You are on page 1of 10

MAKALAH

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

TENTANG E-GOVERNMENT

OLEH :

1. LINA MARYANA ( 10. 0657 SM )


2. IDA ROSYIDA ( 10. 0652 SM )
3. RIAN ROSADI ( 10. 0639 SM )
4. RABIATUN HADAWIYAH ( 10. 0674 SM )
5. DIRAWAN ( 10. 0641 SM )

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI AMM MATARAM

( STIE AMM )

2013
pembahasan
1) Pengertian E-Government

E-Government adalah penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk


memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang
berkenaan dengan pemerintahan. e-Government dapat diaplikasikan pada legislatif, yudikatif,
atau administrasi publik, untuk meningkatkan efisiensi internal, menyampaikan pelayanan
publik, atau proses kepemerintahan yang demokratis. Pada intinya E-Government adalah
penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara Pemerintah dan
pihak-pihak lain.

E-Government ini membawa banyak manfaat, antara lain:

Pelayanan servis yang lebih baik kepada masyarakat. Informasi dapat disediakan 24
jam sehari, 7 hari dalam seminggu, tanpa harus menunggu dibukanya kantor.
Informasi dapat dicari dari kantor, rumah, tanpa harus secara fisik datang ke kantor
pemerintahan.
Peningkatan hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum.
Adanya keterbukaan (transparansi) maka diharapkan hubungan antara berbagai pihak
menjadi lebih baik. Keterbukaan ini menghilangkan saling curiga dan kekesalan dari
kesemua pihak.
Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh. Dengan adanya
informasi yang mencukupi, masyarakat akan belajar untuk dapat menentukan
pilihannya. Sebagai contoh, data-data tentang sekolahan (jumlah kelas, daya tampung
murid, passing grade, dan sebagainya) dapat ditampilkan secara online dan digunakan
oleh orang tua untuk memilihkan sekolah yang pas untuk anaknya.
Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien. Sebagai contoh, koordinasi
pemerintahan dapat dilakukan melalui email atau bahkan video conferencing. Bagi
Indonesia yang luas areanya sangat besar, hal ini sangat membantu. Tanya jawab,
koordinasi, diskusi antara pimpinan daerah dapat dilakukan tanpa kesemuanya harus
berada pada lokasi fisik yang sama. Tidak lagi semua harus terbang ke Jakarta untuk
pertemuan yang hanya berlangsung satu atau dua jam, misalnya.

Karakteristik e-government diantaranya :

1. Interaksi antara pemerintah dengan berbagai pihak yang berkepentingan seerti


masyarakat luas, pebisnis dan unit0unit kerja di lingkungan pemerintah lainnya.
2. Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (komputer, dan internet)
3. Mempermudah dan praktis dalam pelayanan pemerintah terhadap berbagai pihak yang
berkepentingan (stakeholder).

Kerugian E-Government yaitu: Semakin bebasnya masyarakat mengakses situs pemerintah


akan membuka peluang terjadinya cyber crime yang dapat merusak system TIK pada e-
government. Misalnya kasus pembobolan situs KPU ketika penyelenggaraan Pemilu oleh
seorang cracker.
2) Tipe e-government
a. G2C (Government to Citizens)

merupakan aplikasi e-Government yang paling umum, yaitu dimana pemerintah


membangun dan menerapkan berbagai portofolio teknologi informasi dengan tujuan utama
untuk memperbaiki hubungan interaksi dengan masyarakat (rakyat). Dengan kata lain, tujuan
utama dari dibangunnya aplikasi e-Government bertipe G-to-C adalah untuk mendekatkan
pemerintah dengan rakyatnya melalui kanal-kanal akses yang beragam agar masyarakat dapat
dengan mudah menjangkau pemerintahnya untuk pemenuhan berbagai kebutuhan pelayanan
sehari-hari. Contoh aplikasinya adalah sebagai berikut:

Kepolisian membangun dan menawarkan jasa pelayanan perpanjangan Surat Ijin


Mengemudi (SIM) atau Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) melalui internet
dengan maksud untuk mendekatkan aparat administrasi kepolisian dengan komunitas
para pemilik kendaraan bermotor dan para pengemudi, sehingga yang bersangkutan
tidak harus bersusah payah datang ke Komdak dan antre untuk memperoleh
pelayanan;
Departemen Agama membuka situs pendaftaran bagi mereka yang berniat untuk
melangsungkan ibadah haji di tahun-tahun tertentu sehingga pemerintah dapat
mempersiapkan kuota haji dan bentuk pelayanan perjalanan yang sesuai
Bagi masyarakat yang memiliki keahlian tertentu dan berniat untuk mencari pekerjaan
di luar negeri (menjadi Tenaga Kerja Indonesia), maka yang bersangkutan dapat
dengan mudah mendaftarkan diri dari Warnet (Warung Internet) terdekat ke
Departemen Tenaga Kerja secara gratis); dan lain sebagainya.
b. G2B (Government to Business)

Salah satu tugas utama dari sebuah pemerintahan adalah membentuk sebuah
lingkungan bisnis yang kondusif agar roda perekenomian sebuah negara dapat berjalan
sebagaimana mestinya. Dalam melakukan aktivitas sehari-harinya, entiti bisnis semacam
perusahaan swasta membutuhkan banyak sekali data dan informasi yang dimiliki oleh
pemerintah. Disamping itu, yang bersangkutan juga harus berinteraksi dengan berbagai
lembaga kenegaraan karena berkaitan dengan hak dan kewajiban organisasinya sebagai
sebuah entiti berorientasi profit. Diperlukannya relasi yang baik antara pemerintah dengan
kalangan bisnis tidak saja bertujuan untuk memperlancar para praktisi bisnis dalam
menjalankan roda perusahaannya, namun lebih jauh lagi banyak hal yang dapat
menguntungkan pemerintah jika terjadi relasi interaksi yang baik dan efektif dengan industri
swasta. Contoh aplikasinya adalah:

Para perusahaan wajib pajak dapat dengan mudah menjalankan aplikasi berbasi web
untuk menghitung besarnya pajak yang harus dibayarkan ke pemerintah dan
melakukan pembayaran melalui internet
Proses tender proyek-proyek pemerintahan yang melibatkan sejumlah pihak swasta
dapat dilakukan melalui website (sehingga menghemat biaya transportasi dan
komunikasi), mulai dari proses pengambilan dan pembelian formulir tender,
pengambilan formulir informasi TOR (Term of Reference), sampai dengan
mekanisme pelaksanaan tender itu sendiri yang berakhir dengan pengumuman
pemenang tender;
c. G2G (Government to Governments)

Di era globalisasi ini terlihat jelas adanya kebutuhan bagi negara-negara untuk saling
berkomunikasi secara lebih intens dari hari ke hari. Kebutuhan untuk berinteraksi antar satu
pemerintah dengan pemerintah setiap harinya tidak hanya berkisar pada hal-hal yang berbau
diplomasi semata, namun lebih jauh lagi untuk memperlancar kerjasama antar negara dan
kerjasama antar entiti-entiti negara (masyarakat, industri, perusahaan, dan lain-lain) dalam
melakukan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi perdagangan, proses-proses politik,
mekanisme hubungan sosial dan budaya, dan lain sebagainya. Berbagai penerapan e-
Government bertipe G-to-G ini yang telah dikenal luas antara lain: Hubungan administrasi
antara kantor-kantor pemerintah setempat dengan sejumlah kedutaan-kedutaan besar atau
konsulat jenderal untuk membantu penyediaan data dan informasi akurat yang dibutuhkan
oleh para warga negara asing yang sedang berada di tanah air;

d. G2E (Government to Employees)

Pada akhirnya, aplikasi e-Government juga diperuntukkan untuk meningkatkan


kinerja dan kesejahteraan para pegawai negeri atau karyawan pemerintahan yang bekerja di
sejumlah institusi sebagai pelayan masyarakat. Contoh aplikasinya adalah:

Sistem pengembangan karir pegawai pemerintah yang selain bertujuan untuk


meyakinkan adanya perbaikan kualitas sumber daya manusia, diperlukan juga sebagai
penunjang proses mutasi, rotasi, demosi, dan promosi seluruh karyawan
pemerintahan;
Sistem asuransi kesehatan dan pendidikan bagi para pegawai pemerintahan yang
telah terintegrasi dengan lembaga-lembaga kesehatan (rumah sakit, poliklinik, apotik,
dan lain sebagainya) dan institusi-institusi pendidikan (sekolah, perguruan tinggi,
kejuruan, dan lain-lain) untuk menjamin tingkat kesejahteraan karyawan beserta
keluarganya
3) Bidang E-GOVERNMENT
1. online sevices: adalah bagaimana pemerintah menjalankan fungsinya ke luar baik itu
masyarakat maupun kepada pelaku bisnis. Tetapi yang terpenting disini adalah
pemerintah menawarkan pelayanan yang lebih sederhana dan mudah kepada pihak
yang terkait, contohnya seperti pembayaran retribusi, pajak properti atau lisensi.
2. government operations: adalah kegiatan yang dilakukan dalam internal pemerintah,
lebih khusus lagi adalah kegiatan yang dilakukan oleh pegawai pemerintah seperti
electronic procurement, manajemen dokumen berbasiskan web, formulir elektronik
dan hal-hal lain yang dapat disederhanakan dengan penggunaan internet.
4) Aplikasi E-government

Aplikasi E-government adalah :

a) Pelayanan KTP Online


Pelayanan KTP Online adalah sebuah aplikasi untuk pembuatan Kartu Tanda
Penduduk secara online baik bagi yang akan membuat KTP baru maupun yang akan
melakukan perpanjangan. Dengan Aplikasi ini pemohon KTP dapat melakukan
peromohonanya secra langsung, dengan mengklik menu yang tersedia pada website.
Aplikasi Pelayanan KTP online ini mempunyai beberapa tugas sebagai berikut:

Menyimpan biodata Penduduk


Menyimpan data Kecamatan
Menyimpan data permohonan
Menyimpan data masa berlaku
b) Pelayanan Izin Gangguan(HO) Online

Aplikasi pelayanan masyarakat ini untuk pengurusan izin gangguan bagi yang akan
menjalankan sebuah usaha ataupun untuk perpanjangan bagi usaha yang sudah memiliki izin
usaha yang telah habis masa berlakunya. Pada Aplikasi ini masyarakat yang akan memohon
izin gangguan (HO) tinggal memilih layanan yang diinginkan, izin gangguan untuk usaha
baru atau perepanjangan izin gangguan lama. Dengan Aplikasi ini setiap pemohon dapat
mengajukan permohonan dan mengisi formulir permohonan kapanpun dan dimana pun,
selagi masih terhubung dengan internet. Dengan begitu, pemohon tidak perlu mewakilkan ke
orang lain untuk pengurusan izin ini

5) Jenis-jenis Pelayanan Pada E-government

Dalam implementasinya, dapat dilihat sedemikan beragam tipe pelayanan yang


ditawarkan oleh pemerintah kepada masyarakatnya melalui e-Government. Salah satu cara
mengkategorikan jenis-jenis pelayanan tersebut adalah dengan melihatnya dari dua aspek
utama:

Aspek Kompleksitas, yaitu yang menyangkut seberapa rumit anatomi sebuah aplikasi
e-Government yang ingin dibangun dan diterapkan; dan
Aspek Manfaat, yaitu menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan besarnya
manfaat yang dirasakan oleh para penggunanya.

Berdasarkan dua aspek di atas, maka jenis-jenis proyek e-Government dapat dibagi menjadi
tiga kelas utama, yaitu: Publish, Interact, dan Transact.

1. Publish

Jenis ini merupakan implementasi e-Government yang termudah karena selain


proyeknya yang berskala kecil, kebanyakan aplikasinya tidak perlu melibatkan sejumlah
sumber daya yang besar dan beragam.

Di dalam kelas Publish ini yang terjadi adalah sebuah komunikasi satu arah, dimana
pemerintah mempublikasikan berbagai data dan informasi yang dimilikinya untuk dapat
secara langsung dan bebas diakses oleh masyarakat dan pihak-pihak lain ygberkepentingan
melalui internet. Biasanya kanal akses yang dipergunakan adalah komputer atau handphone
melalui medium internet, dimana alat-alat tersebut dapat dipergunakan untuk mengakses situs
(website) departemen atau divisi terkait dimana kemudian user dapat melakukan browsing
(melalui link yang ada) terhadap data atau informasi yang dibutuhkan. Contoh:

Para pengusaha dapat mengetahui prasyarat dan prosedur perijinan dalam mendirikan
usaha
Pelajar SMU dapat mengetahui informasi berbagai program studi yang ditawarkan
oleh berbagai perguruan tinggi beserta prasyaratnya
Masyarakat secara online dan real-time dapat mengetahui mekanisme pelayanan
pembuatan KTP, KK, dan pelayanan lainnya, serta dapat mengetahui hasil sementara
pemilihan umum,
Ibu-ibu dapat memperoleh informasi mengenai cara hidup sehat dari situs Departemen
Kesehatan;
2. Interact

pada kelas Interact telah terjadi komunikasi dua arah antara pemerintah dengan
mereka yang berkepentingan. Ada dua jenis aplikasi yang biasa dipergunakan. Yang pertama
adalah bentuk portal dimana situs terkait memberikan fasilitas searching bagi mereka yang
ingin mencari data atau informasi secara spesifik (pada kelas Publish, user hanya dapat
mengikuti link saja). Yang kedua adalah pemerintah menyediakan kanal dimana masyarakat
dapat melakukan diskusi dengan unit-unit tertentu yang berkepentingan, baik secara langsung
(seperti chatting, tele-conference, web-TV, dan lain sebagainya) maupun tidak langsung
(melalui email, frequent ask questions, newsletter, mailing list, dan lain sebagainya). Contoh:

Perusahaan dapat melakukan Tanya jawab mengenai persyaratan tender untuk


berbagai proyek yang direncakan pemerintah melalui e-mail, chatting atau guestbook
Dosen dapat mencari informasi spesifik mengenai beasiswa lanjutan studi di luar
negeri yang dikoordinir oleh Dikti.
Masyarkat dapat menyampaikan keluhannya kepada pemerintah melalui mailing list
atau e-mail atau berintaksi langsung melalui chatting,
Pasien dapat berkomunikasi gratis dengan dokter melalui keluhan penyakit yang
dideritanya melalui web-TV (konsep tele-medicine);
3. Transact

Yang terjadi pada kelas ini adalah interaksi dua arah seperti pada kelas Interact, hanya
saja terjadi sebuah transaksi yang berhubungan dengan perpindahan uang dari satu pihak ke
pihak lainnya (tidak gratis, masyarakat harus membayar jasa pelayanan yang diberikan oleh
pemerintah atau mitra kerjanya). Aplikasi ini jauh lebih rumit dibandingkan dengan dua kelas
lainnya karena harus adanya sistem keamanan yang baik agar perpindahan uang dapat
dilakukan secara aman dan hak-hak privacy berbagai pihak yang bertransaksi terlindungi
dengan baik. Contoh:

Para wajib pajak dapat melakukan pembayaran pajak secara online


Masyarakat dapat mengurus permohonan memperoleh KTP baru atau
memperpanjangnya melalui internet
Para pengusaha perkebunan, pertanian, maupun kehutanan dapat secara aktif
melakukan jual beli produknya melalui bursa berjangka dari komputernya masing-
masing;

Penerapan e-goverment di indonesia

Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (Information and Communication


Technology/ICT) di dunia telah semakin luas. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan ICT yang
tidak terbatas pada bidang perdagangan saja, melainkan juga dalam bidang-bidang lain,
seperti bidang pendidikan, bidang pertahanan dan keamanan negara, sosial dan sebagainya.
ICT ini dipergunakan karena memiliki kelebihan-kelebihan yang menguntungkan
dibandingkan dengan menggunakan cara tradisional dalam melakukan interaksi.

Kelebihan dari ICT ini adalah dalam hal kecepatan, kemudahan dan biaya yang lebih
murah, kelebihan ini dapat diilustrasikan dengan kasus sebagai berikut, misalnya A adalah
seorang penjual barang yang berada di Indonesia dan B adalah pembeli yang berada di
Belanda. Kemudian B berniat membeli barang yang dijual oleh A, apabila dengan cara
tradisional maka B harus mendatangi negara tempat A berada untuk membuat perjanjian
pembelian atau sebaliknya. Tetapi dengan mempergunakan Internet misalnya maka dengan
saling mengirimkan email saja perjanjian jual beli ini dapat dibuat. Dengan demikian, selain
lebih cepat dan mudah, karena dengan mempergunakan Internet berarti mengurangi waktu
yang tebuang apabila A atau B mendatangi yang lainnya untuk membuat perjanjian jual beli,
yang berarti biaya yang diperlukan dalam proses pembuatan perjanjian juga menjadi lebih
murah karena dikurangi biaya transportasi apabila mempergunakan cara tradisional.

Dengan kelebihan-tersebut, maka dapat dikatakan bahwa dengan mempergunakan


ICT dapat mewujudkan efisiensi dalam gerak kehidupan manusia dalam berinteraksi dengan
sesamanya. Efisiensi ini sendiri berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas dari interaksi
yang terjadi, karena dengan mempergunakan ICT dalam interaksi yang terjadi, maka dengan
mempertimbangkan keuntungan-keuntungan yang didapat dari penerapan ICT ini dapat
semakin meningkatkan kuantitas dan kualitas dari interaksi tersebut. Oleh sebab itu ICT
banyak diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan manusia, dan dengan keuntungan-
keuntungan yang ditawarkan oleh teknologi ini maka mulai diterapkan dalam praktek
pemerintahan.

Contoh Penerapan e-Gov di Indonesia :

a) Penayangan hasil pemilu 1999 secara on-line dan real time.


b) RI-Net. Sistem ini menyediakan email dan akses Internet kepada para pejabat.
c) Info RI. Penyedia informasi dari BIKN.
d) Penggunaan berbagai media komunikasi elektronik (Internet) di beberapa pemerintah
daerah tempat.

Hambatan Penerapan E-Gov, diantaranya :

1. kendala/permasalahan pada perangkat keras timbul sebagai akibat dari perubahan


spesifikasi yang demikian cepat sehingga apabila terjadi kerusakan sulit untuk
diperbaiki karena sudah tidak tersedia suku cadang/ peralatan yang sesuai dengan
spesifikasi perangkat keras yang dimiliki. Agar umur ekonomis perangkat keras bisa
lebih panjang maka harus dilakukan pemeliharaan dengan baik. Oleh karena banyak
aparatur yang kurang memahami tentang hal ini banyak perangkat keras yang dimiliki
tidak terpelihara dengan baik sehingga perangkat keras tersebut tidak mencapai umur
ekonomis. Permasalahan perangkat keras khususnya pada media jaringan LAN
gangguan juga disebabkankarena faktor lingkungan atau faktor alam seperti petir.
2. kendala/permasalahan pada perangkat lunak paket program seperti operating system,
office, dan sejenisnya adalah terjadinya perubahan yang demikian cepatnya dan setiap
perubahan versi biasanya disuaikan dengan spesifikasi perangkat keras yang terbaru.
Sedangkan kendala/permasalahan yang dihadapi pada pengembangan progam aplikasi
adalah seringnya terjadi perubahan kebijakan sehingga program aplikasi yang telah
terbangun harus disesuaikan dengan perubahan kebijakan tersebut. Di samping itu
banyak instansi yang mengembangkan program aplikasi untuk mendukung tugas
pokok dan fungsi sehari-hari tidak terkoordinasi dengan baik sehingga sangat sulit
untuk mengintegrasikan database yang dihasilkan dengan program aplikasi instansi
lainnya. Kendala/ permasalahan pada perangkat lunak ini juga disebabkan banyaknya
virus komputer yang menginveksi komputer melalui jaringan internet. Apabila
pengelola e-government tidak waspada dapat menyebabkan gangguan sistem yang
sangat fatal. Gangguan lain yang mirip dengan gangguan virus adalah serangan
hacker yang banyak dilakukan oleh seseorang untuk menguji kehandalan sistem atau
sekedar iseng yang tidak mempunyai latar belakang ekonomi.
3. kendala/permasalahan untuk pengisian/ pemutakhiran data/informasi secara berkelan-
jutan pada suatu program aplikasi disebabkan karena banyak aparatur pemerintah
yang kurang memahami arti pentingnya data/informasi yang sahih yang dapat
disimpan, diintegrasikan dengan data/informasi yang lain, dianalisis untuk membuat
suatu kebijakan, serta dengan mudah ditampilkan kembali. Kondisi ini menyebabkan
banyak program aplikasi yang telah dibangun ditinggalkan begitu saja karena data/
informasi yang terkandung di dalamnya tidak mutakhir (up to date).
4. kendala/permasalahan sumberdaya manusia (SDM) yang utama adalah banyaknya
aparat pemerintah yang belum melek teknologi informasi dan komunikasi dan
sulitnya mengubah budaya kerja untuk memanfaatkan kemajuan teknologi informasi
dan komunikasi dalam membantu tugas pokok danfungsi instansi. Hal tersebut di atas
mengakibatkan lambannya pengembangan, penerapan, dan pengelolaan program-
program aplikasi instansi pemerintah meskipun program aplikasi tersebut sudah
dibuat sedemikian mudahnya untuk dioperasionalkannya. Oleh karena setiap program
aplikasi memerlukan seorang administrator yang mampu mengelola jalannya program
aplikasi, sedangkan kenyataan yang ada sangat sedikit aparatur pemerintah yang
memahami teknologi informasi dan komunikasi, maka banyak program aplikasiyang
telah dibangun oleh suatu instansi tidak dikelola dengan baik bahkan tidak sedikit
program aplikasi yang data/informasinya tidak pernah dimutakhirkan.
5. kendala/permasalahan dari pelanggan khususnya yang berkaitan dengan kebutuhan
data/informasi, pada umumnya disebabkan karena banyaknya jumlah dan jenis
permintaan data/informasi yang diminta, bukan merupakan kewenangan dari
pemerintah propinsi sesuai dengan Undang-undang tentang Pemerintahan Daerah.

Tujuan Penerapan E-Government

Konsep e-government diterapkan dengan tujuan bahwa hubungan pemerintah baik dengan
masyarakatnya maupun dengan pelaku bisnis dapat berlangsung secara efisien, efektif dan
ekonomis. Hal ini diperlukan mengingat dinamisnya gerak masyarakat pada saat ini, sehingga
pemerintah harus dapat menyesuaikan fungsinya dalam negara, agar masyarakat dapat
menikmati haknya dan menjalankan kewajibannya dengan nyaman dan aman, yang
kesemuanya itu dapat dicapai dengan pembenahan sistem dari pemerintahan itu sendiri, dan
e-government adalah salah satu caranya.Selain itu tujuan penerapan e-government adalah
untuk mencapai suatu tata pemerintahan yang baik (good governance). Pengertian dari tata
pemerintahan yang baik (good governance) menurut UNDP seperti yang dinyatakan dalam
Dokumen Kebijakan UNDP yang diterbitkan pada bulan Januari 1997 dengan judul Tata
Pemerintahan Menunjang Pembangunan Manusia Berkelanjutan, adalah :penggunaan
wewenang ekonomi, politik dan administrasi guna mengelola urusan-urusan negara pada
semua tingkat. Tata pemerintahan menyangkut seluruh mekanisme, proses, dan lembaga-
lembaga di mana warga dan kelompok-kelompok masyarakat mengutarakan kepentingan
mereka, menggunakan hak hukum, memenuhi kewajiban dan menjembatani perbedaan-
perbedaan di antara mereka.Dalam dokumen yang sama dinyatakan bahwa tata
pemerintahan yang baik memiliki beberapa unsur yaitu :

partisipasi, semua pria dan wanita mempunyai suara dalam pengambilan keputusan,
baik secara langsung maupun melalui lembaga-lembaga perwakilan sah yang
mewakikli kepentingan mereka. Partisipasi menyeluruh tersebut dibangun
berdasarkan kebebasan berkumpul dan mengungkapkan pendapat, serta kapasitas
untuk berpartisipasi secara konstruktif.
supremasi hukum, kerangka hukum harus adil dan diberlakukan tanpa pandang bulu,
terutama hukum-hukum yang menyangkut hak asasi manusia.
transparansi, transparansi dibangun atas dasar arus informasi yang bebas. Seluruh
proses pemerintahan, lembaga-lembaga
cepat tanggap, lembaga-lembaga dan seluruh proses pemerintahan harus berusaha
melayani semua pihak yang berkepentingan.
kesetaraan, semua pria dan wanita mempunyai kesempatan memperbaiki atau
mempertahankan kesejahteraan mereka.
efektif dan efisien, proses-proses pemerintahan dan lembaga-lembaga membuahkan
hasil sesuai kebutuhan warga masyarakat dan dengan menggunakan sumber-sumber
daya yang ada seoptimal mungkin.
bertanggung jawab, para pengambil keputusan di pemerintahan, sector swasta dan
organisasi-organisasi masyarakat bertanggung jawab baik kepada masyarakat maupun
kepada lembaga-lembaga yang berkepentingan. Bentuk pertanggungjawaban tersebut
berbeda satu dengan yang lainnya tergantung dari jenis organisasi yang bersangkutan
dan dari apakah bagi organisasi itu keputusan tersebut bersifat ke dalam atau keluar
Negara yang diakui sebagai negara yang menduduki posisi pertama dalam menerapkan
konsep e-government adalah Kanada. Hal ini dikarenakan ambisi Kanada yang menargetkan
untuk mewujudkan pemerintahan yang paling terkoneksi dengan warga negaranya di seluruh
dunia, pada tahun 2004. Ranking ini dibuat dalam riset yang dibuat oleh Accenture pada
tahun 2001, dan hasilnya adalah seperti berikut ini secara berurutan :

1. Kanada, 8. Hong Kong, 15. Spanyol,


2. Singapura, 9. Jerman, 16. Belgia,
3. Amerika Serikat, 10. Irlandia 17. Jepang,
4. Australia, 11. Belanda, 18. Portugal,
5. Denmark, 12. Perancis, 19. Malaysia,
6. Inggris, 13. Norwegia, 20. Italia dan meksiko
7. Finlandia, 14. Selandia Baru, 21. Afrika Selatan,

You might also like