.
Lintas dari Stasiun Duri sampai ke Stasiun Rangkasbitung mulai dioperasikan sejak
tanggal 1 Oktober 1899. Dari Rangkasbitung ke Serang dioperasikan pada tanggal 1 Juli
1900. Dari Serang ke Anyerkidul dioperasikan pada tanggal 20 Desember 1900.
Sedangkan dari Tanah Abang ke Weltevreden mulai dioperasikan sejak tanggal 1 Maret
1904.
Pada masa awal pembangunan jalur dari Duri ke Rangkasbitung dibangunlah
stasiun antara lain: Duri, Tanah Abang, Palmerah, Pondokbitoeng, Djombang, Serpong,
Paroeng Pandjang, Tendjo, Halte Tjikoeja, Tjiteras, Rangkasbitoeng.
Sejak dibukanya jalur kereta api tersebut pengangkutan hasil bumi dari wilayah
Banten menjadi lebih mudah. Hasil bumi dari daerah pedalaman bisa diangkut dengan
cepat ke kota Batavia dan ke Pelabuhan Tanjung Priok.
Ketika fungsi kereta api bisa mengangkut barang lebih cepat, akhirnya
perusahaan kereta api SS menambah dan membangun stasiun baru di lintas Duri
Rangkasbitung ini. Diperkirakan stasiun tersebut dibangun sebelum tahun 1909. Stasiun
tambahan yang dibangun antara lain: Kebayoran dan Sudimara.
21
PUTI LARAS KINANTI HADITA 21020110120023
TUGAS AKHIR TEKNIK ARSITEKTUR UNDIP 127/49
PENGEMBANGAN STASIUN SUDIMARA DI KOTA TANGERANG SELATAN
Kepala Stasiun
PPKA OA Staff
PJL Loket
Berdasarkan data survey yang telah dilakukan, pada Tahun 2013 jumlah pengunjung
yang datang ke stasiun Sudimara menggunakan layanan transportasi kereta adalah
sebagai berikut :
No Bulan Jumlah Penumpang (orang)
1 Januari 129.337
2 Februari 130.554
3 Maret 133.908
4 April 191.201
5 Mei 293.862
6 Juni 293.987
7 Juli 178.484
8 Agustus 253.875
9 September 386.411
10 Oktober 398.743
11 November 376.667
12 Desember 245.789
Jumlah 3.012.818
22
PUTI LARAS KINANTI HADITA 21020110120023
TUGAS AKHIR TEKNIK ARSITEKTUR UNDIP 127/49
PENGEMBANGAN STASIUN SUDIMARA DI KOTA TANGERANG SELATAN
Dari tabel di atas, dapat dihasilkan tabel grafik laju pertumbuhan sebagai berikut :
450,000
400,000
Jumlah Pengunjung
350,000
300,000
250,000
200,000
150,000
100,000
50,000
0
Juni
Juli
Januari
Mei
September
Maret
Februari
April
Oktober
November
Desember
Agustus
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Gambar 3.4. Grafik Laju Pertumbuhan Pengunjung Stasiun Sudimara Tahun 2013
Sumber: Data Survey
Gambar 3.4. Grafik Laju Pertumbuhan Pengunjung Stasiun Sudimara Tahun 2013
Sumber: Data Survey
23
PUTI LARAS KINANTI HADITA 21020110120023
TUGAS AKHIR TEKNIK ARSITEKTUR UNDIP 127/49
PENGEMBANGAN STASIUN SUDIMARA DI KOTA TANGERANG SELATAN
24
PUTI LARAS KINANTI HADITA 21020110120023
TUGAS AKHIR TEKNIK ARSITEKTUR UNDIP 127/49