Professional Documents
Culture Documents
F0311035
Pada tahun 1970-an terjadi pergeseran pendekatan riet dalam riset akuntansi. Pergeseran ini
terjadi karena pendekatan normatif tidak dapat menghasilkan teori akuntansi yang siap digunakan
dalam praktek sehari-hari. Sehingga muncul anjuran untuk memahami berfungsinya suatu sistem
akuntansi secara deskriptif dalam praktik nyata. Selain itu alasan yang mendasari usaha pemahaman
akuntansi secara empiris dan mendalam adalah gerakan dari masyarakat peneliti akuntansi yang
menitikberatkan pada pendekatan ekonomi dan perilaku.
Paradigma Fungsionalis
Paradigma ini merupakan paradigma umum dan sangat dominan dalam riset akuntansi.
Secara ontologi pardigma ini sangat dipengaruhi oleh realitas fisik yang mengaanggap bahwa relaitas
objektif berada secara bebas dan terpisah diluar diri manusia. Secara epistemologi, akuntansi utama
melihat realitas sebagai realitas materi yang mempunyai seuatu keyakinan bahwa ilmu pengetahuan
akuntansi dapat dibangun dengan rasio dan dunia empiris. Penliti akuntansi meyakini bahwa metode
yang dapat membangun ilmu akuntansi adalah metode ilmiah. Penjelasan dikatakn ilmiah jika:
1. Memasukkan satu atau lebih prinsip-prinsip atau hukum umum
2. Mengandung prakondisi yang biasanya diwujudkan dalam bentuk pernyataan hasil observasi
1. Dalam aliran positivis ada teori dan seperangkat pernyataan hasil observasi independen yang
digunakan untuk membenarkan atau memverifikasi kebenaran teori. (Pendekatan hypotethic
deductive)
2. Karena hasil observasu merupakan teori yang dependen dan dapat dipalsukan, maka teori
ilmiah tidak dapat dibuktikan kebenarannya, tetapi memunginkan untuk ditolak. Popperian
Pendekatan ini menitikberatkan pada peranan bahasa, interpretasi, dan pemahaman dalam
ilmu sosial. Menurut Burrel dan Morgan, paradigma ini menggunakan cara pandang nomalis yang
melihat realitas sosial sebagai sesuatu yang hanya merupakan label, nama, atau konsep yang
digunakan untuk membangun realitas. Dengan demikian realitas sosial merupakan sesuatu yang
berada dalam diri manusia itu sendiri sehingga bersifat subjektif, bukan objektif sebagaiman yang
dipahami oleh paradigma fungsionalis.
1. Tradisional, yang menekankan pada penggunaan studi kasus, wawancara lapangan, dan
analisis historis.
2. Metode Foucauldian, yang menganut teori sosial dari Foucalt sebagai pengganti konsep
tradisional historis yang disebut ahistorical atau antiquarian.
Aliran ini mengasumsikan bahwa sitem sosial mempunyai keberadaan ontologis yang konkret
dan nyata. Pendekatn ini berfokus pada konflik mendasar sebagai dasar dari produk hubungan kelas
dan struktur pengendalian, serta memperlakukan dunia sosial sebagai objek eksternal dan memiliki
hubungan terpisah dari manusia tertentu. Riset yang diklasifikasikan dalam paradigma struturalisme
radikal adlah riset yang didasarkan pada teori Marxisme tradisional.
Paradigma ini didsarkan pada teori kritis Frankfurt Schools dan Habermas. Habermas meilhat
objek studi sebagai suatu interaksi sosial yang disebut dunia kehidupan yang berarti interaksi
berdasarkan pada kepentingan kebutuhan yang melekat dalam diri manusia dan membantu untuk
pencapaian yang saling memahami. Interaksi sosial dalam dunia kehidupan dapat dibagi menjadi dua
kelompok:
Paradigma Posmodernisme
Paradigma ini merupakan oposisi dari paradima modern yang menyajikan suatu wacana
sosial yang sedang muncul yang meletakkan dirinya di luar paradigma modern.
Teori paradigma ini tidak berkaitan dengan penyelasian masalah ketersaingan, melainkan
dengan proses penilaian, dimana penilaian didefinisikan sebgai nilai objektif yang didasarkan pada
konsep ekonomi marginalis. (Mattesich, 1994). Mattesich menginginkan akuntansi untuk dipadukan
ke dalam ilmu manajemen yang meliputi metode ekonomi dan analitis administrasi dan manajemen
entitas. Teori mattesich mencerminkan seestem sosioeonomi yang ada sehingga menjadi saran untuk
mengulangi kesadaran yang salah dalam menyatakan bahwa tidak ada perspektif lain selain yang
didominasi oleh kapitalis.
Dengan menelaah riset akuntansi keperilakuan sebelumnya secara khusus, dapat diperoleh
suatu kerangka analisis dan diskusi yang dibatasi pada peluang, terutama pada hasil potensi
subbidang dan implikasinya untuk subbidang akuntansi yang lain.
Audit
Riset akuntansi keperilakuan pada tahun 1990-1991 menunjukkan penekanan pada kekuatan
pembuatan keputusan. Penjelasan daru bagian ini berorientasi pada pembuatan keputusan dalam
audit, dan telah memfokuskan riset terakhir pada penilaian dan pembuatan keputusan auditor,
seperti perbedaan penggunaan laporan audit dan meningkatnya perkembangan berorientasi kognitif.
Pencerminan dari riset terakhir dan riset mendatang merupakan fokus terhadap:
Pengalamn berperan dalam orientasi kognitif riset akuntansi keperilakuan. Ada dua alasan:
Akuntansi Keuangan
Pentingnya riset akuntansi keunagan yang berbasis pasar modal dibandingkan dengan audit
menunjukkan kurang kuatnya permintaan eksternal terhadap riset akuntansi keperilakuan dibidang
keuangan. Namun juga teradapat beberapa alasan kenapa risen akuntansi keperilakuan dibidang
keuangan akan memberikan konstribusi yang besar di masa mendatang:
1. Riset pasar modal saat ini adalah konsisten dengan beberapa komponen pasar modal dengan
ekspektasi naif
2. Memberikan kontribusi yang lebih besar berhubungan dengan keuntungan dari riset
akuntansi keperilakuan dalam bidang audit.
Akuntansi Manajemen
Riset akuntansi di bidiang akuntansi manajemen cenderung fokus pada variabel lingkungan
dan organisasional yang mengandalkan teori agensism seperti insentid dan variabel asemetri
informasi. Sedangakn di bidang audit lebih fokus pada variabel psikologi, khususnya kesadaran.
Keterbatasan riset akuntasi perilaku dibidang sistem informasi adalah keslitan membuat
generalisasi meskipun berdasarkan pada studi sistem akuntansi yang lebih awal sekalipun. Riset
akuntansi keperilakuan dibidang SIA akan lebh berhasil jika difokuskan pada domain spesifik dari
variabel yang unik dalam sistem akuntansi dan konteks keputusan akuntansi, sperti standar profesi
dan analisis pengecualian.
Perpajakan
Riset akuntansi keperilakuan di bidang pajak memfokuskan diri apda kepatuhan dengan
melakukan pengujian variabel psikologi dan lingkungan. Variabel-variabel yang sering diuji dengan
hasil campuran meyarankan bahwa perilaku kepatuhan pajak adalah kompleks.
Secara substansial, persentase penulis artikel lebih besar daripada persentase yang
berhubngan dengan staf pengajar sebagai calon perilaku. Tiga faktor utama:
1. Peneliti yang menggunakan paradigma perilaku menghasilkan lebih banyak artikel yang
diterbitkan oleh kedua jurnal yaitu Journal of Accounting Research dan The Accounting
Review.
2. Beberapa artikel yang ditulis oleh para penliti yang sementara dilakukan dalam bidang ini,
belum ada calonnya.
Perkembangan Terakhir
Wawasan dalam riset akuntansi keperilakuan saat ini bisa diperoleh dengan dua cara :
2. Klasifikasi topik artikel yang dipublikasikan dan pemetaan publikasi terhadap model perilau
individu.
Pada periode sekarang audit meruoakan bidang riset keperilakuan yang paling banyak
diterbitkan dalam Behavioral Research in Accounting. Dan secara umum bidang audit juga paling
banyak dipersentasikan dalam artikel secara umum dari setengah penerbitan BRIA.
Teori modern perusahaan terkait dengan arah tujuan perilaku yang dipastikan berkaitan
dengan tujuan, motivasi, dan karakteristik dalam menyelesaikan masalah anggotanya. Tujuan
organisasi akan dipandang:
3. Perannya di dalam sistem pengawasan internal adalah untuk memotivasi peserta, dimana
derajat tingkat kepuasan kerja anggotny diuraikan dalam kaitannya dengan tujuan peribadi
mereka yang saling tunpang tindih dengan tujuan organisasi.
Motivasi seseorang dalam melakukan riset boleh jadi merupakan keinginan yang timbul dari
dalam dirinya untuk memecahkan berbagai masalah maupun persoalan yang ada.
Adapun tujuan umum seseorang melakukan riset adalah untuk mengetahui jawaban dan
masalah atau persoalah tersebut. Motivasi dan tujuan riset pada umumnya sama yaitu riset
ditimbulkan oleh dua sisi yang saling terkait.
Dalam riset akuntansi keperilakuan terdapat beberapa pernyataaan tentang manfaat dan
pentingnya riset :
1. Memberikan gambaran terkini (state of the art) terhadapa minat khusus dalam bidang baru
yang harus diperkenalkan
3. Untuk meninjau dan membandingkan dan membedakan kegiatan riset melalui subbidang
akuntansi.
Memahami Replikasi
Replikasi adalah pengulangan suatu studi atau riset yang dilakukan secara sengaja yang pada
umumnya dilakukan dengan menggunakan prosedur-prosedur yang sama dengan riset terdahulu
tetapi menggunakan subjek yang berbeda.
Riset-riset penting biasanya selalu direplikasi sebelum mereka menemukan temuan ilmiah
yang diterima masyarakat.
Riset biasanya menghasilkan temuan dan bukti yang baru, atau temuan riset berbeda dengan
riset sebelumnya atau bertentangan dengan teoru yang berterima umum sehingga diperlukan
pengujian terhadap temuan tersebut.
Repikasi memberikan alat yang sangat bernilai kepada peneliti untuk menentukan derajat
tingkat temuan riset yang dapat digeneralisasi dengan populasi yang berbeda.
Temuan riset 20 tahun lalu mungkin sudah tidak valid untuk di aplikasikan sekarang oleh
karena itu diperlukan pengujian terhadapa perubahan waktu.
Mengenali Masalah
Suatu masalah dapat dinyatakan sebagai masalah ketika pertanyaan berikut terjawab:
1. Apakah masalah tersebut dapat dijawba secara efektif melalui proses riset? Apakah dapat
dikumpulkan data relevan yang diperlukan untuk menjawab masalah riset tersebut?
2. Apakah nilai temuan dari masalah tersebut cukup berarti? Apakah terkandung nilai penting
dalam masalah tersebut?
3. Apakah masalah tersebut merupakan masalah baru? Apakah masalah tersebut pernah
diteliti sebelumnya?
4. Apakah masalah tersebut memungkinkan untuk diteliti? Dalam hal ini termasuk kesesuaian
masalah itu senditi dengan latar belakang si peneliti.
Jenis Masalah
1. Masalah yang ada saat ini di berbagai subbidang akuntansi keperilakuan yang memerlukan
penyelesaian
Sumber penemuan masalah dalam riset akuntansi keperilakuan dapat ditelusuri dari
berbagai aspek yang dikelompokkan dalam dua faktor :
2. Tinjauan terhadap literatur riset. Yang dimana literatur disini deibagi menjadi dua kelompok
kembali :
b. Literatur yang belum terpublikasi skripsi, tesis, disertasi dan makalah-makalah seminar.
2. Periset memperolej sejumlah dat dan berusaha merumuskan masalah riset sesuai
dengan data yang tersedia
3. Periset merumuskan masalah riset dalam bentuk yang terlalu umum dan ambigu
5. Periset memilih masalah riset yang hasilnya kurang memberikan kontribusi terhadap
pengembangan teori atau pemecahan masalah praktis
Memahami Teori
3. Menyarankan suatu sistem bagi peneliti untuk menggunakan data dalam rangka
menklasifikasikan dengan cara yang berarti
4. Merangkum pengetahuan tentang suatu ibjek dan menyatakan keseragaman yang berada di
luar pengamatan
5. Dapat digunakan untuk memprediksi fakta-fakta lebih lanjut yang harus ditemukan.
Konsep - Mengungkapkan abstraksi yang terbebtuk oleh generalisasi dari hal-hal khusus.
Variabel Riset
Variabel merupakan suatu sifat yang dapat dimiliki berbagai macam nilai. Yang biasanya
diekspresikan dengan simbol x dan y yang padanya dilekatkan bilangan atau nilai.
Variabel independen variabel bebas yang dipandang sebagai penyebab munculnya variabel
dependen yang diduga sebagai akibat
Variabel dependen jenis variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi variabel independen
Variabel moderasi variabel independen kedua yang dipercaya mempunyai kontribusi yang
signifikan mempunyai pengaruh ketidakpastian terhadap keaslian hubungan antara variabel
independen dan variabel dependen.
Variabel intervensi suatu mekanisme konseptual di mana variabel independen dan variabel
moderasi mepengaruhi variabel dependen.
Kriteria hipotesis:
2. Berupa pertanyaan yang dirumuskan dengan maksud untuk dapat diuji secara empiris
3. Berupa pertanyaan yang dikembangkan berdasarkan teori teori yang lebih kuat
dibandingkan dengan hipotesis saingan
Rumusan hipotesis dapat dinyakan dalam berbgai bentuk yaitu jika maka atau proposisi,
hipotesis nol, hiptesis alternatif.
1. Data Subjek berupa opini, sikap pengalaman atau karakter dari orang atau kelompok yang
menjadi subjek riset.
2. Data Fisiki jenis data riset yang berupa objek atau benda-benda fisik
3. Data Dokumenter jneis data riset yang berupa faktur, penjualan surat-surat, notulen memo
atau dalam bentuk laporan program
Sumber Data :
2. Data Sekunder data yang diperoleh secara ridak langsung melalui perantara
Validitas mengacu pada cara peneliti menggambarkn dimensi-dimensi dan konsep atau
masalah yang ingin diukur, yang berkaitan dengan tingkat ukuran yang diberikan untuk menutupi
rentang setiap pertanyaan yang diajukan.
Validitas prediktif berkaitan dengan keakuratan suatu penguian dalam meprediksi perilaku
Validitas Konkruen hubungan antara alat ukur dan kriteria sekarang atau masa lalu
Validitas Konstruksi validitas yang didasarkan pada suatu pertimbangan tentang kesesuaian hasil
pengukuran tersebut dengan teori.
Observasi Proses pencatatan pola perilaku manusia, sesuatu hal, atau kejadian yang sistematis
tanpa ada pertanyaan maupun komunikasi dengan individu individu yang diteliti.
Langkah awal dalam memilih rsponden adalah menetukan populasi yang kemudian menetukan suatu
sensus atau suatu sampel. Sensus akan tepat ketika :
1. Populasinya kecil dan biata pengumpulan data tidak melebihi biaya pengambilan sampel
secara signifikan
Instrumen Riset
Pencarian instrumen merupakan langkah penting dalam proses riset. Kusioner harus sesuai
dengan responden da didesain secara menarik sehingga responden tertarik untuk menjawab
kusioner tersebut
Kusioner yang baik sangat berperan jika responden tidak kooperatif. Rendahnya kerja sama
membuat peneliti mengalami kesulitan dalam mengeneralisasikan sampel terhadap populasi.
Peneliti seharusnya menentukan dasar dari kenginan informasi dan memilih suatu format
pertanyaan yang akan menyediakan informasi dengan sedikit pembatasan terhadap responden.
Analitis data dilakukan setelah peneliti mengumpulkan semua dat yang diperlukan dalam
riset.
Secara umum laporan riset berisi tentang hal-hal yang terkait dengan kegiatan peneliti sejak
tahap persiapan hingga interpretasi dan penyimpulan hasil analitis.