You are on page 1of 2

Apa perbedan antara Vaksin DT dan Td?

Posted on June 7, 2012 by test

Vaksin Difteri Tetanus (DT, D besar T, kecil) dan Vaksin Tetanus difteri (Td, T besar, d kecil) adalah dua jenis
vaksin yang berbeda. Bunda diharapkan dapat berhatihati saat akan membawa balita imunisasi vaksin DT atau
vaksin Td ke puskesmas/rumah sakit atau dokter anak. Bunda harus mampu memperhatikan perbedaan diantara
kedua vaksin tersebut, karena jika tidak bisa membedakan dapat berbahaya bagi balita atau anak. Supaya bunda
tidak bingung membedakan kedua vaksin tersebut, mungkin informasi di bawah ini bisa membantu.

Komposisi Dosis

Kandungan dalam Vaksin Difteri Tetanus (DT) memiliki toksoid Difteri yang lebih tinggi yaitu 20 Lf dan
kandungan toxoid tetanus murni 7,5 Lf. Sedangkan Vaksin Td memiliki kandungan toksoid difteri dengan dosis
lebih rendah sepersepuluh dari vaksin DT yaitu difteri 2 Lf, sedangkan kandungan toksoid tetanus berjumlah
sama 7,5 lf, dengan ukuran tiap dosisnya sama 0,5 ml.

Pengguna

Jika Vaksin DT ditujukan untuk bayi usia 2, 4, 5, dan 1518 bulan sedangkan vaksin Td diberikan sebagai
imunisasi ulangan (booster) kepada anakanak usia 7 tahun ke atas. Kenapa vaksin Td harus diberikan ulangan?
karena berdasarkan dari penelitian membuktikan adanya penurunan kekebalan sesudah kurun waktu tertentu,
sehingga perlu penguatan pada usia anak. Dengan adanya hal tersebut, pemerintah pada bulan
SeptemberNovember setiap tahunnya mengadakan program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di berbagai
sekolah dasar untuk anak yang duduk di kelas 13.

Manfaat

Vaksin ini memiliki manfaat untuk memberikan proteksi terhadap penyakit Difteri dan Tetanus. Penyakit Difteri
yang biasanya menyerang bagian atas mukosa saluran pernapasan dan kulit yang terluka. Gejala penyakit difteri
biasanya ditandai dengan sakit tekak dan demam secara tibatiba disertai tumbuhnya membran kelabu yang
menutupi tonsil serta bagian saluran pernapasan. Sedangkan penyakit tetanus merupakan salah satu infeksi yang
berbahaya karena mempengaruhi sistem urat saraf dan otot.

Dengan memberikan vaksin DT dan Td merupakan salah satu upaya preventif untuk pencegahan dan
menciptakan kekebalan secara terus menerus untuk penyakit tersebut, sehingga diharapkan dengan pemberian
vaksin ini dapat memberikan perlindungan sampai dewasa. Jadi, jika Bunda memberikan vaksin ini merupakan
salah satu upaya preventif yang mampu memutus mata rantai penularan penyakit di lingkungan masyarakat.
Semoga dengan informasi ini, mudahmudahan Bunda dapat lebih memahami perbedaan antara Vaksin DT dan
Vaksin Td.

Cara Vaksinasi/Imunisasi Vaksin DPT, DT, TT dan Polio

Tujuan dari vaksinasi atau imunisasi DPT adalah untuk mencegah penyakit Difteri, Pertussis dan Tetanus,
Vaksinasi DT untuk mencegah penyakit Difteri Tetanus dan Vaksinasi TT untuk mencegah Tetanus serta
Vaksinasi Polio untuk mencegah penyakit Polio. Berikut ini cara pemberian vaksinasi tersebut.

Cara Memberikan vaksin DPT, DT, TT:

Kocok flakon sehingga endapan vaksin tercampur dengan sempuma dan dosisnya tepat.
Buka tutup metalnya.
Ambil semprit 2 ml yang steril dengan pinset.
Pasang jarum DPT/DT/TT.
Usaplah karet penutup flakon dengan kapas alkohol (tunggu sampai kering).
Sedot 0,6 cc vaksin ke dalam spuit.
Cabut jarum dari flakon, semprit ditegakluruskan ke atas untuk melihat gelembung udara.
Bila ada gelembung udara, ketuklah pelan-pelan supaya gelembung naik ke atas, lalu doronglah udara
tadi, dengan piston hingga gelembung udara tadi ke luar.
Cara menyuntikan vaksin intramuskular/subkutis. Tepatnya ialah di bagian tengah pangkal paha luar
atau bokong harus hati-hati banyak syaraf (untuk DPT), sedangkan untuk TT biasanya subkutan pada
pangkal lengan. Bersihkan kulit yang akan disuntik dengan kapas lembab oleh air bersih. Letakan ibu
jari dan telunjuk pada sisi yang akan disuntik dan renggangkan kulitnya. Intramuskular, tusukan jarum
tegak lurus melalui kulit diantara jari anda sampai masuk ke dalam otot. Subkutan, tusukan jarum
membentuk sudut 45 pada tempat yang akan disuntik melalui kulit hingga di bawah kulit. Tarik
piston sedikit untuk meyakinkan bahwa jarum tidak mengenai pembuluh darah. Dorong piston
dengan ibu jari untuk memasukan vaksin, kemudian cabutlah bila vaksin sudah masuk semua.
Menyiapkan vaksin Polio:
Buka tutup metal dan tutup karet dengan menggunakan gergaji ampul yaitu angkat tutup metal
bagian tengah dari tutup metal dan bengkokan.
Ambil pipet dari kantongnya pasang pada bibir flakon tangan anda jangan menyentuh bibir flakon.
Dan sisa vaksin yang sudah terbuka harus dibuang.

Cara pemberian vaksin Polio:

Dosis: 2 tetes, 3x pemberian, interval waktu 4 minggu.


Atur posisi bayi sehingga mulut bayi terbuka, andaikan bayi tidak mau membuka mulut, dapat diatasi
dengan cara tekan dagu bayi kebawah sehingga mulutnya terbuka kemudian teteskan vaksin polio di
atas lidah bayi sebanyak 2 tetes tanpa menyentuh bibir bayi.

Menyiapkan dan memberikan vaksin campak:

Ambil semprit 2 ml dan jarum no. 22 memakai pinset.


Bersihkan karet flakon pelarut vaksin, masukan pada flakon vaksin campak, kocok hingga larut benar,
kemudian hisap 0,6 ml vaksin kedalam semprit.
Kontrol gelembung udara dengan cara semprit ditegakluruskan.
Bila ada gelembung udara diketuk-ketuk pelan agar gelembung udara naik ke atas dan ke luar.
Bersihkan kulit yang akan disuntik, kemudian direnggangkan dengan ibu jari dan telunjuk.
Vaksin disuntikan sampai subkutan dengan sudut 45 dengan dosis 0,5 cc.
Setelah vaksinnya masuk semua, jarum diangkat.

You might also like