You are on page 1of 3

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS RENSING
Jalan. Soekarno Hatta, KM. 17, Kec. Sakra Barat Kode Pos: 83671

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


CBA (COMMUNITY BASE APPROACH) TB
A. Pendahuluan
Indonesia sebagai negara ketiga terbesar di dunia dalam jumlah penderita TB
setelah India dan Cina, telah berkomitmen mencapai target dunia dalam
penanggulangan tuberculosis. Strategi DOTS yang direkomendasikan oleh WHO telah
diimplementasikan dan diekspansi secara bertahap keseluruh unit pelayanan kesehatan
dan institusi terkait. Berbagai kemajuan telah dicapai, namun tantangan program di masa
depan tidaklah lebih ringan, meningkatnya kasus HIV dan MDR serta bervariasinya
komitmen akan menjadikan program yang saat ini sedang dilakukan ekspansi akan
menghadapi masalah dalam hal pencapaian target global, sebagaimana tercantum pada
Millenium Development Goals (MDGs).
Mengingat besar dan luasnya masalah TB, maka penanggulangan TB harus dilakukan
melalui kemitraan dengan berbagai sektor baik pemerintah, swasta maupun lembaga
masyarakat. Hal ini sangat penting untuk mendukung keberhasilan program dalam
melakukan ekspansi maupun kesinambungannya.
B. Latar Belakang
Tbc merupakan penyakit infeksi yang sudah sangat lama dikenal manusia, setua
peradaban manusia. Pada awal penemuan obat anti tuberculosis (OAT), timbul harapan
penyakit ini akan dapat ditanggulangi. Namun dengan perjalanan waktu, terbukti
penyakit ini tetap menjadi masalah kesehatan yang sangat serius, baik dari aspek
gangguan tumbuh kembang, morbiditas, mortalitas dan kecacatan. Dengan meluasnya
kasus HIV Aids, tuberculosis mengalami peningkatan bermakna secara global.
Indonesia menduduki peringkat ketiga dunia dalam jumlah total pasien TBC setelah Cina
dan India. Namun dari porposi jumlah pasien disbanding jumlah penduduk, Indonesia
menduduki peringkat pertama. Tbc anak yang tidak diobati secara tepat akan menjadi
sumber penularan infeksi TBC pada saat dewasa.
Begitu pula di NTB pada umumnya dan di Kecamatan Sakra Barat sebagai wilayah kerja
Puskesmas Rensing secara khususnya, masih ditemukan jumlah penderita TBC.
Bedasarkan data tahun 2016 jumlah penderita TBC BTA positif yang merupakan sumber
penularan di wilayah kerja Puskesmas Rensing adalah sejumlah 50 orang (71%).
Dilihat dari data diatas cakupan penemuan TB Paru BTA positif sudah mencapai target,
namun pengelola program memandang pentingnya penemuan kasus lebih ditingkatkan
lagi di wilayah Puskesmas, maka puskesmas memandang perlu adanya sosialisasi TB di
semua desa di wilayah kerja Puskesmas Rensing, guna membantu petugas dalam
mendeteksi secara dini kasus TBC yang ada di masyarakat, dengan harapan target dari
program TBC dapat tercapai. Serta perlunya kegiatan pertemuan CBA agar masyarakat
mengetahui dan memahami keadaan wilayahnya yang telah terjangkit penyakit TBC dan
memahami tentang penyakit TBC itu sendiri.
C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam penemuan kasus TB terdeteksi
sehingga memudahkan untuk melakukan intervensi sedini mungkin untuk
pencegahan penyebaran penularan pada masyarakat lainnya.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan temuan kasus TB baru yang sedang berkembang di tengah
masyarakat.
b. Meningkatkan pengetahuan kelompok masayarakat khususnya kelompok peduli
TB yang terpilih tentang tanda dan gejala klien dengan TB.
c. Penemuan kasus sedini mungkin akan memudahkan petugas dalam melakukan
penanganan dan pencegahan penyebaran TB paru di tengah masyarakat.
d. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengenalan dan penanganan klien
dengan TB paru.
e. Meningkatkan keterampilan masyarakat kelompok dalam medeteksi klien dengan
TB paru.
f. Terbentuk jaringan yang kuat yang berbasiskan masyarakat untuk memudahkan
penemuan kasus TB paru.
D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
1. Kegiatan pokok :
Sosialisasi tentang penyakit TBC
2. Rincian Kegiatan
a. Tahap identifikasi
1) Tahap ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan
penemuan kasus baru di tengah masyarakat.
2) Tahap ini diperlukan untuk membentuk atau menjaring kelompok masyarakat
yang peduli terhadapa penyakit TB Paru khususnya pada upaya penemuan
kasusnya.
3) Tahap identifikasi juga dilaksanakan untuk melihat sejauh mana pengetahuan
anggota kelompok tentang TB dan keterampilan anggota kelompok untuk
mengenal dan perawatan TB secara mandiri.
b. Tahap Pelaksanaan
1) Sosialisai atau pemberian informasi tentang penyakit TB
2) Diskusi dan Tanya jawab
3) Penjaringan kasus
c. Kesepakatan
E. Sasaran
Sasaran kegiatan terdiri dari : Kadus, Kader, masyarakat yang mempunyai gejala TB
F. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan dilakukan setiap bulan.
G. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
Evaluasi dilakukan setiap bulan masing-masing kelompok untuk mengetahui capaian
atau jumlah kasus yang telah ditemukan.
H. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
Pencatatan dilakukan setiap bulan, laporan diserahkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten
Lombok Timur dan di Evaluasi setiap 3 bulan sekali.

Rensing, 3 Januari 2017


Kepala Puskesmas Rensing

H. Sejarah, S.Sos
NIP : 196612311986031093

You might also like