You are on page 1of 10

DEAMY FILIANTO NUGROHO

F0311035

FILOSOFI RISET DALAM BIDANG AKUNTANSI KEPERILAKUAN


Pergeseran Arah Riset

Pada tahun 1970-an terjadi pergeseran pendekatan riet dalam riset akuntansi. Pergeseran ini
terjadi karena pendekatan normatif tidak dapat menghasilkan teori akuntansi yang siap digunakan
dalam praktek sehari-hari. Sehingga muncul anjuran untuk memahami berfungsinya suatu sistem
akuntansi secara deskriptif dalam praktik nyata. Selain itu alasan yang mendasari usaha pemahaman
akuntansi secara empiris dan mendalam adalah gerakan dari masyarakat peneliti akuntansi yang
menitikberatkan pada pendekatan ekonomi dan perilaku.

Filososfi Paradigma Metodologi Riset

Pendekatan subjektivisme memberikan penekanan bahwa pengetahuan bersifat sangat


subjektif dan spiritual atau transendental yang didasarkan pada pengalamandan pandangan
manusia. Sedangkan pandangan objektivisme menyatakan bahwa pengetahuan itu berada dalam
bentuk yang tidak berwujud. Asumsi mengenai sifat manusia merujuk pada hubungan antara
manusia dengan lingkungannya.

Dimensi Subjektif dan Objektif

Pendekatan Subjektivisme Ilmu Sosial Pendekatan Objektivisme Ilmu Sosial

Nominalisme Ontologi Realisme

Anti Positivisme Epistemologi Positivisme

Voluntasime Hakikat Manusia Determinisme

Ideografik Metodologi Nomotetik

Paradigma Fungsionalis

Paradigma ini merupakan paradigma umum dan sangat dominan dalam riset akuntansi.
Secara ontologi pardigma ini sangat dipengaruhi oleh realitas fisik yang mengaanggap bahwa relaitas
objektif berada secara bebas dan terpisah diluar diri manusia. Secara epistemologi, akuntansi utama
melihat realitas sebagai realitas materi yang mempunyai seuatu keyakinan bahwa ilmu pengetahuan
akuntansi dapat dibangun dengan rasio dan dunia empiris. Penliti akuntansi meyakini bahwa metode
yang dapat membangun ilmu akuntansi adalah metode ilmiah. Penjelasan dikatakn ilmiah jika:
1. Memasukkan satu atau lebih prinsip-prinsip atau hukum umum

2. Mengandung prakondisi yang biasanya diwujudkan dalam bentuk pernyataan hasil observasi

3. Memiliki satu pernyataan yang menggambarkan sesuatu yang dijelaskan.

Pengujian empiris dalam filsafat dinyatakan dengan dua cara:

1. Dalam aliran positivis ada teori dan seperangkat pernyataan hasil observasi independen yang
digunakan untuk membenarkan atau memverifikasi kebenaran teori. (Pendekatan hypotethic
deductive)

2. Karena hasil observasu merupakan teori yang dependen dan dapat dipalsukan, maka teori
ilmiah tidak dapat dibuktikan kebenarannya, tetapi memunginkan untuk ditolak. Popperian

Paradigma Interpretif (subjective interactionist)

Pendekatan ini menitikberatkan pada peranan bahasa, interpretasi, dan pemahaman dalam
ilmu sosial. Menurut Burrel dan Morgan, paradigma ini menggunakan cara pandang nomalis yang
melihat realitas sosial sebagai sesuatu yang hanya merupakan label, nama, atau konsep yang
digunakan untuk membangun realitas. Dengan demikian realitas sosial merupakan sesuatu yang
berada dalam diri manusia itu sendiri sehingga bersifat subjektif, bukan objektif sebagaiman yang
dipahami oleh paradigma fungsionalis.

Paradigma interpretif memasukkan aliran etnometodologi dan interaksionisme seimbolis


fenomologis yang didasarkan pada aliran sosiologis, hermentis, dan fenomenologis. Tujuan
pendekatan ini adalah menganalisis realitas sosial dan cara realitas sosial terseut terbentuk. Dua
aliran pendekatan interpretif:

1. Tradisional, yang menekankan pada penggunaan studi kasus, wawancara lapangan, dan
analisis historis.

2. Metode Foucauldian, yang menganut teori sosial dari Foucalt sebagai pengganti konsep
tradisional historis yang disebut ahistorical atau antiquarian.

Paradigma Strukturalisme Radikal

Aliran ini mengasumsikan bahwa sitem sosial mempunyai keberadaan ontologis yang konkret
dan nyata. Pendekatn ini berfokus pada konflik mendasar sebagai dasar dari produk hubungan kelas
dan struktur pengendalian, serta memperlakukan dunia sosial sebagai objek eksternal dan memiliki
hubungan terpisah dari manusia tertentu. Riset yang diklasifikasikan dalam paradigma struturalisme
radikal adlah riset yang didasarkan pada teori Marxisme tradisional.

Paradigma Humanis Radikal

Paradigma ini didsarkan pada teori kritis Frankfurt Schools dan Habermas. Habermas meilhat
objek studi sebagai suatu interaksi sosial yang disebut dunia kehidupan yang berarti interaksi
berdasarkan pada kepentingan kebutuhan yang melekat dalam diri manusia dan membantu untuk
pencapaian yang saling memahami. Interaksi sosial dalam dunia kehidupan dapat dibagi menjadi dua
kelompok:

1. Interaksi yang mengikuti kebutuhan sosial alami

2. Interaksi yang dipengaruhi oleh mekanisme sistem.

Paradigma Posmodernisme

Paradigma ini merupakan oposisi dari paradima modern yang menyajikan suatu wacana
sosial yang sedang muncul yang meletakkan dirinya di luar paradigma modern.

Paradigma Akuntansi Kritis

Teori paradigma ini tidak berkaitan dengan penyelasian masalah ketersaingan, melainkan
dengan proses penilaian, dimana penilaian didefinisikan sebgai nilai objektif yang didasarkan pada
konsep ekonomi marginalis. (Mattesich, 1994). Mattesich menginginkan akuntansi untuk dipadukan
ke dalam ilmu manajemen yang meliputi metode ekonomi dan analitis administrasi dan manajemen
entitas. Teori mattesich mencerminkan seestem sosioeonomi yang ada sehingga menjadi saran untuk
mengulangi kesadaran yang salah dalam menyatakan bahwa tidak ada perspektif lain selain yang
didominasi oleh kapitalis.

Peluang Riset Akuntansi Keperilakuan pada Lingkungan Akuntansi

Dengan menelaah riset akuntansi keperilakuan sebelumnya secara khusus, dapat diperoleh
suatu kerangka analisis dan diskusi yang dibatasi pada peluang, terutama pada hasil potensi
subbidang dan implikasinya untuk subbidang akuntansi yang lain.

Audit

Riset akuntansi keperilakuan pada tahun 1990-1991 menunjukkan penekanan pada kekuatan
pembuatan keputusan. Penjelasan daru bagian ini berorientasi pada pembuatan keputusan dalam
audit, dan telah memfokuskan riset terakhir pada penilaian dan pembuatan keputusan auditor,
seperti perbedaan penggunaan laporan audit dan meningkatnya perkembangan berorientasi kognitif.
Pencerminan dari riset terakhir dan riset mendatang merupakan fokus terhadap:

1. Karakteristik pengethuan yang dihubungkan dengan pengalaman

2. Pengujian atas bagaimana pengetahuan berinteraksi dengan variabel organisasional atau


lingkungan

3. Pengujian pengaruh kinerja terhadap pengetahuan yang berbeda.

Pengalamn berperan dalam orientasi kognitif riset akuntansi keperilakuan. Ada dua alasan:

1. Pengalaman merupakan ekspektasi yang berhubungan dengan keahlian kinerja

2. Manipulasi sebgai suatu variabel independen telah menjadi efektif dalam


mengidentifikasikan domain karakteristik dari pengetahuan spesifik.
Riset ini menyarankan bahwa terdapat suatu peuang yang berhubungan dengan pemahaman
dan evaluasi hasil keputusan audit. Salah satu kesulitannya adalah kurangnya kriteria variabel yang
dapat diamati terhadapa penilaian kinerja auditor sehingga peneliti sering melakukan studi atau
konsensu penilaian dan konsistensi.

Akuntansi Keuangan

Pentingnya riset akuntansi keunagan yang berbasis pasar modal dibandingkan dengan audit
menunjukkan kurang kuatnya permintaan eksternal terhadap riset akuntansi keperilakuan dibidang
keuangan. Namun juga teradapat beberapa alasan kenapa risen akuntansi keperilakuan dibidang
keuangan akan memberikan konstribusi yang besar di masa mendatang:

1. Riset pasar modal saat ini adalah konsisten dengan beberapa komponen pasar modal dengan
ekspektasi naif

2. Memberikan kontribusi yang lebih besar berhubungan dengan keuntungan dari riset
akuntansi keperilakuan dalam bidang audit.

Akuntansi Manajemen

Riset akuntansi keperilakuan di bidang akuntansi manajemen hanya merupakan subidang


akuntansi yang telah memperluas pengujian dari pengaruh fungsi akuntansi terhadap perilaku. Riset
ini menguji fungsi akuntansi terhadap perilaku seperti anggatan dan standar motivasi, umpan balik,
dan kinerja.

Riset akuntansi di bidiang akuntansi manajemen cenderung fokus pada variabel lingkungan
dan organisasional yang mengandalkan teori agensism seperti insentid dan variabel asemetri
informasi. Sedangakn di bidang audit lebih fokus pada variabel psikologi, khususnya kesadaran.

Sistem Informasi Akuntansi

Keterbatasan riset akuntasi perilaku dibidang sistem informasi adalah keslitan membuat
generalisasi meskipun berdasarkan pada studi sistem akuntansi yang lebih awal sekalipun. Riset
akuntansi keperilakuan dibidang SIA akan lebh berhasil jika difokuskan pada domain spesifik dari
variabel yang unik dalam sistem akuntansi dan konteks keputusan akuntansi, sperti standar profesi
dan analisis pengecualian.

Perpajakan

Riset akuntansi keperilakuan di bidang pajak memfokuskan diri apda kepatuhan dengan
melakukan pengujian variabel psikologi dan lingkungan. Variabel-variabel yang sering diuji dengan
hasil campuran meyarankan bahwa perilaku kepatuhan pajak adalah kompleks.

Pertumbuhan Riset Perilaku Akuntansi

Secara substansial, persentase penulis artikel lebih besar daripada persentase yang
berhubngan dengan staf pengajar sebagai calon perilaku. Tiga faktor utama:
1. Peneliti yang menggunakan paradigma perilaku menghasilkan lebih banyak artikel yang
diterbitkan oleh kedua jurnal yaitu Journal of Accounting Research dan The Accounting
Review.

2. Beberapa artikel yang ditulis oleh para penliti yang sementara dilakukan dalam bidang ini,
belum ada calonnya.

3. Minat pembaca pada bidang ini telah meningkat.

Perkembangan Terakhir

Wawasan dalam riset akuntansi keperilakuan saat ini bisa diperoleh dengan dua cara :

1. Survei publikasi utama dari riset akuntasi keperilakuan

2. Klasifikasi topik artikel yang dipublikasikan dan pemetaan publikasi terhadap model perilau
individu.

Pada periode sekarang audit meruoakan bidang riset keperilakuan yang paling banyak
diterbitkan dalam Behavioral Research in Accounting. Dan secara umum bidang audit juga paling
banyak dipersentasikan dalam artikel secara umum dari setengah penerbitan BRIA.

Teori Keperilakuan Tentang Perusahaan

Teori modern perusahaan terkait dengan arah tujuan perilaku yang dipastikan berkaitan
dengan tujuan, motivasi, dan karakteristik dalam menyelesaikan masalah anggotanya. Tujuan
organisasi akan dipandang:

1. Hasil pengaruh dari permulaan proses antar peserta organisasi

2. Penentu batas pengambilan keputusan perusaahan dan penyelesaian masalah aktiitas

3. Perannya di dalam sistem pengawasan internal adalah untuk memotivasi peserta, dimana
derajat tingkat kepuasan kerja anggotny diuraikan dalam kaitannya dengan tujuan peribadi
mereka yang saling tunpang tindih dengan tujuan organisasi.

Akhirnya dalam pengambilan keputusan dalam perusahaandiuraikan sebgai fungsi oeserta


yang menyelesaikan masalah perilaku yang ditandai oleh pembatasan kapasitas mereka secara
rasional. Yang perlu diperhatikan adalah p

erusahaan dipandang sebagai suatu keseimbangan dalam mencari sistem pengambilan


keputusan.

METODE RISET AKUNTANSI KEPERILAKUAN


Riset merupakan penyelidikan yang sistematis, terkontrol, empiris dan kritis tentang
fenomena-fenomena alami dengan oleh teori dan hipotesis-hipotesis mengenai hubungan yang
dianggap terdapat diantara fenomen-fenomena.
Motivasi dan Tujuan Riset

Motivasi seseorang dalam melakukan riset boleh jadi merupakan keinginan yang timbul dari
dalam dirinya untuk memecahkan berbagai masalah maupun persoalan yang ada.

Adapun tujuan umum seseorang melakukan riset adalah untuk mengetahui jawaban dan
masalah atau persoalah tersebut. Motivasi dan tujuan riset pada umumnya sama yaitu riset
ditimbulkan oleh dua sisi yang saling terkait.

Manfaat dan Pentingnya Riset

Dalam riset akuntansi keperilakuan terdapat beberapa pernyataaan tentang manfaat dan
pentingnya riset :

1. Memberikan gambaran terkini (state of the art) terhadapa minat khusus dalam bidang baru
yang harus diperkenalkan

2. Membantu mendefiniskan kesenjangan (gap) riset

3. Untuk meninjau dan membandingkan dan membedakan kegiatan riset melalui subbidang
akuntansi.

Memahami Replikasi

Replikasi adalah pengulangan suatu studi atau riset yang dilakukan secara sengaja yang pada
umumnya dilakukan dengan menggunakan prosedur-prosedur yang sama dengan riset terdahulu
tetapi menggunakan subjek yang berbeda.

Riset-riset penting biasanya selalu direplikasi sebelum mereka menemukan temuan ilmiah
yang diterima masyarakat.

Menguji Temuan Umum Riset

Riset biasanya menghasilkan temuan dan bukti yang baru, atau temuan riset berbeda dengan
riset sebelumnya atau bertentangan dengan teoru yang berterima umum sehingga diperlukan
pengujian terhadap temuan tersebut.

Menguji Validitas Temuan Riset dengan Populasi Berbeda

Repikasi memberikan alat yang sangat bernilai kepada peneliti untuk menentukan derajat
tingkat temuan riset yang dapat digeneralisasi dengan populasi yang berbeda.

Menguji Kecenderungan atau Perubahan Waktu

Temuan riset 20 tahun lalu mungkin sudah tidak valid untuk di aplikasikan sekarang oleh
karena itu diperlukan pengujian terhadapa perubahan waktu.

Menguji Temuan-temuan Penting Menggunakan Metodologi yang Berbeda


Replikasi memebrikan banyak dasar untuk menilai validitas dari temuan-temuan riset
meskipun hanya satu riset yang tersedia. Terdapat beberapa kecenderungan ditahuntahun
belakangan ini untuk menghailkan lebih banyak replikasi di bidang riset keperilakuan.

Mengenali Masalah

Suatu masalah dapat dinyatakan sebagai masalah ketika pertanyaan berikut terjawab:

1. Apakah masalah tersebut dapat dijawba secara efektif melalui proses riset? Apakah dapat
dikumpulkan data relevan yang diperlukan untuk menjawab masalah riset tersebut?

2. Apakah nilai temuan dari masalah tersebut cukup berarti? Apakah terkandung nilai penting
dalam masalah tersebut?

3. Apakah masalah tersebut merupakan masalah baru? Apakah masalah tersebut pernah
diteliti sebelumnya?

4. Apakah masalah tersebut memungkinkan untuk diteliti? Dalam hal ini termasuk kesesuaian
masalah itu senditi dengan latar belakang si peneliti.

Jenis Masalah

Berikut berbagai jenis masalah riset akuntansi keperilakuan yang membutuhkan


penyelesaian:

1. Masalah yang ada saat ini di berbagai subbidang akuntansi keperilakuan yang memerlukan
penyelesaian

2. Area-area tertentu dalam subbidang akuntansi keperilakuan yang memerlukan pembenahan


atau perbaikan

3. Persoalan teoritis yang memerlukan riset untuk menjelaskan fenomena

4. Pertanyaan riset yang memerlukan jawaban empiris

Sumber Penemuan Masalah

Sumber penemuan masalah dalam riset akuntansi keperilakuan dapat ditelusuri dari
berbagai aspek yang dikelompokkan dalam dua faktor :

1. Dihasilkan dari pengalaman pribadi si peneliti atai disebut pendekatan empiris

2. Tinjauan terhadap literatur riset. Yang dimana literatur disini deibagi menjadi dua kelompok
kembali :

a. Literatur yang dipublikasian Jurnal dan Buku

b. Literatur yang belum terpublikasi skripsi, tesis, disertasi dan makalah-makalah seminar.

Kesalahan Umum dalam Penemuan Masalah


1. Periset mengumpulkan data tanpa rencan atau tujuan riset yang jelas

2. Periset memperolej sejumlah dat dan berusaha merumuskan masalah riset sesuai
dengan data yang tersedia

3. Periset merumuskan masalah riset dalam bentuk yang terlalu umum dan ambigu

4. Periset menemukan masalah tanpa terlebih dahulu menelaah hasil-hasil riset


sebelumnya dengan topik sejenis

5. Periset memilih masalah riset yang hasilnya kurang memberikan kontribusi terhadap
pengembangan teori atau pemecahan masalah praktis

Memahami Teori

Teori memeberikan manfaat dalam beberapa hal berikut:

1. Mebatasi cakupan fakta yang harus dipelajari

2. Menghendaki riset yang memungkinkan hasil yang lebih besar

3. Menyarankan suatu sistem bagi peneliti untuk menggunakan data dalam rangka
menklasifikasikan dengan cara yang berarti

4. Merangkum pengetahuan tentang suatu ibjek dan menyatakan keseragaman yang berada di
luar pengamatan

5. Dapat digunakan untuk memprediksi fakta-fakta lebih lanjut yang harus ditemukan.

Konsep - Mengungkapkan abstraksi yang terbebtuk oleh generalisasi dari hal-hal khusus.

Konstruksi merupakan suatu konsep, tetapi dengan pengertian tambahan.

Variabel Riset

Variabel merupakan suatu sifat yang dapat dimiliki berbagai macam nilai. Yang biasanya
diekspresikan dengan simbol x dan y yang padanya dilekatkan bilangan atau nilai.

Variabel independen variabel bebas yang dipandang sebagai penyebab munculnya variabel
dependen yang diduga sebagai akibat

Variabel dependen jenis variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi variabel independen

Variabel moderasi variabel independen kedua yang dipercaya mempunyai kontribusi yang
signifikan mempunyai pengaruh ketidakpastian terhadap keaslian hubungan antara variabel
independen dan variabel dependen.

Variabel intervensi suatu mekanisme konseptual di mana variabel independen dan variabel
moderasi mepengaruhi variabel dependen.

Penggunaan Proposisi dan Hipotesis


Proposisi didefinisikan sebagai suatu pernyataan tentang konsep-konsep yang dapat
dipertimbangkan. Proposisi dapat dapat menjadi benar atau salah apabila mengacu pada fenomena
yang diobservasi dimana proposisi diformulasikan untuk diuji secara empiris sebagai hipotesis.

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang dipertanyakan.

Kriteria hipotesis:

1. Berupa pertnyaan yang mengaruh pada tujuan riset

2. Berupa pertanyaan yang dirumuskan dengan maksud untuk dapat diuji secara empiris

3. Berupa pertanyaan yang dikembangkan berdasarkan teori teori yang lebih kuat
dibandingkan dengan hipotesis saingan

Rumusan hipotesis dapat dinyakan dalam berbgai bentuk yaitu jika maka atau proposisi,
hipotesis nol, hiptesis alternatif.

Pemilihan Data dan Sampel Riset

Jenis jenis data :

1. Data Subjek berupa opini, sikap pengalaman atau karakter dari orang atau kelompok yang
menjadi subjek riset.

2. Data Fisiki jenis data riset yang berupa objek atau benda-benda fisik

3. Data Dokumenter jneis data riset yang berupa faktur, penjualan surat-surat, notulen memo
atau dalam bentuk laporan program

Sumber Data :

1. Data Primer data yang berasal langsung dari seumber asli

2. Data Sekunder data yang diperoleh secara ridak langsung melalui perantara

Validitas dan Keandalan

Validitas mengacu pada cara peneliti menggambarkn dimensi-dimensi dan konsep atau
masalah yang ingin diukur, yang berkaitan dengan tingkat ukuran yang diberikan untuk menutupi
rentang setiap pertanyaan yang diajukan.

Validitas prediktif berkaitan dengan keakuratan suatu penguian dalam meprediksi perilaku

Validitas Konkruen hubungan antara alat ukur dan kriteria sekarang atau masa lalu

Validitas Konstruksi validitas yang didasarkan pada suatu pertimbangan tentang kesesuaian hasil
pengukuran tersebut dengan teori.

Keandalan merupakan akurasi dari instrumen pengukuran

Metode Pengumpulan Data


Survei data dikumpulkan dengan mengirimkan surat elektronik (e-mail), menelepon, atau
memberikan serangakaian pertanyaan sehingga tidak ada interaksi langsung antara peneliti dengan
responden.

Observasi Proses pencatatan pola perilaku manusia, sesuatu hal, atau kejadian yang sistematis
tanpa ada pertanyaan maupun komunikasi dengan individu individu yang diteliti.

Langkah awal dalam memilih rsponden adalah menetukan populasi yang kemudian menetukan suatu
sensus atau suatu sampel. Sensus akan tepat ketika :

1. Populasinya kecil dan biata pengumpulan data tidak melebihi biaya pengambilan sampel
secara signifikan

2. Penting untuk mengetahui setiap unsur dalam populasi

3. Risiko dalam perbaikan secara keseluruhan sangat besar

Instrumen Riset

Pencarian instrumen merupakan langkah penting dalam proses riset. Kusioner harus sesuai
dengan responden da didesain secara menarik sehingga responden tertarik untuk menjawab
kusioner tersebut

Menjamin Kerjasama Responden

Kusioner yang baik sangat berperan jika responden tidak kooperatif. Rendahnya kerja sama
membuat peneliti mengalami kesulitan dalam mengeneralisasikan sampel terhadap populasi.

Menjamin Validitas dan Keandalan Jawaban

Peneliti seharusnya menentukan dasar dari kenginan informasi dan memilih suatu format
pertanyaan yang akan menyediakan informasi dengan sedikit pembatasan terhadap responden.

Analisis data dan Persiapan Laporan

Analitis data dilakukan setelah peneliti mengumpulkan semua dat yang diperlukan dalam
riset.

Secara umum laporan riset berisi tentang hal-hal yang terkait dengan kegiatan peneliti sejak
tahap persiapan hingga interpretasi dan penyimpulan hasil analitis.

You might also like