You are on page 1of 13

Referat

Kartu Perkiraan Persalinan Soedarto

dan

Kartu Poedji Rochjati

Pembimbing

dr. Vincensius Harry, SpOG

disusun oleh

Candy novia agustini

11.2016.034

KEPANITERAN KLINIK ILMU KANDUNGAN DAN KEBIDANAN

UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA

RUMAH SAKIT BAYUKARTA

PERIODE 7 Agustus 2017 - 14 October 2017

1
DAFTAR ISI

Halaman Judul ..........................................................................................................i

Kata Pengantar .....................................................................................................ii

Daftar Isi ..............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................1

BAB II Kehamilan Risiko Tinggi dan pencegahannya ...............................................2

A. Definisi .........................................................................................................2
B. Macam-macam risiko kehamilan....................................................................................2
C. Pencegahan ...................................................................................................3
BAB III KESIMPULAN .........................................................................................9

A. Kesimpulan ...........................................................................................9
Daftar Pustaka .......................................................................................................10

2
KATA PENGANTAR

Puji Syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas KehendakNya penulis

dapat menyelesaikan referat dengan judul Kartu Perkiraan Persalinan Soedarto. Referat ini

dibuat sebagai salah satu tugas dalam Kepaniteraan Ilmu Kebidanan dan Kandungan.

Mengingat pengetahuan dan pengalaman penulis serta waktu yang tersedia untuk menyusun

makalah ini sangat terbatas, penulis sadar masih banyak kekurangan baik dari segi isi,

susunan bahasa maupun sistematika penulisannya. Untuk itu kritik dan saran pembaca yang

bersifat membangun sangat penulis harapkan.

Pada kesempatan yang baik ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Dr.

Vinsensius Harry,Sp.OG selaku pembimbing Kepaniteraan Ilmu Kebidanan dan Kandungan

di RS Bayukarta,Karawang, sebagai pemberi informasi, kritikan, dan saran yang membangun

saya untuk menjadi lebih baik lagi.

Akhir kata penulis berharap kiranya referat ini dapat menjadi masukan yang berguna

dan bisa menjadi informasi bagi tenaga medis dan profesi lain yang terkait dengan masalah

kesehatan pada umumnya.

Jakarta, September 2017

Penulis

3
BAB I
Pendahuluan

Sejak awal 1990-an para pakar yang aktif dalam upaya Safe Motherhood
mengatakan bahwa pendekatan risiko, yang mengelompokkan ibu hamil dalam
kelompok tidak berisiko dan berisiko, sebaiknya tidak digunakan lagi. Hal ini
berdasarkan kenyataan bahwa lebih dari 90% kematian ibu disebabkan komplikasi
obstetric, yang sering tak diramalkan saat kehamilan. Kebanyakan komplikasi itu terjadi
pada saat atau sekitar persalinan. Banyak di antara ibu yang tidak dikategorikan berisiko,
ternyata mengalami komplikasi; dan sebaliknya, di antara ibu yang dikategorikan
berisiko, ternyata persalinannya berlangsung normal. Karena itu pendekatan yang
dianjurkan adalah menganggap semua kehamilan itu berisiko dan setiap ibu hamil agar
mempunyai akses ke pertolongan persalinan yang aman dan pelayanan obstetri.
Diperkirakan 15% kehamilan akan mengalami keadaan risiko tinggi dan komplikasi
obstetric, yang dapat membahayakan kehidupan ibu maupun janinnya bila tidak
ditangani dengan memadai.

4
BAB II
Kehamilan Risiko Tinggi dan Pencegahannya

A. Definisi Kehamilan Risiko Tinggi


Kehamilan Risiko Tinggi adalah salah satu kehamilan yang di dalamnya
kehidupan atau kesehatan ibu atau janin dalam bahaya akibat gangguan kehamilan
yang kebetulan atau unik.

B. Macam-macam Kehamilan Risiko Tinggi1


Menurut Poedji Rochyati dkk. Mengemukakan kriteria KRT sebagai berikut:
Risiko
Risiko adalah suatu ukuran statistik dari peluang atau kemungkinan untuk
terjadinya suatu keadaan gawat-darurat yang tidak diinginkan pada masa mendatang,
seperti kematian, kesakitan, kecacatan, ketidak nyamanan, atau ketidak puasan (5K)
pada ibu dan bayi.
Ukuran risiko dapat dituangkan dalam bentuk angka
disebut SKOR. Digunakan angka bulat di bawah 10, sebagai angka dasar 2, 4 dan 8
pada tiap faktor untuk membedakan risiko yang rendah, risiko menengah, risiko
tinggi. Berdasarkan jumlah skor kehamilan dibagi tiga kelompok:
1. Kehamilan Risiko Rendah (KRR) dengan jumlah skor 2
Kehamilan tanpa masalah / faktor risiko, fisiologis dan kemungkinan
besar diikuti oleh persalinan normal dengan ibu dan bayi hidup sehat.
2. Kehamilan Risiko Tinggi (KRT) dengan jumlah skor 6-10
Kehamilan dengan satu atau lebih faktor risiko, baik dari pihak ibu
maupun janinnya yang memberi dampak kurang menguntungkan baik bagi ibu
maupun janinnya, memiliki risiko kegawatan tetapi tidak darurat.
3. Kehamilan Risiko Sangat Tinggi (KRST) dengan jumlah skor 12
Kehamilan dengan faktor risiko:
Perdarahan sebelum bayi lahir, memberi dampak gawat dan darurat bagi jiwa
ibu dan atau banyinya, membutuhkan di rujuk tepat waktu dan tindakan segera
untuk penanganan adekuat dalam upaya menyelamatkan nyawa ibu dan
bayinya.

5
Ibu dengan faktor risiko dua atau lebih, tingkat risiko kegawatannya
meningkat, yang membutuhkan pertolongan persalinan di rumah sakit oleh
dokter Spesialis

C. Pencegahan2
Semua ibu hamil diharapkan mendapatkan perawatan kehamilan oleh tenaga
kesehatan. Untuk deteksi dini faktor risiko maka pada semua ibu hamil perlu
dilakukan skrining antenatal. Untuk itu periksa ibu hamil paling sedikit dilakukan 4
kali selama kehamilan:
1. Satu kali pada triwulan I (K1)
2. Satu kali pada Triwulan II
3. Dua kali dalam triwulan III (K4)

Bidan melakukan pemeriksaan klinis terhadap kondisi kehamilannya. Bidan


memberi KIE (Komunikasi Informasi Edukasi) kepada ibu hamil, suami dan
keluarganya tentang kondisi ibu hamil dan masalahnya.
Perawatan yang diberikan kepada ibu hamil secara berkala dan teratur selama
masa kehamilan sangat penting, sebab merupakan upaya bersama antara petugas
kesehatan dan ibu hamil, suami, keluarga dan masyarakat, mengenai:
1. Aspek kesehatan dari ibu dan janin untuk menjaga kelangsungan kehamilan,
pertumbuhan janin dalam kandungan, kelangsungan hidup ibu dan bayi setelah
lahir.
2. Aspek psikologik, agar menghadapi kehamilan dan persalinannya ibu hamil
mendapatkan rasa aman, tenang, terjamin dan terlindungi keselamatan diri dan
bayinya. Pendekatan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE), dengan sikap
ramah, penuh pengertian, diberikan secara sederhana, dapat ditangkap dan
dimengerti melalui dukungan moril dari petugas, suami, keluarga, dan
masyarakat di sekitarnya.
3. Aspek social ekonomi, ibu hamil dari keluarga miskin (gakin) pada umumnya
tergolong dalam kelompok gizi kurang, anemis, penyakit menahun. Ibu risiko
tinggi atau ibu dengan komplikasi persalinan dari keluarga miskin
membutuhkan dukungan biaya dan transportasi untuk rujukan ke Rumah
Sakit.

6
Tujuan perawatan antenatal :
Perawatan antenatal mempunyai tujuan agar kehamilan dan persalinan
berakhir dengan:
1. Ibu dalam kondisi selamat selama kehamilan, persalinan dan nifas tanpa
trauma fisik meupun mental yang merugikan.
2. Bayi dilahirkan sehat, baik fisik maupun mental
3. Ibu sanggup merawat dan memberi ASI kepada bayinya
4. Suami istri telah ada kesiapan dan kesanggupan untuk mengikuti keluarga
berencana setelah kelahiran bayinya.

Skrining Antenatal Pada Ibu Hamil


Dalam strategi pendekatan risiko, kegiatan skrining merupakan komponen
penting dalam pelayanan kehamilan, yang harus diikuti dengan komunikasi,
Informasi, dan Edukasi (KIE) kepada ibu hamil, suami, dan keluarga, untuk
perencanaan persalinan aman dilakukan persiapan rujukan terencana bila diperlukan.
Melalui kegiatan ini beberapa factor risiko yang ada pada ibu hamil telah
dapat dilakukan prediksi / perkiraan kemungkinan macam komplikasi yang akan
terjadi. Oleh karena itu kegiatan skrining harus dilakukan berulang kali sehingga
dapat ditemukan secara dini factor risiko yang berkembang pada umur kehamilan
lebih lanjut.

Batasan Pengisian Skrining Antenatal Deteksi dini Ibu Hamil Risiko Tinggi
Dengan Menggunakan Kartu Skor Poedji Rochjati
Berupa kartu skor untuk digunakan sebagai alat skrening ANTENATAL
berbasis keluarga guna menemukan faktor risiko ibu hamil, yang selanjutnya
dilakukan upaya terpadu untuk menghindari dan mencegah kemungkinan terjadinya
upaya komplikasi obtetrik pada saat persalinan dengan Kartu Skor Poedji Rachjati.
Manfaat KSPR untuk :
1. Menemukan faktor resiko Bumil
2. Menentukan Kelompok Resiko Bumil
3. Alat pencatat Kondisi Bumil

7
Setiap ibu hamil mempunyai :
1. Satu Kartu Skor / Buku KIA
2. Dipantau oleh Ibu PKK, Kader Posyandu, Tenaga Kesehatan.

Alat Skrining Ibu Hamil


Kartu Skor Poedji Rochjati ( KSPR)1
1. Kartu skor mempunyai fungsi:
2. Skrining antenatal / deteksi dini factor risiko pada ibu hamil Risiko Tinggi
3. Pemantauan dan pengendalian ibu hamil selama kehamilan
4. Pencatatan kondisi ibu selama kehamilan, persalinan, nifas mengenai ibu /
bayi
5. Pedoman untuk memberikan penyuluhan
6. Validasi data kehamilan, persalinan, nifas dan perencanaan KB.

Sistem SKOR
Cara Pemberian SKOR:
1. Skor 2: Kehamilan Risiko Rendah (KRR)
Untuk umur dan paritas pada semua ibu hamil sebagai skor awal
2. Skor 4: Kehamilan Risiko Tinggi (KRT)
Untuk tiap faktor risiko
3. Skor 8: Kehamilan Risiko Sangat Tinggi (KRST)
Untuk bekas operasi sesar, letak sungsang, letak lintang, perdarahan
antepartum dan pre-eklamsia berat / eklamsia.

8
Rencana Persalinan pada Kehamilan Sekarang

Berdasarkan SKOR POEDJI ROCHJATI


- Ibu hamil dengan SKOR 6 atau lebih, dianjurkan bersalin dengan
tenaga kesehatan

- Bila SKOR 12 atau lebih dianjurkan bersalin di RS / SpOG

Kartu Prakiraan Persalinan Soedarto (KPPS)


Untuk meningkatkan sensitivitas dan spesifitas system scoring mengenai cara
persalinan yang dibutuhkan, harus ditambahkan satu alat yang mudah digunakan dan
dapat memperkirakan terjadinya distosia (persalinan sulit atau disfungsional) sebelum

9
perswalinan dimulai, sehingga rujukan terlambat dapat dicegah. Alat tersebut adalah
kartu prakiraan persalinan yang dikembangkan oleh soedarto.
Grafiknya terdiri dari 4 area / daerah, yaitu: hijau tua, hijau muda, kuning, dan
merah:
Daerah Hijau tua menunjukkan distosia hampir tidak mungkin terjadi,
persalinan di rumah masih bisa dilakukan dengan aman.
Daerah Hijau muda menunjukkan kejadian distosia jarang terjadi, persalinan
di rimah dapat dilakukan tetapi harus dengan pengawasan.
Daerah Kuning menunjukkan distosia sering terjadi, persalinan harus
ditangani tenaga kesehatan atau harus dirujuk
Daerah Merah menunjukkan distosia kemungkinan besar terjadi, rujukan
mutlak di lakukan.

10
11
BAB III
Kesimpulan

Pendekatan perlu dilakukan pada semua ibu hamil. Pendekatan yang


dianjurkan adalah menganggap semua kehamilan itu berisiko dan setiap ibu
hamil agar mempunyai akses ke pertolongan persalinan yang aman dan pelayanan
obstetri. Diperkirakan 15% kehamilan akan mengalami keadaan risiko tinggi dan
komplikasi obstetric, yang dapat membahayakan kehidupan ibu maupun janinnya bila
tidak ditangani dengan memadai.
Semua ibu hamil diharapkan mendapatkan perawatan kehamilan oleh tenaga
kesehatan. Untuk deteksi dini faktor risiko maka pada semua ibu hamil perlu
dilakukan skrining antenatal sehingga angka mortalitas ibu hamil semakin kecil.

12
Daftar Pustaka

1. Rochjati P. 2003. Skrining Antenatal Pada Ibu Hamil. Pusat Safe Motherhood
Lab/SMF ObGin RSU Dr. Sutomo, Surabaya.
2. Departemen Kesehatan RI. 2004. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil Resiko
Tinggi.Jakarta

13

You might also like