You are on page 1of 8

CITIZEN JURNALISM DALAM PENYEBARAN INFORMASI

DI MEDIA SOCIAL

Oleh:

Sulaiman (142040100003)

Taufiqurachman (142040100024)

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO

2017
BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Perkembangan teknologi semakin pesat dan juga semakin canggih, sehingga


sangat memungkinkan bagi setiap orang untuk menggunakannya. Dengan berbagai
kemudahan dalam menggunakan technology tersebut banyak orang yang bisa menjadi
jurnalis warga selayaknya hampir sama dengan wartawan hanya saja yang
membedakan wartawan memiliki izin namun jurnalis warga bisa dari kalangan orang
biasa yang bukan wartawan atau yang sering kita sebut sebagai citizen journalism.

Mereka para jurnalis warga bisa menyebarkan berbagai macam informasi bisa
berupa tulisan, audio dan video yang bisa menciptakan suatu trend baru di kalangan
masyrakat. Namun informasi itu bisa jadi merugikan bagi orang lain dan juga bisa
menguntungkan bagi orang lain meskipun terkadang hanya beberapa atau segelintir
orang dan juga golongan tertentu.

Perkembangan zaman yang semakin canggih akan teknologi membuat beberapa


warga turut serta menjadikan dirinya sebagai jurnalis warga dikarenakan informasi
yang mereka dapat bisa langsung disebarluaskan di media social. Hal ini merupakan
kecanggihan akan teknologi masa kini. Namun juga memiliki akibat yang buruk
apabila informasi yang disebar tersebut tidak didasari sumber dan keterangan yang
jelas sehingga dapat menjadi infomasi Hoax. Disinilah peran citizen journalism
sebagai seorang jurnalis yang akan memberikan informasi secara demokrasi tidak
terbatas.

II. Rumusan Masalah.

1. Bagaimana penggunaan penggunaan media sosial di masyarakat sebagai


media informasi masa kini?

2
2. Bagaimana etika hukum bagi jurnalis warga terhadap penyebaran informasi di
media social?

III. Tujuan.

1. Untuk mengetahui seberapa besar penggunaan media social sebagai media


informasi saat ini.
2. Untuk mengetahui tentang etika hukum terhadap jurnalis warga yang
melakukan penyebaran informasi di media social.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Media Sosial sebagai media informasi


Media sebagai salah satu sarana yang hingga saat ini semakin berkembang pesat.
Media massa sebagai sumber informasi yang digunakan untuk penyampaian berita
kini telah menjadi canggih. Kemajuan teknologi hingga kemajuan akan kebutuhan
para pengguna mempengaruhi segala hal. Dengan berbekal koneksi internet, media
kini berkembang menjadi media social yang dapat diakses kapanpun dan dimanapun.
Sebagaian warga yang dulunya hanya penikmat media massa kini berallih
menggunakan media social yang bisa dikatakan lebih update dalam penyampaian
informasi.
Sangat menarik perhatian saat ada atau muncul suatu informasi dari seseorang
untuk dinikmati karena informasi itu merupakan suatu informasi yang baru dan
tentunya sangat membuat para penikmat informasi merasa penasaran.
Tanpa kesulitan semua orang bisa mendapatkan informasi itu dengan
mudahnya, hanya saja terkadang informasi yang disampaikan atau disebar luaskan
tidalah semuanya benar atau menguntungkan melainkan sangat banyak sekali yang
salah terkadang hanya mengada-ada dan tentunya juga sangat merugikan bagi
beberapa orang atau mungkin oleh beberapa golongan tertentu.
Informasi seperti itu tidak lah layak untuk disebar luaskan dan juga
dikonsumsi karena akan sia-sia dan tidak memberikan keuntungan melainkan hanya
bualan belaka karena sifatnya yang merugikan tadi.
Dalam menyebar luaskan suatu informasi dan juga mengkonsumsi informasi
hendaknya kita lebih berhati-hati dan cerdas dalam melakukannya serta juga
memperhatikan etika jurnalis warga yang ada. Ada baiknya sebelum menyebar
luaskan berita kita untuk menge chek ulang informasi tersebut, benar atau tidak nya
informasi tersebut dan tentunya juga melihat apakah informasi itu akan sangat
merugikan bagi orang lain atau sangat menguntungkan bagi orang lain.

B. Etika journalism warga dalam Ber-Jurnalistik di media Sosial.

4
Pada hakikatnya moral dan etika setiap individu sangatlah penting. Etika sebagai
bagaian dari falsafah merupakan system dari prinsip-prinsip moral. Dalam kaitannya
dengan penyebaran informasi melalui media social, moral dan etika tersebut dikaitkan
dengan kewajiban para jurnalistik yang dalam hal ini meliputi pelaksanaan kode etik
dalam aktivitas jurnalistiknya serta tunduk pada institusi dan peraturan hukum yang
berlaku di masyarakat.
Perkembangan saat ini dengan semakin banyaknya warga yang turut menjadi
citizen journalism tentu haruslah mengetahui juga dasar-dasar ataupun etika dalam
melakukan jurnalistik yang mereka buat. Berbagai informasi yang ditulikan dalam
pengguunaan media social tentunya dibatasi oleh undang-undang ITE yang berlaku di
Negara Indonesia. Dalam UU ITE telah dijelaskan pula bahwa adanya pembatasan
kebebasan berekspresi bagi setiap individu. Ini merupakan batasan-batasan pula
untuk tidak semena-mena menggunakan media social sebagai alat untuk menyebar
berita palsu ditengah masyarakat. Penyebaran informasi pada mulanya dilakukan oleh
seseorang melalui media pembicaraan mulut ke mulut. Seiring semakin canggihnya
teknologi yang ada, segala informasi bisa mudah diakses kapanpun dan dimanapun
dan oleh siapapun. Dengan berbekal teknologi canggih, setiap warga kini bisa
dikatakan sebagai seorang jurnalistik ketika suatu tulisan yang dibuatnya
dipublikasikan sebagai bentuk informasi kepada orang lain melalui media social.
Masyarakat yang selama ini hanya sebagai konsumen media kini juga bertindak
sebagai jurnalis. Dengan koneksi internet yang stabil semua orang bisa menjadi
jurnalis. Jurnalis yang dimaksudkan yaitu melakukan proses pencarian, pengolahan,
penulisan dan penyebaran informasi melalui media social sehingga hal ini lah yang
disebut sebagai citizen jurnallism atau jurnalisme warga.
Kebebasan berekspresi dalam penyampaian berita tanpa adanya ikut campur
pihak dari luar si pembuat berita adalah hal yang ingin dicapai oleh citizen Jurnalism.
Terlihat pada era kelahiran orde reformasi saat kekuasaan B.J Habibie yang menjadi
wakil presiden saat itu menjadi titik awal demokrasi di Indonesia. Di era reformasi
kebebasan pers benar-benar dijamin dan senantiasa diperjuangkan untuk diwujudkan.
Namun sejauh ini jika dilihat dari demokrasi dalam kegiatan jurnalistik belum bisa

5
dikatakan tercapai, karena aturan yang membatasi kebebasan berekspresi dalam dunia
journalism.
Sebagai citizen jurnalistik yang hampir setiap saat mendapatklan informasi dalam
kehidupan dan emnyebarkannya di media social tentu haruslah berlandaskan pada
aturan etika journalism. Tidak mudah dalam menyampaikan sebuahb informasi
karena informasi yang disebarkan itu akan dibaca oleh orang banyak sehingga perlu
hati-hati dalam melakukan penyampaian informasi.

6
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Penggunaan media sebagai sarana informasi semakin berkembang, warga yang


dulunya sebagai konsumen media massa kini juga sebagai jurnalis warga. Kemajuan
teknologi ynag semakin canggih mempengaruhi segala aspek terutama dalam hal
penyampaian informasi melalui media social.

Dalam penyebaran informasi diperlukan etika-etika untuk melakukan journalism.


Terlebih lagi informasi tersebut haruslah jelas akan kebenarannya agar tidak
bertentangan ddengan aturan ynag berlaku dalam penyebaran bertia yang
mengandung unsure hoax.

SARAN

Penulis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi para pembaca bisa
menjadi lebih mengerti dan bertambahnya wawasan tentang menjaga etika jurnalis
warga atau citizen jurnalism dalam melakukan sebaran informasi dalam mengunakan
media sosial, sehingga tidak menimbulkan konflik dan merugikan bagi pihak lain
dengan memperhatikan aturan-aturan lain yang ada melainkan saling menguntungkan
bagi semua pihak. Dan lebih ditingkatkan lagi sosialisasi jurnalistik sebagai citizen
journalism dikalangan masyarakat saat ini.

7
Daftar Pustaka

Prakoso, Abintoro. 2015. Etika Profesi Hukum, Surabaya: Laksbang Justitia


UU ITE No. 11 Tahun 2008
Eka Puspita Sari, Peran Media Massa dan Fungsinya Sebagai Agen Sosialisasi
Gender, Jakarta, Jurnal Ilmu Berbagi Vol. 2014, No. 3: Seri Ilmu Sosial dan
Pendidikan, 2015
Qomariah, Nurul, Jurnalis Perempuan Dan Citizen Jurnalism, Riau, Jurnal
Perempuan, Agama Dan Gender Vol 10, No 2, 2011

You might also like