Professional Documents
Culture Documents
a. Pensil gambar
Ada tiga golongan kekerasan pensil, yang masing-masing dibagi lagi
dalam tingkat kekerasan. Golongan tersebut adalah keras (H), sedang (F)
dan lunak (B). Golongan keras dari 9H sampai 4H, golongan sedang dari 3H
sampai B dan golongan lunak dari 2B sampai dengan 7B. Sayang sekali
derajat kekerasan pensil ini masih belum di standarkan sepenuhnya., karena
itu dianjurkan untuk menggunakan satu merk pensil saja agar lebih tepat
derajat kekerasannya.
Untuk menarik garis yang panjang dengan tebal yang sama (konstan)
sebaiknya pensil dibuat pipih (baji) gambar 1.1.a, jadi jangan runcing /
konis seperti gambar 1.1b. Untuk membuat pensil pipih dapat digunakan
kertas ampelas.
Sekarang sudah banyak dipakai pensil yang diisi kembali (pensil
mekanik). Isi dari pensil ini mempunyai tingkat kekerasan yang bermacam-
macam demikianjuga dengan ukuran diameter isinya dapat disesuaikan
dengan ukuran tebal garis, sehingga tidak perlu lagi penajaman. Ukuran-
ukuran yang ada ialah 0,3, 0,5, 0,7 dan 0,9 mm dan kekerasannya dapat
dipilih dari HB atau F, H, 2H dan 3H. Supaya hasil dari garis yang dibuat
dengan pensil tersebut baik, maka pensil terhadap mistar hams mempunayi
sudut 90 derajat, sedang kecondongan dari arah gerakannya bersudut
antara 80 - 90 derajat. Perhatjkan gambar 1.2 .
b. Pena
C. Jangka
Jangka digunakan untuk membuat lingkaran, membagi garis atau
sudut dan sebagainya. Konstruksi dari jangka pada dasarnya terdiri
dari beberapa bagian yang disambungkan antara satu dengan yang
lain memper gunakan engsel.
d. Penggaris/mistar.
Penggaris-T terdiri dari landasan (kepala) dan daun, sehingga
membentuk hurufT, disebut pula penggaris-T . Biasa digunakan untuk
membuat garis horizontal yang panjang dengan menekankan landasannya
pada tepi kiri papan gambar dan mengesemya ke atas dan ke bawah. Jenis
lain dari penggaris-T adalah yang landasannya dua, satu landasan tetap dan
yang lain dapat bergerak. Dengan mengatur sudut yang dikehendaki dari
landasan yang dapat bergerak ini orang dapat membuat garis panjang yang
tidak horizontal (miring). Untuk menarik garis dengan pensil tinta dipakai
permukaan penggaris yang condong bukan yang tebal, lihat penampang dari
penggaris. Gambar 1.7 Ukuran dari penggaris-T ini biasanya disesuaikan
dengan ukuran papan gambar.
Bahan dari penggaris ini biasanya dibuat dari seluloid/ mika yang
tahan terhadap peru-bahan cuaca yaitu panas dan dingin, selain itu juga
transparan (tembus pandang). Untuk memeriksa kelurusan dari penggaris
ini, diperlukan penggaris-T yang sudah diperiksa kelurusan nya, kemudian
permukaan yang dipakai untuk menggaris dari kedua penggaris-T itu
dipertemukan diatas papan gambar seperti pada gb.2.11 bila berimpit betul-
betui dan tidak ada yang renggang berarti penggaris-T itu lurus.
Gb. 2.15. Dengan alat ini dapat diukur sudut atau membagi
sudut.
j. Mal
Untuk menggambar garis-garis lengkung yang tidak dapat dibuat
dengan jangka, digunakan mal lengkung. Dibidang perkapalan untuk
menggambar bentuk potongan dari kapal banyak sekali macam dan
ragamnya garis-garis lengkung tersebut. Untuk memudahkan menggambar
diciptakan suatu alat yang disebut mal perkapalan yang jumlahnya 41
buah.(gambar 1.13a). Jadi untuk menarik garis lengkung tersebut supaya
tidak banyak sambungan maka diupayakan untuk mencari bentuk mal yang
paling cocok dari 41 buah bentuk mal tersebut dan dari tiap sambungan
tersebut tidak boleh ada garis lengkung yang patah.
n. Mesin gambar
Mesin gambar adalah sebuah alat yang dapat menggantikan alat-alat
gambar lainnya seperti busur derajat, pengaris -T, segitiga, mistar skala
dsb. Keuntungannya dapat mempercepat penyelesaian gambar. Dibawah ini
contoh dari beberapa mesin gambar yaitu mesin gambar yang memakai
roda dan pita baja (gambar 1.17) dan mesin gambar kereta (gambar 1.18).
Jenis yang terakhir ini mempunyai konstruksi yang kuat dan kekar
dibandingkan denganjenis pita (lengan). Disamping itu kedudukan penggaris
dapat dikunci pada kereta vertikal. Diujung alat ini ada sepasang pengaris
tegak lurus dan dapat diputar pada sudut yang dikehendaki. Alat ini juga
dapat dipakai untuk menarik garis-garis sejajar, garis tegak lurus dengan
mudah. Pengaris yang dipasang pada alat ini bisa diganti-ganti sesuai
dengan skala yang ingin dipakai 1:1;1:2;1:5;1:10 dsb. Sepasang pengaris
tegak lurus tersebut dapat digerakan bebas disemua permukaan papan
gambar.
o. Kertas gambar dan ukurannya.
Sesuai dengan tujuan gambar, bermacam-macam kertas gambar
dipakai, seperti misalnya kertas gambar putih, kertas kalkir dsb. Untuk
gambar tata letak (perencanaan awal), biasanya dipakai kertas gambar
putih yang permukaannya tidak berbulu atau kasar dan menggunakan
pinsil. Sedang untuk gambar kerja yang biasanya dibutuhkan lebih dari
satu (untuk diperbanyak untuk disebarkan kebengkel, arsip dsb.)
biasanya dipakai kertas kalkir. Sebab gambar diatas kertas kalkir ini
dapat diperbanyak dengar cara cetak biru (blue print) atau dengan copy
biasa. Jadi gambar yang dipakai dibeng-kel adalah gambar cetak birunya,
sedang gambar asli (kalkir) disimpan sebagai arsip. Untuk gambar diatas
kalkir ini biasanya digunakan tinta untuk mendapatkan hasil cetak biru
(foto copy) yang baik.
Rangkuman 1:
Alat-alat gambar yang dipergunakan dalam bidang gambar perkapalan
terdiri atas pensil gambar, pena gambar, kotak jangka, penggaris panjang,
penggaris-T, sepasang segitiga, mistar ukur, mistar skala, busur derajat,
penghapus, pelindung penghapus, mal bentuk (sablon), mal perkapalan,
strooklat, pemberat, pita gambar, papan gambar, meja gambar mesin
gambar. dan kertas gambar.
Mutu dari suatu gambar ditentukan dari sarana (alat-alat gambar)
yang baik dan sumber daya manusianya yang mampu menguasai teknik
gambar dan memgunakan alat-alat gambar dengan tepat.
Ukuran kertas
Untuk menyeragamkan ukuran kertas gambar, maka diadakan
normalisasi ukuran kertas. Yang paling banyak dipergunakan adalah
kertas
gambar dari seri A0. Ukuran pokok dari kertas gambar A0 adalah:
luasnya
2
= 1 m dan perbandingan panjang dan lebar = 1 : v2
Bila panjang = x dan lebar = y, maka didapat persamaan x : y = 1 : v2
dengan menyelesaikan persamaan ini, maka kita dapatkan x = 0,841 m
atau 841 mm dan y= 1.189m atau 1189mm. Dengan membagi ukuran
kertas A0 menjadi dua bagian yang sama besar, maka didapat ukuran
kertas A1. Dengan membagi ukuran kertas gambar A1 menjadi dua
bagian
yang sama besar, maka didapat ukuran kertas A2 (2 artinya A0 dibagi
dua
kali). Selain itu masih ada ukuran-ukuran lain yang lebih kecil dengan
jalan
selalu membagi menjadi 2 bagian yang sama besar.
2
Ukuran pokok dari kertas seri B0 adalah : luasnya = v2 m dan
perbandingan panjang dan lebar = 1 : v1 Dengan cara penyelesaian yang
sama seperti seri A0, maka didapat ukuran kertas seri
Ukuran x y b
A9 841 1189 10
Al 594 841 10
A2 420 594 10
A3 297 420 10
A4 210 297 5
A5 148 210 5
A3 x 3 420 x 891
A3 x 4 420 x 1189
A3 x 5 420 x 486
a.2). Pertemuan garis putus-putus dan garis strip titik, bila bertemu atau
berpotongan harus diperlihatkan dengan jelas titik pertemuannya/
perpotongannya.
b. Huruf dan Angka
Dalam gambar teknik, huruf, angka dan lambang dipergunakan
untuk memberikan catatan, ukuran, judul dsb., disamping gambar itu
sendiri. Ciri-ciri yang perlu pada huruf dan angka dalam gambar teknik,
ialah: jelas dan seragam. Dalam ISO 3098/1-1974 diberikan contoh-
contoh huruf dan angka, satu untuk huruf miring dan satu untuk huruf
tegak, kedua-duanya boleh digunakan. Pada Gambar 2.5 diberikan
contoh untuk huruf dan angka yang miring.
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Za b c d e f
g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z[ ( ! ? , - = + x v % & )]
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 I V X
Gambar 2.5a: Bentuk huruf huruf (miring) ISO
c. Ukuran huruf Tinggi h dari huruf besar diambil sebagai dasar ukuran.
Daerah standar tinggi huruf adalah sbb.: 2,5 ; 3.5 ; 5 ; 7 ; 10 ; 14 dan
20 mm. Tinggi h (tinggi huruf besar) dan c (tinggi huruf kecil) tidak boleh
kurang dari 2,5 mm. Bila terdapat gabungan antara huruf besar dan
huruf kecil, dengan huruf kecil setinggi 2,5 mm, maka h akan menjadi
3,5 mm. Tebal huruf (/ditentukan oleh dua perbandingan standar d/h,
yaitu untuk d/h = 1/14 dan d/h = 1/10. Perbandingan yang dianjurkan
untuk tinggi huruf-huruf kecil, jarak antara huruf-huruf, ruang minimum
antara garis dasar dan jarak antara perbatasan-perbatasan diberikan
pada tabel di bawah ini.
Perbanding
Sifat Ukuran
an
Tinggi huruf h (14/14) h 2.5 3.5 5 7 10 14 3,5 20
Tinggi huruf c (10/14) h 2,5 5 7 10 14
besar Tinggi
huruf kecil
(Tanpa tangkai
dan kaki)
Catatan: Jarak antara dua huruf a boleh dikurangi setengahnya, bila mana
ini memberi efek visual yang Iebih baik; seperti misalnya LA, TV
dsb., d. h. i. a. sama dengan tebat huruf d.
Huruf B ( d = h/10 )
Perbanding
Sifat an Ukuran
Catatan: Jarak antara dua huruf a boleh dikurangi setengahnya, bila mana
ini memberi efek visual yang Iebih baik; seperti misalnya LA, TV
dsb., d. h. i. a. sama dengan tebal huruf d.
DAFTAR PUSTAKA
Drs Sirod Hantoro, MSIE , Drs Pardjono, Msc, Phd, Menggambar Mesin ,
Yogyakarta : ADICITA KARYA NUSA, 2002.
KONSTRUKSI GEOMETRI
5
C
4
A 1 2 3 4 B
PROYEKSI
Gambar 1 Proyeksi
1. Proyeksi Piktorial
Untuk menampilkan gambar-gambar tiga dimensi pada sebuah
bidang dua dimensi, dapat dilakukan dengan beberapa macam cara
proyeksi sesuai dengan aturan menggambar. Beberapa macam cara
proyeksi antara lain :
20
50
20
120
x y
30
30
z x
y
titik referensi
z
Gambar 3. Proyeksi isometri dengan posisi normal
(2) Proyeksi isometri dengan posisi terbalik
Contoh :
z
30
30
y 120 x
titik referensi
y x
120 z
30
x
y
titik referensi
b. Proyeksi Dimetri
Pada proyeksi dimetri terdapat beberapa ciri dan ketentuan
yang perlu diketahui, ciri dan ketentuan tersebut antara lain :
1) Ciri pada sumbu
Pada sumbu x mempunyai sudut 10, sedangkan pada sumbu y
mempunyai sudut 40.
2) Ketentuan ukuran
Perbandingan skala ukuran pada sumbu x = 1 : 1, dan skala
pada sumbu y = 1 : 2, sedangkan pada sumbu z = 1 : 1
Contoh :
y
10
40
x
Keterangan :
40 - Ukuran pada sumbu x 40 mm
- Ukuran gambar pada sumbu
1
y digambar nya, yaitu 20
2
mm
- Ukuran pada sumbu z 40 mm
40
40
y
45
Proyektor
Bidang proyeksi
Proyeksi
C
D
D
C
AE
BF
DH
CG
Gambar 12. Proyeksi ortogonal dari sebuah benda
P.D
P.Ba
)
2. Proyeksi Amerika
Proyeksi Amerika dikatakan juga proyeksi sudut ketiga dan juga
ada yang menyebutkan proyeksi kuadran III. Proyekasi Amerika
merupakan proyeksi yang letak bidangnya sama dengan arah
pandangannya (lihat gambar 2.4).
P.A
P.Be
Keterangan :
P.A = Pandangan Atas
P.Ki = Pandangan Kiri
P.Ka P.Ka = Pandangan Kanan
P.Ba = Pandangan Bawah
P.Ki P.Be = Pandangan Belakang
P.D
P.Ba
Gambar 14. Proyeksi Amerika
3. Pemilihan pandangan depan
Pemilihan pandangan depan dari benda yang akan disajikan
dalam gambar adalah sangat penting. Karena pandangan depan
dapat langsung memberikan keterangan bentuk benda yang
sebenarnya dan jumlah pandangan depan juga ditentukan oleh
pandangan depan tersebut. Pandangan depan tidak selalu berarti
bagian depan dari benda itu sendiri. Pandangan depan adalah
bagian benda yang dapat memberikan cukup keterangan mengenai
bentuk khas atau fungsinya.
Di bawah ini terdapat beberapa contoh pandangan depan,
misalkan wajah seorang wanita ingin diabadikan dalam gambar
seperti pada gambar 10.8. (a), maka pandangan depan dari wajah
tersebut adalah muka itu sendiri, karena bagian ini sudah memberikan
sifat-sifat khas dari wajah tadi. Pada gambar 10.8. (b), pandangan
depan dari seekor kuda justru diambil pandangan samping, karena
pandangan ini sudah cukup memberikan keterangan tentang ciri-ciri
khas dari benda tersebut.
Simbol Proyeksi
C. Anak Panah
Anak panah digunakan untuk menunjukkan batas ukuran dan
tempat/posisi atau arah potongan, sedangkan angka ukuran
ditempatkan di atas garis ukur atau disisi kiri garis ukur.
L
1/3L
D. Kesimpulan
1. Proyeksi Piktorial
a. Proyeksi piktorial terbagi menjadi 4 macam, yaitu isometri, dimetri,
miring, dan perspektif.
b. Proyeksi piktorial hanya digunakan pada gambar tiga dimensi untuk
diproyeksikan pada bidang dua dimensi.
2. Proyeksi Ortogonal
Proyeksi ortogonal merupakan proyeksi suatu titik, garis, bidang, dan
benda terhadap suatu bidang dengan garis proyektor yang tegak lurus
terhadap bidang proyekstornya.
3. Proyeksi Eropa
a. Proyeksi Eropa hanya digunakan pada bidang dari suatu benda
tiga dimensi agar memberikan informasi lebih detail
b. Letak bidang yang diproyeksikan dengan proyeksi Eropa terbalik
dengan arah pandangannya.
4. Proyeksi Amerika
a. Proyeksi Amerika hanya digunakan pada bidang dari suatu benda
tiga dimensi agar memberikan informasi lebih detail.
b. Letak bidang yang diproyeksikan dengan proyeksi Amerika sama
dengan arah pandangannya.
44
GAMBAR KERJA
DASAR-DASAR PEMBERIAN UKURAN
.
Sering juga pengganti ukuran berantai dipakai ukuran ordinat
3. Penunjukan Ukuran Gabungan Seri dan Paralel. Cara ini banyak dipakai
karena memberikan tampilan gambar yang lebih baik, lebih efektif dan
efisien.
Gambar 4: Ukuran Gabungan Seri dan Paralel
Rangkuman :
Pada prinsipnya cara pemberian ukuran ada tiga macam yaitu :
Penunjukan ukuran berantai atau seri: yaitu pemberian ukuran
dimana masing-masing ukuran berfungsi.
Penunjukan ukuran Paralel atau Bertingkat, yaitu ukuran-ukuran
yang seluruhnya diambil dari sebuah basis.
Penunjukan Ukuran Gabungan Seri dan Paralel. Cara ini banyak dipakai
karena memberikan tampilan gambar yang lebih baik, lebih efektif dan efisien.
Tugas 1:
Untuk mempelajari modul ini peserta didik diharuskan antara lain:
Baca uraian materi pada kegiatan belajar 1 dengan seksama yang
terdapat pada modul ini.
Salinlah gambar-gambar berikut ini, kemudian lengkapilah dengan
ukuran-ukurannya. Skala gambar: 1 : 1
Laporkan hasil kerja saudara kepada guru / tutor.
Tes Formatif 1:
Salinlah gambar-gambar berikut ini, kemudian lengkapilah dengan ukuran-
ukurannya. Skala gambar : 1 : 1 Ukuran diambil pada gambar soal,
dengan satuan mm.Berilah ukuran-ukuran gambar dibawah ini !
Uraian Materi 2:
Dalam memberikan ukuran pada gambar kerja sangat banyak ketentuan-
ketentuan yang harus diperhatikan, karena bentuk atau bagian benda itu
juga sangat beragam. Misalnya; silinder, bola, segi empat, radius, tirus,
dan lain-lain.
Agar lebih mudah dimengerti dan dipahami maka akan disajikan
contoh-contoh sekaligus dalam menerapkan ketentuan-ketentuan dalam
memberikan ukuran pada gambar kerja.
1. Garis penunjukan ukurandan garis bantu ukuran adalah garis tipis,
garis sumbu, garis tebal, garis putus-putus tidak boleh dijadikan
garis penunjukan ukuran.Tanda panah dan penem patan angka-
angka ukuran yang baik adalah seperti pada contoh dipasal / bab
sebelumnya.
Gambar 2.1a: Pemberian ukuran
Pada X salah, untuk itu lebih baik pada pandangan depan dilakukan
pemotongan terlebih dahulu.
Gambar 2.5a: Garis ukuran baik
Pada gambar 2.5c bandar dan dinding bandar sebelah kiri pada pandangan
muka berfungsi dan ditentukan dari sisi vertikal kanan. Konis berfungsi
diukur dari dasar. Sebaiknya terutama ukuran-ukuran kalau
memungkinkan diletakkan pada pandangan muka. Ukuran-ukuran yang
terdapat pada pandangan yang lain, bersifat pembantu ukuran-ukuran
yang terdapat pada pandangan muka.
Pada gambar kemiringan berfungsi dari dasar. Pada gambar 2.5d
kemiringan berfungsi diukur dari ukuran sisi atas, begitu juga pada
gambar 2.5d.
Pada gambar 2.5e ini ukuran 6 mm yang terdapat pada pandangan kiri
tidak terdapat, sebab ukuran 6 mm adalah menunjukkan ketebalan.
Oleh sebab itulaah maka ukuran 6 mm diletakkan pada pandangan
atas.
Untuk menunjukkan ukuran tali busur, panjang busur dan sudut adalah
sebagai berikut. (lihat gambar 2.6).
Angka ukuran pada daerah yang diarsir harus diberikan ruang kosong
dengan menghindarinya dari garis arsir.
Gambar 2.7:
Garis ukuran pada gambar yang diarsir
Dalam memberikan ukuran sebaiknya antara bagian luar dan bagian dalam
dari suatu benda dipisahkan.
0 0
Cara pemberian ukuran untuk ujung yang dimiringkan 45 atau 30 adalah
sebagai berikut.
Penunjukan ukuran pada ulir dalam dan ulir luar adalah sebagai berikut.
Dalam beberapa hal tertentu untuk simbol segi empat (bujur sangkar)
atau bidang segi empat maka diberi simbol sebagai berikut.
Rangkuman 2:
Agar lebih mudah dimengerti dan dipahami maka memberikan ukuran
pada gambar kerja adalah sebagai berikut:
1. Garis penunjukan ukuran dan garis bantu ukuran adalah garis tipis,
garis sumbu, garis tebal, garis putus-putus tidak boleh dijadikan
garis penunjuk an ukuran.
2. Garis ukuran sedapat mungkin dibuat diluar gambar benda, agar
tidak kelihatan ruwet. Tetapi tidak boleh memberikan kesan terlalu
jauh dari bagian yang diberi ukuran.
Angka ukuran dengan ukuran 3 mm, ditaruh garis penunjukan
ukuran 0,5 0,8 mm, kira-kira ditengah-tengah.
Garis bantu ukuran dibuat melebihi garis penunjukan ukuran
kurang lebih 1 mm.
Pemberian ukuran harus dibuat merata pad semua proyeksi,
tetapi harus dihindari pemberian ukuran dua kali dari bagian
ukuran yang sama.
Pemberian ukuran sedapat mungkin pada garis benda/garis nyata
hindari pemberian ukuran pada garis yang tidak kelihatan (strip).
Untuk menunjukkan ukuran tali busur, panjang busur dan sudut
adalah sebagai berikut. (lihat gambar 2.6).
Agar ukuran menjadi jelas, dapat dilakukan seperti gambar
contoh, kemiringan berlawanan arah dengan garis arsir.
Jarak antara garis penunjukan ukuran paralel 10 mm untuk
memberi kesan yang baik tidak terlalu ruwet dan tidak terlalu
jauh.
Ukuran utama suatu benda (gambar kerja) harus diberikan untuk
menentukan besarnya bahan.
Untuk lengkungan dengan jari-jari besar dapat digambar seperti
contoh.
Kemudian untuk menunjukan benda yang dibulatkan ujungnya
adalah sebagai berikut.
Pemberian ukuran pada alur pasak adalah sebagai berikut.
Penunjukan ukuran untuk bagian-bagian yang kecil/sempit panah
dapat dibuat saling berhadapan, atau kalau tdak menghindari
dapat diganti tanda titik.
Untuk pemberian ukuran pada gambar susunan dapat dilakukan
sebagai berikut.
Pemberian ukuran untuk benda bulat (bola) dan lingkaran dengan
simbol . untuk pemberian ukuran dengan simbol diameter ()
dan jarak lubang lingkaran sebagai berikut. Dalam beberapa hal
tertentu untuk simbol segi empat (bujur sangkar) diberi simbol
sebagai berikut
Tugas 2:
Untuk mempelajari modul ini peserta didik diharuskan antara lain:
Baca uraian materi pada kegiatan belajar 1 dengan seksama yang
terdapat pada modul ini.
Salinlah gambar-gambar berikut ini, kemudian lengkapilah dengan
ukuran-ukurannya. Skala gambar: 1 : 1
Tes Formatif 2:
Salinlah gambar-gambar berikut ini, kemudian lengkapilah dengan ukuran-
ukurannya ! Proyeksi gambar : Proyeksi Amerika.Skala gambar : 2 : 1
Buatlah gambar: Pandangan depan, pandangan samping dan atas.
Dan lengkapilah dengan ukuran gambar disamping
MENGGAMBAR POTONGAN
BENDA KERJA
1. POTONGAN
Untuk menggambarkan bagian-bagian benda yang berongga di
dalamnya diperlukan garis gores, yang menyatakan bagian-bagian
benda yang tersembunyi. Akan tetapi, jika hal ini dilakukan akan
dihasilkan gambar yang rumit dan sulit dimengerti.
Pada Gambar 1 (a) memperlihatkan sebuah benda dengan
bagian yang tidak kelihatan. Bagian ini dapat dinyatakan dengan garis
gores. Jika benda ini dipotong, maka bentuk dalamnya akan lebih jelas
lagi. Gambar 1 (b) memperlihatkan cara memotongnya, dan Gambar 1
(c) sisa bagian benda setelah bagian yang menupupi disingkirkan.
gambar sisa ini diproyeksikan ke bi dang potong, dan hasilnya disebut
potongan (Gambar 1 (d)). Gambar diselesaikan dengan garis tebal.
Dari uraian Gambar 1 diatas dapat dinyatakan bahwa fungsi
gambar potongan adalah untuk menggambar benda yang berongga
dalam menggambar teknik.
3. Potongan separuh
Bagian-bagian simetris dapat digambar setengahnya sebagai
gambar potongan dan setengahnya lagi sebagai pandangan (7).
Dalam gambar ini garis-garis yang tersembunyi tidak perlu
digambar dengan garis gores lagi, karena sudah jelas
potongannya.
2) Toleransi Umum
Toleransi umum ialah toleransi yang mengikat beberapa ukuran dasar,
sedangkan toleransi khusus hanya mewakili ukuran dasar dengan
toleransi tersebut dicantumkan. Berikut disampaikan tabel toleransi
umum yang standar pada gambar kerja kualitas toleransi umum dipilih
antara teliti, sedang atau kasar. Yang paling sering dipilih adalah
kualitas sedang (medium).
>10- >50-
Panjang Sisi Terpendek (mm) s.d. 10 >120-400
50 120
Dalam Derajat dan
10 30 20 10
Penyimpangan Menit
yang Diizinkan Dalam mm tiap
1,8 0,9 0,6 0,3
100 mm
Contoh :
Dalam hal ini 10H7 harga penyimpangannya +15 mikrometer dan 0 atau
+0.015 mm dan 0, sedangkan 10H6 harga penyimpangannya +0,009
mm dan 0. Jadi, harga toleransi 10H6 lebih kecil.
Dua bagian benda dari golongan lubang dan poros yang mempunyai
ukuran dasar sama dipasangkan, misalnya poros dan bantalan gelinding
(ball bearing), disebut suaian (fits), terdapat tiga jenis suaian :
Suaian longgar (clearance fits), setelah dipasang selalu ada celah
(clearance) karena lubang lebih besar dari poros.
Suaian paksa (sesak/interference fits), harus dipasang dengan
cara paksa (dipres) karena poros lebih besar dari lubang (terdapat
kesesakan).
Suaian transisi (tidak tentu/transition fits), kemungkinan terjadi
suaian longgar atau suaian paksa, tergantung dari ukuran
sesungguhnya, setelah benda kerja dibuat.
Sistem Suaian
Terdapat dua sistem suaian yaitu sistem basis lubang, paling banyak
digunakan dan sistem basis poros.
Suaian Sistem Basis Lubang
Pada sistem ini, daerah H dijadikan patokan dengan dasar bahwa
penyimpangan bawahnya sama dengan nol, daerah toleransi poros
diatur menurut suaian yang direncanakan.
Longgar ag
Transisi H hn
Paksa pz
Suaian Sistem Basis Poros
Suaian sistem poros menggunakan daerah h sebagai patokan,
mengingat penyimpangan atasnya sama dengan nol, daerah toleransi
lubang diatur menurut suaian yang direncanakan.
Longgar AG
Transisi h HN
Paksa PZ
Kedua sistem suaian dapat digunakan. Sistem basis lubang lebih banyak
digunakan karena pengerjaan lubang lebih sulit dari pada pengerjaan
poros juga alat ukur untuk mengukur lubang lebih mahal dari alat ukur
untuk mengukur poros. Tabel berikut memperlihatkan sistem suaian
basis lubang dan basis poros yang bermanfaat karena sering digunakan.
Tabel Suaian yang Sering Dibuat Basis Lubang
Kedudukan daerah Kedudukan daerah
Suaian lubang poros
Running fit f7
Close running fit g6
Sliding fit h6
Close sliding fit js6
H7
Wringing fit k6
Force fit m6
Light press fit p6
Press fit s6
Basis Poros
Running fit E8
Sliding fit H9
h6
Wringing fit K6
Press fit P9
Penyajian Toleransi
Penyajian toleransi pada gambar kerja harus mengikuti aturan yang
akan diuraikan pada paparan berikut ini. Penyajian menurut ISO
dicontohkan pada gambar berikut ini. Penyajian dimulai dari ukuran
dasar (20), daerah toleransi (f) dan kualitas toleransi (7). Jika harga
penyimpangannya perlu dicantumkan maka dapat dicantumkan dalam
tanda kurung.
Rangkuman 1) Fungsi toleransi ialah agar benda kerja dapat diproduksi secara
massal pada tempat yang berbeda, tetapi tetap mampu memenuhi fungsinya, antara
lain, fungsi mampu tukar untuk bagian yang berpasangan. 2) Toleransi umum
mewakili ukuran yang tidak dicantumkan langsung harga penyimpangannya. 3)
Menurut ISO toleransi ditunjukkan dengan huruf untuk kedudukan daerah toleransi
dan angka untuk kualitas toleransi, golongan lubang ditunjukkan dengan huruf
kapital dan poros dengan huruf kecil. Huruf I,L,O,Q dan W beserta huruf kecilnya
tidak digunakan. 4) Terdapat suaian basis lubang dan basis poros, sehubungan
dengan sulitnya pengerjaan pada suaian sistem basis poros. Jika tidak, terpaksa
dianjurkan untuk menggunakan suaian sistem basis lubang.
Tabel toleransi
Toleransi Geometri (Bentuk dan Posisi)
Pengertian :
Toleransi bentuk adalah penyimpangan bentuk benda kerja yang
diizinkan apabila dibandingkan dengan bentuk yang dianggap ideal,
diperlihatkan oleh gambar berikut ini.
Segi tiga patokan dicantumkan pada garis tengah dari beberapa lubang
untuk menunjukkan bahwa garis tengah tersebut sebagai patokan,
diperlihatkan oleh gambar berikut ini.
Contoh Penggunaan
Pada gambar berikut ini kedua garis penunjuk diakhiri dengan anak
panah, hal ini menunjukkan bahwa operator diberi keleluasaan untuk
menentukan bidang patokan dan bidang yang ditoleransi (memilih salah
satu).