Professional Documents
Culture Documents
Adalah Nabi saw ketika memasuki tempat buang hajat,
beliau saw berkata: Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung
kepada-Mu dari jin laki-laki dan jin perempuan.
(HR. Bukhari, Ahmad, Muslim, Tirmidzi dan an-Nasai)
Diriwayatkan dari Anas bin Malik:
Adalah Nabi saw ketika memasuki kakus, beliau saw
berkata: Dengan menyebut nama Allah, ya Allah,
sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari jin laki-laki
dan jin perempuan.
(HR. Ibnu Abi Syaibah)
Diriwayatkan dari Ali ra, bahwasanya ia berkata:
Rasulullah saw bersabda:
Penutup antara jin dengan aurat anak Adam ketika
memasuki kakus adalah dengan ucapan: Dengan
menyebut nama Allah
(HR. Ibnu Majah dengan sanad yang shahih)
Membuang Hajat di Dalam
Rumah atau Bangunan
Aku mengunjungi Aisyah, lalu aku mendengarnya berkata:
Rasulullah saw ketika keluar dari tempat buang hajat,
beliau saw berkata: Aku memohon ampunan-Mu
(HR. Ibnu Majah, Tirmidzi, Ahmad Abu Dawud dan Ibnu
Khuzaimah)
Membuang Hajat di Dalam
Rumah atau Bangunan
Janganlah salah seorang dari kalian buang air kecil di
tempat mandinya, karena sebagian besar rasa was-was itu
disebabkan olehnya.
(HR. Ibnu Majah, an-Nasai, Abu Dawud, Ahmad dan
Tirmidzi)
Membuang Hajat di Dalam
Rumah atau Bangunan
Nabi saw memiliki wadah dari aidan (kayu kurma) yang
ditempatkan di bawah tempat tidur beliau, yang
digunakan untuk buang air kecil di waktu malam.
(HR. Baihaqi, Abu Dawud, dan an-Nasai)
Membuang Hajat di Dalam
Rumah atau Bangunan
Sesungguhnya Abu Musa sangat ketat dalam persoalan air
kencing. Dia suka kencing didalam botol, lalu dia berkata:
Sesungguhnya Bani Israil ketika kulit salah seorang dari
mereka terkena air kencing, maka mereka memotongnya
dengan gunting. Maka Hudzaifah berkata: Sungguh aku
ingin agar sahabat kalian ini tidak terlalu keras dalam
masalah ini. Sungguh aku telah melihat Rasulullah saw
berjalan bersama-sama, lalu beliau saw mendatangi
tempat pembuangan hajat di belakang sebuah kebun,
kemudian berdiri sebagaimana salah seorang dari kalian
berdiri, dan beliau saw kencing. Saat aku berusaha
menjauh dari beliau saw, maka beliau saw memberikan
isyarat kepadaku untuk mendekat, maka aku mendekat,
lalu berdiri di samping tumit beliau, hingga beliau
menyelesaikan kencingnya.
(HR. Muslim, Bukhari dan Ahmad)
Diriwayatkan dari Abdurrahman bin Hasanah,
dia berkata:
Rasulullah saw pernah menemui kami dan di tangan
beliau ada sesuatu yang mirip perisai dari kulit. Beliau
saw lalu meletakkannya dan duduk di belakangnya,
kemudian buang air kecil ke arah perisai tersebut. Maka
sebagian orang berkata: Lihat, beliau buang air kecil
seperti perempuan. Maka kam mendengar beliau
berkata: Atau tidakkah kalian mengetahui apa yang
terjadi pada Bani Israil. Mereka ketika terkena sesuatu
dari air kencing, maka mereka memotongnya dengan
gunting. Maka melarang sebagian dari mereka, maka
mereka diadzab didalam kuburnya.
(HR. an-Nasai dan al-Baihaqi)
Diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah, dia
berkata:
Rasulullah saw melarang seorang lelaki kencing dalam
keadaan berdiri.
(HR. Baihaqi dan Ibnu Majah)
Barangsiapa yang bercerita kepada kalian bahwa
Rasulullah saw kencing dalam keadaan berdiri, maka
janganlah kalian membenarkannya. Rasulullah saw
tidaklah kencing melainkan dalam keadaan duduk.
(HR. An-Nasai, Ahmad, Ibnu Majah dan at-Tirmidzi)
Hadits Hudzaifah lebih shahih dibandingkan
hadits Aisyah, karena di dalam hadits Aisyah
terdapat perawi bernama Syarik. Syarik
seorang yang jujur, tetapi suka keliru.