Professional Documents
Culture Documents
14 L7
I. INDIKATOR
1. Peralatan yang dibutuhkan untuk pengelolaan administrasi pajak tersedia
2. Data transaksi administrasi pajak tersedia
II. TUJUAN
Setelah mempelajari materi ini diharapkan siswa dapat:
1. Menjelaskan pengertian pajak dengan benar
2. Menjelaskan perbedaan pajak dengan pungutan lainnya
3. Menjelaskan 3 fungsi pajak dengan benar
4. Menjelaskan jenis-jenis/penggolongan pajak dengan benar
5. Menyebutkan 5 syarat pemungutan pajak dengan benar
6. Menjelaskan teori-teori yang mendukung pemungutan pajak dengan lengkap
7. Menjelaskan tatacara pemungutan pajak dengan benar
8. Menjelaskan asas pemungutan pajak dengan benar
9. Menjelaskan system pemungutan pajak dengan benar
10. Menyebutkan 6 macam tarif pajak dengan benar
11. Menjelaskan kedudukan hukum pajak dengan benar
12. Menjelaskan penyebab timbulnya hutang pajak dengan rasional
13. Menjelaskan alasan penghapusan utang pajak dengan benar
14. Menyebutkan 2 hambatan dalam pemungutan pajak dengan tepat
III. MATERI
1. Pengertian Pajak yaitu iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-undang yang
dapat dipaksakan dengan tiada mendapat jasa timbal balik secara langsung yang dapat
PM 7.5.14 L7
ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. (Prof. Dr. H.
Rochmat Soemitro, S.H)
2. Perbedaan pajak dengan pungutan lainnya adalah pada pajak tidaak mendapat kontra
prestasi secara langsung sedang pada retribusi mendapat kontra prestasi langsung.
3. Tiga ( 3 ) fungsi pajak yaitu sumber pendapatan Negara (Budgeter), alat pengatur kegiatan
ekonomi (Reguler) dan alat pemerataan pendapatan masyarakat (Distribusi)
4. Jenis/Penggolongan Pajak yaitu
a. Menurut golongan/yang memikulnya dibagi menjadi pajak langsung contohnya PPh dan
PBB dan Pajak tidak langsung contohnya PPN
b. Menurut Lembaga yang memungutnya dibagi menjadi pajak pusat contohnya PPh, PBB,
Bea Materai dan Pajak Pertambahan Nilai barang, jasa dan Pajak atas barang mewah.
Pengelola pajak pusat adalah Dirjen Pajak, Dirjen Bea Cukai dan Dirjen
Moneter/Anggaran. Sedangkan pajak daerah dikelola oleh propinsi misalnya PKB,
Pajak bahan bakar kendaraan bermotor dan oleh Daerah kabupaten misalnya pajak
hotel, Restoran, Hiburan, Reklame dan pajak penerangan jalan
c. Menurut Sifatnya dibagi menjadi pajak subyektif yaitu pajak yang berpangkal pada diri
wajib pajak dalam arti memperhatikan keadaan diri WP misalnya PPh dan Pajak
Obyektif yaitu pajak yang berpangkal pada obyeknya tanpa memperhatikan keadaan diri
WP misalnya PPN dan PPnBM
5. Syarat pemungutan pajak yaitu keadilan, yuridis,ekonomis, efisien dan sederhana
6. Teori yang mendukung pemungutan pajak yaitu teori asuransi, kepentingan, daya pikul,
bakti dan asas daya beli
7. Tata cara pemungutan pajak yaitu stelsel nyata, anggapan dan campuran
8. Asas pemungutan pajak yaitu domisili, sumber dan kebangsaan
9. Sistem pemungutan pajak terdiri Official Assesment Syistem, Self Assesment system dan
With Holding system
10 Tarif pajak terdiri dari tarif tetap, proporsional, progresif, degresif dan bethem
11. Kedudukan hukum pajak di Indonesia merupakan bagian dari hukum publik
12. Timbulnya hutang pajak menurut ajaran formal dan ajaran material
13. Hapusnya hutang pajak terdiri dari pembayaran, kompensasi, daluwarsa dan
penghapusan dan pembebasan
14. Hambatan pemungutan pajak terdiri atas perlawanan pasif dan aktif
IV. METODE
1. Model : DI (Direct Instruction) dan Cooperative Learning
2. Metode : Ceramah, Diskusi dan Tanya Jawab
PM 7.5.14 L7
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pajak dan retribusi? (skor 30)
2. Sebutkan fungsi pajak! (skor 30)
3. Jelaskan penggolongan pajak menurut sifatnya dan berikan contohnya! (skor 40)
Jawab:
1. Pajak yaitu iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-undang yang dapat
dipaksakan dengan tiada mendapat jasa timbal balik yang langsung dapat ditunjukkan dan
yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Sedang Retribusi yaitu Retribusi
yaitu iuran resmi lainnya yang mendapat jasa/kontra prestasi secara langsung.
2. Fungsi pajak yaitu Budgeter, regular dan distribusi.
PM 7.5.14 L7
3. Penggolongan pajak menurut sifatnya yaitu pajak subyektif yaitu pajak yang berpangkal
pada subyeknya artinya memperhatikan keadaan diri WP, misalnya PPh. Pajak obyektif
yaitu pajak yang berpangkal pada obyeknya tanpa memperhatikan keadaan diri WP,
misalnya PPN dan PPnBM.
1. Agar tidak menimbulkan hambatan atau perlawanan dalam pemungutan pajak ada
beberapa syarat yang harus dipenuhi, sebutkan!(skor 50)
2. Sebutkan teori yang mendukung pemungutan pajak? (skor 50)
PM 7.5.14 L7
Jawab:
1. Syarat pemungutan pajak ada 5 yaitu adil, berdasar undang-undang, tidak
mengganggu perekonomian, harus efisien dan sistemnya sederhana.
2. Teori yang mendukung pemungutan pajak ada 5 yaitu teori asuransi, teori kepentingan,
teori daya pikul, teori bakti dan teori asas daya beli.
Jawab:
1. Tiga macam cara pemungutan pajak yiatu nyata, anggapan dan campuran.
2. Asas pemungutan pajak yaitu domisili, sumber dan kebangsaan.
3. Self Assesment system yaitu suatu system pemungutan pajak yang memberikan
wewenang kepada WP untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang terutang.
4.Tarif tetap yaitu tarif berupa jumlah yang tetap (sama) terhadap berapapun jumlah yang
dikenai pajak sehingga besarnya pajak yang terutang tetap. Contoh tarif bea materai
VIII. INSTRUMEN
1. Jelaskan mengenaai kedudukan hukum pajak?(skor 20)
2. Jelaskam mengenai timbulnya utang pajak menurut ajaran matarial (skor 20)
3. Sebutkan sebab-sebab hapusnya utang pajak? (skor 20)
4. Sebutkan sebab-sebab munculnya keengganan masyarakat dalam membayar pajak?
(skor40)
Jawab:
1. Hukum pajak merupakan bagian daripada hukum public yaitu hokum yang mengatur
hubungan antara pemerintah dengan rakyatnya.
2. Menurut ajaran material timbulnya utang pajak karena berlakunya undang-undang
3. Sebab-sebab hapusnya utang pajak yaitu pembayaran, kompensasi, kadaluwarsa,
pembebasan dan penghapusan.
4. Sebab-sebab masyarakat enggan membayar pajak yaitu
a. Perkembangan intelektual dan moral masyarakat
b. Sistem perpajakan yang (mungkin) sulit dipahami oleh masyarakat
c. Sistem control yang tidak dapat dilakukan atau dilaksanakan dengan baik
PM 7.5.14 L7
I. INDIKATOR
1. Menyajikan SPT Tahunan PPh Pasal 21
II. TUJUAN
Setelah mempelajari materi ini diharapkan siswa dapat:
1. Menjelaskan pengertian pajak penghasilan pasal 21 dengan benar
2. Menjelaskan subyek pajak penghasilan pasal 21 dengan benar
3. Menjelaskan pengecualian subyek pajak penghasilan pasal 21 dengan benar
4. Menjelaskan obyek pajak penghasilan pasal 21 dengan benar
5. Menjelaskan penghasilan yang dikecualikan dari pengenaan PPh pasal 21 dengan benar.
6. Menghitung Penghasilan Kena pajak
7. Menyebutkan besarnya PTKP dan Tarif PPh
8. Cara menghitung PPh Pasal 21
9. Menyebutkan syarat dan kwajiban menjadi WP
10. Pengrtian, fungsi, jenis pengisian dan batas waktu pelaporan SPT
11. Cara pengisian SPT Tahunan
III. MATERI
1. Pengertian Pajak Penghasilan pasal 21 adalah Pembayaran pajak penghasilan dalam
tahun berjalan melalui pemotongan pajak atas penghasilan yang diterima atau diperoleh
oleh WP orang pribadi dalam negeri sehubungan dengan pekerjaan, jasa dan kegiatan.
2. Subyek pajak yaitu orang yang dituju oleh undang-undang untuk dikenakan pajak. Yang
termasuk penerima penghasilan yang dipotong PPh pasal 21 adalah
a. Pejabat Negara terdiri dari:
PM 7.5.14 L7
g. Uang pension dan tunjangan yang diterima para janda/duda dan anak-anaknya
h. Penerimaan dalam bentuk natura dan kenikmatan dengan nama apapun yang
diberikan oleh bukan WP
5. Penghasilan yang dikecualikan dari pengenaan PPh Pasal 21 terdiri dari: pembayaran
asuransi, kenikmatan dalam bentuk natura dari pemerintah, zakat yang diterima dan
lainnya.
6. Ada 2 cara dalam menghitung penghasilan kena pajak yaitu
a. Dengan pembukuan /pencatatan dengan ketentuan harus taat asas yaitu pengakuan
pendapapan, tahun buku dan metode penilaian perusahaan harus konsisten. Untuk
menghitung PPh terhutang dihitung dulu PKP yang menjadi dasar pengenaan tariff PPh.
PKP dihitung dari penghasilan bruto dikurangi dengan biaya untuk memperolehnya.
Biaya yang dapat dikurangkan: biaya 3 M, penyusutan, iuran dana pension, kerugian,
SHU, PTKP. Untuk WP orang pribadi dengan dasar pembukuan dengan rumus
PKP=Penghasilan sebagai obyek pajak biaya PTKP
Sedang untuk WP badan dengan rumus sama tanpa PTKP
b. Dengan Norma Perhitungan
WP yang menggunakan norma perhitungan dalam menghitung PKP untuk WP orang
pribadi dengan syarat:
Peredaran bruto > Rp 600.juta
Memberitahu ke dirjen pajak
Untuk WP Badan dengan ketentuan:
Tidak sepenuhnya mengadakan pembukuan
Tidak bersedia memperlihatkan pembukuan/bukti-bukti pendukungpada waktu
diadakan pemeriksaan
Besarnya PTKP yaitu:
Diri WP Rp 15.840.000,-
Tambahan untuk WP Kawin Rp 1.320.000,-
Tambahan untuk seorang istri yang penghasilannya digabung Rp 15.840.000,-
Tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan semenda dalam garis
keturunan lurus serta anak angkat yang menjadi tanggungan sepenuhnya maksimal 3
orang tiap keluarga.
7. Tarif PPh ada 3 yaitu
a. Tarif Umum baik untuk WP pribadi maupun Badan
b. Tarif Khusus
c. Tarif Efektif Rata-rata
8. Cara Menghitung PPh Pasal 21
9. Kewajiban WP yaitu
PM 7.5.14 L7
Jawab:
1. PPh Ps 21 yaitu pemotongan pajak atas penghasilan yang diterima atau diperoleh oleh
WP orang pribadi dalam negeri sehubungan dengan pekerjaan, jasa dan kegiatan.
2. Subyek PPh yaitu orang yang dituju oleh undang-undang untuk dikenakan pajak.
3. Contoh subyek PPh Ps 21 yaitu pejabat Negara, PNS, Pegawai tetap
4. Contoh pengecualian wajib pajak PPh Ps 21 adalah pejabat perwakilan diplomatik,
pejabat perwakilan organisasi internasional
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan obyek PPh Ps 21? (skor 30)
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan penghasilan? (skor 30)
3. Sebutkan 2 contoh obyek PPh Ps 21! (skor 20)
4. Sebutkan 2 contoh pengecualian PPh Ps 21! (skor 20)
Jawab:
1. Obyek PPh Ps 21 yaitu penghasilan yang dikenakan pemotongan PPh Ps 21.
2. Penghasilan yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomi yang diterima dan diperoleh
WP baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia yang dapat dipakai
untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan WP yang bersangkutan dengan
nama dan bentuk apapun.
3. Contoh obyek PPh Ps 21 yaitu penghasilan yang diterima secara teratur, penghasilan
yang diterima secara tidak teratur.
4. Contoh pengecualian obyek PPh Ps 21 yaitu Zakat yang diterima dan pembayaran
THT.
Jawab:
1. Penghasilan pertahun diperkirakan 12xRp 10.000.000 Rp 120.000.000,-
PTKP Rp 21.120.000,-
PKP Rp 98.880.000,-
Perkiraan PPh Terutang adalah
5% x Rp 25.000.000,- = Rp 1.250.000,-
10%x Rp 25.000.000,- = Rp 2.500.000,-
15% x Rp 48.880.000,- = Rp 7.332.000,-
Rp 11.882.000,-
Angsuran perbulan = Rp 11.882.000,- : 12 = Rp 923.500,- (dibulatkan menjadi Rp
923.000,-)
2. Penghasilan bruto sebagai dokter 50% x Rp 90.00.000,- = Rp 45.000.000,-
PTKP = Rp 21.120.000,-
PKP Rp 23.880.000,-
Tarif 5% x Rp 23.880.000,- = Rp 1.194.000,-
PM 7.5.14 L7
Jawab:
1. Prosedur untuk memperoleh NPWP adalah
a. Meminta formulir pendaftaran WP
b. Mengisi dan menandatangani dengan melampirkan foto copy KTP, Surat Ijin Usaha
2. Hapusnya NPWP:
a. WP meninggal dan tidak menimbulkan warisan
b. Wanita Kawin
c. Warisan yang sudah dibagi
d. WP Badan yang telah dibubarkan
e. BUT yang kerena suatu hal hilang statusnya
3. Tempat yang ditunjuk untuk membayar pajak
a. Bank Persepsi
b. Kantor Pos dan Giro
4. Batas waktu pembayaran PPh Pasal 21 adalah paling lambat tanggal 10, bulan
berikutnya.
Tes Tertulis
2. Bentuk Instrumen
* Uraian Singkat
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan SPT? (skor:10)
2. Sebutkan fungsi SPT? (skor:30)
3. Sebut dan jelaskan jenis-jenis SPT? (skor 20)
4. Kapan batas waktu pelaporan SPT? (skor 10)
Jawab:
1. SPT yaitu surat yang oleh WP digunakan untuk melaporkan perhitungan dan
pembayaran pajak yang terhutang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan
pajak. Hapusnya NPWP:
2. Fungsi SPT:
1. Sarana melapor dan mempertanggungjawabkan perhitungan pajak yang sebenarnya
terhutang.
b. Melaporkan pembayaran/pelunasan pajak
c. Melaporkan pembayaran pajak dari pemotong
3. Jenis-jenis SPT
a. SPT Masa yaitu surat yang oleh WP digunakan untuk memberitahukan pajak yang
terhutang dalam suatu masa pajak atau pada suatu saat.
b. SPT Tahunan yaitu surat yang oleh WP digunakan untuk memberitahukan pajak yang
terutang dalam suatu tahun pajak.
5. Batas waktu pelaporan SPT yaitu
a. Untuk SPT Masa selambat-lambatnya 20 hari setelah akhir masa pajak
b. Untuk SPT Tahunan selambat-lambatnya 3 bulan setelah akhir tahun pajak.
Jawab:
1. SPT yaitu surat yang oleh WP digunakan untuk melaporkan perhitungan dan
pembayaran pajak yang terhutang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan
pajak. Hapusnya NPWP:
2. Fungsi SPT:
a. Sarana melapor dan mempertanggungjawabkan perhitungan pajak yang
sebenarnya terhutang.
b. Melaporkan pembayaran/pelunasan pajak
c. Melaporkan pembayaran pajak dari pemotong
3. Jenis-jenis SPT
a. SPT Masa yaitu surat yang oleh WP digunakan untuk memberitahukan pajak yang
terhutang dalam suatu masa pajak atau pada suatu saat.
b. SPT Tahunan yaitu surat yang oleh WP digunakan untuk memberitahukan pajak
yang terutang dalam suatu tahun pajak.
4. Batas waktu pelaporan SPT yaitu
Untuk SPT Masa selambat-lambatnya 20 hari setelah akhir masa pajak
Untuk SPT Tahunan selambat-lambatnya 3 bulan setelah akhir tahun pajak.
PM 7.5.14 L7
I. INDIKATOR
1. Menyajikan SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi
II. TUJUAN
Setelah mempelajari materi ini diharapkan siswa dapat:
1. Menjelaskan pengertian pajak penghasilan WP Orang Pribadi
2. Menghitung Pajak Penghasilan yang harus dibayar WP Orang
Pribadi
3. Memverifikasi data transaksi PPh WP Orang Pribadi
III. MATERI
1. Pengertian PPh Orang Pribadi yaitu pajak yang harus dibayar oleh orang pribadi baik
dalam negeri maupun luar negeri
2. Beberapa cara menghitung PPh WP Orang Pribadi
a. Dengan cara pembukuan
b. Dengan Norma Perhitungan
c. Dengan Tarif umum
d. Dengan Tarif Khusus
V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan Ketigabelas
1. Kegiatan Awal
a. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
b. Menggali sejauhmana pemahaman siswa tentang PPh WP Orang pribadi
2. Kegiatan Inti
a. Guru menjelaskan pengertian WP Orang Pribadi
b. Guru menjelaskan cara menghitung PPh WP Orang Pribadi dengan cara pembukuan
dan Norma Perhitungan
c. Guru memberikan contoh soal yang sesuai
3. Kegiatan Akhir
a. Guru dan siswa membuat kesimpulan
1. Tuan Redho adalah WP Pribadi yang memiliki pembukuan dengan penghasilan netto
per bulan sebesar Rp 11.000.000 dengan PTKP Rp 21.120.000,- Hitunglah besarnya
PPh yang harus dibayar oleh tuan Redho
Jawab:
Penghasilan pertahun diperkirakan:
12 x Rp 11.000.000,- = Rp 132.000.000,-
PTKP = Rp 21.120.000,-
PKP = Rp 110.880.000,-
Penghitungan PPh Terutang:
5% x Rp 25.000.000,- = Rp 1.250.000,-
10% x Rp 25.000.000,- = Rp 2.500.000,-
15% x Rp 60.880.000,- = Rp 9.132.000,-
Jumlah PPh yang harus dibayar Rp 12.882.000,-
2) Istri : Rp 1.320.000,-
3) Anak (1) : Rp 1.320.000,-
Rp 18.480.000,-
PKP Setahun Rp 1.365.000,-