You are on page 1of 13

Uang dan Lembaga Keuangan (Materi Pelajaran IPS Kelas 9 SMP)

Uang

A. Sejarah Uang

1. Masa sebelum barter.

Masa ini terjadi pada masa purba dimana masyarakat masih mampu mencukupi kebutuhan
sendiri dengan cara berburu, meramu dan becocok tanam. Masa ini dikenal juga dengan
istilah zaman ekonomi tertutup yaitu dimana masyarakat masih mampu mencukupi
kebutuhannya sendiri

2. Masa barter.

Di era ini untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, masyarakatnya telah membutuhkan pihak
lain/ dihasilkan oleh pihak lain, hal ini karena jumlah orang sudah semakin meningkat,
sehingga munculah pertukaran barang, sebab pada era ini belum mengenal produksi barang.
Sebagai syarat utama dari barter adalah bahwa orang yang akan saling tukar barang, mereka
saling membutuhkan.

Kelemahan Barter :

Sulit untuk menentukan perbandingan barang yang akan ditukarkan.


Sulit menemukan barang untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak.
Sulit untuk memenuhi kebutuhan yang beraneka macam.

3. Masa Uang Barang.

Di era ini, masyarakat sudah mulai berpikir barang perantara sebagai alat pertukaran,
sehingga dicarilah jenis barang yang dapat dipakai untuk mempermudah pertukaran. Syarat
sebagai alat perantara pertukan barang/uang barang adalah sebagai berikut :

Barang tersebut bisa untuk ditukarkan kepada siapa saja.


Memiliki nilai yang tinggi
Barang tersebut bisa diterima dan dibutuhkan oleh semua orang.
Tahan lama

Kelemahan uang barang :

Sulit untuk disimpan


Sulit untuk dibawa kemana-mana
Sulit untuk dibagi menjadi beberapa bagian yang lebih kecil
Umumnya uang barang tidak tahan lama
Nilai uang barang tidak tetap

Jenis barang yang pernah dipakai untuk alat uang barang misalnya kulit hewan, hewan, batu-
batuan berharga, kulit pohon, logam.

4. Masa Uang

Semakin majunya peradaban membuat kebutuhan-kebutuhan semakin banyak dan


meningkat, hal ini akan mendorong manusia mencari alat perantara pertukaran yang mudah,
praktis, dan mempunyai nilai, maka dikembangkanlah jenis uang. Syarat suatu barang
berfungsi sebagai mata uang antara lain :

Bisa diterima oleh umum/ siapapun.


Tahan lama.
Mudah untuk disimpan.
Mudah untuk dibawa kemana-mana.
Bisa dibagi menjadi bagian yang lebih kecil dengan tidak mengurangi nilainya.
Jumlahnya terbatas.
Nilai uang tetap.

Jenis barang yang paling memenuhi syarat adalah logam terutama logam emas dan perak,
karena awalnya kertas belum ditemukan.

Jenis uang yang pernah ada di Indonesia :

Mata uang kampua (boda), dari Sulawesi berwujud tenunan


Mata uang tembaga, pernah beredar di Banjarmasin
Mata uang krisnala terbuat dari emas dan tembaga, beredar pada masa kerajaan Jenggala
Sebelum tahun 1946 Javasche Bank yang didirikan oleh bank Sirkulasi Belanda
mengeluarkan gulden
Uang Jepang
Setelah tahun 1946 pernah beredar ORI (Oeang Repoeblik Indonesia) dan terakhir jenis
uang Rupiah sampai saat ini.

Pengertian Uang

Menurut ensiklopedi Indonesia, definisi uang adalah segala sesuatu yang biasanya dipakai dan
diterima umum sebagai alat penukar atau standar pengukuran nilai. Berdasarkan syarat uang dan
pengertian menurut ensiklopedi Indonesia, dapat disimpulkan bahwa uang adalah suatu benda
yang mempunyai ciri-ciri tertentu yang dapat mempermudah pertukaran dan berfungsi sebagai alat
pembayaran yang sah. Pengertian sah di sini adalah bahwa keberadaan uang tersebut dijamin oleh
pemerintah dan dilindungi oleh undang-undang negara.

Motif Masyarakat Membutuhkan Uang

Motif transaksi : untuk memenuhi kebutuhanya manusia memerlukan uang sebagai cara untuk
mendapatkan barang yang diinginkan.
Motif berjaga-jaga : untuk yang berpenghasilan lebih, sebagian pendapatannya akan
disisihkan untuk disimpan/ditabung, yang dipakai untuk keperluan
yang akan datang atau untuk keperluan yang mendesak.
Motif spekulasi : Terjadi karena seseorang ingin mendapatkan keuntungan yang lebih besar
dalam situasi tertentu.

Fungsi Uang

a. Fungsi Asli

Sebagai alat tukar menukar


Sebagai alat satuan hitung

b. Fungsi Turunan

Sebagai alat penyimpan/ menabung.


Sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi.
Sebagai alat pembayaran.
Sebagai alat penunjuk harga.
Sebagai alat standar pembayaran hutang.
Sebagai komoditas perdagangan.
Sebagai alat pemindah dan pembentuk kekayaan.
Sebagai alat pencipta lapangan pekerjaan.
Jenis Uang

a. Uang kartal
Pengertian uang kartal adalah uang yang beredar sehari-hari yang dipakai sebagai alat
pembayaran yang syah dan wajib diterima oleh semua umum (masyarakat). Pembagian uang
kartal terdiri atas uang logam (emas, perak, alumunium) dan uang kertas.

b. Uang giral
Pengertian uang giral adalah uang yang berbentuk saldo rekening di bank milik nasabah, yang
dapat dipakai sebagai alat untuk pembayaran. Cara pembayaran yang dapat dipakai adalah dapat
memakai cek, giro, telegraphic transfer, travel chek (cek dengan perjanjian), dalam melakuakn
pembayaran dengan uang giral ini seseorang boleh menolak. Syarat utama dari uang giral
adalah seseorang harus mempunyai tabungan/ simpanan di bank.

Nilai Uang

a. Ditinjau dari pembuatanya

Nilai intrinsik. Nilai intrinsik adalah nilai uang berdasarkan bahan-bahan pembuatan uang.
Nilai nominal. Nilai nominal adalah nilai yang tertera/tertuis pada setiap mata uang yang
bersangkutan.

Dari kedua pengertian nilai uang tersebut diatas munculah istilah-istilah sebagai berikut :
- Fisudier money yaitu uang yang memiliki nilai nominal lebih besar dari nilai intrinsiknya.
Contoh : jenis uang kertas, maka uang kertas disebut juga uang kepercayaan (fiduciary).

Alasan masyarakat mau menerima kertas yaitu:

Pemerintah mau menerima dan menggunakanya


Dilindungi dengan undang-undang.
Memiliki daya beli.

- Full bodied money, yaitu uang yang memiliki nominal sama dengan intrinsiknya. Contoh
: jenis uang logam

b. Ditinjau dari penggunaannya

Nilai internal. Adalah kemampuan suatu uang jika ditukarkan dengan sejumlah barang.
Nilai eksternal. Adalah perbandingan nilai mata uang dalam negeri dengan nilai mata uang
negara lain.

Fluktuasi Nilai Mata Uang

a. Inflansi

Pengertian Inflansi adalah suatu keadaan yang mana nilai dari mata uang merosot jika
dibandingkan dengan harga barang karena banyaknya uang yang beredar sehingga berakibat
harga barang menjadi mahal.

Ciri Inflasi :

Jumlah uang yang beredar bertambah


Harga barang naik
Gaji atau upah naik
Banyak terjadi pengangguran
Susah mencari lapangan pekerjaan.
Penawaran tenaga kerja melebihi permintaan
b. Deflasi
Pengertian Deflasi adalah merosotnya harga barang karena terjadi peningkatan nilai mata uang
atau menguatnya nilai mata uang dalam negeri.
Penyebab deflasi antara lain:

Harga barang mengalami penurunan.


Uang yang beredar sedikit/kurang.
Nilai mata uang dalam negeri menguat.

c. Devaluasi

Pengertian Devaluasi adalah dengan sengaja menurunkan nilai mata uang sendiri terhadap
valuta asing.

d. Apresiasi

Pengertian Apresiasi adalah suatu keadaan meningkatnya nilai mata uang dalam negeri hingga
pada presentase yang ditetapkan dari semula tanpa disengaja.

e. Depresiasi

Pengertian Depresiasi adalah merosotnya mata uang di dalam negeri secara tidak sengaja.

f. Hot money.

Pengertian Hot money adalah suatu negara terlalu banyak uang (modal) namun uang tersebut
berada di suatu negara yang tidak produktif, maka perlu ke negara lain yang lebih
menguntungkan.

Nilai Tukar Mata Uang Asing terhadap Mata Uang Dalam Negeri

Nilai tukar mata uang suatu negara jika dibandingkan dengan nilai mata uang negara lain disebut
kurs. Sejak adanya gerakan reformasi nilai mata uang Indonesia mengalami fluktuasi yang sangat
tajam. Sebelum tahun 1998 nilai mata uang Indonesia berkisar 1$ = Rp. 2.500,- sekarang ini
berkisar + 1$ = Rp. 13.000,- Hal ini disebabkan karena :

Inflansi yang tajam


Devaluasi
Keadaan politik yang tidak stabil.

BANK

Sejarah Bank

Di zaman Babylonia, Yunani Romawi awalnya bersifat tukar-menukar mata uang. Zaman
Babylonia (2.000 SM) bank dikenal dengan nama Temples of Babylion, zaman Yunani (500
SM) bank dikenal dengan nama Greek Temple, perkembangan pesat dimulai sejak zaman
Romawi. Jenis mata uang yang pertama kali diakui sebagai mata uang internasianal adalah mata
uang Konstantinopel (Romawi).

Di Indonesia, bank dimulai dari zaman Belanda (Nederland Indie), pada waktu tersebut ada 3 bank
yang berperan penting adalah :

De Javasche Bank NV, yang kemudian dinasionalisasikan menjadi Bank Sentral di


Indonesia
De algemene Volkscredietbank, pada masa Jepang diganti dengan nama Syonim Ginko
dan sekarang menjadi Bank Rakyat Indonesia
De Postpaarbank, pada tahun 1950 diganti menjadi Bank Tabungan Pos, dan tahun 1968
diganti menjadi Bank Tabungan Negara

Perkembangan bank sesudah kemerdekaan dapat mencapai ratusan bank, pada zaman Orde Baru
banyak bank yang tidak sehat, sehingga pada pergerakan reformasi sudah ratusan bank yang
dilikuidasi yaitu ditutup karena tidak mampu memenuhi kewajiban-kewajiban perbankan. Badan
yang menangani bank-bank yang tidak sehat adalah BPPN (Badan Penyehatan Perbankan
Nasional).

Pengertian Bank

Menurun UU No. 10 Tahun 1998 Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak.

Fungsi utama bank :

a. Sebagai penghimpun dana dari masyarakat


Menurut UU No. 10 tahun 1998 simpanan adalah dana yang dipercayakan masyarakat pada
bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana dalam bentuk giro, deposito, sertifikat deposito,
tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

b. Sebagai penyalur dana/memberi kredit


Supaya uang yang disimpan di Bank tidak macet maka perlu disalurkan ke masyarakat dalam
pinjaman berjangka (kredit), disisi lain untuk menjaga keseimbangan dan kesetabilan nilai
rupiah melalui peredaran uang. Menurut UU No. 10 tahun 1998, kredit adalah penyediaan yang
atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan yang diwajibkan
pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian
bunga.

Fungsi umum bank :

Menerima simpanan.
Ikut serta mengatur peredaran uang asing.
Memberikan kredit.
Tempat pertukaran uang asing.
Menjaga kestabilan nilai uang.

Asas perbankan di Indonesia dalam melaksanakan kegiatan berdasarkan demokrasi ekonomi


dengan menggunakan prinsip kehati-hatian.

Jenis Bank

a. Bank sentral

Pada saat ini bank sentral secara khusus yaitu dengan UU No.23 Tahun 1999. Bank sentral di
Indonesia adalah Bank Indonesia (BI), menurut UU No. 23 Tahun 1999, bank sentral memiliki
status tersendiri dan tidak bisa dipersamakan dengan bentuk bank lain. Berdasarkan UU tersebut
Bank Indonesia mempunyai tugas pokok mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah, hal ini
diwujudkan dalam kebijakan yaitu :

1. Menetapkan dan melaksanakan kebijaksanaan moneter.


2. Mengatur dan mengawasi bank.
3. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.

Dari ketiga kebijakan tersebut, maka usaha yang dilakukan Bank Indonesia yaitu :
- Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter

Menetapkan sasaran moneter dengan memperhatikan sasaran moneter yang ditetapkan.


Mengadakan survey guna memperoleh data ekonomi dan keuangan secara tepat.
Menetapkan pengendalian moneter.
Melaksanakan kebijaksanaan nilai tukar.

- Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran

Mengatur dan menyelenggarakan kliring


Mengeluarkan dan mengedarkan uang

- Mengatur dan mengawasi bank

Kegiatan bank yang berprinsip syariah.


Merger, konsulidasi dan akusisi.
Kelembagaan bank
Kegiatan bank.
Perizinan bank

b. Bank umum

Menurut UU No. 10 Tahun 1998, bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang kegiatanya memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran.

Dalam pengertian di atas ada 2 hal yang perlu diperhatikan :

- Usaha serta konvensional, adalah usaha bank umum menerima simpanan dalam bentuk giro,
deposito serta memberikan kredit dalam jangka pendek.

- Prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum islam :

Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah)


Pembiayaan berdasarkan penyertaan modal (musharakat)
Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah)
Pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah)

Fungsi bank umum

Menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang efisien dalam kegiatan ekonomi.
Menghimpun dana dan menyalurkan pada masyarakat.
Menawarkan jasa-jasa keuangan lainnya.
Menciptakan uang

Usaha bank umum

Menurut UU No. 10 Tahun 1998 usaha bank umum antara lain :

Membeli, menjual, atau menjamin atas resiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas
perintah nasabahnya.
Menyediakan tempat untuk penyimpanan barang dan surat berharga.
Menertibkan surat pengakuan hutang
Menerima atau antar pihak ketiga.
Melakukan kegiatan penitipan untuk pihak lain
Menghimpun dana dari masyarakat
Memberikan kredit
Dan lain-lain

Jenis bank umum

Bank umum milik pemerintah


Bank umum milik swasta nasional
Bank umum milik swasta asing

c. Bank perkreditan rakyat

BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip
syariah. Kegiatan BPR tidak boleh memberikan jasa lalu lintas pembayaran.

Usaha BPR

1. Menyediakan pembiayaan dan menetapkan dana berdasarkan prinsip syariah


2. Menghimpun dana dari masyarakat
3. Memberikan kredit
4. Menetapkan dana dalam bentuk sertifikat Bank Indonesia dan atau tabungan pada bak lain

Kegiatan yang tidak boleh dilakuakn BPR

Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing


Menerima simpanan dalam bentuk giro
Ikut serta dalam lalu lintas pembayaran
Melakukan kegiatan perasuransian

Produk Bank

a. Bank sentral

Uang kartal
Uang giral
Jasa (memberikan kredit pada bank-bank di Indonesia)

b. Bank umum

Uang giral
Jasa simpanan
Jasa penitipan barang.
Jasa pengiriman uang
Jasa penukaran uang asing

c. Bank perkreditan rakyat

1. Jasa kredit
2. Jasa penyimpanan uang

5. Tabungan
Tabungan adalah pendapatan yang tidak dikonsumsikan sekarang.
Tabungan = pendapatan konsumsi

Jenis-jenis tabungan :

Tabungan pemerintah
Tabungan perseorangan
Tabungan perusahaan
Tabungan masyarakat

Tabungan masyarakat merupakan kapitalisasi tabungan perseorangan dengan tabungan


perusahaan yang berasal dari laba yang tidak dibagikan.

Sebagai salah satu sumber dana pembangunan Negara


Mengurangi pinjaman luar negeri

A. LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK (LKBB)

1. Pengertian

Menurun UU No. 9 Tahun 1998, Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) merupakan badan
usaha yang melakukan kegiatan dibidang keuangan, yang menghimpun dana dengan
mengeluarkan kertas berharga dan menyalurkannya untuk membayar investasi perusahaan. Semua
kegiatan LKBB diatur dalam UU No. 10 Tahun 1998. Pada tahun 1970 mulai penataan dan
pengembangan pasar uang dan modal, salah satu cara adalah mendirikan Lembaga Keuangan
Bukan Bank (LKBB), yang bertujuan untuk memperlancar kegiatan LKBB di pasar uang.
Sehingga Pengertian Lembaga Keuangan Bukan Bank adalah lembaga yang melakukan kegiatan
dalam bidang keuangan, yang langsung atau tidak langsung menghimpun dana dari masyarakat
dan menyalurkan pada masyarakat. Lembaga ini aktivitasnya antara lain menarik uang dari
masyarakat dan kemudian menyalurkannya kepada masyarakat yang membutuhkan.

Yang termasuk Lembaga Keuangan Bukan Bank adalah :

1. Koperasi simpan pinjam. Adalah koperasi yang menggalakan para anggotanya untuk hidup
hemat denga cara menabung disamping memberikan pinjaman bagi para anggotanya.

2. Perum pegadaian. Adalah lembaga keuangan yang usahanya memberikan pinjaman kepada
perorangan yang besarnya bergantung pada nilai barang jaminan yang diserahkan. Tujuan
perum pegadaian adalah untuk mencegah perorangan/masyarakat berekonomi lemah jatuh
kepada lintah darat atau kreditor liar, dalam meminjam uang.

3. Perasuransian. Perusahaan asuransi adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa


pertanggungan resiko. misalnya : perusahaan asuransi jiwa, asuransi tenaga kerja, asuransi
kerusgian, asuransi kredit dll. Perasuransian berfungsi sebagai lembaga yang memberi jasa
pertanggungan kepada orang yang mempertanggungkan dirinya dengan memperoleh imbalan
berupa bunga premi. Perusahaan asuransi sumber dananya dari pembayaran polis asuransi para
nasabahnya dan pembelian surat-surat berharga. Polis adalah perjanjian antara perusahaan
asuransi selaku pihak penanggung dengan pihak tertanggung.

4. Dana pensiun. Dana pensiun adalah dana yang disediakan oleh pemerintah bagi para pegawai
negeri, atau yang disediakan oleh perusahaan bagi para karyawan (misalnya CV, dan PT)
sebagai cadangan untuk dihari tua bagi karyawannya. Dana pensiun terkumpul lewat
pemotongan gaji karyawan/pegawai setiap bulan saat masih aktif bekerja. Lembaga yang
mengelola dana pension adalah PT Taspen/Persero.

5. Lembaga Pembiayaan (Leasing). Perusahaan sewa guna usaha atau leasing adalah badan usaha
yang kegiatannya menyewakan barang modal sekaligus menjual secara kredit barang tersebut
kepada suatu perusahaan. Sewa beli adalah membeli secara mengangsur dan sebelum terbayar
lunas dianggap sebagai menyewa barang bersangkutan. Jadi leasing kegiatan usahanya
bergerak dibidang pembiayaan untuk keperluan barang modal yang diinginkan oleh nasabah.

Kegiatan badan usaha ini yaitu:

Memberikan kredit jangka menengah dan jangka panjang. Contoh : PT Private


Development Company of Indonesia Limited
PT Pembinaan Usaha Indonesia (Bahana)
Sewa gudang (Leasing)
Modal venlana

Adalah kegiatan usaha jangka panjang dalam bentuk penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan
yang menerima bantuan pembiayaan untuk jangka waktu tertentu.

Anjak piutang
Kartu kredit

6. Pasar Modal/Valas (Bursa Efek). Bursa efek merupakan tempat jual beli surat berharga jangka
panjang misalnya saham dan obligasi. Saham adalah surat penyertaan modal atau surat tanda
bukti ikut memiliki perusahaan. Obligasi adalah surat utang jangka panjang.

7. Pasar Uang. Pasar uang adalah tempat jual beli surat berharga jangka pendek yaitu waktunya
tidak lebih dari satu tahun. Misalnya : sertifikat Bank Indonesia (SBI), surat berharga pasar
uang, dan call money. Penjual dan pembeli surat berharga tersebut tidak di dalam pasar tertentu,
akan tetapi melalui melalui sarana elektronika seperti telepon, facsimile, atau teleks.

8. Anjak Piutang. Kegiatan utama anjak piutang adalah mengambil alih (piutang tertentu) suatu
perusahaan dengan suatu tanggung jawab tertentu, tergantung kesepakatan dengan pihak
kreditur (pihak yang punya hutang). Tugas pokok perusahaan anjak piutang adalah menagih
hutang (collector) dari orang-orang yang mempunyai utang kepada lembaga yang menyuruhnya
atau dengan membeli kredit bermasalah tersebut.

9. Modal ventura. Perusahaan modal ventura merupakan perusahaan yang memberikan


pembiayaan kepada perusahaan-perusahaan yang usahanya mengandung resiko tinggi.

Fungsi dan peranan Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB)

Memberikan pinjaman sindikasi (Syndicated Loans) dalam jumlah besar.


Sebagai perantara bagi para investor asing yang berminat berkerja sama dengan partner
lokasi atau sebaliknya.
Sebagai penjamin emisi bagi perusahaan-perusahaan yang ingin memanfaatkan dan
masyarakat melalui pasar modal (go public).
Sebagai konsultan ahli dalam rangka marger, akuasisi (pengambil alihan) maupun
restrukturisasi permodal.

Jenis Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) lainnya :

Jenis lembaga ini antara lain :

Usaha pemberian kredit pembelian rumah


Bank desa. Adalah lembaga kegiatan utamanya menerima simpanan dan memberikan pinjaman
kepada masyarakat desa bersangkutan.
Lembaga kredit perorangan. Yaitu lembaga yang menjalankan usaha pemberian kredit dalam
bentuk uang maupun bentuk lainnya.
Lembaga perantara penertiban dan perdagangan surat-surat berharga.

Kegiatan usahanya antara lain :

Peminjaman emisi efek


Perantara perdagangan efek
Manager investasi
Penasehat investasi
PERDAGANGAN INTERNASIONAL

1. Pengertian Perdagangan Antar Negara

Perdagangan adalah usaha menyampaikan barang dari produsen pada konsumen melalui jual
beli dengan tujuan memperoleh laba.

Fungsi pokok perdagangan

Media promosi barang yang diperdagangkan


Memperlancar kegiatan ekonomi.
Menimbun dan menyimpan uang
Mengumpulkan dana dan mendistribusikan barang
Menyortir dan memberi derajat mutu barang yang dijual

Dari perngertian di atas bahwa perdagangan antar Negara menyangkut jual beli barang antar
Negara/menyangkut ekspor impor. Perdagangan antar Negara adalah suatu kegiatan jual beli
barang/jasa antara Negara yang satu dengan Negara yang lain yang saling membutuhkan dan
menguntungkan. Di Indonesia sendiri perdagangan antar Negara sudah ada sejak jaman
Sriwijaya yang perdagangannya sampai ke India dan Tiongkok (Cina). Untuk tingkat
perkembangan internasional, perdagangan maju pesat sejak Colombus menemukan benua
Amerika dan Vasco Dae Gamma sampai ke India. Bangsa Eropa dan Amerika pada jaman
dahulu ke wilayah Asia Tenggara terutama untuk mencari rempah-rempah.

2. Timbulnya Perdagangan Antar Negara

Dalam rangka memenuhi segala yang dibutuhkan rakyat dan pemerintahnya, Negara tersebut
harus mengadakan hubungan ekonomi dengan lain. Sehingga timbulah hubungan ekonomi
antar Negara atau hubungan ekonomi internasional.

a. Faktor yang mempengaruhi hubungan antar Negara :

Iklim dan keadaan tanah, hal ini menyebabkan sumber alam dan hasilnya yang berbeda-
beda
Kebudayaan Negara yang berbeda-beda

b. Perdagangan antar Negara disebabkan karena :

Tidak setiap Negara mampu memenuhi kebutuhan sendiri


Tidak setiap Negara mampu memproduksi sendiri
Adanya kelebvihan hasil produksi suatu Negara
Adanya kemampuan SDM yang berbeda, hingga mempengaruhi teknologi yang dikuasai
Kemampuan modal yang dimiliki berbeda-beda
Ada suatu Negara yang kekurangan hasil produksi

3. Manfaat Perdagangan Antar Negara


Tujuan perdagangan luar negeri dilihat dari sisi ekonomi adalah untuk memperoleh keuntungan.
Cara yang dilaksanakan adalah mengekspor dan mengimpor barang.

Mengekspor barang-barang yang dapat diproduksi di dalam negeri dengan cara yang
efisien, dengan biaya yang murah tetapi dengan mutu yang baik.
Mengimpor barang-barang yang dibutuhkan dengan kualitas baik, tetapi dngan harga yang
lebih murah daripada kalau diproduksi sendiri.

Manfaat perdagangan antar Negara :

1. Kebutuhan setiap Negara terpenuhi


2. Meningkatkan hubungan persahabatan antar Negara
3. Dapat mendorong kemajuan IPTEK
4. Negara pengekspor memperoleh keuntungan
5. Setiap Negara dapat mengadakan specialisasi produksi
6. Dapat mendorong produksi secara besar-besaran.

4. Hambatan Perdagangan Antar Negara

Adanya perbedaan mata uang


Organisasi ekonomi regional lebih mementingkan kelompok anggotanya
Proses ekspor memerlukan waktu lama.
Perekonomian Negara berkembang terdesak Negara maju.
Pembayaran antar Negara beresiko besar.
Negara agraris sulit mengembangkan perdagangan
Adanya persamaan barang ekspor.
Kebijaksanaan impor yang dilakukan suatu Negara (kouta, proteksi, tarif, dsb)
Perang dan resensi

Hambatan perdagangan internasional Indonesia yaitu :

Nilai rupiah yang kurang stabil, menimbulkan keragua-raguan ekspor impor


LC (Letter of Credit = lembaga penjamin ekspor impor) kurang mendapat kepercayaan
Stabilitas politik labil, sehingga investor enggan menanam modal
Cadangan devisa menipis, yang menyebabkan kesulitan melakukan perdagangan
internasional dan sebagian untuik membayar hutang.

ALAT PEMBAYARAN ANTAR NEGARA

Pembayaran dalam perdagangan antar Negara tidak bisa dilakuakan secara langsung, sebab adanya
ketidaksamaan tempat tinggal dan perbedaan mata uang, sehingga perlu adanya kesepakatan jenis
alat pembayaran yang akan dipakai atau mengacu pada jenis alat pembayaran yang berlaku secara
internasional. Alat pembayaran yang dipakai secara internasional adalah devisa, sedangkam jenis
mata uang yang dipakai sebagai standar mata uang adalah dollar negara Amerika.

Alat Pembayaran Antar Negara

a. Pengertian

Devisa adalah alat pembayaran internasional/luar negeri yang sah, sehingga bagi Negara yang
terlibat dalam perdagangan internasional harus mengakui adanya perbedaan jenis mata uang
masing-masing Negara. Bentuk devisa antara lain yaitu :

Emas
Tagihan luar negeri/piutang luar negeri.
Uang asing
Wasel asing

b. Fungsi devisa

Semakin besar suatu Negara memiliki devisa, maka akan semakin mudah pula untuk melakukan
perdagangan antar Negara. Syarat utama suatu Negara dapat mempunyai devisa yaitu negara
tersebut harus melakukan ekspor dan impor.

Fungsi devisa yaitu:

Sebagai alat untuk mengatasi kesulitan ekonomi negara.


Sebagai alat pembayaran luar negeri yang sah
Sebagai alat untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu Negara

c. Sumber perolehan devisa

Ekspor. Ekspor merupakan sumber utama devisa


Penyelenggaraan jasa. Misalnya bandara untuk pesawat asing, menyewakan gudang
dipelabuhan untuk menyimpan barang ekspor impor
Kiriman uang asing. Orang-orang Indonesia yang bekerja di Luar negeri, yang
mengirimkan uang ke Indonesia merupakan tambahan devisa.
Pariwisata. Wisatawan dari mancanegara yang dating ke Indonesia akan mendatangkan
devisa karena mereka akan menukarkan mata uang asing ke Rupiah
Hadiah dan bantuan dari luar negeri. Bantuan luar negeri maupun hadiah dapat menambah
besarnya devisa
Pinjaman luar negeri. Pinjaman merupakan tambahan devisa, biasanya pinjaman
dipergunakan untuk membayar barang impor

d. Faktor-faktor yang mengurangi devisa

Devisa neraca pembayaran, disini pengeluaran pemerintah lebih besar daripada


penerimanya (impor lebih besar dari ekspornya)
Menurunya surplus neraca pembayaran
Adanya apresiasi mata uang yang kuat

e. Tujuan penggunaan devisa

Membayar impor barang


Memperoleh jasa dari luar negeri
Membiayai misi kesenian dan olah raga ke luar negeri.
Membiayai pelajar-pelajar yang sekolah di luar negeri
Membiayai kedutaan dan konsulat di luar negeri
Membiayai perjalanan dinas dan kunjungan resmi pejabat pemerintah ke luar negeri

Neraca Perdagangan dan Neraca Pembayaran

Neraca perdagangan adalah salah satu daftar perbandingan jumlah ekspor dengan jumlah
suatu Negara dalam waktu satu tahun.
Neraca perdagangan adalah suatu daftar perbandingan jumlah pengeluaran dan jumlah
pemasukan suatu Negara dalam waktu satu tahun.

Biro Lalu Lintas Devisa (BLLD)

Sebelumnya lembaga ini, disebut Lembaga Alat Pembayaran Luar Negeri (LAAPLN) yang
bertugas mengawasi devisa di Indonesia.
Tugas-tugas BLLD adalah :

1. Berusaha menambah pemasukan devisa


2. Mengawasi penggunaan devisa

Kebijaksanaan Perdagangan Internasional

Adalah segala aktifitas pemerintah yang bertujuan untuk mengatur perdagangan internasional.
Beberapa kebijaksanaan dalam negeri pemerintah mengambil kebijaksanaan antara lain :

a. Di bidang Impor

1. Pengenaan tarif impor, dengan tujuan :


Untuk melindungi produksi dalam negeri
Untuk meningkatkan sumber pendapatan Negara
Untuk menjaga stabilitas neraca pembayaran

2. Quota (pembatasan impor), yaitu penjatahan impor dengan menentukan barang yang boleh
diimpor.
3. Pelarangan impor (embago), yaitu larangan impor terhadap beberapa barang tertentu.
4. Pengendalian devisa, yaitu kebijaksanaan pemerintah untuk menguasai devisa agar dapat
mengendalikan dan mengawasi penggunaan devisa.

b. Di bidang ekspor

Subsidi ekspor, bertujuan untukmeningkatkan ekspor untuk barang-barang tertentu


Penyesuaian kurs mata uang asing yaitu mengatur alat-alat pembayaran luar negeri

3. Perjanjian internasional barang ekspor yaitu perjanjian yang diadakan Negara pengekspor
barang yang sama dengan tujuan menghilangkan sikap persaingan dan memperkuat kedaulatan di
pasaran internasional

4. Pembatasan ekspor yaitu kebijaksanaan pembatasan ekspor untuk barang-barang tertentu untuk
memenuhi kebutuhan dalam negeri negaranya.

You might also like