Professional Documents
Culture Documents
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT. Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunianya, sehingga saya dapat menyelesaikan Studi
Kasus ini.
Selesainya Studi Kasus ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah
memberikan masukan-masukan kepada saya. Untuk itu saya mengucapkan banyak
terimakasih kepada :
1. Bidan Widyawati
2. Dosen
3. Orang Tua
4. Teman- teman seperjuangan di Kebidanan Universitas Gunadarma
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari Studi Kasus ini, baik dari
materi maupun teknik pengkajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan
pengalaman saya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat saya
harapkan.
I
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
I. Pengkajian ........................................................................................ 15
II. Analisa .............................................................................................. 23
III. Penatalaksanaan (Rencana, Tindakan, Evaluasi) .............................. 23
II
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V : PENUTUP
III
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu penyebab kematian pada ibu hamil adalah anemia dalam
kehamilan. Anemia dalam kehamilan merupakan masalah nasional karena
mencerminkan nilai kesejahteraan ekonomi masyarakat, dan pengaruhnya
sangat besar terhadap kualitas Sumber daya manusia. Anemia kehamilan
disebut potensial danger to mother and child karena itulah anemia
memerlukan perhatian serius dari semua pihak terkait dalam pelayanan
kesehatan (Manuaba, 2012 )
1
Anemia dalam kehamilan merupakan salah satu masalah kesehatan yang
banyak dialami dan cukup tinggi yang berkisar antara 10-20% (Sarwono
Prawiharjo, 2005; hal : 450 ).
Menurut WHO kejadian anemia saat hamil berkisar antara 20% sampai
89% dengan menetapkan Hb 11 gr % sebagai dasarnya. Angka anemia
kehamilan di Indonesia menunjukkan nilai yang cukup tinggi. (Manuaba.I.B.G,
hal : 29 ).
2
1.2. TUJUAN
1. Tujuan Umum
a. Mahasiswa dan ibu hamil dapat mengetahui gejala klinis anemia.
b. Mahasiswa dan ibu hamil dapat mengetahui cara pencegahan dan
penanganan anemia.
2. Tujuan Khusus
a. Memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan I.
b. Menambah wawasan pengertian anemia.
c. Menambah wawasan mengenai penyebab anemia pada ibu hamil.
d. Menambah wawasan mengenai gejala anemia pada ibu hamil.
e. Menambah wawasan mengenai pencegahan dan penanganan anemia
pada ibu hamil.
Studi Kasus ini disusun secara sistematis yang terdiri dari lima BAB,
yaitu sebagai berikut:
Sitematika penulisan
Kebidanan I.
3
SOAP.
diagnosa kehamilan,
perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi.
saran.
tulisan.
4
BAB 2
TINJAUAN TEORI
Anemia adalah kekurangan kadar hemoglobin atau sel darah merah <
11 gr % atau suatu keadaan dengan junlah eritrosit yang beredar atau
konsentrasi hemoglobin menurun (Maimunah 2005).
Anemia adalah turunnya kadar hemoglobin < dari 12,0 g/100 ml darah
pada wanita yang tidak hamil dan kurang dari 10,0 g/100 ml darah pada
wanita hamil (Varney Helen, 2002; hal 152)
5
darah ibu terutama terjadi akibat peningkatan plasma, bukan akibat
peningkatan jumlah sel darah merah. Walaupun ada peningkatan jumlah sel
darah merah di dalam sirkulasi, tetapi jumlahnya seimbang dengan
peningkatan volume plasma. Ketidak seimbangan ini akan terlihat dalam
bentuk penurunan kadar Hb (Varney, 2006).
2.2. ETIOLOGI
1. Umur
Umur ibu adalah lama waktu hidup atau sejak dilahirkan sampai ibu
tersebut hamil. Ada banyak hal yang menyebabkan terjadinya berbagai
komplikasi pada masa kehamilan diantaranya adalah umur ibu pada saat
hamil. Jika umur ibu terlalu muda yaitu usia kurang dari 20 tahun, secara
fisik dan panggul belum berkembang optimal sehingga dapat
mengakibatkan resiko kesakitan dan kematian pada masa kehamilan,
dimana pada usia kurang dari 20 tahun ibu takut terjadi perubahan pada
postur tubuhnya atau takut gemuk. Ibu cenderung mengurangi makan
sehingga asupan gizi termasuk asupan zat besi kurang yang berakibat bisa
terjadi anemia. Sedangkan pada usia di ats 35 tahun, kondisi kesehatan ibu
mulai menurun, fungsi rahim mulai menurun, serta meningkatkan
komplikasi medis pada kehamilan sampai persalinan (Anonim, 2010).
2. Paritas
Paritas adalah jumlah persalinan yang pernah di alami oleh ibu baik
lahir hidup maupun lahir mati. Paritas 1-3 merupakan paritas I paling aman
di tinjau dari sudut kematian maternal paritas I dan parits tinggi (lebih dari
3) mempunyai angka kematian lebih tinggi. Resiko pada paritas 1 dapat di
6
kurangi atau di cegah dengan keluarga berencana. Sebagian kehamilan pada
paritas tinggi adalah tidak direncanakan (Sarwono, 1999; Hal. 2 ).
Setelah kehamilan yang ketiga resiko anemia (kurang darah)
meningkat. Hal di sebabkan karena pada kehamilan yang berulang
menimbulkan kerusakan pada pembuluh darah dan dinding uterus yang
biasanya mempengaruhi sirkulasi nutrisi ke janin.
7
4. Hipervolemia
2.3. PATOFISIOLOGI
8
1. Hb > 11 gr%Tidak anemia (normal)
2. Hb 9-10 gr% Anemia ringan
3. Hb 7-8 gr% Anemia sedang
4. Hb <7 gr% Anemia berat
2. Anemia megaloblastik
Anemia karena defisiensi asam folik, jarang sekali karena
defisiensi vitamin B Hal ini erat hubungannya dengan defisiensi makanan.
3. Anemia Hipoplastik
Disebabkan oleh karena sum-sum tulang kurang mampu
membuat sel-sel darah baru. Etiologi anemia hipoplastik karena
kehamilan hingga kini diketahui dengan pasti, kecuali yang disebabkan
oleh sepsis, sinar roentgen, racun dan obat-obatan.
4. Anemia hemolotik
Disebabkan karena penghancuran sel darah merah berlangsung
lebih cepat dari pembuatannya. Wanita dengan anemia hemolitik sukar
menjadi hamil, apabila ia hamil maka anemianya biasa menjadi lebih
berat. Sebaliknya mungkin pula pada kehamilan menyebabkan krisis
hemolitik pada wanita yang sebelumnya tidak menderita
anemia.menyebabkan krisis hemolitik pada wanita yang sebelumnya
tidak menderita anemia.
9
2.6. TANDA DAN GEJALA ANEMIA
Tanda gejala ibu hamil yang mengalami anemia antara lain : ibu
mengeluh lemah, pucat, mudah pingsan sementara tensi masih dalam batas
normal, perlu dicurigai anemia defisiensi (Sarwono, 2009).
10
8. Hiperemesis gravidarum
9. Perdarahan anterpartum.
10. Ketuban pecah dini(KPD).
11
6. Dapat terjadi cacat bawaan.
7. Bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian perinatal.
8. Intelengensi rendah, oleh karena kekurangan oksigen dan nutrisi
yang menghambat pertumbuhan janin.
9. Diagnosa anemia
12
2.9. PENATALAKSANAAN
Pemberian vitamin zat besi ini dimulai dengan memberikan satu tablet
per hari sesegera mungkin setelah rasa mual hilang. Tablet zat besi ini
sebaiknya tidak diminum bersama teh atau kopi, karena akan mengganggu
penyerapan (Saifuddin, 2009).
1) Minum tablet besi dengan air putih, jangan minum dengan teh, susu dan
kopi karena dapat menurunkan penyerapan zat besi dalam tubuh sehingga
manfaatnya menjadi berkurang.
2) Kadang-kadang dapat terjadi gejala ringan yang tidak membahayakan
seperti perut terasa tidak enak, mual-mual, susah buang air besar dan tinja
berwarna hitam.
3) Untuk mengurangi gejala sampingan, minum tablet besi setelah makan
malam, menjelang tidur. Akan lebih baik bila setelah minum tablet besi
disertai makan buah-buahan seperti : pisang, pepaya, jeruk, dll.
4) Simpanlah tablet besi di tempat yang kering, terhindar dari sinar matahari
langsung, jauhkan dari jangkauan anak, dan setelah dibuka harus ditutup
kembali dengan rapat. tablet besi yang telah berubah warna sebaiknya
tidak diminum
5) Tablet besi tidak menyebabkan tekanan darah tinggi atau kebanyakan
darah.
13
2.10. PENCEGAHAN DAN PENANGANAN ANEMIA
1. Pencegahan Anemia
Untuk menghindari terjadinya anemia sebaiknya ibu hamil
melakukan pemeriksaan sebelum hamil sehingga dapat di ketahui data
dasar kesehatan ibu tersebut, dalam pemeriksaan kesehatan di sertai
pemeriksaan laboratorium termasuk pemeriksaan tinja sehingga di
ketahui adanya infeksiparasit. (Manuaba, I. B. G. 1998, hal.30)
14
BAB III
TINJAUAN KASUS
No.Reg : 138
I. PENGKAJIAN
1. Data Subjektif
a. Identitas
Nama : Ny. D Nama Suami : Tn. G
Umur : 21 th Umur : 25 th
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMK
Suku/Bangsa : Jawa Suku/Bangsa : Jawa
Alamat : Kp. Rawa, 04/08 Alamat : Kp. Rawa,
04/08
Alamat Kantor :- Alamat Kantor : -
b. Keluhan Utama
Ibu mengatakan tidak mengalami pusing yang menetap.
Ibu mengatakan tidak ada nyeri ulu hati.
15
Ibu mengatakan pandangan tidak kabur.
Ibu mengatakan tidak mengalami sakit dibagian bawah perut.
Ibu mengatakan tidak pernah mengalami ada pengeluaran air
ketuban atau darah di vagina.
Ibu mengatakan badan terasa lemas
Ibu mengatakan gerakan janin aktif.
No. Tgl/Th Usia Jenis Tempat Penyulit JK BB/ Keada IMD- Nifas
n Lahir Keha Persalin Persalinan PB an ASI
Anak milan an /Penolong Anak esklusif
Di -
2015 Puskesmas Tidak 2900
1. Aterm Spontan L Sehat lakukan
(2th) /Bidan ada gr
- 1th
2. Hamil ini
16
e. Riwayat Kesehatan / Penyakit
Riwayat Kesehatan yang diderita sekarang / dulu : Tidak ada
Riwayat Keturunan : Tidak ada riwayat
gameli, buta warna
dan hemofili
Riwayat Penyakit Keturunan : Tidak ada riwayat
diabetes, atsma, dan
hipertensi
Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada riwayat
HIV, TBC, HBsAg
dan Sifilis
f. Riwayat Psikososial
Status Pernikahan - Suami yang ke :1
- Istri yang ke :1
mengantar saat
pemeriksaan
kehamilan.
17
Rencana Persalinan - Tempat : Puskesmas
kendaraan motor,
pendonor darah
keluarga
g. Aktifitas Sehari-hari
1. Nutrisi
Pola Makan ( frekuensi ) : 2x sehari
Jenis makanan yang dikonsumsi : Nasi, mie, buah, dan susu.
Jenis makanan yang tidak disukai : Sayur-sayuran
Perubahan porsi makan : 2 Porsi
2. Eliminasi
BAB - Frekuensi : 1x sehari
- Konsistensi: lunak
BAK - Frekuensi : 4 x sehari
- Warna : Kuning jernih
18
Tidur siang : 1 jam
Masalah : Susah tidur
6. Hubungan Seksual
Hubungan seks dalam kehamilan : berhubungan
Keluhan : tidak ada keluhan
7. Personal Hygiene
Mandi : 2 x sehari
Ganti Pakaian dalam dan luar : 3/hari dan 2x/hari
Irigasi Vagina : Tidak menggunakan
Frekuensi :-
2. Data Subjektif
a. Keadaan Umum : Baik
- Kesadaran : sadar
- Keadaan emosional : stabil
19
- Tanda Vital
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 73 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 36,5C
b. Antropometri
- TB : 155 cm
- BB Sebelum hamil : 47 kg
- BB Sekarang : 49,6 kg IMT : 19,6
- Lyla : 23 cm
c. Pemeriksaan Fisik
1. Kepala
- Rambut : bersih
- Muka
Chloasma : tidak ada
Oedema : tidak ada
- Mata
Konjungtiva : Pucat
Sklera : Putih
- Hidung
Pengeluaran : Tidak ada pengeluaran
Polip : Tidak ada
- Telinga Kebersihan : Bersih
- Mulut
Stomatitis : Tidak ada
Gusi : Tidak bengkak / berdarah
Caries : Tidak ada caries
2. Leher
Pembesaran Kelenjar Tiroid : Tidak ada pembengkakan
20
Kelenjar Geah Bening : Tidak ada pembengkakan
Vena Jugularis : Tidak ada pembesaran
3. Dada
Retraksi Dinding Dada : Tidak ada retraksi
Bunyi pernafasan : Normal, tidak ada wizing
Bunyi Jantung : Normal
Irama : Teratur
Payudara Bentuk : Simetris
Puting susu : Menonjol
Areola : Hiper pigmentasi
Pengeluaran : Tidak ada pengeluaran
Benjolan : Tidak ada benjolan
Tandatanda retraksi : Tidak ada
Kebersihan : Bersih
Lain lain : Tidak ada
4. Perut
Bekas luka operasi : Tidak ada
Bentuk perut : Bulat
Kontraksi : Tidak ada
TFU ( Mc Donald ) : Sepusat
Palpasi Leopold I : Pada bagian fundus uteri teraba
besar, padat dan tidak melenting
Leopold II : Pada bagian sisi kiri perut ibu
teraba bagian-bagian kecil janin.
Pada bagian sisi kanan perut ibu
teraba keras dan memanjang seperti
papan.
Leopold III : Pada bagian segmen bawah uteri
teraba bulat, keras, dan dapat
digoyangkan
Leopold IV : konvergen
21
Perlimaan : 5/5
Auskultasi DJJ: 138 x/menit (teratur)
5. Ekstremitas
Telapak tangan : Kuat dan tidak pucat
Varices : Negatif/negatif
Reflek Patella : positif/positif
Oedema : Negatif/negatif
e. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium
Darah Hb : 7,7 gr%
Gol. Darah : O+ Gol. Darah suami : -
22
HIV : Negatif
HbsAg : Negatif
Sifilis : Negatif
TBC : Negatif
2. USG :-
II. ANALISA
G1P0A0 23 minggu dengan anemia sedang
Janin tunggal, hidup, intra uterin, presentasi kepala
23
BAB IV
Pada langkah ini penulis dapat mengkaji data pada ibu hamil normal G2P1A0
hamil 23 minggu. Hal ini sesuai dengan teori yang ada didasari dengan;
I. DATA SUBJEKTIF
Yaitu ibu mengaku ini kehamilan yang kedua, pernah satu kali
melahirkan, belum pernah keguguran, ibu mengatakan hari pertama haid
terakhir tanggal 02 Maret 2017, ibu datang ke bidan mengatakan ingin
melakukan kunjungan ulang dan mengatakan badan terasa lemas. HPHT ibu
pada tanggal 02 Maret 2017 dan taksiran persalinan pada tanggal 09 Desember
2017.
Hal ini berdasarka rumus Naegele yaitu Bulan di kurang 3, Tahun di
tambah 1, Tanggal di tambah 7.
24
Keadaan umum ibu baik, kesadaran ibu Composmetis, tekanan darah
110/70 mmHg. Menurut Prawirohardjo (2005) perlu diukur untuk mengetahui
perbandingan nilai dasar selama masa kehamilan, tekanan darah yang perlu untuk
memperetahankan fungsi plasenta. Tetapi tekanan darah sistolik 140mmHg atau
diastolic 90mmHg pada awal kehamilan dapat mengindikasi hipertensi. Nadi 73
x/mnt, pernafasan 22 x/mnt, suhu 36,5oC, berat badan ibu sebelum hamil 47 kg,
berat badan ibu sekarang 49,6 kg, tinggi badan ibu 155 cm serta pemeriksaan HB
ibu 7,7 gr/dl.
Menurut Prawirohardjo (2005) pertumbuhan berat badan yang ada pada ibu
hamil yaitu berdasarkan masa tubuh (BMI : body massa index ) dimana metode ini
untuk menentukan pertumbuhan berat badan yang optimal selama masa kehamilan,
karena merupakan hal yang penting untuk mengetahui BMI wanita hamil. Total
pertumbuhan berat badan pada kehamialan yang normal adalah 6,5-16,5 kg, adapun
tinggi badan menetukan ukuran panggul ibu, ukuran normal tinggi badan yang baik
untuk ibu hamil antara lain yaitu < 145 cm, pemberian imunisasi TT lengkap,
pemberian imunisasi TT pada kehamilan, diberikan tiga kali yaitu satu pada
kunjungan ANC pertama dan diberikan TT1 kemudian TT2 diberikan 4 minggu
setelah TT1. Menurut Depkes RI, (2011).
Pada pemeriksaan laboraturium didapatkan Hb 7,7 gram %, Ibu hamil
dikatakan anemia jika hemoglobin darahnya kurang dari 11gr%. Bahaya anemia
pada ibu hamil tidak saja berpengaruh terhadap keselamatan dirinya, tetapi juga
pada janin yang dikandungnya (Wibisono, Hermawan, dkk, 2009 : 101). Pada awal
kehamilan dapat mengindikasi anemi. Berdasarkan teori diatas dan apa yang terjadi
dilapangan terdapat kesenjangan dan ibu hamil Ny. D mengalami anemia sedang.
25
IV. PENATALAKSANAN
26
BAB V
PENUTUP
5.1. KESIMPULAN
Anemia adalah turunnya kadar hemoglobin < dari 12,0 g/100 ml darah
pada wanita yang tidak hamil dan kurang dari 10,0 g/100 ml darah pada
wanita hamil (Varney Helen, 2002; hal 152).
27
Tanda gejala ibu hamil yang mengalami anemia antara lain: ibu
mengeluh lemah, pucat, mudah pingsan sementara tensi masih dalam batas
normal, perlu dicurigai anemia defisiensi (Sarwono, 2009).
5.2. SARAN
28
3. Pada ibu hamil trimester 2 dan 3 perlu perhatikan khusus dalam pemberian
Fe untuk mengimbangi terjadinya hemodilusi.
4. Pada petugas kesehatan, perlu penyampaian khusus pada ibu hamil
bagaimana cara pengolahan makanan yang baik agar zat gizi yang
terkandung dalam makanan tetap terjaga.
29
LAMPIRAN I
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
30
DAFTAR PUSTAKA
Varney, Helen, dkk. 2006. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC
31