You are on page 1of 13

1

1. Florence Nightingale

Konsep Nightingale menempatkan lingkungan sebagai fokus asuhan


keperawatan dan perhatian di mana perawat tidak perlu memahami seluruh proses
penyakit merupakan upaya awal untuk memisahkan antara profesi keperawatan
dan kedokteran. Nightingale tidak memandang perawat secara sempit yang hanya
sibuk dengan masalah pemberian obat dan pengobatan, tetapi lebih berorientasi
pada pemberian udara, pencahayaan, kenyamanan lingkungan, kebersihan,
ketenangan dan nutrisi yang sehat. Melalui observasi dan pengumpulan data,
Nightingale menghubungkan antara status kesehatan klien dengan faktor
lingkungan dan sebagai hasil yang menimbulkan perbaikan kondisi higienis dan
sanitasi selama perang Crimean. Teori Environmental Nightngale yang
dicetuskan oleh Florence Nightingale, Ibu dari keperawatan modern,
meletakkan keperawatan menjadi sesuatu yang sakral untuk dipenuhi oleh seorang
wanita. Teorinya difokuskan pada lingkungan keperawatan, walaupun tema ini
tidak pernah dimunculkan di tiap tulisannya, ia menghubungkan kesehatan dengan
beberapa faktor lingkungannya.

KONSEP MODEL FLORENCE NIGHTINGLE

Inti konsep Florence Nightingale, pasien dipandang dalam konteks lingkungan


secara keseluruhan, terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan psikologis dan
lingkungan sosial.

1. Lingkungan fisik (physical enviroment)

Merupakan lingkungan dasar atau alami yang berhubungan dengan ventilasi


dan udara. Faktor tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang bersih
yang selalu akan mempengaruhi pasien dimanapun dia berada didalam ruangan
harus bebas dari debu, asap, dan bau-bauan. Tempat tidur pasien harus bersih,
ruangan hangat, udara bersih, tidak lembab, bebas dari bau-bauan. Lingkungan
dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan perawatan baik bagi orang lain
maupun dirinya sendiri. Luas dan tinggi penempatan tempat tidur harus
memberikan keleluasaan pasien untuk beraktivitas. Tempat tidur harus
2

mendapatkan penerangan yang cukup, jauh dari kebisingan dan bau limbah. Posisi
pasien ditempat tidur harus diatur sedemikian rupa supaya mendapat ventilasi.

2. Lingkungan psikologi (psychology enviroment)

Florence Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat


menyebabkan stress fisik dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien. Oleh
karena itu, ditekankan kepada pasien menjaga rangsangan fisiknya. Mendapatkan
sinar matahari, makanan yang menarik dan aktivitas manual dapat merangsang
semua faktor untuk membantu pasien dalam mempertahankan emosinya.

Komunikasi dengan pasien dipandang dalam suatu konteks lingkungan secara


menyeluruh, komunikasi tidak boleh dilakukan secara terburu-buru atau terputus-
putus. Komunikasi tentang pasien yang dilakukan dokter dan keluarganya
sebaiknya dilakukan di lingkungan pasien dan kurang baik bila dilakukan diluar
lingkungan pasien atau jauh dari pendengaran pasien. Tidak boleh memberikan
harapan yang terlalu tinggi, menasehati yang berlebihan tentang kondisi
penyakitnya. Selain itu, membicarakan kondisi-kondisi lingkungan dimana dia
berada atau cerita hal-hal yang menyenangkan dan para pengunjung yang baik
dapat memberikan rasa nyaman.

3. Lingkungan sosial (social environment)

Observasi dari lingkungan sosial terutama hubungan yang spesifik, kumpulan


data-data yang spesifik dihubungkan dengan keadaan penyakit, sangat penting
untuk pencegahan penyakit. Dengan demikian, setiap perawat harus menggunakan
kemampuan observasi dalam hubungan dengan kasus-kasus secara spesifik lebih
dari sekedar data-data yang ditunjukkan pasien pada umumnya.

Seperti juga hubungan komunitas dengan lingkungan sosial dugaannya selalu


dibicarakan dalam hubungan individu pasien yaitu lingkungan pasien secara
menyeluruh tidak hanya meliputi lingkungan rumah atau lingkungan rumah sakit
tetapi juga keseluruhan komunitas yang berpengaruh terhadap lingkungan secara
khusus.
3

Pasien dengan proses vital penyembuhan yang berhadapan dengan penyakit


dan memulihkan kesehatan tetapi pasif terhadap pengaruh dari usaha
keperawatan. Lingkungan konsep utama bagi kesehatan adalah ventilasi,
kehangatan, cahaya, kebersihan dan ketenangan. Walaupun lingkungan
mempunyai kehidupan sosial, emosional, dan aspek fisikal, Nightingale
menekankan pada aspek fisiknya. Kesehatan tetap sehat dan menggunakan
stamina tubuh untuk kebutuhan yang luas. Kesehatan merupakan usaha menjaga
agar tetap sehat sebagai upaya menghindari penyakit yang berasal dari faktor
kesehatan lingkungan. Wabah penyakit adalah proses penyebaran secara alami
karena adanya sesuatu yang kurang diperhatikan. Keperawatan merupakan
gambaran jelas dari kondisi optimal guna membantu proses penyembuhan pasien
dan proses pencegahan dari proses penyebaran melalui suatu tindakan. Subsistem
kedua adalah merupakan sistem yang memiliki pengaruh besar yang merupakan
manifestasi dari kemampuan dan kegiatan reguler. Hal ini berisikan empat gaya
adaptasi :

1. Gaya Psikologi
Mengembangkan kebutuhan psikologi dasar tubuh dan bagaimana cara tubuh
memperoleh cairan dan elektrolit, akitivitas dan istirahat, sirkulasi dan oksigen,
nutrisi dan penyerapan makanan, perlindungan, perasaan dan neurologi serta
fungsi endokrin.
2. Gaya Konsep Diri.
Termasuk di dalamnya dua komponen, yaitu : fisik diri, yang mengembangkan
indra peraba dan gambaran tubuh serta personal diri yang melibatkan ideal diri,
konsistensi diri dan etika moral diri
3. Gaya Aturan Fungsi
Adalah yang ditentukan oleh kebutuhan akan interaksi sosial dan mengacu
pada performa dalam melakukan aktivitas berdasarkan posisinya dalam kehidupan
sosial.
4. Gaya Interdependen
Mencakup suatu hubungan dengan orang lain yang bertentangan dan
mendukung sistem yang membutuhkan pertolongan, kasih sayang dan perhatian.
4

2. Hendersons Definition of Nursing

Handerson mendefinisikan nursing dari sisi fungsional, Keperawatan


terutama membantu individu sakit atau sehat di dalam melaksanakan aktivitas
yang menunjang kesehatan atau penyembuhan atau untuk meninggal dengan
tenang yang akan dilakukan tanpa bantuan jika ia memiliki kekuatan, kemauan
yang unik membantu individu agar tidak bergantung pada bantuan.
(Kusnanto,2004)

Disamping itu, Virginia Handerson juga mengembangkan model


keperawatan The Activities of Living yang menjelaskan tugas perawat adalah
membantu individu dalam meningkatkan kebutuhan individu tersebut secepat
mungkin. Konsep utama dari teori Handerson mencakup 4 hal yaitu mencakup
manusia, keperawatan kesehatan dan lingkungan.

1. Keperawatan
Dalam hal ini tugas unik perawat adalah membantu seseorang. Sakit
atau sehat dengan memberikan bantuan dalam penyembuhan serta
melakukan dengn suatu cara untuk membantu meraih kemandirian
secepat mungkin.
2. Kesehatan
Handerson tidak menyatakan definisinya sendiri mengenai tulisannya
akan tetapi ia menyamakan kesehatan dengan kebebasan.
3. Lingkungan
Handerson menggunakan Websters New Coolegiate Dictionary 1961
yang mendefinisikan lingkunagn sebagai the aggregate of all the
externalconditions and influences affecting the life and development of
an organism. Hal tersebut berarti kumpulan semua kondisi eksternal
dan pengaruh-pengaruh yang berdampak pada kehidupan dan
perkembangan organism.
4. Manusia
Handerson melihat bahwa pasien sebagai individu yang membutuhkan
bantuan untuk meraih kesehatan dan kebebasan yang damai.
5

Teori dari Handerson berfokus pada individu yaitu jasmani dan rohani yang
tidak dapat dipisahkan. Menurut Handerson manusia itu unik dan tidak ada
manusia yang sama. Kebutuhan dasar dari seorang individu dapat tercermin dalam
14 komponen yang mengacu pada aktivitas dalam kehidupan sehari-hari
seseorang serta perawat membantu dengan fungsi-fungsi tau membuat kondisi
sehingga memungkinkan untuk melakukan hal-hal berikut

1. Bernapas normal
2. Minum dan makan secukupnya / adekuat
3. Eliminasi melaui bernagai cara eliminasi
4. Bergerak dan menjaga sikap/memelihara postur tubuh yang ideal
5. Tidur dan istirahat
6. Memilih pakaian yang sesuai
7. Mempertahankan suhu tubuh dalam normal melalui penyesuaian pakaian
dan memodifikasi lingkungan
8. Menjaga tubuh bersih, terawatt baik, dan melindungi kulit
9. Menghindari bahaya di lingkungan dan menghindari membahayakan orang
lain
10. Berkomunikasi dengan oranglain dalam nmengekspresikan emosi,
kebutuhan, kecemasan, dan lain sebagainya
11. Mengerjakan sesuatu yang memberikan perasaan menyelesaikan sesuatu
12. Melakukan ibadah sesuai dengan keyakinan
13. Bermain atau berpartisispasi dalam bernagai bentuk rekreasi
14. Belajar menemukan atau memenuhi rasa ingin tahu yang menuju kepada
pertumbuhan normal dan sehat

Klien atau pasien yang dilihat individu yang memerlukan bantuan menuju
kemandiriannya, dan asiahn keperawatan bertujuan memandirikian klien atau
pasein tersebut.

1. Keperawatan
Perawat memiliki tugas untuk membanut individu yang sakit
ataupun sehat
6

Tugas-tugas perawat sebagai ANGGOTA SUATU TEAM MEDIS


Tugas-tugas perawat tidak bergantung pada doketr, tetapi
mengajukan rencana bila doketr sedang mengunjungi
Perawat banyak mengetahui baik dalam bniologi maupun sosoal
Perawat dapat menilai kebutuhan-kebutuhan dasar manusia
14 komponen penanganan keperawatan
2. Kesehatan
Sehat adalah kualitas hidup
Sehat merupakan dasar bagi tugas kemanuisaan
Sehat memerl;ukan kemandirian dan slaing ketergantungan
Memperoleh kesehatan lebih penting daripada mengobati penyakit
Individu akan meraih atau mempertahankan kesehatan apabila
mereka memiliki keuatan, kehendak atau pengetahuan yang cukup
3. Lingkungan
Individu yang sehat mampu mengontrol lingkungan mereka, tetapi
penyakit dapat mengganggu kemampuan tersebut
Perawat sebaiknya memperoleh pendidikan penyelamatan
Perawat sebaiknya melindungi pasien dari luka-luka secara
mekanis
Perawat meminimalisir peluang terluka melalui saran-saran tentang
konstruksi bangunan, belanja peralatan, dan pemeliharaan.
Para dokter dapat memanfaatkan observasi perawat dan emberikan
resep-resepnya bagi perlengkapan perlindungan.
Para perawat harus tahu kebiasaan sosial dan praktik ritual
keagamaan untuk memperkirakan bahaya-bahaya
4. Manusia
Pasien harus memelihara kesetimbangan fisiologis dan emosional
Pikiran dan tubuh pasein tidsak terpisahkan
Pasien perlu bantuan untuk meraih kemandirian (indepence)
Pasien dan keluarga satu kesatuan
7

3. Watsons: Phylosophy and Science of Caring

Jean Watson telah mengembangkan paradigma pengembangan ilmu mengenai


manusia yang baru. Perawat dalam pelayanan yang baik, yaitu mengenai Human
Caring yang terdapat di bukunya tahun 1970 yaitu Nursing: The Phylosophy and
Science of Caring . Caring science merupakan suatu orientasi human science dan
kemanusiaan terhadap proses, fenomena, dan pengalaman human caring. Caring
science, seperti juga science lainnya, meliputi seni dan kemanusiaan.
Transpersonal Caring mengakui kesatuan dalam hidup dan hubungan-hubungan
yang terdapat dalam lingkaran keperawatan yang konsentrik dari individu pada
orang lain, pada masyarakat, dan pada dunia (Watson, 2004). Dalam hal tersebut,
Watson berfokus pada caring, karena lebih meningkatkan kepedulian dari perawat
terhadap pasien yang dapat meningkatkan derajat kesehatan pasien. Dalam proses
caring itu sendiri, perawat ditargetkan untuk dapat melindungi, meningkatkan,
memulihkan dengan memberikan fasilitas untuk mendukung penyembuhan,
keselarasan dan mengembalikan martabat kesehatan pasien. Dalam proses caring
juga mengandung interaksi interpersonal transpersonal dan intersubjektif dengan
orang-orang. Dasar Watson menggunakan teori ini adalah keyakinannya dalam
merawat dan menyembuhkan dengan menggunakan kekuatan internal. Untuk
mendukung teori tersebut, Watson mengidentifikasi beberapa faktor yang harus
ada, antara lain:
a. Kasih sayang dan cinta harus diterapkan secara professional.
b. Mengobati dan merawat saling berhubungan.
c. Perawat harus mengkomunikasikan tujuan dari semua perlakuan terhadap
pasien.
d. Kesadaran menyembuhkan harus ditumbuhkan oleh kedua pihak (perawat
dan pasien) agar terjadi kerjasama untuk mengatasi masalah.

Watson mengidentifikasi banyak asumsi dan beberapa prinsip dasar dari


transpersonal caring. Watson meyakini bahwa jiwa seseorang tidak dapat dibatasi
oleh ruang dan waktu. Watson menyatakan tujuh asumsi dasar tentang science of
caring. Asumsi dasar tersebut yaitu:
8

a. Caring dapat didemonstrasikan dan dipraktekkan dengan efektif hanya


secara interpersonal
b. Caring terdiri dari carative factors yang menghasilkan kepuasan terhadap
kebutuhan manusia tertentu
c. Efektif caring meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan individu dan
keluarga
d. Respon caring menerima seseorang tidak hanya sebagai dia saat ini, tetapi
juga menerima akan jadi apa dia kemudian
e. Lingkungan caring adalah sesuatu yang menawarkan perkembangan dari
potensi yang ada dan di saat yang sama membiarkan seseorang untuk
memilih tindakan yang terbaik bagi dirinya saat itu
f. Caring lebih healthogenic daripada curing.
g. Praktek caring merupakan sentral bagi keperawatan.
Watson berkeyakinan bahwa tiap individu memiliki tiga faktor kekuatan
internal dalam dirinya, yaitu eksistensi pikiran, tubuh dan jiwa yang terus tumbuh
dan berkembang. Sehingga dari kekuatan internal tersebut, pasien dapat
menyembuhkan dirinya. Sehinggga perawat dalam mendukung hal tersebut
dengan berkomunikasi transpersonal harus menggunakan sepuluh faktor
perawatan:

1. Membentuk nilai-nilai sistem humanistic-altruistic


2. Memelihara kepercayaan dan harapan
3. Menumbuhkan kepekaan terhadap diri dan orang lain
4. Mengembangkan hubungan peduli manusia yang membantu dan percaya
5. Meningkatkan dan menerima ungkapan perasan positif dan negatif
6. Menggunakan proses pemecahan masalah kreatif
7. Meningkatkan belajar-mengajar transpersonal
8. Menyediakan lingkungan yang suportif, protektif, atau memperbaiki
mental, fisik, sosiokultural dan spiritual
9. Mambantu memuaskan kebutuhan-kebutuhan manusia
10. Memberikan keleluasaan untuk kekuatan eksistensial-fenomenologis-
spiritual.
9

Dalam proses interaksi tersebut, keunikan perawat adalah ia menggambarkan


kondisi pasien dengan suara, kata-kata, gerakan, warna, sentuhan dan indra untuk
mengembalikan kepada pasien. Dalam teori Watson tersebut dapat memandu
dalam pengaplikasian teori keperawatan melalui perawatan transaksional. Pasien
dan perawat sama-sama mencari tahu kekuatan internal digunakan untuk
menyembuhkan pasien guna menncapai derajat kesehatan pasien. Teori perawatan
transpersonal ini berguna dalam semua komponen proses keperawatan. Model-
model komplemen lainnya juga dapat sangat berguna untuk memandu proses
keperawatan. Teori Watson memberi kontribusi yang sangat bernilai bagi ilmu
tentang manusia pada keperawatan. Komponen sentral keperawatan menurut
Watson dalam teorinya:

Keperawatan
Keperawatan adalah penerapan seni dan ilmu tentang manusia melalui
transaksi keperawatan transpersonal untuk membantu manusia mencapai
keselarasan pikiran, jiwa dan raga yang dapat menimbulkan pengetahuan diri,
pengendalian diri, perawatan diri, dan penyembuhan diri.
Klien
Klien adalah individu atau kelompok yang mengalami ketidakselarasan
pikiran, jiwa dan raga, yang membutuhkan bantuan terhadap pengambilan
keputusan tentang kondisi sehat-sakitnya untuk meningkatkan keselarasan,
pengendalian diri, pilihan, dan pengambilan keputusan terhadap diri sendiri.
Kesehatan
Kesehatan adalah kesatuan dan keselarasan dalam pikiran, jiwa dan raga antara
diri sendiri dengan orang lain dan antara diri sendiri dengan lingkungannya.
Lingkungan
Lingkungan adalah dimana interaksi transpersonal caring terjadi antara klien
dan perawat.
10

4. Leininger Transcultural Care Theory

Madeleine Leininger pada mulanya menguraikan keperawatan transkultural


pada tahun 1970-an; pada 1978 ia menyajikan suatu model pembangkit teori
untuk studi tentang teori dan praktik keperawatan transkultural. Ia mendefinisikan
keperawatan transkultural sebagai sub-bidang keperawatan yang difokuskan pada
studi koparatif dan analisis dari berbagai kultur dan subkultur dengan
mempertimbangkan perilaku kasih sayang mereka; asuhan keperawatan dan nilai-
nilai sehat sakit, keyakinan-keyakinan dan pola-pola perilaku dengan tujuan
mengembangakan landasan pengetahuan ilmiah dan humanistik guna menyiapkan
praktik asuhan keperawatan spesifikasi dan universal-kultur (1978:8)
Yang terbaru, Leininger (1981,1984,1991) telah megalihkan penekanannya
kepada penguraian asuhan, baik transkultural maupun ethnocaring. Fokus utama
dari hasil karyanya adalah studi humanistik dan ilmiah tentang semua orang dari
berbagai kultur (dalam) cara-cara perawat dapat membantu orang dengan
kebutuhan-kebutuhan kesehatan dan hidupnya sehari-hari (1981:8).
Dalam pandangan Leininger, Keperawatan adalah sinonim dengan
kepedulian yang ia yakini adalah fokus sentralnya. Ia telah mengklasifikasikan
28 ethnocaring dan bentuk asuhan keperawatan. Ethnocaring didefinisikan
sebagai studi dan klasifikasi sistematis dari keyakinan, nilai-nilai, dan praktik
asuhan keperawatan yang secara kognitif diterima oleh budaya tertentu melalui
bahasa, pengalaman, keyakinan, sistem nilai setempat yang berhubungan dengan
keperawatan dan kesehatan.
Keperawatan adalah Aplikasi pengetahuan humanistik dan ilmiah dalam
merawat individu, keluarga, dan komunitas dengan menekankan pada nilai
keyakinan, dan praktik kesehatan budaya mereka yang unik. Leininger (1981:3)
menyebutkan 28 bentuk merawat yang diterapkan pada sebuah profesional
kesehatan, yang meliputi kenyamanan, persahabatan, perilaku koping, empati,
keterlibatan, cinta, perilaku melindungi dan memelihara, dukungan dan
kepercayaan. Para perawat membantu individu dan kelompok untuk
meningkatkan atau mempertahankan kondisi manusia dengan menerapkan
pengetahuan tentang intervensi cara merawat yang terkait budaya.
11

Keperawatan transkultural mencakup mengintegrasikan pandangan,


pengetahuan, dan pengalaman budaya dalam merencanakan dan
mengimplementasikan asuhan khsusus untuk individu dari suatu budaya.

Keyakinan Leininger

Keperawatan: cara ilmiah dan humanistik dalam membantun klien melalui


proses kepedulian budaya khusus (nilai-nilai, keyakinan, dan praktik) untuk
meningkatkan atau mempertahankan kondisi kesehatan.
Klien: individu, keluarga, atau komunitas dengan kemungkinan kebutuhan
fisik, psikologis, atau sosial, di dalam konteks budaya mereka, yang merupakan
penerima asuhan keperawatan.
Kesehatan: ditentukan oleh sudut pandang budaya khusus dan orang-orang
setempat; budaya yang bergantung pada teknologi memandang kesehatan dan
perawatan kesehatan secara berbeda dari masyarakat yang tidak bergantung pada
teknologi.
Lingkungan: setiap budaya kultur atau masyarakat di seluruh dunia tempat
ethnocaring dipraktikkan oleh perawat yang membantu klien.

Model dari Leininger menekankan pandangan dunia, dengan


mempertimbangkan beragam budaya. Model ini sangat berguna bagi perawat
yang bekerja dengan individu, kelompok, keluarga, atau komunitas dengan
keyakinan, nilai, dan praktik budaya yang unik. Keperawatan transkultural
mencakup pengintegrasian pandangan, pengetahuan, dan pengalaman budaya
dalam semua area proses keperawatan; walau demikian, model ini tidak
memberikan panduan untuk mengkaji klien-individu, kelompok atau komunitas-
juga tidak memandu diagnosis, perencanaan dan intervensi keperawatan. Model
itu menjadi pedoman untuk membangkitkan teori-teori bagi praktik keperawatan
dalam budaya khusus.
12

5. Kesimpulan
1. Florence Nightingale, Ibu dari keperawatan modern merupakan salah satu
pendiri yang meletakkan dasar-dasar teori keperawatan yang melalui model
konsep dan teori keperawatan yaitu dengan mengidentifikasi peran perawat
menemukan kebutuhan dasar manusia pada pasien serta pentingnya pengaruh
lingkungan sakit yang dikenal di dalam keperawatan dengan teori lingkungan.
Selain itu, Florence Nightingale juga membuat standar pada pendidikan
keperawatan serta standar pelaksanaan asuhan keperawatan yang efisien.

2. Tugas perawat adalah membantu individu dalam meningkatkan kebutuhan


individu tersebut secepat mungkin. Konsep utama dari teori Handerson
mencakup 4 hal yaitu mencakup manusia, keperawatan kesehatan dan
lingkungan.

3. Teori dari Watson berfokus agar perawat lebih memperhatikan pasien dan lebih
mengutamakan kondisi psikis dari pasien. Nilai-nilai perawatan interpersonal
Watson penting untuk memulihkan kembali kodrat manusia dan meningkatkan
kesehatan serta menyembuhkan klien dalam praktik keperawatan Teori
perawatan transpersonal ini berguna dalam semua komponen proses
keperawatan

4. Sebagai seorang perawat perlu menyadari akan kebutuhan budaya klien serta
dalam menerapkan asuhan keperawatan disertai dengan menerapkan
pengetahuan tentang intervensi cara merawat yang terkait budaya sehingga
dapat meningkatkan atau mempertahankan kondisi kesehatan klien.
13

Daftar Pustaka

Asmadi. (2005). KONSEP DASAR KEPERAWATAN. Jakarta : EGC.

Christensen, P. J., & Kenney, J. W. (2009). PROSES KEPERAWATAN:


APLIKASI MODEL KONSEPTUAL (4 ed.). Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.

Hidayat, A. A. A. (2007). PENGANTAR KONSEP DASAR KEPERAWATAN (2


ed.). Jakarta: Salemba Medika.

Kusnanto. (2004). PENGANTAR PROFESI DAN KEPERAWATAN


PROFESIONALl (1 ed.). Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Mubarak, & Iqbal, W. (2005). PENGANTAR KEPERAWATAN KOMUNITAS 1.


Jakarta: Cv. Sagung Seto.

Muhlisin, A., & Ichsan, B. (2008). APLIKASI MODEL KONSEPTUAL


CARING DARI JEAN WATSON DALAM ASUHAN KEPERAWATAN
Retrieved 20 Desember, 2013, from
http://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/123456789/501/3i.pdf?s
equence=1
Zaidin, A., (2002), DASAR-DASAR KEPERAWATAN PROFESIONAL (1 ed.).
Jakarta: Widya Medika.

You might also like