You are on page 1of 7

JURNAL MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN

VOLUME 13 No. 01 Maret 2010 Halaman 16 - 22


Azwir, dkk.: Pengembangan Pola Karir Perawat Klinik ...
Artikel Penelitian

PENGEMBANGAN POLA KARIR PERAWAT KLINIK


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TARAKAN JAKARTA PUSAT TAHUN 2008

CAREER PATTERN DEVELOPMENT OF CLINICAL NURSE


OF THE TARAKAN GENERAL HOSPITAL IN 2008

Azwir, Dumilah Ayuningtyas, Riastuti KW


Perawat IGD BPK RSU Sigli, Aceh
Departemen Kebijakan Kesehatan,Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Jakarta
Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat,
UIN Syarief Hidayatullah

ABSTRACT Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah metode


Background: The nurse as a majority health worker in the kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara
health care sector including the hospital has a significant role mendalam dan FGD.
in the health care. The value of nursing care that is continuous, Hasil: RSUD Tarakan memiliki tenaga keperawatan sebanyak
constant, coordinative, and advocative so the preparation, 245 orang dengan karakteristik: (1) mayoritas tenaga
usage, distribution, and retention of the nurse, has an important keperawatan berada pada kelompok umur 25-44 tahun
implication to obtain the objectives of health care and its (77,96%), (2) memiliki masa kerja terbesar pada kelompok >3
continuity. tahun (61,22%), (3) dengan latar belakang pendidikan D III
Purpose: This study is conducted to explore the clinical nurse Keperawatan sebanyak 72,24%, (4) serta PNS 41,22%.
career pattern development in the Tarakan General Hospital Pelaksanaan pengembangan karir perawat klinik tidak dilakukan
and to design the career pattern development which suitable berdasarkan uji kompetensi. Komite keperawatan juga tidak
with their role and function. menjalankan peran sebagaimana mestinya.
Method: The qualitative method had been used in this study. Kesimpulan: Pada akhir penelitian ini RSUD Tarakan
The data collection was done by indepth interview and FGD. direkomendasikan untuk melaksanakan advokasi kepada pihak
Result: Tarakan Hospital have 245 nurses with the direksi rumah sakit untuk menetapkan peraturan rumah sakit
characteristics as below: 77.96% of total nurses have the tentang sistem remunerasi terhadap jenjang karir keperawatan
age range of 25 - 44 years old, 61.22% of nurses had working dan mengoptimalisasi fungsi dari komite keperawatan untuk
period > 3 years, 72.24% of nurses had nursing diploma menyusun instrumen uji kompetensi yang berhubungan dengan
educational background, and 41.22% of nurses are pengembangan karir tenaga keperawatan.
governmental officer. The implementation of nurse career
development is not based on the competency test. The nurse Kata Kunci: pola pengembangan karir, perawat klinik, RSUD
committee also did not play their role as it should be. Tarakan
Conclusion: The study recommended Tarakan Hospital to
conduct advocacy toward the hospital director board to PENGANTAR
determine the regulation of nursing career path remuneration
system based on their career rank in the hospital and to
Pelayanan keperawatan sebagai bagian integral
optimally make the function of nursing committee in formulating dari pelayanan kesehatan mempunyai daya ungkit
the competency test instrument related to the nursing career yang besar dalam mencapai tujuan pembangunan
development. bidang kesehatan. Keperawatan sebagai profesi dan
Keywords: career pattern development, clinical nurse, Tarakan
perawat sebagai tenaga profesional bertanggung
Hospital jawab untuk memberikan pelayanan keperawatan
sesuai kompetensi dan kewenangan yang dimiliki
ABSTRAK secara mandiri maupun bekerja sama dengan
Latar Belakang: Perawat sebagai tenaga kesehatan anggota tim kesehatan lain.1
mayoritas di tempat pelayanan kesehatan, termasuk rumah Pengembangan karir perawat merupakan suatu
sakit, mempunyai posisi kunci dalam pelayanan kesehatan
karena hakikat dari asuhan keperawatan yang bersifat perencanaan dan penerapan rencana karir yang
kontinyu, konstan, koordinatif, dan advokatif, sehingga dapat digunakan untuk penempatan perawat pada
persiapan, pendayagunaan, distribusi, dan retensi tenaga jenjang yang sesuai dengan keahliannya, serta
perawat mempunyai implikasi penting untuk kesinambungan menyediakan kesempatan yang lebih baik sesuai
dan tercapainya tujuan pelayanan kesehatan.
Tujuan: Untuk mengetahui pola pengembangan karir perawat dengan kemampuan dan potensi perawat. 2
klinik di RSUD Tarakan dan untuk merancang pola Sumber daya manusia keperawatan merupakan
pengembangan karir perawat sesuai dengan peran dan salah satu faktor strategis dalam menentukan mutu
fungsinya. pelayanan kesehatan di rumah sakit sehingga

16 Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 13, No. 1 Maret 2010


Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan

pengelolaannya harus dilakukan dengan baik. Data a. Gambaran karakteristik tenaga


kepegawaian pada tahun 2007 menunjukkan keperawatan di RSUD Tarakan
perawat di RSUD Tarakan berjumlah 245 orang yang Jumlah tenaga keperawatan di RSUD Tarakan
terdiri dari S2 Keperawatan 1 orang (0,40%) S1 berjumlah 245 orang (41,03% dari tenaga yang ada),
keperawatan 12 orang (4,90%), D3 Keperawatan sumber daya keperawatan yang besar ini sangat
sebanyak 177 orang (72,24%), D3 Kebidanan potensial untuk dikembangkan sehingga dapat
sebanyak 8 orang (3,27%), SPK sebanyak 40 orang produktif. Tenaga keperawatan yang berada pada
(16,33%), dan Bidan/D1 7 orang (2,86%). Sumber kelompok umur 2544 tahun sebanyak 77,96%,
daya keperawatan yang besar ini sangat potensial kurang dari 24 tahun sebanyak 17,14%, sedangkan
untuk dikembangkan sehingga dapat produktif. untuk umur 4564 tahun sebanyak 4,90%. Hal ini
Pengembangan karir perawat yang berlaku di dapat disimpulkan bahwa sebanyak 95,10% masih
RSUD Tarakan saat ini masih berfokus pada memiliki masa kerja yang panjang (berkisar 1232
pengembangan karir perawat secara struktural, tahun) sebelum memasuki masa pensiun pada umur
sedangkan pola pengembangan karir fungsional 56 tahun.
perawat belum diterapkan. Berdasarkan latar Dalam tahap ini, usia 25-44 tahun merupakan
belakang masalah di atas, maka tampak bahwa tahap kemapanan (establishment), individu mulai
jenjang karir perawat khususnya perawat klinik yang memahami lingkungan kerja dan tuntutan
dilaksanakan di RSUD Tarakan belum sesuai dengan organisasional serta berjuang untuk membangun
peran dan fungsi perawat, sehingga perlu adanya eksistensinya dalam suatu organisasi. Sebanyak
suatu pola jenjang karir perawat klinik yang dapat 61,22% tenaga keperawatan telah bekerja lebih dari
meningkatkan kinerja dan mutu pelayanan di RSUD 3 tahun.
Tarakan. Berdasarkan tingkat pendidikan perawat,
apabila mengacu pada komitmen Departemen
BAHAN DAN CARA PENELITIAN Kesehatan (Depkes) tahun 2015 mengenai
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan profesionalisme keperawatan, untuk tingkat perawat
jenis penelitian kualitatif. Metode ini digunakan untuk pelaksana diharapkan mempunyai jenjang
mempelajari dan menganalisis pola pengembangan pendidikan minimal S1 Keperawatan. Adapun di
karir perawat klinik yang berlaku di RSUD Tarakan RSUD Tarakan baru 5,31% dari tenaga keperawatan
Jakarta, dan merancang pola pengembangan karir yang sudah memenuhi standar profesi. Hal ini
perawat klinik yang sesuai dengan peran dan menunjukkan bahwa rumah sakit harus
fungsinya. Penelitian dilakukan di RSUD Tarakan memprioritaskan pengembangan tenaga
Jakarta Pusat dalam rentang waktu April hingga Mei keperawatan, khususnya melalui pendidikan yang
2008. Metode pengumpulan data menggunakan berkelanjutan terutama pendidikan formal.1
teknik wawancara mendalam, FGD, dan telaah Status kepegawaian tenaga perawat yang
dokumen. Informan pada penelitian ini adalah terbanyak bekerja di RSUD Tarakan adalah PNS
Direktur, Kepala Bidang Keperawatan, Kepala Bidang yaitu sebesar 41,22% dan yang terkecil adalah PTT
Pelayanan, Kepala Subbagian Kepegawaian, Kepala yaitu sebesar 9,80%.
Ruangan dan Perawat Klinik. Informasi dari para
pimpinan ditujukan untuk saling melengkapi, b. Analisis mekanisme pengembangan tenaga
sedangkan informasi dari staf klinik adalah untuk keperawatan yang diterapkan di RSUD
pengecekan ulang. Tarakan
1) Rekrutmen
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Kegiatan rekrutmen dilaksanakan untuk mengisi
Penelitian ini merupakan penelitian awal tentang kekurangan tenaga keperawatan. Rekrutmen
pola pengembangan karir perawat klinik di RSUD perawat merupakan suatu rangkaian pengembangan
Tarakan. Penelitian dilaksanakan dengan tenaga keperawatan yang diterapkan di RSUD
mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh Tarakan, hal ini disebabkan karena proses rekrutmen
terhadap pola karir perawat klinik, yaitu struktur ini menentukan kualitas tenaga keperawatan dan
organisasi, karakteristik tenaga keperawatan, pengembangan karirnya di masa yang akan datang.
mekanisme pengembangan tenaga perawat, Dalam pelaksanaan rekrutmen, informasi
kompetensi, serta kebijakan rumah sakit dan supra tentang pembukaan organisasi pekerjaan yang dibuat
sistem dalam pengembangan karir perawat klinik di harus diketahui hingga ke populasi target. Hal ini
RSUD Tarakan. bisa dilakukan melalui iklan surat kabar, jurnal
keperawatan dan internet. Iklan-iklan tersebut harus

Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 13, No. 1 Maret 2010 17


Azwir, dkk.: Pengembangan Pola Karir Perawat Klinik ...

Gambar 1. Pola pengembangan karir perawat klinik di RSUD Tarakan

18 Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 13, No. 1 Maret 2010


Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan

luas untuk memberikan kesempatan pada pelamar- pegawai lama terhadap organisasi, terhadap tugas,
pelamar yang potensial, pengetahuan tentang posisi, dan terhadap para pegawai lainnya jauh lebih penting
penggajian, dan bonus serta situasi organisasi .3 artinya dibandingkan dengan kemampuan
memberikan penjelasan teknis tentang berbagai
2) Seleksi kegiatan yang berlangsung dalam organisasi.4
Proses seleksi pegawai merupakan salah satu Sebaliknya, apabila para pegawai lama dalam
bagian yang teramat penting dalam keseluruhan interaksinya dengan para pegawai baru
proses manajemen sumber daya manusia. menunjukkan sikap yang apatis dan negatif terhadap
Dikatakan demikian karena apakah dalam organisasi organisasi, terhadap tugas, dan terhadap para
terdapat sekelompok pegawai yang memenuhi pegawai lainnya, sangat mungkin hasilnya adalah
tuntutan organisasional atau tidak akan tergantung pembentukan persepsi negatif di kalangan para
pada cermat atau tidaknya proses seleksi itu pegawai baru tentang organisasi yang pada
dilakukan. gilirannya akan menjadi pendorong kuat bagi mereka
Apabila sekelompok pelamar sudah diperoleh untuk meninggalkan organisasi.4 Orientasi bagi
melalui berbagai kegiatan rekrutmen, proses seleksi perawat baru di RSUD Tarakan dilaksanakan selama
baru dimulai. Proses seleksi terdiri dari tes tertulis 30 hari sampai dengan 70 hari di seluruh ruang rawat
dan tes wawancara. Tes tertulis terdiri dari: tes inap.
pengetahuan umum, tes kemampuan akademik dan
tes bahasa Inggris. Tes wawancara dilaksanakan oleh 4) Mutasi
pejabat-pejabat terkait. Bagi yang tidak lulus Menurut Marquis dan Houston2, struktur karir
dinyatakan gugur, sementara bagi yang lulus yang mapan akan menyediakan mobilisasi
mengikuti proses selanjutnya. pengembangan karir yang mantap pada keperawatan
Setelah dinyatakan lulus tes tertulis dan tes klinik, manajerial, pendidikan, dan penelitian. Mutasi
wawancara, selanjutnya pelamar mengikuti tes dilaksanakan bagi perawat yang sudah bertugas di
kesehatan. Pelamar yang tidak lulus dinyatakan ruangan tersebut minimal tiga tahun atau jika
gugur dan bagi yang lulus mengikuti proses sewaktu-waktu diperlukan. Tujuan dari kegiatan
selanjutnya. Pelamar yang dinyatakan lulus akan mutasi ini adalah untuk meningkatkan karir perawat,
dibuatkan surat tugas selama tiga bulan. Setelah penyegaran/mengganti suasana baru, dan untuk
itu, yang bersangkutan membuat laporan pembinaan.
pelaksanaan tugas ditujukan kepada Direktur RSUD Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan
Tarakan. Pejabat yang berwenang akan menentukan khususnya bidang keperawatan tidak ada program
apakah yang bersangkutan diterima atau ditolak. Jika mutasi wajib, tetapi mutasi itu dilaksanakan sesuai
ditolak, pegawai yang bersangkutan diberhentikan. dengan kebutuhan. Bila ada ruang rawat yang
kekurangan tenaga, maka tenaga perawat dari ruang
3) Orientasi rawat lain yang mempunyai kelebihan tenaga akan
Salah satu teknik yang umum digunakan untuk dimutasi ke ruangan tersebut. Mutasi tersebut hanya
mencoba mengurangi jumlah pegawai baru yang berlaku bagi perawat umum, untuk perawat yang
minta berhenti adalah dengan menyelenggarakan bertugas di ruangan khusus seperti ICU atau OK
program pengenalan, yang juga dikenal luas sebagai tidak dilakukan mutasi.
program orientasi.4
Orientasi merupakan proses penyesuaian 5) Promosi
seorang karyawan baru dengan lingkungan pekerjaan Promosi ialah apabila seorang pegawai
sehingga ia dapat berhubungan dengan cepat dan dipindahkan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain
efektif terhadap lingkungan yang baru. Tujuan dari yang tanggung jawabnya lebih besar, tingkatannya
orientasi adalah untuk membuat karyawan baru dalam hierarki jabatan lebih tinggi dan mendapatkan
merasa diinginkan dan dibutuhkan oleh para penghasilan yang lebih besar pula.2
koordinator karyawan dan para pengawas serta untuk Kegiatan promosi tenaga keperawatan di RSUD
meyakinkan karyawan bahwa kehadirannya penting Tarakan merupakan pengangkatan perawat pada
untuk mencapai tujuan-tujuan kantor perwakilan.1 tingkat yang lebih. Tujuan dari kegiatan promosi
Pada dasarnya dapat dikatakan bahwa adalah unuk memberikan penghargaan kepada
keberhasilan suatu program pengenalan sangat karyawan yang berprestasi dan meningkatkan
tergantung pada sikap para pegawai lama dalam produktivitas kerja. Promosi tenaga keperawatan
interaksinya dengan para pegawai baru selama sendiri dilakukan apabila ada kekosongan tenaga di
masa pengenalan berlangsung. Sikap positif para bagian tertentu.

Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 13, No. 1 Maret 2010 19


Azwir, dkk.: Pengembangan Pola Karir Perawat Klinik ...

6) Pendidikan dan pelatihan Pembahasan dalam penelitian ini difokuskan hanya


Pelatihan merupakan suatu usaha untuk untuk jenjang karir profesional perawat klinik dan
meningkatkan keterampilan karyawan untuk perawat manajer saja, ini dikarenakan perawat klinik
melakukan pekerjaan tertentu, sedangkan merupakan perawat yang paling banyak di RSUD
pendidikan merupakan suatu usaha untuk Tarakan, sedangkan Perawat Manajer merupakan
meningkatkan pengetahuan atau pemahaman perawat yang mengorganisir pelayanan keperawatan
tentang suatu pekerjaan. 6 di rumah sakit sehingga jenjang karir untuk Perawat
Pendidikan formal di dalam suatu organisasi Klinik dan Perawat Manajer lebih diprioritaskan.
adalah suatu proses pengembangan kemampuan ke Jenjang karir tenaga keperawatan untuk masing-
arah yang diinginkan oleh organisasi yang masing kategori adalah: untuk perawat klinik terdiri
bersangkutan. Pelatihan (training) adalah bagian dari dari enam level yaitu: Perawat Klinik I (Perawat
suatu proses pendidikan, yang tujuannya untuk Pelaksana Muda), Perawat Klinik II (Perawat
meningkatkan kemampuan dan ketrampilan khusus Pelaksana), Perawat Klinik III (Perawat Mahir Muda),
seseorang atau sekelompok orang. Perawat Klinik IV (Perawat Mahir), Perawat Klinik V
Program pendidikan dan pelatihan di RSUD (Perawat Ahli Muda), dan Perawat Klinik VI (Perawat
Tarakan dilaksanakan secara berkesinambungan. Ahli).
Berdasarkan program pengembangan tenaga Perawat Manajer (PM) terdiri dari empat level
keperawatan tahun 2008 hingga 2012, diprogramkan yaitu: Perawat Manajer I (Ketua Tim), Perawat
setiap tahun ada lima orang perawat lulusan DIII Manajer II (Kepala Ruangan), Perawat Manajer III
Keperawatan yang akan melanjutkan pendidikan S1 (Kepala Seksi), dan Perawat Manajer IV (Kepala
Keperawatan. Untuk lulusan S1 Keperawatan yang Bidang). Pengembangan karir tenaga keperawatan
melanjutkan S2 Keperawatan ada dua orang di tahun di RSUD Tarakan dimulai dari proses rekrutmen dan
2009 dan dua orang di tahun 2010. Sementara untuk seleksi. Tenaga keperawatan yang telah diterima
lulusan S2 Keperawatan yang akan melanjutkan ke bekerja di RSUD Tarakan akan mengikuti program
S3 ada satu orang di tahun 2009, sedangkan untuk orientasi selama 30 hingga 70 hari.
pendidikan non formal berupa pelatihan-pelatihan Perawat memulai karirnya sebagai Perawat
terutama bagi perawat di ruang ICU diprogramkan Klinik I (Perawat Pelaksana Pemula). Setelah
ada dua orang setiap tahunnya untuk mengikuti melewati jenjang Perawat Klinik II (Perawat
pendidikan. Pada tahun ini RSUD Tarakan Pelaksana), tenaga keperawatan dapat memilih jalur
merencanakan akan membuka unit stroke, jadi karir sesuai dengan minat, pendidikan dan
pelatihan tentang stroke akan diberikan untuk kompetensi yang dimiliki. Jalur karir yang dapat dipilih
delapan orang setiap tahunnya. Untuk anggaran adalah sebagai Perawat Klinik III (Perawat Mahir
program pendidikan dan pelatihan menggunakan Muda) atau sebagai Perawat Manajer I (Ketua Tim).
anggaran yang diberikan pemda untuk RSUD Perawat tamatan SPK bisa memulai karir
Tarakan. Dalam pelaksanaannya, kegiatan menjadi Perawat klinik I apabila memiliki masa kerja
pendidikan dan pelatihan ini tidak selalu bisa <10 tahun selanjutnya menjadi Perawat Klinik II
dilaksanakan sesuai dengan program yang telah apabila telah mempunyai masa kerja >10 tahun.
ditentukan karena terbentur permasalahan Untuk dapat melanjutkan karir menjadi Perawat
keuangan. Klinik III atau Perawat Manajer I maka perawat
tamatan SPK tersebut harus melanjutkan pendidikan
c. Analisis pola pengembangan karir perawat ke jenjang D III Keperawatan. Diharapkan nantinya
untuk saat ini dan yang akan datang perawat di RSUD Tarakan minimal berpendidikan
Pengembangan karir perawat yang diterapkan D III Keperawatan.
di RSUD Tarakan saat ini masih berfokus pada Perawat Manajer I (Ketua Tim) dapat
pengembangan karir secara struktural. Sedangkan meningkatkan karirnya sebagai Perawat Manajer II
pengembangan karir perawat masih berdasarkan (Kepala Ruangan), Perawat Manajer III (Kepala
masa kerja, belum sesuai dengan kompetensi yang Seksi), dan Perawat Manajer IV (Kepala Bidang
dibutuhkan pada setiap tingkat pelayanan Keperawatan). Perawat yang sudah berada pada
keperawatan. Untuk perawat klinik sendiri belum posisi sebagai Perawat Klinik III (Perawat Mahir
pernah dilakukan uji kompetensi. Muda), dapat meningkatkan karir sebagai Perawat
Pengembangan jenjang karir profesional perawat Klinik IV (Perawat Mahir), Perawat Klinik V (Perawat
mencakup empat peran utama perawat profesional, Ahli Muda), dan Perawat Klinik VI (Perawat Ahli).
yaitu perawat klinik (PK), perawat manajer (PM), Pengembangan jenjang karir profesional perawat
perawat pendidik (PP) dan perawat peneliti/riset (PR). pada setiap bidang harus berjenjang mulai dari

20 Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 13, No. 1 Maret 2010


Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan

jenjang Perawat Klinik I hingga Perawat Klinik VI, belum berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
dan perawat Klinik I hingga Perawat Manajer IV dan Komite keperawatan RSUD Tarakan juga diharapkan
bersifat terbuka. Artinya, perawat profesional agar dapat dibenahi sehingga mampu memberikan
dimungkinkan mencapai jenjang karir di semua konstribusi secara optimal terhadap tenaga perawat,
bidang. Salah satu persyaratan pengembangan karir khususnya mampu melaksanakan uji kompetensi
jenjang karir profesional baik sebagai Perawat Klinik terhadap setiap jenjang karir perawat.
maupun Perawat Manajer adalah mempunyai Rancangan pola pengembangan karir perawat
kualifikasi sebagai perawat klinik. klinik RSUD Tarakan yaitu perawat klinik dengan
Kompetensi adalah kumpulan dari pengetahuan, enam tingkatan yaitu: Perawat Klinik I (Perawat
keahlian, dan cara berpikir yang mempengaruhi Pelaksana Muda), Perawat Klinik II (Perawat
bagian utama dari satu pekerjaan dihubungkan Pelaksana), Perawat Klinik III (Perawat Mahir Muda),
dengan kinerja dari pekerjaan tersebut. Dapat diukur Perawat Klinik IV (Perawat Mahir), Perawat Klinik V
sesuai dengan standar yang telah diterima secara (Perawat Ahli Muda), Perawat Klinik VI (Perawat Ahli).
umum. Dapat ditingkatkan melalui pelatihan dan Peningkatan karir perawat dari satu jenjang ke
pengembangan. 7 jenjang yang lebih tinggi didasarkan pada
Saat ini penilaian kinerja bagi Pegawai Negeri kompetensi yang disyaratkan, memiliki pengalaman
Sipil di RSUD Tarakan dilakukan setahun sekali, kerja dan memiliki persyaratan pendidikan formal dan
menggunakan instrumen daftar penilaian pendidikan berkelanjutan. Peningkatan jenjang karir
pelaksanaan pekerjaan (DP3), akan tetapi dalam perawat selalu diikuti dengan adanya penghargaan
pelaksanaannya masih terdapat kekurangan. Para (remunerasi) baik penghargaan berupa pendidikan
penilai melakukan penilaian sekedar memenuhi berkelanjutan atau yang berhubungan dengan
kebutuhan administrasi kepegawaian dengan peningkatan pendapatan. Mekanisme peningkatan
memberikan nilai yang tidak berbeda dari penilaian pendapatan harus didasarkan pada pencapaian
tahun sebelumnya. 8 keberhasilan dari kompetensinya.
Betapa pun baiknya suatu rencana karir yang
telah dibuat oleh seorang pekerja disertai oleh suatu Saran
tujuan karir yang wajar dan realistik, rencana tersebut Perlu upaya perbaikan atau penyempurnaan
tidak akan menjadi kenyataan tanpa adanya lebih lanjut terhadap prosedur pengembangan tenaga
pengembangan karir yang sistematik dan keperawatan yang meliputi: rekrutmen, seleksi,
terporgram.4 orientasi, mutasi, promosi, serta pendidikan dan
pelatihan, perlu upaya sosialisasi pola karir yang
KESIMPULAN DAN SARAN baru, sehingga seluruh tenaga keperawatan
Kesimpulan mengetahui dan memahami pola pengembangan
Karakteristik tenaga keperawatan di RSUD karir tersebut. Mengoptimalkan fungsi dari komite
Tarakan mayoritas berada pada kelompok umur 25 keperawatan untuk menyusun instrumen uji
44 tahun, memiliki masa kerja lebih dari 3 tahun, kompetensi yang berhubungan dengan
dengan latar belakang pendidikan D III keperawatan pengembangan karir tenaga keperawatan.
dan status kepegawaian PNS. Perlu adanya sistem kompensasi yang lebih
Mekanisme pengembangan tenaga baik, seperti memberikan jasa medis yang lebih
keperawatan di RSUD Tarakan dilaksanakan melalui besar kepada perawat yang berkarir di jalur klinik.
lima tahapan, yaitu: rekrutmen, seleksi, orientasi, Melakukan advokasi kepada pihak direksi rumah
mutasi, promosi dan pendidikan dan pelatihan. sakit untuk menetapkan peraturan rumah sakit
Jenjang karir di RSUD Tarakan saat ini masih tentang sistem remunerasi terhadap jenjang karir
berfokus kepada jenjang karir struktural dan untuk keperawatan.
jenjang karir klinik yang saat ini diterapkan di RSUD
Tarakan dibedakan menjadi: Perawat Junior (S1 KEPUSTAKAAN
dengan masa kerja 1 tahun dan D III dengan masa 1. Departemen Kesehatan, Pedoman
kerja 2-3 tahun), Perawat Madya (S1 dengan masa Pengembangan Jenjang Karir Profesional
kerja 2 tahun dan D III dengan masa kerja 3 tahun), Perawat. Direktorat Bina Pelayanan
Perawat Senior (S1 dengan masa kerja 3 tahun dan Keperawatan Direktorat Jenderal Bina
D III dengan masa kerja 4 tahun). Saat ini di RSUD Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI.
Tarakan belum melaksanakan uji kompetensi untuk Jakarta. 2006.
setiap jenjang karir. Walaupun saat ini RSUD Tarakan 2. Marquis BL. and Houston, CJ. Leadership Role
sudah memiliki komite keperawatan tetapi masih and Management Function in Nursing: Theory

Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 13, No. 1 Maret 2010 21


Azwir, dkk.: Pengembangan Pola Karir Perawat Klinik ...

& Aplication. Third Edition. Lippincott. 6. Soeroso, S. Manajemen Sumber Daya Manusia
Philadelphia. 2000 di Rumah Sakit. Suatu Pendekatan Sistem.
3. Swanburg RC. Pengantar Kepemimpinan & EGC. Jakarta. 2003.
Manajemen Keperawatan untuk Perawat Klinis. 7. Cooper LC, John A and Robertson TI. Work
EGC. Jakarta. 2000. Psychology: Understanding Human Behaviour
4. Siagian SP. Manajemen Sumber Daya Manusia. in work Place. 2nd Edition. Clays Ltd, St Ives
Bumi Aksara. Jakarta. 2007. plc. England, 2000.
5. Gillies, Nursing Management A System 8. Ilyas Y. Kinerja: Teori, Penilaian dan Penelitian.
Approach. W.B. Saunders Company. Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan. FKM UI
Philadelphia. USA. 1994. Depok.2002.

22 Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Vol. 13, No. 1 Maret 2010

You might also like