You are on page 1of 7

INSTITUT TEKNOLOGI DEL

PRAKTIKUM FISIKA DASAR II


Modul 4: Suhu & Kalor serta Kalorimeter

A. Tugas Pendahuluan
Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!
1. Apakah yang dimaksud dengan kalor dan suhu?
2. Apakah hukum kekekalan energy berlaku pada perpindahan kalor? Jelaskan!
3. Apakah fungsi/kegunaan kalorimeter?
4. Kalor akan dilepaskan saat suatu zat berubah wujud sebab saat terjadi perubahan wujud, suhu
suatu zat tidak berubah. Berikan alasan Anda atas pernyataan tersebut!
5. Suatu wadah memiliki massa 0,131 kg, berisi 0,5 liter air dengan suhu 10. Kemudian bejana
berisi air tersebut diberikan kalor 66 kJ sehingga suhunya menjadi 40. Jika kalor jenis dan
densitas air berturut-turut adalah = 4,2 103 J kg-1K-1 dan = 1000 3 , tentukanlah
kalor jenis bejana tersebut!

B. Test Awal
Test awal diberikan sebelum memulai praktikum 10 menit

C. Pelaksanaan Praktikum
I. Tujuan
Melalui percobaan ini, mahasiswa diharapkan:
1. Mampu membedakan antara suhu dan kalor
2. Menetukan kalor jenis logam menggunakan kalorimeter

II. Alat/Bahan yang digunakan:


No. Urut Nama Alat/Bahan Jumlah No. Urut Nama Alat/Bahan Jumlah
1 Termometer 1 9 Dasar statif 1
2 Kalorimeter 1 10 Kaki statif 1
3 Kubus materi 1 11 Batang statif 500 mm 1
4 Gelas kimia 250 ml 1 12 Batang statif 250 mm 2
5 Neraca 311 1 13 Batang gelas 1
6 Klem Universal 1 14 Boss-head 2
7 Pembakar Spiritus 1 15 Kertas grafik mm 1
8 Stopwatch 1 16 Tali nilon 1

III. Teori Dasar


Percobaan pada modul ini meliputi dua topik dasar termodinamika, yaitu:
a. Suhu dan Kalor
Suatu asas penting dalam fisika, yang dianggap sebagai kejadian biasa, ialah kenyataan
bahwa jika benda panas disentuhkan dengan benda dingin, suhu benda yang panas turun,
suhu benda yang dingin naik, sehingga akhirnya suhu kedua benda itu menjadi sama. Ada
sesuatu yang pindah dari benda yang satu ke benda yang lain. Karena yang pindah itu tidak
tampak, ada 2 kemungkinan: sesuatu pindah dari yang panas ke yang dingin, atau dari yang
dingin ke yang panas.

Ilmuwan memilih pendirian bahwa ada sesuatu yang pindah dari yang panas ke yang dingin,
bukan sebaliknya. Yang pindah dari benda panas ke benda dingin itu disebut kalor. Akan
tetapi, banyak orang tidak dapat membedakan suhu dengan kalor. Jika Anda termasuk di
dalamnya, percobaan ini mungkin sedikit membantu, sekurang-kurangnya menyadarkan
Anda bahwa yang pindah itu bukan suhu. Pada percobaan ini, benda (air) disentuhkan
dengan nyala kompor gas kecil. Nyala itu benda panas. Pertanyaannya: Apakah yang
diberikan oleh nyala kompor kepada air tersebut, suhu ataukah yang lain?

Page | 1 of 7
INSTITUT TEKNOLOGI DEL
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
Modul 4: Suhu & Kalor serta Kalorimeter

b. Kalorimeter
Bila benda yang suhunya lebih tinggi disentuhkan (dicampurkan) dengan benda yang
suhunya lebih rendah, kalor mengalir dari benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang
suhunya lebih rendah. Sebelum orang mengetahui bahwa kalor adalah energy, telah
diketahui bahwa kalor yang diberikan sama dengan kalor yang diterima. Asa ini pertama
sekali ditemukan oleh ahli kimia asal Inggris kelahiran Perancis bernama Joseph Black
(1728-1799). Oleh karena itu, asas ini dinamai asas Black. Black disebut-sebut sebagai
orang pertama yang menemukan cara mengukur kalor. Sekarang, setelah orang mengetahui
bahwa kalor adalah salah satu bentuk energy, asas Black dianggap tidak lain daripada
hukum kekekalan energi diterapkan pada kalor.

Kalorimeter adalah alat yang sengaja dirancang untuk mengukur kalor, dan sudah
digunakan sejak Black. Pada dasarnya kalorimeter adalah wadah (bejana) dari logam yang
di selimuti atau diberi jaket agar kalor sukar pindah ke udara sekitar bejana. Bejana
ditutup dengan tutup yang terbuat dari bahan yang tidak menghantarkan kalor dan kalor
jenisnya kecil, sehingga kalor yang diambilnya dapat diabaikan. Pada tutupnya terdapat
terdapat lubang untuk memegang thermometer dan pengaduk. Pengaduk biasanya terbuat
dari logam yang sejenis dengan kalorimeter. Kalor yang diambilnya sering diperhitungkan
untuk memperoleh hasil yang lebih teliti. Gambar 1 memperlihatkan bagan sebuah
kalorimeter dengan perlengkapannya.

Pada percobaan menentukan kalor jenis logam dengan menggunakan kalorimeter,


kalorimeter diisi air. Benda yang kalor jenisnya hendak ditentukan dimasukkan ke dalam
kalorimeter (dicampurkan dengan kalorimeter). Bila benda yang hendak ditentukan kalor
jenis itu lebih tinggi suhunya dari pada suhu kalorimeter beserta isinya, benda tersebut
memberikan kalor kepada kalorimeter. Akibatnya suhu kalorimeter beserta isinya naik,
sedangkan suhu benda yang dimasukkan ke dalam kalorimeter turun. Suhu akhir benda dan
kalorimeter menjadi sama.

Misalkan massa benda yang hendak ditentukan kalor jenisnya itu mb, kalor jenisnya cb, suhu
awalnya . Misalkan massa kalorimeter mk, kalor jenisnya ck, massa pengaduk mp, kalor
jenisnya cp, masa air di dalam kalorimeter ma, kalor jenisnya ca. Misalkan suhu awal
kalorimeter dan isinya 0 , dan 0 < . Setelah benda dan kalorimeter dicampurkan,
misalnya suhu akhirnya menjadi . Suhu kalorimeter beserta isinya naik sebesar ( 0 ).
Suhu benda yang hendak ditentukan kalor jenisnya turun ( ). Jadi:
Kalorimeter beserta isinya menerima kalor sebesar:
= ( + + )( 0 )

Benda yang kalor jenis hendak ditentukan memberikan kalor sebesar:


= ( )

Menurut hukum kekekalan energi (asas Black) = . Jadi:


( ) = ( + + )( 0 ) ............................. (1)

Atau
( + + )( 0 )
= ( )
.......................................................................... (2)

Page | 2 of 7
INSTITUT TEKNOLOGI DEL
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
Modul 4: Suhu & Kalor serta Kalorimeter

Dengan demikian, kalor jenis benda ( ) dapat dihitung jika besaran-besaran lain diketahui
atau dapat diukur.

Gambar 1 Kalorimeter

IV. Percobaan
A. SUHU DAN KALOR
a. Persiapan Percobaan
1. Susunlah alat-alat seperti pada gambar 2 berikut.

Gambar 2 Persiapan Percobaan Suhu dan Kalor

2. Ikat termometer dengan benang dan gantung di statif


3. Jepit gelas kimia menggunakan klem universal. Gelas kimia belum diisi air.

Page | 3 of 7
INSTITUT TEKNOLOGI DEL
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
Modul 4: Suhu & Kalor serta Kalorimeter

b. Langkah-langkah Percobaan
1. Timbang 100 gram air (=100 ml air), dan masukkan ke dalam gelas kimia.
2. Baca suhu air di dalam gelas kimia, dan catat suhu itu pada tabel 1
3. Nyalakan pembakar spiritus. Atur agar besar nyalanya berukuran sedang saja,
tidak maksimum.
4. Panaskan air dengan pembakar ini sambal mengaduk-aduk air selama pemanasan
berlangsung
5. Baca dan catat suhunya setiap selang waktu tertentu, misalnya setiap 1 menit atau
setiap 2 menit sampai air mendidih
6. Biarkan air mendidih sekitar 2 atau 3 menit, dan catat (tandai) suhu ketika air mulai
mendidih.
7. Catat hasil pengukuran itu pada tabel 1
8. Padamkan pembakar spiritus.
9. Lakukan pemanasan seperti di atas untuk air 200 gram dan 300 gram secara
berturut-turut. Upayakan agar suhu awal air kira-kira sama dengan suhu awal air
100 gram di atas.
10. Pada satu helai kertas grafik, dengan menggunakan satu pasang sumbu (pada
sumbu yang sama), plot grafik yang menyatakan hubungan antara waktu t dan suhu
. Buatlah suhu awal air sebagai titik 0 sumbu suhu, sehingga garis grafik
berawal dari titik 0 (nol) sumbu koordinat!
11. Interpretasi (beri arti) ketiga grafik yang diperoleh.
12. Dari grafik yang diperoleh, cari hubungan antara banyaknya kalor yang diperlukan
oleh air 100 gram, 200 gram, dan oleh 300 gram, untuk kenaikan suhu yang sama!

B. KALORIMETER
a. Persiapan Percobaan
1. Siapkan alat-alat yang diperlukan sesuai dengan daftar alat di atas.
2. Kenali bahan kalorimeter dan bahan pengaduk. Jika bahannya sama, kalor jenisnya
sama.
3. Ikat salah satu balok logam, misalnya balok dengan benang.
4. Jepit gelas kimia menggunakan klem universal (Gambar 3)

b. Langkah-langkah Percobaan
Pengukuran Awal
Timbang kalorimeter kosong dan pengaduknya. Jika bahan keduanya sama,
penimbangan dapat dilakukan sekligus. Catat hasilnya pada bagian pengamatan!
Menentukan kalor jenis besi
1. Isi kalorimeter kira-kira sepenuhnya dengan air bersih, lalu timbang
kalorimeter berisi air itu. Catat massa kalorimeter berisi air ini pada pengamtan
di bawah.
2. Pasang kalorimeter dan perlengkapannya seperti pada gambar 2. Gunakan
thermometer 50 0,2 untuk mengukur suhu kalorimeter.

Page | 4 of 7
INSTITUT TEKNOLOGI DEL
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
Modul 4: Suhu & Kalor serta Kalorimeter

Gambar 3 Persiapan Percobaan Kalorimeter

3. Tunggu sekitar 1 menit, lalu baca suhu kalorimeter beserta isinya. Catat
hasilnya sebagai 0 pada pengamatan di bawah
4. Timbang balok besi. Catat massa zat itu pada pengamatan di bawah sebagai
mb. Kemudian ikat balok tersebut dengan benang.
5. Isi gelas kimia dengan air bersih kira-kira sampai 34 penuh. Gunakan
thermometer 10 0 110 untuk mengukur suhunya.
6. Masukkan balok besi ke dalam gelas kimia, lalu tempatkan pemanas uap di
atas kasa pada kaki tiga.
7. Nyalakan pembakar spiritus dan passing di bawah gelas kimia untuk
mendidihkan.
8. Tersukan memanaskan gelas kimia sampai air di dalamnya mendidih dan
biarkan air mendidih selama 1-2 menit. Pada waktu air sudah mendidih, suhu
yang ditunjukkan thermometer seharusnya kurang lebih tetap!
9. Catat suhu air di dalam gelas kimia tersebut. Inilah suhu awal benda yang
dipanaskan di dalamnya. Catat suhunya sebagai .
10. Buka penutup kalorimeter, pegang beserta jaketnya sedekat mungkin dengan
gelas kimia. Lalu angkat balok besi dari dalam gelas kimia kemudian cepat-
cepat masukkan ke dalam kalorimeter.
11. Cepat-cepat tutup kembali kalorimeter dan aduk-aduklah sampai mengamati
suhu yang ditunjukkan thermometer pada kalorimeter. Tunggu sampai suhu
tidak berubah mencapai maksimum. Inilah suhu akhir kalorimeter beserta
isinya.
12. Catat suhu itu sebagai pada pengamatan di bawah.
13. Dengan menggunakan salah satu dari persamaan (1) atau (2), dan data yang
diperoleh, tentukan kalor besi.

Page | 5 of 7
INSTITUT TEKNOLOGI DEL
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
Modul 4: Suhu & Kalor serta Kalorimeter

Data tambahan: kalor jenis air = 4,2 103 J kg-1K-1; kalor jenis alumunium
= 9,1 102 J kg-1K-1.
14. Bandingkan hasil Anda dengan data referensi, yaitu 4,6 102J kg-1K-1.
Menentukan kalor jenis kuningan, tembaga dan alumunium
1. Lakukan langkah serupa seperti saat menentukan kalor jenis besi untuk
menentukan kalor jenis balok kuningan, tembaga, dan alumunium. Catat data-
data yang diperlukan pada ruang kosong pada hasil pengamatan di bawah.
2. Bandingkan kalor jenis kuningan yang Anda peroleh dengan data referensi,
yaitu: = 0,37 J kg-1K-1.

V. Hasil Pengamatan
A. SUHU DAN KALOR
Jika kolom yang tersedia pada tabel di bawah ini kurang, buatlah tabel tambahan pada
kertas lain.
Tabel 1 Suhu dan Kalor
Waktu t (menit)
Massa air 100 g
Suhu (C)
Waktu t (menit)
Massa air 200 g
Suhu (C)
Waktu t (menit)
Massa air 300 g
Suhu (C)

B. KALORIMETER
a. Pengukuran awal
Massa kalorimeter + pengaduk kosong = .
b. Menentukan kalor jenis besi
Massa balok besi = .
Massa kalorimeter + pengaduk berisi air + =
Massa air dalam kalorimeter =
Suhu awal kalorimeter + isi 0 = . Suhu balok besi panas =
Suhu akhir kalorimeter = . Kalor jenis air ditentukan = 4,2
103 1 1
Kalor jenis besi = 1 1
c. Menetukan kalor jenis kuningan
Massa butir kuningan =
Massa kalorimeter + pengaduk berisi air + =
Massa air dalam kalorimeter =
Suhu awal kalorimeter + isi 0 = . Suhu balok besi panas =
Suhu akhir kalorimeter = . Kalor jenis air ditentukan = 4,2
103 1 1 . Kalor jenis alumunium ditentukan = 9,1 102 1 1 .
Kalor jenis kuningan = J kg-1K-1.

VI. Laporan Praktikum


Pada laporan praktikum Saudara, lampirkanlah hasil pengamatan Saudara di laboratorium
dengan melengkapi data sebagai berikut:
A. SUHU DAN KALOR
1. Pada suhu berapa air mulai mendidih, dan bagaimana kira-kira suhu ketika air sudah
mendidih?
2. Selalukah pemanasan menyebabkan suhu naik (berubah)?

Page | 6 of 7
INSTITUT TEKNOLOGI DEL
PRAKTIKUM FISIKA DASAR II
Modul 4: Suhu & Kalor serta Kalorimeter

3. Apakah suhu meruapakan yang diberikan oleh pemanas (pembakar spiritus) kepada
air?
4. Umpamakan pemanas memberikan sesuatu yang lain kepada air, lain daripada suhu.
Namakan sesuatu yang diberikan itu kalor. Karena nyala pemanas memberikan kalor
sama setiap selang waktu yang sama, misalnya setiap menit. Misalkan setiap menit
pemanas memberikan kalor sebesar Q. Melihat bentuk grafik sebelum air mendidih,
bagaimanakah kira-kira hubungan antara banyaknya kalor dengan perubahan
(kenaikan) suhu?
5. Simpulkan jawaban Anda terhadap pertanyaan mengenai hubungan antara kalor dan
kenaikan suhu, serta hubungan antara kalor dan massa pada kenaikan suhu sama.

B. KALORIMETER
1. Berapa persen perbedaan kalor jenis hasil percobaan anda dengan kalor jenis referensi
untuk setiap jenis material?
2. Kira-kira apa yang menyebabkan perbedaan antara hasil percobaan Saudara dengan
data referensi?
3. Berikanlah kesimpulan untuk percobaan yang telah Anda lakukan.

-End of Paper-

Page | 7 of 7

You might also like