Professional Documents
Culture Documents
OLEH
ZAHARATUL FITRIA
Nim : 163110192
KELAS IA
Dosen Pembimbing :
Ns.Yessi Fadriyanti,S.Kep
2016
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warrahmatullahiwabararakatuh
Penulis
i
DAFTAR ISI
Ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1. Dengan makalah ini dapat memotivasi perawat untuk membuka usaha sendiri.
2. Perawat mampu mengetahui strategi yang harus ditempuh dan mendapat hasil yang
sesuai.
3. Tujuannya adalah untuk mengetahui mengenai bisnis, usaha jasa dan produk di
bidang skesehatan
1.4 Manfaat
1. Dapat mengatasi kesulitan dan persoalah yang timbul pada diri sendiri.
2
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Perawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral
dari pelayanan kesehatan yang di dasarkan ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-
psiko-sosio-spritual yang komprehensif serta di tujukan kepada individu, keluarga, dan
masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh siklus kehidupan manusia
(Lokakarya keperawatan Nasional 1986).
3
2. Landasan Prinsip-Prinsip Asuhan/Pelayanan dan Praktik Keperawatan
Praktek keperawatan tidak boleh terlepas dari upaya kesehatan masyarakat dunia dan
sistem kesehatan nasional. focus utama keperawatan saat ini adalah kesehatan masyarakat
dengan target populasi total. Manusia tidak hanya dipandang dari aspek fisik tetapi manusia
dipandang sebagai makhluk bio-psiko-sosio-spiritual. tujuan praktek keperawatan sesuai yang
dicanangkan WHO (1985) harus diupayakan pada pencegahan primer, peningkatan kesehatan
pasien, keluarga dan masyarakat, perawatan diri dan peningkatan kepercayaan diri.
4
Praktik keperawatan meliputi empat area yang terkait dengan kesehatan (Kozier, Erb,1990) :
a. Peningkatan kesehatan (Health Promotion).
Dalam kegiatan ini, perawat membantu masyarakat mengembangkan sumber
sumber atau meningkatkan kesejahteraan/kesehatan. Tujuannya adalah mencapai
kesehatan yang optimal, dengan contoh menjelaskan manfaat program latihan bagi
pasien.
Melalui pengertian tersebut, terdapat empat hal yang dimiliki oleh seorang wirausahawan yaitu:
1) Proses berkreasi yakni mengkreasikan sesuatu yang baru dengan menambahkan nilainya.
Pertambahan nilai ini tidak hanya diakui oleh wirausahawan semata namun juga audiens yang
akan menggunakan hasil kreasi tersebut.
2) Komitmen yang tinggi terhadap penggunaan waktu dan usaha yang diberikan. Semakin besar
fokus dan perhatian yang diberikan dalam usaha ini maka akan mendukung proses kreasi yang
akan timbul dalam kewirausahaan.
3) Memperkirakan resiko yang mungkin terjadi, dalam hal ini resiko yang mugkin terjadi pada
resiko keuangan, fisik dan resiko sosial.
4) Memperoleh reward, dalam hal ini reward terpenting adalah independensi atau kebebasan yang
diikuti dengan kepuasan pribadi. Sedangkan reeward berupa uang biasanya dianggap sebagai
suatu bentuk derajat kesuksesan usahanya.
A.Pendidikan Kewirausahaan
Anggapan lama mengatakan Entrepreneurship are born not made sehingga
kewirausahaan tidak dapat dipelajari atau diajarkan. Sementara anggapan sekarang
Entrepreneurship are not only born also made. Sehingga kewirausahaan tidak hanya bakat
bawaan sejak lahir atau urusan pengalaman di lapangan saja, tetapi merupakan disiplin ilmu yang
dapat dipelajari.
Transformasi pengetahuan kewirausahaan telah berkembang pada akhir-akhir ini.
Pendidikan dan pelatihan kewirausahaan tumbuh pesat. Mata kuliah kewirausahaan diberikan
dalam bentuk kuliah umum ataupun bentuk konsentrasi program studi.
6
Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu tersendiri karena berisi:
a. Body of knowledge yang utuh dan nyata, ada objek, konsep dan modelnya.
b. Kewirausahaan memiliki dua konsep, posisi venture start up dan venture growth, tidak
memisahkan antara manajemen dan kepemilikan usaha
c. Merupakan disiplin ilmu yang memiliki objek tersendiri, yaitu kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
d. Merupakan alat untuk menciptakan pemerataan usaha dan pendapatan atau kesejahteraan
rakyat yang adil dan makmur.
e. Kewirausahaan telah dijadikan kompetensi inti dalam menciptakan perubahan,
perbaharuan dan kemajuan.
f. Objek studi kewirausahaan adalah kemampuan merumuskan bertujuan hidup,
memotivasi diri, berinisiatif, membentuk modal, mengatur waktu, dan membiasakan diri
untuk belajar dari pengalaman.
A. Motivasi berwirausaha
NPow, need for power, yaitu hasrat untuk mempengaruhi, mengendalikan dan menguasai orang
lain. Ciri umum adalah senang bersaing, berorientasi pada status dan menguasai orang lain.
NAff, need for affilitation, yaitu hasrat untuk dapat diterima dan disukai oleh orang lain.
B. Prinsip-Prinsip Kewirausahaan
1. Prinsip Wirausaha I
Kekuatan yang mendorong kesuksesan perusahaan strart up terdiri dari tiga macam: peluang,
tim dan sumber daya. Proses kewirausahaan diawali bukan dari ketersediaan uang, strategi,
network, tim ataupun rencana bisnis, melainkan dari adanya peluang. Peluang yang berpotensi
tinggi terkadang memiliki kekuatan yang jauh lebih besar dari pada ketersediaan sumbe daya
atau tim pada saat itu.
7
Adanya keseimbangan akan membantu entrepreneur dalam mencapai keberlanjutan atau
sustanbility perusahaan tanpa harus merusak lingkungan, komunitas atau masyarakat. Rencana
bisnis berfungsi sebagai komunikator kualitas dan keseimbangan kekuatan pada saat tertentu.
2. Prinsip Wirausaha II
Dunia kewirausahaan bersifat dinamis, cair, ambigu, dan chaos. Perubahan yang konstan
terjadi menyebabkan dunia kewirausahaan berkaitan erat dengan paradoks.
8
2) Resiko karir
Pertanyaan yang sering ada di benak entrepreneur adalah apakah mereka akan
menemukan pekerjaan atau kembali ke pekerjaannya yang dulu jika bisnisnya gagal.
Resiko ini merupakan pertimbangan utama bagi manajer yang bekerja di perusahaan
besar dengan gaji yang menarik.
3) Resiko keluarga dan social
Memulai usaha baru akan menyerap banyak energi dan waktu dari entrepreneur.
Konsekuensinya adalah bidang kehidupan yang lain akan dikorbankan.
4) Resiko kesehatanJam kerja yang panjang menyebabkan terancamnya kesehatan
entrepreneur. Uang dapat digantika, namun kesehatan yang terganggu lebih sulit untuk
diperbaiki.
9
BAB III
PEMBAHASAN
Isu kesejahteraan perawat saat ini masih gencar dihembuskan selain isu profesionalisme.
Kesejahteraan perawat yang berbanding lurus dengan gaji perawat konon berbanding terbalik
dengan beban kerja perawat. Mengharapkan pemerintah untuk melihat hal itu, rasanya tidak
mungkin tampak pada ketidakjelasan RUU Keperawatan karena saat ini perawat di Indonesia
masih belum memiliki bargaining position di mata pemerintah. Salah satu solusi yang bisa
diambil untuk mem-backup kesejahteraan perawat tanpa perlu menggantungkan pada gaji dari
pemerintah bagi perawat yang bekerja sebagai PNS adalah dengan menjadi nurpreseneur
(Perawat Pengusaha). Konsep nurpreseneur sudah lama muncul dalam dunia keperawatan.
Namun, di Indonesia konsep ini belum begitu familiar. nurpreseneur (Perawat Pengusaha)
berasal dari kata Nurse dan Entrepreneur yang jika diartikan secara harfiah adalah perawat
pengusaha atau perawat pebisnis.
Secara konseptual Nursepreneur termasuk dalam pengembangan karir dari peran dan
fungsi perawat. pengembngan karir tersebut dapat menjadi pengelola klinik atau sarana
kesehatan lainnya. Misalnya manager spa, manager fisioterapi, manager Nursing Center,
manager Balai kesehatan swasta, pemilik massage dan refleksi, meskipun dalam pelaksanaan
teknisnya banyak melibatkan profesi lain sebagai pelaksana, dalam hal ini perawat dapat
bertindak sebagai pemilik modal, penggagas ide, pemilik saham, atau owner yang akan menggaji
karyawannya. Selain peran tersebut perawat juga dapat melakukan penelitian-penelitian, sebagai
contoh adanya tim riset yang meneliti perawatan luka, cara ganti balutan efektif, kompres
modern, terapi modalitas, tehnik relaksasi dsb. Masalah penelitian direkomendasikan dari Rumah
sakit atau intistusi kesehatan yang membutuhkan solusi. Misalnya kenapa kunjungan ke RS
tertentu sangat rendah, maka perawat manajemen akan melakukan riset yang didanai rumah sakit
yang bersangkutan, termasuk riset kepuasan klien.
Disamping peran-peran di atas perawat dapat juga bergerak dalam bidang pendidikan
atau menyediakan pelatihan-pelatihan atau sebagai konsultan. Misalnya pelatihan baby siter,
pelatihan perawat lansia, perawat anak di rumah atau perawat yang akan mendampingi klien saat
ibadah haji.
Ada satu hal yang sangat menarik dari konsep nursepreseneur ini, yaitu untukmenjadi
perawat pengusaha atau perawat pebisnis kita hanya perlu 5 langkah. Uniknya 5 langkah ini
sangat sering dilakukan oleh perawat. 5 langkah itu adalah bagian dari proses keperawatan yang
terdiri dari pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Jika dikaitkan
dengan nursepreseneur, proses keperawatan itu akan menjadi 5 langkah awal untuk menjadi
perawat pengusaha atau perawat pebisnis, yaitu :
1. Pengkajian
Langkah pertama untuk memulai berbisnis adalah kita melakukan
pengkajian.Masalah adalah hal pertama yang kita ingin dapatkan dari
prosespengkajian. Maka untuk memulai bisnis, kita harus mengetahui masalah
apa yang terjadi. Saat ini yang paling berkuasa dalam dunia bisnis adalah pasar
(market). Maka pengkajian yang kita lakukan untuk memulai berbisnis adalah
mengkaji kebutuhan pasar.
10
2. Diagnosa
Langkah kedua setelah melakukan pengkajian adalah menetapkan
diagnosa. Dalam dunia bisnis, setelah kita mengetahui kebutuhan pasar maka
A. Simpulan
B. Saran
Seluruh perawat agar meningkatkan pemahamannya terhadap berbagai cara dan berkarya
dalam dunia kewirausahaan sehingga dapat dikembangkan dalam tatanan layanan keperawatan.
Diharapkan agar perawat bias menindak lanjuti inovasi inovasi agar lebih berkembang ,sebagai
dasar untuk pengembangan kedisiplinan dilingkungan keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
http://25071990.blogspot.co.id/2013/10/makalah-enterpreneurdankeperawatan.html?m=1