You are on page 1of 25

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT

KULIAH KERJA NYATA (KKN)

Judul Kegiatan:
PENYULUHAN DAN DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DENGAN
LANGKAH SADARI(PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI) DI DESA
SRUWOHREJO

Oleh:
NIA JAPLANI
NIM: 14711132
Jurusan Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

PUSAT KULIAH KERJA NYATA (KKN)


DIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2017
HALAMAN PENGESAHAN

Mahasiswa yang tersebut dibawah ini :


Nama : Nia Japlani
No. Mahasiswa : 14711132
Fak/Jurusan : Kedokteran/ Pendidikan Dokter

Setelah melalui proses validasi program di hadapan kepala wilayah/instansi, serta pembimbingan
dan pertanggungjawaban program dihadapan Pembimbing 1, laporan KKN PPM model Reguler
ini dapat DISAHKAN.

Yogyakarta, 31 Agustus 2017

Mengetahui/Menyetujui

Kepala Desa/Lurah Kepala Dusun

Doso, S.H Slamet

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Muhammad Novvaliant Arief Syarifuddin RZ, S.Ag., M.Ag


Filsuf Tasaufi, S.Psi., M.Psi

2
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan program Kuliah Kerja Nyata (KKN)
beserta laporannya dengan lancar dan tepat waktu. Laporan ini dibuat merupakan bentuk bukti
pertanggungjawaban atas segala kegiatan selama periode KKN yang kami jalani sebagai syarat
yang harus dipenuhi sebagai penutup kegiatan akhir KKN setelah melakukan pengabdian kepada
masyarakat Dusun Krajan, Desa Sruwohrejo, Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo, Jawa
Tengah yang dimulai pada tanggal 31 Juli 2017 sampai dengan 31 Agustus 2017.
Shalawat serta salam tak lupa juga penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
dengan kepemimpinan beliaulah yang telah membimbing umat dari zaman jahiliyyah menuju
zaman yang sesuai dengan ketentuan Allah SWT.
Selama menjalani proses Kuliah Kerja Nyata (KKN), penulis mendapat banyak bantuan
serta dukungan dari berbagai pihak, untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis haturkan
terimakasih kepada:
1. Allah SWT, karena dengan segala karunia-Nya kegiatan Kuliah kerja Nyata (KKN)
dapat berlangsung dengan baik dan lancar.
2. Orang Tua dan Keluarga tercinta atas segala doa dan dukungannya kepada penulis.
3. Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) UII yang telah menjadi
wadah pengabdian penulis kepada masyarakat.
4. Muhammad Novvaliant Filsuf Tasaufi, S.Psi., M.Psi, selaku dosen pembimbing
lapangan 1 atas segala bimbingan, arahan, saran, kritik, dan tenaganya yang telah
dikerahkan agar proses KKN lancar dan membangun kami menjadi pribadi yang lebih
baik.
5. Arief Syarifuddin RZ, S.Ag., M.Ag selaku dosen pembimbing lapangan 2 atas segala
bimbingan, arahan, saran, kritik, dan tenaganya yang telah dikerahkan agar proses
KKN lancar dan membangun kami menjadi pribadi yang lebih baik.

3
6. Doso, selaku Kepala Dusun Krajan yang telah menerima kami dengan baik di Dusun
Krajan dan menjadikan kami bagian dari keluarga selama proses KKN.
7. Teman-teman KKN unit PW-143 (Risna, Haula, Rizka, Siska, Fauzi, Dzikrul, Odie,
dan Bibie) yang selama 31 hari mengabdikan diri dan berbagi ilmu pada masyarakat.
Serta teman-teman KKN unit lain yang bersama penulis dalam satu desa atas segala
bantuan dan dukungannya.
8. Seluruh warga Desa Sruwohrejo yang telah ikut berpartisipasi dengan semua kegiatan
yang penulis laksanakan beserta segala dukungan dan kerjasamanya.

Mohon maaf atas segala kesalahan yang telah penyusun lakukan selama program KKN
berlangsung. Semoga program KKN yang penyusun jalani ini dapat memberi manfaat bagi
penyusun dan masyarakat Desa Sruwohrejo. Aamin..
Wassalamualaikum Wr. Wb
Yogyakarta, 31 Agustus 2017
Penulis,

Nia Japlani

4
DAFTAR ISI

LAPORAN AKHIR KULIAH KERJA NYATA .................................................. Error!


Bookmark not defined.

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. 2

KATA PENGANTAR .............................................................................................. 4

DAFTAR ISI............................................................................................................. 5

BAB I .............................................................................................................. 7

ANALISIS SITUASI................................................................................................ 7

BAB II .............................................................................................................. 9

PROGRAM KEGIATAN ........................................................................................ 9

2.1 Penyuluhan dan Deteksi Dini Kanker Payudara dengan Langkah Periksa Payudara
Sendiri (SADARI) . 9
BAB III .............................................................................................................. 11

METODE PELAKSANAAN .................................................................................. 11

3.1 PRA PELAKSANAAN KKN 11


3.1.1 Observasi 13
3.1.2 Penyusunan Rencana Program dan Kegiatan .... 13
3.1.3. Sosialisasi .... 13
3.1.4 Penyuluhan/praktik 13
3.1.5.Evaluasi .. 13
BAB IV .............................................................................................................. 14

HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................ 14

4.1 Program Individu . 14


4.1.1. Penyuluhan dan Deteksi Dini Kanker Payudara Dengan Langkah SADARI
4.2 Program Bantu . 14
4.2.1 Program Bantu Teman .. 17
4.2.2Program Bantu Masyarakat .. 20

5
4.3.3 Total Durasi Program Bantu 20
4.4 REKAPITULASI TOTAL DURASI SELURUH PROGRAM KKN .. 20
BAB V .............................................................................................................. 22

KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................ 22

5.1 Kesimpulan 22
5.2 Saran . 22
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 24

LAMPIRAN . 25

6
BAB I

ANALISIS SITUASI

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Indonesia di Dusun Krajan, Desa
Sruwohrejo, Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah yang dimulai
tanggal 31 Juli sampai dengan 31 Agustus 2017. Sebelum pelaksanaan KKN, mahasiswa telah
melakukan observasi terhadap lokasi tempat dilaksanakannya KKN bersama masing-masing
unit. Observasi ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi wilayah KKN sehingga mahasiswa
mengenal lebih dalam kondisi eksisting masyarakat dan persoalan yang dihadapi oleh
masyarakat setempat. Observasi dilakukan dengan mengunjungi tokoh masyarakat setempat
selaku narasumber sesuai dengan kebutuhan masing-masing anggota. Waktu observasi juga
digunakan untuk berkenalan atau bersilaturrahmi dengan warga sehingga warga dan anggota unit
dapat saling mengenal satu sama lain. Observasi dimulai pada tanggal 29 Juli hingga 2 Agustus
2017. Adapun hasil yang didapat dari hasil observasi yang telah dilakukan adalah penulis
mendapatkan informasi tentang kondisi eksisting masyarakat, persoalan yang dihadapi
masyarakat, dan peta akses menuju Desa Sruwohrejo, Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo,
Propinsi Jawa Tengah. Peran mahasiswa KKN sangat dibutuhkan dalam membantu mencari
solusi permasalahan yang ada dengan berbekal teori yang telah didapat selama berada di bangku
perkuliahan.

Desa Sruwohrejo yang terletak di Kecamatan Butuh Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa
Tengah merupakan salah satu desa yang diharapkan dapat menjadi desa wisata pada tahun 2018.
Masyarakat di desa ini mayoritas bekerja sebagai petani. Sumber air bersih di desa Sruwohrejo
berasal dari sumur yang memiliki air yang bersih namun pada beberapa warga memiliki sumur
dengan air yang keruh dan berbau.
Fasilitas kesehatan desa Sruwohrejo berpusat Puskesmas Sruwohrejo yang diketuai oleh
bidan desa. Puskesmas Sruwohrejo sebagai pelayanan kesehatan primer menyediakan fasilitas
pemeriksaan ibu hamil, lansia, dan farmasi. Akses Desa Sruwohrejo menuju ke Puskesmas
Sruwohrejo sebagai pelayanan primer membutuhkan waktu sekitar 5 menit karena jarak Desa
Sruwohrejo dengan Puskesmas sangat dekat. Salah satu permasalahan kesehatan di desa
Sruwohrejo adalah kurangnya pengetahuan dan kesadaran terhadap informasi kesehatan. Pada

7
tahun 2017, telah ditemukan satu kasus kanker payudara. Kasus tersebut ditemukan dengan
kondisi penderita telah meninggal dikarenakan kurangnya pengetahuan dan rendahnya kesadaran
penderita akan kanker payudara.
Selain itu, di Desa Sruwohrejo telah dilakukan posyandu anak dan lansia yang dilaksanan
rutin tiap bulan yang berlokasi di Balai Desa Sruwohrejo. Kegiatan posyandu anak dilakukan
oleh bidan dengan mengukur panjang badan dan berat badan untuk memantau pertumbuhan anak
di Desa Sruwohrejo, sedangkan posyandu lansia dilakukan oleh bidan dengan mengukur berat
badan dan tekanan darah.

Gambar 1: Peta akses dari Universitas Islam Indonesia

8
BAB II

PROGRAM KEGIATAN

2.1 Program Individu


2.1.1 Sosialisasi Deteksi Dini Kanker Payudara dengan Metode Periksa Payudara Sendiri
(SADARI)
a. Latar Belakang
Kanker payudara merupakan keganasan pada jaringan payudara. Berdasarkan data dari
Badan Registrasi Kanker Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Indonesia (IAPI) dan Yayasan
Kanker Indonesia (YKI), kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker terbanyak di
Indonesia dengan frekuensi relatif sebesar 18,6 %. Prevalensi yang semakin meningkat
menyebabkan perlunya pemahaman tentang upaya pencegahan, diagnosis dini, dan pengobatan
agar pelayanan penderita dapat dijalankan dengan optimal. Faktor risiko dari kanker payudara,
meliputi jenis kelamin wanita, usia lebih dari 50 tahun, adanya riwayat keluarga menderita
kanker payudara, riwayat menstruasi dini (<12 tahun), obesitas, riwayat reproduksi (tidak
memiliki anak atau tidak menyusui), dan faktor lingkungan.
Skrining kanker payudara adalah suatu metode untuk menemukan seseorang atau
kelompok orang yang terdeteksi mempunyai kelainan pada payudaranya. Skrining kanker
payudara diperlukan, sehingga memungkinkan penderita segera terdiagnosis sehingga
pengobatan menjadi lebih efektif. Skrining untuk deteksi kanker payudara terdapat tiga tindakan,
yaitu periksa payudara sendiri (SADARI), periksa payudara klinis (SADANIS), dan
mammografi skrining.
SADARI merupakan pemeriksaan yang mudah, murah, dan dapat dilakukan sendiri oleh
setiap individu secara berkala minimal satu kali per bulan. SADARI memiliki beberapa teknik
pemeriksaan yang mudah untuk dipraktikan oleh setiap individu. SADANIS merupakan
pemeriksaan payudara yang dilakukan oleh dokter atau petugas yang terlatih, sedangkan
mammografi adalah pencitraan menggunakan sinar X pada jaringan payudara yang dikompresi.

9
Mammografi ditujukan untuk wanita lebih dari 35 tahun. Namun, dikarenakan payudara orang
Indonesia lebih padat, disarankan untuk dilakukan pemeriksaan pada usia lebih dari 40 tahun.
b. Tujuan
i. Memberikan edukasi kepada masyarakat Desa Sruwohrejo mengenai kanker payudara
dan pencegahannya.
ii. Memberikan pelatihan cara melakukan deteksi dini menggunakan metode Periksa
Payudara Sendiri (SADARI).

c. Sasaran
Sasaran sosialisasi deteksi dini dengan menggunakan metode SADARI adalah wanita di
Desa Sruwohrejo khusunya kelompok ibu-ibu PKK dan kelompok karang taruna wanita Desa
Sruwohrejo.

10
BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 PRA PELAKSANAAN KKN


Pra pelaksanaan dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu observasi, penyusunan rencana
program, dan kegiatan bersama masyarakat guna sosialisasi program.
3.1.1 Observasi
Observasi dilakukan untuk memperoleh data selengkap-lengkapnya dari
masyarakat selaku narasumber sesuai dengan kebutuhan masing-masing anggota unit.
Selain itu, observasi dijadikan pula sebagai ajang perkenalan kepada warga sehingga
seluruh anggota unit dapat mengenali karakteristik setiap warga di desa yang akan
dijadikan sebagai lokasi KKN.
Berdasarkan observasi yang dilakukan, didapatkan data yang kemudian
dirumuskan menjadi kelompok-kelompok masalah yang ada di Dusun Krajan, Desa
Sruwohrejo Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Sebelum
merumuskan program kerja yang akan dijalankan selama proses KKN berlangsung,
mahasiswa KKN diharuskan untuk merumuskan permasalahan. Berikut adalah rangkaian
kegiatan observasi yang dilakukan penulis:

1. Observasi Pertama (Senin, 31 Juli 2017, 20.00-22.00 WIB)

Sumber data diperoleh dari Bapak Legio selaku Kepala Desa RW 03 Kemloso. Data
diperoleh dengan menggunakan metode diskusi. Dari proses tersebut didapatkan data
bahwa:
a. Masyarakat Sruwohrejo kebanyakan bekerja sebagai petani.
b. Air di Desa Sruwohrejo cenderung berwarna kuning dan berbau besi.
c. Sampah di Desa Sruwohrejo belum diklasifikasikan berdasarkan jenis dan pernah
diadakan bank sampah namun kurang berhasil
d. Listrik PLN sudah bisa dinikmati oleh seluruh warga.

11
e. Lembaga pemerintahan yang terjadi dari tujuh personil aparat pemerintah desa (kepala
desa, sekretaris desa, kepala urusan keuangan, kepala urusan pembangunan, kepala
urusan pemerintahan, kepala urusan umum, kepada dusun.)
f. Lembaga kemasyarakatan, terdiri dari 1 kelompok karang taruna,1 kelompok tani, dan 1
kelompok PKK.

2. Observasi Kedua (Rabu, 2 Agustus 2017, 12.30-15.00 WIB)


Sumber data diperoleh dari narasumber Ibu Bidan Evita, data diperoleh dengan metode
wawancara. Dari proses tersebut, informasi yang didapatkan adalah sebagai berikut:
a. Bidan Evita merupakan bidan yang bertugas di desa Sruwohrejo.
b. Di desa Sruwohrejo tidak ada penyakit yang endemic namun sebagian besar warganya
terutama lansia memiliki tekanan darah tinggi.
c. Kegiatan posyandu anak dan posyandu lansia rutin dilakukan tiap 1 bulan.
d. Warga hanya ke dokter jika dirasa sakitnya telah parah, dan sebagai tujuannya adalah
Puskesmas Sruwohrejo.
e. Telah ditemukan satu kasus kanker payudara di desa Sruwohrejo, pasien telah meninggal
dunia karena terlambat dalam mengetahui penyakit tersebut.

3. Observasi Ketiga (Rabu, 2 Agustus 2017, 15.00-16.30 WIB)


Sumber data diperoleh dari Ibu Nida selaku ustadzah TPQ. Data diperoleh dengan metode
wawancara. Dari proses tersebut didapatkan data bahwa:
a. TPQ di Desa Sruwohrejo sudah berlangsung selama 2 tahun dan berjalan dengan baik
b. Ada 2 tempat TPQ di sekitar posko unit 143 yaitu di mushola dan masjid.
c. Siswa TPQ berjumlah 40 siswa di masjid dan 10 siswa di mushola.
d. Pengajar TPQ hanya seorang diri dan terkadang dibantu oleh 4 orang siswanya yang
dianggap telah mampu.
e. Kegiatan TPQ diawali dengan melantunkan asmaul husna, mengaji, dan hafalan surat.

12
Berikut adalah rincian proses observasi yang telah kami lakukan:
Tabel 1 Waktu Pelaksanaan Observasi
No Tanggal Pelaksanaan Tempat Kegiatan Waktu Durasi
1 Senin, 31 Juli 2017 Rumah Bapak Legio 20.00-22.00 2 jam
Kepala Desa RW 03
2 Rabu, 2 Agustus 2017 Balai Desa 12.30-15.00 2 jam 30 menit
3 Rabu, 2 Agustus 2017 TPQ Masjid 15.00-16.30 1 jam 30 menit
Total Jam 6 jam

3.1.2 Penyusunan Rencana Program dan Kegiatan


Dari hasil observasi yang dilakukan, dapat dibentuk program kerja yang sesuai dengan
keadaan dan kebutuhan masyarakat Dusun Krajan, Desa Sruwohrejo. Program kerja yang
penulis rencanakan adalah Penyuluhan dan Deteksi Dini Kanker Payudara Dengan Langkah
Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI).

3.1.3. Sosialisasi
Setelah terbentuk rencana program kerja dan jadwal pelaksaanaan, tahap selanjutnya
adalah melakukan sosialisasi program. Berdasarkan hasil musyawarah oleh ibu-ibu PKK
disepakati bahwa sosialisasi program kerja dilaksanakan di kediaman Ibu Solehatun.
Sosialisasi dilaksananakan pada hari Jumat, 4 Agustus 2017 pukul 13.00-15.00 WIB dan
hari Minggu, 6 Agustus 2017 pukul 10.00-12.00 WIB.
3.1.4 Penyuluhan/praktik
Penyuluhan dilakukan oleh penulis dengan sistem door to door dan penyuluhan
kesehatan kanker payudara. Selain penyuluhan, dilakukan praktek untuk mendeteksi dini
kanker payudara dengan cara SADARI. Ibu-ibu diharapkan dapat mempraktikan
SADARI di rumah masing-masing untuk mendeteksi adanya kanker payudara. sehingga
dalam penyampaian materi dapat lebih jelas dan mendalam.
3.1.5. Evaluasi
Evaluasi dilakukan oleh warga yang sudah mendapatkan penyuluhan tentang SADARI,
warga terutama wanita diharapkan mampu mengajarkan kepada masyarakat lain dan
yang paling penting dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

13
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Program Individu


4.1.1 Penyuluhan dan Deteksi Dini Kanker Payudara Dengan Langkah Pemeriksaan
Payudara Sendiri (SADARI).

Penyuluhan deteksi dini kanker payudara dengan metode periksa payudara sendiri
(SADARI) telah dilaksanakan pada tanggal 9 Agustus 2017 sampai dengan 24 Agustus 2017
melalui door to door. Sasaran pada program ini adalah 25 warga di desa Sruwohrejo.
Program ini diawali dengan menjelaskan gambaran umum dari kanker payudara, urgensi
pentingnya kepedulian wanita terhadap kanker payudara serta diputarkan dua video penuturan
pejuang kanker payudara dan cara pencegahannya. Kemudian, dilanjutkan dengan pelatihan cara
deteksi dini kanker payudara dengan metode SADARI disertai dengan panduan video dan
pamflet tahapan-tahapan pemeriksaan SADARI. Peserta sosialisasi pada akhir program diberikan
kesempatan untuk bertanya mengenai kanker payudara ataupun masalah kesehatan wanita yang
masih tidak dipahami.
Sosialisasi deteksi dini kanker payudara dengan metode periksa payudara sendiri
(SADARI) mendapatkan respon positif dari peserta, dimana setiap warga dengan aktif
menyimak, memperagakan, dan bertanya pada sesi pertanyaan. Antusiasme ini disebabkan telah
ada kejadian kanker payudara di desa Sruwohrejo dan informasi yang selama ini diterima
masyarakat mengenai kanker payudara masih minim.
Tabel 4. Rincian Waktu Pelaksanaan Program
No Hari, Waktu Kegiatan Lokasi Jumlah
Tanggal Pelaksanaan Jam
Pelaksanaan
1 Jumat, 4 13.00-15.00 Sosialisasi program Rumah Ibu 2 jam
Agustus 2017 individu ke ibu-ibu Solehatun
PKK
2 Minggu, 6 10.00-12.00 Sosialisasi program Rumah Ibu 2 jam
Agustus 2017 individu ke ibu-ibu Solehatun

14
PKK
3 Selasa, 8 13.00-15.00 Pembuatan materi Posko 143 4 jam
Agustus 2017 19.30-21.30 penyuluhan dan deteksi
dini kanker payudara
dengan langkah sadari
dan pembuatan video.

5 Rabu, 9 08.30-10.00 Penyuluhan dan Rumah Ibu 2,5 jam


Agustus 2017 deteksi dini kanker Arbaatun
payudara dengan
langkah SADARI
6 Kamis , 10 11.00-12.00 Penyuluhan dan Rumah Ibu 3 jam
Agustus 2017 19.00-21.00 deteksi dini kanker Solehatun
payudara dengan dan Ibu
langkah SADARI Parinah
7 Jumat, 11 10.00-11.30 Penyuluhan dan Rumah Ibu 4,5 jam
Agustus 2017 18.30-21.30 deteksi dini kanker Sati dan
payudara dengan Mbak Alfi
langkah SADARI
8 Selasa, 15 13.00-16.00 Penyuluhan dan Rumah Ibu 3 jam
Agustus 2017 deteksi dini kanker Solimah
payudara dengan
langkah SADARI
9 Rabu, 16 11.00-12.00 Penyuluhan dan Rumah Ibu 3 jam
Agustus 2017 19.00-21.00 deteksi dini kanker Muji dan
payudara dengan Sarinah
langkah SADARI
10 Jumat, 18 11.00-12.00 Penyuluhan dan Rumah Ibu 1,5 jam
Agustus 2017 14.30-15.00 deteksi dini kanker Suratmi
payudara dengan dan Ibu
langkah SADARI Saptono

15
11 Minggu, 20 08.00-10.00 Penyuluhan dan Rumah ibu 8,5 jam
Agustus 2017 10.00-12.00 deteksi dini kanker Rusmini,
13.00-15.30 payudara dengan mbah
19.00-21.00 langkah SADARI Wagini,
Ibu Wiryo,
dan Mbak
Asmah
12 Selasa, 22 13.00-14.00 Penyuluhan dan Rumah ibu 2 jam
Agustus 2017 14.00-15.00 deteksi dini kanker Aminah
payudara dengan dan ibu
langkah SADARI Sunarti
13 Rabu, 23 07.30-09.30 Penyuluhan dan Rumah 8,5 jam
Agustus 2017 09.30-12.00 deteksi dini kanker mbak Asfi,
13.00-15.00 payudara dengan mbak
19.00-21.00 langkah SADARI Stefani,
mbak
Rifati, dan
mbak Widi
14 Kamis, 24 07.30-09.30 Penyuluhan dan Rumah 8,5 jam
Agustus 2017 09.30-12.00 deteksi dini kanker mbak
13.00-15.00 payudara dengan Afida,
19.00-21.00 langkah SADARI mbak Asti,
mbak
Afifah, dan
mbak Sulis
Jumlah Jam 53 jam

Berdasarakan rancangan yang dibuat sebelumnya, acara sosialisasi deteksi dini kanker
payudara dengan metode periksa payudara sendiri (SADARI) dapat terlaksana sesuai
dengan jadwal dengan target peserta 25 peserta anggota, dan pada saat door to door jumlah

16
peserta yang ada adalah sebanyak 24 peserta sehingga rasio keberhasilan program kerja ini
adalah 24/25 x 100% = 96%

4.2 Program Bantu


4.2.1 Program Bantu Teman
Program bantu teman merupakan kegiatan mahasiswa turut ikut serta berperan dalam
program kerja yang dilaksanakan oleh teman.

Tabel 8. Pelaksanaan program bantu teman


No Hari dan Tanggal Nama Kegiatan Tempat Waktu Durasi
1 Minggu, 06 Pengukuran PH air Rumah ibu Lilik 13.00-14.00 4 jam
Agustus 2017 Rumah ibu Anna 14.00-15.00
Rumah ibu Siti 15.00-16.00
Rumah ibu 16.00-17.00
Rutinah
2 Selasa, 08 Agustus Manajemen Perpustakaan SD 09.00-12.00 3 jam
2017 Perpustakaan Sruwohrejo
3 Jumat, 11 Agustus -Sosialisasi menabung -SD Sruwohrejo 07.00-08.00 3 jam
2017 dan manajemen -Kantor PKK 14.00-16.00
perpustakaan
-Penyuluhan
pengolahan nugget
jantung pisang
4 Sabtu, 12 Agustus Senam aerobik unit 144 Posko 143 15.00-17.00 2 jam
2017
3 Minggu, 13 -Demo masak nugget -Rumah Bapak 07.00 10.00 6 jam
Agustus 2017 jantung pisang Kusen 14.00-15.30
-Sosialisasi mengenai -Rumah Bapak 15.30-17.00
permasaran dan Kuatono
pengemasan nugget
jantung pisang
-Penyuluhan dan
pemeriksaan dini

17
kanker payudara
dengan SADARI
4 Selasa, 15 Agustus Manajemen SD Sruwohrejo 09.00-12.00 3 jam
2017 pepustakaan dan
sosialisasi menabung
5 Rabu, 16 Agustus Sosialisasi mengenai Rumah Bu Bayan 14.00-16.00 2 jam
2017 permasaran dan
pengemasan nugget
jantung pisang
6 Sabtu, 19 Agustus -Pengenalan dan -SD Sruwohrejo 13.00-15.00 4 jam
2017 penggunaan komputer -Posko 143 15.00-17.00
pada siswa SD
Sruwohrejo
-Senam aerobik unit
144
7. Selasa 22 Agustus Membantu mengukur Rumah Ibu Yuli 15.00-16.00 1 jam
2017 PH air nurul
8 Sabtu, 26 Agustus Senam aerobik unit 144 Posko 143 15.00-17.00 2 jam
2017
Total Jam 30 jam

4.3.2 Program Bantu Masyarakat


Program bantu masyarakat merupakan kegiatan dimana mahasiswa turut serta
berperan dalam program yang dilaksanakan masyarakat setempat. Tujuan dari kegiatan ini
adalah untuk meningkatkan solidaritas dan silaturahim peserta KKN dengan masyarakat
setempat.
Tabel 9. Pelaksanaan program bantu masyarakat
No Hari dan Tanggal Nama Kegiatan Tempat Waktu Durasi
1 Selasa, 01 Agustus Takziyah Rumah Ibu 09.00-12.00 3 jam
2017 Suharti
2 Rabu, 02 Agustus -Membantu Balai Desa 09.00-10.00 3 jam
2017 Posyandu dan Masjid RW 03 14.30-16.30
penyuluhan DM

18
-TPQ
3 Kamis, 03 Agustus Yasinan(TPQ) Masjid RW 03 15.00-16.30 1,5 jam
2017
4 Jumat, 04 Agustus -Piket balai desa -Balai desa 10.00-12.00 4,5 jam
2017 -Membantu -Posko 143 13.00-15.30
mengerjakan PR
anak SD
5 Senin, 07 Agustus TPQ Masjid RW 03 14.30-16.30 2 jam
2017
6 Selasa, 08 Agustus Membantu Posko 143 13.00-15.00 2 jam
2017 mengerjakan
tugas anak SD
kelas 1
7 Rabu, 09 Agustus Membantu Posko 143 13.00-15.00 2 jam
2017 mengerjakan PR
SMA
8 Kamis, 10 Agustus -Membantu Posko 143 07.00-09.00 4 jam
2017 membuat atribut Masjid 14.30-16.30
gerak jalan ibu-
ibu PKK
-TPQ(Yasinan)
9 Sabtu, 12 Agustus -membantu -Rumah mbak 09.30-11.00 3 jam
2017 membungkus sulis 11.30-12.00
hadiah untuk -Rumah ibu 19.00-20.00
persiapan HUT RI iwuk
-Takziyah -Rumah mbak
-Membantu sulis
mengerjakan PR
adik mbak sulis
10 Senin, 14 Agustus - Piket balai desa -Balai desa 10.00-14.00 8,5 jam
2017 -Mengajar TPQ -Masjid 14.30-16.30
-Membantu dan -Rumah pak Ali 19.30-22.00
menghadiri acara

19
pelepasan pergi
Haji
11 Kamis, 17 Agustus -Menjadi juri Balai desa 08.00-12.00 7 jam
2017 lomba 17 Agustus Sawah 13.30-16.30
-Membantu
panitia panjat
pinang
12 Jumat, 18 Agustus Mmebantu SD Sruwohrejo 21.30-22.30 1 jam
2017 persiapan
karnaval
14 Senin, 21 Agustus TPQ Masjid 14.30-16.30 2 jam
2017
15 Selasa, 22 Agustus Piket di Balai Balai Desa 09.00-12.00 3 jam
2017 Desa
Jumlah Jam 46,5
jam

4.3.3 Total Durasi Program Bantu


Tabel 10. Total Durasi Pelaksanaan Program Bantu
Program Durasi

Program Bantu Teman 30 jam

Program Bantu Masyarakat 46,5 jam

Total Durasi 76,5 jam

4.4 REKAPITULASI TOTAL DURASI SELURUH PROGRAM KKN


Tabel 11. Rekapitulasi Total Durasi Seluruh Program
Program Keterangan Total Durasi

Observasi Wawancara dan diskusi dengan 6 jam


tokoh masyarakat Desa
Sruwohrejo
Total Observasi 6 jam

20
Program individu Sosialisasi deteksi dini kanker 53 jam
payudara dengan metode
periksa payudara sendiri
(SADARI)

Total Program Unit 53 jam


Program Teman 30 jam
Bantu Masyarakat 46,5 jam
Total Jam Bantu 76,5 jam
Total Pelaksanaan Seluruh Kegiatan 188,5 jam

21
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan program sosialisasi deteksi dini kanker payudara dengan metode periksa
payudara sendiri (SADARI), disimpulkan bahwa wanita desa Sruwohrejo memiliki rasa
keingintahuan yang tinggi mengenai kanker payudara. Namun, keingintahuan tersebut
tidak berbanding lurus dengan rendahnya pengetahuan yang masyarakat terima.
Diharapkan program ini dapat meningkatkan kesadaran maasyarakat, khususnya wanita
di desa Sruwohrejo terhadap kanker payudara.
5.2 Saran
Berdasarkan pengalaman yang didapat mahasiswa selama melaksanakan Kuliah Kerja Nyata
(KKN) di Desa Sruwohrejo, Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, maka
beberapa saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut :
1. Bagi Masyarakat
Keseluruhan program dan kegiatan yang dilakukan selama masa Kuliah Kerja
Nyata hendaknya dapat ditindaklanjuti sesuai apa yang telah di sampaikan dalam
rangkaian program kerja KKN yang telah diperoleh.
Bagi Mahasiswa
a. Khususnya mahasiswa kedokteran sebaiknya lebih banyak belajar lagi tentang
kehidupan bermasyarakat dan menerapkan ilmunya pada masyarakat, karena sering
kali apa yang dipelajari di kelas berbeda dengan kenyataan dilapangan.
b. KKN merupakan salah satu sarana untuk saling bertukar ilmu, maka jangan pelit
berbagi ilmu yang dimiliki kepada orang lain karena sesungguhnya ilmu yang
bermanfaat adalah amalan baik yang pahalanya akan terus mengalir ketika ilmu itu
diterapkan oleh orang lain.
c. Pertimbangkan program yang sekiranya mudah untuk dilakukan secara kontinyu oleh
masyarakat, sehingga manfaatnya tidak terhenti begitu saja ketika KKN usai.
d. Jangan putus asa ketika menjalankan program, lakukan dengan ikhlas dan tanggung
jawab.
2. Bagi Instansi Pemerintah.

22
a. Instansi pemerintah harus lebih memperhatikan keadaan masyarakat pedesaan
khususnya desaKalitapas berkaitan ketersediaan layanan kesehatan yang layak,
karena akan berdampak pada kesehatan masyarakat pedesaan tersebut. Pemerintah
juga harus melakukan pembinaan kepada masyarakat akan pentingnya kesadaran
untuk memeriksakan kesehatan agar terciptanya status kesehatan yang lebih baik.
3. Bagi DPPM
a. Mohon DPPM tidak menjadikan jumlah jam (kuantitas) sebagai satu- satunya tolak
ukur keberhasilan mahasiswa di lokasi KKN, tetapi lebih pada proses (kualitas) yang
dijalankan mahasiswa dengan sepenuh hati. Seperti contohnya bagaimana mahasiswa
dapat bersosialisasi dengan budaya yang berbeda, kemampuan bertahan terhadap
konflik internal team maupun eksternal masyarakat, serta manfaat dari serangkaian
program yang tepat sasaran.
DPPM hendaknya meningkatkan jalinan kerja sama dengan instansi pemerintahan daerah
setempat dan beberapa perusahaan guna mendukung kegiatan KKN, sehingga mahasiswa tidak
mengalami kesulitan dalam hal pengajuan proposal pencarian dana untuk menjalankan program
KKN.

23
DAFTAR PUSTAKA

Komite Penanggulangan Kanker Nasional. 2016. Panduan Penatalaksanaan Kanker


Payudara. Kemenkes RI: Jakarta.

24
LAMPIRAN

25

You might also like