You are on page 1of 31

MAKALAH T.O.

T
HIPERKOLESTEROLEMIA

Disusun Oleh :

Nesha Mooloobhy ( NIM : 22150071 )

PROGRAM STUDI D3 ANALIS KESEHATAN

STIKes KESETIAKAWANAN SOSIAL INDONESIA

2017
Kata Pengantar

Puji syukur kita pajatkan atas kehadirat Allah S.W.T karena atas berkat rahmat dan

karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini meskipun jauh dari

kesempurnaan. Dalam makalah ini penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang telah memberikan dukungan sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada

waktunya. Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena

itu dengan tangan terbuka kritik dan saran dari berbagai pihak sangat diharapkan, demi

kesempurnaan makalah ini. Besar harapan penyusun, semoga makalah ini dapat bermafaat

khususnya bagi kami penyusun dan bagi pembaca pada umumnya.

Jakarta, 15 Oktober 2017

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata pengantar ................................................................................................................ 2

Daftar isi.......................................................................................................................... 3

BAB I Pendahuluan

1.1. Latar Belakang ................................................................................................... 4

1.2. Rumusan Masalah .............................................................................................. 5

1.3. Tujuan ................................................................................................................ 5

BAB II Pembahasan

2.1 Pengertian ........................................................................................................... 6

2.2 Jenis Kolesterol ................................................................................................... 10

2.3 Cara Pemeriksaan................................................................................................ 11

2.4 Gejala Hiperkolesterolemia ............................................................................... 15

2.5 Penyakit akibat hiperkolesterolemia .................................................................. 16

2.6 Pencegahan dan Pengobatan .............................................................................. 19

BAB III Penutup

3.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 28

3.2 Saran .................................................................................................................. 29

Daftar Pustaka ................................................................................................................. 30

Lampiran ......................................................................................................................... 31

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.2 Latar Belakang

Kata Kolesterol sudah sering kita dengar sehari-hari. Kata kolesterol sangat

melekat dengan hal-hal seputar makanan yang lezat, berat badan yang berlebihan,

usia, dan lain sebagainya. Kolesterol cenderung dikenal sebagai sesuatu yang

negatif dan harus kita hindari.

Umumnya makanan yang enak dan lezat identik dengan makanan yang

mengandung kolesterol. Kolesterol kini dapat menyerang berbagai usia, baik di

usia paruh baya maupun usia remaja. Selain itu, kolesterol tidak hanya diderita

oleh orang yang berbadan gemuk dan yang mempunyai pola makan besar. Orang

yang kurus dan tidak terlalu banyak makan pun bisa mengidap penyakit kolesterol

tinggi. Pola makan yang tidak baik dan lebih didominasi oleh makanan berlemak

akan mendorong munculnya penyakit tersebut.

Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks, yang 80% dihasilkan dari

dalam tubuh (organ hati) dan 20% sisanya dari luar tubuh (zat makanan) untuk

bermacam-macam fungsi di dalam tubuh, antara lain membentuk dinding sel.

Kolesterol yang berada dalam zat makanan yang kita makan dapat

meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Tetapi, sejauh pemasukan ini

seimbang dengan kebutuhan, tubuh kita akan tetap sehat.

Hiperkolesterolemia adalah salah satu gangguan kadar lemak dalam darah

(dislipidemia) yang mana kadar kolesterol dalam darah lebih dari 240 mg/dl

(perkeni 2004). Hiperkolesterolemia terjadi akibat adanya akumulasi kolesterol

dan lipid pada dinding pembuluh darah.

4
Meski bukan penyakit, gangguan metabolisme yang ditandai peningkatan

kadar kolesterol total dalam darah. Sebagai salah satu bahan lemak (lipid) dalam

darah, kolesterol terbentuk secara alamiah dalam darah. Kelebihan kolesterol ini

berdampak buruk bagi kesehatan, misalnya memicu penyakit kardiovaskuler dan

stroke. Karenanya, kolesterol harus dikendalikan.

Tanda dan gejala pada masa awalnya adalah kolesterol tinggi muncul

tanpa gejala apa pun. Karena ini screening awal melalui pemeriksaan lab secara

rutin lebih baik jika dilakukan

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dibahas yaitu sebagai berikut :

1. Apa pengertian kolesterol dan hiperkolesterolemia itu?

2. Apa saja jenis kolesterol ?

3. Bagaiman cara pemeriksaan kolesterol dalam darah?

4. Bagaimana gejala hiperkolesterolemia ?

5. Apa penyakit yang ditimbulkan oleh kolesterol?

6. Bagaimana cara pencegahan hiperkolesterolemia ?

1.3 Tujuan

Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah

pengetahuan tentang kolesterol dan diharapkan bermanfaat bagi penulis

maupun pembaca.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian kolesterol dan hiperkolesterolemia

Kolesterol ialah molekul yang ditemukan dalam sel. Merupakan sejenis lipid

yang merupakan molekul lemak atau yang menyerupainya. Kolesterol ialah jenis

khusus lipid yang disebut steroid. Steroids ialah lipid yang memiliki struktur kimia

khusus. Struktur ini terdiri atas 4 cincin atom karbon.

Steroid lain termasuk steroid hormon seperti kortisol, estrogen, dan

testosteron. Nyatanya, semua hormon steroid terbuat dari perubahan struktur dasar

kimia kolesterol. Saat tentang membuat sebuah molekul dari pengubahan molekul

yang lebih mudah, para ilmuwan menyebutnya sintesis. Hiperkolesterolemia berarti

bahwa kadar kolesterol terlalu tinggi dalam darah

Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks, yang 80% dihasilkan dari dalam

tubuh (organ hati) dan 20% sisanya dari luar tubuh (zat makanan) untuk bermacam-

macam fungsi di dalam tubuh, antara lain membentuk dinding sel.

Kolesterol adalah semacam zat lemak yang sebenarnya juga dibuat oleh tubuh

sendiri karena memang diperlukan untuk membentuk otak, membangun sel sel,

serta memproduksi empedu dan hormon hormon. Artinya, tubuh sebenarnya

memang memerlukan adanya kolesterol, tetapi dalam jumlah tertentu saja.

Kolesterol adalah suatu bahan berlemak yang terjadi secara alamiah di dalam

tubuh manusia. Masyarakat biasanya memandang kolesterol dengan konotasi negatif.

Padahal, sessungguhnya kolesterol tidak selalu buruk untuk kesehatan. Dari segi ilmu

kimia, kolesterol merupakan senyawa lemak yang kompleks yang dihasilkan oleh

6
tubuh dengan bermacam- macam fungsi, antara lain membuat hormon seksual,

adrenalin, dan membentuk dinding sel. Disebabkan pentingnya fungsi kolesterol,

tubuh membuatnya sendiri di dalam hati atau lever. Kolesterol yang berada dalam zat

makanan yang kita makan meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.

Sejauh pemasukan ini masih seimbang dengan kebutuhan, tubuh kita akan

tetap sehat. Namun, sangat disayangkan kebanyakan dari kita memasukkan kolesterol

lebih daripada yang diperlukan, yakni dengan makan makanan mengandung lemak

yang kaya akan kolesterol. Hasilnya mudah diterka. Kadar kolesterol darah meningkat

melebihi angka normal. Kelebihan tersebut bereaksi dengan zat- zat lain dan

mengendap di dalam pembuluh darah arteri sehingga menyebabkan penyempitan dan

pengerasan yang dikenal sebagai arterosklerosis.

Jika penyempitan dan pengerasan ini cukup berat akan menyebabkan suplai

darah ke otot jantung tidak cukup jumlahnya, timbul sakit atau nyeri di dada yang

disebut angina, bahkan dapat menjurus ke serangan jantung. Disinilah kolesterol

tersebut berperan negatif terhadap kesehatan. Melihat alasan tersebut, kadar kolesterol

yang abnormal menjadi faktor resiko utama penyakit jantung koroner.

Diperkirakan dua pertiga dari seluruh kolesterol yang ada di dalam tubuh

diproduksi oleh hati atau lever. Singkatnya, sepertiga dari seluruh kolesterol dalam

tubuh diserap oleh sistim pencernaan dari makanan yang kita makan. Makanan yang

mengandung kolesterol adalah makanan produk susu. Makanan yang mengandung

karbohidrat dan lemak seperti daging, margarin, mentega, keju,dan minyak kelapa

dapat pula dibentuk dari hati atau lever. Begitu kolestrol dan trigliserida dicerna,

keduanya terikat dalam suatu ikatan yang membawanya ke berbagai tempat yang

berbeda di seluruh tubuh. Kolestrol digunakan untuk membangun dinding sel dan

untuk memproduksi hormon.

7
Lemak dan kolesterol tidak larut dalam cairan darah tetapi kedua zat ini harus

larut agar dapat dikirim ke seluruh tubuh. Oleh karena itu, lemak dan kolesterol

dikemas bersama protein menjadi partikel yang disebut lipoprotein. Jadi,

lipoprotein bisa dianggap pembawa lemak dan kolesterol di dalam darah. Ada 5 jenis

lipoprotein utama:

1. Kilomikron, tersusun dari trigliserida dan beberapa kolesterol.

2. IDL-kolesterol (intermediate density lipoprotein), dibuat dari VLDL-kolesterol

dan membawa kolesterol melalui darah.

3. VLDL-kolesterol(very low density lipoprotein), membawa kolesterol dari hati dan

membawa sebagian besar trigliseida dalam darah. Pada proses selanjutnya

sebagian VLDL berubah menjadi LDL.

4. LDL-kolesterol (low density lipoprotein), yang mengangkut paling banyak

kolesterol di dalam darah. Sering dinamakan kolesterol buruk atau jahat,

karena kadar LDL yang tinggi menyebabkan mengendapnya kolesterol didalam

arteri sehingga sering menutupi bagian dalam dinding arteri.

5. HDL-kolesterol (high density lipoprotein), mengangkut kolesterol lebih sedikit

dibandingkan dengan jenis yang lainnya. HDL-kolesterol sering disebut kolesterol

baik karena mengirim kelebihan kolesterol jahat di pembuluh arteri kembali

ke lever untuk diproses dan dibuang.

Jadi, HDL mencegah kolesterol mengendap di arteri dan melindungi atau

memproteksi dari arterosklesoris dan penyakit jantung koroner. Kadar total

kolesterol, HDL, dan trigliserida di dalam darah dapat diketahui dengan tes di

laboratorium setelah melakukan puasa selama lebih kurang 10 jam. Kolesterol

8
dihitung dalam jumlah total kolesterol yang ada di semua lipoprotein yang

bersikulasi di dalam darah.

Hiperkolesterolemia adalah kondisi tingginya kadar kolesterol di dalam

darah seseorang. Kolesterol sendiri adalah zat lunak yang bisa ditemukan di dalam

lemak pada darah manusia. Tubuh manusia memerlukan kolesterol untuk terus

memproduksi sel-sel yang sehat. Hiperkolesterolemia tidak menunjukkan gejala

apa pun. Satu-satunya cara untuk mendeteksi hiperkolesterolemia adalah dengan

tes darah.

Beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena

hiperkolesterolemia adalah:

Pola makan yang buruk. Mengonsumsi lemak jenuh yang terkandung dalam

makanan hewani, asam lemak pada kue, daging merah dan produk susu

berlemak bisa meningkatkan kadar kolesterol.

Obesitas. Orang yang memiliki Indeks Massa Tubuh 30 atau lebih akan

lebih berisiko terkena hiperkolesterolemia.

Diabetes. Kadar gula darah tinggi juga bisa membuat LDL meningkat dan

menurunkan HDL, kondisi ini juga merusak dinding pembuluh darah.

Lingkar pinggang besar. Pria dengan lingkar pinggang di atas 102 sentimeter

dan wanita dengan lingkar pinggang di atas 89 sentimeter maka risiko terkena

hiperkolesterolemia akan meningkat.

Merokok. Asap rokok merusak dinding pembuluh darah dan membuat

dinding tersebut menjadi tempat bertumpuknya lemak. Merokok juga

menurunkan kadar HDL.

9
Kurang olahraga. Olahraga akan membantu tubuh untuk meningkatkan

jumlah HDL. Olahraga juga meningkatkan ukuran partikel pembentuk LDL,

yang nantinya membuat LDL tidak terlalu berbahaya.

2.2 Jenis jenis Kolesterol

Di dalam tubuh, terdapat tiga jenis kolesterol yang tersusun dari

kolesterol, protein, dan trigliserida. Dalam setiap macam kolesterol memiliki

kadar yang berbeda-beda, dan yang membedakan dari ketiga jenis kolesterol

tersebut adalah jumlah dan susunan setiap faktor penyusunnya (kolesterol, protein

dan trigliserida).

1. HDL (High Density Lipoprotein)

HDL (High Density Lipoprotein) merupakan jenis kolesterol yang

memiliki jumlah protein paling banyak dibandingkan dengan kolesterol dan

trigliserida. Kolesterol jenis ini dapat melarutkan kolesterol jahat dalam tubuh dan

biasa disebut sebagai kolesterol baik. HDL dapat mencegah kolesterol mengendap

di arteri dan melindungi pembuluh darah dari risiko Aterosklerosis (terbentuknya

plak pada dinding pembuluh darah).

2. LDL (Low Density Lipoprotein)

LDL (Low Density Lipoprotein) merupakan jenis kolesterol yang memiliki

jumlah kolesterol paling banyak jika dibandingkan dengan protein dan trigliserida.

Jenis kolesterol ini sangat berbahaya sehingga sering disebut sebagai kolesterol

jahat. Tingginya kadar LDL dalam darah dapat menyebabkan pengendapan

10
kolesterol dalam arteri. LDL merupakan faktor risiko utama seseorang terkena

penyakit jantung koroner, sekaligus target utama dalam pengobatan.

3. VLDL (Very Low Density Lipoprotein) atau Trigliserida

Selain HDL dan LDL, jenis kolesterol lain yang penting untuk diketahui

adalah jenis kolesterol VLDL (Very Low Density Lipoprotein) atau Trigliserida,

yaitu satu jenis lemak yang terdapat dalam darah dan berbagai organ dalam tubuh.

VLDL adalah kolesterol yang memiliki jumlah trigliserida paling banyak daripada

protein dan kolesterol, jenis ini sifatnya seperti kolesterol LDL namun sebagian

besar penyusunnya adalah trigliserida.

Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga dapat meningkatkan

kadar kolesterol. Sejumlah faktor yang dapat mempengaruhi kadar trigliserida

dalam darah yaitu kegemukan (obesitas), konsumsi alcohol, diabetes, dan

makanan berlemak.

2.3 Cara Pemeriksaan kolesterol

Sebelum melakukan pemeriksaan kolesterol, pasien biasanya dianjurkan

untuk puasa sepanjang malam, kurang lebih 9-12 jam. Tujuannya, agar tidak

terjadi kesalahan pengukuran akibat adanya pengaruh dari lemak yang baru

dikonsumsi.

Kolesterol diukur dalam satuan miligram per desiliter darah yang biasa

disingkat mg/dL atau milimol per liter darah yang disingkat mmol/L. Di dalam

hasil pemeriksaan yang diberikan laboratorium atau rumah sakit, biasanya akan

11
disajikan informasi mengenai 4 komponen lemak utama dalam darah yakni total

kolesterol, HDL kolesterol, LDL kolesterol, dan trigliserida.

1. Pemeriksaan Kolesterol

Prosedur :

o Panjang gelombang : Hg 560 nm ( 470 560 )

o Spektrofotometer : 500 nm

o Kuvet : diameter dalam 1 cm

o Suhu inkubasi : 20 25C atau 37

Blanko Sampel/standar

Sampel atau standar - 10 ul

Aqua bidestilata 10 ul -

Reagen 1000 ul 1000 ul

Campur, inkubasi selama 20 menit pada suhu 20 25C atau selam 10 menit

pada suhu 37C. Baca absorbansi terhadap blanko dalam waktu 1 jam.

Kolesterol ( mg/dl ) = ( A Sampel : A Standar ) x konsentrasi standar

2. Pemeriksaan HDL

Persiapan Sampel ( Presipitasi dengan cara makro )

Pipet ke dalam tabung

Sampel 500 ul

Reagen presipitasi HDL 1000 ul

12
Campur dan biarkan selama 10 menit pada suhu kamar dan sentrifugasikan

selama 10 menit pada 4000 rpm, atau selama 2 menit pada 12.000 rpm

Prosedur Pemeriksaan

o Panjang gelombang : Hg 546 nm

o Spektrofotometer : 500 nm

o Kuvet : diameter dalam 1 cm

o Suhu inkubasi : 20 - 25C atau 37C

Blanko Sampel

Aquabidestilata 100 ul -

Supernatan - 100 ul

Reagen kolesterol 1000 ul 1000 ul

Campur dan inkubasikan selama 10 menit pada suhu 20 - 25C atau selama 5

menit pada suhu 37C kemudian baca absorbansi sampel ( A sampel )

terhadap Blanko dalam waktu 1 jam

Kalkulasi HDL ( mg/dl ) = ( A Sampel : A Standar ) x konsentrasi std

3. Pemeriksaan Trigliserid

Prosedur Pemeriksaan

o Panjang gelombang : 500 nm, Hg 546 nm

o Kuvet : 1 cm

o Temperatur : 20 25C atau 37

Blanko Sampel/standar

Sampel atau standar - 10 ul

13
Aqua bidestilata 10 ul -

Reagen 1000 ul 1000 ul

Campur, inkubasi selama 20 menit pada suhu 20 25C atau selam 10 menit

pada suhu 37C. Baca absorbansi terhadap blanko dalam waktu 1 jam.

Trigliserid ( mg/dl ) = ( A Sampel : A Standar ) x konsentrasi standar

4. Pemeriksaan LDL Indirect

Dalam mg/ dl

LDL Kolesterol = kolesterol total x y

Keterangan : X = trigliserida / 5

Y = HDL

- Tabel Klasifikasi LDL dan HDL Kolesterol, Total Kolesterol dan


Trigliserida
LDL ("Kolesterol jahat)
Kurang dari 100 Optimal
100-129 Mendekati optimal
130-159 Batas normal tertinggi
160-189 Tinggi
Lebih dari 190 Sangat tinggi
HDL ("Kolesterol Baik)
Kurang dari 40 Rendah
Lebih dari 60 Tinggi
Total cholesterol (TC)
Kurang dari 200 Yang diperlukan
200-239 Batas normal tertinggi
Lebih dari 240 Tinggi
Trigliserida (TGA)
Kurang dari 150 Normal

14
150-199 Batas normal tertinggi
200-499 Tinggi
Sama atau lebih dari 500 Sangat tinggi

2.4 Gejala Penyakit Kolesterol

1. Sering pusing belakang kepala

Pusing di belakang kepala diakibatkan oleh penyumbatan pembuluh darah di

sekitar kepala. Penyumbatan ini terjadi lantaran kolesterol yang mulai

membentuk plak di pembuluh darah. Jika dibiarkan maka pembuluh darah akan

pecah dan menyebabkan stroke.

2. Tengkuk dan pundak pegal

Pegal di tengkuk dan pundak merupakan implikasi dari aliran darah yang tidak

lancar pada pembuluh darah di daerah tersebut. Aliran darah yang tidak lancar

juga disebabkan adanya penyumbatan pembuluh dari kolesterol.

3. Sering pegal di tangan dan kaki

Pembuluh darah di tangan dan kaki juga dapat tersumbat akibat penumpukan

kolesterol. Pegal di tangan dan kaki akibat penumpukan kolesterol biasanya

terjadi terus menerus meskipun tidak melakukan aktivitas yang terlalu berat.

4. Sering kesemutan di tangan dan kaki

Hampir sama dengan pegal, kesemutan merupakan implikasi dari aliran darah

yang tidak lancar di bagian tubuh tertentu. Kesemutan berhubungan dengan saraf

yang tidak mendapat aliran darah.

5. Dada sebelah kiri seperti tertusuk

Dada sebelah kiri berhubungan dengan organ pemompa darah yaitu jantung.

15
Penyumbatan di pembuluh darah sekitar jantung dapat mengakibatkan rasa nyeri

seperti ditusuk. Bahkan rasa nyeri bisa menjalar hingga ke daerah di sekitar leher.

2.5 Penyakit akibat hiperkolesterolemia

1. Penyakit Jantung Koroner

Penderita kadar kolesterol tinggi khususnya LDL adalah sasaran utama

untuk menderita penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit jantung koroner.

Fakta menunjukan 80% pasien penyakit jantung meninggal mendadak karena

penyakit jantung koroner, dan bahkan 50% di antaranya tanpa gejala sebelumnya.

Penyakit ini disebabkan oleh kadar kolesterol LDL berlebihan yang

membentuk plak aterosklerosis pada pembuluh darah koroner jantung dan

mengakibatkan otot jantung tidak menerima aliran darah.

Kolesterol LDL merupakan faktor risiko utama penyakit jantung koroner.

Selain LDL, faktor risiko lain yang harus diukur dan diketahui adalah:

1. Merokok

2. HDL rendah (< 40 mg/dl)

3. Hipertensi (tekanan darah tinggi): 140/90 atau sedang dalam pengobatan

antihipertensi

4. Usia Pria > 45 tahun, dan wanita > 65 tahun

5. Adanya riwayat keluarga langsung/sedarah yang menderita penyakit

jantung/stroke:

o Jika Pria : < 55 tahun

o Jika Wanita : < 65 tahun

16
Gejala-gejala penyakit jantung koroner adalah:

Rasa tertekan (seperti ditimpa beban, nyeri, terjepit, diperas, terbakar) di dada,

dan dapat menjalar ke lengan kiri, leher, dan punggung

Tercekik atau sesak selama lebih dari 20 menit

Keringat dingin, lemah, jantung berdebar, dan pingsan

Semakin kurang istirahat, tetapi bertambah berat dengan

Cara mencegah LDL tinggi adalah dengan mengatur konsumsi makanan

yang masuk ke dalam tubuh, antara lain dengan:

Mengonsumsi sayur dan buah-buahan yang berserat tinggi dan kacang-

kacangan seperti kedelai (tempe, tahu, susu kedelai).

Mengonsumsi vitamin C dan E. Vitamin C biasanya terdapat pada buah

belimbing, mangga, aneka jenis jeruk, kedondong, pepaya,rambutan, stroberi,

atau kiwi. Sedangkan vitamin E dapat kita temukan di almond, alpukat, atau

biji bunga matahari.

Makanan yang mengandung beta glucan seperti apel, pepaya, pir, wortel,

kapri, buncis, kecipir, kacang panjang, kacang hijau, kacang merah, dan beras

merah. Beta glucan mampu mengendalikan kadar kolesterol dalam darah

dengan mengontrol penyerapan dan produksi kolesterol.

Menjaga berat badan agar seimbang, karena orang yang memiliki berat lebih

cenderung memiliki kadar kolesterol tinggi yang disebabkan karena terjadinya

penumpukan trigliserida di balik lipatan kulit.

Lakukan olah raga teratur agar metabolisme tubuh dapat bekerja dengan baik,

sehingga tidak terjadi penimbunan lemak dan kolesterol.

17
2. Penyakit Stroke

Selain dapat menyumbat pembuluh darah ke Jantung, plak aterosklerosis

juga dapat akan menyumbat pembuluh darah otak sehingga otak tidak menerima

aliran darah, atau yang sering disebut dengan stroke.

Waspadai gejala-gejala serangan stroke:

Gejala yang sifatnya ringan: Bicara tiba-tiba jadi pelo

Gejala yang sifatnya berat: Kelumpuhan anggota gerak tubuh, wajah menjadi

tidak simetris atau bahkan jika terjadi perdarahan otak dapat menyebabkan

KEMATIAN.

3. Diabetes Melitus (Kencing Manis)

Diabetes Melitus atau Kencing Manis adalah keadaan dimana kadar

gula darah melebihi batas normal. Diabetes yang tidak terkontrol dengan kadar

glukosa yang tinggi cenderung meningkatkan kadar kolesterol dan trigliserida

dalam tubuh.

Kolesterol LDL pada penderita Diabetes lebih ganas karena bentuknya

lebih padat dan ukurannya lebih kecil (Small Dense LDL) sehingga sangat

mudah masuk dan menempel pada lapisan pembuluh darah yang lebih dalam

(Aterogenik).

Sehingga pada penderita Diabetes Melitus kematian utama disebabkan

oleh penyakit kardiovaskuler. Pasien Diabetes Melitus sangat penting untuk

menekan kolesterol khususnya LDL hingga <100mg/dL. Hal ini disebabkan

karena Diabetes Melitus adalah kondisi yang dianggap sama dengan orang

yang terkena penyakit jantung koroner.

18
Bahkan pada pasien Diabetes Melitus yang sudah terkena penyakit

jantung koroner, target LDL-nya lebih rendah lagi yakni <70 mg/dL. Kadar

gula darah yang tinggi dan berlangsung lama akan memicu terjadinya

aterosklerosis pada arteri koroner dan menyebabkan penyakit jantung koroner.

Bahkan pasien dengan diabetes cenderung mengalami gangguan jantung pada

usia yang masih muda.

2.6 Pencegahan dan Pengobatan Hiperkolesterolemia

Beberapa tips di bawah ini diharapkan dapat memperbaiki kadar

kolesterol :

1. Batasi lemak jenuh

Lemak jenuh, biasanya mengacu pada lemak yang berasal dari hewan,

terutama didapatkan pada kulit unggas, produk susu, daging merah dari sapi,

domba, dan babi. Sebaiknya konsumsi ini dibatasi, karena dapat memacu

produksi kolesterol dan meningkatkan total kolesterol dan kolesterol jahat (LDL).

Dengan memilih diet yang mengandung rendah kolesterol jenuh ini, Anda

sebenarnya sudah mengambil salah satu langkah yang bijak untuk memperbaiki

kadar kolesterol Anda. Pada diet mediteranian, konsumsi daging merah ini hanya

dianjurkan satu kali dalam satu bulan. Ternyata diet ini dapat menurunkan angka

kematian akibat penyakit kardiovaskuler yang bermakna.

2. Hindari lemak trans (trans fat)

Tran sfat, kemungkinan mempunyai akibat yang lebih berbahaya daripada

lemak jenuh karena dapat meningkatkan kadar kolesterol buruk (LDL) dan

menurunkan kolesterol baik (HDL). Studi juga menunjukkan bahwa trans fat juga

dapat meningkatkan risko keganasan. Karena itu kurangilah makanan yang

19
banyak mengandung trans fat sperti makanan yang diolah melalui penggorengan.

3. Pertahankan berat badan normal

Pada kebanyakan orang, kadar kolesterol juga menjadi baik seiring dengan

menurunnya berat badan. Ini tidak hanya disebabkan kehilangan berat badan,

tetapi juga akibat diet yang lebih sehat, dan olahraga yang dilakukan. Dengan

kata lain, perubahan gaya hidup yang diperlukan untuk mempertahankan berat

badan normal atau menurunkan berat badan juga membantu memperbaiki kadar

kolesterol. Mengurangi berat badan 5-10 persen dapat menurunkan kadar

kolesterol yang bermakna.

4. Olahraga

Olahraga yang cukup dan berkelanjutan, paling tidak 30-40 menit setiap hari,

lima kali dalam seminggu, seperti jalan, jogging, bersepeda, berenang adalah

pilihan yang sangat baik untuk memperoleh kadar kolesterol yang normal.

Apakah Anda gemuk atau tidak, olahraga dapat menurunkan kadar kolesterol

Anda. Olahraga moderat yang Anda lakukan secara teratur dapat meningkatkan

kolesterol baik (HDL) dan menurunkan kolesetrol buruk (LDL)

5. Berhenti Merokok

Di samping sebagai faktor risiko penting untuk penyakit jantung, rokok juga

dapat mengakibatkan penurunan kadar kolesterol HDL. Jika Anda perokok,

berhenti merokok saja dapat menaikan kolesterol baik (HDL) hingga 10 persen.

Tidak hanya itu, 20 menit setelah Anda berhenti merokok, tekanan darah Anda

akan turun. Dalam waktu 24 jam, resiko Anda mengalami serangan jantung akan

20
menurun, dan setelah 1 tahun risikonya hanya tinggal setengahnya dibandingkan

perokok. Dan, dalam 15 tahun sama dengan mereka yang tidak pernah merokok.

6. Konsumsi makanan sehat

o Makanan Untuk Meningkatkan HDL

Penderita sebaiknya menjaga agar HDL tetap tinggi, karena berkaitan dengan

rendahnya risiko penyakit jantung.

1. Bubur gandum/oatmeal. Gandum/Oatmeal mengandung serat tinggi yang

dapat mengurangi tingkat kolestrol jahat yang ada dalam tubuh. Serat

tinggi juga ditemukan di kacang merah, pisang, apel, pir dan buah prune.

Serat ini akan mengurangi penyerapan kolesterol dalam aliran darah

sehingga tidak terjadi penumpukan.

2. Yoghurt. Makanan ini bebas lemak, dan kaya protein, kalsium,

mikroorganisme (Lactoballius sp) yang membantu menurunkan kolesterol

tinggi.

3. Coklat. Coklat adalah bahan pangan untuk camilan, dan mengandung

antioksidan serta flavonoid yang berguna untuk menurunkan kolesterol.

Coklat juga akan melepaskan stres atau ketegangan tubuh.

4. Makanan yang Difortifikasi/diperkaya dengan Sterol dan Stanol.

Makanan yang difortifikasi dengan sterol atau stanol (zat dalam tumbuhan

yang membantu menahan penyerapan kolesterol) di antaranya margarine,

juice jeruk, atau Yoghurt.

21
5. Kacang kacangan. Memakan kacang-kacangan lebih banyak dan

mengurangi kentang. Karbohidrat dalaam kentang akan menaikkan kadar

gula dalam darah. Sementara kacang-kacangan akan memiliki banyak serat

dan sedikit meningkatkan kadar gula.

o Makanan Penurun Kolesterol Tinggi

Selain itu, kami pilihkan 12 (dua belas) bahan makanan dan sayuran

berikut memiliki kegunaan untuk penurun kolestrol jahat (LDL). Di

antaranya adalah sebagai berikut.

1. Beras Merah. Beras merah mengandung Vitamin B, selenium, magnesium

dan fitonutrien. Beras merah dapat dipakai untuk menurunkan kadar lemak

darah. Kandungan serat tinggi dalam beras merah juga akan membantu

menurunkan gula darah.

2. Gandum. Gandum adalah sereal begizi sebagai penurun kolesterol,

trigliserida darah, dan mengatur kadar gula dalam darah. Kadar kolesterol

dalam darah bisa diturunkan dengan mengonsumsi gandum. Gandum bisa

ditemukan dalam roti yang terbuat dari bahan gandum.

3. Bayam. Hijauan ini mengandung zat lutein yang berguna bagi kesehatan

mata. Selain itu bayam juga berfungsi sebagai pelindung kesehatan jantung

dan melindungi jantung dari lemak yang ada pada pembuluh darah. Bayam

merupakan sayuran penurun kadar kolesterol dalam tubuh. Bayam bisa

dimasak sebagai sup, atau dibuat juice. Dianjurkan makan semangkuk sup

bayam atau segelas juice setiap hari, selain kolesterol, bayam juga menjadi

makanan penurun darah tinggi yang ampuh.

22
4. Mengandung antioksidan tinggi dan dikenal sebagai tumbuhan yang

mampu menurunkan risiko penyakit jantung, dan untuk mencegah oksidasi

LDL. Seledri bisa dimakan dalam bentuk sup, atau tumisan, atau bisa

dalam bentjuk juice.

5. Buncis. Buncis adalah sayuran rendah lemak (mengandung lemak tak

jenuh ganda) dan merupakan sumber karbohidrat yang dibutuhkan

penderita diabetes atau resistensi insulin. Juice buncis sekitar satu gelas

setiap hari akan membantu menjurunkan LDL, trigleserida dan kolesterol

jahat.

6. Kedelai. Kedelai dan olahan lainnya seperti tahu, tempe, tepung kedelai,

nutrela, nugget, dan susu kedelai merupakan makanan penurun kolesterol

yang ampuh. Kedelai mengandung isoflavin yang berfungsi untuk menekan

kolesterol jahat (LDL) agar tidak berkembang. Makanan berbahan kedelai

sebaiknya tidak dimasak dengan minyak biasa, ganti dengan minyak zaitun.

7. Bawang Putih. Bawang putih berefek positif terhadap kesehatan jantung

serta menurunkan kolestrol tinggi. Konsumsi bawang putih bisa melalui

campuran dalam salad atau rempah dalam menu makanan.

8. Kacang-kacangan. Kacang-kacangan seperti kacang mede, almond,

kenari, atau sayur (sayur kacang panjang misalnya) memiliki kandungan

asam lemak tak jenuh ganda yang baik untuk pembuluh darah dan

menurunkan kolesterol. Kacang panjang akan mengandung banyak serat

yang memperlambat laju dan jumlah penyerapan kolesterol dalam

makanan. Jenis kacang-kacangan (seperti kacang Mede, kacang Walnut,

kacang Hazelnut) kaya Vitamin E, magnesium, dan phytochemical yang

23
berguna untuk kesehatan jantung. Hati-hati jangan makan kacang-kacangan

yang sudah diberi garam dan gula. Konsumsi jenis kacang-kacangan secara

teratur akan menurunkan kadar kolestrol.

9. Kacang Hazelnut. Sering dipadukan sebagai isi dari coklat, rasanya khas

dan gurih. Kacang Hazelnut memiliki lemak monosaturated yang

berkhasiat juntuk menurunkan kolesterol dan mengurangi risiko penyakit

sumbatan arteri jantung koroner.

10. Biji Bunga Matahari. Termasuk makanan penurun kolesterol karena

mengandung sterol yang akan menurunkan kadar kolesterol yang tinggi.

Dalam kehidupan sehari-hari dibuat makanan camilan dalam bentuk

kwaci.

11. Ikan Omega 3. Ikan yang mengandung asam lemak omega-3 seperti ikan

kembung, sarden, tuna, trout, makarel, dan salmon akan menurunkan

kolesterol jahat. Omega 3 baik untuk kesehatan jantung dan menurunkan

risiko terjadinya pembekuan darah serta risiko kematian mendadak karena

serangan jantung. Sumber Omega-3 lain adalah minyak canola.

12. Ikan Salmon. Ikan Salmon akan menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan

trigliserida, juga mengandung EPA dan DHA yang baik bagi kesehatan

Jantung. Agar kolesterol tidak meningkat hindari memasak dengan minyak,

gunakan oven atau pembakaran untuk mengurangi penggunaan minyak.

Ikan Salmon memiliki omega-3 untuk menurunkan tekanan darah,

menurunkan kolesterol jahat (LDL). Ikan Salmon bisa dikonsumsi dalam

bentuk Buah Penurun Kolesterol Tinggi

24
o Buah penurun kadar kolesterol

Inilah 12 (duabelas) buah-buahan yang memiliki khasiat menurunkan

kolesterol tinggi dalam tubuh:

1. Jeruk Nipis. Jeruk mengandung zat flavonoid, yang merupakan senyawa

yang mampu menghambat produksi LDL. Flavonoid terdapat juga di teh,

brokoli, tomat, bawang berlapis serta buah delima.

2. Jambu Biji/jambu merah. Jambu biji kaya akan likopen yang berperanan

dalam mengendalikan produksi kolesterol. Buah-buahan lain yang

berfungsi sama adalah semangka merah, tomat merah, dan jambu biji

merah.

3. Delima. Delima mengandung zat untuk menurunkan kolesterol darah, dan

menghilangkan plak dalam aliran darah. Buah delima meningkatkan

produksi oksida nitrat yang membantu mengurangi plak dalam pembuluh

darah.

4. Mangga. Mangga banyak memiliki Vitamin C yang dapat mencegah

kolesterol jahat teroksidasi yang membuat terjadinya plak (penimbunan)

kolesterol dalam tubuh.

5. Buah Blueberry. Jenis buah-bahan yang masuk dalam kategori berry

mengandung pterostilbene yang memiliki fungsi antioksidan dalam tubuh.

6. Buah Anggur. Anggur ini memiliki senyawa flavonoid yang berguna

untuk penurunan kolestrol, mencegah penggumpalan darah dan menangkal

kerusakan akibat masuknya radikal bebas. Buah ini mengandung banyak

serat dan memiliki zat catechin yang dapat menurunkan kolesterol.

25
7. Alpukat. Alpukat sumber lemak tak jenuh tunggal, jenis lemak yang

membantu meningkatkan kadar kolesterol (HDL) dan menurunkan kadar

kolestrol jahat (LDL). Alpukat mengandung beta-sitosterol sejenis lemak

nabati yang mengurangi jumlah kolesterol yang diserap dari makanan.

Alpukat bisa dibuat untuk juice karena selain banyak terdapat lemak baik

seperti asam oleat, lemak tak jenuh, serta serat buah yang akan

meningkatkan kolesterol baik.

8. Buah Zaitun. Kandungan zat anti oksidan (zat hydroxytyrosol) dapat

menurunkan kadar kolestrol dalam darah namun tidak mengurangi tingkat

kolesterol baik dalam tubuh (HDL). Buah ini akan berefek positif terhadap

kesehatan jantung karena mengandung asam lemak tak jenuh tunggal dan

vitamin E yang akan menaikkan kadar kolesterol baik. Kita bisa

mengonsumsi setidaknya campuran 2 (dua) sendok minyak zaitun dan buah

zaitun yang dicampurkan pada salad untuk menaikkan kolesterol baik

dalam tubuh.

9. Jeruk Lemon. Jeruk lemon banyak mengandung Vitamin C dan memiliki

senyawa untuk mengurangi produksi apo-B yaitu sejenis zat yang memicu

bertambahnya kolesterol dalam darah. Juga terdapat antioksidan yang

berkontribusi mengurangi oksidan LDL.

10. Tomat. Tomat adalah sumber likopen yang akan mengurangi kadar

kolesterol jahat (LDL). Tomat bisa dimakan segar, dibuat juice, atau

dimakan dalam bentuk sup.

11. Buah Strawberry. Memilkiki zat antioksidan yang dapat menangkis

lemak jahat (LDL) dan mencegah oksidasi yang merugikan tubuh. Banyak

26
ditemukan di kebun-kebun daerah pegunungan. Lebih sering dijadikan

juice atau dimakan langsung.

12. Apel. Apel memiliki zat beta-glucan yang berperanan dalam mengontrol

produksi kolesterol. Buah lain yang memiliki fungsi sama yang bisa

dimakan bersama kulitnya seperti apel dan pir. Sumber serat larut yang

menurunkan kolesterol mencebgah arteri mengeras serta melindungi tubuh

terhadap serangan jantung dan stroke. Apel bisa dibuat cuka apel. Cuka

apel dapat meningkatkan sensitivitas insulin penderita diabetes tipe-2.

Konsumsi cuka apel secara rutin akan menunjukan penurunan kolesterol

jahat (LDL) dan peningkatan kolesterol baik (HDL).

27
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kolesterol adalah lemak yang terutama diproduksi dalam hati yang didapat

darimakanan, penting untuk menjaga fungsi tubuh supaya tetap baik seperti fungsi

hormon dan berperanan penting pada produksi asam empedu. Produksi akanmeningkat

jika terdapat kandungan lemak yang banyak dalam.

Hiperkolesterolemia adalah kondisi tingginya kadar kolesterol di dalam darah

seseorang. Kadar kolesterol tinggi dalam darah bisa meningkatkan risiko penyakit

jantung seseorang, karena timbunan lemak pada pembuluh darah.

Kolesterol ada 3 jenis yaitu HDL kolesterol, LDL kolesterol, dan Trigliserid.

Untuk mengetahui apakah kolesterol kita terkontrol perlu dilakukan pemeriksaan

kolesterol secara berkala. Kadar kolesterol hanya dapat diketahui secara akurat melalui

pemeriksaan kolesterol darah. Kadar kolesterol dalam darah dapat diketahui dengan

melakukan pemeriksaan darah di laboratorium kesehatan.

Sebelum melakukan pemeriksaan kolesterol, pasien biasanya dianjurkan untuk

puasa sepanjang malam, kurang lebih 9-12 jam. Tujuannya, agar tidak terjadi kesalahan

pengukuran akibat adanya pengaruh dari lemak yang baru dikonsumsi.

Penyakit yang sebabkan oleh kolesterol adalah Penyakit Jantung Koroner (PJK),

Stoke, Diabetes Melitus dan Disfungsi Ereksi. Cara-cara mengendalikan kolesterol

dalam darah yaitu : Konsumsi makanan berserat, Konsumsi antioksidan, Olahraga,

Hindari alkohol dan merokok.

28
B. Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan yaitu sebaiknya kita bisa menjaga

kesehatan dengan baik serta menerapkan pola hidup yang sehat, dengan tidak terlalu

banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak lemak, karena akan dapat

menimbulkan kolesterol dalam tubuh kita,yang dimana kolesterol ini akan berakibat

buruk pada kesehatan tubuh kita.

29
DAFTAR PUSTAKA

http://www.atlm.web.id/2016/11/makalah-kolesterol.html ( diakses 18 Oktober 2017, pukul

21.00 )

http://gejalapenyakitmu.blogspot.com/2013/06/gejala-kolesterol-tinggi-penyebab-dan.html (

diakses 18 Oktober 2017, pukul 21.00 )

https://www.deherba.com/apa-saja-jenis-jenis-kolesterol.html ( diakses 18 Oktober 2017,

pukul 21.00 )

http://penyakit.id/hiperkolesterolemia/ ( diakses 18 Oktober 2017, pukul 21.00 )

http://nurasriyah98.blogspot.co.id/2012/06/makalah-tentang-kolesterol.html ( diakses 18

Oktober 2017, pukul 21.00 )

30
LAMPIRAN

31

You might also like