Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN TEORI
b. Lokia
Akibat involusi uteri, lapisan luar desidua yang mengelilingi situs
plasenta akan menjadi nekrotik. Desidua yang mati akan keluar
bersama dengan sisa cairan. Percampuran antara darah dan desidua
inilah yang dinamakan lokia.
Lokia adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas dan
mempunyai reaksi basa/alkalis yang membuat organisme
berkembang lebih cepat dari pada kondisi asam yang ada pada
vagina normal.
Lokia mempunyai bau yang amis (anyir) meskipun tidak terlalu
menyengat dan volumenya berbeda-beda pada setiap wanita. Lokia
mengalami perubahan karena proses involusi. Pengeluaran lokia
dapat dibagi menjadi lokia rubra, sanguilenta, serosa dan alba.
Perbedaan masing-masing lokia dapat dilihat sebagai berikut:
a. Suhu
Suhu tubuh wanita inpartu tidak lebih dari 37,2 derajat Celsius.
Sesudah partus dapat naik kurang lebih 0,5 derajat celcius dari
keadaan normal, namun tidak akan melebihi 8 derajat celcius.
Sesudah 2 jam pertama melahirkan umumnya suhu badan akan
kembali normal. Bila suhu lebih dari 38 derajat celcius, mungkin
terjadi infeksi pada klien.(Siti saleha,2009)
b. Nadi
Denyut nadi normal pada orang dewasa 60-80 kali per menit. Pasca
melahirkan, denyut nadi dapat menjadi bradikardi maupun lebih
cepat. Denyut nadi yang melebihi 100 kali per menit, harus waspada
kemungkinan infeksi atau perdarahan post partum.
c. Tekanan Darah
Tekanan darah adalah tekanan yang dialami darah pada pembuluh
arteri ketika darah dipompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh
manusia. Tekanan darah normal manusia adalah sistolik antara 90-
120 mmHg dan diastolik 60-80 mmHg. Pasca melahirkan pada kasus
normal, tekanan darah biasanya tidak berubah. Perubahan tekanan
darah menjadi lebih rendah pasca melahirkan dapat diakibatkan oleh
perdarahan. Sedangkan tekanan darah tinggi pada post partum
merupakan tanda terjadinya pre eklamsia post partum. Namun
demikian, hal tersebut sangat jarang terjadi.
d. Pernafasan
Frekuensi pernafasan normal pada orang dewasa adalah 16-24 kali
per menit. Pada ibu post partum umumnya pernafasan lambat atau
normal. Hal ini dikarenakan ibu dalam keadaan pemulihan atau
dalam kondisi istirahat. Keadaan pernafasan selalu berhubungan
dengan keadaan suhu dan denyut nadi. Bila suhu nadi tidak normal,
pernafasan juga akan mengikutinya, kecuali apabila ada gangguan
khusus pada saluran nafas. Bila pernafasan pada masa post partum
menjadi lebih cepat, kemungkinan ada tanda-tanda syok.
1. Kebersihan Diri
a) Jaga kebersihan seluruh tubuh
Bersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air, membersihkan
daerah di sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke
belakang, baru kemudian membersihkan daerah sekitar anus.
Bersihkan vulva setiap kali selesai buang air kecil atau besar.
b) Ganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua kali sehari.
Kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik dan
dikeringkan di bawah matahari atau disetrika.
c) Cuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah
membersihkan daerah kelamin.
d) Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, hindari
menyentuh luka.
2. Istirahat
a) Istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan.
b) Kembali ke kegiatan-kegiatan rumah tangga secara perlahan-
lahan
c) Tidur siang atau beristirahat selagi bayi tidur.
d) Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam beberapa hal :
e) Mengurangi jumlah ASI yang diproduksi,
f) Memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak
perdarahan
g) Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat
bayi dan dirinya sendiri
3. Gizi
Ibu menyusui harus:
a) Mengonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari.
b) Makan dengan diet seimbang untuk mendapatkan protein,
mineral, dan vitamin yang cukup.
c) Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari (minum setiap kali
menyusui).
d) Pil zat besi diminum untuk menambah zat gizi setidaknya
selama 40 hari pasca bersalin.
4. Menyusui
ASI mengandung semua bahan yang diperlukan bayi, mudah
dicerna, memberi perlindungan terhadap infeksi, selalu segar,
bersih, dan siap untuk minum.
Tanda ASI cukup
a) Bayi kencing setidaknya 6 kali dalam 24 jam dan warnanya
jernih sampai kuning muda.
b) Bayi sering buang air besar berwarna kekuningan "berbiji."
c) Bayi tampak puas, sewaktu-waktu merasa lapar, bangun
dan tidur cukup. Bayi yang selalu tidur bukan pertanda
baik.
d) Bayi setidaknya menyusu 10-12 kali dalam 24 jam.
e) Payudara ibu terasa lembut dan kosong setiap kali selesai
menyusui.
f) Ibu dapat merasakan rasa geli karena aliran ASI, setiap kali
bayi mulai menyusu.
g) Bayi bertambah berat badannya.
J. METODE VARNEY
2. Keluhan Utama
Untuk mengetahui masalah yang dihadapi yang berkaitan
dengan masa nifas.
3. Riwayat Kesehatan
a) Riwayat kesehatan yang lalu
Untuk mengetahui kemungkinan adanya riwayat atau
penyakit akut, kronis seperti : jantung, DM, Hipertensi
Asma yang dapat mempengaruhi pada masa nifas.
b) Riwayat kesehatan sekarang
Untuk mengetahui kemungkinan adanya penyakit yang
diderita pada saat ini yang ada hubungannya dengan masa
nifas dan bayinya.
c) Riwayat kesehatan keluarga
Untuk mengetahui kemungkinan adanya pengaruh penyakit
keluarga terhadap gangguan kesehatan pasien dan bayinya.
4. Riwayat Perkawinan
Yang perlu dikaji adalah beberapa kali menikah, status
menikah syah atau tidak, karena bila melahirkan tanpa status
yang jelas akan berkaitan dengan psikologisnya sehingga akan
mempengaruhi proses nifas.
5. Riwayat obstetrik
a) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu.
Berapa kali ibu hamil, apakah pernah abortus, jumlah anak,
cara persalinann yang lalu, penolong persalinan, keadaan
nifas yang lalu.
b) Riwayat persalinan sekarang
Tanggal persalinan, jenis persalinan, jenis kelamin anak,
keadaan bayi meliputi PB, BB, penolong persalinan. Untuk
mengetahui proses persalinan mengalami kelainan atau
tidak bisa berpengaruh pada masa nifas.
6. Riwayat KB
Untuk mengetahui apakah pasien pernah KB dengan
kontrasepsi jenis apa, berapa lama, adakah keluhan selama
menggunakan kontrasepsi serta rencana KB setelah masa
nifas.
7. Kehidupan Sosial Budaya
Untuk mengetahui pasien dan keluarga yang menganut adat
istiadat yang akan menguntungkan atau merugikan pasien
khususnya pada masa nifas.
8. Data Psikososial
Untuk mengetahui respon ibu dan keluarga terhadap bayi.
9. Data Pengetahuan
Untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan ibu tentang
perawatan setelah melahirkan sehingga akan menguntungkan
pada masa nifas.
10. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari
a) Nutrisi
Menggambarkan tentang pola makan dan minum,
frekuensi, banyaknya, jenis makanan, makanan pantangan.
b) Eliminasi
Menggambarkan pola fungsi sekresi meliputi kebiasaan
buang air besar dan buang air kecil meliputi frekuensi,
jumlah, konsistensi, jumlah.
c) Istirahat
Menggambarkan pola istirahat dan tidur pasien, berapa jam
pasien tidur, kebiasaan sebelum tidur.
d) Personal hygiene
Untuk mengetahui apakah ibu selalu menjaga kebersihan
tubuh terutama pada daerah genetalia karena pada masa
nifas masih mengeluarkan lochea.
e) Aktivitas
Menggambarkan pola aktivitas pasien sehari-hari. Perlu
dikaji pengaruh aktivitas terhadap kesehatannya. Mobilisasi
sedini mungkin dapat mempercepat proses pengembalian
alalt-alat reproduksi.
B. Data Obyektif
1. Vital sign
Untuk mengetahui keadaan ibu berkaitan dengan kondisi yang
dialaminya.
a) Suhu
Peningkatan suhu badan mencapai pada 24 jam pertama
masa nifas pada umumnya disebabkan oleh dehidrasi,yang
disebabkan oleh keluarnya cairan pada waktu melahirkan,
selain itu bisa juga disebabkan karena istirahat dan tidur
yang diperpanjang selama awal persalinan. Tetapi pada
umumnya setelah 12 jam post partum suhu tubuh kembali
normal. Kenaikan suhu yang mencapai >38 derajat celcius
adalh mengarah ke tanda-tanda infeksi.
b) Nadi dan pernafasan
Nadi berkisar antara 60-80 kali per menit. Denyut nadi di
atas 100 kali per menit pada masa nifas mengindikasikan
adanya suatu infeksi, hal ini salah satunya bisa diakibatkan
oleh proses persalinan sulit atau karena kehilangan darah
yang berlebihan. Dan pernafasan harus berada dalam
rentang normal yaitu sekitar 20-30 kali per menit.
c) Tekanan darah
Pada beberapa kasus ditemukan keadaan hipertensi
postpartum, tetapi keadaan ini akan menghilang dengan
sendirinya apabila tidak ada penyakit-penyakit yang
menyertai dalam 2 bulan pengobatan.
2. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dari ujung rambut sampai ujung kaki.
a. Muka : kelopak mata: ada atau tidak, konjungtiva
:merah muda atau pucat, sklera :putih atau tidak.
b. Mulut dan gigi : lidah bersih, gigi: ada karies atau tidak.
c. Leher
Kelenjar tyroid ada pembesaran atau tidak.
Kelenjar getah bening ada pembesaran atau tidak.
d. Dada
Jantung : irama jantung teratur, paru-paru : ada ronchi
dan wheezing atau tidak.
e. Payudara
Bentuk simetris atau tidak, puting susu menonjol atau
tidak, pengeluaran kolostrum ( Mochtar, 1990).
f. Punggung dan pinggang
Posisi tulang belakang: normal atau tidak.apabila
ditemukan lordosis berarti tidak normal.
g. Abdomen
Bekas luka operasi : untuk mengetahui apakah pernah
SC atau operasi lain.
Konsistensi : keras atau tidak benjolan ada atau tidak.
Pembesaran lien (liver ) ada atau tidak ada.
h. Uterus
Untuk mengetahui beberapa TFU, bagaimana kontraksi
uterus, konsistensi uterus, posisi uterus. Pada ibu nifas
normal TFU 2 jari dibawah pusat kontraksinya baik
konsistensinya keras dan posisi uterus di tengah.
i. Pengeluaran lochea
j. Untuk mengetahui warna, jumlah, bau konsistensinya
lochea pada umumnya ada kelainan atau tidak. Pada ibu
nifas yang normal 1 hari post partum lochea warna
merah jumlah +50 cc, bau dan konsistensi encer (
Mochtar, 1998).
k. Perineum
Untuk mengetahui apakah dalam perinium ada bekas
jaitan atau tidak.
l. Kandung kemih
Untuk mengetahui apakah kandung kemih teraba atau
tidak.
m. Extremitas atas dan bawah
Edema ada atau tidak
Varices ada atau tidak
Reflek patella
Kekakuan otot dan sendi ada atau tidak
K. METODE SOAP