Professional Documents
Culture Documents
Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi Mary Parker
Follet ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain
untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai
sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan
sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa
tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas
yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.Manajemen
belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.
Manajemen adalah Proses yang disesain untuk mencapai tujuan organisasi dengan
menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien dalam lingkungan dalam lingkungan
yang serba berubah (Ferrell et al., 2011).
1
Yang dimaksud dengan manajer adalah orang yang memiliki pengalaman, pengetahuan dan
keterampilan yang baik yang diakui oleh organisasi untuk dapat memimpin, mengelola,
mengendalikan, mengatur serta mengembangkan organisasi dalam rangka mencapai
tujuannya. Atau definisi manajer yang lainnya adalah seseorang yang dapat mengarahkan
orang lain dan mampu bertanggung jawab atas kegiatan atau pekerjaan tersebut.
Baca juga mengenai: Pengertian manajemen dan menurut para ahli dilengkapi fungsinya
Beberapa tugas seorang manajer
Adapun beberapa tugas yang dilakukan oleh seorang manajer diantaranya seperti dibawah
ini:
2
derlibat dalam proses produksi. Biasanya mereka sering disebut supervisor, manajer area,
manajer shift, manajer department, manajer kantor atau mandor. Itulah penjelasan
mengenai manajer lini pertama.
Baca juga mengenai: Pengertian manajemen operasional dan ruang lingkupnya.
2. Manajer tingkat menengah (middle management).
Manajer tingkat menengah ini berada diantara manajer lini pertama (first line
management) dan manajer puncak (top management), tugasnya sebagai penghubung antar
keduanya. Adapun jabatan yang termasuk kedalam manajer tingkat menengah ini
diantaranya seperti manajer proyek, manajer pabrik, manajer divisi atau kepala bagian.
Itulah penjelasan mengenai manajer tingkat menengah.
Baca juga secara jelas: Pengertian manajemen proyek dan contohnya lengkap.
3. Manajer puncak (top management).
Manajer puncak bertugas untuk merencanakan kegiatan maupun strategi organisasi atau
perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya organisasi ataupun perusahaan.
Manajer puncak ini dikenal dengan instilah executive officer, contoh dari manajer puncak
seperti Chief Executive Officer (CEO), Chief Financial Officer (CFO) dan Chief Information
Officer (CIO). Dan itulah penjelasan mengenai manajer puncak.
Cara lain apa yang dilakukan oleh manajer adalah dengan melihat keahlian atau kompetensi
yang mereka untuk mencapai tujuan tujuan mereka. Robert Kartz mengidentifikasikan
tiga keahliandasar manajemen, yaitu teknis, personal, konseptual.
Keahlian Teknis
Keahlian teknis (technical skill) meliputi kemampuan untuk menerapkan pengetahuan atau
keahlian khusus. Ketika memikirkan keahlian yang dimiliki oleh para profesional seperti
insinyur teknik sipil atau ahli bedah mulut. Anda biasanya berfokus pada keahlian keahlian
teknis mereka. Melalui pendidikan formal yang ekstensif, mereka telah mempelajari
pengetahuan dan praktik praktik khusus dalam bidang mereka. Tentu saja, para
profesional tidak memonopoli keahlian teknis, dan tidak semua keahlian teknis dipelajari di
sekolah sekolah atau program program pelatihan formal. Semua pekerjaan menuntut
sejumlah keahlian khusus, dan banyak individu mengembangkan keahlian teknis mereka
dalam pekerjaa.
Keahlian Personal
Kemampuan untuk bekerja sama, memahami, dan memotivasi individu lain, baik secara
individual maupun dalam kelompok, mendefinisikan keahlian kelompok (human skill).
Banyak individu cakap secara teknis, tetapi tidak cakap secara antarpersonal. Mereka
mungkin pendengar yang buruk, tidak mampu memahami kebutuhan individu lain, atau
mempunyai kesulitan dalam menangani konflik. Karena manajer menyelesaikan segala
urusan melalui individu lain, mereka harus memiliki keahlian personal yang baik untuk
berkomunikasi, memotivasi, dan mendelegasikan.
3
Keahlian Konseptual
Para manajer harus mempunyaikeahlian konseptual (conceptual skill), yaitu kemampuan
mental untuk menganalisis dan mendiagnosis situasi situasi yang rumit. Pembuatan
keputusan, misalnya, mengharuskan para manajer untuk mengidentifikasi masalah,
mengembangkan solusi alternatif untuk memperbaiki masalan masalah tersebut, dan
memilih solusi terbaik. Manajer bisa jadi cakap secara teknis dan secara antarpersonal,
namun masih gagal karena ketidakmampuan untuk memproses dan menginterpretasikan
informasi secara rasional.
Penelitian Robbins dan Judge menunjukkan bahwa ada tujuh karakteristik utama
yang secara keseluruhan merupakan hakikat kultur sebuah organisasi:
1. Inovasi dan keberanian mengambil resiko. Sejauh mana karyawan didorong untuk
bersikap inovatif dan berani mengambil resiko.
2. Perhatian pada hal-hal rinci. Sejauh mana karyawan diharapkan menjalankan presisi,
analisis, dan perhatian pada hal-hal detail.
3. Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen berfokus lebih pada hasil ketimbang pada
teknik dan proses yang digunakan umtuk mencapai hasil tersebut.
4. Orientasi orang. Sejauh mana keputusan-keputusan manajemen
mempertimbangkan efek dari hasil tersebut atas orang yang ada dalam organisasi.
5. Orientasi tim.Sejauh mana kegiatan-kegiatan kerja diorganisasikan pada tim
ketimbang pada individu-individu.
6. Keagresifan.Sejauh mana orang bersifat agresif dan kompetitif ketimbang santai.
7. Stabilitas.Sejauh mana kegiatan-kegiatan organisasi menekankan dipertahankannya
status quo dalam perbandingannya dengan pertumbuhan.
4
Menurut Robbins (1990:5) struktur organisasi mendefinisikan bagaimana tugas-
tugas dialokasikan , siapa melapor kepada siapa , serta mekanisme-mekanisme
koordinasi formal dan pola-pola interaksi yang menyertainya.
a. Diferensiasi Horizontal
Diferensiasi horizontal merujuk pada tingkat diferensiasi antara unit-unit
berdasarkan orientasi para anggotanya, sifat dari tugas yang mereka laksanakan,
dan tingkat pendidikan serta pelatihannya. Semakin banyak jenis pekerjaan yang
ada dalam organisasi yang membutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang
istimewa, semakin kompleks pula organisasi tersebut. Bukti paling nyata pada
organisasi yang menekankan diferensiasi horisontal adalah spesialisasi dan
departementalisasi.
2. Diferensiasi Vertikal
3. Diferensiasi Spasial
5
Diferensiasi spasial barang kali sedikit memiliki kesesuaian dengan pendapat
Hatch mengenai struktur organisasi. Diferensiasi spasial menggambarkan sejauh mana
fasilitas dan personeel organisasi tersebar secara geografis. Organisasi yang memiliki
sejumlah kantor yang tersebar dalam rentang geografis yang luas, tentunya akan
menghadapi kompleksitas yang lebih tinggi daripada organisasi yang hanya terpusat
pada satu atau beberapa lokasi.
2. Formalisasi
Formalisasi menyangkut jumlah atau banyaknya aturan tertulis dalam suatu
organisasi, yang merujuk pada kestandarisasian tingkat pekerjaan. Tingkat formalisasi
cenderung tidak sama dalam suatu organisasi. Artinya ada pekerjaan tertentu yang
mengharuskan tingkat formalisasi tinggi. Robbins membandingkan antara pekerjaan
seorang sales dan pekerjaan klerikal, dimana pekerjaan pertama menuntut keleluasaan yang
lebih besar mendukung untuk dilakukan formalisasi yang tinggi.
Teknik teknik yang biasa dipakai pengelola organisasi dalam proses formalisasi adalah
sebagai berikut :
Proses seleksi (selection)
Persyaratan jabatan (role requirement)
Peraturan, prosedur, dan kebijakan (rules,procedures, politicies).
Proses pelatihan (training)
Ritual (rituals)
3. Sentralisai
Sentralisasi dapat didefinisikan sebagai sejauh mana otoritas formal untuk membuat
pilihan- pilihan bebas terkonsentrasi pada seseorang, sebuah unit, atau suatu level
(biasanya berposisi tinggi dalam organisasi),demikian juga pegawai (biasanya berposisi
rendah) hanya mendapat input yang seminimal mungkin dalam pekerjaan. Dibandingkan
dengan kompleksitas dan formalisasi, maka sentralisasi adalah suatu konsep yang paling
problematis.
Istilah sentralisasi merujuk kepada tingkat dimana pengambilan keputusan
dikonsentrasikan pada suatu titik tunggal di dalam organisasi. Konsentrasi yang tinggi
menyatakan adanya spesialisasi yang tinggi, sedangkan konsentrasi yang rendah
menunjukkan adanya desentralisasi. Tingkat kontrol yang dimiliki seseorang dalam seluruh
proses pengambilan keputusan dapat digunakan sebagai sebuah ukuran mengenai
sentralisasi.
6
mengenai apa yang hendak dilakukan; memberi wewenang kepada orang lain mengenai apa
yang hendak dilakukan.
3. Tingkat sharing informasi diantara unit- unit dan derajat partisipasi dalam
perencanaan jangka panjang.
7
Dimensi-dimensi Struktur Organisasi
Tinjauan mengenai struktur organisasi biasanya cukup memadai dengan
menggunakan ketiga parameter di atas, akan tetapi pada kasus-kasus tertentu seorang ahli
organisasi menggunakan pengukuran yang lebih rinci untuk menjelaskan dimensi-dimensi
lain yang tidak tercakup dalam tiga ukuran utama itu.
Rentang Kendali Jumlah bawahan yang menjadi tanggung jawab seorang manajer.
Spesialisasi Jumlah kekhususan yang dilakukan dalam organisasi
Standardisasi Adanya prosedur- prosedur untukmengatur peristiwa.
Formalisasi Sejauh mana aturan, prosedur, dan komunikasi dilakukan tertulis.
Sentralisasi Konsentrasi wewenang pengambilan keputusan.
Kompleksitas Jumlah diferensiasi vertikal, jumlah unit atau departemen.
Delegasi Rasio antara jumlah keputusan manajerial spesifik yang
wewenang didelegasikan pucuk pimpinan dan jumlah yang diputuskan sendiri.
Kualitas kerjasama
Integrasi
antar unit yang digunakan untuk menyatukan tujuan.
Diferensiasi Jumlah fungsi- fungsi khusus yang dijalankan dalam organisasi
8
peringkat paling rendah. Rantai scalar adalah jalur keseluruhan komunikasi vertical
dalam sebuah organisasi.
Model mekanistik sangat efisien karena karakteristik strukturnya. Model ini sangat
kompleks karena menekankan pada spesialisasi kerja, sangat disentralisasikan karena
menekankan wewenang dan tanggung jawab, sangat formal karena menekankan fungsi
sebagai dasar utama departementalisasi. Karakteristik dan praktek organisasi ini mendasari
model organisasi yang diterapkan secara luas. Namun, model mekanistik bukan satu-
satunya model yang diterapkan.
Model birokratik adalah model organisasi dengan tugas-tugas birokrasi yang sangat rutin
yang dicapai melalui spesialisasi, aturan dan ketentuan yang sangat formal, tugas-tugas yang
dikelompokkan ke dalam berbagai departemen fungsional, wewenang terpusat, rentang
kendali sempit, dan pengambilan keputusan mengikuti rantai komando.
Sedangkan kelemahan model birokratik adalah berlebihan dalam mengikuti aturan, tidak
ada ruang untuk modifikasi, kurang inovatif dan birokrasi hanya efisien sepanjang karyawan
menghadai masalah-masalah yang sebelumnya sudah diatur dengan jelas cara
penyelesaiannya. Artinya, ketika dihadapkan pada permasalahan baru, struktur birokrasi
menjadi tidak efisien lagi karena diperlukan aturan-aturan baru untuk menyelesaikan
permasalah tersebut.Perbandingan struktur Mekanistik, Organik, Birokratik
9
Proses Struktur
Struktur Mekanistik Struktur Birokratik
Organik
Memiliki rasa
percaya dan
Tidak ada rasa keyakinan
Cukup baik karena
percaya dan antara atasan
menjalankan kegiatan-
keyakinan. Bawahan dan bawahan
kegiatan yang terstandar
tidak merasa bebas dalam semua
secara efisien. Menyatukan
Kepemimpi mendiskusikanmasala hal. Bawahan
beberapa kekhususan
nan h pekerjaan dengan merasa bebas
dalam departemen-
atasan yang mendiskusikan
departemen fungsional
sebaliknya manarik dengan atasan
menghasilkan skala
ide da pendapat yang sebaliknya
ekonomi,
mereka menarik ide dan
pendapat
mereka
10
Terbuka antara karyawan
Terbuka dan
Tertutup dan ataupun anggota
ektensif. Baik
terbatas. Bawahan organisasi,karyawan
atasan dan
hanya memberi efek memiliki kesempatan
Interaksi bawahan dapat
yang kecil pada tujuan untuk berbicara dengan
mempengaruhi
departemen, metode bahasa yang sama di
tujuan, metode
dan aktivitas. antara rekan-rekan
dan aktivitas.
sejawat mereka.
Mendorong
partisipasi Mendorong partisipasi
Dilokasikan pada
dalam dalam menghadapi
Penetapan organisasi puncak,
menetapkan masalah secara efisien dan
Tujuan tidak mendorong
sasaran yang mendorong partisipasi
partisipasi kelompok
tinggi dan kelompok
realistik
Tersebar di
Sentralisasi. organisasi.
rentang dan kendalinya
Penekanan pada Penekanan
Pengendali sempit, di bandingkan
bentuk menyalahkan pengendalian
an model organisasi
atas terjadinya sendiri dan
mekanistik dan organik
kesalahan pemecahan
masalah.
11
Tinggi dan aktif
Sedang, karena walaupun
dicari atasan,
Rendah dan secara karyawan secara aktif
yang memahami
pasif dicari manajer, dilatih melalui pelatihan
kebutuhan
yang tidak SDM organisasi,tapi
Tujuan komitmen
menunjukkan karyawan hanya di latih
Kinerja penuh untuk
komitmen atas menghadapi suatu
mengembangka
pengembangan SDM masalah yang berstandar
n malalui
organisasi efisien, sehingga kurang
pelatihan SDM
inofatif.
organisasi.
Model Giddens
Menurut Giddens, teori strukturasi merupakan teori yang menepis dualisme
(pertentangan) dan mencoba mencari pertautan setelah terjadi pertentangan tajam antara
struktur fungsional dengan konstruksionisme-fenomenologis. Ada dua pendekatan yang
kontras bertentangan, dalam memandang realitas sosial. Pertama, pendekatan yang terlalu
menekankan pada dominasi struktur dan kekuatan sosial (seperti, fungsionalisme Parsonian
dan strukturalisme, yang cenderung ke obyektivisme). Kedua, pendekatan yang terlalu
menekankan pada individu (seperti, tradisi hermeneutik, yang cenderung ke subyektivisme).
Giddens tidak puas dengan teori pandangan yang dikemukakan oleh struktural-fungsional, ia
ingin mengakhiri klaim-klaim keduanya dengan cara mempertemukan kedua aliran tersebut.
Giddens menyelesaikan debat antara dua teori yang menyatakan atau berpegang bahwa
tindakan manusia disebabkan oleh dorongan eksternal dengan mereka yang menganjurkan
tentang tujuan dari tindakan manusia. Struktur bukan bersifat eksternal bagi individu-
individu melainkan dalam pengertian tertentu lebih bersifat internal.
13
http :\JANSEM CROSSBY MANALU DIMENSI - DIMENSI STRUKTUR ORGANISASI.htm
Buku Teori Organisasi dan Administrasi Penulis Kusdi Penerbit Selemba Humanika