Professional Documents
Culture Documents
TENTANG
MEMAHAMI KEHUMASAN
Oleh: Kelompok 2
ANGGOTA:
Dosen Pengampu:
dr. Dien Gusta Anggraini Nursal, MKM
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyusun makalah yang berjudul
Kuliah Kehumasan.
Terima kasih kami ucapkan kepada dosen mata kuliah Kehumasan yang telah
makalah ini.
karena itu, penyusun sangat mengharapkan kritikan dan saran agar penyusun dapat
mengoreksi kekurangan tersebut. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB 1 : PENDAHULUAN
1
BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA
2
3
hubungan komunikasi timbal balik dengan pihak klien, relasi bisnis, perusahaan
swasta/BUMN/asing dan masyarakat. Kemudian pada tahun 1954, secara resmi
humas diterapkan pada jajaran kepolisian. Dilanjutkan di berbagai instansi
pemerintah dan perusahaan swasta pada tahun 1970-an.
Bapak Rosady Ruslan, SH, MM membagi perkembangan public relations di
Indonesia dalam 4 periode sebagai berikut :
1) Periode 1 ( Tahun 1962 )
Secara resmi pembentukan humas di Indonesia lahir melalui
presidium kabinet Perdana Menteri Juanda, yang menginstruksikan agar
setiap instansi pemerintah harus membentuk bagian atau divisi humas.
Dijelaskan pula garis besar tugas kehumasan dinas pemerintah adalah tugas
strategis yaitu ikut serta dalam proses pembuatan keputusan oleh pimpinan
hingga pelaksanaaannya. Dan tugas taktis yaitu memberikan informasi,
motivasi, pelaksanaaan komunikasi timbal balik dua arah supaya tercipta citra
atas lembaga/institusi yang diwakilinya.
2) Periode 2 ( Tahun 1967 1971 )
Pada periode ini terbentuklah Badan Koordinasi Kehumasan
(Bakohumas). Tata kerja badan ini antara lain ikut serta dalam berbagai
kegiatan pemerintah dalam pembangunan, khususnya di bidang penerangan
dan kehumasan, serta melakukan pembinaan dan pengembangan profesi
kehumasan.
Tahun 1967, berdiri koordinasi antar humas departemen atau lembaga
negara yang disingkat Bakor yang secara ex officio dipimpin oleh
pimpinan pada setiap departemen. Tahun 1970- 1971, Bakor diubah menjadi
Bako-humas (Badan Koordinasi Kehumasan Pemerintah ) yang diatur
melalui SK Menpen No. 31/Kep/Menpen/tahun 1971 yang menjelaskan
sebagai institusi formal dalam lingkungan Departemen Penerangan RI.
Bakohumas tersebut beranggotakan humas departemen, lembaga negara serta
unit usaha negara atau BUMN. Kerjasama antara humas departemen atau
institusi tersebut menitikberatkan pada pemantapan koordinasi, integrasi, dan
sinkronisasi dalam operasi penerangan dan kehumasan.
5
terorganisasi dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari pesatnya perkembangan
hubungan perdagangan lokal, nasional maupun internasional. Periode ini
disebut masa PR of expansion karena keberhasilan aktivitas PR atau humas
dan pers yang mengkampanyekan anti perbudakan di kawasan Eropa,
Amerika, dan negara maju lainnya.
3. Public relation as professional ( Periode tahun 1866 1900 )
Pada masa ini, aktivitas PR berubah bentuk menjadi suatu kegiatan
profesional. Hal ini dikarenakan adanya perkembangan dari kemajuan
teknologi industri berupa meluasnya penggunaan listrik dan mesin
pembakaran (internal combustion engine). PR dimanfaatkan para robber
barons (tuan tanah perampok) untuk kegiatan bisnisnya yang menganut asas
laissez faire, sistem ekonomi monopoli yang tidak memperdulikan nasib
rakyat/pekerjanya.Karena itu, Public Relations pada masa ini disebut masa
the public to be damned periode (1811 1900).
4. Public be informed period ( Periode tahun 1901 1919 )
Aktivitas public relation pada masa ini adalah melakukan
investigative reporting (reportase investigasi) untuk melawan para petani,
populis, kristiani, sosialis dan serikat buruh yang memprotes keras tindak
kejahatan yang dilakukan oleh para usahawan, politisi tidak bermoral serta
koruptor. Mereka mengupah wartawan untuk membalas perlawanan tersebut
dengan mempengaruhi berita yang dimuat di media massa. Tercatat dalam
sejarah Public Relations. Pada tahun 1906 seorang paktisi dan sekaligus
tokoh Public Relations Amerika Serikat Ivy Ledbetter Lee, berhasil
mengatasi krisis pemogokan massal yang melumpuhkan kegiatan industri
pertambangan batu bara dan perusahaan kereta api Pennsylvania Rail Road
melalui strategi Management of PR Handling and Recovery. Dia berkerja
sama dengan pihak pers yang mengacu pada Declaration of Principles.
5. The Public Relations and mutual understanding period (Periode tahun 1920 sekarang)
Pada tahun 1923 PR atau humas dijadikan bahan studi, pemikiran dan
penelitian di perguruan tinggi sebagai sebuah profesi baru. Perkembangan
sekarang ini menunjukan adanya penyesuaian, perubahan sikap, saling
pengertian, saling menghargai dan toleransi di berbagai kalangan organisasi
dan publik.
8
Di samping ini semua sejarah perkembangan public relations bisa dilihat dari
beberapa gambaran kronologi seperti berikut ini:
a. Abad ke-19 : PR di Amerika dan Eropa merupakan program studi
yang mandiri didasarkan pada perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
b. 1865-1900 : Publik masih dianggap bodoh
c. 1900-1918 : Publik diberi informasi dan dilayani
d. 1918-1945 : Publik diberi pendidikan dan dihargai
e. 1925 : Di New York, PR sebagai pendidikan tinggi resmi
f. 1928 : Di Belanda memasuki pendidikan tinggi dan minimal
di fakultas sebagai mata kuliah wajib. Disamping itu banyak diadakan
kursus-kursus yang bermutu.
g. 1945-1968 : Publik mulai terbuka dan banyak mengetahui.
h. 1968 : Di Belanda mengalami perkembangan pesat ke arah
ilmiah karena penelitian yang rutin dan kontinyu.
2.4 Pengertian Manajemen Public Relation
Manajemen public relations merupakan penerapan fungsi-fungsi dasar
manajemen dalam kegiatan public relations. Prakitisi public relations akan sangat
membutuhkan fungsi-fungsi tersebut dalam membuat suatu konsep dan
mengimplikasinya yang berkaitan dengan tugasnya. Dengan demikian mengelola
public relations berarti melakukan penelitian, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi terhadap kegiatan komunikasi yang disponsori oleh organisasi.
Manajemen ini merupakan terapan dari ilmu manajemen dasar yang
diimplikasikan di dunia public relations.
Dengan melihat proses peranan manajemen dan hubungan masyarakat
(humas) dalam suatu organisasi yang sudah dikemukakan, dapat dikatakan bahwa
manajemen itu adalah upaya menyusun sasaran dan kerja sama melalui orang lain.
Di samping itu, untuk dapat mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif
dan agar pekerjaan terlaksana dengan baik. Fungsi dan tanggung jawab manajer
humas hendaknya mengupayakan terjadinya hubungan yang lancar dan efektif
antara semua bagian dalam perusahaan disatu sisi dan antara perusahaan itu
dengan publik internal dan publik eksternal.
9
perusahan yang memegang andil besar bagi kegiatan yang akan dilaksanakan
ini maka PR harus mengontrol segala kegiatan yang dilakukan agar
meminimalisir kesalahan dan meluruskan segala sesuatu yang melenceng dari
jalur yang telah disepakati atau ditentukan . Tujuan lainnya yaitu agar segala
kegiatan berjalan sesuai rencana sehingga target atau tujuan yang diinginkan
bisa tercapai dengan baik karena pada dasarnya yang merancang kegiatan ini
adalah seorang PR, maka PR itu juga yang harus mengawasi agar sesuai
track/perencanaan awal.
4. Evaluating
Setelah selesai kagiatan tersebut seorang PR perusahaan pegeon akan
mengevaluasi seluruh kegiatan tersebut apakah berjalan sesuai rencana
,lancar dan memenuhi target yang diinginkan sehingga kedepannya
diperlukan modifikasi atau tidak.dan tidak lupa setelah kegiatan ini PR juga
harus memantau segala pemberitaan yang berkembang di publik melalui
media massa maupun media elektronik.
BAB 3 : PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Public relation adalah sebuah fungsi kepemimpinan dan manajemen yang
membantu pencapaian tujuan sebuah organisasi, membantu mendefinisikan filosofi,
serta memfasilitasi perubahan organisasi. Public relations merupakan fungsi
manajemen untuk mencapai target tertentu yang sebelumnya harus mempunyai
program kerja yang jelas dan rinci, mencari fakta, merencanakan,
mengkomunikasikan, hingga mengevaluasi hasil-hasil apa yang telah dicapainya.
Sejarah perkembangan public relations di Indonesia secara konsepsional
terjadi pada tahun 1950-an. Kala itu berdiri organisasi humas pertama kali di
perusahaan perminyakan negara ( Pertamina). Kemudian pada tahun 1954, secara
resmi humas diterapkan pada jajaran kepolisian. Dilanjutkan di berbagai instansi
pemerintah dan perusahaan swasta pada tahun 1970-an.
Manajemen public relations merupakan penerapan fungsi-fungsi dasar
manajemen dalam kegiatan public relations. Prakitisi public relations akan sangat
membutuhkan fungsi-fungsi tersebut dalam membuat suatu konsep dan
mengimplikasinya yang berkaitan dengan tugasnya.
3.2 Saran
Tim penyusun makalah berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca. Apabila terdapat suatu kesalahan kami berharap kritik dan saran agar
makalah ini menjadi lebih baik.
14
DAFTAR PUSTAKA