You are on page 1of 2

SIGNAL SEQUENCES GOVERN GENOME REARRANGEMENT: Sekuen

sinyal berpengaruh atas penyusunan genom

Bagaimana penyusunan kembali genom yang terjadi selama perkembangan regulasi


limfosit B? Apa yang mengontrol peristiwa rekombinasi somatik seperti gen V yang
bertautan ke segmen J dan tidak ke segmen V yang lain atau langsung ke segmen C?
Beberapa segmen panjang kromosom DNA membawa cluster dari segmen gen V,
segmen gen D, dan segmen gen J dari tikus dan manusia yang keduanya sekarang telah
dirangkai, dan menghasilkan rangkaian pasangan nukleotida yang menampakkan
keberadaan sinyal-sinyal V-J, V-D, D-J yang bertautan spesifik. Rangkaian sinyal yang
sama ditemukan berdekatan ke semua segmen gen V. Dengan cara yang sama, semua
segmen gen J memiliki rangkaian sinyal yang identik yang terletak berdekatan dengan
rangkaian pengkodenya. Bagaimanapun, rangkaian sinyal mereka berbeda dari yang
berdekatan dengan segmen gen V. Demikian juga, segmen gen D dan C memiliki
rangkaian sinyal sendiri yang saling berdekatan.
Gambar 16.8: rangkaian sinyal dan peranan mereka pada pertautan VxJx. Germ line dan
penyusunan DNA limfosit B diperlihatkan pada (a) dan (c), berturut- turut diketahui
sekuen heptamer dan nonamer dan ukuran spacer terlihat pada (b). Struktur stem dan
loop yang terlihat pada (b) adalah hipotetis intermediet.

Sekuen sinyal mengontrol V-J, V-D, dan pertautan D-J yang panjang sekuennya berisi 7
pasangan basa (heptamer) dan 9 pasang basa (nonamer) dipisahkan oleh perbedaan
spacer, tetapi panjangnya spesifik. Untuk tautan Vk-Jk, spacer pada sinyal sekuen Vk
panjangnya 12 pasang nukleotida, sebaliknya pada sinyal sekuen Jk panjangnya 22
pasang nukleotida. Sekuen heptamer dan nonamer berlokasi sesudah (ke kanan seperti
tergambar pada gambar 16.4 dan 16.8) segmen gen Vk yang melengkapi (dengan
pengecualian satu pasangan basa) ke segmen gen Jx terdahulu (ke kiri seperti
tergambar pada gambar 16.4 dan 16.8). Sinyal sekuen ini memiliki potensi untuk
membentuk struktur stem dan loop seperti diagram pada gambar 16.8, jadi segmen gen
Vk dan Jk membawa ke penjajaran untuk pertautan. Rupanya, pertautan akan terjadi
hanya ketika satu sekuen sinyal berisi 12 pasang basa spacer dan yang lain berisi 22
pasang basa spacer. Persayaratan ini diharapkan dikuatkan oleh protein yang memediasi
proses pertautan. Sinyal sekuen yang sama muncul untuk mengontrol pertautan V H-D
dan D-JH, sebaliknya perbedaan sekuen sinyal menengahi class switching.

You might also like