You are on page 1of 9
| _PENGADUKAN DAN PENCAMPURAN Oleh : Ir. Agus Djauhari, M.T I. PENDAHULUAN LL. Latar Belakang Pengadukan (agitation) adalah pemberian _gerakan tertentu sehingea menimbulkan reduksi gerakan pada bahan, biasanya terjadi pada swatu tempat seperti bejana. Gerakan hasil reduksi tersebut_mempunyai pola sirkulasi. Akibat yang ditimbulkan dari operasi pengadukan adalah terjadinya pencampuran (mixing) dari satu atau lebih Komponen yang teraduk. Ada beberapa tujuan yang ingin diperoleh dari Komponen yang dicampurkan, yaitu. membuat suspensi, blending, dispersi dan mendorong terjadinya transfer panas dari balan ke dinding tangki Pada industri kimia seperti proses katalitik dari hidrogenasi, pengadukan ‘mempunyai beberapa tujuan sekaligus. Pada bejana hidrogenasi gas hidrogen disebarkan melewati fasa cair dimana partikel padat dari katalis tersuspensi. Pengadukan juva dimaksudkan untuk menyebarkan panas dari reaksi yang dipindahkan melalui cooling coil dan jaket. Contoh Tain pemakaian operasi pengadukan dalam industi adalah pencampuran pulp dalam air untuk memperoleh “larutan” pulp. Larutan pulp yang sudah cukup homogen disebarkan ke mesin pembuat kertas menjadi lembaran Kertas setclal proses filtrast vakum dan dikeringkan 1.2. Tujuan (1) Menggambarkan pola aliran yang dibentuk oleh pengaduk dalam tangki (2) Menggambarkan pola aliran dalam berbagai kecepatan putaran pengaduk (3) membuat grafik bilangan Reynolds tethadap waktu yang diperlukan dalam pencampuran sampai homogen (4) Menentukan daerah rezim aliran dalam operasi pengadukan, I, LANDASAN ORL 2.1 Tangki Pencampuran (Mixing) Alat_pencampur fasa padat ke fasa cair jenis ini diperuntukkan untuk memperoleh campuran dengan viskositas rendah, biasanya berupa tangki pencampur beserta perlengkapannya. Dimensi tangki/vessels, jenis pengaduk/impeller, kecepatan putar pengaduk, jenis pengaduk, jumlah penyekat/bufjle, letak impeller beserta dimensinya bergantung dari kapasitas dan jenis dari bahan yang dicampurkan ‘Agus Dj ow wwuwwwe oe 2.2..Bi in-Bagian Alat Pencampur Bagian ~Bagian dari unit alat peneampur ini terdiri dari ‘Tanghi/vessel, merupakan wadah untuk pencampuran berbentuk silinder dengan bagian bawah melengkung/dome atau datar Penyckat/buffle, Berbentuk batang yang diletakkan dipinggir tangki berguna untuk menghindari vortex dan digunakan untuk mempoloakan aliran menjadi turbulen. Jumlah baffle biasanya 3, 4 atau 6 buah dengan ukuran 1/12 diameter tangki, dul/impeller, digunakan untuk mengaduk campuran, jenis dari impellerberagam disesuaikan pada sifat dari zat yang akan dicampurkan, Jenis-jenis impeller yang umumnya digunakan adalah Tree-blades/ marine mpeller digu wnt Pencampuran dengan babn dengan viscositas rendah dengan putaran yang tinggi, Turbine with flat vertical blades impeller digunakan untuk cairan kental dengan viscositas tinggi, horizontal plate impeller digunakan untuk zat berserat dengan sedikit terjadinya pemotongan, Zurbine with blades are inclined impeller paling cocok digunakan untuk tangki yang dilengkapi jaket pemanas, curve hade Turbines impeller efektif untuk bahan berserat tanpa pemotongan dengan viskositas rendah, flate plate impeller digunakan untuk pencampuran emulsi, cape beaters impart impeller cocok digunakan untuk pemotongan dan penyobekan, anchore paddle impeller digunakan campuran dengan viscositas sangat tinggi berupa pasta Pen; 2.3. Ukuran dan letak ( impeller) Ukuran impeller biasanya berkisar antara 0,3-0,6 kali diameter ta etak tmpeller tergantung pada Jetak dari iki sedangkan mensi vessel viseositas campuran yang diaduk. Tata impelles seperti pada tabel. | dibawah ini Fabel. 1 Tata Letak Impeller dalam Vessel < 25.000 < 25,000 > 25.000 — > 25,000 = ah tinggi vessel s dan Dt adalah diameter vessel s had Letak impeller untuk tangki dengan menggunakan bujjle biasanya di tengalv/center, karena pola turbulensi yang dikehendaki akan terbentuk dengan adanya duffle, Untuk tangki tanpa menggunakan baffle lelak pengadak sangat mempengaruhi pola aliran yang dihasilkan. Biasanya untuk menghindari adanya vortek aliran fluida ‘Agus Bj karena pengadukan tangki tanpa buffle meletakkan pengaduk tidak tepat ditengahitidak senter dengan tangki, 2.4, Pola Aliran dan Bentuk Pengaduk Pola letak dari pengaduk dari tangki tanpa menggunakan buffle dapat diperlihatkan Propeller turnin i coumterclockuse — — 4 Prened a Oo | a> ) Qe] | Off-center top — entering i Gambar 1. Tangki Dengan Posisi Pengaduk Tidak Senter Oo ‘Agus Dj Ww wsewewruwowvrewvnvrewse ves Besse see eee es win a NF Keterangan : Alas: Tree Blade / marinne Propeller, Glassed steel Impeller, Curved blade Turbine Bawah : Turbine with blade incline 45°, Horizontal plate with impeller blade Turbine, Ancor impeller ‘Agus Dj wa wees unwevavuewvvwvewewnawenwnvnwese swe ewwve oe ow ~ = 2.5. Waktu Pencampuran Impeler yang berputar akan menghasilkan efek pencampuran, biasanya putaran tinggi menghasilkan aliran lebih bergolak schingga mengasilkan efek pencampuran lebih efektif. Adanya buffle akari mengakibatkan aliran berbelok arah dari tepi dinding menuju pusat tangki, sehingga menyebabkan efek pencampuran bertambah efektif ‘Waktu pencampuran secara umum, diberikan oleh Norwood dan Metzner adalah big" _, [Dal [Di}"T_g ]" ap, "1p | lal [ap| ~ (ly Untuk pengaduk propeler, 31 116 tg (nD,2)?" g'"* em, { 2a] [DN _e HH" Th H nD . (2) Dimana : Da = Diameter pengaduk (im) D, = Diameter tangki (m) H ‘inggi tangki (m) iy = Mixing time faktor g& = Percepatan grafitasi (m/dt?) n= Kecepatan putar (rpm) f; = Blending time factor ‘Agus Dj Ws eeunweeeeuweeanrnwnenweewewwewewewve eee eo ow MIXING TIME FACTOR, nt, Mixing time faktor dapat diperkirakan dari gambar grafik dibawah 104 1 —- ‘Propelter, ¥, A Sige H SE 3 rato Turbine 10° baffled- t2, al iN aot 103) Cl H 10 10 107 108 10% 108 REYNOLDS NUMBER, Na, = n02o/u UL PERCOBAAN 3.1, Susunan Alat dan Bahan yang Dipergunakan Motor ‘Speed reducer Liguid surtace Thermowel! Agus Oj we eewvewuwoweownvnwwewnwe se we ew ewe o ~ Pefalatan Penunjang - Stopwatch = Viscometer - Areometer - Termometer ~ Gelas Kimia 250, 1000 ml = Gelas Ukur 50 ml - Tepung Kanji - Aquades - NaOH 2M ~ Indikator p.p. - Cengkeh/kacang Hijau - H2S04 2M 3.2. Prosedur Percobaan 3.2.1. Pola Aliran Dari Pengadukan a, Masukkan #15 liter air kedalam bejana/ tangki b, Masukkan cengkeh/kacang hijau secukupnya (sedikit) dalam tangki ¢. Nyalakan pengaduk dengan kecepatan putar pada skala 1. 4, Gambar pola aliran yang terjadi dalam tangki. €. Ulangi langkah c dan d untuk kecepatan putaran lain sebanyak 7 variasi 3.2.2. Waktu Pengadukan mbang 500 gram tepung kanji, kemudian larutkan dalam 2 liter air panas/mendidih ke dalam ember. b. Masukkan #15 liter air kedalam ember yang telah berisi larutan kanji. . Saring larutan kanji dan tambahkan indikator pp. 5 mal d e. ‘Tentukan massa jenis (9), suhu (T) dan viscositas larutan (11). ‘Tambahkan 30 ml NaOH 2M dan atur kecepatan motor bersamaan dengan pengaduk pada 80 rpm £. Catat waktu bila perubahan warna campuran telah merata. g. Netralkan campuran dengan menambahkan 30 ml larutan H2SO4 2 M dan ‘mersamaan dengan start stopwatch dihidupkan, catat waktu penetralan. h. Setelah itu tentukan harga massa jenis (9), suhu (T) dan viscositas larutan (11) i, Ulangi percobaan a-h dengan kecepatan pengadukan 100, 120, 140, 160 rpm. ‘Agus Dj wT wevvrwnwvowewwre eee eer ee coe wewwew 3.2.3. Tabel Data Pola Aliran Hasil Pengadakan Tipe pengaduk yang digunakan Diameter pengaduk (Da) : Diameter tangki (Dd): RPM: Tampak Atas ‘Tampak Samping Waktu Pengadukan RPM. Tee tu Tew & 80 = 100 120 140 160) IV. KESELAMATAN KERJA a. NaOH dan H2S04 bersifat korosif dan dapat mengiritasi. Apabila mengenai kulit dapat menyebabkan Iuka dan bila terhisap dapat mengganggu pernapasan b. Gunakan jas praktikum, sarung tangan, masker yang dapat melindungi dari bahan kimia, ©. Apabila terkena bahan tersebut harus segera dicuci dengan air sampai bersih. ‘Agus Dj we be SSG SE wewesew = ee ee bee es V. CARA PENGOLAHAN DATA 5.1. Perhitungan (Gunakan satuan SI) a. Hitung Reynold Number (Nre= 2-¥2 ) pengaduk, # b. Hitung waktu pengadukan dengan menggunakan grafik ¢. Hitung blending time dengan pers 2 5.2. Penyajian Hasil Percobaan a. Gambar pola aliran dari berbagai rpm dalam bentuk tabel b. Alurkan waktu pengadukan terhadap Reynold Number untuk t1 dan (2 c. Alurkan blending time terhadap Reynold Number untuk t1 dan t2 5.3. Hat-hal yang Dibahas Dalam Laporan a, Bahas pola aliran yang diperoleh dari berapa rpm, berikan alasan apabila diperoleh pola berbeda pada rpm berbeda b. Bandingkan dengan diliteratur, apakah ada perbedaan dalam pola aliran. c. Bahas pengaruh rpm / Nre terhadap waktu pengadukan dan blending time 4, Bandingkan kurva yang diperoleh dengan yang ada dalam literatur, cukup kecenderungannya saja, PUSTAKA. Djaubari, A., 2002,”Peralatan Kontak dan Pemisah Antar Fasa “, Diktat Kuliah, hal 55- 59, Teknik Kimia Politeknik Negeri Bandung. Buku Petunjuk Praktikum Satuan Operasi, 2004 “Agitasi dan Pencampuran” Jurusan Teknik Kimia, Politeknik negeri Bandung McCabe, W. L., Smith, J.C. and Harriot, P., 1993, "Unit Operation of Chemical Engineering” 5 rd., hal 257-260, McGraw-Hill, Singapore ‘Agus Dj Wwe

You might also like