You are on page 1of 4

Rani Dewi Eryani

151411054 2B

Perpindahahan Panas

Dalam industri kimia energi utama dalam keberlangsungannya adalah energi


perpindahan panas. Perpindahan panas dapat terjadi akibat reaksi kimia yang terjadi dalam
proses, ataupun sengaja diciptakan atas dasar kebutuhan kondisi operasi dalam prosesnya.

Menurut Holman 1995 perindahan kalor atau alih bahang (heat transfer) ialah ilmu
untuk meramalkan perpindahan energi yang terjadi karena adanya perbedaan suhu diantara
benda atau material. Sedangkan menurut Keith 1997, perpindahan panas terjadi bila dalam
suatu sistem terdapat gradient suhu, atau bila dua sistem yang suhunya berbeda di singgungkan.
Definisi lain dari perpindahan panas dijabarkan oleh Incropera dkk 2007 Heat transfer (or heat)
is thermal energi in transit due to special transfer difference.

Berdasarkan definisi transfer panas (kalor) tersebut diketahui bahwa perpindahan panas
merupakan energi yang dihasilkan oleh panas akibat adanya perbedaan panas baik secara alami
ataupun sengaja diciptakan. Pada hakikatnya semua energi yang ada di alam semsesta ini selalu
meminimumkan dirinya sendiri, begitupun energi perpindahan panas yang selalu mengalir dari
temperatur tinggi ke temperatur rendah.

Kegunaan mempelajari ilmu perpindahan panas dalam bidang teknik kimia menurut
Buchori ialah:

1) Untuk merancang alat-alat penukar panas (heat exchanger),


2) Untuk merancang reaktor
3) Untuk merancang evaporator
4) Untuk merancang boiler
5) Untuk perhitungan furnace
6) Untuk menghitung kebutuhan panas pada suatu reboiler atau kodensor dalam
kolom distilasi.

Dalam perpindahan panas ada tiga mekanisme dalam perpindahannya, yaitu: konduksi
konveksi dan radiasi.
Konduksi

Konduksi adalah proses perpindahan panas yang terjadi akibat mengalirnya panas dari
daerah yang bersuhu tinggi ke daerah yang bersuhu rendah didalam suatu medium baik padat,
air ataupun gas maupun diantara medium berlainan yang bersinggung secara langsung (Keith,
1997).

Dasar hukum yang berlaku pada koduksi adalah Hukum Forier:


= . ( )

Transfer energi konduksi terjadi melalui dua cara yaitu mekanisme molekuler dan
melalui elektron-elektron bebas. Dalam mekanise molekuler gerakan lebih besar yang
dilakukan oleh suatu molekul yang berada pada tingkat energi lebih tinggi memberikan
energinya ke molekul-molekul yang berada disekitarnya yang memiliki energi lebih redah.
Transfer ini terus berlansung hingga suatu derajat tertentu dalam semua sistm yang mempunyai
gradient temperatur dan didalamnya terdapat molekul zat padat, cair dan gas. Mekanise kedua
adalah melalui elektron-elektron bebas, mekanisme ini sering terjadi pada metalik murni
(Welty, 2004).

Contoh perpindahan panas secara konduksi dalam industri adalah pemanasan bahan
yang dilakukan pada boiler.

Radiasi

Radiasi merujuk pada gelomabang elektromagnetik, dalam perpindahan panas radiasi


dikhususkan pada hal-ikhwal yang diakibatkan oleh suhu yang dapat mengangkut energi dalam
medium yang tembus cahaya atau melalui ruang. Perpindahan panas radiasi adalah proses
mengalirnya panas dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah apabia benda
tersebut terpisah oleh ruang ataupu ruang hampa diantara benda tersebut (Kreith, 1997)

Transfer panas radiasi tidak membutuhkan medium propagasi, dan kenyataannya


adalah transfer panas secara radiasi akan maksimum bila terjadi dalam suatu ruang vakum yang
sempura (Welty, 2004)

Dasar hukum yang berlaku pada koduksi adalah Hukum Stefan-Boltzman:

= 4
Contoh perpindahan panas secara radiasi dalam industri adalah proses yang terjadi
pada furnace.

Konveksi

Konveksi adalah proses transport energi dengan kerja gabungan dari konduksi panas,
penyimpanan energi dan gerakan mencampur (Kreith, 1997). Transfer panas yang disebabkan
oleh konveksi melibatkan pertukaran energi antara suatu permukaan benda dengan fluida
didekatnya (Welty, 2004). Dengan kata lain konveksi adalah perpindahan panas yang terjadi
antara permukaan suatu benda dengan fluida mengalir yang berada disekitarnya. Konveksi
sangat penting sebagai mekanisme perpindahan energi antara permukaan benda padat dan
cairan atau gas.

Dasar hukum yang berlaku pada koduksi adalah Hukum Newton:

= . ( )

Perpindahan panas dengan cara konveksi dari suatu permukaan yang suhunya diatas
suhu fluida sekitarnnya berlangsung dalam beberap tahap. Tahap pertama, panas akan mengalir
secara konduksi dari permukaan benda ke partikel-patikel fluida disekitarnya. Energi yang
bertransport secara demikian akan menaikan suhu (eneergi) dalam partikel-partikel fluida.
Kemudian patikel-partikel fluida tersebut akan bergerak ke daerah yang bersuhu lebih rendah
dimana mereka akan bercampur dengan dan memindahkan energinya kepada partikel-partikel
lain.

Contoh perpindahan panas secara konveksi dalam industri adalah plat besi yang
didinginkan dengan cara menghembuskan fluida udara dengan boiler atau kipas.
DAFTAR PUSTAKA

Buchori, Luqman. t.t.. Perpindahan Panas (Heat Transfer). Semarang: Universitas


Diponegoro.

Holman, J. P. 1998. Perpindahan Kalor diterjeahkan oleh E. Jusjfi. Jakarta: Erlangga

Incorpera, Frank P, dkk. 2007. Introduction to Heat Transfer. Miley: Indiana

Kreith, Frank. 1997. Prinsip-Prinsip Perpindahan Panas ditejemahkan oleh Arko Prijono.
Jakarta: Erlangga

You might also like